MATTAHER JAMBI
“PENGELOLAAN LINEN”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2018/2019
DAFTAR ISI
COVER JUDUL...........................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
4.2 Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
DOKUMENTASI........................................................................................................................
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan peaktek kerja lapangan di RSUD Raden Mattaher
Jambi. Laporan ini merupakan hasil tertulis dari praktek yang telah dilaksanakan pada
“Pengelolaan Linen” di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Kak Cris
Wahyoe Jati, AMKL dan Kak Sofiah, AMKL sebagai pembimbing lapangan dari RSUD
Raden Mattaher Jambi. Dan Ibu Fakhrida Khairat, SKM., M.Kes sebagai pembimbing dari
kampus Kesehatan Lingkungan Jambi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini dikemudian hari.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Adapun tujuan dari praktek kali ini adalah untuk mengetahui pengertian
linen, tujuan linen, syarat linen, karakteristik linen, dan prosedur linen.
1.3. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10. Rumah Sakit melakukan pencucian secara terpisah antara linen infeksius dan
noninfeksius.
11. Khusus untuk pencucian linen infeksius dilakukan diruangan khusus yang tertutup
dengan dilengkapi sistem sirkulasi udara sesuai dengan ketentuan.
12. Laundry harus dilengkapi saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan
pengolahan awal (pre-treatment) sebelum dialirkan ke unit pengolahan air limbah.
13. Bangunan laundry terdiri dari ruang-ruang terpisah sesuai kegunaannya yaitu
ruang linen kotor dan ruang linen bersih harus dipisahkan dengan dinding yang
permanen, ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang perlengkapan cuci, ruang
kereta linen, kamar mandi dan ruang peniris atau pengering untuk alat-alat termasuk
linen.
14. Laundry harus dilengkapi “ruang antara” untuk tempat transit keluar-masuk
petugas laundry untuk mencegah penyebaran mikroorganisme.
15. Alur penanganan proses linen mulai dari linen kotor sampai dengan linen bersih
harus searah (Hazard Analysis and Critical Control Point).
16. Dalam area laundry tersedia fasilitas wastafel, pembilas mata (eye washer) dan
atau pembilas badan (body washer) dengan dilengkapi petunjuk arahnya.
17. Proses pencucian laundry yang dilengkapi dengan suplai uap panas (steam), maka
seluruh pipa steam yang terpasang harus aman dengan dilengkapi steam trap atau
kelengkapan pereduksi panas pipa lainnya.
18. Ruangan laundry dilengkapi ruangan menjahit, gudang khusus untuk menyimpan
bahan kimia untuk pencucian dan dilengkapi dengan penerangan, suhu dan
kelembaban serta tanda/simbol keselamatan yang memadai.
19. Perlakuan terhadap linen:
a. Pengumpulan
1) Pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius dimulai dari sumber dan
memasukkan linen kedalam kantong plastik sesuai jenisnya serta diberi label.
2) Menghitung dan mencatat linen diruangan.
3) Dilarang melakukan perendaman linen kotor di ruangan sumber.
b. Penerimaan
1) Mencatat linen yang diterima dan telah dipilah antara infeksius dan non infeksius.
2) Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
c. Pencucian
1) Menimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mensin cuci dan
kebutuhan deterjen dan disinfektan.
2) Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah dan muntahan dengan
menggunakan mesin cuci infeksius.
3) Mencuci dikelompokan berdasarkan tingkat kekotorannya.
4) Pengeringan linen dengan mesin pengering (dryer) sehingga didapat hasil
pengeringan yang baik.
5) Penyeterikaan dengan mesin seterika uap, mesin flat ironer sehingga didapat hasil
seterikaan yang baik.
6) Linen bersih harus ditata sesuai jenisnya dan sistem stok linen (minimal 4 bagian)
dengan sistem first in first out.
e. Pengangkutan
1) Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang
digunakan untuk membungkus linen kotor.
2) Menggunakan kereta yang berbeda dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor.
Untuk kereta linen kotor didesain dengan pintu membuka keatas dan untuk linen
bersih dengan pintu membuka ke samping, dan pada setiap sudut sambungan
permukaan kereta harus ditutup dengan pelapis (siller) yang kuat agar tidak bocor.
3) Kereta dorong harus dicuci dengan disinfektan setelah digunakan mengangkut
linen kotor.
4) Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.
5) Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang berbeda warna.
6) Rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pengangkutannya dari dan
ketempat laundry harus menggunakan mobil khusus.
f. Petugas yang bekerja dalam pengelolan laundry linen harus menggunakan alat
pelindung diri seperti masker, sarung tangan, apron, sepatu boot, penutup kepala,
selain itu dilakukan pemeriksaaan kesehatan secara berkala, serta harus memperoleh
imunisasi hepatitis B setiap 6 (enam) bulan sekali.
g. Untuk rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri, pencuciannya dapat
bekerjasama dengan pihak lain dan pihak lain tersebut harus memenuhi persyaratan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, serta dilakukan pengawasan
penyelenggaraan linen secara rutin oleh pihak rumah sakit.
1.Linen Infeksius
Sumber linen infeksius antara lain berasal dari ruang isolasi, ruang perawatan
penyakit menular, poliklinik, kamar operasi, kamar bersalin, dll.
Linen kotor yg berasal dari tiap unit dikumpulkan dan dicatat berat timbangan
dan jumlah satuan
Linen dipisahkan berdasarkan kategori infeksiu/non infeksius
2. Pencucian
3. Pemerasan
4.Pengeringan
6. Penyimpanan
Linen yang terdapat di ruang penyimpanan 2 par
Lemari penyimpanan dipisahkan menurut masing-masing ruangan dan diberi
label di pintu lemari
Linen dibungkus dengan plastik transparan sebelum di distribusikan
7. Pendistribusian
Pendistribusian dilakukan berdasarkan buku kendali oleh petugas administrasi
laundry ke petugas dari tiap-tiap ruangan
BAB III
HASIL KEGIATAN
Adapun lokasi kegiatan Praktek Kerja Lapangan yaitu di ruang pengelolaan linen di
RSUD Raden Mattaher Jambi.
Linen infeksius dan non infeksius dipilah dan dicuci di mesin yang berbeda
Bahan kimia yang digunakan dalam pencucian linen:
1. Alkali
2. Ditergen
3. Emulsifier
4. Cholorine Bleach
5. Sour/Penetral
6. Softener
7. Oxygen
8. BC-Fers
Peralatan pencucian yang ada di instalasi laundry:
1. Mesin cuci 60kg
2. Mesin cuci 50kg
3. Mesin cuci 14kg
4. Mesin pengering 60kg
5. Mesin setrika roll 3m
6. Mesin setrika biasa
Adanya ruang pemisah antara barang yang bersih dan barang yang kotor
Adanya gudang B3 (Chemical Laundry)
Memiliki lemari penyimpanan linen yang telah dipisahkan menurut unit tiap ruangan
rumah sakit
Terdapat eye wash atau pembilas mata untuk petugas yang terkena cipratan bahan
kimia
Adanya APAR untuk keselamatan K3
Alur pengelolaan linen di instalasi laundry RSUD Raden Mattaher Jambi:
Denah Ruangan Laundri RSUD Raden Mattaher:
3.4. Permasalahan
4.1. Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI