PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA No.Dokumen : 016/SOP/05/23 SOP No. Revisi : 0 dr. Widiyanto, Sp.OG Tanggal Terbit : Subsp.Obginsos 20 Januari 2023 1. Pengertian Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya adalah pengelolaan produk sisa dari pelayanan di klinik yang berbahaya dan sangat berdampak buruk bagi lingkungan. Limbah yang ada di klinik terdiri dari: 1. Limbah padat infeksius : limbah padat yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh manusia 2. Limbah padat non infeksius: limbah padat yang tidak terkontaminasi darah atau cairan tubuh misalnya kertas, karton, bungkus reagen 3. Limbah benda tajam adalah limbah yang dapat menyebabkan luka atau tusukan misal jarum, lancet, pecahan kaca 4. Limbah cair adalah limbah yang dihasilkan dari setiap unit yang berbentuk cair yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh manusia 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan tatalaksana untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah berbahaya dan agar dapat dilakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali 3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Nomor : 009/SK/01/2023 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun. 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik. 4. Alat dan Bahan 1. Safety Box 2. Kantong Plastik Kuning, Hitam, 3. Tempat Sampah 4. APD 5. Prosedur 1. Petugas melakukan pemilahan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri dari limbah infeksius, non infeksius dan B3. 2. Petugas mengumpulkan limbah dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan tempat sampah yang tertutup. 3. Petugas memberikan persyaratan pewadahan limbah yaitu : a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air. b. Mempunyai tutup yang mudah ditutup dan dibuka. c. Terdapat minimal 1 buah untuk setiap ruangan sesuai dengan kebutuhan. d. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam atau apabila 2/3 bagian telah terisi maka limbah harus diangkut supaya tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu. e. Disetiap sumber penghasil limbah harus tersedia tempat pewadahan yang terpisah sesuai dengan jenis limbah. f. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3 bagian telah terisi. g. Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol atau karton yang aman dan digantung (tidak boleh ditaruh di lantai). 4. Petugas memberi tempat pewadahan limbah dibedakan dengan menggunakan plastik, plastik kuning untuk limbah infeksius, plastik hitam untuk limbah non infeksius. 5. Petugas mengelola limbah padat ke Tempat Penampungan Sementara 6. Limbah yang diambil dari tiap unit dibawa ke tempat penampungan sementara yang nantinya akan dibawa dan dikelola oleh pihak ketiga. 7. Petugas menyerahkan pengolahan limbah kepada pihak ketiga kemudian dilakukan pengangkutan. 7. Hal-hal yang Jadwal pengangkutan limbah perlu diperhatikan 8.Unit terkait Unit Pelayanan Obsgyn, Unit Pelayanan Anak, Unit Laboratorium 9.Dokumen terkait Bukti Pengiriman dari pihak ketiga 10.Rekam Historis - Perubahan