Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Anis Rosidatul Husna
NIM: 11160183000032
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing
NIP. 198806062015032006
i
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Anis Rosidatul Husna
NIM: 11160183000032
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
iv
ABSTRAK
Anis Rosidatul Husna (11160183000032). Analisis Keterampilan Berbicara
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan dalam
Pembelajaran Tematik.
Penelitian ini ditujukan untuk menjawab hasil analisa dan
mendeskripsikan keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN 1 Sripendowo
Ketapang Lampung Selatan dalam pembelajaran tematik. Metode pendekatan
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Dalam pelaksanaan
penelitian, peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan data
kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data angket dan
wawancara.
Data yang diambil dan dikumpulkan bersumber dari guru kelas dan
siswa kelas IV. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap pelaksanaan, yakni
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan
data yang digunakan meliputi, perpanjangan waktu keterlibatan peneliti dalam
proses penelitian, peningkatan ketekunan, triangulasi dan analisis kasus negatif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa keterampilan
berbicara siswa kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan dalam
pembelajaran tematik memperoleh persentase sebesar 74% dan termasuk ke dalam
kategori baik. Keterampilan berbicara siswa tersebut mencakup aspek pelafalan
yang memperoleh persentase sebesar 73%, aspek parabahasa memperoleh
persentase sebesar 74%, aspek kebahasaan memperoleh persentase sebesar 73%,
aspek isi pebicaraan memperoleh persentase sebesar 75% dan aspek bahasa tubuh
memperoleh persentase sebesar 73%. Faktor yang mempengaruhi keterampilan
berbicara siswa, meliputi faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor
pendukung yakni, kepercayaan diri, lingkungan rumah dan pergaulan sehari-hari
siswa dengan teman sebayanya. Sedangkan, faktor penghambat yakni, sikap
individual siswa, kebiasaan belajar dan lingkungan tempat tinggal siswa.
v
ABSTRACK
Anis Rosidatul Husna (11160183000032). Analysis the Speaking Skills of
Class IV Student of SDN 1 Sri Pendowo Ketapang South Lampung in
Thematic Learning.
This research is aimed at answering the analysis results and describing
the speaking skills of the fourth grade students of SDN 1 Sripendowo Ketapang
South Lampung in thematic learning. The approach method used in this research
is qualitative. In conducting the research, researchers used descriptive qualitative
data analysis techniques and quantitative data. Data collection was carried out
using questionnaire data and interviews.
The data taken and collected came from class teachers and grade IV
students. Data analysis was carried out through three stages of implementation,
namely, data reduction, data display and drawing conclusions. Examination of the
validity of the data used includes, extending the time involved in the research
process, increasing persistence, triangulation and analysis of negative cases.
The results obtained showed that the speaking skills of fourth grade
students of SDN 1 Sripendowo Ketapang South Lampung in thematic learning
obtained a percentage of 74% and were included in the good category. The
students speaking skills included the pronunciation aspect which got a percentage
of 73%, the language aspect got a percentage of 74%, the linguistic aspect got a
percentage of 73%, the content aspect of the talk got a percentage of 75% and the
body language aspect got a percentage of 73%. Factors that affect students
speaking skills include supporting factors and inhibiting factors. The supporting
factors are self-confidence, home environment and students daily interactions with
their peers. Meanwhile, the inhibiting factors are students individual attitudes,
study habits and the environment where students live.
vi
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan arahan serta bimbingan
yang positif dalam penyusunan skripsi ini.
4. Rohmat Widyanto, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah yang telah memberikan arahan dan masukan
yang membangun selama proses penulisan skripsi.
5. Anis Fuadah Z, M. Pd. I., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, yang
tak pernah lelah untuk selalu membimbing, membantu serta
memotivasi penulis dengan senang hati, tulus, sabar dan ikhlas,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
vii
6. Segenap Dosen serta Staf Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah yang telah memberikan dukungan serta ilmu, wawasan
dan pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan, sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis.
7. Misnawati, S.Pd. I., Selaku Kepala SDN 1 Sripendowo Ketapang
Lampung Selatan yang telah memberikan izin serta dukungan yang
tinggi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian/riset di SDN 1
Sripendowo Ketapang Lampung Selatan.
8. Siti Nurhayati, S. Pd., selaku Guru Kelas IV SDN 1 Sripendowo
Ketapang Lampung Selatan yang telah menerima dengan senang hati
dan bersedia membantu serta memotivasi penulis selama proses
penelitian yang dilakukan di SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung
Selatan.
9. Bapak penulis, Sudarno dan Ibu penulis, Eni Sumarni. Kedua
orangtua yang sangat penulis cintai, yang selalu memberi cinta dan
kasih sayangnya berupa doa di setiap waktu, semangat, dukungan
serta motivasi dalam penulisan serta penyusunan skripsi, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
10. Adik penulis, Waliatus Sa’adah, yang telah memberikan dukungan
serta semangat yang membara, agar penulis segera menyelesaikan
skripsi ini.
11. Kakak penulis, Umi Kholifah beserta kakak ipar penulis, M. Syaikhu
Anwari dan dua keponakan penulis, Vita Ayuni N. dan M. Maulana
Arsyad Al-Murtaqi yang selalu memberikan doa dan motivasi,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Asti dan Alfi selaku bagian dari sobat santuy, yang selalu bersedia
membantu dan menyemangati penulis, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
13. Seluruh Teman-teman PGMI 2016 UIN Jakarta, yang selalu menjadi
support system penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik.
viii
Atas rasa syukur dan terimakasih yang penulis haturkan, semoga seluruh
pihak yang turut membantu dan berperan penting dalam penyusunan skripsi ini,
mendapat amal dan balasan yang setimpal dari Allah SWT berdasarkan perbuatan
baik dan mulia yang telah dilakukan. Dalam penyusunan dan penulis skripsi ini,
penulis sangat menyadari terdapat banyak kekurangan. Maka daripada itu,
penulis berharap dan bersedia menerima saran, kritik dan masukan yang
membangun, agar skripsi ini dapat menjadi karya ilmiah yang baik guna
meningkatkan mutu pendidikan dan bermanfaat bagi para pembaca dan penulis
khususnya.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
C. Subjek Penelitian ...................................................................................... 40
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data............................................ 40
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 45
F. Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................................. 47
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Delia Putri, Elvina, Keterampilan Berbahasa Di Sekolah Dasar Melalui Metode Game’s, (Riau:
Qiara Media, 2019), Hal. 3.
