Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dokumen : 440/ /SOP.C.VII/311.30/2020

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit : 02 Januari 2020

Halaman :1/2

UPT. PUSKESMAS
dr. Titis sulistyowati
ROWOTENGAH
NIP. 19690331 200604 2 003

1. Limbah Puskesmas adalah semua limbah yang dihasilkan dari


kegiatan Puskesmas dalam bentuk padat, cair dan gas
2. Limbah padat Puskesmas adalah semua limbah Puskesmas yang
berbentuk padat sebagai akibat kegiatan Puskesmas yang terdiri dari
limbah ,edis padat dan non medis
3. Limbah medis padat adalahlimbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
limbah sitotoksis, limbah kimiawi, dan limbah dengan kandungan
logam yang tinggi
4. Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan di Puskesmas di luar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman, dan halama yang dapat dimanfaatkan
kembaliapabila ada teknologinya
5. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal
1. Pengertian
dari kegiatan Puskesmas yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun yang berbahaya bagi
kesehatan
6. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal
dari kegiatan pembakaran di Puskesmas, seperti dapur
7. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme
pathogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme
tersebut dalam jumlah dan virulensi tertentu dapat menimbulkan
penyakit pada manusia
8. Limbah sangat infeksius adalah limbah yang berasal dari pembiakan
dan sitosik bahan sangat infeksius, organ binatang percobaan dan
bahan lain yang telah diinokulasi, terinfeksi atau kontak dengan
bahan yang sangat infeksius

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan pengelolaan


2. Tujuan
limbah dengan tujuan memutus rantai penularan penyakit infeksi
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan
6. Langkah-langkah 1. Pengelolaan limbah harus memperhatikan prinsip sebagai berikut :
a) Semua limbah beresiko tinggi harus di beri label yang jelas
b) Wadah / container diberi alas kantong plastic dengan warna :
 Kuning untuk limbah infeksius
 Hitam untuk limbah non infeksius
c) Limbah tidak boleh dibiarkan atau di simpan >24 jam
d) Kantong plastic tempat limbah idak diisibterlalu penuh (cukup 2/3)
2. Wadah/container harus tertutup, tahan bocor, tidak berkarat, mudah
dikosongkan atau diangkat, mudah dibersihkan dan berada ditempat
yang aman dari jangkauan binatan atau serangga
3. Pemilihan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah
4. Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah anti
bocor dan tahan tahan tusukan (safety box) tanpa memperhatikan
terkontaminasi atau tidak
5. Jarum / syringe harus dimasukkan dalam safety box
6. Pengangkutan limbah dari masing-masing ruangan harus
menggunakan troli khusus yang tertutup, pengangkutan di lakukan 1
hari sekali
7. Petugas yang menangani limbahharus menggunakan APD seperti
sarung tangan khusus, masker, sepatu boot, apron, pelindung mata.
8. Saluran pembuangan limbah cair harus menggunakan system
saluran tertutup, kedap air, mengalir lancer, dan terpisah dari saluran
air hujan

7. Bagan Alir

PPI PKM, IPL, Bidang pelayanan


8. Unit terkait
9. Dokumen terkait

Rekaman Historis Perubahan


No Yang Di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai