Anda di halaman 1dari 13

Peluang

Kompetensi Dasar

3.3 Menganalisis aturan pencacahan (aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi,


dan kombinasi) melalui masalah kontekstual.
4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan aturan pencacahan
(aturan penjumlahan, aturan perkalian, permutasi, dan kombinasi).

Indikator

3.3.1 Menemukan aturan penjumlahan pada pencacahan


3.3.2 Menemukan aturan perkalian pada pencacahan
3.3.3 Menentukan faktorial bilangan asli
3.3.4 Menentukan permutasi dengan unsur-unsur yang berbeda

4.3.1 Menggunakan aturan penjumlahan untuk menyelesaikan permasalahan


4.3.2 Menggunakan aturan perkalian untuk menyelesaikan permasalahan
4.3.3 Menggunakan aturan faktorial untuk menyelesaikan permasalahan
4.3.4 Menggunakan aturan permutasi dengan unsur-unsur yang berbeda untuk
menyelesaikan permasalahan

49
Peta Konsep

Peluang

Kaidah Kejadian Kejadian


Pencacahan Sederhana Majemuk

Aturan
Aturan Perkalian Permutasi Kombinasi
Penjumlahan

Semua unsur
berbeda

Sebagian unsur
sama

Kata Kunci :

Penjumlahan Permutasi

Perkalian Kombinasi

Faktorial Unsur

50
Kaidah Pencacahan

Sumber: https://olahragaterkini.wordpress.com

Teori peluang lahir pada abad pertengahan di Prancis. Saat ini teori peluang banyak
digunakan di berbagai bidang seperti pada bidang asuransi, bisnis, biologi, olahraga, dan
kesehatan. Salah sau contohnya adalah dalam bidang olahraga pada suatu kompetisi Liga
yang mempertandingkan 20 tim sepak bola dengan sistem kandang dan tandang. Dengan
menggunakan aturan permutasi unsur berbeda, kita dapat menentukan jumlah seluruh laga
yang dipertandingkan dalam satu kali putaran kompetisi liga. Selain itu, olahraga yang sering
menggunakan konsep peluang adalah bridge.
Konsep peluang telah dipelajari sebelumnya di kelas VIII. Pada pembahasan tersebut
telah dipelajari tentang ruang sampel dan menghitung peluang suatu kejadian. Pada bab ini,
materi akan lebih dikembangkan dengan memperkenalkan konsep aturan penjumlahan,
perkalian pencacahan, faktorial, serta permutasi, dan kombinasi.
Kaidah pencacahan adalah suatu cara atau aturan untuk menghitung semua
kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu percobaan. Banyak cara yang mungkin terjadi
dari sebuah percobaan dapat ditentukan dengan menggunakan salah satu gabungan dari
metode aturan penjumlahan, perkalian, faktorial, permutasi, dan kombinasi. Kaidah
pencacahan ini sangat erat kaitannya dalam menentukan peluang suatu kejadian.
Pada kali ini, kita akan membahas tentang aturan penjumlahan, perkalian, faktorial
pada pencacahan serta permutasi dan kombinasi unsur-unsur.

51
A. Aturan Penjumlahan

Mari mengingat kembali.


1. Kejadian A dan B disebut saling lepas jika irisan dari himpunan kejadian A dan B
adalah himpunan kosong
2. Kejadian A dan B disebut tidak saling lepas jika irisan dari himpunan kejadian A dan B
adalah himpunan tidak kosong

