SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
Eliana Dewi
NIM : 141224038
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh
Eliana Dewi
NIM : 141224038
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan
Kepada orang tua saya yaitu Bapak Alexius Hartono dan Ibu saya Agnes Enik
Yulianti
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Dewi, Eliana. 2018. Analisis Majas Perbandingan, Pertautan, Dan
Pertentangan Dalam Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Karya Pidi Baiq. Skripsis S1. Yogyakarta: Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Hasil penelitian pada novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya
Pidi Baiq menunjukkan bahwa majas perbandingan meliputi personifikasi,
depersonifikasi, antitesis, dan perifrasis. Majas pertautan mencakup metonimia,
sinekdoke, alusi, antonomasia, dan erotesis. Adapun majas pertentangan meliputi
hiperbola, litotes, oksimoron, satire, innuendo, klimaks, antiklimaks, dan apofasis
atau preterisio. Majas yang dominan dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku
Tahun 1990 secara berturut-turut dari yang terbanyak yaitu: hiperbola, erotesis,
satire, innuendo, perifrasis, antitesis, metonimia, antonomasia, dan personifikasi.
Penelitian ini terdapat tiga saran yaitu bagi para sastrawan agar lebih kreatif lagi
dalam penggunaan majas, bagi peneliti lain agar tidak terbatas dalam penggunaan
majas, dan bagi pembaca untuk lebih mencermati pemakaian gaya bahasa agar
dapat menikmati novel.
Kata kunci: novel dan majas perbandingan, pertautan, dan pertentangan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
The findings of this research on Dilan: Dia Dilanku tahun 1990 novel by
Pidi Baiq showed that the figure of speeches used were personification,
depersonification, antithesis, and periphrases. The linkage included metonymy,
sinekdoke, allusion, antimony, and erotics. The contradictive figure of speech
were hyperbole, litotes, oksimoron, satire, innuendo, climax, anticlimax, and
apophasis or preterisio. The figure of speeches used in Dilan: Dia Dilanku tahun
1990 novel from the most frequent to the less one were hyperbole, erotics, satire,
innuendo, periphrasis, antithesis, metonymy, antimony, and personification. This
research study also gives suggestion to any book authors to be more creative in
using figure of speeches, to the future researchers who will work on similar
project to be more indefinite to explore more the figure of speeches, and to the
readers to be more thoroughly perceiving various figure of speeches in order to
enjoy the novel more.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan perlindungan-Nya untuk penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik dan lancar. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
dapat diselesaikan berkat dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. J.Prapta Diharja, S.J. M.Hum., selaku dosen pembimbing pertama
yang telah memberikan bimbingan, motivasi, perhatian, dan masukan demi
kesempurnaan skripsi ini.
3. Dr. Y.Karmin, M.Pd., selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, perhatian, dan masukan demi
kesempurnaan skripsi.
4. Para dosen PBSI yang telah membagikan ilmu dan pengalaman selama
penulisan menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
5. Ayah dan Ibu, Alexius Hartono dan Agnes Enik Yulianti, yang telah
memberikan dukungan, doa, dan semangat dalam meyelesaikan skripsi.
6. Kakak-kakak penulis: Endi Purnama, Armela, Erni Sulistya, dan Erik
FajarAdi Saputra yang selalu mendukung, memotivasi, dan menyemangati
kepada penulis.
7. Seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman dekat saya dan seluruh teman PBSI atas kerjasama dan
kebersamaan selama ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Novel ................................................................................................ 43
A. Kesimpulan ..................................................................................... 76
B. Saran ................................................................................................ 78
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
dimiliki, imajinasi, dan ide-ide yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. Karya
sastra dapat berwujud puisi, prosa, dan drama. Karya-karya tersebut telah berada
dalam kehidupan kita sedari dulu dan menjadi salah satu tempat menuangkan
ekspresi yang paling efektif. Dalam karya sastra, kita dapat menemukan banyak
tema yang menjadi toping utama, seperti tema percintaan, sosial, budaya, politik,
dan religious (Suryanto: 2007:2). Jika membaca atau memahami suatu karya
Salah satu karya sastra dalam bentuk prosa adalah novel. Novel
watak dan sifat para tokoh. Clara Reeve berpendapat bahwa novel adalah
gambaran kehidupan dan perilaku yang nyata dari zaman saat nivel itu ditulis
(Wellek, 1989:282). Novel adalah hasil cipta, rasa, seni manusia yang dapat
dihayati dan dipelajari. Novel disukai oleh banyak orang karena menarik,
penelitian. Pada umumnya mahasiswa lebih memilih yang lain, mungkin mereka
malas membacanya karena menurut mereka novel terlalu panjang untuk dibaca.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Oleh karena itu, peneliti hendak mengadakan analisis mengenai novel. Dalam hal
ini yang akan dianalisis adalah majas dalam novel itu. Peneliti memilih
mengalisis majas dalam novel, karena peneliti sendiri tertarik dan belum banyak
Dalam sebuah novel jika tidak ada majas di dalamnya, maka cerita dalam
novel tidak menarik. Maka setiap penulis novel akan menggunakan majas dalam
kata, frasa, atau kalimat dengan makna yang menyimpang dimaksudkan untuk
menciptakan efek stilistik dalam berbahasa. Jika kita berbicara tentang teori majas
sekurang-kurangnya kita mengacu tiga macam teori, yaitu teori semantik, teori
pragmatik, dan teori kognitif. Menurut Bartsch (dalam I Ketut Darma Laksana,
2010: 34) mengungkapkan bahwa suatu tulisan akan lebih banyak memusatkan
perhatiannya pada teori semantik dan teori pragmatik, karena kedua teori tersebut
mengandung paham yang mendasar, yaitu dalam hal pemahaman makna, kecuali
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
majas atas tiga macam, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas
macam. Perulangan yang dimaksudkan itu bukanlah majas (kiasan) melainkan alat
gaya bahasa seperti majas itu sendiri. Dengan demikian, peneliti akan mengacu
pada model Moeliono, karena model Moeliono memadai untuk diterapkan karena
ellipsis, dan personifikasi. Majas tersebut paling banyak dikenal, baik dalam
Peneliti memilih novel yang berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun
1990 karya Pidi Baiq sebagai bahan penelitiannya. Novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq adalah novel yang sedang buming di
masyarakat Indonesia. Pidi Baiq menggarap novel ini sesuai dengan ingatan masa
lalunya. Novel ini terbit pada bulan Desember 2015 dan sudah dicetak sebanyak
dua puluh kali. Penerbitnya adalah Patel Books. Novel ini menceritakan
percintaan anak SMA di kota Bandung. Novel tersebut sudah pernah difilmkan
Majas dalam novel ini berbeda dengan novel lainnya. Majas yang
digunakan Pidi Baiq cukup unik, membuat para pembaca merasa terhibur.
Pembaca akan terpesona dengan ungkapan yang diuraikan dalam novel tersebut.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang terdapat dalam novel yang ditampilkan oleh Pidi Baiq ini. Adapun judul
Dalam Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah penelitian ini
novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq?
dan pertentangan gaya bahasa apa yang dominan dalam novel Dilan: Dia
dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq.
Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dalam penelitian ini ada dua
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menambah ilmu dalam bidang sastra khususnya dalam novel. Selain itu,
istilah dan agar pemanfaatan tersebut tampak jelas, perlu diberikan adanya
a. Majas
Majas adalah cara melukiskan sesuatu lewat kata-kata, frasa, atau kalimat
dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain; kiasan (Kamus Bahasa
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Majas Perbandingan
pada hakikatnya berlainan dan sengaja kita anggap sama yang disebut
c. Majas Pertentangan
d. Majas Pertautan
Majas pertautan adalah majas yang menggunakan nama ciri atau nama hal
yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal lain sebagai penggantinya yang
e. Novel
watak dan sifat setiap pelaku (Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, 2011:
362).
Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab. Hal ini bertujuan untuk
pendahuluan. Pada bab ini, peneliti mengkaji latar belakang masalah, rumusan
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penyajian. Bab II adalah landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang
relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi tentang
penelitian-penelitian yang sejenis dengan topik ini, sedangkan kajian teori berisi
Bab III adalah metodelogi penelitian. Pada bab ini, peneliti membahas
seputar jenis penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan teknik keabsahan data. Bab IV adalah deskripsi data, analisis
data, dan pembahasan. Dalam bab ini peneliti mendeskripsikan data penelitian,
cara menganalisa data, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V adalah penutup
yang berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran. Selain itu, peneliti juga
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
relevan dengan penelitian ini, yaitu penelitian Nur Rofiq Rfrajani (2012) dan Ika
Wirna (2012). Penelitian Nur Rofiq (2012) yang berjudul“Analisis Gaya Bahasa
mendeskripsikan gaya bahasa, fungsi, dan makna yang digunakan dalam roman
karya Herman Hesse. Hasil penelitian gaya bahasa yang digunakan dalam roman
tersebut ada empat jenis, yaitu gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan,
(27), Metafora (30), Personifikasi (15), Depersonifikasi (3), Alegori (2), Antitesis
(27), Pleonasme dan Tautologi (4), Perifrasis (5), Koreksio (1). Gaya bahasa
pertentangan meliputi (Hiperbola (80), Litotes (1), Ironi (3), Oksimoron (10),
Paradoks (8), Klimaks (7), Antiklimaks (3), Sarkasme (10). Gaya bahasa
(12), Paralelisme (4), Asindenton (17), Polisindeton (3) dan gaya bahasa
perulangan meliputi (Asonansi (4), Kiasmus (3), dan Anafora (4)). Selanjutnya,
mengetahui fungsi dan makna yang ada dalam roman tersebut. Fungsi dan makna
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manusia yang putus asa dalam hidupnya, menegaskan sesuatu, memberikan pesan
Penelitian yang kedua Ika Wirna (2012) yang berjudul “Analisis Gaya
Bahasa Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Serta Implikasi Pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia di SMA. Hasil data gaya bahasa yang dapat diambil
adalah Alegori (13), Alusio (6), Hiperbola (28), Ironi (8), Metafora (8),
(10). Gaya bahasa tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa repitisi dalam
novel Laskar Pelangi berjumlah sepuluh dan analisis yang dilakukan terhadap
sepuluh gaya bahasa tersebut yang paling dominan adalah gaya bahasa persamaan.
menjadi tiga, yaitu imlikasi teoritis, impliasi pedagogis, dan implikasi praktis.
Dari penelitian terdahulu yaitu penelitian dari Nur Rafiq yang meneliti
tentang gaya bahasa, fungsi, dan makna dalam roman der Steppenwolf karya
Hermann Hesse dan penelitian Ika Wirna yaitu analisis gaya bahasa novel Laskar
Pelangi karya Andrea Hirata dan implikasi dalam pembelajaran bahasa dan Sastra
yang dominan pada novel yang berjudul DILAN: DIA DILANKU Tahun 1990
Pada landasan kajian terori ini, peneliti akan memaparkan beberapa teori
yang terkait dengan judul penelitian. Teori-teori yang akan digunakan sebagai
diartikan sebagai kata-kata dan gaya bahasa yang dipakai dulu dalam kitab-kitab
(bukan bahasa sehari-hari). (2) kesusastraan, karya tulis yang memiliki keaslian,
keindahan isi dan ungkapannya. Dalam Kamus Istilah Sastra (1990: 71). Panuti
karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisilan,
Istilah novel dalam bahasa Indonesia berasal dari kata novel dalam bahasa
Inggris. Istilah novel dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Itali, yaitu novella
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(yang dalam bahasa Jerman novella). Novella berarti sebuah barang baru yang
kecil, kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa (Abrams,
198: 119). Istilah novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah
novelet (dalam bahasa Inggris novellete) yang berarti sebuah karya sastra prosa
fiksi yang panjangnya cukup, tidak terlalu panjang, namun tidak terlalu pendek
(Nurgiyantoro, 1995: 9). Ada juga yang mengemukakan bahwa kata novel berasal
dari kata Latin, yaitu noveltus yang diturunkan dari kata noveis yang berarti baru.
