6. Kontainer Bertekanan
a) Cara yang terbaik untuk menangani limbah kontainer bertekanan adalah dengan
daur ulang atau penggunaan kembali. Apabila masih dalam kondisi utuh dapat
dikembalikan ke distributor untuk pengisian ulang gas. Agen halogenida daiam
bentuk cair dan dikemas dalam botol harus diperlakukan sebagai limbah bahan
kimia berbahaya untuk pembuangannya.
b) Cara pembuangan yang tidak diperbolehkan adalah pembakaran atau insinerasi
karena dapat meledak.
Kontainer yang masih utuh
Kontainer-kontainer yang harus dikembalikan ke penjualnya adalah:
Tabung atau silinder nitrogen oksida yang biasanya disatukan dengan
peralatan anestesi.
Tabung atau silinder etilen oksida yang biasanya disatukan dengan
peralatan sterilisasi
Tabung bertekanan untuk gas lain seperti oksigen, nitrogen, karbon
dioksida, udara bertekanan. siklopropana, hidrogen, gas elpiji, dan
asetilin.
Kontainer yang sudah rusak
Kontainer yang rusak tidak dapat diisi ulang harus dihancurkan setelah
dikosongkan kemudian baru dibuang ke landfill.
Kaleng aerosol kecil harus dikumpulkan dan dibuang bersama dengan limbah
biasa dalam kantong plastik hitam dan tidak unruk dibakar atau di insinerasi.
Limbah ini tidak boleh dimasukkan ke dalam kantong kuning karena akan
dikirim ke lnstalasi Pengolah Limbah Padat (IPLP). Kaleng aerosol dalam
jumlah banyak sebaiknya dikembalikan ke penjualnya atau ke instalasi daur
ulang bila ada.
Untuk memudahkan pemahaman penatalaksanaan limbah rumah sakit dapat dilihat alur
pengelolaan limbah rumah sakit seperti pada gambar dibawah ini.
Sumber : Pedoman Penatalaksanaan Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah Cair di Rumah
sakit, DEPKES RI