SKRIPSI
Oleh:
Maria Meltiana Suryati
NIM: 131224022
SKRIPSI
Oleh:
Maria Meltiana Suryati
NIM: 131224022
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan dengan rasa syukur dan terima kasih kepada:
2. Bapa David Mbaling dan Ibu Yustina Dalima Manis yang selalu
3. Keempat adik saya, Elsi, Emiliana, Eka, dan Ivon yang selalu memberikan
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Kemampuan kita bukan orang lain yang tahu, tetapi diri kita sendiri.
tingkatannya.
(Mike Tyson)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Suryati, Maria Meltiana. 2017. Unsur Paragraf, Jenis Paragraf, dan Pola
Pengembangan Paragraf pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas
Edisi 1-15 Desember 2016. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas
Sanata Dharma.
Kata kunci: tajuk rencana, unsur paragraf, jenis paragraf, pola pengembangan
paragraf.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmat dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Unsur Paragraf, Jenis Paragraf, dan Pola
Pengembangan Paragraf pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi 1-15
Desember 2016” ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra
Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas
Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik,
tanpa adanya bantuan, bimbingan, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Rohandi Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia.
3. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan kritik kepada peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini.
4. Septina Krismawati, S.S., M.A., selaku triangulator yang dengan sabar dan
teliti membantu peneliti dalam triangulasi hasil analisis data penelitian ini.
5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang
telah memberikan ilmu, didikan, dan motivasi kepada peneliti selama
perkuliahan.
6. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekretariat PBSI yang selalu
memberikan pelayanan kesekretariatan kepada peneliti.
7. Orang tua peneliti, Bapak David Mbaling dan Ibu Yustina Dalima Manis,
yang selalu dengan tulus memberikan doa, cinta, motivasi, dan materi
kepada peneliti.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan
yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis memanfaatkan
itu harus disusun secara runtut dan sistematis sehingga hubungan antara kalimat
satu dengan kalimat lainnya dalam paragraf itu dapat dijelaskan. Selain itu,
paragraf itu harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh. Artinya, paragraf
itu harus mengandung pertalian yang logis antarkalimatnya (Rahardi, 2009: 101-
102).
bahasa yang dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang secara semantis dan
sintaksis merupakan satu kesatuan yang utuh. Secara semantis, artinya dalam
paragraf itu terdapat satu ide, satu gagasan pokok atau utama yang dilengkapi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan keterangan tambahan mengenai ide atau gagasan pokok itu. Secara
sintaksis berarti di dalam paragraf itu terdapat sebuah kalimat utama yang berisi
gagasan pokok atau utama dan ditambah dengan sejumlah kalimat lain yang berisi
Artinya, ide-ide yang dituliskan haruslah berkaitan. Menulis paragraf juga harus
pandang, dan keruntutan gagasan (Widjono, 2007: 180). Selain itu, unsur-unsur
paragraf yang meliputi gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat
penegas, dan transisi juga harus diperhatikan. Namun, kelima unsur paragraf ini
tidak menjadi tolok ukur yang mutlak bagi sebuah paragraf. Paragraf yang terdiri
kurang dari lima unsur ini juga dapat dikatakan sebagai paragraf. Akan tetapi,
antaranya tajuk rencana. Tajuk rencana biasanya ditulis oleh redaksi surat kabar
karena itu, peneliti tertarik meneliti paragraf pada tajuk rencana untuk mencermati
penulisan paragrafnya.
Peneliti membatasi objek yang diteliti pada tajuk rencana surat kabar
Kompas edisi 1-15 Desember 2016. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
biaya, tenaga, dan waktu yang dimiliki peneliti. Dalam surat kabar Kompas
terdapat dua tajuk rencana, yaitu tajuk rencana yang memuat masalah di Indonesia
dan yang memuat masalah di luar Indonesia. Namun, tajuk rencana yang
dianalisis oleh peneliti adalah tajuk rencana yang memuat masalah di Indonesia.
kabar nasional yang dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu,
Kompas merupakan surat kabar yang memuat tajuk rencana setiap harinya,
kecuali hari Minggu. Tajuk rencana juga dipilih oleh peneliti karena tajuk rencana
merupakan rubrik yang ditulis oleh redaksi surat kabar itu sendiri. Tajuk rencana
yang dimuat tentu sudah disunting dengan baik oleh pihak penyunting surat kabar.
Selain itu, bahasa yang digunakan tentu sudah baku dan sesuai dengan ketentuan
penulisan yang benar. Tajuk rencana juga merupakan rubrik yang dapat
yang dianalisis adalah unsur paragraf, jenis paragraf, dan pola pengembangan
paragrafnya. Unsur paragraf yang diteliti, yaitu unsur-unsur yang terdapat dalam
setiap paragraf. Jenis paragraf dapat dibedakan dari berbagai aspek, yaitu letak
kalimat utama, sifat, pengembangan, dan fungsi. Namun, jenis paragraf yang
Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang dimiliki
peneliti. Selain itu, paragraf juga lazim dibedakan berdasarkan letak kalimat
paragraf yang terdapat pada surat kabar nasional, yaitu Kompas. Oleh karena itu,
peneliti berharap tajuk rencana yang ditulis oleh redaksi surat kabar Kompas dapat
a. Unsur-unsur paragraf apa sajakah yang terdapat pada tajuk rencana surat
terdapat pada tajuk rencana surat kabar Kompas edisi 1-15 Desember
2016?
c. Pola pengembangan paragraf apa sajakah yang terdapat pada tajuk rencana
Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, ada tiga tujuan penelitian yang
yang terdapat pada tajuk rencana surat kabar Kompas edisi 1-15 Desember
2016.
Manfaat dari penelitian ini ada dua, yaitu manfaat secara teoretis dan
praktis. Secara teoretis, penelitian ini dapat memperkaya teori-teori tentang unsur,
jenis, dan pola pengembangan paragraf. Secara praktis, penelitian ini memiliki
diharapkan dapat memberikan contoh kontekstual mengenai unsur, jenis, dan pola
Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar. Ketiga, bagi editor surat kabar
Kompas penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh editor surat kabar Kompas
untuk meninjau lagi penulisan paragraf yang baik dan benar. Keempat, bagi
peneliti lain penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lain
Dalam skripsi ini, peneliti memberikan beberapa batasan istilah yang dapat
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat
b. Unsur paragraf
Unsur paragraf yang digunakan sebagai acuan analisis pada penelitian ini
d. Kalimat utama
e. Kalimat penjelas
f. Kalimat penegas
g. Transisi
h. Paragraf deduktif
i. Paragraf induktif
j. Paragraf deduktif-induktif
k. Paragraf ineratif
l. Pengembangan paragraf
n. Tajuk rencana
Tajuk rencana adalah suatu bentuk opini yang ditulis oleh redaksi surat
kabar yang berisi pendapat dan sikap suatu media terhadap suatu masalah
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I merupakan pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
teori yang terdiri dari penelitian yang relevan dan kajian teori. Bab III merupakan
metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, sumber data dan data,
triangulasi data. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri
dari deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil analisis. Bab V merupakan
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian itu dilakukan oleh Caecilia Nurista Syahdu Hening (2015), Lukita
Purnamasari (2014), dan Ni Wayan Resmayani, I Made Sutama, Ida Ayu Made
Papua Barat, pada Tahun 2014”. Data penelitian ini adalah 43 paragraf dari 19
karangan narasi.
tidak memiliki pola pengembangan. Selain itu, unsur paragraf yang dominan
terdapat dalam paragraf adalah transisi dan kalimat pengembang. Dari 43 paragraf
yang dianalisis terdapat tujuh paragraf yang terdiri dari dua unsur, yaitu transisi
dan kalimat pengembang; dan 36 paragraf dengan satu unsur, yaitu kalimat
pengembang.
Agustus-Oktober 2013”. Data penelitian ini adalah 130 paragraf yang terdapat
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dalam 13 tulisan resensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 14 pola
pengembangan paragraf yang terdapat dalam resensi surat kabar Kompas edisi
analogi.
ini sama-sama meneliti paragraf. Perbedaannya dapat dilihat dari beberapa aspek.
pengembangan dari satu jenis paragraf saja, yaitu paragraf narasi. Penelitian
Purnamasari (2014) meneliti paragraf secara umum, hanya saja yang diteliti hanya
11
paragraf. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya meneliti satu jenis paragraf,
tetapi berbagai jenis paragraf dari tajuk rencana. Selain itu, penelitian ini tidak
hanya meneliti pola pengembangan paragraf, tetapi juga unsur dan jenis
paragrafnya.
Kedua, dilihat dari subjek yang diteliti. Pada penelitian Hening (2015),
subjek yang diteliti adalah karangan narasi karya guru-guru SD. Pada penelitian
Purnamasari (2014), subjek yang diteliti adalah resensi surat kabar Kompas. Pada
penelitian Resmayani, dkk. (2015), subjek yang diteliti adalah karangan siswa
kelas XI Bahasa. Subjek yang diteliti oleh peneliti adalah tajuk rencana dalam
pengembangan paragraf. Selain itu, pada landasan teori ini juga dijelaskan tentang
tajuk rencana.
suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang
Wiyanto (2004: 15) mengatakan bahwa paragraf adalah sekelompok kalimat yang
saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk
mendukung buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat satu sama lainnya. Kalimat-
Selain pendapat yang dikemukakan ketiga ahli di atas, ada juga pendapat
lain tentang paragraf. Chaer (2011: 27-28) mengemukakan bahwa paragraf adalah
satuan bahasa yang dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang secara
semantis dan sintaksis merupakan satu kesatuan yang utuh. Secara semantis
artinya di dalam paragraf itu terdapat satu ide, satu gagasan pokok atau utama
yang dilengkapi dengan keterangan tambahan mengenai ide atau gagasan pokok
itu. Secara sintaksis berarti di dalam paragraf itu terdapat sebuah kalimat utama
yang berisi gagasan pokok atau utama; ditambah dengan sejumlah kalimat lain
yang berisi keterangan tambahan tentang gagasan utama pada kalimat itu.
bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat di dalam paragraf
itu disusun secara runtut dan sistematis sehingga dapat dijelaskan hubungan antara
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam paragraf itu. Satu hal lagi yang
harus dicatat di dalam sebuah paragraf, yakni bahwa paragraf itu harus merupakan
13
dimaksud. Berbeda halnya dengan Chaer (2011), Rahardi (2009) sudah jelas
mengungkapkan bahwa paragraf adalah satuan bahasa tulis. Peneliti lebih memilih
bahwa satuan bahasa yang dimaksud adalah satuan bahasa tulis bukan bahasa
lisan.
ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa paragraf adalah satuan bahasa tulis
yang terdiri dari beberapa kalimat yang memiliki kesatuan dan menjelaskan satu
terdiri dari beberapa kalimat yang dapat berupa kalimat utama, kalimat penjelas,
dan kalimat penegas. Namun, tidak berarti kalimat-kalimat pada paragraf itu harus
terdiri dari kalimat-kalimat tersebut. Ada paragraf yang hanya terdiri dari kalimat-
memiliki kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Oleh karena itu, paragraf
yang terdiri dari kalimat penjelas saja dapat dikatakan paragraf asalkan paragraf
paragraf terdiri dari empat, yaitu gagasan pokok (utama), kalimat topik, kalimat
14
jiwa dari paragraf yang berisi dasar masalah yang akan dibicarakan. Gagasan
utama berisi pernyataan umum tentang isi keseluruhan paragraf. Gagasan utama
biasanya terdapat di dalam kalimat topik atau kalimat utama. Akan tetapi, gagasan
utama tidak selalu berada di dalam kalimat utama. Apabila paragraf tersebut
hanya terdiri dari kalimat-kalimat penjelas, maka gagasan utama tersirat di dalam
seluruh kalimat pada paragraf itu. Apabila pembaca ingin mengetahui gagasan
utama paragraf itu, maka pembaca harus membaca keseluruhan paragraf itu.
Contoh:
(1) Pukul 07.00 Rudi sudah berada di kampus. Ia duduk sejenak di taman
kampus sambil menggendong tas kuliahnya. Tidak terdengar suaranya.
Lima menit kemudian, tiga temannya telah datang di tempat yang
sama. Masing-masing membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa
buku dan alat tulisnya. Suasana sunyi. Lima menit kemudian mereka
bersuara amat gaduh. Mereka berdebat amat serius. Entah apa yang
mereka perdebatkan. Sepuluh menit kemudian suasana kembali sunyi.
Mereka semuanya membaca dan menulis. Tiga puluh menit kemudian
salah seorang membacakan hasil akhir mereka. Setelah itu, mereka
membacakan kembali hasil diskusinya. Terdengar sayup-sayup mereka
berucap alhamdulillah tugas kelompok selesai. (Widjono, 2007: 176)
Paragraf (1) tidak memiliki kalimat topik. Namun, pada paragraf itu
b. Kalimat topik
sebuah paragraf (Wijayanti, dkk., 2013: 101). Kehadiran kalimat topik penting
bagi penulis dan pembaca. Bagi penulis, kalimat topik berfungsi sebagai
15
Bagi pembaca, kalimat topik membantu memahami isi paragraf itu dengan
penjelasnya. Kalimat topik dapat berada di awal, di akhir, di tengah, di awal dan
akhir, dan di seluruh paragraf. Namun, kalimat topik yang berada di seluruh
paragraf biasanya ditemukan pada cerita fiksi. Berikut ini contoh paragraf yang
Contoh:
(3) Citra bisnis retail dipengaruhi dua faktor. Faktor pertama yang
membentuk dan memengaruhi citra adalah komunikasi melalui media.
Komunikasi tersebut membentuk citra karena kemampuannya dalam
memengaruhi persepsi konsumen tentang bauran pemasaran suatu
perusahaan. Faktor berikutnya adalah pengalaman konsumen, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dalam berhubungan dengan
penyedia produk atau jasa. Apabila konsumen mendapatkan produk
atau jasa, harga, dan kualitas yang memuaskan, konsumen cenderung
mempunyai persepsi yang positif terhadap organisasi tersebut.
(Wijayanti, dkk., 2013: 108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gagasan utama paragraf (3) terdapat pada kalimat pertama, yaitu dua
faktor yang memengaruhi citra bisnis retail. Gagasan utama ini dikembangkan
d. Kalimat simpulan
kembali pernyataan yang terdapat pada kalimat topik. Oleh karena itu, dalam
Contoh:
(4) Keluarga kami selalu tampak sibuk pada pagi hari. Ayah selalu
mencuri waktu untuk berlari pagi atau bersepeda di sekeliling rumah.
Ibu pagi-pagi sekali menyiapkan sarapan dan bekal untuk dibawa saya
dan adik ke sekolah. Kami pun bersiap-siap berangkat ke sekolah.
Tepat pukul 06.00 semua anggota keluarga, kecuali ibu, sudah
meninggalkan rumah. (Wijayanti, dkk., 2013: 111)
untuk membuat paragraf yang sistematis dan logis ada empat unsur yang
mendukung, yaitu transisi, kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas.
a. Transisi
arah mana ia bergerak dan juga mengingatkan pembaca bahwa suatu paragraf baru
bergerak searah dengan gagasan utama sebelumnya. Oleh karena itu, transisi
dan antarparagraf dalam suatu karangan. Transisi tidak selalu harus ada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pengarang.
hanya terdiri dari satu paragraf, tetapi dari beberapa paragraf. Paragraf-paragraf
itu tidak berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan satu dengan yang lain. Untuk
paragraf yang tidak perlu menggunakan transisi karena tanpa transisi pun
paragraf yang satu dengan paragraf lainnya. Tarigan (1987) dan Wiyanto (2004)
paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
hanya ada dalam paragraf apabila diperlukan. Dari kedua pendapat ahli ini peneliti
paragraf untuk menunjang koherensi dan kohesif paragraf dan kehadirannya tidak
kata, kelompok kata, kalimat, atau paragraf pendek. Transisi yang berupa paragraf
c. Penanda klimaks, antara lain paling ..., se...nya, dan ter ... .
h. Penanda sebab-akibat, antara lain sebab, oleh sebab itu, oleh karena,
dan akibatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Contoh:
“membelokkan” pembahasan dari suatu pokok pikiran ke pokok pikiran yang lain.
Namun, transisi ini agak jarang digunakan karena transisi ini biasanya
Contoh:
20
berisi penjelasan mengenai pentingnya intonasi yang baik. Karena gagasan utama
kedua paragraf yang dihubungkan berlainan, dapat dikatakan bahwa transisi yang
berupa paragraf itu “membelokkan” jalan pikiran pembaca dari suatu ide ke ide
yang lain.
b. Kalimat utama
Kalimat utama atau kalimat topik adalah kalimat yang mengandung pokok
pikiran paragraf (Wiyanto, 2004: 25). Pokok pikiran itu dituangkan dalam satu
Kalimat yang mengandung pokok pikiran itu boleh bervariasi, tetapi pokok
pikirannya tetap sama. Misalnya, pokok pikiran yang akan disampaikan penulis
adalah “taman itu bagus”. Pokok pikiran itu dituangkan dalam sebuah kalimat.
(7) Banyak orang mengakui bahwa taman itu termasuk taman yang bagus.
(8) Taman kecil di depan rumahnya amat bagus.
(9) Sejak dulu sampai sekarang taman itu tetap bagus.
(10) Bila dibandingkan dengan taman-taman yang ada di sekitarnya, taman
itu tetap yang paling bagus.
(11) “Itu taman yang amat bagus,” kata salah seorang tamu yaang sempat
memperhatikannya.
(12) Memang, taman seperti itulah yang dapat dikatakan sebagai taman
yang bagus. (Wiyanto, 2004: 25)
pikirannya sama, yaitu “taman yang bagus”. Karena itu, semua variasi kalimat itu
dapat dikatakan sebagai kalimat utama. Isi kalimat utama masih bersifat umum
karena belum mengungkapkan pokok pikiran penulis secara rinci. Bagi pembaca,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kalimat utama belum memberi informasi yang lengkap. Karena itu, dalam sebuah
c. Kalimat penjelas
Kalimat utama berisi pokok pikiran. Pokok pikiran itu dituangkan dalam
membandingkan, atau memberi contoh secara khusus. Oleh karena itu, dapat
utama itu dituangkan dalam sebuah kalimat utama, misalnya “Agaknya kita tidak
Kemudian, agar lebih jelas bagi pembaca, kalimat utama itu ditambahi kalimat-
Contoh:
(13) Agaknya kita tidak akan ragu-ragu mengatakan bahwa setiap makhluk
hidup memerlukan air. Misalnya, tumbuh-tumbuhan di sekitar rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Kalimat penegas
boleh ada boleh tidak. Kalimat penegas adalah kalimat yang digunakan untuk
(Wiyanto, 2004: 28). Bila informasi yang disampaikan itu sudah cukup jelas atau
tanpa kalimat penegas, tetapi kejelasan informasi itu tidak terganggu, kalimat
pada kalimat penjelas berpotensi melenceng dari gagasan utama yang terdapat
Contoh:
(14) Gedung yang dibangun delapan belas tahun yang lalu itu kini
keadaannya rusak berat. Tembok bagian depan mengelupas di
beberapa tempat dan bagian belakang retak-retak. Gentingnya banyak
yang pecah dan tentu saja bocor kalau hujan turun. Kayu penyangga
genting banyak yang patah sehingga atap bangunan tampak
bergelombang. Plafon sudah tidak utuh, lantai hancur, dan beberapa
jendela kaca pecah. Bahkan sejumlah pintunya keropos dimakan rayap.