Dikatakan baru karena dibandingkan dengan jenis sastra lainnya seperti puisi dan
H.B. Jassin berpendapat bahwa novel adalah cerita mengenai salah satu
episode dalam kehidupan manusia, suatu kejadian yang luar biasa dalam
kehidupan itu, sebuah krisis yang memungkinkan terjadinya perubahan nasib pada
manusia (dalam Faruk, 1997: 265). Dalam Kamus Istilah Sastra, Abdul Rozak
Zaidan, Anita K.Rustapa, dan Hani’ah mengatakan bahwa novel adalah jenis
prosa yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan
kehidupan manusia diolah dengan teknik kisahan dan ragaan yang menjadi dasar
konvensi penulisan (1994: 136). Dalam Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar,
kesimpulan bahwa novel merupakan prosa yang cukup panjang yang mengandung
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
unsur tokoh, alur, suasana, dan latar rekaan dalam suatu kejadian dalam
kehidupan.
adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu lewat kata-kata, frasa, atau kalimat
dengan jalan menyamakan dengan sesuatu yang lain; kiasan. (Kamus Bahasa
melampaui batas yang lazim. Ketidaklaziman makna itu disebabkan oleh beberapa
hal. Pertama, pemakaian kata yang khas. Dalam menggunakan kata yang khas,
pemakai bahasa dapat lebih menghidupkan karangannya, agar orang lain atau
dimungkinkan oleh adanya gambaran bahwa satu hal sama atau seperti,
sebanding, entah sebagian atau keseluruhan dengan hal lain (I Ketut Darma
Laksana, 2010: 4). Menurut Anton Moliono majas adalah untuk mengongkretkan
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa majas adalah kata-kata, frasa, atau kalimat yang memiliki makna melapaui
batas dan bisa disebut dengan suatu kiasan untuk menghidupkan sebuah karangan.
menjadi tiga kategori, yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, dan majas
pertautan.
jenis majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan
yang sengaja dianggap sama. Perumpamaan atau persamaan itu bersifat eksplisit
dengan dimarkahi oleh pemakaian kata sebagai, seperti, ibarat, dan sejenisnya
(Ketut, 2010: 77). Henry Guntur Tarigan (2013: 9) berpendapat bahwa majas
a. Perumpamaan
Perumpamaan adalah asal kata simile dalam bahasa Inggris. Kata simile
berasal dari bahasa Latin yang bermakna ‘seperti’. Henry Guntur Tarigan (2013:
hakikatnya berlainan dan sengaja dianggap sama dengan pemakaian kata seperti,
ibarat, bak, sebagai, seumpama, laksana, penaka, dan serupa. Berikut ini
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Metafora
2013: 15) metafora adalah perbandingan yang implisit tanpa kata sebagai di
antara dua hal yang berbeda. Berikut ini merupakan beberapa contoh dari
metafora.
c. Personifiasi
barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak (Tarigan, 2013: 17-18). Berikut
d. Depersonifikasi
e. Alegori
Henry Guntur Tarigan (2013: 24) megungkapkan bahwa alegori adalah cerita
cerita yang panjang dan rumit dengan maksud dan tujuan yang terselubung.
f. Antitesis
gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau perbandingan antara dua antonim
sebenarnya tidak perlu (Tarigan, 2013: 29). Berikut beberapa contoh pleonasme.
Henry Guntur Tarigan (2013: 24-30) mengatakan bahwa suatu acuan disebut
perulangan dari sebuah kata yang lain. Berikut merupakan contoh dari tautologi.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Perifrasis
Keduanya menggunakan kata-kata yang lebih banyak dari pada yang dibutuhkann
namun yang membedakan antara keduanya yaitu dalam periphrasis kata-kata yang
berlebihan itu pada prinsipnya diganti dengan sebuah kata saja. cf.Keraf ( melalui
Ayahanda telah tidur dengan tenang dan beristirahat dengan damai buat
selama-lamanya (meninggal atau berpulang).
Pemuda itu menumpahkan segala isi hati dan segala harapan ke pada gadis
desa itu (cinta).
yang masih akan dikerjakan atau akan terjadi (Tarigan, 2013: 33). Berikut ini
Kami sangat gembira, minggu depan kami memperoleh hadiah dari Bapak
Bupati.
Jelas seluruh kerabat merasa sedih dan malu, lusa si Dogol dijebloskan ke
dalam penjara karena terlibat penjualan ganja.
Koreksi adalah sesuatu yang ingin ditegaskan kembali dengan memeriksa dan
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah menggunakan istilah “teracu” dan “mengacu”. Teracu adalah apa yang
diacu oleh pengacu, sedangkan mengacu ialah ungkapan yang dipakai dalam
berpendapat bahwa majas pertautan dibagi menjadi tiga belas gaya bahasa, yaitu:
a. Metonimia
barang bagi sesuatu yang lain berkaitan erat dengannya (Tarigan, 2010: 122).
adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama
orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau
pembuatnya jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya atau kita menyebut
Saya tidak dapat membaca dengan jelas kini karena kontak lensa saya jatuh
dan pecah.
Dalam prtandingan kemarin saya hanya memperoleh perunggu sedangkan
teman saya perak (Tarigan, 2013: 123).
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Sinekdoke
macam yaitu: pertama majas sinekdoke pras prototo digunakan untuk menyatakan
keseluruhan suatu objek tetapi hanya menyebutkan sebagian dari objek tersebut
Seekor ayam yang masuk ke dalam rumah sudah membuat ibu sangat
kewalahan.
menyatakan bagian dari suatu objek dengan menyebutkan keseluruhan bagian atau
objek lain yang mempunyai makna luas. Berikut ini contoh dari sinekdoke
proparte.
c. Alusi
gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Eufemisme
yang dirasa kasar atau tidak menyenangkan (Tarigan, 2013: 128-129). Berikut
e. Eponim
semacam gaya bahasa yang mengandung nama seseorang yang begitu sering
dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan
f. Epitet
Henry Guntur Tarigan (2013: 131) mengungkapkan bahwa epitet adalah gaya
bahasa yang mengandung acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khas
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Antonomasia
atau jabatan sebagai pengganti nama diri (Tarigan, 2013: 132). Di bawah ini
contoh antonomasia.
h. Erotesis
Erotesis adalah sejenis gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang digunakan
dalam tulisan atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek yang lebih
mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menuntut suatu
Apakah sudah wajar bila kesalahan atau kegagalan itu ditimpakan seluruhnya
kepada para guru?
Para gurukah yang harus menanggung akibat semua kegagalan dan
kemrosotan pendidikan di Tanah Air tercinta ini?
i. Paralelisme
yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama (Tarigan, 2013: 136). Berikut
contoh paralelisme.
Baik kaum pria maupun kaum wanita mempunyai hak dan kewajiban yang
sama secara hukum.
Bukan saja para guru yang bertanggung jawab atas pendidikan para siswa,
tetapi juga harus ditunjang oleh para orang tua dengan cara mengawasi
pelajaran anak-anak di rumah.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j. Ellipsis
penghilangan kata atau kata-kata yang memenuhi bentuk kalimat berdasarkan tata
k. Gradasi
Gradasi adalah gaya bahasa yang mengandung suatu rangkaian atau urutan
kata atau istilah secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa
ciri-ciri semantik secara umum dan ada diantaranya paling sedikit satu ciri iulang-
Kami berjuang dengan tekad; tekad harus maju; maju dalam kehidupan;
kehidupan yang layak dan baik; baik secara jasmani dan rohani; jasmani dan
rohani yang diridoi oleh Tuhan Yang Maha Pengasih.
l. Asindeton
Asindeton adalah semacam gaya bahasa yang berupa acuan padat dan mampat
dimana beberapa kata,frase, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan
kata sambung (Tarigan, 2013: 142). Berikut ini merupakan contoh asindedeton.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m. Polisindeton
Tarigan (2013: 55) mengungkapkan bahwa majas pertentangan ini terdapat dua
dan Sarkasme.
a. Hiperbola
pengaruhnya. Gaya bahasa ini melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat (Tarigan
1985: 186). Menurut Dale dalam Tarigan (2013: 55) bahwa kata hiperbola berasal
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Litotes
adalah ungkapan menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif
c. Ironi
contoh ironi.
Aduh, bersihnya kamar ini, putumh rokok dan sobekan kertas bertebaran di
lamtai.
O, kamu cepat bangun, baru pukul sembilan pagi sekarang ini.
Bukan main rajinmu, sudah lima hari kamu bolos dalam dua minggu ini
(Tarigan, 2013:62).
d. Oksimoron
bahwa kata aksimoron berasal dari bahasa Latin okys ‘tajam’+moros ‘goblok,
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gila’. Oksimoron adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung penegasan atau
e. Paronomasia
bahwa paronomasia adalah gaya bahasa yang berisi penjajaran kata-kata yang
berbunyi sama tetapi bermakna lain; kata-kata yang sama bunyinya tetapi artinya
Waktu saya sibuk mengukur luas kamar ini dan ibu sedang mengukur kelapa
di dapur, maka terdengarlah burung balam tetangga mengukur bersahut-
sahutan.
Pada pohon paku di muka rumah kami tertancap beberapa buah paku tempat
menyangkutnya pot bunga (Tarigan, 2013: 65).
f. Paralipsis
Paralipsis adalah gaya bahasa yang merupakan suatu formula yang digunakan
sebagai sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang
tersirat dalam kalimat itu sendiri (Ducrot & Todov dalam Tarigan, 2013: 66). Di
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa menolak doa kita ini, (maaf) bukan maksud
saya mengabulkan.
Biarlah masyarakat mendengar wasiat tersebut, yang (maafkan saya) saya
maksud bukan membacanya.
Tidak ada orang yang menyenangi kamu (maaf) yang saya maksud membenci
kamu di desa ini.
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Ducrot & Todov zeugma dan silepsis (dalam Tarigan, 2013: 68)
adalah gaya bahasa yang mempergunakan dua kontruksi rapatan dengan cara
menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih kata lain yang pada
hakikatnya hanya sebuah saja yang mempunyai hubungan dengan kata yang
pertama. Walaupun begitu, terdapat perbedaan atanra zeugma dan silepsis. Dalam
zeugma terdapat gabungan gramatikal dua buah kata yang mengandung ciri-ciri
semantik yang bertentangan. Dengan kata lain dapat dirumuskan bahwa “dalam
zeugma kata yang dipakai untuk membawahi kedua kata berikutnya, sebenarnya
hanya cocok untuk salah satu daripadanya, baik secara logis maupun secara
Gorys Keraf (dalam Tarigan, 2013: 68-69) menyatakan bahwa dalam silepsis,
kontruksi yang digunakan itu secara gramatikal benar, tetapi secara semantik
Begitu juga ada kontruksi makna hidup dan sikap hidup yang jelas makna
h. Satire
sejenis argumen yang beraksi secara tidak langsung, terkadang secara aneh
bahkan ada kalanya dengan cara yang cukup lucu yang menimbulkan tertawaan.
Pada umumnya, orang mengenal satire terutama sebagai suatu bentuk serangan,
kalau cukup jeli memperhatikan serta memahaminya, tentu dapat menemui dalam
satire nilai-nilai yang dipromosikan secara tidak langsung. Memang, nilai-nilai itu
hanya berada sebagai sejenis tantangan yang tidak dikatakan secara gambling
lainnya, satire pun dapat terjadi dalam berbagai suasana hati (atau moods).
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i. Inuendo
inuendo adalah sejenis gaya bahasa yang berupa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Gaya bahasa ini menyatakan kritik dengan sugesti
yang tidak langsung, dan tampaknya tidak menyakitkan hati kalau ditinjau sekilas.
Jadinya sampai kini NengSyarifah belum mendapat jodoh karena setiap ada
jejaka yang meminang ia sedikit jual mahal.
Abangku sedikit gemuk karena terlalu kebanyakan makan daging berlemak.
Pak Ogah agak kurang dipercayai orang karena selalu berohong dan tidak
pernah menepati janji.
j. Antifrasis
gaya bahasa yang berupa penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya.
Perlu diingat benar-benar bahwa antifrasis akan dapat diketahui dan dipahami
dengan jelas bila pembaca atau penyimak dihadapkan ada kenyataan bahwa yang
Bila diketahui bahwa yang hadir adalah sesorang yang kurus, lalu dikatakan
bahwa si gendut tela hadir maka jelas gaya bahasa tersebut adalah antifrasis.
Begitu pula halnya kalau siswa yang malas yang berada di tengah-tengah teman-
temannya disebut siswa teladan. Kalau tidak diketahui secara pasti, maka gaya
bahasa itu disesbut saja ssebagai ironi yang telah kita bahas sebelumnya. Berikut
k. Paradoks
Menurut Gorys Keraf (dalam Tarigan, 2013: 77-78) bahwa paradoks adalah
semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-
fakta yang ada. Paradoks dapat juga berarti semua hal yang menarik perhatian
l. Klimaks
Menurut Shadily (dalam Tarigan, 2013: 79) bahwa kata klimaks berasal dari
bahasa Yunani klimax yang berarti ‘tangga’. Klimaks adalah sejenis gaya bahasa
Tarigan, 2013: 79) bahwa klimaks adalah semacam gaya bahasa yang
Setiap guru yang berdiri di depan kelas harus mengetahui, memahami, serta
menguasai bahan yag diajarkan.
Seorang guru harus bertindak sebagai seorang pengajar, pembimbing,
penyuluh, pengelola, penilai, pemberi kemudahan, atau pendidik yang sesjati.
Dengan pengajaran bahasa Indonesia kita mengharapkan agar para siswa
terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, terampil menulis,
pendeknya terampil berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m. Antiklimaks
Menurut Henry Guntur Tarigan (2013: 81) bahwa antilimaks adalah kebalikan
dari gaya bahasa klimaks. Sebagai gaya bahasa, Antilimaks merupakan suatu
acuan yang berisi gagasan-gagasan yang diurutkan dari yang terpenting berturut-
turut ke gagasan yang kurang penting. Agar perbedaan gaya bahasa antilimaks
ANTIKLIMAKS
KLIMAKS
sebagai suatu istilah umum yang masih mengenal spesifikasi lebih lanjut, yaitu:
a) Dekrementum
b) Katabasis, dan
c) Batos.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Henry Guntur Tarigan (2013: 82) katabasis adalah sejenis gaya bahasa
Katabasis adalah kebalikan gaya bahasa anabasis yang telah dibahas sebelumnya.
Contoh:
Menurut Henry Guntur Tarigan (2013: 82) botos adalah sejenis gaya bahasa
antilimaks yang mengandung penukikkan tiba-tiba dari suatu gagasan yang sagat
Memang kamu seorang perwira yang gagah berani yang disegani anak
buahmu, seorang suami yang diperintah dan diperbudak oleh istrimu dalam
segala hal.
Dia memang raja uang di darah itu, seorang budak hawa nafsu dan
keserakahan.
Engkaulah seorang pemuda yang menjadi rebutan dan idaman para gadis di
kota ini, seorang pemuda yang takkan dapat memberi keuasan pada mereka.
n. Apostrof
Apostrof adalah sejenis gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Wahai roh-roh nenek moyang kami yang beada di negeri atas, tengah, dan di
bawah, lindungilah warga desaku.
Wahai dewa-dewa yang berada di nirwana, segralah datang dan lepaskanlah
kami dari cengkraman yang durjana.
Hai mambang, jin dan setan-setan yang berada di goa-goa terkamlah orang-
orang yang berhati jahat kepadaku (Tarigan, 2013: 84).
Menurut Gorys Keraf (dalam Tarigan, 2013: 85) anastrof atau inversi adalah
semacam gaya retoris yang diperoleh dalam pembalikan susunan kata yang biasa
Apofasis atau disebut preterisio merupakan sebuah gaya di mana penulis atau
Jika saya tidak menyadari reputasimu dalam kejujuran, maka sebenarnya saya
ingin mengatakan bahwa Anda membiarkan anda menipu diri sendiri.
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara (Tarigan, 2013: 87).
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
q. Histeron Proteron
Menurut Henry Guntur Tarigan (2013: 88) histeron proteron adalah semacam
gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan
dari sesuatu yang wajar, misalnya menempatakn sesuatu yang terjadi kemudian
pada awal peristiwa. Gaya bahasa histeron proteon juga bisa disebut hiperbola.
Saudara-saudara, sudah lama terbukti bahwa Anda sekalian tidak lebih baik
sedikit pun dari para pesuruh, hal itu tampak dari anggapan yang berkembang
akhir-akhir ini.
Jendela ini telah memberi sebuah kamar padamu untuk dapat berteduh dengan
tenang.
Kereta melaju dengan cepat di depan kuda yang menariknya.
Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai
yang luas dengan pasirnya yang putih.
r. Hipalase
Hipalase adalah sejenis gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari suatu
hubungan alamiah antara dua komponen gagasan (Keraf, 2013: 89-90). Berikut ini
s. Sinisme
Sinisme adalah sejenis gaya bahasa yang berupa sindiran yang berbentuk
Sinisme adalah ironi lebih kasar sifatnya; namun kadang-kadang sukar ditarik
batas yang tegas antara keduanya (Tarigan, 2013: 91). Di bawah ini contoh
sinisme.
Tidak dapat disangkal lagi bahwa Bapaklah orangnya, sehingga keamanan dan
ketentraman di daerah ini akan ludes bersamamu!
Memang Andalah gadis tercantik di sejagat raya ini yang mampu
menundukkan segala jejaka di bawah telapak kakimu di seantero dunia ini.
Memang tidak dapat diragukan lagi bahwa Andalah yang paling kaya di dunia
yang mampu membeli kelima benua di dunia ini.
t. Sarkasme
Menurut Gorys Keraf (dalam Tarigan, 2013: 92) kata sarkasme berasal dari
bahasa Yunani sarkasmos yang diturunkan dari kata kerja sakasein yang berarti
bila dibandingkan dengan ironi dan sinisme, maka sarkasme ini lebih kasar.
Sarkasme adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung ‘olok-olok atau sindiran
pedas dan menyakitkan hati’. Ciri utama gaya bahasa sarkasme ialah selalu
mengandung kepahitan dan celaan yang getir, menyakitkan hati, dan kurang enak
Mulutmu harimaumu.
Tingkah lakumu memalukan kami.
Memang kamu tidak rakus, daging itu beserta tulang-tulangnya ludes kamu
makan.
Meminang anak gadis orang memamg mudah, memeliharanya setengah mati.
mengandung perulangan bunyi, suku kata, kata atau frasa, ataupun bagian
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah kontes
yang sesuai. Kelompok perulangan termasuk dua belas jenis gaya bahasa
antanaklasis:
Ibu merasa terluka karena buah hatinya menjadi buah bibr di desa karena
gossip murahan.
Pada bagan ini akan dipaparkan oleh peneliti kerangka berpikir yang
digunakan dalam bentuk majas dan gaya bahasa yang dominan dalam majas
Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq. Majas merupakan cara seseorang atau
yang bersifat indah dan menarik. Dalam hal ini dalam penggunaan majas juga
dapat menambah kosakata bagi para pembaca terutama dalam sebuah karya sastra.
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq ini bertujuan untuk
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertentangan. Dengan data berupa frasa dan kalimat yang dicurigai sebagai majas
perbandingan, pertautan, dan pertentangan dengan sumber data yaitu novel novel
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq. Dengan berbekal teori
dan wawasan peneliti, maka peneliti menemukan beberapa kalimat yang dicurigai
Data yang ditemukan dalam novel novel Dilan: Dia Adalah Dilanku
Tahun 1990 karya Pidi Baiq ini, akan dideskripsikan bentuk majas dan gaya
Setiap data akan ditafsirkan bantuk majas dan gaya bahasa yang dominan ke
dalam bahasa yang mudah dipahami, karena bahasa yang digunakan dalam novel
novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq menggunakan
bahasa yang cukup menarik artinya setiap kalimat akan ditafsirkan dengan bahasa
yang sederhana oleh peniliti dengan berbekalkan teori dan contoh. Harapannya
dengan mendeskripsikan bentuk majas dan gaya bahasa yang dominan dalam
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kajian semantik
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pertautan Dalam Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq
mendeskripsikan apa adanya suatu variabel, gejala, atau keadaan, bukan untuk
menguji hipotesis. Oleh karena itu, penelitian ini menghasilkan data dengan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Secara
holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
yang dominan dalam novel Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendeskripsikan data dengan uaraian kata-kata yang diperoleh dengan apa adanya
Sumber data dalam penelitian ini adalah narasi pengarang dan percakapan atau
dialog yang terdapat dalam novel yang berjudul Dilan: Adalah Dilanku Tahun
1990 karya Pidi Baiq. Novel tersebut disunting oleh Andika Budiman, cetakan ke
XX, dan diterbitkan oleh Pastel Books pada tahun 2018 . Panjang novel adalah
348 halaman.
atau fasilitas yang digunakan olaeh peneliti dalam mengumpulkan data, agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
kualitatif adalah peneliti sendiri (Moleong, 2006 : 168). Sugiyono (2011: 222)
penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti kualitatif sebagai
atas semuanya.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atas, peneliti dalam penelitian ini merupakan orang yang bertindak sebagai
sebagai informan untuk pengumpulan data, analisis data, penafsir dan data, pada
akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya. Laptop, dan alat-alat tulis lainnya
juga berperan sebagai alat pembantu dalam instrumen penelitian ini. (Moleong,
2006: 168)
menandai, dan mencatat. Peneliti terlebih dahulu membaca novel yang berjudul
Dilan: Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq. Peneliti membaca novel
tersebut tidak hanya sekali, tetapi berulang kali untuk memperoleh data yang
dalam buku novel tersebut. Dalam menandai kalimat untuk menjadi data, peneliti
harus memahami kalimat yang mana yang masuk dalam macam-mcam majas
yang akan diteliti. Setalah menandai, penulis mencatat hasil temuan yang dibaca
dari sumber buku. Frasa dan kalimat yang dicurigai sebagai majas perbandingan,
pertautan, dan pertentangan akan dicatat dalam sebuah kertas dengan membuat
hasil temuan-temuan berupa frasa dan kalimat yang dicurigai sebagai majas
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
majas perbandingan, pertautan dan pertentangan dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dalam tahap ini peneliti akan mengklasifikasikan hasil temuan yang telah
pertentangan.
c. Menginterpretasikan
makna jenis majas perbandingan, pertautan, dan pertentangan yang ditulis oleh
Pidi Baiq dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990. Interpretasi data
merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan
dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Mendeskripsikan data
Pada tahap ini yaitu menjelaskan tentang majas perbandingan, pertautan, dan
pertentangan dalam suatu bentuk laporan penelitian. Pada bagian ini, peneliti akan
mencantumkan hasil data yang berupa frasa dan kalimat yang dicurigai sebagai
dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Dilan: Dia Adalah Dilanku
Ghony & Fauzan (2014: 322) menyatakan bahwa triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data
itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbanding terhadap data itu. Selain
itu, Moleong dalam Prastowo (2011: 369) menyatakan triangulasi bahwa teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
tersebut. Teknik ini dibedakan menjadi empat macam, yaitu triangulasi sumber,
teknik, waktu, penyidik, dan teori. Dengan demikian, triangulasi sangat penting
yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai
pengamat lain untuk pengecekan drajat kepercayaan data. Oleh karena itu, peneliti
melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan satu ahli sastra yaitu Ibu Septina
Krismawati M.A.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
4.1 Novel
Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 merupakan kisah tentang
isi hati yang diungkapkan oleh seorang wanita atau bisa disebut dengan curhat.
Kisah ini diungkapkan oleh seorang wanita kenalan Pidi Baiq (pengarang).
Wanita tersebut tidak ingin nama aslinya diungkapkan dalam novel yang akan
dibuat oleh Pidi Baiq, jadi nama penyamaran wanita tersebut adalah Milea Adnan
Husain. Maka dari itu, Pidi Baiq mengambil cerita Dilan dari kisah seorang
wanita dan dibuatlah sebuah novel. Sebelum dibuat novel, tentunya Pidi
menghubungi orang-orang yang terlibat dalam cerita dan ingin memastikan cerita
itu benar atau tidak. Jadi, Pidi tidak asal membuat novel yang akan diterbitkan,
karena Pidi Baiq sendiri adalah seorang wartawan yang tidak tertarik membuat
menjadi lebay dan dia berpendapat bahwa biar orang lain saja yang melakukan.
Novel ini berceritakan tentang kisah masa muda seorang wanita saat masih
SMA dan menceritakan tentang awal mula dia dekat dengan seorang lelaki yang
sangat menarik bagi dirinya. Wanita dalam novel ini bernama Milea Adnan
Hussain. Nama belakang Milea diambil dari nama ayahnya. Ayahnya adalah
seorang prajurit TNI Angkatan Darat. Di dalam cerita Milea tidak menyebutkan
nama ayahnya dan hanya menyebutkan nama ibunya, yaitu Marissa Kusumarini.
Milea menceritakan tentang masa muda ibunya yang sebagai vocalist band dan
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lumayan dikenal di masyarakat. Nama band ibu Milea adalah Gang of Harry
Roesli. Maka dari itu, musik menjadi bagian dari keluarga Milea.
Sejak kecil Milea tinggal di Jakarta, di daerah Slipi. Pada tahun 1990, ayah
Milea dipindah tugaskan ke Bandung, jadi seluruh keluarga Milea ikut serta
bersama ayahnya. Milea tinggal di Buah Batu, tepatnya di jalan Benteng dan
rumah itu adalah milik kakek Milea. Tetapi, kakek Milea sudah meninggal dan
hanya ada neneknya saja yang ada di rumah itu. Setalah Milea tinggal di situ, tak
untuk ibu Milea. Rumah yang ditempati Milea tipe 70, terdapat halaman di depan
SMA Negeri. Menurut Milea sekolah itu adalah sekolah yang paling romantis. Di
sekolah Milea terdapat pohon besar, memiliki cabang yang begitu banyak, dan
menurut Milea bagus kalau dilihat saat senja. Bagi Milea sekolah itu selain bagus
dan romantis, sekolah itu juga menyimpan kenangan ketika masih SMA.
Kenangan saat remaja dan berpacaran dengan seorang pemuda yang pernah
bersamanya dan yang selalu mengisi hari-hari Milea. Seorang pemuda yang
sangat berarti itu adalah Dilan. Dilan adalah seorang pemuda yang suka usil
meramal Milea. Dilan adalah seorang lelaki yang mendekati Milea dengan cara
yang unik. Cara yang ia lakukan membuat Milea slalu penasaran dan juga merasa
kagum. Setelah merasa terbiasa dengan kehadiran Dilan, Milea merasa ingin
selalu dekat dengan Dilan, karena menurutnya Dilan yang bisa menghiburnya saat
Awal mula Milea bertemu Dilan yaitu saat berangkat sekolah. Saat Milea
berjalan sendiri, terdengar suara motor yang datang dari arah belakang. Motor itu
mulai sejajar dengan Milea dan diperlambat kecepatannya. Saat itulah awal Dilan
menyapa Milea dan meramal Milea. Awalnya Milea merasa terusik dengan cara
dan perkataan Dilan yang menurutnya itu aneh. Ramalan yang diungkapkan Dilan
dengan Dilan, maka dia mencari informasi pada teman-temannya yang sekelas
dengan Milea. Akhirnya Milea mengetahui bahwa Dilan adalah seorang pemuda
yang memiliki geng motor yang suka tawuran dengan sekolah lain. Setelah
mengetahui Dilan orang seperti itu, awalnya Milea takut, tapi setelah apa yang
dilakukan Dilan terhadapnya dan mendengar cerita dari pihak lain yang membela
Dilan Milea tidak takut lagi. Lama-kelamaan Milea menyukai Dilan, walupun dia
sudah memiliki kekasih. Kekasih Milea adalah seorang lelaki yang tipe cemburu
dan suka berkata kasar dengan Milea. Sikap kekasih Milea itu membuat Milea
merasa geram dan akhirnya Milea putus dengan kekasihnya itu. Setelah putus
hubungan Milea dan Dilan semakin dekat dan akhirnya mereka berpacaran. Dilan
Data penelitian ini berupa frasa, klausa, dan kalimat yang mengandung
ungkapan majas perbandingan, pertautan dan pertentangan dalam novel Pidi Baiq
tahun 2018. Tarigan (2013: 5) membagi menjadi empat kelompok majas yaitu
objek kajian makna dari itu peneliti memilih menggunakan pendapat dari Tarigan
sebagai teori yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang
sudah dilakukan, novel Pidi Baiq yang berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun
1990 ditemukan seratus enam puluh empat data yang terdapat dalam majas
dilakukan validitas data oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti menggunakan
teknik triangulasi penyidik atau peneliti lain untuk menguji keabsahan data.
Dalam upaya ini, peneliti melakukan triangulasi data dengan satu dosen
Berdasarkan hasil analisis dari triangulator, data awal yang berjumlah 164
kutipan dari majas perbandingan, pertautan, dan pertentangan terdapat 158 data
yang dianggap valid atau sesuai dengan kriteria data penelitian. Oleh karena itu,
data penelitian yang dianalisis lebih lanjut dalam penelitian ini berjumlah 158
kutipan yang berupa frasa, klausa, dan kalimat di dalam novel yang berjudul
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahasa personifikasi, gaya bahasa depersonifikasi, gaya bahasa antitesis, dan gaya
bahasa perifrasis. Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq
mengembangkan cerita. Dalam uraian ini, peneliti akan menjabarkan analisis data
Adalah Dilanku Tahun 1990 terdapat 9 buah. Personifikasi adalah jenis majas
yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide
abstrak (Tarigan, 2013: 17). Personifikasi yang terdapat dalam data akan
tak bernyawa. Contoh tersebut menjelaskan bahwa sebagian ada yang jalan
bercakan cahaya di jalan aspal yang sedang aku lalui. Kata “menerobos”
merupakan sifat yang dimiliki manusia yaitu orang-orang yang suka menerobos
membandingakn benda tak bernyawa seakan hidup. Makna dari kalimat tersebut
pohon-pohon.
yang digunakan yaitu “menyimpan” lebih tertuju pada perilaku manusia, namun
digunakan pada benda yang tak bernyawa yakni pada kata “sisa-sisa kabut”.
yang digunakan yaitu “meniup” lebih tertuju pada perilaku manusia, namun
digunakan pada benda yang tak bernyawa yakni pada kata “angin”. Kaliamat di
adalah majas yang menggambarkan manusia yang memiliki sifat-sifat benda yang
tak bernyawa.
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Aku tahu Beni, jika kukatakan, justru akan menambah masalah dari pada
berusaha menyelesaikannya. Dia itu sumbunya pendek, gampang meledak.
(hal, 57)
5. Tetapi dengan sifat Beni seperti itu, kayanya Lia harus berubah dulu jadi
mannequin. Biar bisa diem terus kalau dikasarin. Biar gak melawan kalau
diapa-apain. (hal, 157)
6. “Lia, kan suka cerita kamu. Jadi penasaran kaya gimana Dilan itu?” kata
Ibu senyum. “Kaya gini aja,” jawab Dilan. “Masih orisinil. Belum di
modif.” (hal, 278)
insan antara manusia dengan benda. Kata “sumbu” merupakan suatu benda yang
dapata dicontohkan pada bom yang memiliki sumbu yang pendek jika dihidupkan
cepat meledak. Kalimat dia itu sumbunya pendek yang memiliki arti bahwa Beni
patung berbentuk manusia yang dipajang untuk memamerkan sebuah baju atau
pakaian. Dalam novel tersebut diceritakan bahwa Milea diibaratkan seperti patung
Berdasarkan hasil penelitian data antitesis dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 tedapat 10 buah. Antitesis adalah gaya bahasa yang
antonim atau lawan kata. Arti kata “berkelompok” memiliki maksud kumpulan
yang terdiri lebih dari satu orang sedangkan kata “sendirian” memiliki arti
seorang diri tanpa ada orang lain. Dalam kalimat di atas termasuk antithesis
antonim atau lawan kata. Arti kata “diam” yaitu tanpa ada suara sedikitpun
sedangkan kata “teriak” yaitu adanya suara dengan nada yang lebih tinggi. Dalam
kalimat di atas termasuk antithesis karena terdapat antonim pada satu kalimat.
antonim atau lawan kata. Arti kata “malaikat” yaitu seseorang yang memiliki
perilaku dan sifat baik sdangkan kata “setan” yaitu seseorang yang memiliki sifat
dan perilaku yang buruk. Dalam kalimat di atas termasuk antithesis karena
Berdasarkan hasil penelitian data perifrasis dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 tedapat 12 buah. Perifrasis gaya bahasa dalam menggunakan
kata-kata yang lebih banyak dari pada yang dibutuhkan. Perifrasis agak mirip
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perifrasis kata-kata yang berlebihan itu pada prinsipnya dapat diganti dengan
sebuah kata saja. Dalam novel tersebut perifrasis yang digunakan oleh pengarang
yaitu:
10. Sepanjang waktu selalu siap untuk nyanyi dan bersenandung di mana saja.
(hal, 14)
11. Kumasukin suratnya ke dalam tas sekolah, untuk kembali menyimak
Nandan yang banyak bicara tentang ini itu, yang lumayan membosankan.
(hal, 24)
12. Berat sekali saat ku bilang “iya” karena aku tahu sebenarnya aku bukan
mau istirahat, melainkan mau bertemu dengan orang yang akan membuat
kepalaku jadi sakit. (hal, 122)
Kalimat (10) merupakan perifrasis karena menggunakan kata-kata yang
Analisis ciri dari kalimat tersebut yakni pada penggunaan pilihan kata yang
berlebihan dan menggunakan sebuah kata saja yaitu nyanyi atau bersenandung.
dengan “banyak bicara tentang ini itu” dapat diganti dengan sabuah kata saja yaitu
“cerewet”.
dengan “akan membuat kepalaku jadi sakit” dapat diganti dengan sabuah kata saja
yaitu “menyebalkan”.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahasa metonimia, gaya bahasa sinekdoke, gaya bahasa alusi, gaya bahasa
antonomasia, dan gaya bahasa erotesis. Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun
1990 karya Pidi Baiq menggunakan majas pertautan sebagai salah satu gaya
Adalah Dilanku Tahun 1990 terdapat 10 buah. Metonimia adalah gaya bahasa
yang mempergunakan nama suatu barang bagi sesuatu yang lan kaitan erat
dengannya (Tarigan, 2013: 123). Metonimia yang terdapat dalam data akan
1. Setelah semuanya itu, kami pergi bersama ibunya Dilan yang nyetir
sendiri mobil Nissan Patrolnya. Itu adalah Nissan Patrol tahun 1960
berwarna hijau tua. (hal, 183)
2. Setelah itu, Kang Adi pergi entah kemana, tak lama datang lagi, membawa
makanan beserta botol besar minuman coca cola. (hal, 235)
3. Dilan dan Mileanya lagi sibuk pacaran, berdua di atas motor CB 100,
mengarungi Jalan Batu di bawah naungan awan yang sedang mendung.
(hal, 343)
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kalimat (1) termasuk metonimia, karena terlihat jelas dalam cerita tersebut
Kalimat (2) termasuk metonimia, karena terlihat jelas dalam cerita tersebut
menceritakan Kang Adi yang membawa minuman. Minuman dengan merek coca
cola.
Kalimat (3) termasuk metonimia, karena terlihat jelas dalam cerita tersebut
menceritakan Dilan dan Milea yang mengendarai sebuah motor saat berpacaran.
Adalah Dilanku Tahun 1990 terdapat 7 buah. Sinekdoke adalah gaya bahasa yang
4. Sang Peramal itu ada di sana, berdiri di depan, menghadap kearah kami,
bersama dua kawannya. (hal, 25)
5. Kamu Dilan kan? Panglima Tempur geng motor, kan? Geng motor yang
suka bikin onar itu, kan? (hal, 36)
6. Pada waktu kami sedang ngobrol, muncul seseorang yang bilang permisi,
lalu masuk ke kelas. (hal, 23)
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kata “sang peramal” yang dimaksudkan adalah Dilan. Dilan yang sedang
mengikuti upacara.
dengan kata “panglima tempur” yang dimaksudkan adalah Dilan. Dalam cerita
Milea mengungkapkan bahwa Dilan adalah seorang anak nakal dan ketua dari
geng motor.
nama keseluruhan atau sebaliknya. Nama bagian tersebut dapat dibuktikan dengan
kata “seorang” untuk nama keseluruahan yaitu Dilan. Dalam cerita tersebut Dilan
Berdasarkan hasil penelitian data alusi dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 7 buah. Alusi gaya bahasa yang menunjuk secara
tidak langsung ke suatu peritiwa dengan pengetahuan yang diliki pengarang. Alusi
7. Aku tidak mengerti apa sebabnya seseorang sampai disebut PKI hanya
gara-gara tidak ikut upacara bendera. Entahlah. Apakah karena aku hidup
di jaman ORBA(Orde Baru). (hal, 31)
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Konon, diawali oleh adanya peristiwa itu, Dilan pernah dirawat di Rumah
Sakit Borromeus. Dia masih ingat waktu itu dirawat di Ruang Yosep
kamar 1520, dan koma selama satu hari akibat terkena tusukan di
perutnya. Dicurigai sebagai balasan yang harus Dilan terima. Itu terjadi di
daerah Jalan Merdeka, Bandung. (hal, 90)
9. Tahun 2001, Ibu Rini meninggal dunia akibat kecelakaan yang terjadi di
Tanjakan maut di daerah Cisandaan, Kampung Halimu, Kecamatan
Pamulihan, Garut. (hal, 176)
Kalimat (7) termasuk alusi, karena menunjukkan ke suatu peristiwa atau
yang pernah terjadi yaitu menyebutkan peristiwa PKI pada zaman ORBA.
tokoh yang pernah terjadi yaitu pengarang menyebutkan suatu kejadian yang
rumah sakit.
yang pernah terjadi yaitu tentang peristiwa Ibu Rini meninggal karena suatu
Berdasarkan hasil penelitian data alusi dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 10 buah. Antonomasia adalah gaya bahasa yang
merupakan penggunaan nama gelar atau jabatan sebagai pengganti nama diri.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Nama belakangku, diambil dari nama ayahku. Seorang yang aku kagumi,
dan dia adalah prajurit TNI Angkatan Darat. (hal, 13)
11. Pak Atam, guru pelajaran Bahasa Indonesia, sudah datang masuk ke kelas,
tetapi Dilan tidak pergi. Tetap saja dia duduk. (hal, 48)
12. Papan pembatas kelas itu jatuh, menimpa papan tulis dan menggulingkan
Presiden Indonesia, Soeharto, dalam bentuknya sebagai foto yang dikasi
pigura. (hal, 61)
Kalimat (10) mengandung antonomasia, karena penggunaan nama gelar.
Penggunaan nama gelar tersebut dapat dibuktikan dengan kata “prajurit TNI
Angkatan Darat”. Dalam cerita novel tersebut ayah Milea memiliki jabatan yaitu
jabatan. Penggunaan nama jabatan tersebut dapat dibuktikan dengan kata “guru
pelajaran bahasa Indonesia”. Dalam cerita novel tersebut Bapak Atam memiliki
jabatan di sekolahnya Milea yaitu seorang guru yang khusus mengajar pelajaran
bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian data alusi dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 17 buah. Erotesis adalah gaya bahasa yang berupa
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertanyaan dan sama sekali tidak menuntuk suatu jabatan. Erotesis yang terdapat
13. Apa? Besok bertemu? Bukankah besok itu hari minggu? (hal, 24)
14. Dan kenapa aku harus gugup di depannya? (hal, 27)
Kalimat (13) merupakan erotesis, karena mengandung suatu pertanyaan dan
tidak wajib dijawab. Dalam kutipan tersebut membuktikan bahwa dalam hati
Milea menanyakan hari yaitu hari minggu dan seolah-olah juga menanyakan hari
minggu apa benar akan bertemu Dilan. Namun, dikalimat itu tidak meminta
tidak wajib dijawab. Dalam kutipan tersebut membuktikan bahwa di dalam hati
Milea seperti meminta ijin apakah boleh atau tidak dia untuk bertemu dengan
Dilan. Kalimat tersebut hanya meyakinkan pada pembaca bahwa Milea hanya
bahasa hiperbola, gaya bahasa litotes, gaya bahasa oksimoron, gaya bahasa satire,
gaya bahasa innuendo, gaya bahasa klimaks, gaya bahasa antilimaks, dan gaya
bahasa apofasis atau preteresio. Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
karya Pidi Baiq menggunakan majas pertentangan sebagai salah satu gaya
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adalah Dilanku Tahun 1990 terdapat 28 buah. Hiperbola adalah gaya bahasa yang
petir”. Arti kata seperti petir dalam kutipan tersebut adalah terkejut. Cerita dalam
Dilan.
“ditndang dengan keras sampai terlempar ke luar angkasa”. Arti dari kata-kata
tersebut adalah mengungkapkan rasa jengkel atau kekesalan. Cerita dalam novel
mengungkapkan bahwa Milea merasa kesal sekali dengan Anhar dan rasanya
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
senang berjuta-juta kali lipat”. Arti dari kata-kata tersebut adalah mengungkpakan
rasa senang dan bahagia. Cerita dalam novel tersebut mengungkapkan rasa
bahagia Milea yang tak terhingga ketika bertemu dengan ibunya Dilan.
Berdasarkan hasil penelitian data litotes dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 1 buah saja. Litotes adalah ungkapan yang
menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk negative. Litotes yang terdapat
Dalam kutipan tersebut ibunya Milea merendah terhadap ibunya Dilan yang
mampir ke rumahnya.
Adalah Dilanku Tahun 1990 terdapat 6 buah saja. Oksimoron adalah gaya bahasa
yang mngandung penegasan dua antonim. Oksimoron yang terdapat dalam data
5. Dia bicara lagi setelah diam beberapa saat sebelumnya. (hal, 36)
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibuktikan dengan kata “berbicara” yang memiliki lawan kata “diam”. Kalimat
dengan kata “bercanda” yang memiliki lawan kata dari “serius”. Kalimat (7)
Berdasarkan hasil penelitian data satire dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 13 buah saja. Satire adalah sejenis argument secara
tidak langsung menimbulkan trtawaan atau serangan. Satire yang terdapat dalam
8. “Aku ramal,” katanya. “Kamu akan segera tahu namaku.” (hal, 36)
Udah deh! Udah tahu! Kamu Dilan kan? Panglima Tempur geng motor,
kan? Geng motor yang suka bikin onar itu kan?
9. Cuma kado panda, kalau ada uangnya, semua orang juga bisa beli.
(hal, 69)
10. “Nenek yang bawa motor?” Dilan nanya ke Bibi Asih sambil
menyodorkan kunci motor.
“Gak bisa,” jawab Bibi Asih. (hal, 122)
Kalimat (8) merupakan satire, karena menimbulkan tertawaan. Dalam
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kenyataannya Milea sudah mengetahui nama Dilan dan sudah tahu bahwa Dilan
mendengarnya. Nandan merasa bangga bisa memberikan kado boneka pada Milea
kutipan tersebut terlihat jelas bahwa menertawakan Dilan yang meledek Bi Asih
dengan memberikan kunci motor pada Bi Asih, agar Bi Asih yang menjalankan,
Berdasarkan hasil penelitian data satire dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 12 buah saja. Inuendo adalah gaya bahasa yang
berupa sindirian. Inuendo yang terdapat dalam data akan dipaparkan sebagai
berikut:
11. Jangan biarkan dia melakukan apapun yang akan membuat aku dalam
kesulitan. Aku tidak ingin membuang waktu untuk mengenal anak nakal
seperti itu secara lebi jauh. (hal, 32)
12. Kalau dia ingin jadi pacarku, katakanlah begitu, aku yakin dia akan minder
setelah tahu siapa Beni. (hal, 33)
13. Sebenarnya aku risih dengan kehadiran Dilan. Tapi, mau gimana lagi?
Masa, harus kuusir. Gak enak. (hal, 47)
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut dapat dibuktikan bahwa Milea tidak ingin berurusan dengan Dilan. Milea
tidak ingin mengenal Dilan secara lebih jauh dan merasa tidak ada gunanya
tersebut dapat dibuktikan bahwa Milea menyindir Dilan kalau menurut Milea
Dilan akan merasa minder kalau ingin menjadi pacar Milea, karena Milea
memiliki pacar yang menurutnya lebih baik atau sempurna dari Dilan.
tersebut dapat dibuktikan bahwa Milea menyindir bahwa ia risih di dekatnya ada
Dilan. Ia ingin mengusir Dilan tapi tidak bisa karena merasa tidak enak dan
Berdasarkan hasil penelitian data satire dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 7 buah. Klimaks adalah gaya bahasa yang
14. Selama cuma pacaran, kukira, aku masih punya hak untuk memilih,
sampai bisa kudapati seseorang yang pantas ku nikahi! (hal, 81)
15. Pesertanya diambil dari tiap kelas, sebanyak tiga orang, yaitu mereka
yang tercatat sebagai siswa yang selalu mendapat ranking 1,2, dan 3.
(hal, 83)
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Tetapi selesai babak satu, babak dua, dan tiga, hasil perhitungan nilai
menujukan group Dilan dapat posisi kedua. (hal, 84)
Kalimat (14) merupakan klimaks, karena memiliki urutan yang semakin
menigkat. Dalam kutipan tersbut membuktikan bahwa dari jalan pikiran Milea
jika selama masih pacaran, ia masih bisa memilih lelaki yang pantas untuk dia,
menigkat. Dalam kutipan tersbut membuktikan bahwa dari urutan ranking yang
semakin meningkay yaitu dari angka satu, dua, dan ke angka tiga.
