PENDAHULUAN
dinamis. Jika rumah sakit bersifat statis, tidak melakukan upaya penyelarasan melalui
berbagai pendekatan politik, ekonomi, teknologi, budaya, pola penyakit dan lainnya,
maka eksistensi rumah sakit akan terancam, sebaliknya rumah sakit yang mampu
melakukan berbagai tindakan agar terus berkembang dalam lingkungannya akan tetap
bertahan bahkan berpotensi untuk terus maju dan siap menghadapi persaingan dimasa
depan. Untuk itu pengembangan strategik dan implementasinya yang efektif adalah
penting untuk kelangsungan hidup rumah sakit.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mendorong peningkatan status kesehatan masyarakat secara mandiri, terpadu dan
mampu berdaya saing antarindividu, keluarga, masyarakat serta bangsa dalam kondisi
lingkungan yang kondusif dan sehat
b. Tujuan Khusus
1) Terwujudnya penyelenggaraan sistem kesehatan dalam organisasi kesehatan atau
rumah sakit yang mencakup sistem pembangunan kesehatan, sistem pelayanan
kesehatan dan sistem informasi kesehatan secara tepat, cepat serta akurat.
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat dengan penggunaan obat secara rasional.
3) Meningkatkan kemampuan dan kemandirian individu, keluarga serta masyarakat
dalam pemeliharaan kesehatan, status gizi, pencegahan dan pemutusan rantai
penularan penyakit.
4) Meningkatkan pemakaian sarana sanitasi kesehatan dan pembangunan yang
berwawasan lingkungan.
5) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas dalam membentuk tenaga
kesehatan yang profesional.
6) Dan menjalin kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Pemda
dan lain sebagainya.
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dalam masalah ini adalah : definisi RS, tugas dan fungsi RS,
jenis dan klasifikasi RS, persyaratan, perizinan, kewajiban dan hak RS, kewajiban dan
hak pasien, hambatan dan kelemahan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Definisi menurut WHO (World Health Organization). Sebagaimana yang
termuat dalam WHO Technical Report Series No. 122/1957 yang berbunyi : Rumah
Sakit adalah bagian integral dari satu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan kesehatan paripurna, kuratif dan preventif kepada masyarakat
serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya guna menjangkau keluarga di rumah.
Rumah Sakit juga merupakan pusat pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta
pusat penelitian bio-medik
.Definisi lain di kemukakan dalam situs Wikipedia yaitu : Rumah sakit adalah
sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh
dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Menurut American Hospital
Association (1974) yang ada di dalam buku karangan Azrul Azwar (1996 : 82),
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional
yang terorganisir serta 10 sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan
pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasienRumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.Pelayanan
Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
B. Tugas dan Fungsi
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
Rumah Sakit mempunyai fungsi:
2.
Rumah Sakit Khusus: memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau
satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Rumah Sakit Privat: dikelola oleh badan hukum dengan tujuan provit
yang berbentuk Perseroan Terbatas atau Persero.
b.
c.
d.
b.
c.
D. Persyaratan
1. Persyaratan Umum
Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus
berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang
kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan pengelolaan
Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum yang
kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan.
2. Persyaratan Lokasi
3. Persyaratan Bangunan
Persyaratan bangunan harus memenuhi:
Rawat jalan;
Ruang operasi;
Ruang radiologi;
Ruang laboratorium;
Ruang sterilisasi;
Ruang farmasi;
Ruang menyusui;
Ruang mekanik;
Ruang dapur;
Laundry;
Kamar jenazah;
Taman;
4. Persyaratan Prasarana
Prasarana Rumah Sakit dapat meliputi:
Instalasi air;
Instalasi uap;
Ambulan.
Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan
penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen
Rumah Sakit, dan tenaga nonkesehatan. Jumlah dan jenis sumber daya
manusia harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit;
Rumah Sakit harus memiliki data ketenagaan yang melakukan praktik atau
pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit. Rumah Sakit dapat
mempekerjakan tenaga tidak tetap dan konsultan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan;
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien;
Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah
Sakit harus dilakukan oleh Instalasi farmasi sistem satu pintu;
Besaran harga perbekalan farmasi pada instalasi farmasi Rumah Sakit harus
wajar dan berpatokan kepada harga patokan yang ditetapkan Pemerintah.
7. Persyaratan Peralatan
Peralatan medis harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian
Fasilitas Kesehatan dan/ atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang
berwenang;
Rumah sakit yang tidak memenuhi persyaratan umum, lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan tidak diberikan izin mendirikan,
dicabut atau tidak diperpanjang izin operasional Rumah Sakit.
E. Perizinan
Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memiliki izin, yang terdiri dari izin
mendirikan dan izin operasional;
Izin mendirikan diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat
diperpanjang untuk 1 (satu) tahun;
Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang kembali selama memenuhi persyaratan;
Izin Rumah Sakit kelas A dan Rumah Sakit penanaman modal asing atau
penanaman modal dalam negeri diberikan oleh Menteri setelah mendapatkan
rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada Pemerintah
Daerah Provinsi;
Izin Rumah Sakit penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri
diberikan setelah mendapat rekomendasi dari instansi yang melaksanakan urusan
penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri;
Izin Rumah Sakit kelas B diberikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi setelah
mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada
Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;
Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas D diberikan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/ Kota setelah mendapat rekomendasi dari pejabat yang berwenang di
bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota.
Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin;
Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana
ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui,
anak-anak, lanjut usia;
Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta peraturan perundang-undangan;
Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
dalam melaksanakan tugas; dan
Teguran;
Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai dengan
klasifikasi Rumah Sakit;
Mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit yang
ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan.
Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah
Sakit;
Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk datadata medisnya;
Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;
Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
Menggugat dan/ atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana; dan
BAB III
KERANGKA RENCANA USAHA
Bulan
No
.
Kegiatan
1.
2.
Mencari Ide
Memutuskan Untuk
Mendirikan Usaha
Analisis SWOT
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keterangan
1
Januari
2 3 4
Februari
1 2 3
Maret
2 3 4
Mendirikan RS tipe D
Kekuatan :
Kelemahan :
Kesempatan :
Ancaman :
9.
10.
11.
Menyiapkan
Rencana Produksi
Menyiapkan
Rencana Manajemen
Menyiapkan
12.
13.
14.
15.
Rencana Pemasaran
Menyiapkan Dana
Untuk Memulai
Usaha
Melaksanakan
Usaha
Menyusun Rencana
Pembangunan
Menyusun Aplikasi
Rencana Asuhan