Gedung itu memang sudah tidak layak dihuni. (Wiyanto, 2004: 28)
kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas, tidak selalu ada dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
sebuah paragraf. Sebuah paragraf sering memiliki empat unsur, tiga unsur, dua
Contoh:
(15) Lagi pula, di asrama ini kita harus menjaga kebersihan. Kamar mandi
kita bersihkan sedikitnya dua hari sekali. Halaman kita sapu bergiliran
setiap pagi dan sore. Saluran air pembuangan kita kontrol setiap
minggu. Demikian pula sampah harus kita perhatikan. Jangan sampai
kita membuang sampah sembarangan. Semua sampah, baik sampah
besar maupun kecil, kita buang di tempat sampah. Bila sudah
terkumpul, kita bakar di tempat pembakaran sampah atau kita buang ke
tempat pembuangan akhir. Bila perilaku hidup bersih itu kita lakukan,
hidup kita di asrama menjadi nyaman dan sehat. (Wiyanto, 2004: 28-
29)
2. Paragraf yang mengandung tiga unsur, yaitu transisi, kalimat utama, dan
kalimat penegas.
Contoh:
3. Paragraf yang mengandung tiga unsur, yaitu kalimat utama, kalimat penjelas,
Contoh:
24
4. Paragraf yang mengandung dua unsur, yaitu kalimat utama dan kalimat
penjelas.
Contoh:
(18) Dia cukup pandai di sekolahnya. Dalam ulangan umum akhir semester
ini, dia dapat menjawab betul empat puluh soal dari lima puluh soal
Matematika yang diujikan. Hasil ulangan Kimia tidak mengecewakan
karena dia menempati urutan ketiga terbaik di kelasnya. Yang agak
mengecewakan adalah hasil ulangan Geografi. Dia hanya memperoleh
nilai enam. Tetapi, rasa kecewa itu segera terobati karena dalam
ulangan mata pelajaran Fisika dia mendapat nilai sembilan. (Wiyanto,
2004: 30)
Contoh:
(19) Mendung bergayut, makin lama makin tebal. Warna kulitnya hitam
pekat. Angin berembus kencang menggoyang pepohonan dan
merontokkan dedaunan. Sementara itu, petir menyambar memenuhi
angkasa. Geledek pun bergemuruh memekakkan telinga. Tak lama
kemudian, hujan turun bagai dicurahkan dari langit bersamaan dengan
tiupan angin kencang. (Wiyanto, 2004: 30)
dan Wiyanto (2004). Wijayanti, dkk. (2013) mengatakan bahwa unsur pembentuk
paragraf terdiri dari empat, yaitu gagasan pokok (utama), kalimat topik, kalimat
empat, yaitu transisi, kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas.
(2013) terdapat tiga unsur paragraf yang memiliki kedudukan sama dengan unsur
25
penegas/kalimat simpulan. Oleh karena itu, ada lima unsur paragraf yang
transisi.
yaitu berdasarkan letak kalimat utama, sifat, pengembangan, dan fungsi. Jenis
paragraf yang diteliti oleh peneliti, yaitu berdasarkan letak kalimat utamanya.
Karena jenis paragraf yang diteliti peneliti hanya jenis paragraf berdasarkan posisi
kalimat utama atau kalimat topik, maka peneliti hanya menjelaskan jenis paragraf
26
Dari pendapat yang dikemukakan kedua ahli dapat dilihat persamaan dan
perbedaannya. Dari beberapa jenis paragraf yang dikemukakan kedua ahli di atas
terdapat tiga jenis paragraf yang memiliki kedudukan sama, yaitu paragraf
paragraf tersebut, ada satu lagi jenis paragraf yang memiliki kedudukan sama,
yaitu paragraf tanpa kalimat utama (2004: 9) dan paragraf dengan kalimat topik di
seluruh paragraf (2013: 117). Kedua istilah jenis paragraf yang digunakan ini
sebenarnya memiliki kesamaan makna, yaitu pokok pikiran pada paragraf itu
lengkap karena Wiyanto mengemukakan ada lima jenis paragraf apabila dilihat
Wiyanto lebih sesuai dengan penelitian yang dilakukan peneliti. Oleh karena itu,
teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan analisis dalam penelitian ini
1. Paragraf deduktif
awal paragraf (Wiyanto, 2004: 59). Namun, kalimat utamanya tidak harus pada
dalam posisi kalimat kedua. Namun, paragraf ini tetap dinamakan paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
penjelas.
Contoh:
2. Paragraf induktif
akhir paragraf (Wiyanto, 2004: 61). Biasanya kalimat utama paragraf induktif
demikian, akhirnya, dan karena itu. Namun, kebiasaan ini bukan sesuatu yang
mutlak. Sebab, banyak pula kalimat utama yang tidak perlu didahului konjungsi
tersebut.
Contoh:
(21) Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 6,7% dari luas Indonesia
saat ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Kepadatan penduduk di
Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer persegi. Di wilayah
Semarang mencapai 1.832 orang per kilometer persegi. Kepadatan
penduduk saat ini sangat luar biasa bedanya dengan wilayah Indonesia
lainnya. Di Papua Barat kepadatannya hanya 4 orang per kilometer
persegi. Bahkan, di Kabupaten Merauke yang luasnya hampir sama
dengan Pulau Jawa dan penduduknya hanya 270.000 orang itu,
kepadatannya hanya 2 orang per kilometer persegi. Karena itu, siapa
pun tidak akan ragu-ragu mengatakan bahwa penyebaran penduduk
Indonesia tidak merata. (Wiyanto, 2004: 61)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Paragraf deduktif-induktif
yang kalimat utamanya berada di awal dan sekaligus di akhir paragraf. Kalimat
utama yang berada di akhir paragraf itu merupakan pengulangan atau penegasan
kalimat utama pada awal paragraf. Sebagai pengulangan atau penegas, wujud
kalimat utama yang berada di akhir paragraf itu tidak selalu sama dengan kalimat
utama yang berada di awal paragraf. Akan tetapi, kedua kalimat itu tetap
pada akhir paragraf hanya kalimat penegas. Yang membedakan paragraf deduktif
jenis ini adalah paragraf deduktifnya memiliki kalimat penegas. Namun, karena
pada akhir paragraf yang berupa penegas itu tetap mengungkapkan pokok pikiran
yang terdapat pada kalimat utama maka paragraf itu tetap dinamakan paragraf
deduktif-induktif.
Contoh:
(22) Mulai sekarang kita harus membiasakan hidup bersih. Kita buang
sampah di tempatnya. Jangan sampai ada sampah tercecer di
sembarang tempat. Sebab, selain mengesankan jorok dan menimbulkan
bau busuk, sampah juga menjadi sarang penyakit. Berbagai bibit
penyakit yang berkembang biak di dalam sampah itu mengancam
kesehatan kita. Semakin banyak sampah di sekitar kita, semakin besar
pula ancaman itu. Sebaliknya, semakin bersih lingkungan kita, semakin
besar pula harapan kita untuk hidup sehat. Karena itu, kita harus
menjaga kebersihan lingkungan. (Wiyanto, 2004: 62)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4. Paragraf ineratif
puncak di sini adalah kalimat utamanya. Sesudah sampai bagian puncak, penulis
Contoh:
(23) Etos kerja masyarakat Jepang sangat tinggi. Mereka juga sangat
berdisiplin. Masalah disiplin ini sudah mendarah daging bagi mereka.
Di mana-mana, baik di rumah, di jalan, di tempat umum, maupun di
kantor, semuanya sangat disiplin. Masyarakat Jepang memang layak
diteladani. Mereka rajin membaca untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan. Di mana saja, asal ada kesempatan, mereka
membaca. Bagi mereka, membaca tidak harus di ruang baca. Mereka
melakukannya di dalam gerbong kereta yang melaju, di stasiun, dan
bahkan sambil berdiri antre beli tiket. (Wiyanto, 2004: 62)
bahwa paragraf ini tidak mempunyai pokok pikiran. Penulis menempatkan pokok
harus mengambil kesimpulan dari seluruh kalimat yang ada. Paragraf tanpa
kalimat utama ini biasanya digunakan dalam cerita (narasi) atau lukisan
(deskripsi).
bahwa paragraf tanpa kalimat utama bukan berarti paragraf tersebut tidak
memiliki gagasan utama. Paragraf jenis ini dinamakan paragraf tanpa kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
utama karena kalimat utamanya tidak terdapat pada paragraf itu. Walaupun
demikian, tidak adanya kalimat utama bukan berarti paragraf itu tidak memiliki
Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti tetap menggunakan istilah tanpa
kalimat utama karena yang diteliti adalah jenis paragraf berdasarkan letak kalimat
utamanya.
(27) Semua jalan setapak menuju puncak dipayungi pepohonan besar dan
rindang. Perjalanan ke puncak seakan menerobos belantara dengan
aneka pohon dan semak. Beberapa pohon besar menjulurkan akar-akar
gantungnya. Kicauan aneka burung melengkapi keindahan hutan.
Embusan angin sejuk memperkuat suasana alam pegunungan.
(Wiyanto, 2004: 64)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penjelas atau kalimat pengembang terhadap ide pokok yang terdapat pada kalimat
pokok. Atau dengan kata lain, pengembangan paragraf adalah cara yang
dilakukan kalau kalimat utamanya berisi pernyataan yang bersifat umum. Dalam
hal ini kata contohnya, misalnya, atau seperti dapat digunakan secara eksplisit,
Contoh:
32
mengenalkan sebuah istilah yang dianggap baru dan belum dikenal. Kalimat
penjelas yang berupa penjelasan lebih lanjut mengenai istilah yang didefinisikan
itu.
Contoh:
Gagasan utama paragraf di atas terdapat pada kalimat pertama yang berisi
menunjang pikiran pokok yang berupa fakta, bisa juga pendapat. Jadi, pikiran
Contoh:
(30) Di kota kami yang tidak terlalu besar jumlah kendaraan cukup banyak,
sehingga kemacetan lalu lintas sering terjadi. Menurut catatan dinas
lalu lintas jalan raya terdapat 2615 buah mobil. Dari jumlah itu dapat
diperinci jumlah mobil dinas pemerintahan ada 325 buah, mobil
kendaraan umum ada 525 buah, mobil milik perusahaan swasta ada
100 buah, dan sisanya adalah mobil pribadi. Sepeda motor tercatat ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
kota. Lalu, diperinci dengan banyaknya mobil dinas, mobil pribadi, dan mobil
kendaraan umum. Selain itu, diperinci juga banyaknya sepeda motor yang
diperinci menjadi milik umum dan milik instansi pemerintah. Istilah berplat
objek. Jadi, sebuah kalimat utama yang berisi gagasan utama dijelaskan dengan
Contoh:
(31) Waktu pertama kali bertemu dengan Chairil Anwar, orang akan
menyangka dia orang Indo. Rambutnya yang kepirang-pirangan selalu
jatuh membuyar ke pelipis kanan dan selalu dibenahinya cepat ke
belakang dengan gerak yang cepat dan gesit. Putih matanya selalu
kemerah-merahan, dihidupi oleh biji mata coklat muda bening, selalu
sayup melihat arah kejauhan, tetapi juga selalu gesit dan cemerlang,
disertai gerak-gerik kenakalan. Tidak sejenak pun dia dapat diam,
semua pada dirinya bergerak: kata-katanya, matanya, jarinya, selalu
menyertai kehadirannya. Kehadirannya membawa suasana dinamis
gesit dan gerak. (Alwi (dalam Chaer, 2011: 92))
Gagasan utama pada paragraf di atas adalah sikap, fisik, dan sifat Chairil
Anwar yang pertama kali dilihat sebagian orang. Kemudian, gagasan utama itu
dipaparkan dalam kalimat-kalimat penjelas tentang sikap, sifat, dan keadaan fisik
34
Contoh:
(32) Sekitar sepuluh tahun yang lalu Bagas mulai terjun dalam dunia
kehumasan. Ia, saat itu, telah menyelesaikan sarjana dalam bidang
manajemen dari Universitas Indonesia di Jakarta. Setelah bekerja
selama dua tahun di Hotel Sahid Jaya di Jakarta, dia melanjutkan
sekolahnya di Australia National University di Melbourne, Australia,
sambil menjadi karyawan di kantor perwakilan agen perjalanan milik
Hotel Sahid di sana. Dalam waktu yang relatif singkat, dua tahun, ia
mampu menyelesaikan studinya dan meraih gelar Master of Science
dalam bidang pemasaran. Kemudian, ia kembali ke Jakarta dan
mendapat kesempatan menduduki posisi manajer hubungan masyarakat
di Hotel Sahid Jaya. Kini, seiring dengan pengalaman yang
dimilikinya, Bagas telah menduduki jabatan sebagai direktur hubungan
masyarakat sebuah hotel berbintang lima, Sangri-La yang terletak di
Jakarta Pusat. (Alwi (dalam Chaer, 2011: 93))
Gagasan utama paragraf di atas mengenai Bagas yang sejak sepuluh tahun
Jakarta.
karangan ilmiah, antara lain untuk (1) mengemukakan alasan yang logis, (2)
35
Contoh:
Pikiran pokok atau gagasan pokok ini merupakan sebab, sedangkan yang menjadi
akibatnya ada dua. Pertama, sulit diharapkan untuk dapat mendukung keberadaan
industri otomatif. Kedua, industri otomotif nasional hingga kini masih tinggi
dilakukan untuk menyatakan persamaan dan perbedaan dua hal yang disebutkan
Contoh:
36
Contoh:
(35) Masalah dampak sulih suara film pada dasarnya serupa dengan
masalah dampak terjemahan pada umumnya. Dampak terjemahan
karya-karya tertulis dari zaman ke zaman sudah kita lihat. Kita pun
dapat merasakan dampak itu, baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam
kehidupan kesenian, maupun dalam kehidupan intelektual. Akan tetapi
memang diperlukan waktu yang lama sampai timbulnya atau terjadinya
dampak itu. Kemajuan di bidang percetakan, informasi, komunikasi,
dan transportasi telah menyebabkan penyebaran hasil penerjemahan
terjadi dalam waktu yang cepat. Pengaruh buku terjemahan pada
masyarakat kita tentunya makin cepat terjadi. (Alwi (dalam Chaer,
2011: 96))
Gagasan utama paragraf di atas adalah dampak. Lalu, gagasan utama ini
itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kriteria tertentu.
Contoh:
utama atau gagasan pokok yang belum dikenal dengan membandingkannya pada
sesuatu yang sudah dikenal. Tujuannya adalah menjelaskan sesuatu yang kurang
Contoh:
38
pengertian kalimat topik yang bersifat umum menjadi jelas (Tarigan, 1987: 30).
topik yang bersifat umum terlebih dahulu. Selanjutnya, diikuti dengan kalimat-
kalimat penjelas bersifat khusus yang menjelaskan kalimat topik yang sudah
dipaparkan di awal paragraf. Oleh karena itu, paragraf deduksi ini dapat disebut
Contoh:
(38) Menjelang hari raya Idul Fitri, harga sebagian barang pokok bergerak
naik. Beras seminggu lalu berharga Rp9.000,00/kg kini berubah jadi
Rp10.000,00/kg. Gula pasir melonjak dari Rp7.500,00/kg menjadi
Rp9.000,00/kg. Cabai mengalami kenaikan yang sangat tinggi
mencapai Rp65.000,00/kg dari sebelumnya Rp30.000,00/kg. Terigu
kini mencapai Rp11.500,00/kg, sedangkan minggu lalu masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
penjelas yang bersifat khusus yang menjelaskan rincian harga barang pokok yang
bagian konkret atau khusus yang dituangkan dalam beberapa kalimat pengembang
(Tarigan, 1987: 30). Paragraf induksi ini dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas
dan dilanjutkan dengan kalimat utama atau kalimat topik. Atau dengan kata lain,
paragraf ini dimulai dengan memaparkan hal-hal yang bersifat khusus dan diikuti
dengan hal yang bersifat umum. Oleh karena itu, pola pengembangan paragraf
Contoh:
(39) Jam meja yang biasanya berdering jam 8.00 untuk membangunkanku
sekali ini membisu karena lupa diputar. Akibatnya saya terlambat
bangun. Cepat-cepat saya pergi ke kamar mandi. Ternyata sabun
mandi pun sudah habis lupa membelinya kemarin sore. Mau sarapan
nasi hangus. Mau berpakaian semua baju kotor sehingga terpaksa
memakai baju bekas kemarin. Tambahan lagi sewaktu menunggu
kendaraan umum untuk pergi ke kantor kendaraan selalu penuh.
Akhirnya dapat yang kosong, malangnya mogok pula di tengah jalan.
Turun dari kendaraan baru melangkah dua-tiga langkah disambut
hujan lebat bagai dicurahkan dari langit. Amboi, tidak hanya
terlambat dan badan basah kuyup tetapi dapat omelan dari “boss”.
Sungguh sial benar nasibku hari ini. (Tarigan, 1987: 30-31)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kalimat utama atau hal yang bersifat umum pada paragraf ini terdapat di
3. Paragraf campuran
pengembang dapat terbagi dua, yaitu sebagian di awal, sebagian di akhir paragraf,
Contoh:
(40) Gengsi irama dangdut semakin meningkat. Bila dahulu irama ini
dianggap kampungan, peralatan asal ada dan tempat pertunjukkannya
pun di daerah pinggiran, kini suasana berubah. Irama dangdut tidak lagi
dianggap kampungan. Peralatannya lengkap, megah, dan modern tidak
kalah dengan peralatan grup musik pop. Artis-artisnya tidak kalah hebat
dari artis grup musik terkenal, baik dalam cara berpakaian, bergaya
maupun suara. Irama dangdut sudah biasa muncul di pesta-pesta besar,
di gedung-gedung megah. Bahkan, irama dangdut muncul dari tempat-
tempat mewah, seperti hotel, klub malam, dan mobil-mobil mewah.
Jelaslah bahwa irama ini sudah menembus kaum “gedongan” dan
kampus.
4. Paragraf perbandingan
yang berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang
bersifat konkret (Tarigan, 1987: 31-32). Kalimat utama atau kalimat topik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
yang konkret.
Contoh:
(41) Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama
dengan struktur suatu pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi
pokok (batang), dahan, ranting, dan daun maka karangan pun dapat
diuraikan menjadi tubuh (body), bab, subbab, dan paragraf. Batang
sebanding dengan tubuh (body) karangan, cabang sebanding dengan
bab, ranting dengan subbab dan daun sebanding dengan paragraf.
(Tarigan, 1987: 32)
atau buku dengan struktur pohon. Kalimat utamanya adalah kalimat pertama.
Lalu, diikuti dengan kalimat kedua dan ketiga yang merupakan kalimat
5. Paragraf pertanyaan
pengembang berupa kalimat tanya dan kalimat berita (Tarigan, 1987: 32).
Contoh:
(42) Kepala kantor kami, Pak Akhmadi, gelisah. Mengapa beliau gelisah?
Tidak puas dengan kedudukannya sekarang? Bukan, bukan itu
sebabnya. Ia sangat puas bahkan ingin mempertahankan kedudukannya
sekarang. Ia resah karena pimpinan pusat telah mencium
ketidakberesan pertanggungjawaban keuangan di kantornya. Banyak
pengeluaran yang menyalahi anggaran. Tidak sedikit kwitansi
pembelian barang yang meragukan. Pembangunan kantor baru yang
dipercayakan pimpinan pusat padanya tidak selesai menurut jadwal
yang telah ditetapkan. Dana sudah hampir habis, gaji mingguan para
pekerja bangunan sudah empat minggu belum dibayar. (Tarigan, 1987:
32)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
utama tersebut dijelaskan oleh kalimat pengembang yang berupa pertanyaan, yaitu
kalimat kedua dan ketiga. Kemudian, jawaban dari pertanyaan itu dijelaskan pada
6. Paragraf sebab-akibat
topik dikembangkan dengan memberikan sebab atau akibat dari pernyataan pada
kalimat topik.
Contoh:
(43) Nilai ujian akhir Cecep pada semester pertama ini rata-rata baik. Dia
pantas mendapat nilai tersebut karena ia telah bekerja keras dan tekun.
Cecep rajin mengikuti setiap perkuliahan. Ia tidak lupa membaca dua
sampai tiga buku tambahan untuk melengkapi setiap mata kuliah.
Setiap seminar atau diskusi yang diadakan oleh teman sekelasnya ia
selalu tampil sebagai pembicara. Rata-rata 4 jam sehari ia belajar
sendiri di rumah. Bahkan ia tidak segan-segan bertanya kepada dosen
bila ada hal-hal yang belum dimengerti atau belum jelas baginya.
(Tarigan, 1987: 33)
7. Paragraf contoh
1987: 33).
Contoh:
(44) Tes biasanya menilai keterampilan seseorang. Bila kita ingin menilai
keterampilan seseorang dalam mengemudikan mobil, misalnya, maka
orang tersebut disuruh menjalankan mobil: mundur, maju, belok,
kencang, lambat dan seterusnya. Contoh lain, menilai kecakapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
utama tersebut dijelaskan oleh kalimat penjelas yang berupa contoh-contoh, yaitu
8. Paragraf perulangan
Contoh:
(45) Ada kaitan yang erat antara makan, hidup, dan berpikir pada manusia.
Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. Namun, hidup tidak
hanya untuk makan. Hidup manusia mempunyai tujuan tertentu. Tujuan
hidup dapat berbeda antara satu dengan lainnya, tetapi ada
persamaannya, salah satu diantaranya melangsungkan keturunan.
Keturunan sebagai penerus generasi bangsa. Generasi yang lebih baik
dan tangguh. Tangguh menghadapi segala rintangan dan tantangan.
Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan
sembarang berpikir tetapi berpikir jernih untuk memecahkan berbagai
persoalan hidup dan kehidupan. (Tarigan, 1987: 34)
9. Paragraf definisi
44
Contoh:
(46) Manusia adalah makhluk yang berakal budi. Makhluk artinya ciptaan.
Tuhanlah yang menciptakan manusia. Mereka diciptakan oleh Tuhan
sebagai khalifah di bumi, yaitu sebagai penguasa dan pengelola segala
sesuatu di bumi. Tugasnya, yaitu memelihara bumi agar tidak terjadi
kerusakan. Manusia boleh menikmati apa saja yang ada di bumi agar
tidak terjadi kerusakan. Manusia boleh menikmati apa saja yang ada di
bumi sejauh tidak melanggar ketentuan-Nya. Sebagai makhluk yang
berakal budi, manusia dapat memahami dan melaksanakan batas-batas
yang dibolehkan dan yang dilarang oleh Tuhan. (Widjono, 2007: 206)
Gagasan utama paragraf di atas terdapat pada kalimat pertama yang berisi
dikemukakan Chaer (2011) dan Tarigan (1987). Namun, teori yang menjadi dasar
analisis data dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan Tarigan (1987).
menulis paragraf terdapat sepuluh pola pengembangan. Untuk lebih jelasnya dapat
45
acuan analisis pada penelitian ini. Keempat belas pola pengembangan paragraf
46
bentuk opini yang lazim ditemukan dalam surat kabar, tabloid, atau majalah.
Opini pada tajuk rencana mencerminkan aspirasi, pendapat, dan sikap resmi suatu
media pers terhadap persoalan potensial, fenomenal, dan aktual yang terjadi dalam
masyarakat. Secara teknis jurnalistik, tajuk rencana diartikan sebagai opini redaksi
berisi aspirasi, pendapat, dan sikap resmi media pers terhadap persoalan potensial,
atau pandangan surat kabar dan majalah terhadap suatu berita atau peristiwa,
kejadian, fakta, gagasan, dan opini yang berkembang di tengah masyarakat. Dari
pendapat yang disampaikan Sumadiria (2004) dan Barus (2010) peneliti dapat
menyimpulkan bahwa tajuk rencana adalah suatu bentuk opini yang ditulis oleh
redaksi surat kabar yang berisi pendapat dan sikap suatu media terhadap suatu
Tajuk rencana merupakan bagian yang penting yang harus ada dalam
setiap media cetak, khususnya surat kabar. Tajuk rencana merupakan media yang
47
terhadap suatu masalah yang sedang hangat diperbincangkan. Tajuk rencana berisi
antara berbagai peristiwa yang terpisah, baik peristiwa politik, ekonomi, maupun
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
isu moral dan mempertahankan posisi mereka. Jadi, penulis tajuk rencana akan
nilai”. Mereka menyampaikan tentang sesuatu yang benar dan salah kepada
pembacanya.
dikenali berdasarkan jenis dan sifat yang dimiliki, yaitu sebagai berikut.
Tajuk semacam ini agak jarang dijumpai. Pada umumnya tajuk rencana ini
ada karena si penulis tajuk masih belum mengetahui kebijakan apa yang diambil
oleh surat kabarnya. Contoh tajuk rencana jenis ini adalah tajuk rencana yang
berjudul “Cegah Krisis Kemanusiaan di Yaman” yang dimuat dalam surat kabar
rencananya.
Contoh:
(47) Aden adalah kota di bagian selatan Yaman yang dikontrol beberapa
faksi yang loyal kepada Presiden Abdurabbuh Mansour Hadi. Mereka
berperang melawan kelompok Houthi yang beraliran Syiah, yang sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2014 menguasai ibu kota Sana’a dan sebagian besar Yaman bagian
utara. ... (Kompas, 20 Desember 2016, halaman 6)
penjelasan kepada suatu peristiwa atau berita. Contoh tajuk rencana jenis ini
adalah tajuk rencana yang berjudul “Skema Baru Industri Migas” yang dimuat
dalam surat kabar Kompas, edisi 21 Desember 2016. Berikut ini diberikan
terjadinya suatu hal dan akibatnya. Contoh tajuk rencana jenis ini adalah tajuk
surat kabar Kompas, edisi 24 Desember 2016. Berikut ini diberikan penggalan
tajuk rencananya.
(49) ....
Ketika optimisme dibangun sebagai jawaban atas kondisi kemerosotan
moral dan keterpecahan bangsa tidak terpenuhi, terbentang harapan.
Kita hidup dalam sebuah komunitas bangsa yang berpengharapan. Kita
hidup dalam sebuah komunitas bangsa yang berpengharapan. Harapan
yang dibangun atas sikap optimisme eksistensial dalam dunia riil
sebagai dinamika kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat. ... (Kompas, 24 Desember 2016, halaman 6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tajuk semacam ini adalah tajuk yang mendorong timbulnya aksi dari
masyarakat. Tajuk rencana ini juga dapat bertujuan mendorong aksi dari pihak
tertentu saja. Si penulis tajuk ingin menjuruskan timbulnya tindakan secara cepat.
Contoh tajuk rencana jenis ini adalah tajuk rencana yang berjudul “ASEAN Perlu
Dampingi Myanmar” yang dimuat dalam surat kabar Kompas, edisi 21 Desember
(50) ...
Akan tetapi, kini semua sudah selesai, meskipun penyelesaian masalah
Rakhine dan Rohingnya belum tuntas. Karena itu, sudah selayaknya
ASEAN turun tangan, untuk membantu menyelesaikan persoalan di
salah satu anggotanya, tidak dimaksud untuk campur tangan, tetapi
sebagai bentuk solidaritas sesama anggota ASEAN. Oleh karena, jika
kedua persoalan itu tidak segera bisa diselesaikan, tentu akan sangat
mengganggu ASEAN. (Kompas, 21 Desember 2016, halaman 6)
Tajuk semacam ini umumnya datang berturut-turut dan dengan sikap yang
jelas terhadap suatu masalah. Tujuannya juga jelas untuk mengadakan perubahan.
menghapuskan judi.
Jenis tajuk rencana yang bersifat membujuk ditujukan secara halus kepada
tajuk rencana jenis ini adalah tajuk rencana yang berjudul “Suburkan Kasih,
Lawan Teror” yang dimuat dalam surat kabar Kompas, edisi 26 Desember 2016.
51
(51) ...
Dengan semangat Natal, kita tularkan perasaan kasih di lingkungan,
menggantikan ankara. Kita viralkan ungkapan kasih di media sosial,
bukan ujaran kebencian. Kita bangun kehidupan, bukan
menghancurkannya. (Kompas, 26 Desember 2016, halaman 6)
Jika ada tajuk yang mendorong aksi maka sudah wajar juga jika ada tajuk
yang ditujukan untuk memuji atau memberikan pujian atas suatu prestasi yang
terjadi. Contoh tajuk rencana jenis ini adalah tajuk rencana yang berjudul
“Apresiasi untuk Tim Garuda” yang dimuat dalam surat kabar Kompas, edisi 19
(52) ...
Kegigihan pemain nasional yang diambil dari sejumlah tempat di
Tanah Air menunjukkan bagaimana olahraga, khususnya sepak bola,
telah menyatukan energi positif bangsa Indonesia. Kita menyaksikan
bagaimana antusiasme penonton Indonesia mendukung tim nasional,
baik pada laga pertama di Stadion Pakansari, Bogor, maupun di
Stadion Rajamangala, Bangkok. Sejumlah warga negara Indonesia
terbang ke Bangkok untuk menjadi "pemain ke-12" mendukung tim
nasional. ... (Kompas, 19 Desember 2016, halaman 6)
Tajuk jenis ini sering terdapat dalam surat kabar yang isinya semata-mata
sebagai hiburan dan sering dikaitkan dengan human interest story. Contoh tajuk
rencana jenis ini adalah tajuk duka karena matinya gajah tertua di Kebun Binatang
Ragunan, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang
dalam penelitian ini adalah penulisan paragraf pada tajuk rencana dalam surat
kabar Kompas edisi 1-15 Desember 2016. Penelitian ini tidak mengadakan
manipulasi atau pengubahan pada data, tetapi menggambarkan kondisi pada data
apa adanya. Peneliti memilih metode penelitian deskriptif karena peneliti ingin
permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk diinterpretasi. Data
penelitian dapat dihimpun dengan pengamatan yang teliti dari berbagai sumber,
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2010:172).
peneliti. Sumber data juga dapat menentukan keakuratan data yang diteliti.
Sumber data penelitian ini adalah tajuk rencana dalam surat kabar Kompas edisi
1-15 Desember 2016. Karena pada hari Minggu dan pada hari libur surat kabar
Kompas tidak memuat tajuk rencana, maka jumlah tajuk rencana yang dianalisis
penelitian ini adalah paragraf yang terdapat pada tajuk rencana dalam surat kabar
54
bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
pelapor hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen
2010: 201). Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah surat kabar.
55
lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan
kepada media massa (Moleong, 2007: 219). Dokumen yang digunakan peneliti
termasuk dokumen eksternal karena dokumen yang digunakan adalah surat kabar.
2. Peneliti mencari rubrik tajuk rencana yang terdapat dalam surat kabar itu.
3. Peneliti menggunting rubrik tajuk rencana yang terdapat dalam surat kabar
Kompas edisi 1-15 Desember 2016 yang memuat masalah yang terjadi
dalam negeri.
edisinya.
Desember 2016. Semua paragraf pada tajuk rencana dijadikan sebagai data
suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari
masalah yang ingin diteliti secara mendasar dan mendalam sampai ke akar-
akarnya. Teknik analisis data merupakan tahap sang peneliti menangani langsung
masalah yang terkandung dalam data (Sudaryanto, 2015: 7). Dalam penelitian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
paragraf.
1. Peneliti memberikan nomor data dilihat dari edisi tajuk rencana Kompas
2. Peneliti memberi kode pada setiap data. Kode yang diberikan adalah TR
(Tajuk Rencana) ke-..., Paragraf ke-, dan Data ke-... Misalnya tajuk
rencana ke-1, paragraf ke-1, dan data ke-1, kode datanya adalah
TR1.P1.DI.
pengembangan paragraf.
4. Peneliti memberikan hasil analisis data yang telah dibuat dalam bentuk
deskripsi.
57
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
Triangulasi dibutuhkan agar analisis unsur paragraf, jenis paragraf, dan pola
pengembangan paragraf yang terdapat pada tajuk rencana dalam surat kabar
Kompas edisi 1-15 Desember 2016 yang dilakukan peneliti itu valid dan benar.
dilakukan peneliti.
pengamat lainnya untuk mengecek hasil analisis data yang dilakukan peneliti.
analisisnya. Analisis datanya disajikan dalam bentuk tabel. Pada proses triangulasi
ada sembilan data yang tidak disetujui oleh triangulator. Triangulator tidak
menyetujui data-data itu karena data tersebut hanya terdiri dari satu kalimat dan
ada satu data yang memiliki dua gagasan utama. Namun, kesembilan data itu tetap
Sembilan data yang tidak disetujui adalah data ke-8, data ke-13, data ke-14,
data ke-42, data ke-48, data ke-52, data ke-57, data ke-70, dan data ke-79. Data-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
data ini hanya terdiri dari satu kalimat saja, kecuali data ke-57 yang memiliki dua
BAB IV
Data penelitian ini berupa paragraf dari 12 tajuk rencana yang terdapat
dalam surat kabar Kompas. Kedua belas tajuk rencana tersebut, yaitu: (1) Tetap
(delapan paragraf); (3) Apresiasi dan Terima Kasih (enam paragraf); (4) Korupsi
dan Politik Dinasti (tujuh paragraf); (5) Menguji Kemandirian Hakim (enam
paragraf); (6) Bencana dan Peran Kita (sembilan paragraf); (7) Gempa dan Mutu
Bangunan (10 paragraf); (8) Kebersamaan untuk Aceh (lima paragraf); (9) UN
dan Evaluasi Pendidikan (tujuh paragraf); (10) Ujian Kemandirian Hakim (enam
paragraf); (11) Langkah Pencegahan Polri (tujuh paragraf); dan (12) Hentikan
sembilan data yang tidak disetujui triangulator, maka data penelitian ini berjumlah
77 paragraf. Objek penelitian ini adalah unsur paragraf, jenis paragraf, dan pola
pengembangan paragraf.
data yang telah dibuat dalam bentuk tabel diberikan kepada triangulator untuk
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
bagian triangulasi data. Pada bagian ini peneliti hanya menyajikan contoh analisis
unsur paragraf, jenis paragraf, dan pola pengembangan paragraf yang terdapat
pada tajuk rencana surat kabar Kompas edisi 1-15 Desember 2016. Contoh
analisis data yang diberikan pada bagian ini adalah analisis data yang telah
Pada tajuk rencana surat kabar Kompas terdapat paragraf yang memiliki
lima unsur, empat unsur, tiga unsur, dan dua unsur. Uraian analisisnya dimulai
dengan paragraf yang memiliki lima unsur, empat unsur, tiga unsur, dan dua
unsur.
Pada tajuk rencana Kompas hanya terdapat satu paragraf yang memiliki
lima unsur. Berikut ini diberikan analisis paragraf yang terdiri dari lima unsur.
Paragraf (61) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
kalimat penegas, dan transisi. Gagasan utama paragraf ini adalah paradigma
kebijakan UN. Kalimat utama paragraf ini adalah kalimat pertama yang
berisi penjelasan dari pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat ketiga
61
paragraf ini adalah kalimat keempat karena berisi penegasan dari pernyataan pada
parameter evaluasi pendidikan. Transisi pada paragraf ini berupa kalimat, yaitu
kalimat kedua.
unsur. Ada 31 paragraf yang terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat
penjelas, dan transisi. Ada tiga paragraf yang terdiri dari gagasan utama, kalimat
utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Berikut ini diberikan lima contoh
62
(75) Alam pikir pelaku teror dan alam pikir aparat intelijen tentunya
berbeda. Dalam pikiran pelaku teror, mereka boleh saja
merencanakan 1.000 serangan teror, tetapi cukup satu saja teror
berhasil mereka lakukan, itu sudah keberhasilan. Sebaliknya, bagi
aparat intelijen, intelijen harus bisa menggagalkan 1.000 serangan
teror yang direncanakan pelaku teror. Satu saja aksi teror gagal di-
deteksi, dan terjadilah serangan teror, maka aparat intelijen
kecolongan. (TR11.P5.D75)
Paragraf (18) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
dan kalimat penegas. Gagasan utama paragraf ini adalah risiko pengerahan massa.
Kalimat utama pada paragraf ini adalah kalimat pertama yang mengandung
gagasan utama. Kalimat penjelasnya adalah kalimat kedua, ketiga, dan keempat.
berlangsung damai. Kalimat ketiga dan keempat berisi alasan dari pernyataan
umum pada kalimat utama. Kalimat ketiga menjelaskan bahwa partai politik
segera menangkap aspirasi rakyat agar rakyat tidak melakukan pengerahan massa.
diperjuangkan oleh partai politik. Kalimat penegas pada paragraf ini adalah
Paragraf (23) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
dan transisi. Gagasan utama pada paragraf ini adalah budaya korupsi. Kalimat
utama pada paragraf ini adalah kalimat pertama yang mengandung gagasan utama.
Kalimat penjelas pada paragraf ini adalah kalimat kedua dan ketiga karena berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kalimat ketiga menjelaskan anak pejabat yang sudah ditangkap karena kasus
korupsi, yaitu putra Bupati Banyuasin 2003-2013. Transisi yang terdapat pada
paragraf ini adalah transisi hubungan waktu, yaitu transisi sebelumnya yang
Paragraf (30) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
dan kalimat penegas. Gagasan utama paragraf ini adalah persidangan sebagai
instrumen demokrasi. Kalimat utama paragraf ini adalah kalimat pertama yang
mengandung gagasan utama. Kalimat penjelas pada paragraf ini adalah kalimat
kedua karena berisi penjelasan pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat
Paragraf (73) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
dan transisi. Gagasan utama paragraf ini adalah tangggapan terhadap penangkapan
terduga teroris di media sosial. Kalimat utama paragraf ini adalah kalimat pertama
yang mengandung gagasan utama. Kalimat penjelas paragraf ini adalah kalimat
kedua dan ketiga karena berisi penjelasan dari pernyataan umum pada kalimat
netizen terhadap penangkapan terduga teroris. Pada paragraf ini terdapat transisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
penanda kontras, yaitu transisi namun yang terdapat di awal paragraf. Selain itu,
pada paragraf ini juga terdapat transisi penanda hubungan kelanjutan, yaitu
Paragraf (75) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas,
dan transisi. Gagasan utama paragraf ini adalah perbandingan alam pikir pelaku
teror dengan alam pikir aparat intelijen. Kalimat utama paragraf ini adalah kalimat
pertama yang mengandung gagasan utama. Kalimat penjelas paragraf ini adalah
kalimat kedua, ketiga, dan keempat karena berisi penjelasan terperinci tentang
perbandingan alam pikir pelaku teror dengan alam pikir aparat intelijen. Kalimat
kedua menjelaskan pola pikir pelaku teror. Kalimat ketiga dan keempat
menjelaskan pola pikir aparat intelijen. Pada paragraf ini terdapat transisi penanda
Pada tajuk rencana Kompas terdapat 37 paragraf yang memiliki tiga unsur.
Ada 35 paragraf yang terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat
penjelas. Ada dua paragraf yang terdiri dari gagasan utama, kalimat penjelas, dan
transisi. Berikut ini diberikan tiga contoh analisis paragraf yang terdiri dari tiga
unsur.
(1) Diawali dengan dugaan kasus penistaan agama oleh Gubernur petahana
(nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama, yang terlambat diantisipasi, energi
bangsa tersedot untuk itu. Berbagai kalangan masyarakat di dalam dan
di luar negeri mulai bertanya apa yang akan terjadi dengan bangsa
Indonesia. Investor mengambil sikap menahan diri: wait and see.
Situasi ini tidak menguntungkan bangsa ini. (TR1.P1.D1)
65
juga tetap berkomitmen mengawal proses hukum atas diri Basuki. Pada
Rabu kemarin, masyarakat menyaksikan Apel Nusantara Bersatu
menyampaikan pesan agar seluruh komponen bangsa merajut
kebersamaan serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
(TR1.P2.D2)
(15) Apresiasi dan terima kasih patut disampaikan kepada pemimpin dan
peserta doa yang mampu menjaga suasana damai. Damainya doa
bersama tak bisa dilepaskan dari peran aparat TNI yang dipimpin
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan kepolisian yang dipimpin
Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Tito aktif menjalin
komunikasi dan bernegosiasi dengan elemen masyarakat, termasuk
pemimpin pengunjuk rasa dan mengubah permintaan unjuk rasa
menjadi doa bersama di Monas. Polri juga mengambil langkah
penegakan hukum dan langkah taktis terhadap sejumlah orang yang
diduga akan melakukan makar. (TR3.P1.D15)
Paragraf (1) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat
penjelas. Gagasan utama paragraf ini adalah situasi tidak menguntungkan bangsa
utama. Kalimat penjelas pada paragraf ini adalah kalimat pertama, kedua, dan
ketiga. Ketiga kalimat ini menjelaskan pernyataan umum yang terdapat pada
Paragraf (2) terdiri dari gagasan utama, kalimat penjelas dan transisi.
pelaksanaan doa bersama dan apel Nusantara Bersatu. Semua kalimat pada
secara khusus mulai dari kepolisian yang mencapai kesepakatan dengan GNPF
untuk doa bersama di kawasan Silang Monas sampai pada pelaksanaan apel
Nusantara Bersatu. Transisi yang terdapat pada paragraf ini adalah transisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
penanda hubungan waktu, yaitu transisi berupa kelompok kata pada Rabu
kemarin.
Paragraf (15) terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat
penjelas. Gagasan utama paragraf ini adalah apresiasi dan terima kasih. Kalimat
utama pada paragraf ini adalah kalimat pertama yang mengandung gagasan utama.
Kalimat penjelasnya adalah kalimat kedua, ketiga, dan keempat karena ketiga
kalimat ini memberikan alasan dari pernyataan umum pada kalimat utama.
Kalimat kedua menjelaskan doa bersama berlangsung damai karena peran aparat
TNI dan kepolisian. Kalimat ketiga menjelaskan Tito (Kepala Polri Jenderal) yang
menjelaskan langkah hukum dan taktis yang diambil Polri terhadap orang yang
diduga makar.
Pada tajuk rencana Kompas terdapat lima paragraf yang memiliki dua
unsur, yaitu gagasan utama dan kalimat penjelas. Berikut ini diberikan dua contoh
67
Paragraf (78) terdiri dari gagasan utama dan kalimat penjelas. Gagasan
paragraf ini adalah aksi kejahatan. Kedua kalimat pada paragraf ini merupakan
Raijua.
Paragraf (80) terdiri dari gagasan utama dan kalimat penjelas. Gagasan
terdapat lima jenis paragraf. Kelima jenis paragraf itu adalah deduktif, induktif,
a. Paragraf deduktif
(11) Dinamika politik yang berkembang saat ini jelas menunjukkan bahwa
selama ini DPR belum melakukan tugasnya dengan baik. Dalam
undang-undang ditegaskan DPR bertugas: menyerap, menghimpun,
menampung, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Banyaknya aksi
parlemen jalanan jelas menunjukkan bahwa aspirasi rakyat belum
tersalurkan dengan baik di parlemen. (TR2.P5.D11)
(34) Cuaca memang sedang tak menentu. Badai tropis yang biasanya
muncul di utara dan selatan tidak kelihatan. Mengutip Paulus Agus
Winarso, pakar meteorologi dan geofisika, pemicu penyimpangan cuaca
yang belum banyak disoroti adalah gelombang udara yang bergolak.
(TR6.P1.D34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(60) UN telanjur salah kaprah, yang salah dianggap benar. Padahal, dengan
kondisi kemajemukan, apalagi dengan satuan pendidikan (sekolah)
yang beragam, UN tidak layak secara konseptual sebagai alat ukur
yang memvonis keberhasilan dan kegagalan proses pendidikan.
Sebagai pemetaan oke, tetapi begitu dikaitkan dengan nasib peserta
didik, maksud baik serba nasional, termasuk menjadi pemersatu
keindonesiaan, pun gagal. (TR9.P3.D60)
Kalimat utama pada paragraf (11) berisi pernyataan umum bahwa DPR
belum melakukan tugas dengan baik. Pernyataan umum itu dijelaskan oleh
sedangkan kalimat ketiga berisi alasan dari pernyataan umum pada kalimat utama.
Kalimat utama paragraf (34) berisi pernyataan umum tentang cuaca yang tak
menentu. Kalimat penjelasnya adalah kalimat kedua dan ketiga karena berisi
Kalimat utama paragraf (60) berisi pernyataan umum tentang salah kaprah
UN. Kalimat utama itu diikuti oleh dua kalimat penjelas. Kalimat penjelasnya
adalah kalimat kedua dan ketiga karena berisi penjelasan dari pernyataan umum
b. Paragraf induktif
(37) Pulau Jawa adalah yang paling rentan bencana karena luas hutannya
tinggal 11 persen dari total luas Pulau Jawa. Itu pun masih terus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(77) Melihat tren global seperti serangan teror di Kairo (Mesir), Istanbul
('I'urki), dan Aden (Yaman), pada saat bersamaan, terorisme tetaplah
menjadi ancaman nyata, termasuk di Indonesia. Karena itulah, upaya
pencegahan teror perlu dilakukan, tanpa harus menunggu bom mele-
dak terlebih dahulu. Revisi UU Terorisme yang lebih mengedepankan
pendekatan hukum jadi sebuah keniscayaan. DPR perlu
mempertimbangkan serius masalah ini. (TR11.P7.D77)
kalimat pertama, kedua, dan ketiga karena ketiga kalimat ini berisi alasan dari
pernyataan umum pada kalimat utama. Ketiga kalimat ini menjelaskan modal
matangnya demokrasi, yaitu keputusan Presiden mengikuti aksi doa bersama dan
pada paragraf ini adalah kalimat pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima
karena berisi penjelasan dari pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat
kedua, dan ketiga karena berisi penjelasan tentang masalah yang dipertimbangkan
70
c. Paragraf deduktif-induktif
kelima berisi penegasan terhadap pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat
penjelasnya adalah kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Kalimat kedua berisi
pernyataan khusus dari pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat ketiga dan
keempat berisi alasan dari pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penegas pada paragraf ini adalah kalimat kelima karena menegaskan pernyataan
pernyataan umum pada kalimat utama. Kalimat penjelas pada paragraf ini adalah
kalimat kedua karena berisi penjelasan pernyataan umum pada kalimat utama.
utama. Kalimat penjelasnya adalah kalimat kedua dan ketiga karena berisi
d. Paragraf ineratif
Pada tajuk rencana Kompas terdapat empat paragraf ineratif. Berikut ini
(71) Mabes Polri menjelaskan tiga terduga teroris, yaitu Dian Novia Yuli,
Nur Solihin, dan Agus Supriyadi, ditangkap karena diduga berniat
meledakkan bom bunuh diri di Istana Negara. Penangkapan terhadap
sejumlah orang terkait dengan aksi teror terus dilakukan di sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
tempat. Mabes Polri menuduh ketiga orang itu masuk dalam jaringan
Bahrun Naim. (TR11.P1.D71)
Kalimat utama paragraf (6) adalah kalimat kedua. Kalimat kedua ini berisi
pernyataan umum tentang otoritas hakim dalam proses hukum. Kalimat penjelas
pada paragraf ini adalah kalimat pertama dan ketiga karena berisi penjelasan
secara terperinci tentang otoritas hakim dalam proses hukum. Kalimat utama
paragraf (71) adalah kalimat kedua. Kalimat kedua ini berisi pernyataan umum
tentang penangkapan orang yang terkait aksi teror. Kalimat penjelas paragraf ini
adalah kalimat pertama dan ketiga karena berisi penjelasan penangkapan terduga
Pada tajuk rencana Kompas terdapat tujuh paragraf tanpa kalimat utama.
Berikut ini diberikan dua contoh analisis paragraf tanpa kalimat utama.
ketiga kalimat ini berisi penjelasan mulai dari kepolisian yang mencapai
kesepakatan dengan GNPF untuk doa bersama di kawasan Silang Monas sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
pada pelaksanaan apel Nusantara Bersatu. Semua kalimat pada paragraf (53) juga
korban gempa.
(15) Apresiasi dan terima kasih patut disampaikan kepada pemimpin dan
peserta doa yang mampu menjaga suasana damai. Damainya doa
bersama tak bisa dilepaskan dari peran aparat TNI yang dipimpin
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan kepolisian yang dipimpin
Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian. Tito aktif menjalin
komunikasi dan bernegosiasi dengan elemen masyarakat, termasuk
pemimpin pengunjuk rasa dan mengubah permintaan unjuk rasa
menjadi doa bersama di Monas. Polri juga mengambil langkah
penegakan hukum dan langkah taktis terhadap sejumlah orang yang
diduga akan melakukan makar. (TR3.P1.D15)
(65) Kasus dugaan penistaan agama telah memancing reaksi keras. Unjuk
rasa besar menuntut proses hukum terhadap Basuki beberapa kali
terjadi. Kita bersyukur unjuk rasa yang melibatkan massa besar itu
berlangsung damai. (TR10.P1.D65)
terima kasih terhadap pemimpin dan peserta doa. Lalu, diikuti oleh kalimat kedua,
74
umum. Paragraf (65) dimulai dengan pernyataan umum tentang dampak kasus
dugaan penistaan agama. Kemudian, diikuti oleh kalimat kedua dan ketiga yang
(20) Biarlah Polri memeriksa orang yang dituduh makar. Menjadi tugas
polisi menentukan status hukum mereka dalam waktu 1 x 24 jam. Jika
bukti tak cukup, mereka harus dilepaskan. Kepercayaan pada sistem
hukum dibutuhkan dalam sistem demokrasi, tanpa harus menjadi
represif. (TR3.P6.D20)
pada kalimat pertama sampai ketiga. Setelah itu, di akhir paragraf diungkapkan
hal yang bersifat umum tentang kepercayaan pada sistem hukum. Paragraf (54)
dimulai dengan menjelaskan hal-hal yang bersifat khusus pada kalimat pertama
sampai ketiga. Setelah itu, diungkapkan hal yang bersifat umum pada kalimat
75
(56) Aceh memang akrab dengan bencana. Pada 24 Desember 2004 kita
dikejutkan dengan gempa dan tsunami yang menyapu Aceh dan
menyebabkan 166.541 orang tewas. Bencana di Aceh, termasuk di
daerah lain, selalu menjadi in between. Pernah terjadi di masa lalu,
sekarang sedang terjadi, dan bisa saja terjadi di masa depan. Kita
harus menyadari, wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api
dengan gunung api yang bisa meletus setiap saat, lempeng bumi yang
bisa bergesekan dan memicu gempa. Realitas itu harus disadari
bersama dan disikapi secara cerdas oleh rakyat dan pemerintah.
(TR8.P4.D56)
(56) dikembangkan dengan kalimat penjelas terdapat di awal dan akhir paragraf,
(75) Alam pikir pelaku teror dan alam pikir aparat intelijen tentunya
berbeda. Dalam pikiran pelaku teror, mereka boleh saja merencanakan
1.000 serangan teror, tetapi cukup satu saja teror berhasil mereka
lakukan, itu sudah keberhasilan. Sebaliknya, bagi aparat intelijen,
intelijen harus bisa menggagalkan 1.000 serangan teror yang di-
rencanakan pelaku teror. Satu saja aksi teror gagal dideteksi, dan
terjadilah serangan teror, maka aparat intelijen kecolongan.
(TR11.P5.D75)
76
Paragraf (75) membandingkan antara dua hal, yaitu alam pikir pelaku teror
dengan alam pikir aparat intelijen. Gagasan utama paragraf ini terdapat pada
lebih rinci gagasan utama yang menjadi perbandingan pada kalimat pertama.
dua kasus kekerasan, yaitu kasus kekerasan di Lamongan dengan kasus kekerasan
sebabnya dan diakhiri dengan akibatnya. Namun, ada juga paragraf yang dimulai
Berikut ini diberikan tiga contoh analisis pola pengembangan paragraf sebab-
akibat.
(25) Dalam konteks Pilkada, masuk akal peringatan Ketua KPK agar
masyarakat hati-hati memilih pemimpin daerah, apalagi terkait dengan
politik dinasti. Politik dinasti, istri menggantikan suami, anak
menggantikan ayah, atau famili menggantikan famili lain untuk tetap
menjabat, berpotensi melanggengkan budaya atau kebiasaan korupsi.
Ini sejalan dengan pepatah Tiongkok kuno, "Segala kebaikan dan
keburukan berasal dari rumah". (TR4.P5.D25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sebab pada paragraf (9) ditunjukkan oleh kalimat kedua dan akibatnya
Sebab pada paragraf (83) dijelaskan oleh kalimat pertama dan akibatnya
(24) Korupsi sudah menjadi hal biasa dan menjadi bagian dari praktik
keseharian. Jika kondisi itu benar, Indonesia akan berada di ambang
kehancuran. Sejarah Indonesia kontemporer menunjukkan suami-istri
dan anak ikut terlibat untuk menyerahkan uang suap, menerima transfer
dana ilegal sebagai praktik korupsi. Ada cerita soal Wali Kota
Palembang Romi Herton dan istrinya, Bupati Karawang Ade Swara
dan istrinya, dan Muhammad Nazaruddin dan istrinya. (TR4.P4.D24)
(38) Kondisi ini semakin diperburuk dengan tidak ditaatinya penataan ruang.
Kawasan Bandung Utara sebagai contoh dikuasai 250 pengembang.
Padahal, keputusan Presiden dan surat keputusan Gubernur Jawa Barat
sudah menetapkan kawasan ini sebagai area konservasi. (TR6.P5.D38)
pola pengembangan dengan contoh yang dapat dilihat pada kalimat kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Pada tajuk rencana Kompas hanya terdapat satu paragraf dengan pola
paragraf repetisi.
adanya pengulangan gagasan utama pada kedua kalimat dalam paragraf ini, yaitu
(28) Aspirasi pengunjuk rasa telah didengar. Saatnya kita semua mengawal
proses persidangan terbuka itu. Kekuasaan kehakiman adalah
kekuasaan mandiri yang tidak boleh diintervensi kekuasaan mana pun,
termasuk juga Presiden Joko Widodo dalam posisinya sebagai kepala
negara ataupun kepala pemerintahan, serta oleh tekanan massa. Melalui
sidang terbuka, masyarakat akan mendapatkan gambaran bagaimana
duduk soal kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki.
(TR5.P1.D29)
(40) Merebaknya hutan beton juga memicu fenomena heat island, yaitu efek
pemanasan daerah perkotaan. Panas ini memengaruhi gelombang udara
dan berkontribusi pada cuaca ekstrem di kawasan Bandung.
(TR6.P7.D40)
pada paragraf ini terdapat definisi, yaitu pada kalimat ketiga yang menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
heat island. Kalimat kedua berisi penjelasan lebih lanjut mengenai definisi pada
kalimat utama.
(35) Dampaknya sudah dirasakan bersama: bencana banjir dan longsor yang
berlangsung sepanjang tahun 2016. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) memprakirakan, kerugian akibat bencana yang 80
persen didominasi banjir dan longsor itu setara Rp 30 triliun-Rp 40
triliun, tertinggi di ASEAN. Sebagian bahkan terjadi pada periode yang
biasanya masuk kategori musim kemarau. (TR6.P2.D35)
(37) Pulau Jawa adalah yang paling rentan bencana karena luas hutannya
tinggal 11 persen dari total luas Pulau Jawa. Itu pun masih terus
dikonversi. Menurut BNBP, dari 118 kabupaten atau kota di Jawa, 94
rawan banjir. Kondisi Indonesia secara keseluruhan juga tak jauh beda.
