Skripsi
Oleh
NIM : 2601414041
2018
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Persembahan:
Candiroto).
v
vi
ABSTRAK
vii
SARI
viii
DAFTAR ISI
ix
KOMPOSISI GEGURITAN PANJEBAR SEMANGAT EDISI 2017 DAN
KEMUNGKINANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN . 288
4.1 Komposisi Geguritan Majalah Panjebar Semangat Edisi 2017 .................. 288
4.2 Geguritan pilihan pada panjebar semangat sebagai pembelajaran di
SMP.................................................................................................................. 622
4.3 Relevansi Geguritan untuk Pembelajaran siswa kelas IX. ....................... 633
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 66
5.1 Simpulan ............................................................................................................ 66
5.2 Saran .................................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 690
LAMPIRAN ........................................................................................................ 713
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran 1. 24 Geguritan ‘Aku Kudu Ngguyu’...............................................80
Lampiran 1.38 Geguritan ‘Jangkah Lakuku Meh Tekan Tapel Wates’ ...........84
xiv
Lampiran 1.49 Geguritan ‘Ing Tapel Wates’..................................................86
xv
Lampiran 1.77 ‘Geguritan Jaga Reresik’......................................................93
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
pada muatan lokal bahasa Jawa dalam Kurikulum 2013 di provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan arah dari pembelajaran muatan lokal itu sendiri adalah untuk
berbudaya, dan mengenali nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa, sastra, dan
budaya.
Salah satu bagian penting dalam porses pembelajaran adalah materi ajar atau
penjelasan dari guru saja. Bahan ajar atau materi ajar adalah sesuatu yang
Bahan ajar atau materi ajar juga dapat memberikan banyak kemudahan dalam
kemampuan guru untuk menyampaikan pesan kepada siswa secara akurat, jelas,
dan mudah dipahami siswa. Sehingga memungkinkan siswa dapat memahami ide-
ide yang kompleks melalui penyederhanaan. Bahan ajar dapat diartikan sebagai
1
2
tertarik dalam mempelajari pelajaran yang diajarkan oleh guru. Rahmanto (2004:
menunjang pembentukan watak. Agar dapat memlih bahan ajar dengan tepat maka
apresiasi sastra yang terdapat pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Sesuai
menggunakan contoh teks yang hanya dari LKS dan modul seadanya saja. Di
samping itu, dalam pembelajaran memahami isi teks geguritan banyak siswa yang
siswa perlu memperoleh contoh yang dapat mengembangkan pola pikir mereka
dengan kondisi lingkungan, sosial, budaya, atau karakteristik siswa serta guru bisa
3
memilih geguritan yang layak sebagai materi ajar yang tidak hanya dibuku saja
Geguritan merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk puisi Jawa
modern yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran penyair yang bersifat
imajinatif dan tersusun adanya unsur pembangun serta tidak terikat oleh aturan
seperti guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan. Seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya geguritan tidak bisa terlepas dari peranan sebuah majalah atau
dilihat dalam majalah dan surat kabar berbahasa Jawa, salah satunya dalam
majalah Panjebar Semangat terdapat dalam rubik Taman Geguritan yang memuat
geguritan karya sastrawan atau pecinta sastra Jawa yang dikirim ke kantor redaksi
Panjebar Semangat merupakan salah satu majalah berbahasa Jawa terbit setiap
seminggu sekali yang di dalamnya terdapat geguritan yang tidak hanya karya satu
sastrawan saja, melainkan karya beberapa sastrawan dalam satu majalah. Karena
Panjebar Semangat tentunya terdapat struktur dan nilai-nilai yang dapat diteladani
dari setiap geguritan, sehingga menarik untuk dikaji supaya dapat diketahui
Jawa yang saat ini beredar di masyarakat. Dimuatnya geguritan dalam majalah
4
atau surat kabar berbahasa Jawa sesungguhnya dapat dimanfaatkan oleh guru
struktur geguritan dan juga bagaimana cara untuk dapat menentukan pilihan
geguritan yang dapat digunakan oleh siswa. Selain itu juga diperlukan adanya
juga dikarenakan sekarang ini banyak majalah yang beredar di masyarakat dan di
yang tidak hanya geguritan saja melainkan terdapat pula cerkak, cerita rakyat atau
Dari apa yang telah di utarakan pada latar belakang masalah terdapat rumusan
2) Geguritan apa saja yang layak untuk dijadikan bahan ajar siswa kelas
IX.
sebagai berikut.
geguritan selanjutnya.
2) Manfaat praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Guru
geguritan.
BAB II
Semangat untuk pembelajaran materi membaca indah geguritan untuk siswa kelas
dibutuhkan penelitian lain sebagai bahan acuan dan dijadikan landasan dasar
penelitian ini sebagai kajian adalah sebagai berikut: Naily Nisriyah (2009),
(2013), Munir, dkk. (2013), Susanti (2015). Dengan rincian sebagai berikut.
(R&D), yang diarahkan pada pengembangan produk dalam bentuk media audio
untuk siswa kelas VII SMP yang berupa CD audio dalam mempermudah kegiatan
media untuk mengapresiasi geguritan sebagian besar siswa merasa senang dan
pembelajaran tanpa media diperoleh nilai rata-rata sebesar 61,45 dengan kategori
6
7
mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 72,05 dengan kategori baik.
Membaca indah Puisi bagi Siswa SMP kelas VII Semester II. Hasil penelitian ini
berupa pengembangan bahan ajar membaca indah puisi yang relevan dengan
kebutuhan siswa. Bahan ajar disusun untuk siswa SMP dengan harapan setelah
membaca indah puisi. Dengan demikian, dalam ketrampilan membaca indah puisi
tidak hanya terbatas pada melatih pengucapan dan gerak tubuh saja, melainkan
melatih pemahaman dan penjiwaan atau penghayatan terhadap isi dari puisi
tersebut.
Memahami Puisi dengan Pendekatan Analisis Teknik Stratta Siswa Kelas X-1
stratta dengan tujuan agar siswa lebih mudah dalam memahami puisi. Dalam
pendekatan analisis teknik stratta secara bertahap. Terbukti pada siklus I nilai rata-
rata siswa mencapai 67,28 kemudian meningkat pada siklus II menjadi 79,00.
memahami puisi dari siklus I ke 10 siklus II sebesar 22,72 atau 17,42%. Dalam
penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu pada aspek
yang dikaji yaitu puisi (geguritan). Adapun perbedaan antara penelitian tersebut
8
dengan penelitian ini yaitu metode penelitian yang digunakan. Pada penelitian
SMA Negeri se-Kabupaten Grobogan, yaitu (1) variasi metode berupa metode
keterampilan menulis, (2) variasi media yaitu media elektronik dan media cetak
berupa kaset geguritan, VCD geguritan, power point, buku ajar, dan majalah, (3)
variasi materi, (4) variasi evaluasi. Penelitian tersebut memiliki persamaan dengan
ketersediaan dalam kondisi buku teks pelajaran masih kurang memadai, (2) siswa
maupun guru memutuhkan buku pengayaan menuls puisi yang memuat materi
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, (3) nilai prototipe dar penulisan guru
dan ahl 79, 64 dengan kategori sangat baik, (4) perbaikan yang dilakukan meliput,
perbaikan desain sampul, pola penyajian, penamahan contoh materi menulis puisi,
Pada Antologi Geguritan Abang Branang Karya Rachmat Djoko Pradopo. Dari
analisis data berdasarkan gaya bahasa disimpulkan bahwa makna yang terkandung
dalam Antologi Geguritan Abang Branang karya Rachmat Djoko Pradopo adalah
masalah kehidupan yang beragam yang sering dialami oleh manusia dalam
menghadapi masalah harus dengan ikhlas, sabar, tidak emosi, dewasa, dan harus
selalu kita serahkan kepada Alloh SWT karena Alloh yang mendatangkan cobaan
dan Alloh lah yang akan menghilangkan cobaan yang di alami oleh makhluk-Nya.
Munir, dkk. (2013) Diksi Dan Majas Dalam Kumpulan Puisi Nyanyian Dalam
kumpulan puisi Nyanyian dalam Kelam kaya Sutikno W.S dapat diketahui adanya
penggunaan diksi dan majas serta fungsinya. Dalam aspek diksi terdapat
Geguritan Remaja sebagai Bahan Ajar Membaca Indah Geguritan pada Siswa
SMP Kelas VII. Menghasilkan produk berupa antologi geguritan remaja yang
terdiri atas 22 geguritan yang sesuai kebutuhan dan keinginan siswa serta
memenuhi syarat kriteria geguritan remaja. Selain itu, geguritan juga bersifat
meliputi:
yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan
ekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan (Pradopo, 2012: 7).