menyebutkan suatu babak yang sudah dilewati para peserta lomba, yaitu dari
babak satu, babak dua, hingga ke babak terakhir yaitu tiga, dan sampai ditemukan
Berdasarkan hasil penelitian data satire dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 terdapat 1 buah saja. Antiklimaks adalah gaya bahasa
penting. Antiklimaks yang terdapat dalam data akan dipaparkan sebagai berikut:
17. Sebagian besar berkumpul di ruang tengah, dan aku di situ, bergabung
bersama ayah, ibu, dan adikku. (hal, 234)
Kalimat (17) merupakan antiklimaks, karena mengandung urutan dari
karena ayah adalah kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarga. Ke dua
adalah ibu, ibu adalah yang mengatur semua kegiatan di rumah dari memasak,
mencuci, dan mengurus seisi rumah. Terakhir adalah adik yang sebagai anak di
dalam keluarga. Anak harus patuh kepada ayah dan ibu, karena anak adalah
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 terdapat 2 buah saja. Preteresio atau
nampaknya menyangkal. Preteresio atau apofasis yang terdapat dalam data akan
18. Aku tidak bisa berbuat banyak, satu-satunya jalan aku harus membuat
Dilan pergi, meskipun aku sangat suka ada Dilan di rumahku, apa lagi
sedang seru-serunya, tapi ini bukan waktu yang tepat. (hal, 121)
19. Lia ingin sama Beni, Mas, ingin jadi pacar dia, kalau perlu mungkin untuk
selama-lamanya, tapi dengan sifat Beni seperti itu, kayanya Lia harus
berubah dulu jadi mannequin. Biar bisa diem terus kalau dikasarin. (hal,
132)
Kalimat (18) merupakan apofasis atau pretererio, karena menegaskan
sesuatu namun menyangkal. Dalam kutipan terbukti jelas terlihat bahwa Milea
menyangkal untuk tidak ingin Dilan pergi. Dalam kutipan tersebut Milea
menyuruh Dilan untuk pergi dari rumahnya karena suatu keadaan yaitu Milea
tidak ingin Dilan bertemu dengan Beni. Padahal Milea merasa terhibur dengan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kedatangan Dilan. Hanya saja waktunya tidak tepat jadi mau tidak mau Dilan
namun dengan sikap Beni terhadap Milea yang kurang baik jadi Milea tidak
4.4 Pembahasan
pertentangan dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi
serta pertentangan dan gaya bahasa yang dominan pada majas perbandingan,
pertautan, dan pertentangan dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
karya Pidi Baiq. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teori
Pada sub bab ini, peneliti menjelaskan temuan data-data hasil penelitian
yang secara keseluruhan diambil dari proses analisis data sebelumnya. Penjelasan
sub ini berhubungan dengan temuan data-data hasil penelitian yang sudah sesuai
dengan teori-teori yang dipaparkan peneliti. Kesesuaian teori ini dengan temuan
bahasa dalam majas perbandingan yaitu gaya bahasa personifikasi, gaya bahasa
depersonifikasi, gaya bahasa antitesis, dan gaya bahasa perifrasis. Tarigan (2013:
122) majas pertautan memiliki 13 gaya bahasa, namun peneliti hanya menemukan
5 gaya bahasa pertautan yaitu gaya bahasa metonimia, gaya bahasa sinekdoke,
gaya bahasa alusi, gaya bahasa antonomasia, dan gaya bahasa erotesis. Tarigan
(2013: 55) majas pertentangan memiliki 20 gaya bahasa, namun peneliti hanya
menemukan 8 gaya bahasa yaitu gaya bahasa hiperbola, gaya bahasa litotes, gaya
bahasa oksimoron, gaya bahasa satire, gaya bahasa inuendo, gaya bahasa klimaks,
yang diangkat dalam penelitian ini untuk melihat kesesuaian teori yang sudah
dipaparkan di atas dengan hasil temuan data-data hasil penelitian. Kedua rumusan
serta pertentangan dan gaya bahasa yang dominan pada majas perbandingan,
pertautan, dan pertentangan dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
karya Pidi Baiq. Pembahasan kedua rumusan masalah tersebut sebagai berikut:
dan koreksio. Peneliti memaparkan temuan gaya bahasa yang ada dalam novel
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq yang terdapat pada majas
barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak (Tarigan, 2013: 17-18). Henry
semantik yang bertentangan. Perifrasis adalah sejenis gaya bahasa yang mirip
pada yang dibutuhkann namun yang membedakan antara keduanya yaitu dalam
periphrasis kata-kata yang berlebihan itu pada prinsipnya diganti dengan sebuah
polisindeton. Peneliti memaparkan temuan gaya bahasa yang ada dalam novel
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq yang terdapat pada majas
barang bagi sesuatu yang lain berkaitan erat dengannya (Tarigan, 2010: 122).
adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama
orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembuatnya jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya atau kita menyebut
bahannya jika yang kita maksudkan barangnya. Sinekdoke adalah majas yang
sebaliknya. Majas sinekdoke dibagi menjadi dua macam yaitu: pertama majas
tetapi hanya menyebutkan sebagian dari objek tersebut (Tarigan, 2013: 124-125).
adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau
penggunaan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri (Tarigan, 2013:
132). Erotesis adalah sejenis gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang digunakan
dalam tulisan atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek yang lebih
mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menuntut suatu
hipalassen sinisme, dan sarkasme. Peneliti memaparkan temuan gaya bahasa yang
ada dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq yang
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengaruhnya. Gaya bahasa ini melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat (Tarigan
1985: 186). Menurut Dale dalam Tarigan (2013: 55) bahwa kata hiperbola berasal
litotes adalah ungkapan menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang
Tarigan, 2013: 63) mengungkapkan bahwa kata aksimoron berasal dari bahasa
Latin okys ‘tajam’+moros ‘goblok, gila’. Oksimoron adalah sejenis gaya bahasa
merupakan sejenis argumen yang beraksi secara tidak langsung, terkadang secara
aneh bahkan ada kalanya dengan cara yang cukup lucu yang menimbulkan
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa inuendo adalah sejenis gaya bahasa yang berupa sindiran dengan
dengan sugesti yang tidak langsung, dan tampaknya tidak menyakitkan hati kalau
ditinjau sekilas. Menurut Gorys Keraf (dalam Tarigan, 2013: 79) bahwa klimaks
adalah semacam gaya bahasa yang mengandung urutan-urutan pikiran yang setiap
kebalikan dari gaya bahasa klimaks. Sebagai gaya bahasa, Antilimaks merupakan
suatu acuan yang berisi gagasan-gagasan yang diurutkan dari yang terpenting
perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan sengaja dianggap sama
dengan pemakaian kata seperti, ibarat, bak, sebagai, seumpama, laksana, penaka,
dan serupa. (Tarigan, 2013: 9-10). Makna metafora adalah pemakaian kata yang
bukan sebenarnya (Tarigan, 2013: 15). Makna personifikasi adalah jenis majas
yang melekatkan sifat-sifat manusia kepada barang yang tidak bernyawa dan ide
manusia atau insan (Tarigan. 2013: 21). Makna antitesis adalah perbandingan
antara dua antonim (Tarigan, 2013: 27). Makna pleonasme adalah pemakaian kata
yang berlebihan yang sebenarnya tidak perlu (Tarigan, 2013: 29). Makna
sebuah kata (Tarigan, 2013: 31). Makna antisipasi adalah penempatan kata-kata
yang mendahului tentang sesuatu yang masih akan dikerjakan (Tarigan, 2013: 33).
Makna koreksio aalah mengoreksi mana-mana yang salah (Tarigan, 2013: 34).
Makna majas pertautan dapat dilihat pada pengertian majas pertautan yang
barang bagi sesuatu yang lain berkaitan erat dengannya (Tarigan, 2010: 122).
ungkapan yang dirasa kasar (Tarigan, 2013: 128). Makna eponim adalah
(Tarigan, 2013: 130). Makna epitet adalah menyatakan suatu sifat atau ciri yang
khas dari seseorang atau suatu hal (Tarigan, 2013: 131). Makna antonomasia
adalah penggunaan gelar resmi atau jabatan sebagai pengganti nama diri (Tarigan,
2013: 132). Makna erotesis adalah berupa pertanyaan yang tidak harus dijawab
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemakaian kata-kata atau frase-frase yang menduduki fungsi yang sama (Tarigan,
2013: 136). Makna ellipsis adalah penghilangan kata atau kata-kata berdasarkan
Makna gradasi adalah atau urutan kata atau istilah secara sintaksis
bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa ciri-ciri semantik secara umum
dan ada diantaranya paling sedikit satu ciri iulang-ulang dengan perubahan-
kata,frase, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan kata sambung
yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan (Tarigan,
2013: 58). Makna makna yang bertentangan dengan maksud untuk mengolok-olok
adalah kata-kata yang sama bunyinya tetapi artinya berbeda (Tarigan, 2013: 64).
mengatakan apa yang tersirat dalam kalimat itu sendiri (Ducrot & Todov dalam
Tarigan, 2013: 66). Makna zeugma dan silepsis adalah mempergunakan dua
kontruksi rapatan dengan cara menghubungkan sebuah kata dengan dua atau lebih
yang sebenarnya (Tarigan, 2013: 74). Makna antifrasis adalah penggunaan sebuah
kata dengan makna kebalikannya (Tarigan, 2013: 76). Makna paradoks adalah
gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang
penting (Tarigan, 2013: 81). Makna apostrof adalah berupa pengalihan amanat
dari yang hadir kepada yang tidak hadir (Tarigan, 2013: 83). Makna anastrof atau
inversi adalah gaya retoris yang diperoleh dalam pembalikan susunan kata yang
kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar (Tarigan,
2013: 88). Makna hipalase adalah merupakan kebalikan dari suatu hubungan
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
alamiah antara dua komponen gagasan Gorys Keraf (dalam Tarigan, 2013: 89).
Makna sinisme adalah ironi lebih kasar sifatnya; namun kadang-kadang sukar
ditarik batas yang tegas antara keduanya (Tarigan, 2013: 91). Makna sarkasme
adalah sebuah olok-olok atau sindiran pedas dan menyakitkan hati (Tarigan, 2013:
93).
Dari hasil analisis data yang diperoleh peniliti, jumlah penggunaan majas
perbandingan dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 , yakni:
sebanyak 1 buah, dan apofasis atau preterisio sebanyak 3 buah. Hasil penelitian
ketiga majas tersebut memperlihatkan bahwa novel Dilan: Dia Adalah Dilanku
menyatakan sesuatu yang unik dengan adanya kelakuan suatu benda bisa
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
atau antonim, adanya penggunaan kata yang berlebihan padahal bisa dipersingkat,
adanya penggunaan nama suatu barang atau bisa disebut merek, adanya
penggunaan nama gelar atau jabatan, adanya suatu pertanyaan namun tidak
meminta suatu jawaban dari pembaca atau pendengar, adanya suatu kalimat yang
tertawaan yang dirasakan oleh tokoh utama layaknya seperti menyindir, dan
terdapat suatu sindiran yang dilakukan tokoh utama pada tokoh lain yang berbeda
dengan karya yang lain. Pengaruh majas yang dominan bagi novel itu sendiri
adalah kesesuaian cerita yang ditokohi oleh Milea dan Dilan dalam penggunaan
gaya bahasa yang nyentrik yang berbeda dengan karya orang lain.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
5.1 Kesimpulan
dan Pertentangan dalam Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi
Baiq” ini peneliti memaparkan dua hal penting, pertama bentuk majas
Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq dan yang kedua gaya bahasa yang dominan
dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq.
Bentuk majas yang digunakan dalam novel Dilan: Dia Adalah Dilanku
Tahun 1990 karya Pidi Baiq ada 158 gaya bahasa yang terdiri dari dari gaya
depersonifikasi (5), gaya bahasa antitesis (10), gaya bahasa perifrrasis (12), gaya
bahasa metonimia (10), gaya bahasa sinekdoke (7), gaya bahasa alusi (7), gaya
bahasa antonomasia (10), gaya bahasa erotesis (17), gaya bahasa hiperbola (28),
gaya bahasa litotes (1), gaya bahasa oksimoron (6), gaya bahasa satire (13), gaya
bahasa innuendo (12), gaya bahasa klimaks (7), gaya bahasa antiklimaks (1), dan
Kemudian, gaya bahasa yang tidak ditemukan dalam penelitian ini yaitu
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
zeugma dan silepsis, antifrasis, paradoks, apostrof, anastrof atau inversi, histeron
Gaya bahasa yang dominan digunakan dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq adalah gaya bahasa personifikasi, antitesis,
perifrasis dua belas buah, metonimia sepuluh buah, antonomasia sepuluh buah,
erotesis tujuh belas buah , hiperbola dua puluh delapan buah, satire tiga belas
buah, dan inuendo dua belas buah. Dari gaya bahasa yang dominan terebut, maka
ditarik yang paling dominan diantara yang lain adalah hiperbola yaitu berjumlah
28 buah. Tujuan majas dalam Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi
pertentangan dan memahami gaya bahasa yang terdapat dalam novel tersebut.
Majas memiliki peranan yang sangat penting dalam cerita novel Dilan:
Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq karena majas menjadi saran
atau karakter tokoh dalam cerita, menghidupkan sebuah cerita, dan memperindah
cerita.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.2 Saran
lain, dan para pembaca. Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi kepentingan-
dan pertentangan dalam Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 karya Pidi Baiq
semoga dapat menarik para sastrawan untuk lebih kreatif dan beragam dalam
dalam novel.
