Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien
serta mempunyai fungsi sosial.

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, setiap rumah sakit harus memiliki
organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel. Struktur oranisasi rumah sakit paling sedikit
terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau DIrektur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan.

Rumah Sakit mempunyai fungsi :


a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan alam pemberian pelayanan kesehatan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan

Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit dikategorikan dalam


Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Dalam rangka penyelengaraan pelayanan
kesehatan secara berjenjang dan berfungsi rujukan, Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
Khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan rumah sakit.

Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber


daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud harus
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat,
aman dan terjangkau. Pelayanan sediaan farmasi di rumah sakit harus mengikuti standar

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 1


pelayanan kefarmasian. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi dan bahan habis pakai
di rumah sakit harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi dengan sistem satu pintu.

Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban :

a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat
b. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit
c. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya
d. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana sesuai dengan
kemampuan pelayanannya
e. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin
f. Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulans gratis,
pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan
g. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit sebagai acuan dalam melayani pasien
h. Menyelenggarakan rekam medis
i. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir,
ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia
j. Melaksanakan sistem rujukan
k. Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturan perundang-undangan
l. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien
m. Menghormati dan melindungi hak-hak pasien
n. Melaksanakan etika rumah sakit
o. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana
p. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional maupun
nasional
q. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau kedokteran gigi
dan tenaga kesehatan lainnya
r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit
s. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas rumah sakit dalam
melaksanakan tugas
t. Memberikan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 2


Setiap rumah sakit mempunyai hak :
a. Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan
klasifikasi rumah sakit
b. Memberi imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan
penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
c. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan pelayanan
d. Menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
e. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian
f. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
g. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di rumah sakit sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
h. Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit yang ditetapkan
sebagai rumah sakit pendidikan

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 3


BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara adalah Rumah Sakit
Pemerintah Daerah, dan satu-satunya sarana pelayanan kesehatan rujukan yang ada di
Kabupaten Lombok Utara. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara berdiri
tahun 2010 melalui ijin Operasional Bupati No 964 / 898 / DIKES / 2010. Saat ini selain
melaksanakan upaya penyembuhan dan pemulihan penyakit juga melaksanakan upaya
peningkatan dan pencegahan penyakit.

Kabupaten Lombok Utara merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Lombok


Barat dan salah satu kabupaten diantara sepuluh kabupaten/kota yang ada diprovinsi Nusa
Tenggara Barat dengan luas wilayah mencapai ±809,532 Km2.

Secara demografis, jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Utara mencapai 218.073


jiwa (BPS 2008). Memiliki sarana dan prasarana kesehatan yang terdiri dari, 9 Puskesmas
dengan 4 buah Puskesmas Rawat Inap, 23 Puskesmas Pembantu, 22 Polindes, 310
Posyandu, 5 Puskesmas Keliling dan 2 Klinik Swasta.

Pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara :
1. Pelayanan Gawat Darurat meliputi Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Pelayanan
Ambulance
2. Pelayanan Perawatan Intensif meliputi Intensive Care Unit (ICU) dan Neonatal
Intensive Care Unit (NICU)
3. Pelayanan Ruang Operasi di Instalasi Bedah Sentral
4. Pelayanan Rawat Inap meliputi Rawat Inap I, II, Rawat Inap Anak, Rawat Inap Kelas
VIP dan VVIP
5. Pelayanan Ruang Bersalin (VK) dan Nifas
6. Pelayanan Rawat Jalan meliputi :
a. Poliklinik Anak
b. Poliklinik Bedah
c. Poliklinik Gigi Umum
d. Poliklinik Kandungan dan Kebidanan
e. Poliklinik Mata
f. Poliklinik Penyakit Dalam
g. Poliklinik Saraf
h. Poliklinik VCT
7. Pelayanan Penunjang meliputi :

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 4


a. Instalasi CSSD
b. Instalasi Farmasi
c. Instalasi Gizi
d. Instalasi Kesehatan Lingkungan
e. Instalasi Laboratorium
f. Instalasi Radiologi
g. Kamar Jenazah
h. Rehabilitasi Medis

Penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara


dilaksanakan oleh tenaga profesional yang terdiri dari :

a. Dokter spesialis : 8 orang


b. Dokter umum : 17 orang
c. Dokter gigi : 2 orang
d. Dokter spesialis tamu : 2 orang
e. Apoteker : 6 orang
f. Perawat : 94 orang
g. Bidan : 30 orang
h. DIII Farmasi : 22 orang
i. SMF : 1 orang
j. SKM : 2 orang
k. STTL : 2 orang
l. DIII Kesehatan Lingkungan : 2 orang
m. DIII Analis Kesehatan : 11 orang
n. D III Gizi : 3 orang
o. SMAK : 1 orang
p. DIII Perawat Gigi : 4 orang
q. DIII Rekam Medis : 6 orang
r. DIII Refraksi Optik : 1 orang
s. DIII Radiologi : 5 orang
t. D1 Transfusi Darah : 2 orang
u. Fisioterapis : 2 orang
v. Tenaga Non Kesehatan : 91 orang

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 5


BAB III

VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara adalah Terwujudnya
Peayanan Kesehatan Rujukan yang Prima dan Beriman dengan makna sebagai berikut :

1. Prima : Mengandung makna pertama atau sangat baik hubungannya dengan


kesehatan artinya kondisi atau keadaan kesehatan yang sangat baik.
2. Beriman : Mengandung makna bersih, indah, aman dan nyaman

Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara adalah :


1. Peningkatan kualitas pengelolaan manajemen keuangan rumah sakit yang fleksibel,
transparan dan akuntabel.
2. Memberikan pelayanan yang efisien, bermutu dan professional dengan dukungan
inovasi teknologi medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
3. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penelitian dibidang kesehatan untuk
menghasilkan SDM yang profesional, berkompeten dan berbudaya.
4. Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia rumah sakit yang memadai mengikuti
peningkatan kelas rumah sakit dan kebutuhan pengembangan pelayanan.
5. Standarisasi sarana dan prasarana pelayanan medis dan penunjang medis untuk
peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan.
6. Mewujudkan lingkungan rumah sakit yang bersih, indah, aman dan nyaman
(BERIMAN).

Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara adalah :


1. Meningkatkan kualitas administrasi pelayanan rumah sakit.
2. Meningkatkan kelancaran operasional rumah sakit.
3. Meningkatkan sumber daya aparatur rumah sakit.
4. Meningkatkan system pelaporan dan capaian kinerja rumah sakit.
5. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
6. Peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit.
7. Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit.
8. Kemitraan dan peningkatan pelayanan kesehatan.

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 6


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
DIREKTUR
dr.H. L. BARUDIN

SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)


E. BAKRI, Amd. Ak
KOMITE MEDIK KOMITE KEPERAWATAN KOMITE ETIK DAN HUKUM
dr. FIRDAOS J.P., M. Kes. Sp.PD ANGGI HIDAYAT, S. Kep Ns.

KABAG TATA USAHA


ZULFAHRUDIN, M.P.H

KASUBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASUBAG KEUANGAN KASUBAG PERENCANAAN DAN PELAPORAN
H. KHAIRUSSALEH, S.Sos SUMARDI, SE I KETUT SUWASTA, S.Kep

KABID PELAYANAN MEDIK DAN KEPERAWATAN KABID PENUNJANG MEDIK DAN NON MEDIK
drg. I MADE SUASA HARYANI, S.SI

KASIE PELAYANAN MEDIK KASIE PELAYANAN KEPERAWATAN KASIE PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN KASIE PENUNJANG MEDIK KASIE PENUNJANG NON MEDIK KASIE SARPRAS DAN LOGISTIK RUMAH SAKIT
drg. NOVA HERMAWATI, S.Kep.Ns PELATIHAN NI NYOMAN SAYANG A. A.Md,Kep I NENGAH MANDRA YASA H. ZAENI, S.ST
SYAMSUDIRMAN, S.Kep.Ns

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

INSTALASI INSTALASI

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 7


BAB V
VISI DAN MISI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

Visi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara adalah
sebagai unit layanan penunjang kesehatan prima, bermutu, terjangkau, serta menjawab
kebutuhan pengobatan dengan cepat dan tepat.