1
2
2
Siti Nurhayati, Wawancara Guru Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang, (Lampung Selatan:
Selasa, 21 Juli 2020), Pukul. 08.44 WIB.
3
B. Identifikasi Masalah
3
Observasi Langsung, Di Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang, (Lampung Selatan: Rabu, 22
Juli 2020), Pukul. 07.30 - 09.30 WIB.
4
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
2. Bagi Siswa
a. Siswa memiliki keterampilan berbicara yang baik.
b. Membantu dan memotivasi siswa agar lebih percaya diri, berani,
antusiasme dan aktif dalam meningkatkan serta memperbaiki
keterampilan berbicara siswa pada proses pembelajaran tematik.
3. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti, mengenai
keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang
Lampung Selatan dalam pembelajaran tematik.
BAB II
A. Deskripsi Teoritik
1. Keterampilan Berbicara
4
Suprihatiningsih, Keterampilan Tata Busana di Madrasah Aliyah, (Yogyakarta: Deepublish,
2016), hal. 51.
5
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Keterampilan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) hal.
1180.
6
Tim Budi Pekerti, Pendidikan Budi Pekerti SMA Kls XII, (Jakarta: Grasindo, 2014), hal. ix.
6
7
7
Subhayani, Sa’adiah, Armia, Keterampilan Berbicara, (Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press, 2017), hal. 96.
8
Agus Darmuki, Ahmad Hariyadi, Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode
Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mahasiswa PBSI Tingkat I-B PGRI Bojonegoro Tahun Akademik
2018/2019, Jurnal Kredo, Vol. 2 No.2, 2019, hal. 258.
9
Ayu Gustia Ningsih, Atmazaki, Syahrul R, Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode
Bermain Teka-teki Siswa Kelas X MAS-TI Tabek Gadang Kabupaten Lima Puluh Kota, Jurnal
Bahasa, Sastra dan Pembelajaran, Vol. 1 No. 3, 2013, hal. 2.
10
Farida Yufarlina Rosita, Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Berbicara
Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar, JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Vol. 1 No. 1, 2015,
hal. 27.
8
11
Putri, Elvina, Loc. Cit.
12
Agus Setyonegoro, Hakikat, Alasan, dan Tujuan Berbicara (Dasar Pembangunan Kemampuan
Berbicara), Jurnal Pena, Vol. 3 No. 1, 2013, hal. 71.
9
13
Zuniar Kamaluddin Mabruri, Ferry Aristya, Peningkatan Keterampilan Berbicara Pembelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV Melalui Penerapan Strategi Role Playing SD Negeri Ploso 1 Pacitan,
Naturalistic: Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 1 No. 2, 2017, hal.
113.
14
Charles Bonar Sirait, The Power Of Public Speaking: Kita Cerdas Berbicara di Depan Publik,
(Jakarta: PT Gramedia, 2016), hal.2.
10
15
Erwin Putera Permana, Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus Kaki Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar, Jurnal Profesi Pendidikan
Dasar, Vol. 2 No. 2, 2015. hal. 135.
16
Rita Kurnia, Bahasa Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hal. 2-3.
11
17
Mochammad Bayu Firmansyah, Model Pembelajaran Diskusi Berbasis Perilaku Berliterasi
Untuk Keterampilan Berbicara, Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Vol. 8 No. 2, 2017, hal. 121.
12
18
Sujinah, Menjadi Pembicara Terampil, (Yogyakarta: Deepublish, 2017), hal 57-58.
13
1) Lafal
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
masyarakat mengucapkan bunyi bahasa. Melafalkan berati
mengucapkan.
2) Kosakata
Kosakata berati perbendaharaan kata. Kosakata dimiliki
seseorang dan kemampuan memilih kata yang tepat dan sesuai
(diksi) dapat dijadikan tolak ukur dalam menilai keterampilan
berbicara. Untuk menambah perbendaharaan, mampu memilih
karya yang tepat dan sesuai, kita harus menggunakan kamus,
sering memperhatikan orang yang terampil berbicara, sering
19
Luthfi Muhammad Hidayat, Erliany Syaodih, Rita Zahara, Efektivitas Metode Role Playing
untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiah 2 Sumbersari, Jurnal Educare, Vol. 14 No. 2, 2016, hal. 26.
14
20
Sinta Diana Martaulina, Bahasa Indonesia Terapan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hal. 4-5.
21
Muhammad Usman, Perkembangan Bahasa dalam Bermain dan Permainan: Untuk Pendidikan
Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hal. 40
15
1) Berdasarkan tujuan
a) Berbicara memberitahukan, melaporkan, dan
menginformasikan.
Berbicara untuk tujuan memberitahukan, melaporkan atau
menginformasikan dilakukan jika seseorang ingin
menjelaskan suatu proses.
b) Berbicara menghibur
Berbicara menghibur memerlukan keterampilan menarik
perhatian pendengar. Suasana pembicaraannya bersifat
santai, penuh canda.
c) Berbicara mengajak, membujuk, meyakinkan, dan
menggerakkan
Misalnya, guru membangkitkan semangat dan gairah
belajar siswa melalui nasihat-nasihat.
2) Berdasarkan situasi
a) Berbicara formal
Contohnya ceramah dan wawancara.
b) Berbicara informal
Contohnya bertelepon
3) Berdasarkan cara penyampaian
a) Berbicara mendadak. Tanpa direncanakan berbicara di
depan umum.
b) Berbicara berdasarkan catatan. Pembicara menggunakan
catatan kecil yang disiapkan sebelumnya serta telah
menguasai materi.
c) Berbicara berdasarkan hafalan. Pembicara menyiapkan
dengan cermat dan menulis dengan lengkap. Kemudian,
dihafalkannya kata demi kata kalimat demi kalimat
sebelum berbicara.
d) Berbicara berdasarkan naskah. Pembicara telah menyusun
naskah pembicaraan secara tertulis dan membacakannya
pada saat berbicara.
4) Berdasarkan jumlah pendengar
a) Berbicara antar pribadi
b) Berbicara dalam kelompok kecil
c) Berbicara dalam kelompok besar
Terjadi apabila pembicara menghadapi pendengar yang
jumlahnya besar. Perpindahan peran dari pembicara
menjadi pendengar atau sebaliknya sangat kecil
kemungkinan, bahkan tidak terjadi.22
22
Andri Wicaksono, Ahmad Subhan Roza, Teori Pembelajaran Bahasa: Suatu Catatan Singkat,
(Yogyakarta: Garudhawaca, 2016), hal. 82-83.
16
23
Tarigan (1990) dalam Lalita Melasarianti, Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode
Debat Plus Pada Mata Kuliah Berbicara, Jurnal Ilmiah Lingua Idea, Vol. 9 No. 1, 2018, hal. 25-
26.
17
24
Departemen Pendidikan Nasional: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Pembelajaran Berbicara, (Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, 2009), hal. 5.
18
c) Debat.25
25
Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung: Angkasa,
2013), hal. 24-25.
19
26
Elaine B Johnson, Contextual Teaching and Learning Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar
Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: Mizan Learning Center, 2010), hal. 6.
27
Burhan Nurgiyanto, Penilaian Pembelajaran Bahasa, (Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogtakarta, 2010), hal. 325.
28
Usman, Op. Cit., hal. 40-41.
20
2. Pembelajaran Tematik
a. Pengertian Pembelajaran Tematik
29
Marlina Eliyanti Simbolon, Tuturan dalam Pembelajaran Berbicara dengan Metode Reciprocal
Teaching, (Surabaya: Media Sahabat Cendikia, 2019), hal. 35.
30
Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2019), hal. 3.
21
31
Sungkono, Pembelajaran Tematik Dan Implementasinya Di Sekolah Dasar, Jurnal Ilmiah
Pembelajaran, Vol. 2 No. 1, 2006, hal. 52.
32
Indriwati dalam Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 149.
33
Nurul Hidayah, Pembelajaran Tematik Integratif Di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Dasar, Vol. 2 No. 1, 2015, hal. 36.
22
34
Tim Pakar (2006) dalam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Pembelajaran Tematik di SD, (Yogyakarta: PPPPTK
Matematika, 2009), hal. 14-15.
24
36
Hosnan (2014) dalam Resnani, Penerapan Model Discovery Learning untuk Peningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kelas VC SDIT Generasi Rabbani
Kota Bengkulu, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. 12 No. 1, 2015, hal. 10.
26
37
Depdiknas, Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar, (Jakarta: Depsiknas,
2006), hal. 4.
38
Ibid., 15.
27
39
Nurkhayati, Apri Utami Parta Santi, Pengaruh Model Tematik Terhadap Kreativitas Guru
Dalam Mengajar Di Sekolah Dasar Negeri Jagakarsa 09 Pagi, Holistika: Jurnal Ilmiah PGSD,
Vol. 1 No. 2, 2017, hal. 89.
28
40
Sun Haji, Pembelajaran Tematik yang Ideal di MI/SD, Jurnal Pendidikan, Vol. III No. 1, 2015,
hal. 60-61.
29
41
Kunandar dalam Rendy Nugraha Frasandy, Pembelajaran Tematik Integratif (Model Integrasi
Mata Pelajaran Umum SD/MI Dengan Nilai Agama, Jurnal Elementary, Vol. 5 No. 2, 2017, hal.
312-313.
30
42
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas IV, Tema 4/Berbagai Pekerjaan: Buku
Guru, Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
31
metode show and tell dengan media gambar dibuktikan dengan hasil
pembelajaran dari siklus I, secara klsikal skor rata-rata siswa adalah 75 %.
Pada siklus II, secara klasikal, skor rata-rata siswa adalah 96,43%. Dari
kedua siklus terjadi peningkatan keterampilan berbicara sebesar 21,43%.
C. Kerangka Berpikir
Keterampilan Berbicara
Pembelajaran Tematik
METODE PENELITIAN
2019 2020
Kegiatan
Okt Des Jan Mar Ags Sep Okt Nov Des
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Seminar
Proposal
Penyusunan
Instrumen
Proses
penelitian
Pengolahan,
Analisis Data
dan
Penyusunan
BAB 4-5
Sidang
Skripsi dan
revisi
38
39
B. Metode Penelitian
43
Albi Anggito, Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Sukabumi: CV Jejak, 2018),
hal. 7.
44
Muh. Fitrah, Luthfiyah, Metode Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus
(Sukabumi: CV Jejak, 2017), hal. 44.
45
S. Aminah, Roikan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Ilmu Politik, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2019), hal. 55.
40
C. Subjek Penelitian
46
Iwan Hermawan, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan Mixed Methode,
(Kuningan: Hidayatul Qur’an Kuningan, 2019), hal. 75.
47
Bagja Waluya, Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program llmu Pengetahuan Sosial, (Bandung: PT Setia Purna
Inves, 2007), hal. 95.
41
dengan memilih salah satu kriteria pilihan jawaban yang sesuai dengan
keadaan atau pribadi responden. Kriteria atau opsi jawaban meliputi 5
pilihan, yakni: SL (Selalu), SR (Sering), KD (Kadang-kadang), P (Pernah)
dan TP (Tidak Pernah).
Jumlah
Aspek Indikator No. Soal
Item
Pelafalan Kemampuan 2 1, 2
mengucapkan konsonan
dan vokal secara benar.
Ucapan dalam berbicara. 2 3, 4
Aksen dalam berbicara. 2 5, 6
Parabahasa Nada dalam berbicara. 2 7, 8
Tingkatan jeda dalam 2 9, 10
berbicara.
Kecepatan. 2 11, 12
Kelancaran. 4 13, 14, 15,
16
Kebahasaan Pemilihan diksi 4 17, 18, 19,
20
Penggunaan kalimat 4 21, 22, 23,
24
Isi Pembicaraan Keterampilan 4 25, 26, 27,
mengembangkan ide 28
cerita.
Sikap penghayatan 3 29, 30, 31
cerita.
Bahasa Tubuh Ekspresi wajah. 4 32, 33, 34,
35
Ekspresi tubuh. 3 36, 37, 38
42
Pernyataan
No. Kriteria Jawaban
Positif Negatif
1. Selalu (SL) 5 1
2. Sering (SR) 4 2
3. Kadang-kadang (KD) 3 3
4. Pernah (P) 2 4
5. Tidak Pernah (TP) 1 5
48
Nizamuddin, Penelitian Berbasis Tesis dan Skripsi: Disertai Aplikasi dan Pendekatan Analisis
Jalur, (Medan: Pantera Publishing, 2020), hal. 192.
43
𝑓
P= × 100 %
𝑛
Keterangan :
P = Persentase setiap pernyataan.
F = Frekuensi setiap alternatif/kriteria jawaban.
N = Jumlah responden.
100 % = Bilangan tetap.49
2. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data
untuk tujuan penelitian, agar peneliti mendapatkan informasi dan data
yang dibutuhkan. Wawancara dilakukan melalui proses atau teknik
percakapan atau perbincangan antara peneliti dan responden berdasarkan
tujuan penelitian, wawancara ini dilakukan menggunakan panduan
wawancara berupa daftar pertanyaan tertulis maupun pertanyaan tanpa
panduan wawancara yang dibutuhkan, namun tetap sesuai tujuan dan
memenuhi syarat dan kebutuhan penelitian, serta dalam pelaksanaan
49
Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif: Quantitative Research Approach, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hal. 75.
50
Kadir, dkk, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika II (SNPMAT II): Pembelajaran
Matematika dalam Era Revolusi Industri 4.0, (Kendari: Universitas Halu Oleo Press, 2019), hal.
65.
44
No. Indikator
1 Definisi keterampilan berbicara siswa
2 Aspek penilaian keterampilan berbicara siswa kelas IV
3 Aspek keterampilan berbicara siswa yang ditingkatkan di kelas IV
4 Faktor pendukung atau penghambat keterampilan berbicara siswa
kelas IV
5 Pemberian apresiasi dan motivasi terhadap keterampilan berbicara
siswa kelas IV dalam pembelajaran tematik
51
Fandi Rosi Sarwo Edi, Teori Wawancara Psikodiagnostik, (Yogyakarta: Leutika Nouvallitera,
2016), hal. 3.
52
Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitugan
Manual & SPSS, (Jakarta: Prenada Media, 2017), hal. 18.
45
53
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 210.
46
terus menerus sampai data dan informasi yang dibutuhkan rampung, sehingga
data yang diperoleh dapat terkumpul dengan valid dan sempurna. Aktivitas
yang dilakukan dalam analisis data mencakup tiga tahap pelaksanaan, yakni:
Data Reduction (reduksi data), Data Display (penyajian data) dan conclusion
drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi).54
54
Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi, (Makassar: Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2018), hal. 54.
55
Ali Nurdin, Komunikasi Magis; Fenomena Dukun di Pedesaan, (Yogyakarta: LKiS Pelangi
Aksara, 2015), hal. 16.
47
56
Choirul Saleh. M. Irfan Islamy, Soesilo Zauhar, Bambang Supriyono, Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya Aparatur, (Malang: UB Press, 2013), hal. 146.
57
Asrori, Rusman, Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi Guru, (Banyumas:
Pena Persada, 2020), hal. 88.
48
b. Peningkatan Ketekunan
58
Salim, Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan Dan Jenis, (Jakarta: Kencana, 2019),
hal. 119.
59
Tarjo, Metode Penelitian Sistem 3x Baca, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hal. 69.
60
Nusa Putra, Ninin Dwi Lestari, Penelitian Kualitatif PAUD, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2013),
hal. 87.
61
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, (Jakarta: Prenada
Media, 2017), hal. 394.
49
c. Triangulasi
62
Helaluddin, Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif: Sebuah Tinjauan Teori & Praktik,
(Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray, 2019), hal. 22.
BAB IV
50
51
Status
No Nama NIP Tugas
Kepegawaian
Misnawati, S. Kepala
1 196610141986032002 Guru - PNS
Pd. I Sekolah
Siti Nurhayati, Guru
2 196904281993082001 Guru – PNS
S. Pd. Kelas
Guru
3 Tursiman, S. Pd. 197602272014071002 Guru – PNS
Kelas
Guru
4 Sutari, S. Pd. 197608181999032002 Guru – PNS
Kelas
Guru
5 Musini, S. Pd. 196904102000072001 Guru – PNS
Kelas
Guru
Ni Ketut Pendidikan
6 196805172000032001 Guru – PNS
Suastiari, S. Ag. Agama
Hindu
Teti Susmiati, S. Guru
7 197709222009022001 Guru – PNS
Pd. Kelas
Erlita
Guru
8 Marziawati, S. 199305012019022005 Guru – PNS
Kelas
Pd.
Eni Triyana, S. Guru – Non Guru
9 -
Pd. PNS Kelas
Ganis Sugiati, S. Guru – Non Guru
10 -
Pd. PNS Kelas
Guru – Non Guru
11 Fitriyanti, S. Pd. -
PNS Kelas
Guru
Eka Adi
Guru – Non Pendidikan
12 Purwanti, S. Pd. -
PNS Agama
I
Islam
Guru – Non Guru
13 Geta Oktavia -
PNS Kelas
Anis Rosidatul Guru – Non Guru
14 -
Husna PNS Kelas
Marthen Luther Guru – Non Guru
15 -
Boling, S. Ag. PNS Penjaskes
Guru – Non Guru
16 Yuniati -
PNS Kelas
17 Eka Hidayati - Operator – Operator
54
Non PNS
Jenis Kelamin
No Kelas Jumlah
L P
1 I 21 18 39
2 II 23 21 44
3 III 21 21 42
4 IV 23 17 40
5 V 25 17 42
6 VI 26 17 43
Jumlah Keseluruhan 139 111 250
B. Deskripsi Data
b. Faktor Penghambat
Keterampilan berbicara siswa dapat dimiliki, jika ada
kemauan serta motivasi yang dibangkitkan dari dalam diri siswa itu
sendiri. Adapun, siswa yang mampu berbicara namun siswa belum
berani melakukan kegiatan berbicara di depan umum, seperti di kelas.
Hal tersebut menjadi faktor penghambat dalam keterampilan berbicara
siswa. Berikut penjelasan dari Siti Nurhayati selaku guru kelas IV,
mengenai faktor penghambat dalam keterampilan berbicara siswa:
gugup dan cemas. Rasa percaya diri yang rendah disebabkan oleh
kebiasaan belajar siswa yang kurang baik, kebiasaan belajar siswa ini
menjadi faktor kedua penghambat keterampilan berbicara siswa.
C. Pembahasan
63
Nurhasanah, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Pembelajaran
Lihat Ucap Di Kelas 1 SDN 005 Koto Sentajo Kecamatan Sentajo Raya, hal. 353.
76
64
Erwin Putera Permana, Pengembangan Media Pembelajaran Boneka Kaus Kaki Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar, hal. 135.
77
dimengerti oleh teman-temannya yang menjadi pendengar dan hal ini tidak
mengganggu jalannya proses pembelajaran.