Bagi peneiliti lain yaitu penelitian ini masih terbatas pada majas
perbandingan, pertautan, dan pertentangan dalam novel yang dianalisis, maka dari
itu peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya terbatas pada satu atau tiga majas
sehingga akan lebih banyak gaya bahasa yang ditemukan dalam suatu objek
penelitian. Bagi para pembaca yaitu untuk lebih mencermati pemakaian gaya
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Baiq, Pidi. 2018. Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990. Bandung: Pastel
Books.
Ign. Sukasworo & C. Sartini. 1990. Apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk
SMA 3. Yogyakarta: Kanisius.
Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia.
Laksana, I Ketut Darma. 2010. Majas dalam Bahasa Pers: Analisis Tajuk
Berita/Artikel secara Stilistik dan Gramatikal. Bali: Udayana University
Press.
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Qodratillah, Meity Taqdir, dkk. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia: untuk
pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Rafsanjani, Nur Rofiq. 2012. Analisis Gaya Bahasa Dalam Roman Der
Steppenwolf Karya Hermann Hesse. Skripsi. Program Sarjana Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Suryanto, Alex. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA
dan MA Kelas XII. Jakarta: 2007.
Tim Dunia Cerdas. 2013. Peribahasa Majas Pantun. Jakarta: Dunia Cerdas.
Wirna, Ika. 2012. Analisis Gaya Bahasa Novel Laskar Pelangi Karya Andrea
Hirata Serta Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
di SMA. Skripsi. Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIODATA PENULIS
Sanata Dharma Yogyakarta diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir
Novel Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq.
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI DENGAN JUDUL “ANALISI MAJAS DALAM NOVEL DILAN : DIA ADALAH DILANKU TAHUN 1990 KARYA
PIDI BAIQ”
Petunjuk Triangulasi
1. Triangulator memberi tanda centang () pada kolom Setuju/Tidak Setuju yang sesuai dengan penelitian yang diperoleh.
2. Triangulator memberi catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran data yang diperoleh.
3. Triangulator membubuhkan tanda tangan pada kolom bagian akhir yang disediakan.
Triangulasi
No Data Majas Keterangan pakar Keterangan Pakar
Setuju Tidak
Setuju
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seperti hati-hati
merupakan benda
mati.
8 Angin untuk Perbandingan Kata-kata yang
meniup rambutmu. (Personofikasi) bercetak miring
Aku untuk tersebut melekatkan
mencintaimu. sifat insani pada kata
angina untuk meniup
rambutmu
merupakan benda
mati.
9 Aku lekas masuk Perbandingan Kata-kata yang
kamar bersama (Personofikasi) bercetak miring
piring makan tersebut melekatkan
malamku dan sifat insani pada kata
bersama perasaanku bersama piring
yang langsung tak makan malamku dan
karuan, bersama perasaanku
merupakan benda
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mati.
10 Papan pembatas Perbandingan Kata-kata yang
kelas itu jatuh, (Personofikasi) bercetak miring
menimpa papan tersebut melekatkan
tulis dan sifat insani pada kata
menggulingkan Papan pembatas
Presiden Indonesia, kelas itu jatuh,
Soeharto, dalam menimpa papan tulis
bentuknya sebagai dan menggulingkan
foto yang dikasi Presiden Indonesia,
pigura. Soeharto merupakan
benda mati.
11 Aku tahu Beni, jika Perbandingan Kata-kata yang
kukatakan, justru (Depersonifikasi) bercetak miring Dia
akan menambah itu sumbunya pendek,
masalah dari pada gampang meledak
berusaha yaitu
menyelesaikannya. membandingkan sifat
Dia itu sumbunya manusia dengan sifat
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dua antonim.
26 Dia pergi ke Perbandingan Kata-kata yang
kamarnya, lalu (Antitesis) bercetak miring “Dia
datang kembali pergi ke kamarnya,
dengan membawa lalu datang kembali
selimut. dengan membawa
selimut”
perbandingan atara
dua antonim.
27 Sepanjang waktu Perbandingan Menggunakan kata-
selalu siap untuk (Perifrasis) kata lebih banyak dari
nyanyi dan pada yang
bersenandung di dibutuhkan.
mana saja. “Sepanjang waktu
selalu siap untuk
nyanyi dan
bersenandung di
mana saja.
“(=menyanyi)
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memeluk orang
yang memberinya?
Mungkin ada yang
bisa seperti iitu, tapi
aku tidak, kecuali
boneka itu
bikinannya sendiri.
41 Dengan rasa Pertautan Kalimat yang
penasaran, pelan- (Metonimia) bercetak miring
pelan kusobek menggunakan nama
ujung dari merk/label suatu
pembungkus kado barang/benda yang
itu. Dan, baiklah, berkaitan erat
langsung uberi tahu dengannya.
apa isinya: buku
TTS!!!
42 Nama Susiana, Pertautan Kalimat yang
biasa dipanggil (Metonimia) bercetak miring
Susi, atau Susi menggunakan nama
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bandung).
44 Sestelah semuanya Pertautan Kalimat yang
itu, kami pergi (Metonimia) bercetak miring
bersama ibunya menggunakan nama
Dilan yang nyetir merk/label suatu
sendiri mobil barang/benda yang
Nissan Patrolnya. berkaitan erat
Itu adalah Nissan dengannya.
Patrol tahun 1960
berwarna hijau tua.
45 “Pas ulang tahun, Pertautan Kalimat yang
dulu ayahnya, kan, (Metonimia) bercetak
ngasih hadiah menggunakan nama
Tafsir Al-Azhar,” merk/label suatu
kata Bunda. barang/benda yang
“Langgsung dia berkaitan erat
baca semuanya. Itu dengannya.
buku tafsir karya
Hamka.”
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pamulihan, Garut.
63 Cobalah ke Pertautan Menunjukkan secara
Bandung pada (Alusi) tidak langsung ke
tahun seribu suatu peristiwa atau
sembilan ratus tokoh berdasarkan
sembilan puluh, peranggapan adanya
atau lebih mundur pengetahuan yang
lagi sepuluh tahun dimiliki pengarang
dari itu, kau akan dan pembaca/ suatu
segera kecewa hal di masa lalu.
dengan keadaan
Bandung yang
sekarang.
64 Diantara kedua Pertautan Menunjukkan secara
poster itu ada (Alusi) tidak langsung ke
sebuah tulisan suatu peristiwa atau
dengan hurufnya tokoh berdasarkan
yang cukup besar: peranggapan adanya
“BARANG SIAPA pengetahuan yang
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuntut suatu
jawaban.
82 Kenapa dia tidak Pertautan Pertanyaan yang
memberitahu (Erotesis) digunakan dalam
namanya di saat tulisan untuk
pertama kali jumpa mencapai efek lebih
itu? dalam dan penekanan
yang wajar serta tidak
menuntut suatu
jawaban.
83 Mungkin ingin lihat Pertautan Pertanyaan yang
saja. Tidak lebih (Erotesis) digunakan dalam
dari itu. Boleh, kan? tulisan untuk
mencapai efek lebih
dalam dan penekanan
yang wajar serta tidak
menuntut suatu
jawaban.
84 Apakah karena aku Pertautan Pertanyaan yang
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepadanya?
89 Kalau Dilan mau Pertautan Pertanyaan yang
sama dia, silakan, (Erotesis) digunakan dalam
apa hak aku tulisan untuk
melarangnya? mencapai efek lebih
Ambillah, tapi aku dalam dan penekanan
akan pergi, tak akan yang wajar serta tidak
lagi meladeni menuntut suatu
apapun yang Dilan jawaban.
lakukan padaku.
Dan kalau Susi mau
Dilan, silakan
ambil, dia itu Cuma
playboy kacangan!
90 Sunyi menjadi kuat, Pertautan Pertanyaan yang
menguasaiku. Kau (Erotesis) digunakan dalam
tahu rasanya apa? tulisan untuk
Menekan perasaan. mencapai efek lebih
dalam dan penekanan
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sederhana, tidak
semewah Taj
Mahal, tetapi begitu
keren, setidaknya
itu lebih baik
daripada sekedar
omong doang.
93 Sanksi apa yang Pertautan Pertanyaan yang
akan sekolah (Erotesis) digunakan dalam
berikan ke Dilan tulisan untuk
setelah dia mencapai efek lebih
berantem dengan dalam dan penekanan
Anhar? Nanti, yang wajar serta tidak
nanti! Soal itu dan menuntut suatu
soal-soal yang jawaban.
lainnya aku bahas
nanti saja.
94 Aku hanya berpikir Pertentangan Kata yang bercetak
dia adalah salah (Hiperbola) miring tersebut
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keadaan yang
melebih-lebihkan.
99 Ya, aku bingumg Pertentangan Kata yang bercetak
gak ada jalan lain (Hiperbola) miring tersebut
rasanya.aku Cuma menggambarkan
bisa berharap aku keadaan yang
akan tahu dengan melebih-lebihkan.
sendirinya.
100 Aku tidur dalam Pertentangan Kata yang bercetak
gelombang (Hiperbola) miring tersebut
perasaan yang menggambarkan
kosong. keadaan yang
melebih-lebihkan.
101 Aku sempat Pertentangan Kata yang bercetak
menduga segera (Hiperbola) miring tersebut
habis itu, kawan- menggambarkan
kawan di kelas akan keadaan yang
memberi siulan atau melebih-lebihkan.
apalah semacam
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sorakan, nyatanya
tidak, nyatanya
tetap sunyi, seolah-
olah semua kawan
di kelas dibikinnya
bisu.
102 Kau adalah Pertentangan Kata yang bercetak
pecundang dan (Hiperbola) miring tersebut
harus masuk rumah menggambarkan
sakit jiwa secepat keadaan yang
mungkin, atau melebih-lebihkan.
ditendang dengan
keras sampai
terlempar ke luar
angkasa.
103 Gerimis tidak besar, Pertentangan Kata yang bercetak
cuma berupa (Hiperbola) miring tersebut
arsiran kecil. Aku menggambarkan
bisa melihatnya dari keadaan yang
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jadi sakit.
106 Lia ingin sama Pertentangan Kata yang bercetak
Beni, Mas, ingin (Hiperbola) miring tersebut
jadi pacar dia, kalau menggambarkan
perlu mungkin keadaan yang
untuk selama- melebih-lebihkan.
lamanya, tapi
dengan sifat Beni
seperti itu,
kayaknya Lia harus
berubah dulu jadi
mannequin, biar
bisa diem terus
kalau dikasarin.
107 Sebagian diriku Pertentangan Kata yang bercetak
bagai hangus (Hiperbola) miring tersebut
rasanya, dibakar menggambarkan
api cemburu yang keadaan yang
makin siang makin melebih-lebihkan.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nyala, apalagi
ditambah oleh api
amarah ke Beni
yang belum padam
sepenuhnya.
108 Sunyi menjadi kuat, Pertentangan Kata yang bercetak
meguasaiku. Kau (Hiperbola) miring tersebut
tahu rasanya apa? menggambarkan
Menekan perasaan. keadaan yang
Dan, air yang melebih-lebihkan.
datang dari mataku
membuat sungai
kecil di pipiku.
109 Aku senang bisa Pertentangan Kata yang bercetak
bertemu dengan (Hiperbola) miring tersebut
ibunya Dilan. Aku menggambarkan
senang. Aku senang keadaan yang
bisa ngobrol melebih-lebihkan.
dengannya. Aku
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
senang berjuta-juta
kali lipat.
110 Sekilas tadi, aku Pertentangan Kata yang bercetak
melihat Kang Adi (Hiperbola) miring tersebut
memandangku menggambarkan
dengan pandangan keadaan yang
yang heran, karena melebih-lebihkan.
hari itu dia pasti
melihat aku sedikit
berbeda. Aku yang
hari itu adalah aku
yang gembira,
betul-betul bagai
orang baru saja
dapat lotre.
111 Aku duduk di sofa Pertentangan Kata yang bercetak
panjang untuk (Hiperbola) miring tersebut
meladeni Kang Adi menggambarkan
dengan perasaan keadaan yang
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menahan gejolak
perasaan yang
rusuh dan pikiran
yang kalut.