Misi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Lombok Utara adalah :
1. Menyelenggarakan pelayanan farmasi yang cepat dan tepat dengan berorientasi
keselamatan pasien.
2. Mengupayakan penyediaan perbekalan farmasi yang lengkap, bermutu dan terjangkau.
3. Melaksanakan pelayanan farmasi klinik secara optimal dengan beriinteraksi dengan
pasien dan tenaga kesehatan lain.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang dimiliki.

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 8


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

KEPALA INSTALASI FARMASI


Zam Zami Jauhari, S.Farm.,Apt.

ADMINISTRASI IFRS
Medika Yatma, A.Md. Far

KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR


PENGELOLAAN PERBEKALAN FARMASI PELAYANAN FARMASI KLINIS DEPO RAWAT JALAN DEPO IGD DAN IRNA
Sri Indah Noviasari, S.Si.,Apt. Laila Novilia Makmum, S.Farm.,Apt. Nursusilawati, S.Farm.,Apt. Agus Mardiana, S.Farm.,Apt.

KOORDINATOR
PENANGGUNG JAWAB PETUGAS PELAKSANA
DEPO INSTALASI BEDAH SENTRAL PETUGAS PELAKSANA
GUDANG OBAT DAN BMHP DEPO RAWAT JALAN
Desi Ekarmila SR.,S.Farm.,Apt. DEPO IGD DAN IRNA
I Wayan Eka J, A. Md.Far

PENANGGUNG JAWAB
GUDANG GAS MEDIS
Yuyut Sarwiadi

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 9


BAB VII
URAIAN JABATAN

1. Kepala Instalasi
Tugas Kepala Instalasi Farmasi adalah :
1. Merencanakan program kegiatan di Instalasi Farmasi
2. Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana prasarana, dan anggaran
3. Mensosialisasikan visi dan misi Rumah Sakit
4. Melaksanakan penilaian terhadap kinerja staf Instalasi Farmasi
5. Melaporkan hasil kegiatan baik lisan maupun tertulis kepada atasan
6. Berkomunikasi dengan pihak internal (dokter, perawat, dll) dan pihak eksternal
(PBF)
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Tanggung jawab Kepala Instalasi Farmasi antara lain :
1. Memimpin semua kegiatan, baik fungsi klinik maupun non klinik
2. Mengelola dan mengendalikan semua perbekalan kesehatan yang beredar dan
digunakan di rumah sakit, menjamin keamanan, kemanfaatan, dan mutu yang
paling baik
3. Penetapan sasaran jangka pendek dan jangka panjang didasarkan pada visi, misi,
dan pengembangan serta kecenderungan dalam pelayanan kesehatan, praktik
farmasi yang diperluas, dan kebutuhan khusus rumah sakit
4. Mengembangkan rencana strategis dan jadwal untuk mencapai sasaran, mengawasi
penerapan rencana kegiatan harian
5. Menyiapkan laporan berkala untuk Direktur Rumah Sakit yang mengandung
informasi kualitatif dan kuantitatif tentang kegiatan IFRS untuk suatu periode
6. Merencanakan kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai untuk kebutuhan
Rumah Sakit
7. Mengatur penyimpanan obat dan alkes pada gudang farmasi
Wewenang Kepala Instalasi, antara lain:
1. Menandatangani surat pesanan obat dan alkes
2. Menandatangani surat pesanan obat narkotika dan psikotropika
3. Mengusulkan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
4. Menilai kinerja staf di Instalasi Farmasi

2. Apoteker Koordinator Pengelolaan Perbekalan Farmasi


a. Perencanaan dan Pengadaan
1. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 10


2. Menyiapkan perencanaan kebutuhan rutin perbekalan farmasi baik harian,
bulanan ataupun triwulan
3. Mengadakan perbekalan farmasi
4. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit/depo pelayanan

b. Penerimaan dan Penyimpanan


1. Melaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi yang dimiliki oleh Rumah
Sakit
2. Melakukan verifikasi terhadap perbekalan farmasi yang telah dipesan
sebelumnya
3. Melaksanakan pendistribusian perbekalan farmasi ke depo pelayanan

3. Apoteker Koordinator Farmasi Klinis


a. Melaksanakan pelayanan Farmasi Klinis
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan.
d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan.
e. Memberikan informasi obat kepada dokter, perawat, apotekr, maupun
pasien/keluarga.
4. Apoteker Koordinator Depo Instalasi Bedah Sentral
a. Melaksanakan pelayanan Farmasi di Depo IBS
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan di Depo
IBS.
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan
di Depo IBS.
d. Memberikan laoran tentang penggunaan obat dan bahan medis habis pakai di
Instalasi Bedah Sentral (IBS)

5. Apoteker Koordinator Depo Rawat Jalan


a. Melaksanakan pelayanan farmasi rawat jalan..
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan bahan medis habis
pakai di rawat jalan.
c. Memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien, keluarga pasien dan staf
medis lainnya.
d. Memberikan pelaporan penggunaan obat dan kunjungan pasien rawat jalan.

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 11


6. Apoteker Koordinator Depo IGD dan Rawat Inap
a. Melaksanakan pelayanan farmasi untuk IGD dan rawat inap.
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan bahan medis habis
pakai di IGD dan rawat inap.
c. Memberikan pelayanan informasi obat kepada pasien, keluarga pasien dan staf
medis lainnya.
d. Memberikan pelaporan penggunaan obat dan kunjungan pasien IGD dan rawat
inap.

7. Penanggung Jawab Gudang Obat dan BMHP


a. Melaksanakan penyimpanan perbekalan farmasi yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
b. Melakukan verifikasi terhadap perbekalan farmasi yang telah dipesan sebelumnya
c. Melaksanakan pendistribusian perbekalan farmasi ke depo pelayanan.

8. Penanggung Jawab Gas Medis


a. Melaksanakan penyimpanan gas medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit.
b. Melakukan verifikasi terhadap gas medis yang telah dipesan sebelumnya
c. Melaksanakan pendistribusian gas medis ke depo pelayanan.

9. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)

Tugas Tenaga Teknis Kefarmasian adalah :

1. Mampu menyiapkan kebutuhan obat untuk pasien rawat jalan/rawat inap


2. Mampu menyiapkan obat sesuai dengan resep dokter
3. Mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, perawat, bidan, dan
lain-lain) dan pada pasien
4. Mampu memberikan informasi yang jelas tentang petunjuk pemakaian obat
5. Mampu menginformasikan stok persediaan obat per hari secara rutin

Tanggung jawab Tenaga Teknis Kefarmasian antara lain :

1. Menyiapkan obat untuk kebutuhan pelayanan


2. Menyerahkan obat yang yang sudah disiapkan kepada pasien
3. Memberikan petunjuk yang jelas tentang aturan pemakaian obat
4. Melakukan komunikasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, perawat, bidan, dan
lain-lain) dan pada pasien
5. Menginformasikan stok obat harian secara rutin.

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 12


,)
(C
H
E
B
U
D
G
K
J/O
P
W
M
R
F
L
A
T
S
IN BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 13


BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
- Pelatihan Manajemen
Kefarmasian
Kepala Instalasi Apoteker 1
- Pelatihan e-Purchasing
- Pelatihan Farmasi Klinik
- Pelatihan Manajemen
Apoteker Koordinator
Kefarmasian
Pengelolaan Perbekalan Apoteker 1
- Pelatihan e-Purchasing
Farmasi
- Pelatihan Farmasi Klinik

- Pelatihan Manajemen
Apoteker Koordinator
Apoteker Kefarmasian 1
Farmasi Klinik
- Pelatihan Farmasi Klinik

- Pelatihan Manajemen
Apoteker Koordinator
Apoteker Kefarmasian 2
Depo Rawat Jalan
- Pelatihan Farmasi Klinik

Apoteker Koordinator - Pelatihan Manajemen


Depo IGD dan Rawat Apoteker Kefarmasian 1
Inap - Pelatihan Farmasi Klinik

- Pelatihan Manajemen
Apoteker Koordinator Kefarmasian.
Depo Instalasi Bedah Apoteker - Pelatihan Farmasi Klinis 1
Senteral. - Pelatihan Cara Distribusi
Obat Yang Baik
- Pelatihan Pengelolaan
Tenaga Teknis DIII Perbekalan Farmasi
20
Kefarmasian Farmasi/SMF - Pelatihan Cara Distribusi
Obat Yang Baik

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 14


- Pelatihan Cara Distribusi
Petugas Gas Medis SMA 1
Yang Baik

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 15


BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Hari Ke Materi Waktu Metode Penanggung Jawab


1-6 Gudang Farmasi 08.00-14.00 - Pretest
- Pembekalan Apoteker Koordinator
- Praktek Kerja Perbekalan Farmasi
7 Gudang Farmasi 08.00-14.00 Evaluasi
8-16 Depo Farmasi 08.00-14.00 - Pretest
Rawat Jalan - Pembekalan
Apoteker Koordinator
- Praktek Kerja
Farmasi Klinik
17 Depo Farmasi 08.00-14.00 Evaluasi
Rawat Jalan
18-27 Depo Farmasi 08.00-14.00 - Pretest
IGD dan Rawat - Pembekalan
Apoteker Koordinator
Inap - Praktek Kerja
Depo Farmasi Rawat
28 Depo Farmasi 08.00-14.00 Evaluasi
Inap
IGD dan Rawat
Inap

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 16


BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat rutin
2. Rapat insidentil

Rapat rutin diselenggarakan pada :


Waktu : Hari Rabu minggu kedua setiap bulan
Jam : 09.00-selesai
Tempat : Ruang pertemuan Instalasi Farmasi
Peserta : Kepala Instalasi, Apoteker Koordinator, Tenaga Teknis Kefarmasian.
Materi : - Evaluasi kinerja mutu
- Masalah dan pemecahannya
- Evaluasi dan rekomendasi

Rapat insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 17


BAB XII
PELAPORAN

1. Laporan harian
a. Laporan pendapatan
b. Laporan kunjungan resep
c. Laporan penulisan resep generik dan non generik

2. Laporan bulanan
a. Laporan distribusi obat dan BHP
b. Laporan pembelian
c. Laporan pendapatan
d. Laporan kunjungan resep
e. Laporan penulisan resep generik dan non generik
f. Laporan pemasukan dan pengeluaran obat narkotika dan psikotropika
g. Laporan stok opname obat dan BHP

3. Laporan tahunan
a. Laporan distribusi obat dan BHP
b. Laporan pembelian
c. Laporan pendapatan
d. Laporan kunjungan resep
e. Laporan penulisan resep generik dan non generik
f. Laporan pemasukan dan pengeluaran obat narkotika dan psikotropika
g. Laporan stok opname obat dan BHP

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 18


BAB XIII
PENUTUP

Dengan ditetapkannya Pedoman Pengorganisasian Farmasi di Rumah Sakit Umum


Daerah Kab. Lombok Utara, tidaklah berarti semua permasalahan di Rumah Sakit menjadi
mudah dan selesai, dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat membantu dan memberi
panduan arahan yang jelas dalam mengambil keputusan dan tindakan. Untuk keberhasilan
pelaksanaan pelayanan di rumah sakit perlu komitmen dan kerjasama yang lebih baik
antara instalasi farmasi dengan semua unit terkait, sehingga pelayanan di rumah sakit bias
dirasakan oleh pasien/masyarakat.

Ditetapkan di Tanjung
Pada tanggal :
Direktur RSUD Kab. Lombok
Utara

dr. H.L. Bahrudin


Pembina/ IV a
NIP : 19691011 200312 1 005

Pedoman Pengorganisasian Farmasi Page 19

Anda mungkin juga menyukai