Dalam 25 tahun terakhir, hutan Indonesia berkurang 42,35 juta hektar
dan masih terus menurun. Rendahnya daya dukung lingkungan selaras
dengan naiknya frekuensi bencana. (TR6.P4.D37)
Gagasan utama paragraf ini terdapat pada kalimat pertama. Lalu, pada kalimat
hutan dan jumlah kota atau kabupaten yang rawan banjir di Pulau Jawa. Selain
itu, pada paragraf ini terdapat rincian luas hutan yang berkurang di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
(5) Proses hukum terhadap Basuki bisa diproses cepat, sesuai dengan
KUHAP. Setelah Kejaksaan Agung menyatakan berkas pemeriksaan
Basuki lengkap (P-21), kita menunggu proses hukum selanjutnya,
penyerahan barang bukti dan tersangka, sebelum dilimpahkan ke
pengadilan. (TR1.P5.D5)
(22) Ironis memang! Atty yang sedang cuti kampanye dalam pemilihan wali
kota Cimahi tahun 2017 ditangkap KPK. Atty ditangkap bersama
suaminya dan dua pengusaha pemberi suap. Mereka ditangkap setelah
diketahui ada transfer dana Rp 500 juta ke rekening Itoch, suami Atty.
(TR4.P2.D22)
menjelaskan proses hukum Basuki dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari kalimat
Suharti. Hal ini dapat dibuktikan dari kalimat kedua, ketiga, dan keempat.
Pada tajuk rencana Kompas hanya terdapat satu paragraf dengan pola
paragraf klasifikasi.
(28) Majelis hakim yang bertugas mengadili telah dibentuk. Majelis terdiri
atas lima orang, yakni H Dwiarso Budi Santiarto (ketua) dengan
anggota Jupriyadi, Abdul Rosyad, Joseph V Rahantoknam, dan I
Wayan Wirjana. Jaksa yang punya tugas menuntut telah ditunjuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Basuki. Hal ini dapat dibuktikan dari kalimat pertama sampai kalimat keempat
paragraf ini.
Pada tajuk rencana Kompas hanya terdapat satu paragraf dengan pola
paragraf analogi.
utama paragraf ini terdapat pada kalimat pertama. Kalimat kedua paragraf ini
Pengembangan Paragraf pada Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Edisi 1-15
pola pengembangan paragraf. Berikut ini akan dibahas hasil analisis unsur
paragraf, jenis paragraf, dan pola pengembangan paragraf pada tajuk rencana surat
82
Berdasarkan hasil analisis data, ada lima unsur paragraf pada tajuk
rencana Kompas, yaitu gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat
penegas, dan transisi. Kelima unsur itu tidak selalu ada dalam setiap paragraf.
Ada paragraf yang hanya terdiri dari gagasan utama, kalimat penjelas, dan
transisi. Ada juga paragraf yang hanya terdiri dari gagasan utama, kalimat
penjelas, dan transisi. Namun, unsur yang sering ada pada setiap paragraf adalah
paragraf tiga unsur, dan paragraf dua unsur. Paragraf lima unsur (gagasan utama,
kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi) hanya terdiri dari
satu paragraf. Paragraf yang terdiri dari empat unsur berjumlah 34 paragraf.
Paragraf empat unsur pada tajuk rencana Kompas memiliki dua tipe. Ada 31
paragraf empat unsur yang terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat
penjelas, dan transisi. Ada tiga paragraf empat unsur yang terdiri dari gagasan
utama, kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Pada tajuk rencana
Kompas terdapat 37 paragraf yang memiliki tiga unsur. Paragraf tiga unsur ini
memiliki dua tipe. Ada 35 paragraf yang terdiri dari gagasan utama, kalimat
utama, dan kalimat penjelas. Ada dua paragraf yang terdiri dari gagasan utama,
kalimat penjelas, dan transisi. Pada tajuk rencana Kompas terdapat lima paragraf
yang memiliki dua unsur, yaitu gagasan utama dan kalimat penjelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Hening (2015) yang juga meneliti unsur paragraf. Pada penelitian terdahulu hanya
terdapat dua tipe paragraf berdasarkan jumlah unsurnya, yaitu paragraf dua unsur
(transisi dan kalimat pengembang) dan paragraf satu unsur (kalimat pengembang).
Pada penelitian ini terdapat empat tipe paragraf berdasarkan jumlah unsurnya,
yaitu paragraf lima unsur, paragraf empat unsur, paragraf tiga unsur, dan paragraf
dua unsur. Paragraf empat unsur memiliki dua tipe, yaitu paragraf yang terdiri
gagasan utama, kalimat utama, kalimat penegas, dan transisi; dan paragraf empat
unsur yang terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, kalimat penjelas, dan
kalimat penegas. Paragraf tiga unsur juga memiliki dua tipe, yaitu paragraf yang
terdiri dari gagasan utama, kalimat utama, dan kalimat penjelas; dan paragraf yang
terdiri dari gagasan utama, kalimat penjelas, dan transisi. Paragraf dua unsur
hanya memiliki satu tipe. Paragraf dua unsur ini hanya terdiri dari gagasan utama
pada penelitian ini relevan dengan pendapat yang dikemukakan Wiyanto (2004)
dan Wijayanti, dkk. (2013). Kelima unsur paragraf yang dikemukakan Wiyanto
(2004) dan Wijayanti, dkk. (2013) terdapat pada paragraf dalam tajuk rencana
Kompas yang diteliti. Selain itu, peneliti juga menemukan empat tipe paragraf
berdasarkan jumlah unsurnya, yaitu paragraf lima unsur, paragraf empat unsur,
84
Pada penelitian ini terdapat lima jenis paragraf berdasarkan letak kalimat
paragraf ineratif, dan paragraf tanpa kalimat utama. Paragraf deduktif pada
empat paragraf.
kelima jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya sudah terdapat pada
tajuk rencana Kompas. Kelima jenis paragraf itu adalah paragraf deduktif,
penelitian ini digolongkan sebagai paragraf tanpa kalimat utama karena paragraf
tersebut tidak memiliki kalimat utama. Namun, paragraf jenis ini memiliki
gagasan utama yang tersirat di dalam seluruh kalimatnya. Paragraf jenis ini
Hasil analisis data penelitian ini tidak dapat dikaitkan dengan penelitian
relevan karena ketiga penelitian relevan tidak ada yang meneliti jenis paragraf.
85
Pada tajuk rencana Kompas edisi 1-15 Desember 2016 terdapat 12 pola
klasifikasi hanya satu paragraf, dan analogi juga hanya satu paragraf.
bervariasi. Pada tajuk rencana Kompas terdapat paragraf yang hanya dominan
rencana ke-3. Paragraf pada tajuk rencana ini hanya dominan dikembangkan
acuan pada penelitian ini. Penelitian Hening (2015) menunjukkan bahwa pada
86
akibat, pertentangan, dan klasifikasi) dan ada paragraf yang tidak memiliki pola
analogi.
(2011) tidak semuanya terdapat pada tajuk rencana Kompas. Ada dua paragraf
yang tidak terdapat pada tajuk rencana Kompas, yaitu pola pengembangan
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
IV, peneliti dapat menarik kesimpulan yang meliputi unsur paragraf, jenis
paragraf, dan pola pengembangan paragraf yang terdapat pada tajuk rencana surat
kabar Kompas edisi 1-15 Desember 2016. Pertama, unsur paragraf yang terdapat
pada tajuk rencana yang diteliti adalah gagasan utama, kalimat utama, kalimat
penjelas, kalimat penegas, dan transisi. Namun, kelima unsur tersebut tidak
muncul dalam setiap paragraf. Unsur yang sering ada pada setiap paragraf adalah
gagasan utama dan kalimat penjelas. Berdasarkan jumlah unsurnya, pada tajuk
rencana Kompas terdapat paragraf yang memiliki lima unsur, empat unsur, tiga
unsur, dan dua unsur. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa paragraf
dalam tajuk rencana Kompas belum semuanya memiliki unsur yang lengkap
karena masih ada paragraf yang hanya terdiri dari gagasan utama dan kalimat
penjelas.
Kedua, pada tajuk rencana Kompas yang diteliti terdapat lima jenis paragraf.
Paragraf yang paling dominan pada tajuk rencana Kompas edisi 1-15 Desember
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
analogi. Pola pengembangan yang dominan terdapat pada tajuk rencana Kompas
5.2 Implikasi
pada tajuk rencana dalam surat kabar Kompas belum semuanya memiliki unsur
yang lengkap dan pola pengembangan yang digunakan belum bervariasi. Namun,
penulisan paragrafnya dapat dijadikan acuan menulis paragraf. Oleh karena itu,
berharap penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa untuk meningkatkan
keterampilan menulis pararaf. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
Bagi guru bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat memberikan contoh
kontekstual tentang penulisan paragraf. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat
dijadikan referensi bagi guru bahasa Indonesia dalam mengajar. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
diharapkan dapat dijadikan bahan ajar terutama tentang penulisan paragraf yang
Bagi editor surat kabar Kompas, peneliti berharap penelitian ini dapat
dapat menjadi bahan refleksi bagi redaksi surat kabar Kompas agar lebih teliti
dalam menulis, terutama menulis paragraf. Peneliti juga berharap penelitian dapat
dijadikan referensi penulisan paragraf pada tajuk rencana surat kabar Kompas
Kompas merupakan surat kabar nasional. Oleh karena itu, peneliti berharap surat
yang benar melalui penulisan tajuk rencana. Penelitian ini dapat digunakan oleh
Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti
lain yang meneliti tentang paragraf, khususnya unsur paragraf, jenis paragraf, dan
pola pengembangan. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang
meneliti paragraf untuk dapat menentukan bagian paragraf yang akan diteliti.
5.3 Saran
dapat berguna dan membantu pembaca dan beberapa pihak yang terkait dengan
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dalam menulis paragraf. Oleh karena itu, pembelajar bahasa Indonesia dapat
mengajarkan penulisan paragraf yang baik dan benar kepada siswa yang dapat
menulis paragraf tidak hanya terdiri dari dua unsur saja, tetapi dapat menulis
paragraf dengan unsur yang lengkap. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk
paragraf bukan hanya dari tajuk rencana Kompas, tetapi juga dari media lain.
berdasarkan letak kalimat utamanya, tetapi juga dapat berdasarkan fungsi dan
sifatnya. Peneliti lain juga dapat meneliti paragraf dari hal yang lain bukan hanya
unsur, jenis, dan pola pengembangannya. Peneliti lain dapat meneliti pola kalimat
utama paragraf. Selain itu, peneliti lain juga dapat meneliti kesalahan penulisan
paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta:
Erlangga.
Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TRIANGULASI DATA
Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian yang terdapat pada tajuk rencana surat kabar Kompas edisi 1-15 Desember 2016
yang perlu ditriangulasi oleh pakar atau ahli. Berilah tanda centang () pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang
menggambarkan penilaian Anda terhadap hasil analisis unsur paragraf, jenis paragraf, dan pola pengembangan paragrafnya.
Kemudian, berilah catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran hasil analisis unsur paragraf, jenis paragraf, dan
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 Biarlah proses hukum berjalan terbuka Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
sesuai dengan prinsip kemandirian gagasan utama, kalimat utama, dan
kekuasaan kehakiman. Menentukan kalimat penjelas. Gagasan utama
bersalah tidaknya seseorang adalah paragraf ini adalah otoritas hakim dalam
otoritas hakim yang memang punya proses hukum. Kalimat utama paragraf
kewenangan untuk menyatakan bersalah ini adalah kalimat kedua. Kalimat
tidaknya seseorang. Kita mendorong penjelasnya adalah kalimat pertama dan
proses hukum dijaga bersama agar ketiga.
supremasi hukum tegak, demokrasi kian
matang, kebersamaan kita sebagai bangsa
terjaga. (TR1.P6.D6)
7 Penggantian Ketua DPR ini tentunya Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
menjadi catatan tersendiri bagi sejarah gagasan utama, kalimat utama, dan
parlemen di negeri ini. Dari 16 ketua kalimat penjelas. Gagasan utama
DPR yang pernah menjabat, hanya Setya paragraf ini adalah penggantian ketua
Novanto yang pernah mengundurkan diri DPR. Kalimat utama paragraf ini adalah
dari jabatannya, kemudian menduduki kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
kembali jabatan yang pernah adalah kalimat kedua.
ditinggalkannya itu. (TR2.P1.D7)
8 Kita ingat, pada 16 Desember 2015, Paragraf ini terdiri dari dua unsur, yaitu Tidak
Novanto mengundurkan diri dari jabatan gagasan utama dan kalimat penjelas. memenuhi
Ketua DPR setelah semua fraksi di Gagasan utama paragraf ini terkandung syarat
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di dalam seluruh kalimatnya, yaitu paragraf
menilainya melanggar etika dan pengunduran diri Novanto. Semua karena hanya
menjatuhkan sanksi sedang dalam kasus kalimatnya merupakan kalimat penjelas terdiri dari
dugaan permintaan saham PT Freeport yang menjelaskan secara rinci satu kalimat.
Indonesia. (TR2.P2.D8) pengunduran diri Novanto.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 Namun, fraksi-fraksi di DPR yang Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
menyetujui pengajuan Setya Novanto ini yaitu gagasan utama, kalimat utama,
juga mempunyai dasar. Mengingat, pada kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
7 Desember 2016, Mahkamah Konstitusi utama paragraf ini adalah pemulihan
sudah mengeluarkan putusan yang harkat dan nama baik Novanto. Kalimat
menyatakan alat bukti rekaman utama paragraf ini adalah kalimat
elektronik sebagai alat bukti utama di ketiga. Kalimat penjelasnya adalah
persidangan MKD terhadap Setya kalimat kedua. Transisinya adalah
Novanto adalah tidak sah. MKD pun transisi berupa kalimat, yaitu kalimat
telah memulihkan harkat serta nama baik pertama. Selain itu, pada paragraf ini
Setya Novanto. (TR2.P3.D9) terdapat transisi berupa kelompok kata,
yaitu transisi mengingat, pada 7
Desember 2016 di awal kalimat kedua.
10 Publik sendiri masih beragam menyikapi Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
keputusan DPR ini karena dirasakan gagasan utama, kalimat utama, dan
bertentangan dengan standar moralitas. kalimat penjelas. Gagasan utama
Ini tentunya menjadi tugas berat Novanto paragraf ini adalah tanggapan publik
dan 560 anggota DPR untuk menjawab terhadap putusan DPR. Kalimat utama
masih adanya keraguan itu dan paragraf ini adalah kalimat pertama.
diwujudkan dalam kerja DPR di fase baru Kalimat penjelasnya adalah kalimat
ini. (TR2.P4.D10) kedua.
11 Dinamika politik yang berkembang saat Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
ini jelas menunjukkan bahwa selama ini gagasan utama, kalimat utama, dan
DPR belum melakukan tugasnya dengan kalimat penjelas. Gagasan utama
baik. Dalam undang-undang ditegaskan paragraf ini adalah pelaksanaan tugas
DPR bertugas: menyerap, menghimpun, DPR. Kalimat utama paragraf ini adalah
menampung, dan menindaklanjuti kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepentingan pribadi, seseorang, dan anggota DPR. Pada paragraf ini hanya paragraf
golongan, serta memperjuangkan aspirasi terdapat satu kalimat dan kalimat itu karena hanya
rakyat demi kepentingan bangsa dan merupakan kalimat penjelas. terdiri dari
NKRI adalah isi sumpah anggota DPR. satu kalimat.
(TR2.P8.D14)
15 Apresiasi dan terima kasih patut Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
disampaikan kepada pemimpin dan gagasan utama, kalimat utama, dan
peserta doa yang mampu menjaga kalimat penjelas. Gagasan utama
suasana damai. Damainya doa bersama paragraf ini adalah apresiasi dan terima
tak bisa dilepaskan dari peran aparat TNI kasih. Kalimat utama paragraf ini
yang dipimpin Panglima TNI Jenderal adalah kalimat pertama. Kalimat
Gatot Nurmantyo dan kepolisian yang penjelasnya adalah kalimat kedua,
dipimpin Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito ketiga, dan keempat.
Karnavian. Tito aktif menjalin
komunikasi dan bernegosiasi dengan
elemen masyarakat, termasuk pemimpin
pengunjuk rasa dan mengubah
permintaan unjuk rasa menjadi doa
bersama di Monas. Polri juga mengambil
langkah penegakan hukum dan langkah
taktis terhadap sejumlah orang yang
diduga akan melakukan makar.
(TR3.P1.D15)
16 Langkah tidak biasa dan mengandung Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
risiko keamanan diambil Presiden Joko gagasan utama, kalimat utama, dan
Widodo yang mengambil keputusan ikut kalimat penjelas. Gagasan utama
shalat Jumat bersama peserta doa. paragraf ini adalah modal demokrasi
Langkah Presiden Jokowi sebagai kepala Indonesia. Kalimat utamanya adalah
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemerintahan dan kepala negara akan kalimat keempat. Kalimat penjelas pada
tercatat dalam sejarah. Sama halnya juga paragraf ini adalah kalimat pertama,
dengan aksi doa bersama dalam jumlah kedua, dan ketiga.
besar 2 Desember 2016 yang damai. Kita
berharap situasi ini bisa menjadi modal
kian matangnya demokrasi Indonesia.
(TR3.P2.D16)
17 Doa bersama sempat dikhawatirkan Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
sejumlah kalangan, termasuk dunia yaitu gagasan utama, kalimat utama,
usaha. Sejumlah perwakilan kedutaan kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
besar asing mengeluarkan semacam utama paragraf ini adalah dampak doa
peringatan perjalanan kepada warga bersama. Kalimat utamanya adalah
negara asing. Setelah doa bersama kalimat pertama. Kalimat penjelas pada
berakhir damai, Indeks Harga Saham paragraf ini adalah kalimat kedua dan
Gabungan (IHSG) menguat dan ditutup ketiga. Transisi pada paragraf ini adalah
naik 0,81 persen. (TR3.P3.D17) transisi yang berupa kelompok kata,
yaitu transisi setelah doa bersama
berakhir damai yang terdapat di awal
kalimat ketiga.
18 Pengerahan massa dalam jumlah besar Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
selalu mengundang risiko. Beruntung yaitu gagasan utama, kalimat utama,
protes menuntut proses hukum terhadap kalimat penjelas, dan kalimat penegas.
Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Gagasan utama paragraf ini adalah
Tjahaja Purnama atas tuduhan penistaan risiko pengerahan massa. Kalimat
agama sejauh ini berlangsung damai. Kita utama pada paragraf ini adalah kalimat
berharap partai politik bisa segera pertama. Kalimat penjelasnya adalah
memainkan peran untuk menangkap kalimat kedua, ketiga, dan keempat.
aspirasi masyarakat sehingga rakyat tidak Kalimat penegas pada paragraf ini
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlu turun sendiri ke jalan untuk adalah kalimat kelima yang menegaskan
menyampaikan pandangannya. Aspirasi pernyataan umum pada kalimat utama.
rakyat seyogianya ditangkap anggota
parpol dan memperjuangkannya dalam
panggung parlemen. Keinginan membuat
aksi dengan mobilisasi massa sebaiknya
dipertimbangkan kembali. (TR3.P4.D18)
19 Energi bangsa sudah banyak terkuras. Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
Kita mendorong proses hukum atas diri gagasan utama, kalimat utama, dan
Basuki berlangsung cepat, tetapi tetap kalimat penjelas. Gagasan utama
sesuai dengan mekanisme hukum. paragraf ini adalah energi bangsa
Kawalan terhadap proses hukum bisa terkuras. Kalimat utama pada paragraf
dilakukan parlemen tanpa harus ini adalah kalimat pertama. Pernyataan
mencampuri kemandirian kekuasaan umum ini dijelaskan oleh kalimat
kehakiman. Makin cepat kasus Basuki penjelas, yaitu kalimat kedua, ketiga,
diselesaikan, makin baik bagi bangsa ini. dan keempat.
(TR3.P5.D19)
20 Biarlah Polri memeriksa orang yang Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
dituduh makar. Menjadi tugas polisi yaitu gagasan utama, kalimat utama,
menentukan status hukum mereka dalam kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
waktu 1 x 24 jam. Jika bukti tak cukup, utama paragraf ini adalah kepercayaan
mereka harus dilepaskan. Kepercayaan pada sistem hukum. Kalimat utamanya
pada sistem hukum dibutuhkan dalam adalah kalimat keempat. Kalimat
sistem demokrasi, tanpa harus menjadi penjelas pada paragraf ini adalah
represif. (TR3.P6.D20) kalimat pertama, kedua, dan ketiga.
Transisi pada paragraf ini adalah
transisi jika yang terdapat di awal
kalimat ketiga.
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Korupsi, suap, masih saja terjadi! Seperti Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
diberitakan harian ini, Komisi yaitu gagasan utama, kalimat utama,
Pemberantasan Korupsi (KPK) kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
menangkap Wali Kota (non-aktif) Cimahi utama paragraf ini adalah korupsi dan
Atty Suharti sebagai tersangka kasus suap yang terjadi. Kalimat utama
korupsi proyek Pasar Atas Baru senilai paragraf ini adalah kalimat pertama.
Rp 57 miliar. Yang memprihatinkan, Kalimat penjelasnya adalah kalimat
mengutip pernyataan Ketua KPK Agus kedua dan ketiga. Transisi pada paragraf
Rahardjo, Atty dikendalikan suaminya, ini adalah transisi berupa kelompok
M Itoch Tochija, Wali Kota Cimahi kata, yaitu transisi seperti diberitakan
2002-2012. (TR4.P1.D21) harian ini yang terdapat di awal kalimat
kedua.
22 Ironis memang! Atty yang sedang cuti Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
kampanye dalam pemilihan wali kota gagasan utama, kalimat utama, dan
Cimahi tahun 2017 ditangkap KPK. Atty kalimat penjelas. Gagasan utama
ditangkap bersama suaminya dan dua paragraf ini adalah penangkapan Atty
pengusaha pemberi suap. Mereka yang ironis. Kalimat utamanya adalah
ditangkap setelah diketahui ada transfer kalimat pertama. Pernyataan umum ini
dana Rp 500 juta ke rekening Itoch, dijelaskan oleh kalimat penjelas, yaitu
suami Atty. (TR4.P2.D22) kalimat kedua, ketiga, dan keempat.
23 Budaya korupsi masih belum bisa Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
dienyahkan. Penangkapan keluarga, yaitu gagasan utama, kalimat utama,
suami dan istri, atau anak pejabat dalam kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
kasus korupsi bukan kali ini saja. utama paragraf ini adalah budaya
Sebelumnya, KPK menangkap Yan korupsi. Kalimat utama paragraf ini
Antonio Ferdian, putra Bupati Banyuasin adalah kalimat pertama. Kalimat
2003-2013. (TR4.P3.D23) penjelasnya adalah kalimat kedua dan
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 Pelaku politik dinasti sepertinya Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
menjadikan pengelolaan keuangan daerah yaitu gagasan utama, kalimat utama,
seperti keuangan keluarga. Pemerintah kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
dan DPR sebenarnya sudah memotong
utama paragraf ini adalah politik dinasti.
politik dinasti dalam UU Pemilihan
Kepala Daerah. Namun, Mahkamah Kalimat utama paragraf ini adalah
Konstitusi, dengan semata-mata kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
mempertimbangkan hak asasi orang adalah kalimat kedua dan ketiga.
untuk ikut dalam pemilihan, Transisi pada paragraf ini adalah
membatalkan aturan soal politik dinasti. transisi namun yang terdapat di awal
(TR4.P6.D26) kalimat ketiga.
27 Berbarengan dengan momentum 101 Paragraf ini terdiri dari dua unsur, yaitu
pilkada pada 15 Februari 2017, kita gagasan utama dan kalimat penjelas.
mendorong kandidat pemimpin daerah Gagasan utama paragraf ini adalah cara
mencari terobosan untuk mengurangi pemimpin daerah mengurangi korupsi.
korupsi dari negeri ini. Gagasan segar Kalimat penjelas pada paragraf ini
sekaligus radikal dari calon pemimpin adalah kalimat pertama dan kedua.
daerah diperlukan ketika korupsi justru
telah memasuki masa berbahaya, yakni
melibatkan keluarga dan famili.
(TR4.P7.D27)
28 Majelis hakim yang bertugas mengadili Paragraf ini terdiri dari dua unsur, yaitu
telah dibentuk. Majelis terdiri atas lima gagasan utama dan kalimat penjelas.
orang, yakni H Dwiarso Budi Santiarto Gagasan utama paragraf ini adalah
(ketua) dengan anggota Jupriyadi, Abdul aparat-aparat yang bertugas dalam
Rosyad, Joseph V Rahantoknam, dan I putusan kasus Basuki. Kelima kalimat
Wayan Wirjana. Jaksa yang punya tugas yang terdapat pada paragraf ini
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 Saatnya kita bijak dalam perkataan lisan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
ataupun tulisan, merawat kemajemukan gagasan utama, kalimat utama, dan
untuk memperkuat persatuan dan kalimat penjelas. Gagasan utama
kesatuan bangsa. Makin cepat kasus paragraf ini adalah ajakan untuk bijak
Basuki selesai, akan makin baik. Sesuai dan merawat kemajemukan. Kalimat
dengan UU Pilkada, Basuki akan tetap utama paragraf ini adalah kalimat
menjadi calon dalam Pilkada Jakarta. pertama. Kalimat penjelasnya adalah
Peraturan KPU hanya memberikan ruang kalimat kedua, ketiga, keempat, dan
kepada partai politik untuk mengganti kelima.
calon apabila calon dinyatakan bersalah
dan putusannya punya kekuatan hukum
tetap 30 hari sebelum pilkada. Opsi itu
terbuka. (TR5.P6.D33)
34 Cuaca memang sedang tak menentu. Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
Badai tropis yang biasanya muncul di gagasan utama, kalimat utama, dan
utara dan selatan tidak kelihatan. kalimat penjelas. Gagasan utama
Mengutip Paulus Agus Winarso, pakar paragraf ini adalah cuaca yang tak
meteorologi dan geofisika, pemicu menentu. Kalimat utama paragraf ini
penyimpangan cuaca yang belum banyak adalah kalimat pertama. Kalimat
disoroti adalah gelombang udara yang penjelasnya adalah kalimat kedua dan
bergolak. (TR6.P1.D34) ketiga.
35 Dampaknya sudah dirasakan bersama: Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
bencana banjir dan longsor yang gagasan utama, kalimat utama, dan
berlangsung sepanjang tahun 2016. kalimat penjelas. Gagasan utama
Badan Nasional Penanggulangan paragraf ini adalah bencana banjir dan
Bencana (BNPB) memprakirakan, longsor tahun 2016. Kalimat utama
kerugian akibat bencana yang 80 persen paragraf ini adalah kalimat pertama.
didominasi banjir dan longsor itu setara Kalimat penjelasnya adalah kalimat
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Presiden dan surat keputusan Gubernur ruang yang tidak ditaati. Kalimat utama
Jawa Barat sudah menetapkan kawasan pada paragraf ini adalah kalimat
ini sebagai area konservasi. pertama. Kalimat penjelas pada paragraf
(TR6.P5.D38) ini adalah kalimat kedua dan ketiga.
Pada paragraf ini terdapat transisi
penanda kontras, yaitu transisi padahal
yang terdapat di awal kalimat ketiga.
39 Bandung Utara adalah wilayah tangkapan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
air yang menyediakan 70 persen gagasan utama, kalimat utama, dan
cadangan air tanah. Ketika berubah kalimat penjelas. Gagasan utama
menjadi hutan beton, air yang harusnya paragraf ini adalah tangkapan air di
terserap melimpas membanjiri Bandung Bandung Utara. Kalimat utama pada
dan sekitarnya. (TR6.P6.D39) paragraf ini adalah kalimat pertama.
Kalimat penjelas pada paragraf ini
adalah kalimat kedua.
40 Merebaknya hutan beton juga memicu Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
fenomena heat island, yaitu efek gagasan utama, kalimat utama, dan
pemanasan daerah perkotaan. Panas ini kalimat penjelas. Gagasan utama
memengaruhi gelombang udara dan paragraf ini adalah fenomena heat
berkontribusi pada cuaca ekstrem di island. Kalimat utama pada paragraf ini
kawasan Bandung. (TR6.P7.D40) adalah kalimat pertama. Kalimat
penjelas pada paragraf ini adalah
kalimat kedua.
41 Dengan demikian, bencana datang bukan Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
karena faktor iklim semata. Ada faktor yaitu gagasan utama, kalimat utama,
antropogenik, dalam hal ini ulah manusia, kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
sebagai pemicu bencana di Tanah Air. utama paragraf ini adalah faktor
Oleh karena itu, upaya pengurangan terjadinya bencana. Kalimat utama pada
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
risiko juga kembali bergantung kepada paragraf ini adalah kalimat pertama.
manusia. (TR6.P8.D41) Kalimat penjelas pada paragraf ini
adalah kalimat kedua. Transisi pada
paragraf ini adalah transisi dengan
demikian di awal kalimat pertama dan
transisi oleh karena itu di awal kalimat
ketiga.
42 Mengembalikan daerah tangkapan air Paragraf ini terdiri dari dua unsur Tidak
pada fungsinya harus diikuti dengan paragraf, yaitu gagasan utama dan memenuhi
penerapan pembangunan berkelanjutan kalimat penjelas. Gagasan utama syarat
yang konsisten dan tanpa kompromi. paragraf ini adalah pengembalian paragraf
(TR6.P9.D42) daerah tangkapan air. Kalimat pada karena hanya
paragraf ini merupakan kalimat terdiri dari
penjelas. satu kalimat.
43 Dengan keprihatinan mendalam, kita Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
menyaksikan rumah dan gedung roboh. yaitu gagasan utama, kalimat utama,
Meski tak terlalu besar, 6,5 M (moment kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
magnitude), dampak gempa kuat karena utama paragraf ini adalah dampak
dangkal -di kedalaman 10 kilometer-dan gempa. Kalimat utama pada paragraf ini
berlangsung di darat. (TR7.P1.D43) adalah kalimat pertama. Kalimat
penjelas pada paragraf ini adalah
kalimat kedua. Pada paragraf ini
terdapat transisi meski pada awal
kalimat kedua. Selain itu, juga terdapat
transisi dengan keprihatinan mendalam
yang terdapat di awal paragraf.
44 Hingga Rabu pukul 20.00, Badan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
Nasional Penanggulangan Bencana gagasan utama, kalimat penjelas, dan
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyatakan, tim SAR telah menemukan transisi. Gagasan utama paragraf ini
97 korban tewas, 411 luka berat dan 125 adalah dampak gempa. Semua kalimat
luka ringan. Sejumlah ruko roboh, pada paragraf ini merupakan kalimat
demikian juga rumah tinggal, rumah penjelas. Pada paragraf ini terdapat
ibadah, tiang listrik, jalan, dan sekolah. transisi hingga Rabu pukul 20.00 yang
Di Kabupaten Bireuen, 2 rumah dan 1 terdapat di awal kalimat pertama.
rumah ibadah roboh. (TR7.P2.D44)
45 Kondisi itu serupa dengan gempa tahun Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
2006 di Daerah Istimewa Yogyakarta. gagasan utama, kalimat utama, dan
Pusat gempa di darat, ditambah jenis kalimat penjelas. Gagasan utama
tanah Yogyakarta yang dilapisi endapan paragraf ini adalah kondisi gempa di
aluvial, sehingga menguatkan daya DIY. Kalimat utama pada paragraf ini
guncangan. Sejumlah bangunan ambruk, adalah kalimat pertama. Kalimat
termasuk bangsal keraton dan Candi penjelas paragraf ini adalah kalimat
Prambanan. (TR7.P3.D45) kedua dan ketiga.
46 Besar kecilnya dampak gempa tak hanya Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
ditentukan oleh magnitude, lokasi, tetapi gagasan utama, kalimat utama, dan
juga kedalaman gempa. Beberapa faktor kalimat penjelas. Gagasan utama
lain berperan, seperti kondisi tanah, paragraf ini adalah faktor penyebab
topografi, dan kualitas bangunan. gempa. Kalimat utamanya adalah
Banyak gedung dan rumah di Indonesia kalimat keempat. Kalimat pertama,
dibangun dengan material dan kedua, dan ketiga merupakan kalimat
konstruksi tak sesuai standar. Selain penjelas.
alam, manusia berperan besar.
(TR7.P4.D46)
47 Beberapa peristiwa gempa sepanjang Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
tahun 2016 memperkuat premis di atas. gagasan utama, kalimat utama, dan
Salah satunya gempa 5,1 M di kalimat penjelas. Gagasan utama
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Halmahera Barat, Maluku Utara. Lebih paragraf ini adalah peristiwa gempa
dari 117 bangunan rusak: sebagian besar tahun 2016. Kalimat utamanya adalah
rumah penduduk, sisanya sekolah, kalimat pertama. Pernyataan umum ini
tempat ibadah, dan puskesmas (Kompas, dijelaskan oleh kalimat kedua dan
25/2/2016). (TR7.P5.D47) ketiga yang menjelaskan salah satu
peristiwa gempa 2016, yaitu gempa di
Halmahera Barat, Maluku Utara.
48 Padahal, bangunan tahan gempa diatur Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu Tidak
dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun gagasan utama, kalimat penjelas, dan memenuhi
1999 tentang Jasa Konstruksi, UU No transisi. Gagasan utama paragraf ini syarat
28/2002 tentang Bangunan Gedung, adalah UU bangunan tahan gempa. paragraf
Standar Nasional Indonesia, dan Paragraf ini hanya memiliki satu karena hanya
sejumlah surat keputusan dari menteri kalimat yang merupakan kalimat terdiri dari
terkait. (TR7.P6.D48) penjelas. Pada paragraf ini terdapat satu kalimat.
transisi padahal yang terdapat di awal
kalimat pertama.
49 Menanggapi gempa di Pidie Jaya, kita Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
bersyukur masyarakat segera bergerak yaitu gagasan utama, kalimat utama,
menolong korban. Inilah saatnya sebagai kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
bangsa kita menunjukkan solidaritas utama paragraf ini adalah pertolongan
setelah sekian lama tersandera peristiwa terhadap korban gempa. Kalimat utama
politik yang menguras energi. Namun, paragraf ini adalah kalimat pertama.
kita tidak boleh berhenti di sini. Sarana Kalimat penjelas pada paragraf ini
hidup paling dasar juga harus adalah kalimat kedua, ketiga, dan
dipulihkan. (TR7.P7.D49) keempat. Pada paragraf ini terdapat
transisi namun yang terdapat di awal
kalimat ketiga.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 Setelah itu semua, perlu tindak lanjut Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
berupa sosialisasi peraturan, yaitu gagasan utama, kalimat utama,
pengawasan, dan menindak tegas kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
pelanggar. Kita bisa mencontoh Taiwan, utama paragraf ini adalah tindak lanjut
menghukum pengembang yang pasca gempa. Kalimat utama pada
apartemennya hancur saat gempa 6 paragraf ini adalah kalimat pertama.
Februari 2016. (TR7.P8.D50) Kalimat penjelas pada paragraf ini
adalah kalimat kedua. Pada paragraf ini
terdapat transisi setelah itu semua yang
terdapat di awal kalimat pertama.
51 Menurut standar, bangunan seharusnya Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
tahan gempa hingga 8 M. Sejalan yaitu gagasan utama, kalimat utama,
dengan evaluasi bangunan publik, kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
pemerintah juga perlu memeriksa mutu utama paragraf ini adalah standar
bangunan masyarakat dan menanggung bangunan tahan gempa. Kalimat utama
bersama upaya perbaikan. (TR7.P9.D51) paragraf ini adalah kalimat pertama.
Kalimat penjelasnya adalah kalimat
kedua. Transisinya berupa kelompok
kata, yaitu menurut standar yang
terdapat di awal paragraf.
52 Jika tidak segera dikerjakan, semua akan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu Tidak
menjadi bom waktu karena Indonesia gagasan utama, kalimat utama, dan memenuhi
adalah kawasan rawan gempa. transisi. Gagasan utama paragraf ini syarat
(TR7.P10.D52) adalah kawasan rawan gempa. Pada paragraf
paragraf ini hanya terdapat satu kalimat, karena hanya
yaitu kalimat utama. Transisi pada terdiri dari
paragraf ini adalah transisi jika yang satu kalimat.
terdapat di awal kalimat.
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53 Melalui laporan media, dan tayangan Paragraf ini terdiri dari dua unsur, yaitu
televisi, kita menyaksikan bagaimana gagasan utama dan kalimat penjelas.
petugas penolong, petugas SAR, Badan Gagasan utama paragraf ini adalah
Nasional Penanggulangan Bencana berbagai pihak membantu korban
(BNPB), pemerintah provinsi, dan gempa. Kalimat penjelasnya adalah
pemerintah pusat turun langsung kedua kalimat pada paragraf ini.
membantu korban dan keluarga korban
gempa. Presiden Joko Widodo dan
sejumlah menteri turun langsung pada
hari kedua setelah gempa. (TR8.P1.D53)
54 Hingga Kamis kemarin, menurut Kepala Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
BNPB Willem Rampangilei, 99 orang yaitu gagasan utama, kalimat utama,
meninggal serta sejumlah orang luka kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
berat dan ringan. Beberapa rumah utama paragraf ini adalah pemanfaatan
tinggal dan tempat ibadah hancur media produktif. Kalimat utamanya
berantakan. Solidaritas untuk Aceh juga adalah kalimat keempat. Kalimat
digemakan melalui media sosial. Inilah penjelas paragraf ini adalah kalimat
pemanfaatan media sosial yang lebih pertama, kedua, dan ketiga. Pada
produktif. (TR8.P2.D54) paragraf ini terdapat transisi hingga
Kamis kemarin yang terdapat di awal
kalimat pertama.
55 Kepada keluarga korban meninggal, kita Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
berbela sungkawa. Kepada tim penolong gagasan utama, kalimat utama, dan
dan sukarelawan, kita mengapresiasi kalimat penjelas. Gagasan utama
kerja mereka. Inilah kerja kemanusiaan. paragraf ini adalah kesedihan Aceh.
Kerja kemanusiaan melintas sekat Kalimat utama paragraf ini adalah
perbedaan. Setiap bencana -di mana kalimat kedelapan karena berisi
manusia menjadi korban-merupakan pernyataan umum, yaitu kesedihan
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan memasuki tahap rehabilitasi, saatnya kalimat penjelas. Gagasan utama memenuhi
para ahli memikirkan bagaimana desain paragraf ini adalah mitigasi gempa dan syarat
bangunan tahan gempa, sebagaimana solidaritas sosial. Kalimat utama paragraf
ditulis dalam ulasan ini kemarin, paragraf ini adalah kalimat pertama dan karena
menjadi penting. Kita apresiasi ketiga. Kalimat pertama berisi memiliki dua
bangkitnya solidaritas sosial saat penjelasan umum tentang mitigasi ide pokok.
bencana terjadi, tetapi kita juga harus gempa. Pernyataan umum ini dijelaskan
memikirkan bagaimana mendampingi oleh kalimat kedua. Kalimat ketiga
Aceh untuk bangkit kembali. Solidaritas berisi penyataan umum tentang
sosial dibutuhkan saat ini di tengah apresiasi bangkitnya solidaritas sosial.
polarisasi bangsa yang terasa tajam. Pernyataan umum ini dijelaskan oleh
Saatnya kita berbagi untuk meringankan kalimat keempat, kelima, dan keenam.
penderitaan. Solidaritas kita menyatu
dengan eksistensi kita sebagai manusia,
dan jauh dari keinginan untuk sekadar
pencitraan. (TR8.P5.D57)
58 Tiada kebijakan pemerintah yang tak Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
melibatkan perhatian, kesibukan, dan gagasan utama, kalimat utama, dan
emosi banyak pihak, seperti kebijakan kalimat penjelas. Gagasan utama
pendidikan nasional. Kebijakan ujian paragraf ini adalah dampak kebijakan
nasional , (UN) ibarat "menu penutup" UN. Kalimat utama paragraf ini adalah
tahun ajaran dan kerepotan penerimaan kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
murid baru sebagai "menu adalah kalimat kedua.
pembuka".(TR9.P1.D58)
59 Dengan keputusan Presiden Joko Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
Widodo itu, orangtua, sekolah, guru, dan yaitu gagasan utama, kalimat utama,
peserta didik yang tahun ini jumlahnya kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
sekitar 8,5 juta terbebas dari utama paragraf ini adalah dampak
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara nasional. Merujuk pada cara yang berisi penegasan dari pernyataan
berpikir pragmatis kita, UN dalam pada kalimat utama. Transisi pada
konteks minimum standardisasi paragraf ini berupa kalimat, yaitu
kurikulum bisa dijadikan salah satu kalimat kedua.
parameter evaluasi pendidikan.
(TR9.P4.D61)
62 Hasil UN bisa dijadikan pelengkap hasil Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
evaluasi terstruktur guru dan sekolah. gagasan utama, kalimat utama, dan
UN tak digelar di setiap akhir tahun kalimat penjelas. Gagasan utama
ajaran, tetapi in between, tak berdampak paragraf ini adalah fungsi hasil UN.
ke individu peserta didik, tetapi pada Kalimat utama paragraf ini adalah
perbaikan mutu praksis pendidikan. kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
Hasil UN dan evaluasi rutin yang adalah kalimat kedua dan ketiga yang
dilakukan sekolah dan guru jadi berisi penjelasan dari pernyataan umum
kesatuan evaluasi Badan Standar pada kalimat utama.
Nasional Pendidikan, selain untuk
pemetaan juga perbaikan mutu.
(TR9.P5.D62)
63 UN sebagai salah satu parameter Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
evaluasi, dengan berbagai gagasan utama, kalimat utama, dan
kekurangannya dari sisi logika praksis kalimat penjelas. Gagasan utama
pendidikan, tentu menjadi bagian dari paragraf ini adalah kekurangan UN.
pengkajian eksistensi Kementerian Kalimat utama paragraf ini adalah
Pendidikan dan Kebudayaan. Tempatkan kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
kepentingan orangtua, sekolah, guru, dan adalah kalimat kedua.
peserta didik sebagai rujukan serta
pertimbangkan kemajemukan di negeri
ini. (TR9.P6.D63)
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64 Selain membenahi UN sebagai pekerjaan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
rumah dalam tahun ajaran sesudah gagasan utama, kalimat utama, dan
2016/2017, perlu dibenahi pula kalimat penjelas. Gagasan utama
permasalahan strategis lain, seperti paragraf ini adalah praksis pendidikan.
masalah guru, sarana, dan upaya Kalimat utama paragraf ini adalah
pengembangan karakter peserta didik. kalimat kedua. Kalimat penjelasnya
Praksis pendidikan adalah humanisasi, adalah kalimat pertama. Penjelasannya
bukan dehumanisasi. (TR9.P7.D64) berupa pembenahan permasalahan UN.
65 Kasus dugaan penistaan agama telah Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
memancing reaksi keras. Unjuk rasa gagasan utama, kalimat utama, dan
besar menuntut proses hukum terhadap kalimat penjelas. Gagasan utama
Basuki beberapa kali terjadi. Kita paragraf ini adalah dampak kasus
bersyukur unjuk rasa yang melibatkan dugaan penistaan agama. Kalimat utama
massa besar itu berlangsung damai. paragraf ini adalah kalimat pertama.
(TR10.P1.D65) Kalimat penjelas paragraf ini adalah
kalimat kedua dan ketiga.
66 Aspirasi pengunjuk rasa telah didengar Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
pemerintah. Kini, kasus dugaan yaitu gagasan utama, kalimat utama,
penistaan agama berada dalam wilayah kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
kekuasaan yudikatif, bukan lagi utama paragraf ini adalah pemegang
eksekutif. Lima hakim, yakni Dwiarso kekuasaan kasus dugaan agama.
Budi Santiarto, Jupriyadi, Abdul Kalimat utama paragraf ini adalah
Rosyad, Joseph Rahantoknam, dan I kalimat kedua. Kalimat penjelasnya
Wayan Wirjana, akan menjadi hakim adalah kalimat ketiga dan keempat.
untuk memutuskan kasus tersebut. Pada paragraf ini terdapat transisi
Sidang perdana akan dilangsungkan berupa kalimat, yaitu kalimat pertama.
Selasa, 13 Desember 2016. Selain itu, juga terdapat transisi berupa
(TR10.P2.D66) kata, yaitu transisi kini yang terdapat di
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76 Dalam konteks itulah kita mengapresiasi Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
langkah Densus menangkap terduga yaitu gagasan utama, kalimat utama,
pelaku teror sebelum mereka kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
merealisasikan niatnya. Namun, seiring utama paragraf ini adalah apresiasi
dengan munculnya skeptisisme terhadap Densus. Kalimat utama
sementara pengguna media sosial, paragraf ini adalah kalimat pertama.
menjadi tugas Mabes Polri untuk Kalimat penjelas paragraf ini adalah
membuktikan mereka melalui jalur kalimat kedua. Pada paragraf ini
hukum, melalui instrumen hukum, dan terdapat transisi namun yang terdapat di
pengadilan terbuka. (TR11.P6.D76) awal kalimat kedua.
77 Melihat tren global seperti serangan Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
teror di Kairo (Mesir), Istanbul ('I'urki), yaitu gagasan utama, kalimat utama,
dan Aden (Yaman), pada saat kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
bersamaan, terorisme tetaplah menjadi utama paragraf ini adalah masalah yang
ancaman nyata, termasuk di Indonesia. dipertimbangkan DPR. Kalimat utama
Karena itulah, upaya pencegahan teror paragraf ini adalah kalimat keempat.
perlu dilakukan, tanpa harus menunggu Kalimat penjelasnya adalah kalimat
bom meledak terlebih dahulu. Revisi UU pertama, kedua, dan ketiga yang berisi
Terorisme yang lebih mengedepankan penjelasan tentang masalah yang
pendekatan hukum jadi sebuah kenisca- dipertimbangkan DPR, yaitu masalah
yaan. DPR perlu mempertimbangkan teror. Transisi pada paragraf ini berupa
serius masalah ini. (TR11.P7.D77) transisi kelompok kata, yaitu karena
itulah yang terdapat di awal kalimat
kedua.
78 Pelaku di Kabupaten Sabu Raijua Paragraf ini terdiri dari dua unsur, yaitu
melukai tujuh siswa di SD Negeri 1 gagasan utama dan kalimat penjelas.
Sabu Barat, Nusa Tenggara Timur, yang Gagasan utama paragraf ini adalah aksi
tengah belajar di kelas. Pelaku yang kejahatan. Kedua kalimat pada paragraf
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perlindungan pada anak. Kita masih Kalimat utama paragraf ini adalah
ingat Presiden Joko Widodo sampai kalimat pertama. Kalimat penjelasnya
perlu mengeluarkan Peraturan adalah kalimat kedua.
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Perlindungan Anak ketika kekerasan
seksual terhadap anak semakin keji.
(TR12.P4.D81)
82 Yang lebih memprihatinkan, kekerasan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
dilakukan sesama anak atau remaja. gagasan utama, kalimat utama, dan
Kekerasan seksual yang menewaskan Yy kalimat penjelas. Gagasan utama
di Bengkulu dan melahirkan Perppu paragraf ini adalah kekerasan terhadap
Nomor 1 Tahun 2016 dilakukan anak atau remaja. Kalimat utama pada
sekelompok remaja. Kekerasan di Bantul paragraf ini adalah kalimat pertama.
dan Lamongan juga dilakukan remaja. Kalimat penjelas pada paragraf ini
(TR12.P5.D82) adalah kalimat kedua dan ketiga.
83 Yang lebih memprihatinkan, kekerasan Paragraf ini terdiri dari tiga unsur, yaitu
dilakukan sesama anak atau remaja. gagasan utama, kalimat utama, dan
Kekerasan seksual yang menewaskan Yy kalimat penjelas. Gagasan utama
di Bengkulu dan melahirkan Perppu paragraf ini adalah pelaku kekerasan
Nomor 1 Tahun 2016 dilakukan anak atau remaja. Kalimat utama pada
sekelompok remaja. Kekerasan di Bantul paragraf ini adalah kalimat pertama.
dan Lamongan juga dilakukan remaja. Kalimat penjelasnya adalah kalimat
(TR12.P6.D83) kedua.
84 Kita tidak tahu dengan tepat jumlah Paragraf ini terdiri dari empat unsur,
kekerasan yang dilakukan remaja dari yaitu gagasan utama, kalimat utama,
waktu ke waktu. Akan tetapi, kita kalimat penjelas, dan transisi. Gagasan
mengetahui melalui berita media, utama paragraf ini adalah kekerasan
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sisi lain tren pengerahan massa memunculkan tanya terletak di awal paragraf dan
di mana peran partai politik yang merupakan pilar di akhir paragraf terdapat
demokrasi. Bukankah partai politik punya peran dan kalimat penegas.
fungsi mengartikulasikan kepentingan dan
mengagregasikan kepentingan rakyat. Panggung
partai politik adalah panggung parlemen.
(TR1.P3.D3)
4 Terlepas dari gugatan terhadap peran partai politik, Paragraf ini merupakan
semua pihak menangkap aspirasi perlunya penegakan paragraf deduktif karena
hukum cepat terhadap Basuki. Proses hukum kalimat utamanya terdapat
terhadap Basuki juga merupakan ujian terhadap di awal paragraf.
kemandirian kekuasaan kehakiman. Dan pada
tempat lain, tertangkap pesan keinginan kita tetap
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan dasar
negara Pancasila. Tidak ada aspirasi berbeda.
Kebersamaan kita sebagai bangsa perlu diperkokoh
untuk menghadapi perkembangan global yang juga
tidak menentu. (TR1.P4.D4)
5 Proses hukum terhadap Basuki bisa diproses cepat, Paragraf ini merupakan
sesuai dengan KUHAP. Setelah Kejaksaan Agung paragraf deduktif karena
menyatakan berkas pemeriksaan Basuki lengkap (P- kalimat utamanya terletak di
21), kita menunggu proses hukum selanjutnya, awal paragraf.
penyerahan barang bukti dan tersangka, sebelum
dilimpahkan ke pengadilan. (TR1.P5.D5)
6 Biarlah proses hukum berjalan terbuka sesuai dengan Paragraf ini merupakan
prinsip kemandirian kekuasaan kehakiman. paragraf ineratif karena
Menentukan bersalah tidaknya seseorang adalah kalimat utamanya terletak di
otoritas hakim yang memang punya kewenangan tengah paragraf.
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pejabat dalam kasus korupsi bukan kali ini saja. kalimat utamanya terletak di
Sebelumnya, KPK menangkap Yan Antonio Ferdian, awal paragraf.
putra Bupati Banyuasin 2003-2013. (TR4.P3.D23)
24 Korupsi sudah menjadi hal biasa dan menjadi bagian Paragraf ini merupakan
dari praktik keseharian. Jika kondisi itu benar, paragraf deduktif karena
Indonesia akan berada di ambang kehancuran. kalimat utamanya terletak di
Sejarah Indonesia kontemporer menunjukkan suami- awal paragraf.
istri dan anak ikut terlibat untuk menyerahkan uang
suap, menerima transfer dana ilegal sebagai praktik
korupsi. Ada cerita soal Wali Kota Palembang Romi
Herton dan istrinya, Bupati Karawang Ade Swara
dan istrinya, dan Muhammad Nazaruddin dan
istrinya. (TR4.P4.D24)
25 Dalam konteks Pilkada, masuk akal peringatan Ketua Paragraf ini merupakan
KPK agar masyarakat hati-hati memilih pemimpin paragraf deduktif-induktif
daerah, apalagi terkait dengan politik dinasti. Politik karena kalimat utamanya
dinasti, istri menggantikan suami, anak terletak di awal paragraf dan
menggantikan ayah, atau famili menggantikan famili di akhir paragraf terdapat
lain untuk tetap menjabat, berpotensi melanggengkan kalimat penegas.
budaya atau kebiasaan korupsi. Ini sejalan dengan
pepatah Tiongkok kuno, "Segala kebaikan dan
keburukan berasal dari rumah". (TR4.P5.D25)
26 Pelaku politik dinasti sepertinya menjadikan Paragraf ini merupakan
pengelolaan keuangan daerah seperti keuangan paragraf deduktif karena
keluarga. Pemerintah dan DPR sebenarnya sudah kalimat utamanya terletak di
memotong politik dinasti dalam UU Pemilihan awal paragraf.
Kepala Daerah. Namun, Mahkamah Konstitusi,
dengan semata-mata mempertimbangkan hak asasi
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 Pulau Jawa adalah yang paling rentan bencana karena Paragraf ini merupakan
luas hutannya tinggal 11 persen dari total luas Pulau paragraf induktif karena
Jawa. Itu pun masih terus dikonversi. Menurut kalimat utamanya terdapat
BNBP, dari 118 kabupaten atau kota di Jawa, 94 di akhir paragraf.
rawan banjir. Kondisi Indonesia secara keseluruhan
juga tak jauh beda. Dalam 25 tahun terakhir, hutan
Indonesia berkurang 42,35 juta hektar dan masih
terus menurun. Rendahnya daya dukung lingkungan
selaras dengan naiknya frekuensi bencana.
(TR6.P4.D37)
38 Kondisi ini semakin diperburuk dengan tidak Paragraf ini merupakan
ditaatinya penataan ruang. Kawasan Bandung Utara paragraf deduktif karena
sebagai contoh dikuasai 250 pengembang. Padahal, kalimat utamanya terletak di
keputusan Presiden dan surat keputusan Gubernur awal paragraf.
Jawa Barat sudah menetapkan kawasan ini sebagai
area konservasi. (TR6.P5.D38)
39 Bandung Utara adalah wilayah tangkapan air yang Paragraf ini merupakan
menyediakan 70 persen cadangan air tanah. Ketika paragraf deduktif karena
berubah menjadi hutan beton, air yang harusnya kalimat utamanya terletak di
terserap melimpas membanjiri Bandung dan awal paragraf.
sekitarnya. (TR6.P6.D39)
40 Merebaknya hutan beton juga memicu fenomena Paragraf ini merupakan
heat island, yaitu efek pemanasan daerah perkotaan. paragraf deduktif karena
Panas ini memengaruhi gelombang udara dan kalimat utamanya terletak di
berkontribusi pada cuaca ekstrem di kawasan awal paragraf.
Bandung. (TR6.P7.D40)
41 Dengan demikian, bencana datang bukan karena Paragraf ini merupakan
faktor iklim semata. Ada faktor antropogenik, dalam paragraf deduktif karena
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hal ini ulah manusia, sebagai pemicu bencana di kalimat utamanya terletak di
Tanah Air. (3) Oleh karena itu, upaya pengurangan awal paragraf.
risiko juga kembali bergantung kepada manusia.
(TR6.P8.D41)
42 Mengembalikan daerah tangkapan air pada fungsinya Paragraf ini merupakan Tidak
harus diikuti dengan penerapan pembangunan paragraf tanpa kalimat memenuhi
berkelanjutan yang konsisten dan tanpa kompromi. utama karena kalimat syarat
(TR6.P9.D42) utamanya tidak terdapat paragraf
pada paragraf. karena hanya
terdiri dari
satu kalimat.
43 Dengan keprihatinan mendalam, kita menyaksikan Paragraf ini merupakan
rumah dan gedung roboh. Meski tak terlalu besar, paragraf deduktif karena
6,5 M (moment magnitude), dampak gempa kuat kalimat utamanya terletak di
karena dangkal -di kedalaman 10 kilometer-dan awal paragraf.
berlangsung di darat. (TR7.P1.D43)
44 Hingga Rabu pukul 20.00, Badan Nasional Penang- Paragraf ini merupakan
gulangan Bencana menyatakan, tim SAR telah paragraf tanpa kalimat
menemukan 97 korban tewas, 411 luka berat dan utama karena kalimat
125 luka ringan. Sejumlah ruko roboh, demikian utamanya tidak terdapat
juga rumah tinggal, rumah ibadah, tiang listrik, pada paragraf.
jalan, dan sekolah. Di Kabupaten Bireuen, 2 rumah
dan 1 rumah ibadah roboh. (TR7.P2.D44)
45 Kondisi itu serupa dengan gempa tahun 2006 di Paragraf ini merupakan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat gempa di darat, paragraf deduktif karena
ditambah jenis tanah Yogyakarta yang dilapisi kalimat utamanya terletak di
endapan aluvial, sehingga menguatkan daya awal paragraf.
guncangan. Sejumlah bangunan ambruk, termasuk
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejumlah orang luka berat dan ringan. Beberapa kalimat utamanya terletak di
rumah tinggal dan tempat ibadah hancur berantakan. akhir paragraf.
Solidaritas untuk Aceh juga digemakan melalui
media sosial. Inilah pemanfaatan media sosial yang
lebih produktif. (TR8.P2.D54)
55 Kepada keluarga korban meninggal, kita berbela Paragraf ini merupakan
sungkawa. Kepada tim penolong dan sukarelawan, paragraf induktif karena
kita mengapresiasi kerja mereka. Inilah kerja kalimat utamanya terdapat
kemanusiaan. Kerja kemanusiaan melintas sekat di akhir paragraf.
perbedaan. Setiap bencana -di mana manusia
menjadi korban-merupakan momentum untuk
menggerakkan solidaritas nasional kita untuk
membantu sesama. Saatnya pemerintah pusat dan
daerah serta sukarelawan memastikan saudara kita
di Pidie Jaya bisa segera mengakhiri masa tanggap
darurat dan kemudian memikirkan tahap
rehabilitasi. Aceh adalah Indonesia. Kesedihan
rakyat Aceh adalah kesedihan kita semua.
(TR8.P3.D55)
56 Aceh memang akrab dengan bencana. Pada 24 De- Paragraf ini merupakan
sember 2004 kita dikejutkan dengan gempa dan paragraf ineratif karena
tsunami yang menyapu Aceh dan menyebabkan kalimat utamanya terletak di
166.541 orang tewas. Bencana di Aceh, termasuk di tengah paragraf.
daerah lain, selalu menjadi in between. Pernah
terjadi di masa lalu, sekarang sedang terjadi, dan
bisa saja terjadi di masa depan. Kita harus
menyadari, wilayah Indonesia berada di lingkaran
cincin api dengan gunung api yang bisa meletus
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setiap akhir tahun ajaran, tetapi in between, tak kalimat utamanya terletak di
berdampak ke individu peserta didik, tetapi pada awal paragraf.
perbaikan mutu praksis pendidikan. Hasil UN dan
evaluasi rutin yang dilakukan sekolah dan guru jadi
kesatuan evaluasi Badan Standar Nasional
Pendidikan, selain untuk pemetaan juga perbaikan
mutu. (TR9.P5.D62)
63 UN sebagai salah satu parameter evaluasi, dengan Paragraf ini merupakan
berbagai kekurangannya dari sisi logika praksis paragraf deduktif karena
pendidikan, tentu menjadi bagian dari pengkajian kalimat utamanya terletak di
eksistensi Kementerian Pendidikan dan awal paragraf.
Kebudayaan. Tempatkan kepentingan orangtua,
sekolah, guru, dan peserta didik sebagai rujukan
serta pertimbangkan kemajemukan di negeri ini.
(TR9.P6.D63)
64 Selain membenahi UN sebagai pekerjaan rumah Paragraf ini merupakan
dalam tahun ajaran sesudah 2016/2017, perlu paragraf induktif karena
dibenahi pula permasalahan strategis lain, seperti kalimat utamanya terletak di
masalah guru, sarana, dan upaya pengembangan akhir paragraf.
karakter peserta didik. Praksis pendidikan adalah
humanisasi, bukan dehumanisasi. (TR9.P7.D64)
65 Kasus dugaan penistaan agama telah memancing Paragraf ini merupakan
reaksi keras. Unjuk rasa besar menuntut proses paragraf deduktif karena
hukum terhadap Basuki beberapa kali terjadi. Kita kalimat utamanya terletak di
bersyukur unjuk rasa yang melibatkan massa besar awal paragraf.
itu berlangsung damai. (TR10.P1.D65)
66 Aspirasi pengunjuk rasa telah didengar pemerintah. Paragraf ini merupakan
Kini, kasus dugaan penistaan agama berada dalam paragraf deduktif karena
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(TR1.P2.D2)
3 Fenomena pengerahan dan pengumpulan kekuatan Paragraf ini dikembangkan
massa sah dalam negara demokrasi. Itu merupakan dengan pola pengembangan
bentuk partisipasi politik warga negara. Meski pada perbandingan/ pengontrasan
sisi lain tren pengerahan massa memunculkan tanya karena mengontraskan
di mana peran partai politik yang merupakan pilar antara dua hal, yaitu
demokrasi. Bukankah partai politik punya peran dan pengerahan massa dengan
fungsi mengartikulasikan kepentingan dan peran partai politik.
mengagregasikan kepentingan rakyat. Panggung
partai politik adalah panggung parlemen.
(TR1.P3.D3)
4 Terlepas dari gugatan terhadap peran partai politik, Paragraf ini dikembangkan
semua pihak menangkap aspirasi perlunya penegakan dengan pola pengembangan
hukum cepat terhadap Basuki. Proses hukum umum-khusus. Paragraf ini
terhadap Basuki juga merupakan ujian terhadap dimulai dengan
kemandirian kekuasaan kehakiman. Dan pada mengemukakan hal yang
tempat lain, tertangkap pesan keinginan kita tetap bersifat umum. Lalu, pada
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan dasar kalimat kedua sampai
negara Pancasila. Tidak ada aspirasi berbeda. kelima dijelaskan hal-hal
Kebersamaan kita sebagai bangsa perlu diperkokoh yang bersifat khusus yang
untuk menghadapi perkembangan global yang juga mendukung pernyataan
tidak menentu. (TR1.P4.D4) umum.
5 Proses hukum terhadap Basuki bisa diproses cepat, Paragraf ini dikembangkan
sesuai dengan KUHAP. Setelah Kejaksaan Agung dengan pola pengembangan
menyatakan berkas pemeriksaan Basuki lengkap (P- kronologi karena
21), kita menunggu proses hukum selanjutnya, menjelaskan proses hukum
penyerahan barang bukti dan tersangka, sebelum Basuki dilaksanakan. Hal ini
dilimpahkan ke pengadilan. (TR1.P5.D5) dapat dilihat dari kalimat
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kedua.
6 Biarlah proses hukum berjalan terbuka sesuai dengan Paragraf ini dikembangkan
prinsip kemandirian kekuasaan kehakiman. dengan pola pengembangan
Menentukan bersalah tidaknya seseorang adalah campuran. Paragraf ini
otoritas hakim yang memang punya kewenangan dikembangkan dengan
untuk menyatakan bersalah tidaknya seseorang. Kita kalimat penjelas terdapat di
mendorong proses hukum dijaga bersama agar awal dan akhir paragraf
supremasi hukum tegak, demokrasi kian matang, sedangkan kalimat
kebersamaan kita sebagai bangsa terjaga. utamanya terletak di tengah
(TR1.P6.D6) paragraf.
7 Penggantian Ketua DPR ini tentunya menjadi catatan Paragraf ini dikembangkan
tersendiri bagi sejarah parlemen di negeri ini. Dari 16 dengan pola pengembangan
ketua DPR yang pernah menjabat, hanya Setya umum-khusus. Paragraf ini
Novanto yang pernah mengundurkan diri dari dimulai dengan
jabatannya, kemudian menduduki kembali jabatan mengemukakan hal yang
yang pernah ditinggalkannya itu. (TR2.P1.D7) bersifat umum. Lalu, di
akhir paragraf diberi
pernyataan khusus yang
mendukung pernyataan
umum di awal paragraf.
8 Kita ingat, pada 16 Desember 2015, Novanto Paragraf ini dikembangkan Tidak
mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR setelah dengan pola pengembangan memenuhi
semua fraksi di Mahkamah Kehormatan Dewan kronologi karena syarat
(MKD) menilainya melanggar etika dan menjatuhkan menjelaskan kronologi paragraf
sanksi sedang dalam kasus dugaan permintaan saham pengunduran diri Ketua karena hanya
PT Freeport Indonesia. (TR2.P2.D8) DPR, yaitu Setya Novanto. terdiri dari
satu kalimat.
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang tidak boleh diintervensi kekuasaan mana pun, paragraf ini terdapat
termasuk juga Presiden Joko Widodo dalam definisi, yaitu pada kalimat
posisinya sebagai kepala negara ataupun kepala ketiga.
pemerintahan, serta oleh tekanan massa. Melalui
sidang terbuka, masyarakat akan mendapatkan
gambaran bagaimana duduk soal kasus penistaan
agama dengan terdakwa Basuki. (TR5.P1.D29)
30 Kita dorong penyelesaian hukum melalui Paragraf ini dikembangkan
persidangan sebagai instrumen demokrasi. dengan pola pengembangan
Kepentingan masyarakat diwakili jaksa yang atas campuran. Paragraf ini
nama negara akan bertindak sebagai penuntut hukum. dikembangkan dengan
Persidangan atas diri Basuki adalah ujian terhadap kalimat utama terdapat di
kemandirian kekuasaan kehakiman dan demokrasi itu awal, kalimat penjelas di
sendiri. (TR5.P3.D30) tengah, dan kalimat penegas
di akhir paragraf.
31 Setelah aspirasi diakomodasi, saatnya kita duduk Paragraf ini dikembangkan
bersama mengawal proses hukum itu sendiri. Partai dengan pola pengembangan
politik dan DPR bisa menjalankan peran untuk terus umum-khusus. Hal yang
mengawal proses hukum tetap berjalan sesuai dengan bersifat umum terdapat pada
relnya. Namun, pengawalan itu harus tetap kalimat pertama. Pada
menghormati prinsip kemandirian kekuasaan kalimat-kalimat selanjutnya
kehakiman. (TR5.P4.D31) diungkapkan hal-hal yang
bersifat khusus untuk
menjelaskan pernyataan
umumnya.
32 Kita tak ingin bangsa ini terus terjebak pada Paragraf ini dikembangkan
polarisasi pendapat. Padahal, aspirasi dari pengunjuk dengan pola pengembangan
rasa, seperti penegakan supremasi hukum, perlunya khusus-umum. Paragraf ini
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
utamanya.
52 Jika tidak segera dikerjakan, semua akan menjadi Paragraf diatas Tidak
bom waktu karena Indonesia adalah kawasan rawan dikembangkan dengan pola memenuhi
gempa. (TR7.P10.D52 pengembangan analogi bom syarat
waktu dengan gempa. paragraf
karena hanya
terdiri dari
satu kalimat.
53 Melalui laporan media, dan tayangan televisi, kita Paragraf ini dikembangkan
menyaksikan bagaimana petugas penolong, petugas dengan pola pengembangan
SAR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana pemerincian. Kedua kalimat
(BNPB), pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat dalam paragraf ini berisi
turun langsung membantu korban dan keluarga rincian pihak-pihak yang
korban gempa. Presiden Joko Widodo dan sejumlah membantu menangani
menteri turun langsung pada hari kedua setelah bencana Aceh.
gempa. (TR8.P1.D53)
54 Hingga Kamis kemarin, menurut Kepala BNPB Paragraf ini dikembangkan
Willem Rampangilei, 99 orang meninggal serta dengan pola pengembangan
sejumlah orang luka berat dan ringan. Beberapa khusus-umum. Paragraf ini
rumah tinggal dan tempat ibadah hancur berantakan.
dimulai dengan menjelaskan
Solidaritas untuk Aceh juga digemakan melalui hal-hal yang bersifat khusus
media sosial. Inilah pemanfaatan media sosial yang
pada kalimat pertama
lebih produktif. (TR8.P2.D54) sampai ketiga. Setelah itu,
diungkapkan hal yang
bersifat umum pada kalimat
keempat.
55 Kepada keluarga korban meninggal, kita berbela Paragraf ini dikembangkan
sungkawa. Kepada tim penolong dan sukarelawan, dengan pola pengembangan
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
utamanya.
60 UN telanjur salah kaprah, yang salah dianggap Paragraf ini dikembangkan
benar. Padahal, dengan kondisi kemajemukan, dengan pola pengembangan
apalagi dengan satuan pendidikan (sekolah) yang umum-khusus. Hal yang
beragam, UN tidak layak secara konseptual sebagai bersifat umum terdapat pada
alat ukur yang memvonis keberhasilan dan kalimat pertama. Pada
kegagalan proses pendidikan. Sebagai pemetaan kalimat kedua dan ketiga
oke, tetapi begitu dikaitkan dengan nasib peserta diungkapkan hal-hal yang
didik, maksud baik serba nasional, termasuk bersifat khusus untuk
menjadi pemersatu keindonesiaan, pun gagal. menjelaskan kalimat
(TR9.P3.D60) utamanya.
61 Paradigma kebijakan UN yang pragmatis di Paragraf ini dikembangkan
lapangan tercampur aduk dengan evaluasi proses dengan pola pengembangan
pendidikan. Ahli pendidikan benar. Evaluasi campuran. Paragraf ini
pendidikan harus dilakukan, dan sudah ditabalkan dikembangkan dengan
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 kalimat utama terdapat di
tentang Sistem Pendidikan Nasional, tetapi bukan awal, kalimat penjelas di
dengan standardisasi sejumlah mata pelajaran secara tengah, dan kalimat penegas
nasional. Merujuk pada cara berpikir pragmatis kita, di akhir paragraf.
UN dalam konteks minimum standardisasi
kurikulum bisa dijadikan salah satu parameter
evaluasi pendidikan. (TR9.P4.D61)
62 Hasil UN bisa dijadikan pelengkap hasil evaluasi Paragraf ini dikembangkan
terstruktur guru dan sekolah. UN tak digelar di dengan pola pengembangan
setiap akhir tahun ajaran, tetapi in between, tak umum-khusus. Hal yang
berdampak ke individu peserta didik, tetapi pada bersifat umum terdapat pada
perbaikan mutu praksis pendidikan. Hasil UN dan kalimat pertama. Kalimat
evaluasi rutin yang dilakukan sekolah dan guru jadi kedua dan ketiga berisi hal-
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdiri dari
satu kalimat.
80 Di Lamongan, Jawa Timur, 16 santri pondok Paragraf ini dikembangkan
pesantren di Kranji, Kecamatan Paciran, disangka dengan pola perbandingan
menyebabkan tewasnya seorang santri. Para pelaku karena membandingkan dua
menganiaya korban karena menduga korban kasus kekerasan.
mencuri uang dan hard disk milik santri lain.
Sementara di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan
Tengah, gadis berusia 10 tahun ditemukan tewas di
dekat rumahnya. Pelaku kekerasan belum diketahui.
(TR12.P3.D80)
81 Kekerasan terhadap anak, apalagi sampai Paragraf ini dikembangkan
menyebabkan kematian, seharusnya tidak terjadi dengan pola pengembangan
lagi, di tengah upaya pemerintah meningkatkan umum-khusus. Hal yang
perlindungan pada anak. Kita masih ingat Presiden bersifat umum terdapat pada
Joko Widodo sampai perlu mengeluarkan Peraturan kalimat pertama. Kalimat
Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) kedua berisi pernyataan
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak khusus untuk menjelaskan
ketika kekerasan seksual terhadap anak semakin kalimat utamanya.
keji. (TR12.P4.D81)
82 Yang lebih memprihatinkan, kekerasan dilakukan Paragraf ini dikembangkan
sesama anak atau remaja. Kekerasan seksual yang dengan pola pengembangan
menewaskan Yy di Bengkulu dan melahirkan umum-khusus. Hal yang
Perppu Nomor 1 Tahun 2016 dilakukan sekelompok bersifat umum terdapat pada
remaja. Kekerasan di Bantul dan Lamongan juga kalimat pertama. Kalimat
dilakukan remaja. (TR12.P5.D82) kedua dan ketiga berisi hal
yang bersifat khusus untuk
menjelaskan kalimat
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
utamanya.
83 Yang lebih memprihatinkan, kekerasan dilakukan Paragraf ini dikembangkan
sesama anak atau remaja. Kekerasan seksual yang dengan pola pengembangan
menewaskan Yy di Bengkulu dan melahirkan sebab-akibat. Sebabnya
Perppu Nomor 1 Tahun 2016 dilakukan sekelompok dijelaskan oleh kalimat
remaja. Kekerasan di Bantul dan Lamongan juga pertama. Akibatnya
dilakukan remaja. (TR12.P6.D83) dijelaskan oleh kalimat
kedua.
84 Kita tidak tahu dengan tepat jumlah kekerasan yang Paragraf ini dikembangkan
dilakukan remaja dari waktu ke waktu. Akan tetapi, dengan pola pengembangan
kita mengetahui melalui berita media, kekerasan umum-khusus. Hal yang
tersebut biasanya dilakukan berkelompok oleh bersifat umum terdapat pada
remaja pria, alasan melakukan kekerasan sering kali kalimat pertama. Pada
karena hal sepele, dan pelaku tidak segan kalimat kedua diungkapkan
menggunakan senjata mematikan. (TR12.P7.D84) hal yang bersifat khusus
untuk menjelaskan kalimat
utamanya.
85 Kalau kita meyakini usia remaja adalah masa Paragraf ini dikembangkan
mencari jati diri dan remaja memerlukan model dengan pola pengembangan
peran, kita mendesak pemerintah mencari solusi khusus-umum. Paragraf ini
segera. Kita tidak ingin remaja kita kelak menjadi dimulai dengan menjelaskan
warga negara yang menghalalkan kekerasan dalam hal-hal yang bersifat khusus
menunjukkan jati diri. (TR12.P8.D85) pada kalimat pertama.
Setelah itu, diungkapkan hal
yang bersifat umum pada
kalimat kedua.
86 Banyak saran sudah diberikan untuk mencegah Paragraf ini dikembangkan
kekerasan pada dan oleh remaja, salah satunya dengan pola pengembangan
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS
2017, ia berhasil menyelesaikan studi S1, dengan skripsi yang berjudul “Unsur
Paragraf, Jenis Paragraf, dan Pola Pengembangan Paragraf pada Tajuk Rencana
185