Sedangkan menurut Wahyuni (2014:12) puisi merupakan salah satu bentuk karya
sastra yang diwujudkan dengan kata-kata indah dan bermakna. Keindahan sebuah
geguritan disebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam
karya sastra tersebut. Pada awal kelahirannya, geguritan merupakan puisi yang
terikat oleh aturan, sama halnya dengan puisi Jawa kuna yang berwujud kakawin,
puisi Jawa tengahan yang berwujud kidung, serta puisi Jawa baru yang berwujud
mempunyai gatra (baris) yang umumnya berisi delapan wanda (suku kata), bunyi
setiap akhir gatra bersuara sama, seperti geguritan selalu di dahului oleh kalimat
yang berbunyi : sun gegurit, yang berarti aku mengarang atau membaca (Hutomo,
1975:24).
11
keindahan dalam makna dan kata-kata yang dihadirkannya. Menurut Nofal (2012)
from the language of other literary genres. That is to say, the grammar of poetry
is different. This refers to the fact that the rules of grammars will have to be
(2012) tersebut dijelaskan bahwa bahasa puisi berbeda dari bahasa jenis sastra
lainnya. Artinya, tata bahasa puisi berbeda, hal ini mengacu pada fakta bahwa
syair sehingga ada yang menyatakan syair Jawa cara baru. Dalam geguritan akan
ditemukan gaya bahasa dan pesan, tapi hal ini kadang tidak disadari oleh setiap
sebuah karya sastra, tidak terkecuali dengan geguritan yang di dalamnya terdapat
mempunyai makna dalam hubungan dengan yang lain dan keseluruhannya. Oleh
dinyatakan bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan tanpa mengkaitakan unsur
yang lainnya. Adapun menurut Richards dalam Tarigan (2011:4) unsur pemangun
geguritan terdiri dari (1) hakikat puisi yang meliputi tema, rasa, amanat, nada,
keempat unsur itu merupakan catur tunggal, serta (2) metode puisi yang meliputi
apresiasi puisi dari Waluyo. Menurut Waluyo (1995:26) struktur geguritan terdiri
dari struktur fisik geguritan yang disebut bentuk atau unsur bunyi. Adapun makna
yang terkandung dalam geguritan disebut struktur batin atau struktur makna.
bentuk atau struktur fisik dapat diuraikan dalam bentuk metode geguritan,
penyair dalam puisinya. Ada pula pendapat dari Scott dalam Al-
dan harmonis. Sekalipun dari segi makna sudah tepat, akan tetapi jika
penyair.
Dalam puisi, penyair selalu mencari kata dan menemukan ahasa untuk
melalu sebuah kata atau rangkaian kata, yang sering kali merupakan
kata-kata.
c) Kata konkret
penyair.
Dikatakan oleh Waluyo majas atau bahasa figuratif ialah bahasa yang
2009:164).
e) Versifikasi
1) Rima
bunyi itu, puisi itu akan indah ketika dibaca. Menurut Aminudin,
kemerduan;
3) Metrum
suku kata yang bertekanan dan suku kata yang tidak bertekanan
tertentu.
merupakan aspek bentuk visual yang berbentuk tata hubungan dan tata
a) Tema
sebagai berkut.
4) Tema cinta tanah air, berisi tentang pujaan kepada tanah air
9) Tema lain.
b) Perasaan
19
d) Amanat
geguritan.
Puisi Jawa Modern dapat diartikan sebagai suatu puisi yang bereda dengan
pusi tradisional atau tembang. Puisi jawa modern mengarah pada puisi bebas yang
dalam stilah teknis sastra jawa disebut dengan geguritan. Puisi modern adalah
20
karangan bebas yang tidak terikat dengan lanyaknya suku kata, tidak terikat
dengan irama seperti dalam puisi lama. Penulis puisi modern biasanya lebih
Kebebasan yang menjadi ciri dari geguritan memuat karya sastra ini mampu
eksis dalam dunia sastra Jawa. Eksistensi geguritan terbukti dengan adanya rubik-
rubik geguritan dalam beberapa majalah berahasa Jawa seperti majalah Jaya
dan kritikan terhadap bentuk puisi Jawa modern, namun buktinya sampai
sekarang ini para redaktur majalah berbahasa Jawa hampir kewalahan menerima
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa geguritan dalam sastra Jawa
modern mampu menjadi karya sastra daerah yang bertahan di tengah kejayaan
karya nasional sastra asing. Geguritan juga memliki fungsi sebagai pendidikan.
and the translatability of poetry. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa hal yang
harus diperhatikan dalam memahami sebuah puisi adalah makna yang terkandung
dinilai dalam menulis puisi adalah (a) kesesuaian isi dengan tema, (b) diksi, (c)
adalah salah satu media cetak berbahasa Jawa yang selama ini tetap konsisten
memunculkan puisi- puisi yang dapat dikategorikan sebagai puisi Jawa modern.
Keberadaan puisi Jawa modern yang muncul pada setiap edisinya menunjukkan
pengarang memiliki ciri atau gaya bahasa yang berbedabeda, dimana setiap kata
dan kalimatnya memiliki makna. Terkait dengan hal tersebut, tidak semua orang
memahami seluruhnya.
materi ajar. Salah satunya dengan penggunaan bahasa, bahasa yang digunakan
dalam geguritan majalah PS adalah bahasa Jawa modern, serta bahasanya mudah
dipahami siswa SMP maupun SMA. Hal tersebut sejalan dengan apa yang
bahsanya puitis, adapun untuk tinggkatan SMP dan SMA sudah bisa memahami
lain seperti nilai yang terkandung dalam geguritanya. Sejalan dengan apa yang
22
siswa (Rahmat:11).
Salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran adalah materi ajar atau
bahan ajar. Dikatakan penting karena pengunaan materi ajar atau bahan ajar dalam
contohnya penggunaan materi ajar atau bahan ajar yang disajikan dalam proses
berdasarkan tujuan pembelajaran, ada hubungan yang erat antara tujuan, bahan,
dan alat penilaian dalam pembelajaran (2013:39). Krnasih dan Sani menyatakan
bahwa bahan ajar atau materi ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
1) Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi ajar hendaknya relevan atau ada
2) Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa ada dua macam, maka materi ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi
dua macam.
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi yang
relevan dengan apa yang hendak di capai dalam Kompetensi Dasar harus
konsistensi dengan apa yang di ajarkan tidah melebihkan apa yang diajarkan.
Geguritan, salah satu karya sastra Jawa yang sudah ada sejak tahun 1926
mulai geguritan tradisional hingga muncul saat ini. Dalam geguritan mengandung
aspek dulce et utile yang berarti geguritan itu indah dan bermanfaat contonya
sebagai materi pembelajaran. Jadi dalam geguritan itu sendiri tidak hanya sebagai
hiburan atau tontonan semata. Keberadaan geguritan dalam dunia kesastraan Jawa
geguritan dapat dilihat dalam majalah dan surat kabar berbahasa Jawa, salah
majalah Panjebar semangat terdapat dua segi yang peneliti analisis, yaitu: analisis
unsur yang terdapat dalam geguritan majalah Panjebar Semangat, serta geguritan
unsur diksi, citraan, kata konkret, majas, versfikasi, tipografi, perasaan, nada,
suasana, dan amanat. Semua hasil yang ditemukan tersebut nantinya akan
dijadikan materi ajar apresiasi sastra Jawa di SMP. Dari uraian di atas dapat
5.1 Simpulan
sebagai berikut:
terdiri dari:
lebih mengesankan.
65
66
adalah majas metonomia dan sinedoki pras pro toto. Berikut contoh
datanya: pada geguritan Sastra ‘Yen ora ngerti dununge Gusti aja
maeka warna ing akasa’. Contoh data penggunaan majas pras pro
Jagad’.
Merapi.
yang lengkap terdiri dari struktur fisik dan batin. Memiliki nilai
5.2 Saran
berikut:
Hasil penelitian ini memberikan saran kepada guru agar guru dapat
69
70
Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Robingatun, Siti. 2013. “Analisis Gaya Bahasa pada Antologi Geguritan Abang
Branang Karya Rachmat Djoko Pradopo”. Jurnal Pendidikan, Bahasa,
Sastra, dan Budaya Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol 03.
No. 05, Hlm 24 – 29. November 2013