SKRIPSI
Oleh
Yohanes Rizky Nugroho
091224003
SKRIPSI
Oleh
Yohanes Rizky Nugroho
091224003
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”
- Thomas Alva Edison
“orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun
mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyianyiakan
waktu untuk menunggu inspirasi”
(Ernest Newman)
--
Dengan penuh kasih, kupersembahkan karya sederhana ini kepada Ayah, Ibu dan
adikku tercinta yang telah membuatku mengerti akan arti hidup.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This study purpose is to describe any images contained in the poems in the
magazine Horison July 2015 edition and its relevance to learning literature in high
school class X semesters I. This research is a kind of descriptive research. There
were steps used in the data analysis : 1) researchers made the code on each data
analyzed, 2) researchers are looking for and provide the code word contain
imagery in poetry. 3) researchers describe what images is contained in every word
that has been given the code for each poem. 4) researchersdescribe data analysis
to answer the research problem and the meaning of the data unit. 5) researchers
describe the relevance of the results of the analysis of the imagery of poetry
towards learning to write poetry in the first semester X grade ofsenior high school.
Researchers found two detections in this study. The imagery contained in
the poems at Horison magazine July 2015 issue and its relevance to learning
poetry in class X senior high school on the first semester. The images were found
in the poem are: the vision images 37 pieces, 8 pieces a number of auditory
imagery, olfactory imagery 1, palpability imagery 3 pieces, motion imagery 41
pieces, feelings imagery 17 pieces, and foretaste feelings 3 pieces. I
mplementation of this research is the formulation of products syllabus and RPP
appreciation of literature the first semester X grade ofsenior high school.
StandardsCompetency listening, understand poetry delivered directly / indirectly
and Basic Competency. Identifying the elements of the poetic form submitted.
Based on the above findings, the researchers gave suggestions for
Indonesian teachers and other researchers. Teachers are expected to use the results
of this study as an example of an analysis of the elements of poetry, especially in
diction and imagery. For other researchers are expected to continue this research
by examining other elements or find other data sources so that research can be
more complete.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Analisis Citraan pada Puisi-puisi yang Terdapat dalam Majalah Horison Edisi
Juli 2015 dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA Kelas X
Semester I. ini dengan baik. Sebagaimana disyaratkan dalam Kurikulum Program
Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, penyelesaian
skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
Kelancaran dan keberhasilan proses pelaksanaan dalam penyusunan
skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria, yang selalu
melimpahkan berkat, rahmat, serta penyertaan untuk peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia dan semua dosen penguji, atas semua saran dan
masukan yang berguna demi penyempurnaan skripsi ini.
4. Drs. J. Prapta Diharja,S.J., M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang dengan
penuh ketelitian telah mendampingi, memotivasi, dan memberikan berbagai
masukan yang sangat berharga bagi penulis. Mulai dari proses awal hingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh
ketelitian telah mendampingi, memotivasi, dan memberikan berbagai masukan
yang sangat berharga bagi penulis. Mulai dari proses awal hingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Robertus Marsidiq sebagai karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar
memberikan pelayanan demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan kuliah
di PBSI sampai penyusunan skripsi ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................. xi
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.3 Pembahasan Citraan Puisi-Puisi Dalam Majalah Horison edisi Juli 2015........... 42
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan sebuah seni yang indah, yang bisa menyentuh
perasaan dan nurani manusia. Karya sastra yang baik dapat mengajak
pembaca untuk melihat karya sastra tersebut sebagai cermin dirinya sendiri.
manusia lain dapat memetik pelajaran yang baik darinya (Sumardjo, 1991:
14).
bentuk tulisan dan menggunakan bahasa sebagai medianya. Oleh sebab itu,
antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat hubungannya. Menurut Slamet
Muljana (via Waluyo, 1987: 23) puisi merupakan suatu bentuk kesusastraan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
puisi terdapat hal penting yang harus diperhatikan, yaitu unsur yang
dan unsur batin. Unsur batin puisi adalah unsur yang membangun dari dalam
puisi seperti tema, rasa, nada, dan amanat. Sedangkan, unsur fisik adalah
unsur yang membangun dari luar puisi seperti diksi, tipografi, kata konkret,
majas atau gaya bahasa, rima, dan citraan atau imaji. Khusus hal terakhir,
dalam struktir fisik puisi yaitu citraan ini sangat unik, karena pada citraan
terjadi dalam puisi tersebut. Citraan dalam puisi sangat penting karena dapat
membuat pembaca lebih memahami makna puisi. Akan tetapi, penulis puisi
citraan puisi akan semakin indah. Dari masalah tersebut, peneliti tertarik
untuk meneliti citraan puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi Juli
2015. Peneliti memilih majalah Horison karena belum banyak yang meneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
citraan puisi yang terdapat dalam majalah Horison yang terbit setiap satu
bulan sekali.
bahasa dan sastra Indonesia di sekolah. Kelas yang dipilih peneliti adalah
1. Citraan apa saja yang terdapat dalam ke-22 puisi pada majalah Horison
2. Bagaimana relevansi citraan yang terdapat dalam ke-22 puisi pada majalah
semester I?
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas X semester I.
berikut.
masukan dan acuan bagi peneliti. Selanjutnya penelitian ini juga dapat
Berikut ini disajikan berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini
penelitian ini.
a. Puisi
b. Citraan
(batin) kita, tetapi dapat juga menyarankan hal-hal yang merangsang panca
c. Implementasi
d. Silabus
Pada bab I berisi uraian tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar
istilah dan sitematika penyajian. Bab II berisi landasan teori yang terdiri
dari penelitian yang relevan, kajian teori, dan krangka berpikir.Bab III berisi
implementasi puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi Juli 2015
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian yang relevan dengan topik yang diangkat oleh peneliti yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Noor Hamidah (2006) yang berjudul “Diksi dan
Citraan dalam Puisi pada Tabloid Yunior Tahun 2014”. Masalah yang dibahas
dalam penelitian ini adalah (1) jenis diksi dan citraan apa yang terdapat dalam
puisi-puisi pada tabloid Yunior tahun 2004, (2) apa fungsi diksi dan citraan dalam
pada tabloid Yunior tahun 2014 didominasi kata benda konkret, kata kerja
kompleks, dan kata denotasi. Fungsi kata konkret adalah mendukung makna dan
memberi gambaran yang jelas. Fungsi kata denotasi adalah mendukung makna
yang sudah ada dalam puisi. Hal lain yang ditemukan adalah penggunaan bahasa
daerah dan bahasa asing cenderung sedikit. Penggunaan bahasa daerah berfungsi
memberi gambaran yang jelas pada pembaca. Penggunaan bahasa asing berfungsi
memperjelas makna puisi. Selain itu, juga ditemukan pemanfaatan bunyi akhir
pada unsur bunyi dalam diksi. Penggunaan unsur bunyi dalam diksi lebih
puisi. Citraan yang digunakan dalam puisi pada tabloid Yunior adalah citraan
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
puisi anak adalah citraan gerak. Fungsi citraan memberi gambaran yang jelas pada
Penelitian yang relevan kedua yang diangkat oleh peneliti yaitu penelitian
yang dilakukan oleh F.X. Tri Indra Kardono (2001) yang berjudul “Kemampuan
Menganalisis Struktur Batin Dua Puisi Sajak Kaki Langit Majalah Horison Edisi
Yogyakarta Tahun Ajaran 2004/2005”. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini
Gunungkidul, Yogyakarta, dalam menganalisis struktur batin dua puisi sajak kaki
2004/2005 dalam menganalisis struktur batin dua puisi sajak kaki langit majalah
Horison edisi Oktober 2003 termasuk dalam kategori kurang. Hasil kurang yang
dapat menemukan tema, perasaan, nada, suasana, dan amanat yang terkandung
dalam puisi. Satu hal yang menyebabkan sebagian besar siswa kelas X SMA
adalah mereka tidak dapat memberikan penjelasan dan kata kunci yang dapat
sama-sama meneliti tentang puisi. Penelitian Noor Hamidah meneliti diksi dan
citraan dalam puisi dan penelitian F.X. Tri Indra Kardono meneliti kemampuan
menganalisis struktur batin pada puisi. Maka, penelitian di atas dapat dikatakan
Terutama pada penelitian F.X. Tri Indra Kardono yang juga meneliti puisi dalam
menganalisis struktur batin pada puisi, sedangkan penelitian ini meneliti citraan
2.2 KajianTeori
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
merupakan suatu proses rekonstruksi dalam alam pikiran manusia dari beberapa
ini selanjutnya dilahirkan kembali dengan pemadatan atau juga sublimasi kedalam
wujud, bentuk, dan gaya yang lain, sesuai dengan selera dan ekspresinya.
Subjektuvitas yang ada dalam penyair akan memberi warna tersendiri terhadap
hasil ekspresi yang disampaikan. Kesan dan warna tersebut dapat timbul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ekspresinya ke dalam bentuk lain, dalam hal ini bentuk tersebut adalah puisi
unsur penting yang ada dalam sebuah puisi adalah emosi, imajinasi, pemikiran,
ide, nada, irama kesan pancaindera, sususnan kata, kata kiasan, kepadatan dan
berikut.
hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2) Diksi
penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit
keselaran bunyi, dan urutan kata. Geoffrey (dalam Waluyo, 1987: 68-69)
11
(3) Imaji
Imaji yang dimaksud adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat
perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat
Kata konkret yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
kaya akan makna. Bahasa Figuratif disebut juga majas. Adapun macam-macam
12
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi. Rima mencakup (1) onomatope
(tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada pauisi
Sutadji C.B.), (2) bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repitisi bunyi
merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Ritme sangat
struktur batinnya. Adapun struktur batin puisi yang dimaksud akan dijelaskan
sebagai berikut.
Media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan
makna, makna puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun
makna keseluruhan.
Rasa atau feeling yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar
13
bergantung pada kemampuan penyair memilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan
pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan
psikologisnya.
dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada
Sadar atau tidak, ada tujuan yang mendorong penyair menciptakan puisi.
Tujuan itu bisa dicari sebelum penyair menciptakan puisi, atau dapat ditemui
dalam puisinya.
Puisi akan terasa lebih hidup dalam imajinasi pembaca, jika penyair
berusaha merangsang indera pembaca. Hal ini dimaksudkan agar pembaca seolah-
dalam puisi yang sedang dibaca. Dengan demikian akan lebih menambah
kenikmatan membaca puisi. Hal-hal yang dapat di lihat, di rasakan, dan dialami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
oleh pembaca tersebut tentu bukan dalam kenyataan tetapi hanya dalam imajinasi.
untuk memberi gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana khusus, untuk
membuat (lebih) hidup gambaran dalam pikiran dan penginderaan dan juga untuk
citraan merupakan kesan yang terbentuk dalam menjaga imajinasi melalui sebuah
kata atau rangkaian kata, yang seringkali merupakan gambaran dalam angan-
angan. Atau citraan merupakan gambaran pengalaman indera, dalam puisi yang
tidak hanya terdiri dari gambaran mental saja, tetapi sesuatu yang mampu pula
jiwa puisi. Dengan pengimajian, sajak menjadi berjiwa, sajak menjadi hidup.
Sajak yang berjiwa dan hidup dapat menyakinkan dan memikat hati pembaca
puisi sangat penting. Puisi yang tidak mampu menciptakan citraan, akan terasa
hambar dan tidak mengesankan (Suharianto 2005: 40). Sebuah citraan yang
terhadap objek dan situasi yang dialaminya, memberi gambar yang setepat-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
tepatnya, hidup, kuat, ekonomis, dan segera dapat dirasakan dan dekat dengan
Secara umum ada tujuh jenis citraan (Sayuti 2002: 170), yaitu:
(lidah). Melalui citraan ini seolah-olah kita dapat merasakan sesuatu yang
f. Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi
16
g. Citraan perasaan, yaitu citraan yang melibatkan hati (perasaan). Citraan ini
melibatkan perasaan.
Kita perlu gemar membaca karya-karya sastra. Kita pun harus yakin bahwa
pengajaran sastra itu bermanfaat bagi murid-murid. Karena itu kita akan selalu
sastra dan kepada tugas dalam mengajar itu akan berpengaruh kepada murid.
mengajarkan sikap terhadap nilai-nilai (Rusyana, 1982: 10). Karena itu, maka
sikap guru besar peranannya dalam mencapai tujuan pengajaran. Rusyana (1982:
10) mengemukakan bahwa guru sastra dituntut pula agar ia dapat memberikan
untuk menafsirkan dan memahami masalah-masalah dunia nyata, maka tentu saja
pengajaran sastra tidak akan ada gunanya lagi untuk diadakan. Sebagai seorang
guru, kita harus dapat menunjukkan bahwa sastra mempunyai relevansi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
masalah-masalah dunia nyata. Jika pengajaran sastra dilakukan dengan cara yang
tepat, maka pengajaran sastra dapat juga memberikan sumbangan yang besar
dari tujuan pendidikan susila, sosial, perasaan, sikap penilaian, dan keagamaan
pengajaran sastra itu ada dua, yaitu (1) tujuan untuk memperoleh pengalaman
Tujuan untuk memperoleh pengalaman sastra itu dapat dibagi menjadi dua
Apresiasi sastra
pengalaman hidup yang terkandung dalam sastra, serta hasrat dan jawaban
sastra dan mendorong agar murid senang membaca. Murid didorong untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Ekspresi sastra
Misalnya pengetahuan tentang lagu sastra, irama sastra, dan bentuk sastra
tingkatan para siswa, karya sastra yang akan disajikan hendaknya juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
berbagai macam faktor, antara lain: berapa banyak karya sastra yang tersedia di
perpustakaan sekolah, kurikulum yang harus diikuti, persyaratan bahan yang harus
diberikan agar dapat menempuh tes hasil belajar akhir tahun, serta masih banyak
faktor lain yang harus dipikirkanoleh guru pengajar sastra di sekolah menengah
(Rahmanto, 1988: 27). Malahan, kadang bahan yang ditentukan dari atasan lewat
Agar dapat memilih bahan pengajaran sastra secara tepat, beberapa aspek
penting yang tidak boleh dilupakan jika kita ingin memilih bahan pengajaran
sastra, yaitu: (1) sudut bahasa, (2) kematangan jiwa (psikologi), dan (3) latar
Bahasa
masalah yang dibahas, tapi juga faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang
digunakan pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu,
khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan
20
kosa kata dan tata bahasa, tetapi perlu mempertimbangkan situasi dan
pengertian isi wacana termasuk ungkapan dan referensi yang ada. Di samping
Psikologi
pengaruhnya terhadap minat dan keengganan anak didik dalam banyak hal
(Rahmanto, 1988: 29). Tahap perkembangan psikologis ini juga sangat besar
yang dihadapi.
tahap psikologis pada umumnya dalam suatu kelas. Tentu saja, tidak semua
siswa dalam satu kelas mempunyai tahapan psikologis yang sama, tetapi guru
dapat menarik minat sebagian besar siswa dalam kelas itu (Rahmanto, 1988:
31).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Latar belakang karya sastra ini hampir meliputi semua faktor kehidupan
olahraga, hiburan, moral, etika, dan sebagainya. Biasanya siswa akan mudah
terutama bila karya satra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan
Guru sastra hendaknya memahami apa yang diminati oleh para siswanya
sehingga dapat menyajikan suatu karya sastra yang tidak terlalu menuntut
siswanya. Meski demikian, guru hendaknya selalu ingat bahwa pendidikan secara
keseluruhan bukan hanya menyangkut situasi dan masalah lokal saja. Dalam hal
ini, sastra merupakan salah satu bidang yang menawarkan kemungkinan cara-cara
terbaik bagi setiap orang yang ada dalam suatu bagian dunia untuk mengenal
22
yang sama dan terstandar secara nasional, namun dalam implementasinya akan
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
berbasis kompetensi (KBK). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
23
rekaman.
2.2.6 Silabus
pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran atau tema yang
24
1. Ilmiah
2. Relevan
3. Sistematis
mencapai kompetensi.
4. Konsisten
sistem penilaian.
5. Memadai
25
7. Fleksibel
tuntunan masyarakat.
8. menyeluruh
afektif, psikomotor).
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
pelajaran;
pelajaran.
26
didik;
e. Struktur keilmuan;
dan
h. Alokasi waktu.
3. Mengembangkan KegiatanPembelajaran
Kegiatanpembelajarandirancanguntukmemberikanpengalamankerja yang
peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasi
peserta didik.
secara profesional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan,
didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek da/atau produk, penggunaan portofolio,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
28
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kesulitan, dan tingkat kepentingan dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta
pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan oleh guru dalam
30
Identitas terdiri atas nama sekolah, mata pelajaran, hari/tanggal. Kelas, dan
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
pelajaran tertentu.
4. Materi Pokok
Materi pokok merupakan bahan ajar minimal yang harus dipelajari oleh
dasar.
spirituial.
e. Alokasi waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
5. Kegiatan pembelajaran
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta
guru.
yang tersedia.
