Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN DAN

PEMBUANGAN LIMBAH
BERBAHAYA

No. Dokumen : PUSK.


445 / 269 / VII / 2018
SOP No revisi : 00
Tgl terbit : 13/10/2018
Halaman : 1/6
UPT PUSKESMAS Rukanah, SKM
KALUNAN NIP.198608122010012035
1. Pengertian Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya adalah suatu
kegiatan untuk mengendalikan dan pembuangan limbah bahan
beracun dan berbahaya atau sisa suatu usaha dan atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik
secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup dan atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah bahan
beracun dan berbahaya .
2. Dapat dilakukan pemulihan kualitas lingkungan yang
sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kalunan Nomor : PUSK
445 / 269 / VII / 2018 tentang Pembuangan Limbah
Berbahaya.

4. Referensi Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang

1/7
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. Prosedur / A. Alat
Langkah- 1. Buku catatan bahan berbahaya
Langkah B. Bahan
1. Alat Tulis Kantor
2. Alat Pelindung Diri
C. Langkah-langkah
1. Pemilihan Limbah
a. Petugas kesehatan lingkungan (kesling) memilih
limbah beracun dan berbahaya berdasarkan
katagori :
1) Mudah menyala
2) Reaktif
3) Infeksius
4) Korosif
5) Beracun

b. Petugas kesling melakukan identifikasi limbah


yang dikumpulkan sesuai kategori.
c. Petugas kesling melakukan pencatatan nama dan
jumlah limbah
d. Petugas kesling memfungsikan tempat
penyimpanan limbah sebagai tempat penyimpanan
e. Petugas kesling melakukan pengumpulah limbah
yang akan di musnahkan.
f. Petugas kesling melakukan pemusnahan dengan di
dibakar pada insenerator dan di dumusnahkan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Alor.
g. Petugas kesling membuat pelaporan pengolahan
limbah
2. Pengumpulan Limbah

2/7
a. Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan
penghasil limbah menggunakan troli khusus yang
tertutup.
b. Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim
tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam
dan musim kemarau paling lama 48 jam.
3. Persyaratan Pewadahan Limbah Medis
a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan
karat, kedap air dan mempunyai permukaan yang
halus pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass.
b. Di setiap sumber penghasil limbah medis harus
tersedia tempat pewadahan yang terpisah dengan
limbah non-medis
c. Kantong plastic diangkat setiap hari atau kurang
sehari apabila 2/3 bagian telah terisi limbah
d. Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung
pada tempat khusus (safety box) sperti botol atau
karton yang aman
e. Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan
sitotoksik yang tidak langsung kontak dengan
limbah harus segera dibersihkan dengan larutan
desinfektan apabila akan dipergunakan kembali,
sedangkan untuk kantong plastic yang telah
dipakai dan kontak langsung dengan limbah
tersebut tidak boleh digunakan lagi
f. Tempat limbah memiliki minimal 2 macam
tempat limbah, satu untuk limbah medis (warna
kuning atau merah) dan satunya lagi untuk non
medis (warna hitam)
g. Semua limbah dari ruang peraway=tan dan unit
gawat darurat (UGD) dianggap sebagai limbah

3/7
medis
h. Semua limbah dari kantor biasanya berupa alat-
alat tulis dianggap sebagai limbah non medis
i. Tempat pewadahan limbah non medis sebagai
berikut:
1) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,
tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian
dalamnya misalnyya fiberglass
2) Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan
ditutup tanpa mengotori tangan
3) Terdapat minimal 1 buah untuk setiap
ruangan atau sesuai dengan kebutuhan
4) Limbah tidak boeh dibiarkan dalam
wadahnya melebihi 3x24 jam atau apabila
2/3 bagian kantong sudah terisi limbah maka
harus diangkut supaya tidak menjadi
perindukan vector penyakut atau binatang
pengganggu
4. Tempat Penampungan Sementara
a. Jika terdapat insenerator maka limbah harus
dibakar selambat-lambatnya 24 jam
b. Jika tidak mempunyai insenerator, limbah medis
harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan
Puskesmas atau pihak lain yang memiliki
insenerator untuk dilakukan pemusnahan
selambat-lambatnya 24 jam apabila disimpan pada
suhu ruang.
5. Transportasi
a. Pengangkutan limbah ke luar Puskesmas
menggunakan kendaraan khusus

4/7
b. Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke
kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam
container yang kuat dan tertutup
c. Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan
manusia maupun binatang
d. Petugas yang menangani limbah harus
menggunakan alat pelindung diri yang terdiri dari
topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian
panjang, apron untuk industry, pelindung
kaki/sepatu boot dan sarung tangan khusus
(disposable gloves atau heavy duty gloves)
6. Pengolahan
a. Lokasi pengolahan
Pengolahan limbah bahan beracun dan berbahaya
dapat dilakukan di dalam lokasi penghasil limbah
atau di luar penghasil limbah. Syarat lokasi
pengolahan di dalam area penghasil harus:
1) Daerah bebas banjir
2) Jarak dengan fasilitas umum minimum 50
meter
3) Jarak dengan daerah beraktivitas penduduk
dan aktivitas umum minimum 300 meter
4) Jarak dengan wilayah terlindungi seperti cagar
alam, hutan lindung minimum 300 meter.
b. Fasilitas pengolahan
1) Fasilitas pengolahan harus menerapkan system
operasi meliputi:
2) System keamanan fasilitas
3) System pencegahan terhadap kebakaran
4) System penanggulangan keadaan darurat
5) System pengujian peralatan

5/7
6) Pelatihan karyawan
c. Pengolahan limbah
Proses insenerasi dengan cara melakukan
pembakaran materi limbah menggunakan alat khusus
insenerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai
99,99% atau lebih. Artinya jika suatu materi limbah
bahan beracun dan berbahaya ingin dibakar dengan berat
100 kg maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi
0,01 kg atau 10 gr.
6. Unit Terkait 1. Ruang Loket
2. Ruang Pemeriksaan KIA, KB dan Imunisasi
3. Ruang Tindakan
4. Ruang Farmasi
5. Gudang Obat
6. Ruang Kepala Puskesmas
7. Ruang KTU
8. Ruang Laborium
9. Ruang Promkes
10. Ruang Persalinan

6/7
7. Rekaman
historis No Yang di ubah Isi Perubahan Tgl.mulai
perubaha diberlakukan
n

7/7

Anda mungkin juga menyukai