Anda di halaman 1dari 3

KLINIK UTAMA

RB. NUR ANNISA


Jln. Diponegoro No. 102 Bulusari, Bulusulur, Wonogiri
(0273) 321625 , 082 225 083 467, E-mail : rbnurannisa2020@gmail.com

PENGENDALIAN DAN Pimpinan Klinik


PEMBUANGAN LIMBAH
BERBAHAYA
No.Dokumen :
016/SOP/05/23
SOP No. Revisi : 0
dr. Widiyanto, Sp.OG
Tanggal Terbit : Subsp.Obginsos
20 Januari 2023
1. Pengertian Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya adalah pengelolaan
produk sisa dari pelayanan di klinik yang berbahaya dan sangat
berdampak buruk bagi lingkungan.
Limbah yang ada di klinik terdiri dari:
1. Limbah padat infeksius : limbah padat yang terkontaminasi darah
atau cairan tubuh manusia
2. Limbah padat non infeksius: limbah padat yang tidak
terkontaminasi darah atau cairan tubuh misalnya kertas, karton,
bungkus reagen
3. Limbah benda tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan
luka atau tusukan misal jarum, lancet, pecahan kaca
4. Limbah cair adalah limbah yang dihasilkan dari setiap unit yang
berbentuk cair yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh
manusia
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan tatalaksana untuk
mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup yang diakibatkan oleh limbah berbahaya dan agar dapat dilakukan
pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai
dengan fungsinya kembali
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Nomor : 009/SK/01/2023 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik.
4. Alat dan Bahan 1. Safety Box
2. Kantong Plastik Kuning, Hitam,
3. Tempat Sampah
4. APD
5. Prosedur 1. Petugas melakukan pemilahan jenis limbah medis mulai dari sumber
yang terdiri dari limbah infeksius, non infeksius dan B3.
2. Petugas mengumpulkan limbah dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan tempat sampah yang tertutup.
3. Petugas memberikan persyaratan pewadahan limbah yaitu :
a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap
air.
b. Mempunyai tutup yang mudah ditutup dan dibuka.
c. Terdapat minimal 1 buah untuk setiap ruangan sesuai dengan
kebutuhan.
d. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24
jam atau apabila 2/3 bagian telah terisi maka limbah harus
diangkut supaya tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit
atau binatang pengganggu.
e. Disetiap sumber penghasil limbah harus tersedia tempat
pewadahan yang terpisah sesuai dengan jenis limbah.
f. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3
bagian telah terisi.
g. Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat
khusus (safety box) seperti botol atau karton yang aman dan
digantung (tidak boleh ditaruh di lantai).
4. Petugas memberi tempat pewadahan limbah dibedakan dengan
menggunakan plastik, plastik kuning untuk limbah infeksius, plastik
hitam untuk limbah non infeksius.
5. Petugas mengelola limbah padat ke Tempat Penampungan Sementara
6. Limbah yang diambil dari tiap unit dibawa ke tempat penampungan
sementara yang nantinya akan dibawa dan dikelola oleh pihak ketiga.
7. Petugas menyerahkan pengolahan limbah kepada pihak ketiga
kemudian dilakukan pengangkutan.
7. Hal-hal yang Jadwal pengangkutan limbah
perlu diperhatikan
8.Unit terkait Unit Pelayanan Obsgyn, Unit Pelayanan Anak, Unit Laboratorium
9.Dokumen terkait Bukti Pengiriman dari pihak ketiga
10.Rekam Historis -
Perubahan

NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai