(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Pekanbaru. Jl. Abdul Muis No. 14, Cinta Raja, Kec. Sail,
Kota Pekanbaru, Riau.
Kelas/Semester : XII/Ganjil
A. Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Pembelajaran
1 3.3 Menganalisis aturan pencacahan 3.3.1 Menentukan banyak kejadian suatu
(aturan penjumlahan, aturan percobaan dengan menggunakan
perkalian, permutasi dan bantuan tabel dari masalah
kombinasi) melalui masalah kontekstual.
kontekstual. 3.3.2 Menentukan banyak kejadian suatu
percobaan dengan menggunakan
bantuan diagram pohon dari
masalah kontekstual.
3.3.3 Menganalisis masalah kontekstual
dengan menggunakan aturan
penjumlahan.
3.3.4 Menganalisis masalah kontekstual
dengan menggunakan aturan
perkalian.
3.3.5 Menganalisis dan mengidentifikasi
masalah kontekstual dengan
menggunakan konsep faktorial.
3.3.6 Menganalisis masalah kontekstual
menggunakan konsep permutasi
dari unsur-unsur yang berbeda.
3.3.7 Menganalisis masalah kontekstual
menggunakan konsep permutasi
dengan beberapa unsur yang sama.
3.3.8 Menganalisis masalah kontekstual
menggunakan konsep permutasi
siklis.
3.3.9 Menganalisis masalah kontekstual
menggunakan konsep kombinasi.
2 4.3 Menyelesaikan masalah 4.3.1 Menyelesaikan permasalahan yang
kontekstual yang berkaitan dengan berkaitan dengan kaidah
kaidah pencacahan (aturan pencacahan (aturan penjumlahan,
penjumlahan, aturan perkalian, aturan perkalian, permutasi dan
permutasi dan kombinasi). kombinasi).
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengam menggunakan model pembelajaran kooperatif
learning tipe Numbered Head Together (NHT) siswa kelas XII SMA N 8 Pekanbaru
diharapkan mampu:
1. Menentukan banyak kejadian suatu percobaan dengan menggunakan bantuan tabel dari
masalah kontekstual.
2. Menentukan banyak kejadian suatu percobaan dengan menggunakan bantuan diagram
pohon dari masalah kontekstual.
3. Menganalisis masalah kontekstual dengan menggunakan aturan penjumlahan.
4. Menganalisis masalah kontekstual dengan menggunakan aturan perkalian.
5. Menganalisis dan mengidentifikasi masalah kontekstual dengan menggunakan konsep
faktorial.
6. Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep permutasi dari unsur-unsur yang
berbeda.
7. Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep permutasi dengan beberapa unsur
yang sama.
8. Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep permutasi siklis.
9. Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep kombinasi.
10. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan kaidah pencacahan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Dalam kehidupan sehari-hari konsep kaidah pencacahan dapa kita gunakan. Salah satu
contohnya: kita ingin membuat password handphone dengan menggunakan 4 digit angka,
maka dengan kaidah pencacahan kita dapat menentukan berapa banyak cara dari 4 digit
angka tersebut dapat kita buat untuk password handphone.
2. Konsep
a. Kaidah Penjumlahan
Jika suatu peristiwa yang saling lepas di mana peristiwa pertama dapat dilakukan
dengan 𝑛1 cara yang berbeda, peristiwa kedua dapat dilakukan dengan 𝑛2 cara yang
berbeda, dan seterusnya.
b. Kaidah Perkalian
Jika suatu peristiwa dapat terjadi dalam 𝑛1 cara yang berbeda dan setelah peristiwa itu
terjadi, kemudian peristiwa itu terjadi dalam 𝑛2 cara yang berbeda.
c. Faktorial
Faktorial dari bilangan asli n adalah hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang
kurang dari atau sama dengan n. Faktorial ditulis sebagai n!.
Untuk n bilangan asli, bentuk factorial bilangan n didefinisikan sebagai berikut.
𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2) … × 2 × 1
d. Permutasi dari unsur-unsur yang berbeda
Permutasi r unsur dari n unsur yang berbeda adalah penyusunan r unsur yang diambil
dari n unsur yang diketahui.
e. Permutasi dengan Beberapa Unsur yang Sama
Menyatakan banyaknya permutasi n unsur dengan p unsur yang sama dan q unsur yang
sama lainnya.
f. Permutasi Siklis
Susunan terurut unsur-unsur yang membentuk lingkaran (kurva tertutup).
g. Kombinasi
Kombinasi dari n unsur berbeda dengan setiap pengambilan r unsur (𝑟 ≤ 𝑛) adalah
pilihan yang terdiri dari r unsur yang berbeda yang diambil dari n unsur itu dengan tidak
memperhatikan urutan.
3. Prinsip
a. Kaidah Penjumlahan
Rumus:
𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ cara berbeda lainnya
b. Kaidah Perkalian
Rumus:
𝑛1 × 𝑛2 × … cara berbeda lainnya
c. Faktorial
Untuk n bilangan asli, bentuk factorial bilangan n didefinisikan sebagai berikut.
Rumus:
𝑛! = 𝑛 × (𝑛 − 1) × (𝑛 − 2) … × 2 × 1
0! = 1
d. Permutasi dari Unsur-Unsur yang Berbeda
Rumus:
𝑛!
𝑃(𝑛,𝑟) = (𝑛−𝑟)!
4. Prosedur
Untuk menyelesaikan masalah kontekstual dari kaidah pencacahan gunakan konsep-konsep
dari kaidah pencacahan.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Metode : Presentasi/Ceramah, Tanya jawab dan Penugasan.
F. Media Pembelajaran
Media : Power Point
Alat dan bahan : Laptop, Infocus, Spidol, Penghapus dan Papan Tulis
Sumber belajar : Buku Matematika Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia 2018, Buku Guru matematika Matematika Kementerian
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 2018.
G. Kegiatan pembelajaran
a. Pertemuan Pertama
Indikator:
3.3.1 Menentukan banyak kejadian suatu percobaan dengan menggunakan bantuan tabel
dari masalah kontekstual.
3.3.2 Menentukan banyak kejadian suatu percobaan dengan menggunakan bantuan diagram
pohon dari masalah kontekstual.
3.3.3 Menganalisis masalah kontekstual dengan menggunakan aturan penjumlahan.
3.3.4 Menganalisis masalah kontekstual dengan menggunakan aturan perkalian.
Alokasi waktu
No. Kegiatan Deskripsi Kegiatan
2 x 45 menit
1. Pendahuluan Fase 1: Mempersiapkan siswa dan 10 menit
Menyampaikan tujuan
a. Guru memasuki ruangan kelas pembelajaran
dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.
b. Guru meminta ketua kelas atau wakil ketua
kelas untuk memimpin do’a.
“Sebelum kita mulai belajar, sebaiknya kita
membaca do’a terlebih dahulu. Ketua kelas
pimpin do’anya”
c. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
- Guru mengecek kehadiran siswa.
- Guru meminta siswa untuk
mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan untuk mengikuti
pembelajaran.
“Keluarkan alat tulis dan buka buku
pelajaran nya masing-masing”.
d. Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan materi pembelajaran yang akan
disampaikan dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya mengenai peluang pada
waktu SMP.
- “Sebelum memulai pelajaran kita hari ini,
ibuk mau bertanya terlebih dahulu. Siapa
yang masih ingat apa itu peluang?.
- Sebagian siswa diharapkan menjawab
“kemungkinan Buk”.
- Teori peluang berkaitan dengan
perhitungan peluang atau kemungkinan
terjadinya suatu kejadian. Suatu kejadian
merupakan bagian dari suatu kejadian
yang lebih besar atau ruang sample. Untuk
menentukan peluang suatu kejadian perlu
menentukan terlebih dahulu berapa banyak
kejadiannya dan berapa ruang sampelnya.
Untuk itu pada bagian ini, kita akan
belajar kaidah pencacahan, yang terdiri
dari: aturan penjumlahan, aturan perkalian,
permutasi dan kombinasi. Kalian juga
akan belajar mengaplikasikan konsep
kaidah pencacahan ini dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk mengikuti pembelajaran. Menampilkan
gambar 4 digit angka di power point.
Contohnya: 1207
- Dari 4 digit angka tersebut akan dibuat
password handphone dengan penempatan
angka yang berbeda-beda. Salah satunya:
1207, 0712, 2170, dan cara berbeda
lainnya.
- Dengan memberikan contoh tersebut guru
menjelaskan bahwa ada banyak cara yang
dapat dibuat untuk password handphone
dari 4 digit angka tersebut.
- Untuk mengetahui berapa banyak cara
yang dibuat untuk dijadikan password
handphone guru memberikan gambaran
tentang manfaat mempelajari kaidah
pencacahan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dalam kehidupan sehari-hari konsep
kaidah pencacahan dapa kita gunakan.
Salah satu contohnya yang ibuk contohkan
di power point: kita ingin membuat
password handphone dengan
menggunakan 4 digit angka, maka dengan
kaidah pencacahan kita dapat menentukan
berapa banyak cara dari 4 digit angka
tersebut dapat kita buat untuk password
handphone.”
f. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari hari ini.
“Hari ini kita akan belajar materi kaidah
pencacahan (kaidah penjumlahan dan
perkalian)”.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Siswa diharapakan
mampu:
- Menentukan banyak kejadian suatu
percobaan dengan menggunakan bantuan
tabel dari masalah kontekstual.
- Menentukan banyak kejadian suatu
percobaan dengan menggunakan bantuan
diagram pohon dari masalah kontekstual.
- Menganalisis masalah kontekstual dengan
menggunakan aturan penjumlahan.
- Menganalisis masalah kontekstual dengan
menggunakan aturan perkalian.
h. Guru menyampaikan informasi bahwa model
pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dan menjelaskan secara
singkat tata cara pelaksanaannya.
i. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan
membagikan nomor identitas kepada setiap
siswa. Langkah 1 NHT: (Penomoran).
2. Inti Fase 2: Mendemonstrasikan keterampilan 70 menit
atau pengetahuan
- Siswa diminta mengamati dan
memperhatikan materi yang ditampilkan
di power point.
- Guru bersama siswa mengamati materi di
power point yang berkaitan dengan kaidah
pencacahan.
- Sebelum guru menjelaskan kaidah
penjumlahan dan kaidah perkalian, guru
menjelaskan dari setiap melakukan
percobaan pasti adanya mendapatkan
suatu hasil. Untuk menentukan hasil
tersebut dapat menggunakan 2 cara yaitu
menggunakan cara tabel dan diagram
pohon.
- Guru menjelaskan bagaimana cara
menentukan banyak kejadian suatu
percobaan dengan menggunakan tabel.
- Guru menjelaskan bagaimana cara
menentukan banyak kejadian suatu
percobaan dengan menggunakan diagram
pohon.
- Setelah siswa paham bagaimana cara
menentukan banyaknya kejadian dari
suatu percobaan, guru memberikan
beberapa soal untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa. Guru meminta salah
satu siswa untuk menuliskan jawaban di
papan tulis serta menjelaskan kepada
teman-temannya di depan kelas. Siswa
lainnya diberikan juga kesempatan untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan
dari yang di sampaikan oleh temannya.
- Guru melanjutkan menjelaskan materi
kaidah penjumlahan dan kaidah perkalian.
- Guru menjelaskan materi kaidah
penjumlahan dan perkalian dengan
menggunakan media power point agar
seluruh siswa dapat mengamati materi
secara seksama.
- Guru memberikan penguatan kepada
siswa, cara membedakan soal yang
menggunakan kaidah penjumlahan atau
kaidah perkalian. Agar siswa tidak salah
konsep dalam menyelesaikan soal yang
diberikan.
- Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dari materi yang
telah dijelaskan. (Langkah 2 NHT:
Mengajukan Pertanyaan).
b. Pertemuan Kedua
Indikator:
3.3.5 Menganalisis dan mengidentifikasi masalah kontekstual dengan menggunakan
konsep faktorial.
3.3.6 Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep permutasi dari unsur-unsur
yang berbeda.
3.3.7 Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep permutasi dengan beberapa
unsur yang sama.
c. Pertemuan Ketiga
Indikator:
3.3.8 Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep permutasi siklis.
3.3.9 Menganalisis masalah kontekstual menggunakan konsep kombinasi.
1. Pendahuluan Fase 1: Mempersiapkan siswa dan 10 menit
Menyampaikan tujuan
a. Guru memasuki ruangan kelas pembelajaran
dengan mengucapkan salam terlebih dahulu.
b. Guru meminta ketua kelas atau wakil ketua
kelas untuk memimpin do’a.
“Sebelum kita mulai belajar, sebaiknya kita
membaca do’a terlebih dahulu. Ketua kelas
pimpin do’anya”
c. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
- Guru mengecek kehadiran siswa.
- Guru meminta siswa untuk
mempersiapkan perlengkapan dan
peralatan yang diperlukan untuk mengikuti
pembelajaran.
“Keluarkan alat tulis dan buka buku
pelajaran nya masing-masing”.
d. Guru memberikan apersepsi dengan
mengaitkan materi pembelajaran yang akan
disampaikan dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya mengenai permutasi.
e. Guru memberikan motivasi kepada siswa
untuk mengikuti pembelajaran.
f. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari hari ini.
“Hari ini kita akan belajar materi terakhir
pada permutasi yaitu permutasi siklis dan
masuk materi kombinasi”.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Siswa diharapkan mampu:
- Menganalisis masalah kontekstual
menggunakan konsep permutasi siklis.
- Menganalisis masalah kontekstual
menggunakan konsep kombinasi.
h. Guru menyampaikan informasi bahwa model
pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dan menjelaskan secara
singkat tata cara pelaksanaannya.
i. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
seperti pada pertemuan sebelumnya. Siswa
tetap pada kelompoknya masing-masing..
Langkah 1 NHT: (Penomoran).
3. Bentuk Penilaian
a. Observasi/pengamatan : lembar pengamatan aktivitas siswa
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Proyek : lembar tugas proyek dan pedoman penilaian
4. Instrumen Penilaian (terlampir)
5. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Apabila tes remedial telah dilakukan namun siswa belum mencapai ketuntasan, maka
remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
6. Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikab pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < n (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siswa yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.