Beranda /
kaidah pencacahan /
Aturan Perkalian, Aturan Penjumlahan, dan Faktorial
Blog Koma - Halow teman-teman, bagaimana kabarnya hari ini? Mudah-mudahan baik-baik saja.
Pada artikel kali ini kita akan mempelajari materi yang berkaitan dengan kaidah pencacahan yaitu menentukan banyaknya cara
dalam menyusun suatu percobaan. Kaidah pencacahan terdiri dari aturan perkalian dan aturan penjumlahan, permutasi dan
kombinasi.
Untuk khusus pada kesempatan ini, kita akan membahas lebih mendetail tentang Aturan Perkalian, Aturan Penjumlahan, dan
Faktorial. Materi faktorial digunakan untuk masalah permutasi dan kombinasi.
k 2 = banyak cara untuk menyusun unsur kedua setelah unsur pertama tersusun
k 3 = banyak cara untuk menyusun unsur ketiga setelah unsur kedua tersusun
k n = banyak cara untuk menyusun unsur ke-n setelah objek n − 1 unsur sebelumnya
tersusun
Catatan :
Aturan perkalian biasanya digunakan untuk beberapa kejadian yang semuanya "SEKALIGUS TERJADI" dan biasanya menggunakan kata
penghubung "DAN"
Penyelesaian :
Dari diagram di atas, banyaknya pasangan baju dan celana yang dapat digunakan oleh Budi sebanyak 6 pasang yaitu (baju putih,
celana hitam), (baju putih, celana cokelat), (baju batik, celana hitam), (baju batik, celana cokelat), (baju cokelat, celana hitam), dan
(baju cokelat, celana cokelat).
Pada soal ini kita akan menentukan banyaknya pasangan baju dan celana, artinya setiap pasangan harus memuat baju dan
celana sehingga SEKALIGUS kedua-duanya (baju dan celana) harus ada sehingga kita bisa menggunakan aturan perkalian secara
langsung.
Total pasangan = k1 × k2 = 3 × 2 = 6 .
2). Iwan memiliki 5 jenis baju yang berbeda, 2 jenis celana yang berbeda, 2 topi yang berbeda, 3 dasi yang berbeda, dan 4 pasang
sepatu serta kaosnya. Tentukan ada berapa banyak cara Iwan menggunakan seragam sekolah jika semua jenis harus dipakai?
Penyelesaian :
5 × 2 × 2 × 3 × 4 = 240 pilihan.
Jadi, ada 240 pilihan seragam yang bisa dipakai oleh Iwan.
3). Untuk menuju kota C dari kota A harus melewati kota B. Dari kota A ke kota B
melewati 4 jalur dan dari kota B ke kota C ada 3
jalur. Dengan berapa jalur Budi
dapat pergi dari kota A ke kota C?
Penyelesaian :
*). Kita gunakan aturan perkalian karena jalur AB dan BC harus ditempuh semua, artinya ketiga jalur SEKALIGUS dilewati untuk
perjalanan dari kota A ke kota C.
4). Seorang ingin membuatkan plat nomor kendaraan yang terdiri dari
4 angka yang dipilih dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan
dalam plat nomor itu
tidak boleh ada angka yang sama. Berapa banyak plat nomor dapat dibuat?
Penyelesaian :
*). Plat nomor tidak boleh ada angka yang berulang, artinya angka yang sudah dipakai tidak boleh dipakai lagi. Misalkan palat
nomor
2113 tidak boleh karena angka 1 berulang. Contoh yang boleh adalah plat nomor 2134, 1234, 1235, dan lainnya.
*). Misalkan kita buat 4 buah kotak kosong yaitu kotak (a), (b),
(c) dan (d) sebab nomor kendaraan itu terdiri dari 4 angka.
i). Kotak (a), dapat diisi angka 1, 2, 3, 4, atau 5 sehingga ada 5 cara.
ii). Kotak (b), dapat diisi dengan 4 pilihan bilangan karena satu bilangan sudah dipakai untuk kotak (a).
iii). Kotak (c), dapat diisi dengan 3 pilihan bilangan karena dua bilangan sudah dipakai untuk kotak (a) dan (b).
iv). Kotak (d), dapat diisi dengan 2 pilihan bilangan karena tiga bilangan sudah dipakai untuk kotak (a), (b), dan (c).
Jadi, banyaknya plat nomor yang bisa dibuat adalah 120 plat nomor.
5). Seorang ingin membuatkan plat nomor kendaraan yang terdiri dari
4 angka yang dipilih dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5 dan
dalam plat nomor itu
boleh ada angka yang sama. Berapa banyak plat nomor dapat dibuat?
Penyelesaian :
Soal ini sebenarnya mirip dengan soal nomor (4), hanya saja syaratnya yang dibedakan sedikt.
Plat nomor boleh ada angka yang sama, artinya angka yang sudah dipakai boleh dipakai lagi.
*). Kita buat 4 kota karena plat nomor terdiri dari 4 angka saja.
ii). Kotak II, dapat diisi dengan 5 pilihan angka juga karena angka yang sudah dipakai pada kotak I bisa dipakai lagi pada kotak II.
Begitu juga dengan kotak III dan kotak IV ada 5 pilihan angka masing-masing.
Jadi, banyaknya plat nomor yang bisa dibuat adalah 625 plat nomor.
Catatan :
Aturan penjumlahan biasanya digunakan untuk beberapa kejadian yang "TIDAK SEKALIGUS TERJADI" artinya yang terjadi hanya salah satu saja
atau bisa dibilang "PILIHAN" dan biasanya menggunakan kata penghubung "ATAU"
Contoh soal aturan penjumlahan :
6). Di rumahnya Wati terdapat 3 jenis sepeda berbeda, 2 jenis sepeda motor berbeda, dan 2 mobil yang berbeda. Jika Wati ingin
berpergian, ada berapa cara Wati menggunakan kendaraan yang ada di rumahnya?
Penyelesaian :
Pada kasus ini, ada tiga pilihan kendaraan yaitu sepeda, sepeda motor, dan mobil. Wati tidak mungkin menggunakan SEKALIGUS
ketiga jenis kendaraan tersebut yang artinya Wati harus memilih salah satu jenis kendaraan saja. Sehingga kita bisa
menggunakan aturan penjumlahan pada kasus ini.
Jadi, ada 7 cara pilihan kendaraan yang bisa digunakan oleh Wati.
7). Dari Kota A menuju kota D dapat melalui beberapa jalur pada gambar di bawah ini. Berapa banyak kemungkinan jalur yang
dapat dilalui dari Kota A ke Kota D?
Penyelesaian :
*). Untuk perjalanan dari kota A ke kota D bisa melalui kota B atau kota C.
*). Keseluruhan jalur yang ditempuh adalah melalui jalur pertama atau jalur kedua sehingga bisa menggunakan aturan
penjumlahan.
Cara penghitungannya :
n! = n × (n − 1) × (n − 2) × (n − 3)×. . . ×3 × 2 × 1
dengan 0! = 1 .
a). 5!
b). 3!
c). 6!
d).
7!
5!
e). 3! × 2!
f). 8!
3!×6!
Penyelesaian :
a). 5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120
b). 3! = 3 × 2 × 1 = 6
c). 6! = 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 720
d). 7!
=
7×6×5!
= 7 × 6 = 42
5! 5!
e). 3! × 2! = (3 × 2 × 1) × (2 × 1) = 6 × 2 = 12
f).
8! 8×7×6! 8×7 28
= = =
3!×6! (3×2×1)×6! (3×2×1) 3
a). 4 × 5 × 6
b). 8×7×6×5
1×2×3×4
Penyelesaian :
1 × 2 × 3 × 4 × 5 × 6 6!
a). 4 × 5 × 6 = =
1 × 2 × 3 3!
8 × 7 × 6 × 5 8 × 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 8!
b). = =
1 × 2 × 3 × 4 (1 × 2 × 3 × 4) × (4 × 3 × 2 × 1) 4! × 4!
7! 6! 8!
Penyelesaian :
*). Karena penyebutnya ada tiga jenis, maka kemunngkinan jawabannya ada 3 bentuk yang nilainya tetap sama.
5 1 10 8 × 5 8 × 7 × 1 24
− + = − +
7! 6! 8! 8 × 7! 8 × 7 × 6! 8!
40 56 24
= − +
8! 8! 8!
40 − 56 + 24
=
8!
8
=
8!
8
=
8 × 7!
1
=
7!
1
=
7 × 6!
Jadi hasilnya adalah 8
atau 1
atau 1
.
8! 7! 7×6!
n!−(n−2)!
11). Tentukan nilai n , jika = 1
(n−1)!
Penyelesaian :
n! − (n − 2)!
= 1
(n − 1)!
n × (n − 1) × (n − 2)! − (n − 2)!
= 1
(n − 1) × (n − 2)!
n × (n − 1) − 1
= 1
(n − 1)
(n − n) − 1
= 1
(n − 1)
2
n − n − 1 = n − 1
2
n − 2n = 0
n(n − 2) = 0
n = 0 ∨ n = 2
13 komentar:
Unknown
19 Juli 2017 16.55
pada soal no.1 pertanyaannya "Ada berapa
PASANGAN YANG BERBEDA?" berarti baju putih celana putih kan tidak termasuk? tolong penjelasannya
Balas
Balasan
DarFiSuWir
20 Juli 2017 11.20
Hallow @Rizky,
"PASANGAN YANG BERBEDA" di sini maksudnya adalah pasangan antara baju dan celana yang satu berbeda
dengan pasangan baju dan celana yang lainnya. Contoh, pasangan (baju putih, celana hitam) akan berbeda
dengan bentuk pasangan (baju putih, celana putih) akan berbeda juga dengan pasangan (baju hitam, celana