6. Indikator
32
7. Penilaian
a. Teknik penilaian
yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini yang secara garis
b. Bentuk instrumen
33
3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji
petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja
8. Alokasi Waktu
9. Sumber Belajar
34
penggunaan teori-teori. Selain itu, untuk pembanding antara hasil analisis dengan
Rumusanmasalah
Teori
Hasilanalisis data
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri dari enam subbab, keenam subbab ini adalah jenis penelitian,
sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis
dalam Majalah Horison edisi Juli 2015 dan Relevansinya dalam Pembelajaran
Moleong (2007: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini
bukan berupa angka-angka. Lingkungan alamiah dalam penelitian ini adalah puisi
ini,peneliti melakukan analisis terhadap tulisan puisi yang terdapat dalam majalah
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
data disebut responden, yaitu orang yang merespons atau menjawab pertanyaan-
menggunakan teknik observasi , sumber datanya berupa benda, gerak atau proses
yang menjadi sumber datanya (Arikunto, 2006: 129). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, yaitu puisi-puisi
dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015. Data penelitian berupa tulisan puisi-
puisi yang terdapat majalah Horison edisi bulan Juli 2015. Puisi-puisi yang
terdapat dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015, yaitu: karya M. Arifin
“Kepada kekasihku 5”, “Kepada Para Pejalan”, “Potret Hujan”, “Aroma Kopi”,
“Pengakuan”, “Langit Mei” dan karya Mahwi Air Tawar: “Gelung”, “Kedung”,
“Gari”, “Krakal”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
(2006:168) instrumen penelitian adalah alat pengumpul data. Pada penelitian ini
yang berperan sebagai pengumpul data adalah peneliti sendiri. Peneliti yang
mengumpulkan data-data dari puisi dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang pernah mempelajari puisi dalam
2002:83).
mencari tulisan puisi dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015, kemudian
peneliti mengumpulkan tulisan puisi yang telah ditemukan. Ketiga, tulisan puisi
mencatat pencitraan pada puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi bulan
Juli 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Analisis data kualitatif (Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2006: 248)
serta apa yang dipelajari, dan juga memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
39
BAB IV
secara keseluruhan. Hal-hal yang dimuat ialah deskripsi data dan pembahasan
hasil analisis citraan puisi yang dimuat dalam majalah Horison edisi Juli 2015.
Berikut ini adalah hasil penelitian dan pembahasan dalam puisi yang dimuat
Data yang dianalisis adalah puisi yang dimuat dalam majalah Horison
edisi Juli 2015. Secara lengkap deskripsi terhadap data yang dianalisis adalah
sebagai berikut:
Puisi yang dimuat dalam majalah Horison Edisi Juli 2015 ditulis oleh
dua orang penulis puisi, yaitu M. Arfani Budiman dan Mahwi Air Tawar. Puisi
karya M. Arfani Budiman yang dimuat dalam majalah Horison edisi Juli 2015
terdapat 18 puisi, sedangkan puisi karya Mahwi Air Tawar terdapat 4 puisi.
Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang isi puisi yang
dimuat dalam majalah Horison edisi Juli 2015 secara menyeluruh. Analisis
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sendiri. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan karakteristik citraan puisi
42
4.3 Pembahasan Citraan Puisi dalam Majalah Horison Edisi Juli 2015
dilakukan dengan menentukan karakteristik pada setiap citraan puisi. Setelah itu,
peneliti menyertakan kode yang telah ditentukan sesuai dengan tabel karakteristik
citraan puisi. Hasil pembahasan penelitian ini berupa jenis-jenis citraan puisi
dalam majalah Horison edisi Juli 2015. Berikut ini adalah contoh pembahasan
jenis-jenis citraan.
Kepada Kekasihku 1
Karya M. Arifin Budiman
43
Kepada Kekasihku 1
Karya M. Arifin Budiman
44
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan dan citraan
gerak. Kedua citraan ini menimbulkan kesan yang mendalam pada puisi, pemilihan
kata pada citraan gerak membuat kita seolah dapat melihat dan merasakan keindahan
Kepada kekasihku 2
M. Arifin Budiman
45
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan pendengaran. Melalui
pilihan katanya kita dapat seolah-olah mendengarkan sesuatu dari puisi. Citraan
46
Kepada kekasihku 3
M. Arifin Budiman
Kepada kekasihku 3
Karya M. Arifin Budiman
47
Kekasihku, jika waktu selalu memburu (gerak/ C6-1, C6-2) tanpa ampun
5. Kata memburu menurut KBBI berarti mengejar atau meyusul untuk
menangkap. (gerak/ C6-1, C6-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan pendengaran. Melalui
pilihan katanya kita dapat seolah-olah mendengarkan sesuatu dari puisi. Citraan
Kepada kekasihku 5
M. Arifin Budiman
48
Kepada kekasihku 5
Karya M. Arifin Budiman
daun-daun di taman
Menuju (gerak/ C6-1, C6-2) matamu . Ada percik (penglihatan/ C1-1, C1-
2) matahari
2. Kata menuju menurut KBBI memiliki makna pergi ke arah.
(gerak/ C6-1, C6-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca
puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata
49
50
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui
kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah
melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini
semakin indah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Potret Hujan
Karya M. Arifin Budiman
Potret Hujan
Karya M. Arifin Budiman
52
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui
kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah
melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini
semakin indah.
Aroma Kopi
karya M. Arifin Budiman
53
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan dan
citraan gerak. Kedua citraan ini menimbulkan kesan yang mendalam pada
puisi, pemilihan kata pada citraan gerak membuat kita seolah dapat melihat
Menulis Sajak
Karya M. Arifin Budiman
54
55
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca
puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata
56
Citraan yang dominan dari puisi di atas adalah citraaan perasaan. Melalui
57
Daun
Karya M. Arifin Budiman
Daun-daun luruh
Ke rebah tanah
Melingkar-lingkar) sebagai rindu
Pada peluk waktu
Mengusap angin dalam petikan cahaya
4. Kata rindu menurut KBBI berarti sangat ingin dan berharap benar
terhadap sesuatu. (perasaan/ C7-1, C7-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui
kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini
semakin indah.
59
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui
kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah
melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini
semakin indah.
Kepada Sheila
Karya M. Arifin Budiman
Bersahaja
Sheila, matamu (penglihatan/ C1-1, C1-2) adalah pertempuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Kata mata menurut KBBI adalah sesuatu untuk melihat atau indera
penglihatan. (penglihatan/ C1-1, C1-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui
kata-kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah
melihat suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini
semakin indah.
Dalam Doa
Karya M. Arifin Budiman
61
62
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan gerak. Ketika membaca
puisi ini, kita seolah sedang melakukan suatu gerakan sesuai dengan pilihan kata
yang dimunculkan oleh penulis puisi
Kuas Senja
Karya M. Arifin Budiman
63
64
Hujan Mei
Karya M. Arifin Budiman
Hujan Mei
Karya M. Arifin Budiman
Dengan usapan (gerak/ C6-1, C6-2) doa aku lesatkan panah cinta
Yang terbakar memoar api sejarah mei
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan dan citraan
gerak. Kedua citraan ini menimbulkan kesan yang mendalam pada puisi, pemilihan
kata pada citraan gerak membuat kita seolah dapat melihat dan merasakan
Potret Wajahmu
Karya M. Arifin Budiman
66
Saat kau berjalan (gerak/ C6-1, C6-2) lincah melewati genangan air
7. Kata berjalan dalam larik di atas bermakna aktivitas yang
dilakukan sepanjang hari. (gerak/ C6-1, C6-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-
kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat
suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin
indah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Pengakuan
Karya M. Arifin Budiman
68
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-
kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat
suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin
indah.
Langit Mei
Karya M. Arifin Budiman
69
2. Kata cahaya menurut KBBI berarti sinar atau terang dari sesuatu
yang bersinar seperti matahari, bulan, atau lampu yang
memungkinkan mata menangkap bayangan benda-benda di
sekitarnya. (penglihatan/ C1-1, C1-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-
kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat
suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin
indah.
Gelung
Karya Mahwi Air Tawar
Rambutku jelmaan akar asam
Mengikat hasrat raja Mataram
Tulang rusukku jalan berkelok
Cinta dan dendam saling berdetak
70
Gelung
Karya Mahwi Air Tawar
Rambutku (penglihatan/ C1-1, C1-2) jelmaan akar asam
1. Kata rambut menurut KBBI berarti bulu yang tumbuh pada kulit
manusia. (penglihatan/ C1-1, C1-2)
71
72
73
22. Kata rawan menurut KBBI berarti rindu bercampur sedih, pulu, terharu.
(perasaan/ C7-1, C7-2)
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-
kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat
suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin
indah.
Kedung
Karya Mahwi Air Tawar
74
Kedung
Karya Mahwi Air Tawar
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-
kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat
suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin
indah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gari
Karya Mahwi Air Tawar
Gari
Karya Mahwi Air Tawar
76
Yang melulu berharu biru (penglihatan/ C1-1, C1-2) di genangan air mata
6. Kata biru menurut KBBI berarti warna dasar yang serupa dengan
warna langit. (penglihatan/ C1-1, C1-2)
77
Citraan yang dominan pada puisi di atas adalah citraan penglihatan. Melalui kata-
kata yang dipilih oleh penulis, seorang pembaca puisi mampu seolah melihat
suatu obyek yang ingin dilukiskan oleh penyair yang membuat puisi ini semakin
indah
Krakal
Karya Mahwi Air Tawar
Dekaplah tubuhku
Sesaplah asin peluhku
Punggungku bungkahan batu derita
Krakal
Karya Mahwi Air Tawar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada puisi di atas seluruh citraan muncul, dan mulai muncul citraan
Seluruh citraan yang muncul melalui kata-kata yang dipilih sungguh membuat
tersebut meliputi citraan penglihatan yang terdapat dalam kata senja, berguguran,
79
langit, langsat, bening, biru, debu, kuyu. Citraan pendengaran pada kata Jerit,
desir, irama, dentum, kidung, siulan, lengking, nyaring, bernyanyi . Citraan gerak
pada kata kesunyian, rindu, ketabahan, perih, kesedihan, kerinduan, cinta, hasrat,
dendam, pilu, mesra, rawan, riang, sayu. Citraan perabaan pada kata nyeri,
terpercik, silir. Citraan penciuman pada kata aroma. Citraan pencecapan pada
majalah Horison Edisi Juli 2015, ditemukan tujuh citraan yang terdiri dari 37
Seluruh citraan muncul dalam seluruh puisi yang terdapat pada pada
80
setiap puisi yang terdapat pada pada majalah Horison edisi Juli 2015. Tidak
seperti citraan lain yang kemunculannya hanya pada beberapa puisi saja. Citraan-
citraan ini memberikan warna tersendiri pada puisi yang menjadikan puisi
semakin indah. Menambah nilai kepuitisan dari puisi itu sendiri, seperti pada
citraaan penglihatan yang membuat pembaca seolah-olah dapat melihat apa yang
BAB V
KELAS X
Pada bab ini akan dideskripsikan tentang implementasi puisi yang terdapat
dalam majalah Horison edisi juli 2015 dalam pembelajaran di SMA. Beberapa hal
Hal ini diharapkan agar peserta didik lebih dapat tertarik secara aktif mempelajari
penilaian, alokasi waktu, dan sumber bahan/ alat ajar. Implementasi penelitian ini
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
langsung rekaman.
kegiatan diskusi.
ditemukan.
83
dalam majalah Horisonedisi juli 2015, untuk pencapaian SK dan KD yang telah
ditentukan, yaitu:
Puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi juli 2015 menjadi materi
pokok pembelajaran dalam penelitian ini, karena dianggap sesuai dengan SK dan
KD yang telah ditentukan oleh peneliti. Selain itu, puisi yang terdapat dalam
majalah Horison edisi juli 2015 tersebut juga sesuai dengan siswa dilihat dari
manfaat yang diambil dari puisi tersebut dan relevansinya terhadap siswa dan
tuntunan lingkungan.
dalam puisi di Majalah Horison edisi juli 2015. Jenis penilaian ditentukan dengan
khususnya citraan yang terdapat pada majalah Horison edisi juli 2015 yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
jumlah minggu efektif. Bahan belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran
untuk SMA/ MA yaitu 45 menit. Sedangkan jumlah jam pembelajaran tatap muka
Alokasi waktu pada struktur SMA/ MA kelas X pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia 4 jam per minggu setiap semester, (BSNP, 2006: 39-42) jumlah KD ada
36 bagian. Jadi, peneliti menentukan alokasi waktu dalam silabus, yaitu rata-rata
diperoleh dari pembagian jumlah waktu efektif dalam jumlah KD, yaitu 36:36.
pembelajaran puisi yang terdapat dalam majalah Horison edisi juli 2015, yaitu:
a. Puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi juli tahun 2015
(terlampir)
b. Materi (terlampir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
86
RPP
KELAS/SEMESTER : X/1
A. Standar Kompetensi:
Mendengarkan: Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak
langsung
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman
C. Indikator
1. Kognitif
Produk
Proses
Menjelaskan pengertian puisi
Menjelaskan pengertian citraan
Mencatatcitraan yang terdapat pada puisi
2. Psikomotorik
87
3. Afektif
Karakter
Siswa berperilaku terbuka, kritis, dan penuh perhatian ketika
mendengarkan pembacaan puisi
Siwa bersikap jujur, mandiri, kreatif, dan bertanggungjawab dalam
mencipta puisi.
Sosial
Siswa bersikap santun ketika mendengarkan contoh pembacaan puisi
Siswa bersikap santun, penuh perhatian, toleran dan kritis saat
melakukan diskusi kelompok tentang unsur bentuk suatu puisi.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan tugas mandiri, siswa dapat menjelaskan
pengertian puisi, menjelaskan pengertian Citraan, mengidentifikasi jenis-
jenis puisi.
Melalui kegiatan menyimak puisi, siswa dapat berperilaku santun,
terbuka, kritis, dan penuh perhatian.
Melalui kegiatan mencipta dan menuliskan puisi karya sendiri, siswa
dapat bersikap jujur, mandiri, dan kreatif.
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat bersikap santun, toleran,
dan kritis tentang mengidentifikasi jenis-jenis citraan yang terdapat pada
puisi.
E. Materi
Pengertian puisi
Pengertian citraan
Jenis-jenis citraan
F. Metode
Diskusi kelompok, inkuiri, tanya-jawab, pemberian tugas
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Salam pembuka dan berdoa
Informasi awal tentang materi dan kegiatan belajar
Guru menanyakan informasi apa yang siswa ketahui tentang puisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
89
H. Sumber Belajar
Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Maja
University Press
Waluyo, Herman. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit Erlangga
I. Bahan dan Alat
puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015
Handout materi puisi
J. Penilaian Hasil Belajar
1. Tagihan
Siswa diminta membuat puisi hasil karya individu
Siswa diminta untuk membuat laporan hasil diskusi kelompok tentang
pengertian puisi, jenis, dan unsur bentuk (diksi, citraan, ritme dan
rima, gaya bahasa, dan bahasa kiasan)
2. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik dan bentuk
Tes tertulis :
Bentuk tes: uraian singkat
Tes kinerja
Tagihan hasil karya (puisi)
Instrumen soal
Tugas untuk mendengarkan puisi-puisi yang terdapat pada majalah
Horison edisi Juli 2015
Daftar pertanyaan pemahaman puisi
Tugas individu untuk membuat puisi karya siswa
Tugas kelompok untuk melaporkan hasil diskusi
Peniaian kegiatan diskusi: laporan kelompok (lisan dan tertulis);
penilaian sikap; dan penugasan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
01. Ringkasan Materi
1. Pengertian puisi
Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua
kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur
batinnya.
2. Pengertian citraan
Citraan adalah cara membentuk citra mental, pribadi atau gambaran
sesuatu. Biasanya citraan menyarankan gambar yang tampak oleh mata
(batin) kita, tetapi dapat juga menyarankan hal-hal yang merangsang
panca indra yang lain.
3. Jenis-jenis citraan
a. Citraan penglihatan, yaitu citraan yang ditimbulkan oleh indera
tidak terlihat.
lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
lain.
92
93
rekaman puisi
angkatan
45, puisi
kontempo
rer)
94
teman
dalam
kelompo
k!
NILAI
Selaras dengan
ISI tema
Mengandung
pesan,harapan
aktual dan
berguna
Sesuai dengan
jenisnya
Utuh dan tuntas
Menimbulkan
kesan pada
pembaca
Citraan sesuai
CITRAAN
dengan kata yang
digambarkan
dalam puisi
Citraan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
terlalu berlebihan
Mencerminkan
kekayaan
DIKSI DAN perbendaharaan
GAYA kata
BAHASA Bervariatif dan
sesuai konteks
Menggunakan
kata kiasan, unik,
simbolis
Bergaya bahasa
secara variatif
Berima sesuai
RIMA kriteria
&RITME Terpola secara
teratur
Berirama
secara variatif
Menggunakan
gaya bahasa
variatif dan tidak
Gaya Bahasa monoton
Sesuai dengan
tema
Mengandung
unsur estetik
Bahasa kias Kreatif dan
sesuai dengan
konteks tema
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
puisi
Tersusun sesuai
STRUKTUR aturan
BARIS DAN Terpola secara
BAIT teratur dan
konsisten
JUMLAH SKOR
Nama :
Kelas/No Absen :
Tanggal Penilaian :
Terlibat secara
SIKAP aktif dan penuh
inisiatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Memperhatikan
dan menghargai
pendapat teman
lain
Runtut, terstruktur
dengan baik
Komunikatif
(mudah dipahami)
BAHASA
Efektif (singkat
dan jelas)
Diksi variatif dan
tepat konteks
Pembicaraan
tidak
menyimpang dari
topic dan
menyasar ke
substansi
persoalan
Gagasan orisinil
dan kreatif
KUALITAS
Usulan disertai
PENDAPA
alasan/bukti logis
T/GAGASA
yang mendukung
N
Konsisten atas
pendapatnya
sendiri
Menggunakan
referensi/landasan
teori
Menyampaikan
gagasan dengan
lancar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
sistematis
Menanggapi
pertanyaan
dengan cepat dan
tepat
Menanggapi
pertanyaan dan
tanggapan dari
teman lain dengan
PRESENT
santun
ASI
Menggunakan
argumen, contoh,
bukti, dan
ilustrasi untuk
memperjelas
uraian dan
jawaban secara
logis
JUMLAH
SKOR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan penjelasan yang benar, jelas, serta
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
100
a. Struktur bentuk
- Diksi yaitu pemilihan kata secermat mungkin yang dilakukan oleh
penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang
bergejolak, sehingga pembaca dapat merasakan hal yang sama.
- Citraan, yaitu gambaran angan-angan atau pikiran yang dirasakan
pembaca yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
ekspresi penyair terhadap sebuah objek puisinya.
- Gaya bahasa, yaitu struktur sintaksis yang khas yang membuat
pembaca berpikir
- Bahasa kias, yang bertujuan untuk memperjelas gambaran gagasan,
mengkonkretkan dan membangkitkan perspektif melalui perbandingan.
- Rima dan irama, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris pada puisi.
Bunyi bermanfaat untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif,
memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, bayangan angan yang jelas,
dan suasana yang khusus.
b. Struktur batin
- Tema
- Amanat
- Perasaan
- Nada
4. Unsur-unsur pembangun puisi
Struktur bentuk
- Diksi yaitu pemilihan kata secermat mungkin yang dilakukan oleh
penyair untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan-perasaan yang
bergejolak, sehingga pembaca dapat merasakan hal yang sama.
- Citraan, yaitu gambaran angan-angan atau pikiran yang dirasakan
pembaca yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
ekspresi penyair terhadap sebuah objek puisinya.
- Gaya bahasa, yaitu struktur sintaksis yang khas yang membuat
pembaca berpikir
- Bahasa kias, yang bertujuan untuk memperjelas gambaran gagasan,
mengkonkretkan dan membangkitkan perspektif melalui perbandingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
- Rima dan irama, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris pada puisi.
Bunyi bermanfaat untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif,
memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, bayangan angan yang jelas,
dan suasana yang khusus.
5. Contoh puisi kontemporer
Amuk
Ngiau!kucing dalam darah dia menderas lewat dia mengalir ngilu ngiau
dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba darahku dia besar dia bukan
harimau bukan singa bukan hyena bukan leopard dia macam kucing bukan
kucing tapi kucing ngiau dia lapar dia menambah rimba afrikaku dengan
cakarnya dengan amuknya dia meraung dia mengerang jangan beri daging dia
tak mau daging jesus jangan beri roti dia tak mau roti ngiau
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, dapat ditarik
simpulan bahwa terdapat tujuh citraan yang ditemukan dalam puisi yang terdapat
dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015. Citraan tersebut adalah citraan
buah.
dominan adalah citraan gerak. Citraan gerak selalu muncul dalam setiap puisi
yang terdapat pada padamajalah Horison edisi Juli 2015. Tidak seperti citraan lain
memberikan warna tersendiri pada puisi yang menjadikan puisi semakin indah.
RPP apresisasi sastra di SMA kelas X semester I dalam Standar Kompetensi (SK)
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
pada puisi dalam majalah Horison edisi bulan Juli 2015 terhadap pembelajaran
6.2 Saran
mungkin dapat bermanfaat. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap puisi, bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, dan bagi
Saran yang pertama bagi peneliti lain. Mereka yang tertarik untuk
penelitian, tidak hanya meneliti citraan puisi saja saja. Peneliti lain dapat pula
meneliti unsur-unsur lain dalam puisi. Penelitian ini masih memiliki kekurangan,
yaitu penemuan hasil penelitian yang masih lemah dan belum dapat dijadikan
standar, karena penelitian ini hanya meneliti unsur citraan puisi saja. Penelitilain
dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti unsur lain atau mencari sumber
data lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Saran kedua yaitu bagi guru bahasa Indonesia. Guru diharapkan dapat
diksi dan citraan puisi. Guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam
pembelajaran apresiasi puisi disekolah. Saran ketiga yaitu bagi mahasiswa Prodi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI). Salah satu mata kuliah yang ada pada
PBSI adalah menulis yang mempelajari mengenai apresiasi puisi. Dengan adanya
mata kuliah ini, mahasiswa dapat lebih mengenal tentang unsur-unsur puisi yang
tidak hanya berperan sebagai pembaca, melainkan juga dapat menjadi penulis
puisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Sujarwanto (ed.). 2002. Bahasa dan Sastra Indonesia Menuju Peran Transformasi
sosial Budaya Abad XXI. Yogyakarta: Gama Media.
Tarigan, Henry Guntur. 1995. Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa
Bandung.
Waluyo, Herman J. 2002. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia.
Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi.Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RPP
KELAS/SEMESTER : X/1
A. Standar Kompetensi:
Mendengarkan: Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak
langsung
B. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman
C. Indikator
1. Kognitif
Produk
Proses
Menjelaskan pengertian puisi
Menjelaskan pengertian citraan
Mencatatcitraan yang terdapat pada puisi
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Psikomotorik
3. Afektif
Karakter
Siswa berperilaku terbuka, kritis, dan penuh perhatian ketika
mendengarkan pembacaan puisi
Siwa bersikap jujur, mandiri, kreatif, dan bertanggungjawab dalam
mencipta puisi.
Sosial
Siswa bersikap santun ketika mendengarkan contoh pembacaan puisi
Siswa bersikap santun, penuh perhatian, toleran dan kritis saat melakukan
diskusi kelompok tentang unsur bentuk suatu puisi.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan diskusi dan tugas mandiri, siswa dapat menjelaskan
pengertian puisi, menjelaskan pengertian Citraan, mengidentifikasi jenis-
jenis puisi.
Melalui kegiatan menyimak puisi, siswa dapat berperilaku santun, terbuka,
kritis, dan penuh perhatian.
Melalui kegiatan mencipta dan menuliskan puisi karya sendiri, siswa dapat
bersikap jujur, mandiri, dan kreatif.
Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat bersikap santun, toleran, dan
kritis tentang mengidentifikasi unsur-unsur pokok dalam puisi (diksi,
citraan, ritme dan rima, gaya bahasa, dan bahasa kiasan)
E. Materi
Pengertian puisi
Pengertian citraan
Jenis-jenis citraan
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Metode
Diskusi kelompok, inkuiri, tanya-jawab, pemberian tugas
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan (2 x 45 menit)
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Salam pembuka dan berdoa
Informasi awal tentang materi dan kegiatan belajar
Guru menanyakan informasi apa yang siswa ketahui tentang puisi
2. Kegiatan Inti (60 menit)
Eksplorasi
Guru menanyakan pada siswa tentang puisi yang pernah mereka dengar
dalam keseharian
Guru mengajak siswa untuk menyimak contoh pembacaan puisi, puisi-puisi
yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015
Elaborasi
Siswa mendengarkan contoh pembacaan puisi, puisi-puisi yang terdapat pada
majalah Horison edisi Juli 2015
Siswa mencatat pokok-pokok isi puisi
Siswa diminta membentuk kelompok (5 orang per kelompok)
Guru membagikan lembaran kerja untuk setiap kelompok
puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015
Siswa mendiskusikan puisi sambil saling mencocokkan catatannya
tentang citraan dari puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi
Juli 2015
Setiap kelompok membuat rangkuman tentang citraan yang terdapat dari
puisi-puisi yang terdapat pada majalah Horison edisi Juli 2015
Wakil kelompok menyampaikan rangkuman hasil diskusi kepada
teman-teman lain
Guru meminta siswa untuk saling memberikan tanggapan terhadap
hasil presentasi teman (menambahkan atau menyanggah)
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak terlihat.
f. Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret tidak bergerak, tetapi
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melalui
rekaman
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NILAI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengandung unsur
estetik
Bahasa kias Kreatif dan sesuai
dengan konteks tema
puisi
Tersusun sesuai aturan
STRUKTUR Terpola secara teratur
BARIS DAN dan konsisten
BAIT
JUMLAH SKOR
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama :
Kelas/No Absen :
Tanggal Penilaian :
NILAI
Terlibat secara
aktif dan penuh
inisiatif
SIKAP Memperhatikan
dan menghargai
pendapat teman
lain
Runtut,
terstruktur
dengan baik
BAHASA
Komunikatif
(mudah
dipahami)
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Efektif (singkat
dan jelas)
Diksi variatif
dan tepat
konteks
Pembicaraan
tidak
menyimpang
dari topic dan
menyasar ke
substansi
persoalan
Gagasan orisinil
dan kreatif
Usulan disertai
KUALITAS alasan/bukti
PENDAPAT/GAG logis yang
ASAN mendukung
Konsisten atas
pendapatnya
sendiri
Menggunakan
referensi/landas
an teori
Menyampaikan
gagasan dengan
lancar dan
sistematis
Menanggapi
PRESENTASI pertanyaan
dengan cepat
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tepat
Menanggapi
pertanyaan dan
tanggapan dari
teman lain
dengan santun
Menggunakan
argumen,
contoh, bukti,
dan ilustrasi
untuk
memperjelas
uraian dan
jawaban secara
logis
JUMLAH SKOR
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Petunjuk:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan penjelasan yang benar, jelas, serta
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SILABUS
Kelas/Semester: X/I
Alokasi Waktu: 12 JP
Standar Kompetensi:
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
citraan,
ritme dan
rima, gaya
bahasa, dan
bahasa
kiasan)
Membuat puisi
sederhana
dengan
memperhati
kan unsur
bentuk puisi
2. Psikomotorik
Menyampai
kan
tanggapan
dengan
intonasi
yang jelas
dan dalam
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kalimat yang
runtut dan
logis
3. Afektif
Karakter
Siswa
berperilaku
terbuka,
kritis, dan
penuh
perhatian
ketika
mendengark
an
pembacaan
puisi
Siwa
bersikap
jujur,
mandiri,
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kreatif, dan
bertanggung
jawab dalam
mencipta
puisi.
Sosial
Siswa
bersikap
santun
ketika
mendengark
an contoh
pembacaan
puisi
Siswa
bersikap
santun,
penuh
perhatian,
toleran dan
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kritis saat
melakukan
diskusi
kelompok
tentang
unsur bentuk
suatu puisi.
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PUISI-PUISI YANG
TERDAPAT DALAM
MAJALAH HORISON
EDISI JULI 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepada Kekasihku 1
Karya M. Arifin Budiman
Kepada kekasihku 2
M. Arifin Budiman
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kepada kekasihku 3
M. Arifin Budiman
Kepada kekasihku 5
M. Arifin Budiman
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potret Hujan
Karya M. Arifin Budiman
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aroma Kopi
karya M. Arifin Budiman
Menulis Sajak
Karya M. Arifin Budiman
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daun
Karya M. Arifin Budiman
Daun-daun luruh
Ke rebah tanah
Melingkar-lingkar) sebagai rindu
Pada peluk waktu
Mengusap angin dalam petikan cahaya
Kepada Sheila
Karya M. Arifin Budiman
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam Doa
Karya M. Arifin Budiman
Kuas Senja
Karya M. Arifin Budiman
Hujan Mei
Karya M. Arifin Budiman
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Potret Wajahmu
Karya M. Arifin Budiman
Pengakuan
Karya M. Arifin Budiman
Langit Mei
Karya M. Arifin Budiman
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gelung
Karya Mahwi Air Tawar
Rambutku jelmaan akar asam
Mengikat hasrat raja Mataram
Tulang rusukku jalan berkelok
Cinta dan dendam saling berdetak
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kedung
Karya Mahwi Air Tawar
Gari
Karya Mahwi Air Tawar
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Krakal
Karya Mahwi Air Tawar
Dekaplah tubuhku
Sesaplah asin peluhku
Punggungku bungkahan batu derita
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
tahun 2009. Setelah itu, pada tahun 2009 melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi sebagai mahasiswa dalam Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul Analisis Citraan
Pada Puisi-puisi yang Terdapat dalam Majalah Horison Edisi Juli 2015 dan
139