Jika kejadian A dan B saling lepas dengan 𝑛(𝐴) adalah banyak kejadian A, 𝑛(𝐵) adalah
banyak kejadian B, maka banyak cara menyusun kejadian A atau B (𝑛(𝐴 ∪ 𝐵)) adalah sebagai
berikut.
𝑛(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑛(𝐴) + 𝑛(𝐵)
Perluasan aturan penjumlahan
Jika terdapat n peristiwa yang saling lepas, dengan k1, k2, k3, …, kn adalah
k1 = banyak cara pada peristiwa pertama
k2 = banyak cara pada peristiwa kedua
k3 = banyak cara pada peristiwa ketiga
dan seterusnya sampai
kn = banyak cara pada peristiwa ke-n
Maka banyak cara untuk n buah peristiwa secara keseluruhan adalah:

k1 + k2 + k3 + . . . + kn

Sementara itu, jika kejadian A dan B tidak saling lepas dengan 𝑛(𝐴) adalah banyak kejadian
A, 𝑛(𝐵) adalah banyak kejadian B, dan 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) adalah banyak irisan kejadian A dan B,
maka banyak cara menyusun kejadian A atau B yaitu 𝑛(𝐴 ∪ 𝐵) adalah sebagai berikut.
𝑛(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑛(𝐴) + 𝑛(𝐵) − 𝑛(𝐴 ∩ 𝐵)
Catatan:
Aturan penjumlahan biasanya digunakan untuk beberapa kejadian yang “tidak sekaligus
terjadi” artinya yang terjadi hanya salah satu saja atau bisa dibilang “pilihan” dan biasanya
menggunakan kata penghubung “atau”.

52
Contoh Soal :
1) Di rumah Andi terdapat 3 jenis kendaraan yaitu 3 jenis sepeda gayung, 2 jenis sepeda
motor, dan 1 mobil. Jika Andi ingin berpergian ke suatu tempat, maka ada berapa cara
Andi menggunakan kendaraan yang ada di rumahnya?
Penyelesaian:
Pada kasus ini, terdapat 3 jenis kendaraan yaitu 3 jenis sepeda gayung, 2 jenis sepeda motor,
dan 1 mobil sehingga Andi tidak mungkin menggunakan “sekaligus” ketiga jenis kendaraan
tersebut yang artinya Andi harus memilih salah satu jenis kendaraan saja sehingga kita bisa
menggunakan aturan penjumlahan pada kasus ini.
*) Menentukan banyak cara menggunakan kendaraan
Total cara = 3 + 2 + 1 = 6 cara
Jadi, ada 6 cara pilihan kendaraan yang bisa digunakan oleh Andi jika ingin berpergian.

B. Aturan Perkalian

Jika terdapat n unsur yang tersedia, dengan k1, k2, k3, …, kn adalah
k1 = banyak cara menyusun unsur pertama
k2 = banyak cara menyusun unsur kedua
k3 = banyak cara menyusun unsur ketiga
dan seterusnya sampai
kn = banyak cara menyusun unsur ke-n setelah objek n – 1 unsur sebelumnya tersusun
Maka banyak cara untuk menyusun n unsur yang tersedia adalah:

k1 × k2 × k3 × . . . × kn
Catatan:
Aturan perkalian biasanya digunakan untuk beberapa kejadian yang “sekaligus terjadi”
artinya yang terjadi secara bersama sama dan biasanya menggunakan kata penghubung “dan”.

Contoh Soal:
1) Budi mempunyai 3 buah baju berwarna putih, cokelat, dan batik. Budi juga memiliki 2
buah celana warna hitam dan cokelat yang berbeda. Ada berapa pasang baju dan celana
yang dapat dipakai dengan pasangan yang berbeda?

Penyelesaian:

53
*) Cara I: Mendaftarkan semua pasangan dengan diagram
Baju Celana (Baju, Celana)
Hitam Putih , Hitam
Putih
Cokelat Putih , Cokelat
Hitam Batik , Hitam
Batik
Cokelat Batik , Cokelat
Hitam Cokelat , Hitam
Cokelat
Cokelat Cokelat , Cokelat
Dari diagram diatas, banyaknya pasangan baju dan celana yang dapat digunakan oleh Budi
sebanyak 6 pasang berbeda

*) Cara II: Menggunakan aturan perkalian


Pada soal ini, kita akan menentukan banyaknya pasangan baju dan celana dimana setiap
pasang harus memuat sekaligus kedua-duanya (baju dan celana) sehingga kita bisa
menggunakan aturan perkalian secara langsung.
*) Unsur pertama adalah baju
Ada 3 pilihan baju sehingga k1 = 3.
*) Unsur kedua adalah celana
Ada 2 pilihan celana sehingga k2 = 2.
*) Jumlah kemungkinan pasangan baju dan celana yang dikenakan Budi adalah
Jumlah kemungkinan pasangan baju dan celana adalah = k1 × k2 = 3 × 2 = 6.

2) Disediakan angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Tentukan:


a) Banyak bilangan ratusan yang dapat dibentuk!
b) Banyak bilangan ratusan ganjil yang dapat dibentuk!
c) Banyak bilangan ratusan yang lebih besar dari 300 yang dapat dibentuk!
d) Banyak bilangan ratusan dengan angka-angka penyusunnya tidak ada yang sama!
Penyelesaian:
a) Bilangan ratusan terdiri atas 3 angka
Ratusan Puluhan Satuan

6 cara 6 cara 6 cara


Jadi banyak bilangan ratusan yang terbentuk adalah 6 × 6 × 6 = 216 cara

54
b) Bilangan ratusan ganjil terdiri atas 3 angka sementara nilai tempat satuannya terbentuk
dari angka ganjil (agar bilangan ratusan ganjil) yakni 1, 3, dan 5 (3 pilihan)
Ratusan Puluhan Satuan

6 cara 6 cara 3 cara


Jadi banyak bilangan ratusan ganjil yang terbentuk adalah 6 × 6 × 3 = 108 cara

c) Bilangan ratusan terdiri atas 3 angka yang nilainya lebih besar dari 300 mempunyai
nilai tempat ratusan yang terbentuk dari angka 3, 4, 5, dan 6 (4 pilihan) sehingga
diperoleh:

Ratusan Puluhan Satuan

4 cara 6 cara 6 cara


Jadi, banyak bilangan ratusan yang terbentuk dengan nilai lebih besar dari 300 ya
adalah 4 × 6 × 6 = 144 cara

d) Bilangan ratusan terdiri atas 3 angka dengan angka-angka penyusunnya tidak ada yang
sama. Pada nilai tempat ratusan, terdapat 6 pilihan angka, sementara pada nilai tempat
puluhan terdapat 5 pilihan angka yang dapat digunakan karena 1 angka sudah
digunakan untuk mewakili nilai tempat ratusan, dan pada nilai tempat satuan terdapat
4 pilihan angka yang dapat digunakan karena 2 angka sudah digunakan untuk
mewakili nilai tempat ratusan dan puluhan sehingga diperoleh sebagai berikut:
Ratusan Puluhan Satuan

6 cara 5 cara 4 cara


Jadi, banyak bilangan ratusan yang terbentuk dengan angka penyusunnya tidak ada
yang sama adalah 6 × 5 × 4 = 120 cara

Latihan Soal
Kerjakan soal berikut ini!
1) Dalam suatu permainan kartu bridge, tentukan banyaknya cara pengambilan sebuah
kartu Ace atau Queen!

55
2) Dalam suatu kelas XII SMAN 1 Semarang, terdapat 14 orang siswa laki-laki dan 26
orang siswa perempuan. Dari masing-masing kelas akan dipilih satu siswa yang akan
mewakili kelas dalam mengikuti panitia kegiatan ulang tahun sekolah. Berapa banyak
cara untuk memilih satu siswa yang mewakili kelas XII SMAN 1 Semarang sebagai
panitia HUT sekolah?
3) Untuk menuju kota C dari kota A harus melalui kota B. Dari kota A ke kota B dapat
dilalui dengan 4 jalur dan dari kota B ke kota C ada 3 jalur. Berapa kemungkinan jalur
yang dapat dilalui agar Adi dapat pergi dari kota A ke kota C?
4) Seseorang ingin membuat plat nomor kendaraan yang terdiri dari 4 angka dipilih dari
angka 1 sampai dengan 9. Tentukan banyak cara menentukan plat nomor jika:
a) Plat nomor bisa terdiri atas angka yang sama
b) Plat nomor tidak boleh ada angka yang sama
5) Diberikan angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Tentukan banyak bilangan ribuan genap
yang dapat dibuat dari angka-angka dimana tidak ada angka yang diulang!

C. Faktorial
Hasil kali bilangan asli berurutan disebut faktorial. Hasil kali n bilangan asli yang
pertama disebut n faktorial dan ditulis dengan notasi n!

Definisi Faktorial

Untuk setiap bilangan asli n, maka n faktorial didefinisikan sebagai:


𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2) × … × 3 × 2 × 1
Hal khusus:
1! = 1 dan 0! = 1 (dari percobaan)

Berdasarkan definisi di atas, kita dapat menentukan faktorial dari suatu bilangan asli, seperti
berikut ini.
1. 2! = 2 × 1 = 2
2. 3! = 3 × 2 × 1 = 6
3. 4! = 4 × 3 × 2 × 1 = 24
4. 5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 120
5. 6! = 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 720
6. 7! = 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 5.040
56
7. 8! = 8 × 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 40.320
8. 9! = 9 × 8 × 7 × 6 × 5 × 4 × 3 × 2 × 1 = 362.880
Dari uraian di atas, kita dapat melihat secara teliti hubungan faktorial dengan bilangan-
bilangan yang dikalikan.
a. 5! = 5 × 4 × 3 × 2 × 1 ⇒ 5! = 5 × 4! = 20 × 3!
8!
b. 8! = 8 × 7! atau 8 = 7!

Secara umum, dapat dituliskan

𝑛! 𝑛! = 𝑛 . (𝑛 − 1)!
𝑛 = (𝑛−1)! ; dengan n bilangan asli atau

Contoh soal:
Tentukan nilai n yang memenuhi persamaan n! = 380 (n – 2)!
Penyelesaian:
n! = n × (n – 1) × (n – 2)! Sehingga
n! = 380 (n – 2)!
1
 n × (n – 1) × (n – 2)! = 380 (n – 2)! ( kalikan kedua ruas dengan (𝑛−2)! )

 n × (n – 1) = 380
 n2 – n = 380
 n2 – n – 380 = 0
 (n – 20)(n + 19) = 0
n = 20 atau n = –19
Karena notasi faktorial berlaku pada bilangan asli, maka n yang dipilih adalah n = 20.

D. Permutasi

Permutasi adalah banyak cara penyusunan r unsur dari n unsur yang tersedia dengan
memerhatikan susunan/urutannya.

Definisi Permutasi

Permutasi k unsur atau objek dari n unsur yang tersedia, dengan


memerhatikan urutan susunannya dapat ditentukan dengan rumus

𝑛!
𝑃𝑘𝑛 = (𝑛−𝑘)! dengan n ≥ k

57
1) Permutasi dari Unsur-Unsur yang Berbeda

Permutasi adalah pengaturan r unsur berbeda dari n unsur yang tersedia dengan
memerhatikan susunan/urutannya
Permasalahan 1
Seorang panitia lomba lari marathon ingin mencetak nomor peserta lomba lari marathon
yang terdiri dari angka 1, 2, 3, dan 4 dimana tidak ada angka penyusunya yang sama.
Tentukan banyak pilihan nomor peserta yang dibuat dari:
a. Tiga angka pertama
b. Empat angka yang tersedia
Alternatif Penyelesaian
a. Jika panitia lomba menggunakan angka 1, 2, 3 maka nomor peserta lomba yang
dapat disusun adalah:
123 132 213 231 312 321
Terdapat 6 nomor peserta
b. Jika nomor peserta disusun dengan menggunakan angka 1, 2, 3, dan 4, maka susunan
nomor peserta lomba yang diperoleh adalah:
123 142 231 321 341 421
124 143 234 314 342 423
132 213 243 321 412 431
134 214 241 324 413 432
Sehingga terdapat 24 pilihan nomor peserta lomba
Mari kita cermati bagaimana menyelesaikan masalah diatas dengan menggunakan konsep
faktorial.
1. Jika nomor antrian disusun dengan menggunakan angka 1, 2, 3 maka banyak susunan
nomor antrian adalah:
3! 3!
6= 3×2×1= =
0! (3 − 3)!
2. Jika nomor antrian disusun dengan menggunakan angka 1, 2, 3, dan 4 maka banyak
susunan nomor antrian adalah:
4 × 3 × 2 × 1 4! 4!
24 = 4 × 3 × 2 × 1 = = =
1 1! (4 − 3)!
Demikian selanjutnya jika diteruskan, banyak susunan k angka dari n angka yang
disediakan yang dapat dibuat adalah:
𝑛!
(𝑛−𝑘)!
dengan 𝑛 ≥ 𝑘 (*)

58
Untuk menguji kebenaran pola rumusan (*), coba kita gunakan untuk memecahkan
masalah berikut ini.

Contoh Soal:
Sekolah SMA Generasi Emas, setiap tahun mengadakan acara pentas seni. Biasanya 8 bulan
sebelum acara akbar, para siswa melakukan pemilihan untuk jabatan ketua dan sekretaris.
Setelah melalui seleksi terdapat 5 kandidat yang mendaftarkan diri; yakni, Angga (A), Beny
(B), Chairul (C), Dadang (D), dan Edo (E). Bagaimana kita mengetahui banyak cara memilih
ketua dan sekretaris untuk acara pentas seni sekolah tersebut?
Alternatif penyelesaian
Untuk mengetahui banyak susunan pengurus dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain:
a) Dengan cara mendaftar
Seluruh kandidat yang mungkin dibuat dapat didaftarkan sebagai berikut:
AB BA CA DA EA
AC BC CB DB EB
AD BD CD DC EC
AE BE CE DE ED
Dari daftar di atas diperoleh banyak susunan pengurus acara pentas seni adalah 20
cara.
b) Dengan aturan perkalian
Untuk masalah ini, akan dipilih 2 pengurus dari 5 kandidat yang ada, dengan
menggunakan pola rumusan (*) diperoleh:
𝑛 = 5 dan 𝑘 = 2
𝑛! 5!
Maka (𝑛−𝑘)! = (5−2)! = 20 cara

Dengan pembahasan masalah 1 dan 2 ditemukan bahwa banyak susunan k unsur


berbeda dari n unsur yang tersedia dan memperhatikan urutan susunannya dapat
𝑛!
dirumuskan dengan (𝑛−𝑘)!. Bentuk susunan ini dikenal dengan “permutasi”

Latihan Soal
Kerjakan soal berikut ini!
1) Dari 7 calon pengurus koperasi, akan dipilih seorang ketua, seorang sekretaris, dan
seorang bendahara. Berapa banyak susunan pengurus yang mungkin dibuat?

59
2) Seorang siswa diwajibkan menjawab 3 soal dari 5 soal yang disediakan. Tentukan banyak
cara siswa memilih soal tersebut dengan urutan nomor pengerjaan soal diperbolehkan
untuk diacak!
3) Carilah nilai n pada persamaan berikut.
(𝑛+1)
a) 𝑃3 = 𝑃4𝑛
(𝑛+1)
b) 𝑃4 = 10𝑃2𝑛
4) Seorang siswa diminta mengerjakan 5 soal dengan ketentuan soal nomor 1 harus
dikerjakan. Jika banyak soal yang diberikan adalah 7 soal, tentukan banyak cara siswa itu
mengerjakan!
5) Berapa banyak susunan huruf yang dapat dibentuk dari huruf-huruf berikut.
a) K, O, M, P, U, T, E, R
b) K, E, L, A, S
c) K, A, L, E, N, G

60
Daftar Pustaka

Indriyastuti & Rosihan Ari, Y. 2009. Khazanah Matematika 2 untuk Kelas XI SMA dan MA Program
Bahasa. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Guru Matematika Wajib Kelas XII SMA/MA
edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Matematika Wajib Kelas XII SMA/MA
edisi Revisi 2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

61

Anda mungkin juga menyukai