65
Yudi Budianti,Tia Permata, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Percaya Diri
Siswa Melalui Metode Bermain Peran (Role Playing) pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
Kelas V SDN Buni Bakti 03 Babelan Bekasi, hal. 45.
79
lingkungan rumah, seperti bermain, belajar, dan lain sebagainya. Siswa dan
teman sebayanya akan selalu melakukan kegiatan komunikasi berdasarkan
keadaan yang mereka lakukan. Hal ini dapat membantu siswa, agar
kemampuan siswa dalam berbicara dan berkomunikasi dapat menunjukkan
hasil yang semakin baik.
Guru akan selalu melatih dan membimbing agar siswa dapat terampil
dalam kegiatan berbicara di kelas maupun di luar kelas, seperti di rumah atau
di tempat umum lainnya. Jika, terdapat siswa yang menggunakan komponen
kebahasaan dan kaidah bahasa Indonesia yang kurang tepat dalam berbicara
dan berkomunikasi, maka guru akan selalu mengingatkan, memberitahu dan
mencontohkan bagaimana melakukan kegiatan berbicara yang baik dan
efektif. Guru akan melakukan upaya-upaya peningkatan dalam proses
pembelajaran berdasarkan aspek penilaian keterampilan berbicara guna
mengembangkan serta meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang
semakin baik.
66
Alex Y. Pandaleke, Syamsuddin dan Yunidar, Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara
Melalui Metode Bermain Peran pada Siswa Kelas V SDN Bala keselamatan Palu. hal. 38.
83
pembelajaran, karena siswa akan lebih aktif dan berani dalam menyampaikan
pendapat, ide serta gagasannya saat proses pembelajaran.
67
Noni Risnawelli, Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa dengan Media Gambar Seri,
hal. 31-32.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan pembahasan hasil analisis, keterampilan
berbicara siswa kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
dalam pembelajaran tematik, memperoleh persentase sebesar 74% dan
termasuk ke dalam kategori baik. Hasil analisis data keterampilan berbicara
siswa menunjukkan bahwa aspek pelafalan yang mencakup kemampuan
mengucapkan konsonan dan vokal secara benar, ucapan dan aksen dalam
berbicara memperoleh persentase sebesar 73%, aspek parabahasa yang
mencakup nada, tingkatan jeda, kecepatan dan kelancaran dalam berbicara
memperoleh persentase sebesar 74%, aspek kebahasaan yang mencakup
pemilihan diksi/kata dan penggunaan kalimat memperoleh persentase sebesar
73%, aspek isi pembicaraan yang mencakup keterampilan mengembangkan
ide cerita dan sikap penghayatan cerita memperoleh persentase sebesar 75%
dan aspek bahasa tubuh yang mencakup ekspresi wajah, ekpresi tubuh,
ekspresi tangan dan ekspresi kaki memperoleh persentase sebesar 73%.
85
86
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mengajukan saran yang
dapat dilakukan dalam keterampilan berbicara siswa kelas IV SDN 1
Sripendowo Ketapang Lampung Selatan dalam pembelajaran tematik.
1. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya melakukan pengawasan, pelatihan dan
bimbingan yang berkelanjutan kepada siswa yang memiliki keterampilan
berbicara yang kurang baik atau masih rendah melalui kerjasama dengan
guru, guna meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang kurang baik
atau masih rendah dengan memfasilitasi pembelajaran berbicara siswa
melalui pembelajaran yang aktif, efektif, efisien dan menyenangkan.
2. Bagi Guru
Guru hendaknya menyajikan pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan, melalui penggunaan media atau metode pembelajaran
yang variatif guna menunjang keefektifan keterampilan berbicara siswa di
kelas maupun di luar kelas. Media pembelajaran yang dapat digunakan
yakni yang bersifat konkret, seperti media gambar, siswa dapat dengan
mudah mengemukakan serta mengeksplorasi ide, gagasan atau
pendapatnya melalui gambar yang dilihat. Kemudian, metode
pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode show (menunjukkan)
87
3. Bagi Siswa
Siswa yang memiliki keterampilan berbicara yang sudah baik
hendaknya dipertahankan dengan terus berlatih dan tidak merasa cukup
dan siswa yang keterampilan berbicaranya masih kurang atau rendah,
hendaknya segera diperbaiki dengan berusaha dan terus semangat untuk
lebih baik dalam kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan berbicara
siswa dapat meningkat.
4. Bagi Peneliti
Peneliti hendaknya dapat lebih memahami aspek penunjang
keefektifan keterampilan berbicara siswa, agar dapat membantu guru dan
siswa dalam meningkatkan mutu pembelajaran di dalam kelas dan mutu
pendidikan di sekolah. Serta, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pedoman dan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian
sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
88
89
Sirait, Charles Bonar. 2016. The Power Of Public Speaking: Kita Cerdas
Berbicara di Depan Publik. Jakarta: PT Gramedia.
Siregar, Syofian. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan
Perbandingan Perhitugan Manual & SPSS. Jakarta: Prenada Media.
Sujinah. 2017. Menjadi Pembicara Terampil. Yogyakarta: Deepublish.
Sungkono. Pembelajaran Tematik Dan Implementasinya Di Sekolah Dasar. Jurnal
Ilmiah Pembelajaran. Vol. 2 No. 1. 2006.
Suprihatiningsih. 2016. Keterampilan Tata Busana di Madrasah Aliyah.
Yogyakarta: Deepublish.
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan (1990) dalam Lalita Melasarianti. Peningkatan Keterampilan Berbicara
Melalui Metode Debat Plus Pada Mata Kuliah Berbicara. Jurnal Ilmiah
Lingua Idea. Vol. 9 No. 1. 2018.
Tarjo. 2019. Metode Penelitian Sistem 3x Baca. Yogyakarta: Deepublish.
Tim Budi Pekerti. 2014. Pendidikan Budi Pekerti SMA Kls XII. Jakarta: Grasindo.
Tim Pakar (2006) dalam Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. 2009.
Pembelajaran Tematik di SD. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.
Usman, Muhammad. 2015. Perkembangan Bahasa dalam Bermain dan
Permainan: Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Deepublish.
Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas
XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program llmu Pengetahuan Sosial.
Bandung: PT Setia Purna Inves.
Wicaksono, Andri, Ahmad Subhan Roza. 2016. Teori Pembelajaran Bahasa:
Suatu Catatan Singkat. Yogyakarta: Garudhawaca.
Wijaya, Hengki. 2018. Analisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi.
Makassar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray.
Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenada Media. ............................................................
93
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN
94
Wawancara Prapenelitian
1. Waktu wawancara : Hari Selasa, 21 Juli 2020. Pukul. 08.44 WIB.
2. Tempat wawancara : Ruang Kepala Sekolah SDN 1 Sripendowo
3. Responden : Siti Nurhayati, S.Pd. Selaku Guru Kelas IV SDN 1
Sripendowo Ketapang Lampung Selatan.
No Pertanyaan Deskripsi Jawaban
1. Bagaimana keadaan Keterampilan berbicara siswa masih
keterampilan berbicara siswa kurang, belum baik lah.
kelas IV?
2. Apakah keterampilan berbicara Untuk keterampilan berbicara siswa
siswa kelas IV sudah kelas IV SDN 1 Sripendowo masih
menunjukkan hasil yang baik kurang dan itu mempengaruhi
atau kurang baik (rendah)? kelancaran siswa dalam proses
pembelajaran.
3. Siswa yang memiliki Siswa yang memiliki keterampilan
keterampilan berbicara yang berbicara yang kurang baik hanya
kurang baik mencapai beberapa saja, 40 % dari 20 siswa.
keseluruhan atau hanya Dalam hal ini tugas kita sebagai
beberapa saja? pendidik untuk dapat membantu siswa
agar dapat meningkatkan keterampilan
berbicara.
4. Apa yang menyebabkan Yang menyebabkan keterampilan siswa
keterampilan berbicara siswa kurang baik atau masih rendah karena
kurang baik (rendah)? kebiasaan belajar siswa kurang baik,
motivasi belajarnya kurang, pada malu-
malu kalo suruh menyampaikan
pendapatnya.
5. Keterampilan berbicara siswa Keterampilan berbicara siswa terlihat
100
PEDOMAN WAWANCARA
Guru Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
13. Upaya apa yang ibu lakukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara
siswa kelas IV?
14. Motivasi apa yang ibu berikan agar siswa mau berusaha dan terus semangat
untuk lebih baik dalam kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan
berbicara siswa dapat meningkat?
103
HASIL WAWANCARA
Guru Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
PEDOMAN WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
1. Apakah pelafalan atau ucapan bicaramu saat berbicara selalu benar dan
tepat?
2. Apa yang kamu lakukan supaya pelafalan bicaramu benar dan tepat, saat
berbicara di depan teman-teman dan gurumu?
3. Ketika kamu berbicara apakah bercampur dengan logat daerah?
4. Bagaimana nada bicaramu, saat kamu diminta berbicara di depan guru dan
teman-temanmu?
5. Apakah kamu paham tingkatan jeda dalam berbicara? Bagaimana jika
digunakan saat proses berbicara?
6. Saat diminta menjelaskan atau berbicara, apakah kamu berbicara dengan
tempo yang cepat?
7. Apakah kamu lancar dalam berbicara? Jika tidak apa hambatannya?
8. Apakah kamu mampu memilih diksi dan menggunakan kalimat yang tepat
saat berbicara atau berkomunikasi? Bagaimana caranya?
9. Apakah kamu mampu mengembangkan ide cerita (berdasarkan gambar yang
dilihat atau judul/tema yang ditentukan guru) dan menghayati cerita yang
kamu sampaikan?
10. Bagaimana perasaanmu jika kamu berbicara atau diminta menjelaskan
pembelajaran di depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya yang kamu tunjukkan atau keluarkan ketika
berbicara? Jika ada, seperti apa?
111
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
6. Saat diminta menjelaskan atau Gak. Santai aja, kalo cepet-cepet gak
berbicara, apakah kamu boleh sama bu guru, entar temen-temen
berbicara dengan tempo yang yang denger aku ngomong, susah
cepat? ngertinya.
7. Apakah kamu lancar dalam Iya, lancar. Ya kalo gugup, suka pelan-
berbicara? Jika tidak apa pelan, lambat gitu. Tapi kalo inget,
hambatannya? lancar lagi.
8. Apakah kamu mampu memilih Kadang-kadang sih. Kalo gak bisa, pasti
diksi dan menggunakan dikasih bu guru.
kalimat yang tepat saat
berbicara atau berkomunikasi?
Bagaimana caranya?
9. Apakah kamu mampu Iya. Kadang-kadang bisa, kadang-
mengembangkan ide cerita kadang kurang bisa. Tapi sering
(berdasarkan gambar yang bisanya. Kaya bikin cerita dari gambar,
dilihat atau judul/tema yang kalo gak judul dari bu guru.
ditentukan guru) dan
menghayati cerita yang kamu
sampaikan?
10. Bagaimana perasaanmu jika Biasa aja. Pernah gugup, tapi jarang.
kamu berbicara atau diminta
menjelaskan pembelajaran di
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Gak ada, diem aja di tempat, ngeliatin
113
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
7. Apakah kamu lancar dalam Lancar, tapi suka gak lancar juga.
berbicara? Jika tidak apa Karena gugup kalo gak pas lagi bicara
hambatannya? lupa apa yang mau diomongin.
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Gak ada, aku diem aja, biasa aja.
yang kamu tunjukkan atau
keluarkan ketika berbicara?
Jika ada, seperti apa?
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
bentar aja.
6. Saat diminta menjelaskan atau Saya pelan-pelan kalo ngejelasin atau
berbicara, apakah kamu bicara, biar temen-temen enak
berbicara dengan tempo yang ngedenger dan cepet paham. Kalo cepet-
cepat? cepet takutnya temen-temen gak paham
apa yang saya jelasin.
7. Apakah kamu lancar dalam Kadang-kadang. kadang suka ngulang
berbicara? Jika tidak apa kalimat kalau suruh ngejelasin pelajaran
hambatannya? di depan kelas, itu karena saya gugup,
jadi, agak lupa.
8. Apakah kamu mampu memilih Iya, mampu. Dengan cara sering
diksi dan menggunakan membaca buku dan bertanya sama bu
kalimat yang tepat saat guru, supaya kata dan kalimat kita bisa
berbicara atau berkomunikasi? tepat.
Bagaimana caranya?
9. Apakah kamu mampu Iya, mampu. Kalo misalkan saya
mengembangkan ide cerita bingung buat nemuin ide, saya minta
(berdasarkan gambar yang bantuan ke temen saya atau bu guru,
dilihat atau judul/tema yang kalo udah ngerti, saya lanjut ngerjain
ditentukan guru) dan sendiri.
menghayati cerita yang kamu
sampaikan?
10. Bagaimana perasaanmu jika Biasa aja, percaya diri gitu.
kamu berbicara atau diminta
menjelaskan pembelajaran di
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Tidak ada, kalo lupa, yaa diem dulu,
yang kamu tunjukkan atau kalo udah inget apa yang mau
keluarkan ketika berbicara? disampein, lanjut ngomong lagi.
Jika ada, seperti apa?
128
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
6. Saat diminta menjelaskan atau Sedeng, gak terlalu cepet dan gak terlalu
berbicara, apakah kamu pelan.
berbicara dengan tempo yang
cepat?
7. Apakah kamu lancar dalam Kadang lancar, kadang gak lancar. Kalo
berbicara? Jika tidak apa gerogi, kan suka bikin blank, nah itu
hambatannya? yang buat bicara jadi gak lancar.
8. Apakah kamu mampu memilih Iya, mampu. Sering merhatiin orang
diksi dan menggunakan ngomong dan liat orang nyiarin berita,
kalimat yang tepat saat jadi saya bisa tau cara milih kata dan
berbicara atau berkomunikasi? kalimat yang tepat. Kalo di kelas, bu
Bagaimana caranya? guru yang suka ngasih tau sama benerin,
kalo kata sama kalimat saya gak tepat
waktu lagi ngomong.
9. Apakah kamu mampu Iya, mampu. Saya mampu buat cerita
mengembangkan ide cerita dari gambar yang saya lihat, terus juga
(berdasarkan gambar yang bisa menghayati cerita, tapi ga sering,
dilihat atau judul/tema yang kadang-kadang aja.
ditentukan guru) dan
menghayati cerita yang kamu
sampaikan?
10. Bagaimana perasaanmu jika Suka gugup sama diem di tempat aja
kamu berbicara atau diminta kalo lagi ngejelasin, takut lupa kalo
menjelaskan pembelajaran di pindah-pindah tempat, gak bisa kaya bu
depan kelas? guru, ngejelasinnya sambil jalan kesana-
kesini.
11. Adakah ekspresi atau gaya Iya, ada. Saya kalo ngejelasin ngadep ke
yang kamu tunjukkan atau temen-temen, kalo agak lupa baru liat
keluarkan ketika berbicara? buku. Saya juga suka gemeteran kalo
Jika ada, seperti apa? tiba-tiba suruh maju buat jelasin
134
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
cepat? selesai.
7. Apakah kamu lancar dalam Iya, lancar. Pernah juga gak lancar,
berbicara? Jika tidak apa karena saya gugup sama bingung apa
hambatannya? yang mau dibicarain.
8. Apakah kamu mampu memilih Iya, mampu. Saya bisa sendiri, kalo
diksi dan menggunakan bingung atau gak tau, aku baru nanya-
kalimat yang tepat saat nanya ke orang yang tau kata sama
berbicara atau berkomunikasi? kalimat yang pantes digunain.
Bagaimana caranya?
9. Apakah kamu mampu Iya, mampu. Kalo bu guru ngasih
mengembangkan ide cerita (memberi) tugas buat cerita atau
(berdasarkan gambar yang ngarang cerita, tapi judulnya disesuaiin
dilihat atau judul/tema yang sama bu guru apa (atau) yang udah ada
ditentukan guru) dan di buku pelajaran, saya bisa, tapi belum
menghayati cerita yang kamu bisa banyak-banyak buat kalimatnya,
sampaikan? suka bingung nyari katanya, kalo
kalimat ceritanya suruh bikin banyak.
Bu guru kalo ngasih tugas mengarang,
suka bilang “semampu kalian saja”,
gitu. Terus kalo denger temen cerita,
kadang suka kebawa perasaan sama
ngebayangin (berimajinasi) ceritanya.
10. Bagaimana perasaanmu jika Kadang suka gugup sama gerogi gitu.
kamu berbicara atau diminta
menjelaskan pembelajaran di
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Iya, ada. Saya kadang kalo bicara suka
yang kamu tunjukkan atau gerogi, saya suka goyang-goyangin
keluarkan ketika berbicara? badan, kalo gak nunduk, biar ngilangin
Jika ada, seperti apa? geroginya.
137
Khoerun Nisa
138
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
cepat?
7. Apakah kamu lancar dalam Kadang lancar, kadang juga gak. Kalo
berbicara? Jika tidak apa gak lancar, ya gara-gara gugup sama
hambatannya? malu.
8. Apakah kamu mampu memilih Mampu. Caranya sering belajar dan cari
diksi dan menggunakan tau lewat membaca atau bertanya ke bu
kalimat yang tepat saat guru.
berbicara atau berkomunikasi?
Bagaimana caranya?
9. Apakah kamu mampu Iya, mampu. Saya kadang-kadang bisa
mengembangkan ide cerita bikin cerita dari gambar yang saya lihat,
(berdasarkan gambar yang kalo gambarnya enak dimengerti saya
dilihat atau judul/tema yang bisa, kalo engga saya bingung, dan saya
ditentukan guru) dan bisa ceritain pengalaman-pengalaman
menghayati cerita yang kamu saya, ditulis di buku, kaya pengalaman
sampaikan? libur sekolah, lebaran dan jalan-jalan
sama keluarga. Tapi, sedikit yang saya
tulis, kalau saya bingung bikin
kalimatnya, saya minta tolong bu guru
buat bantuin saya.
10. Bagaimana perasaanmu jika Kadang gugup, tapi lebih sering biasa
kamu berbicara atau diminta aja.
menjelaskan pembelajaran di
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Gak ada, diem aja aku mah.
yang kamu tunjukkan atau
keluarkan ketika berbicara?
Jika ada, seperti apa?
143
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
cepat?
7. Apakah kamu lancar dalam Lancar sih. Tapi, kadang suka gugup.
berbicara? Jika tidak apa
hambatannya?
8. Apakah kamu mampu memilih Iya, Mampu. Caranya harus sering
diksi dan menggunakan belajar dan cari tau kata dan kalimat
kalimat yang tepat saat yang baik buat digunain waktu bicara.
berbicara atau berkomunikasi?
Bagaimana caranya?
9. Apakah kamu mampu Iya, mampu. Waktu bu guru nyuruh
mengembangkan ide cerita (meminta) saya dan temen-temen untuk
(berdasarkan gambar yang memperagakan teks cerita yang ada di
dilihat atau judul/tema yang buku pelajaran, saya dan temen-temen
ditentukan guru) dan bisa mengikuti gaya bicara tokoh
menghayati cerita yang kamu ceritanya, terus kalo disuruh myontohin
sampaikan? gerak tubuh juga bisa, karena ceritanya
enak (mudah) diikuti, ga susah.
10. Bagaimana perasaanmu jika Malu, gerogi gitu.
kamu berbicara atau diminta
menjelaskan pembelajaran di
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Ada, mainin tangan biar ilang
yang kamu tunjukkan atau geroginya.
keluarkan ketika berbicara?
Jika ada, seperti apa?
HASIL WAWANCARA
Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang Lampung Selatan
cepat? dengernya.
7. Apakah kamu lancar dalam Kadang lancar, kadang engga. Kalo gak
berbicara? Jika tidak apa lancar biasanya aku lupa-lupa inget gitu,
hambatannya? sama apa yang mau aku bicarain.
8. Apakah kamu mampu memilih Iya, Mampu. Aku sering baca dan
diksi dan menggunakan belajar sama bunda di rumah, kaya
kalimat yang tepat saat ngerjain tugas sekolah, nanti kalo ada
berbicara atau berkomunikasi? kata atau kalimat yang gak pas, dikasih
Bagaimana caranya? tau sama bunda. Kalo di sekolah, bu
guru yang ngasih tau dan ngajarin.
9. Apakah kamu mampu Mampu. Ngembangin ide cerita pake
mengembangkan ide cerita gambar aku bisa atau nulis cerita tentang
(berdasarkan gambar yang pengalaman aku juga bisa. Kalo
dilihat atau judul/tema yang penghayatan, sesuai keadaan, kalo
ditentukan guru) dan misalkan gerogi, jadi malu mau
menghayati cerita yang kamu menghayati cerita yang lagi dijelasin.
sampaikan?
10. Bagaimana perasaanmu jika Kadang suka takut dan gerogi. Tapi, aku
kamu berbicara atau diminta tetep mau maju ke depan kelas, buat
menjelaskan pembelajaran di ngejelasin pelajaran.
depan kelas?
11. Adakah ekspresi atau gaya Ada, Kalau bu guru minta aku untuk
yang kamu tunjukkan atau ngejelasain di depan kelas, aku kadang-
keluarkan ketika berbicara? kadang mainan tangan, buat ngilangin
Jika ada, seperti apa? rasa takut, biar ngejelasinnya bisa
santai. Terus, kalo salah ngejelasin
materi apa hasil belajar di depan kelas,
suka diketawain temen-temen, ya aku
ikutan ketawa, kalo udah pada kelar
ketawanya, aku lanjut ngejelasin, biar
148
Nama :
Kelas :
PETUNJUK:
CONTOH :
Pertanyaan SL SR KD P TP
Saya suka membaca √
KETERANGAN:
konsonan
Saya bisa melafalkan huruf vokal dan
2.
konsonan
Saya tidak pernah salah ucap ketika
3.
berbicara
Saat saya berbicara, teman-teman
4. memperhatikan dan paham dengan isi
pembicaraan saya
Saya berbicara bercampur dengan logat
5.
daerah
Saat berdiskusi dengan teman sebangku,
6. saya lebih senang memakai bahasa daerah
daripada bahasa Indonesia
Saya berbicara dengan nada yang tinggi dan
7.
lantang
8. Saat berbicara, suara saya seperti gemetar
9. Saya suka berhenti lama ketika berbicara
Saya tidak menuntaskan isi pembicaraan
10.
ketika sedang berbicara
11. Saya berbicara dengan cepat
12. Saya fasih dalam berbicara
13. Saya berbicara dengan terbata-bata
Saya suka mengulang kalimat dan kata saat
14.
berbicara
Saya merasa ragu saat berbicara di depan
15.
kelas
Saya berbicara dengan lambat dan selalu
16.
berhenti
17. Saya mampu memilih kata ketika berbicara
18. Saya tidak suka memperhatikan orang yang
151
saya bercerita
Saya membaca teks catatan ketika sedang
32. berbicara di depan kelas atau teman-teman
saya
Ketika berbicara kelopak mata saya bergetar
33.
atau kedip-kedip
Saya suka melihat ke langit-langit kelas saat
34.
berbicara di depan kelas
Saya menatap atau melihat ke arah teman-
35.
teman saat berbicara di kelas
Saya menggerakkan bahu ke arah kanan dan
36.
kiri ketika berbicara di depan kelas
Saya meletakkan tangan di pinggang saat
37.
berbicara di depan kelas
Saya diam di tempat dan berdiri hanya di
38.
satu titik saat berbicara
Saya suka menarik-narik dan meremas baju
39.
saat berbicara
Saat berbicara, saya menggosok-gosok
40.
telapak tangan
41. Jari saya bertautan saat berbicara
Telapak tangan saya selalu dingin atau
42.
berkeringat saat berbicara
Kaki saya dalam posisi terkunci saat saya
43.
sedang berbicara
Saya suka menggoyangkan dan menendang
44.
kaki ke depan dan belakang, saat berbicara
Saat berbicara di depan kelas, kaki saya
45.
gemetaran
153
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul“Analisis
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV SDN 1 Sripendowo Ketapang
Lampung Selatan dalam Pembelajaran Tematik”. Disusun oleh Anis Rosidatul
Husna, Nomor Induk Mahasiswa 11160183000032, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen
pembimbing skripsi pada tanggal 30 November 2020.
UJI REFERENSI
NIM : 11160183000032
Daftar Referensi
No BAB I Paraf Pembimbing
Delia Putri, Elvina, Keterampilan Berbahasa Di
1 Sekolah Dasar Melalui Metode Game’s, (Riau:
Qiara Media, 2019), Hal. 3.
BAB II
Suprihatiningsih, Keterampilan Tata Busana di
2 Madrasah Aliyah, (Yogyakarta: Deepublish,
2016), hal. 51.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian
3 Keterampilan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)
hal. 1180.
Tim Budi Pekerti, Pendidikan Budi Pekerti
4
SMA Kls XII, (Jakarta: Grasindo, 2014), hal. ix.
Subhayani, Sa’adiah, Armia, Keterampilan
5 Berbicara, (Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press, 2017), hal. 96.
Agus Darmuki, Ahmad Hariyadi, Peningkatan
6
Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode
155