118 Ya, runtuh, sebetul- Pertentangan Kata yang bercetak
betulnya runtuh, (Hiperbola) miring tersebut
menimbunku dalam menggambarkan
keadaan masih keadaan yang
hidup untuk bisa melebih-lebihkan.
berkata: “Dilan,
Dilanku, wajar
kalau kau marah,
tetapi jangan, ya,
Dilan, biar bisa kau
maafkan.
119 Saat itu, Pertentangan Kata yang bercetak
perasaanku bagai (Hiperbola) miring tersebut
melambung ke menggambarkan
angkasa yang keadaan yang
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percaya diri.”
“Jadi?” tanyaku.
“Dan sekarang, aku
sedang tidak
percaya diri.”
154 Aku ceritakan Pertentangan Kata-kata yang
semuanya dari (Klimaks) mengandung urut-
mulai awal bertemu urutan pikiran yang
Dilan, sampai semakin meningkat
tentang banyak hal kepentingannya dari
yang sudah ia gagasan sebelumnya.
usahakan untuk
melakukan
pendekatan.
155 Selama Cuma Pertentangan Kata-kata yang
pacaran, kukira, aku (Klimaks) mengandung urut-
masih punya hak urutan pikiran yang
untuk memilih, semakin meningkat
sampai bisa kepentingannya dari
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepentingannya dari
gagasan sebelumnya.
161 Sebagian besar Pertentangan Gagasan yang
berkumpul di ruang (Antiklimaks) diurutkan dari
tengah, dan aku di terpenting ke gagasan
situ, bergabung kurang penting.
bersama ayah, ibu,
dan adikku.
162 Aku tidak bisa Pertentangan Berpura-pura
berbuat banyak, (Apofasis atau menyembunyikan
satu-satunya jalan Preterisio) atau merahasiakan
aku harus membuat sesuatu, tetapi
Dilan pergi, sebetulnya
meskipun aku memamerkan.
sangat suka ada
Dilan di rumahku,
apa lagi sedang
seru-serunya, tapi
ini bukan waktu
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang tepat.
163 Lia ingin sama Pertentangan Berpura-pura
Beni, Mas, ingin (Apofasis atau menyembunyikan
jadi pacar dia, kalau Preterisio) atau merahasiakan
perlu mungkin sesuatu, tetapi
untuk selama- sebetulnya
lamanya, tapi memamerkan.
dengan sifat Beni
seperti itu, kayanya
Lia harus berubah
dulu jadi
mannequin. Biar
bisa diem terus
kalau dikasarin.
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1
Hasil analisis majas dalam novel “Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Berikut ini merupakan hasil analisis majas dalam novel Dilan: Dia Adalah
Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq”. Analisis yang dilakukan pada novel
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 Karya Pidi Baiq” ditemukan beberapa
belas kalimat, metonimia sepuluh kalimat, sinekdoke sembilan kalimat, alusi tujuh
kalimat, antonomasia sebelas kalimat, erotesis tujuh belas kalimat, hiperbola dua
puluh delapan kalimat, litotes satu kalimat, oksimoron enam kalimat, satire tiga
belas kalimat, innuendo dua belas kalimat, klimaks tujuh kalimat, antiklimaks satu
tangannya ia berlainan.
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tempelkan di jidat.
Itu benar-benar
kepada komandan,
atau seperti
kepada bendera.
dedaunan yang
merupakan benda
mati.
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengembara. mati.
air mataku
merupakan benda
mati.
membuat sungai
merupakan benda
mati.
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyimpan sisa-
sisa kabut
merupakan benda
mati.
tersebut melekatkan
kata suaraku
terdengar seperti
hati-hati
merupakan benda
mati.
meniup rambutmu
merupakan benda
mati.
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karuan, perasaanku
merupakan benda
mati.
Soeharto
merupakan benda
mati.
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyelesaikannya. membandingkan
meledak.
kalau diapa-apain.
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
padam
sepenuhnya.
memandangnya
membandingkan
sifat manusia
Belum di modif.”
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mulai banyak
ulatnya.
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kamar mandi,
menemui sepatuku.
dikupingnya.”
perbandingan atara
dua antonim.
menjadi salah
tingkah.”
perbandingan atara
dua antonim.
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setan.
kelebihan. kelebihan
perbandingan atara
dua antonim.
di dekatnya dan
perbandingan atara
dua antonim.
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pacaran dan
putus.”
perbandingan atara
dua antonim.
dua antonim.
dengan membawa
selimut”
perbandingan atara
dua antonim.
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersenandung di dibutuhkan.
nyanyi dan
bersenandung di
mana saja.
“(=menyanyi)
mau berjalan
sespanjang kira-kira
kaki)
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SMA. menyimpan
kenangan masa
SMA.”
(=kenangan)
banyak bicara
lumayan
membosankan.”(=
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cerewet).
akan membuat
kepalaku jadi
sakit.”(=menyebalk
an).
“Sekarang
informasi, Bi Asih
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
meninggal dunia
pada tahun
1998.”(= wafat)
dari mataku
membuat sungai
kecil di pipiku.”(=
menangis).
rasanya susah.”(=
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sulit).
semangat, soalnya
lesu).
kepada kawannya
itu.”(= surat).
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kuungkapkan. “Mendadak
perasaanku seperti
dilanda sesuatu
kuungkapkan.”(=
bingung).
bantuan. memohon
bantuan.”(= minta
tolong).
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
macam warna
kesukaan.”(=
bahagia).
memeluk orang
yang memberinya?
bikinannya sendiri.
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
buku TTS!!!
kelas 2 Sosial 2.
di Parahyangan
Plaza.
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teman-temannya di dengannya.
Palaguna Plaza
(daerah Alun-Alun
Bandung).
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hamka.”
minuman coca
cola.
DX-nya. dengannya.
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang lain.
naungan awan
yang sedang
mendung.
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mau meramalkku.
ke kelas. keseluruhan.
keseluruhan.
kawannya. keseluruhan.
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang dikatakan.
kan? keseluruhan.
pengganti nama
keseluruhan.
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kehadiran Dilan,
meskipun aku
tidak suka.
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suami Bu Eem
sebagai
keturunannya,
secara ekonomis
tidak senasib
dengan leluhurnya,
bahkan suami Bu
Eem berstatus
pengagguran.
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tusukan di
perutnya. Dicurigai
sebagai balasan
di daerah Jalan
Merdeka,
Bandung.
Cisandaan, adanya
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekarang.
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Ronald Reagan).
Ronald Reagan
adalah Presiden
Amerika ke-40,
yang menjabat
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Angkatan Darat.
ada di Bandung,
namanya Fariz.
Penyuluhan), untuk
tempat sembunyi,
untuk menghindar
ikut upacara
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bendera.
AD ‘Kartika diri.
Chandra
Kirana’(PERSIT
adalah akronim
tentara.
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Presiden diri.
Indonesia,
Soeharto, dalam
bentuknya sebagai
pigura.
menggantikan nama
diri.
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diri.
menegurnya. diri.
YANG INGIN
DAMAI,
BERSIAPLAH
UNTUK
PERANG”(Ronald
Reagan). Ronald
Reagan adalah
Presiden Amerika
ke-40, yang
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjabat sampai
tahun 1989.
dalam dan
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
dalam dan
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam dan
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
menuntut suatu
jawaban.
tulisan untuk
dalam dan
penekanan yang
menuntut suatu
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban.
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
dalam dan
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam dan
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
ke Dilan, sebelum
punya pacar?
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban.
jawaban.
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berhenti menangis
di bus,yang sudah
pada teman-teman.
Mengapa dia
memperlakukan
sudah berbuat
buruk kepadanya?
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cuma playboy
kacangan!
penekanan yang
menuntut suatu
jawaban.
menuntut suatu
jawaban.
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sederhana, tidak
semewah Taj
Mahal, tetapi
begitu keren,
baik daripada
sekedar omong
doang.
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nanti saja.
menggoda
perempuan di
jalan.
menggoda
perempuan di
jalan. Pikiranku
mengembara.
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasurku, aku
benar-benar
sedang ditawan
sebenarnya.
motor yang
terkenal di
Bandung,
jabatannya adalah
Panglima Tempur.
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keadaan yang
melebih-lebihkan.
sendirinya.
melebih-lebihkan.
semacam sorakan,
nyatanya tidak,
nyatanya tetap
sunyi, seolah-olah
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
semua kawan di
kelas dibikinnya
bisu.
ditendang dengan
keras sampai
terlempar ke luar
angkasa.
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk membuat
kekuatan melawan
Dilan.
istirahat,
melainkan mau
bertemu dengan
membuat kepalaku
jadi sakit.
selama-lamanya,
kayaknya Lia
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus berubah
dulu jadi
mannequin, biar
kalau dikasarin.
nyala, apalagi
amarah ke Beni
sepenuhnya.
mataku membuat
sungai kecil di
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pipiku.
ngobrol
dengannya. Aku
senang berjuta-juta
kali lipat.
memandangku menggambarkan
yang gembira,
betul-betul bagai
dapat lotre.
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menghadapi Debt
Collector, karena
tujuan dia ke
rumah memang
untuk menagih,
rasanya aku
merasa bahagia
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
begitu kepadanya.
sedang ditarik ke
dalam pusaran
rasanya.
membuat seluruh
tubuhku jatuh
lemas.
kudapatkan.
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus mendapatkan
ersoalan macam
ini.
walau sebenarnya
jauh di dalam
diriku sedang
menahan tangisan,
sedang menahan
gejolak perasaan
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
runtuh, menggambarkan
berkata: “Dilan,
Dilanku, wajar
maafkan.
melambung ke menggambarkan
macam warna
kesukaan.
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak
memandangku.
enak didengar,
membangkitkan
imajinasi untuk
ingin merobek
mulutnya.
negatif.
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebelumnya. pertentangan
dengan
menggunakan kata-
kata yang
berlawanan dalam
berlawanan dalam
serius. pertentangan
dengan
menggunakan kata-
kata yang
berlawanan dalam
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam. dengan
menggunakan kata-
kata yang
berlawanan dalam
dengan
menggunakan kata-
kata yang
berlawanan dalam
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kata yang
berlawanan dalam
bisa mengerti.
namaku.” menertawakan
kan? Panglima
Tempur geng
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu.
sesuatu.
sambil menertawakan
menyodorkan sesuatu.
kunci motor.
Bibi Asih.
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ngomong doang
bisa!
menertawakan
sesuatu.
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu.
menampar.”
nganggurin menertawakan
monyet, ha ha ha sesuatu.
ha,”kataku.
ngasih sweater,
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sandiwara bukan?”
baik. sebenarnya.
membuang waktu
untuk mengenal
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motor seperti
Anhar. Maksudku,
meskipun
keduanya anak
berandal, tapi
selalu mendapat
ranking pertama di
kelasnya.
Sedangkan Anhar
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas.
setan.
yang membuatku
kecewa karena
justru malah
banyak Anhar-
bermunculan di
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
zaman sekarang
ini.
membuktikan ke sebenarnya.
dikatakannya
melainkan oleh
sikap dan
perbuatannya
sebenarnya.
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebenarnya.
urusannya. mengecilkan
ngatur hidupnya.
kutanya. mengecilkan
yang enggak
percaya diri.”
“Jadi?” tanyaku.
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sedang tidak
percaya diri.”
untuk melakukan
pendekatan.
nikahi!
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mendapat ranking
1,2, dan 3.
kepentingannya
dari gagasan
sebelumnya.
kedua. sebelumnya.
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cisandaan, sebelumnya.
Kampung Halimu,
Kecamatan
Pamulihan, Garut.
kepentingannya
dari gagasan
sebelumnya.
bergabung penting.
dan adikku.
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dilan di rumahku,
seru-serunya, tapi
yang tepat.
selama-lamanya, memamerkan.
mannequin. Biar
kalau dikasarin.
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seolah-olah dia
tidak pernah
melihatku.
229