PENGELOLAAN LIMBAH
TAHUN 2023
DAFTAR ISI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Panduan Pengelolaan Limbah di RSIA PKU Muhammadiyah Cipondoh
dapat terselesaikan. Panduan ini disusun dalam rangka peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit terkait dengan pencegahan dan pengendalian infeksi dalam menjamin keselamatan
pasien dan juga keselamatan petugas kesehatan lingkungan sendiri.
Panduan ini tersusun atas dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami selaku tim
penyusun mengucapkan terima kasih dan berharap agar panduan ini dapat digunakan sebagai
acuan dalam kegiatan Pengelolaan Limbah yang efektif dan efisien di RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh.
Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit
dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah
sakit yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah padat
medis dan non medis. Limbah padat medis adalah limbah padat yang terdiri dari : limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah
kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan di rumah
sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman yang dapat
dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
Limbah cair adalah semua buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan rumah
sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif
yang berbahaya bagi kesehatan.
Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegiatan
pembakaran di rumah sakit seperti insenerotor, dapur, perlengkapan generator, anestesi dan
pembuatan obat sitotoksik.
Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh pasien,
organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam
jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan. Limbah
sangat infeksius adalah limbah berasal dari pembiakan dan stok bahan sangat infeksius,
otopsi, organ binatang percobaan dan bahan lain yang telah diinokulasi, terinfeksi atau
kontak dengan bahan yang sangat infeksius.
Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan
pemberian obat sitotoksik untuk kemoterapi kanker yang mempunyai kemampuan untuk
membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.
Minimisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit untuk mengurangi jumlah
limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali
limbah (reuse) dan daur ulang limbah (recycle).
Persyaratan Limbah Medis Padat
1. Limbah Padat Medis.
a. Minimalisasi Limbah
1) Setiap rumah sakit harus melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber.
2) Setiap rumah sakit harus mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia
yang berbahaya dan beracun.
3) Setiap rumah sakit harus melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan farmasi.
4) Setiap peralatan yang digunakan dalam pengelolaan limbah medis mulai dari
pengumpulan, pengangkutan, dan pemusnahan harus melalui sertifikasi dari
pihak yang berwenang.
b. Pemilihan, pewadahan, Pemanfaatan Kembali (Daur Ulang)
1) Pemilihan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan
limbah.
2) Limbah yang akan dimanfaatkan kembali harus dipisahkan dari limbah yang
tidak dimanfaatkan kembali.
3) Pewadahan limbah padat medis ditampung dalam kantong plastik berwarna
kuning.
4) Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah anti bocor, anti tusuk
dan tidak mudah untuk dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak
dapat membukanya.
5) Limbah padat medis yang akan dimanfaatkan kembali (Reuse) harus melalui
proses strerilisasi atau desinfeksi sesuai Tabel 1, untuk menguji efektifitas
sterilisasi panas atau desinfeksi harus dilakukan tes Bacillus stearothermophilus.
Untuk sterilisasi kimia harus dilakukan tes Bacillus subtilis.
Tabel 1. Metode Sterilisasi atau Desinfeksi Untuk Limbah yang
Dimanfaatkan Kembali
Metode Sterilisasi Suhu Waktu Kontak
1. Sterilisasi dengan panas.
a. Sterilisasi kering dalam oven 160°C 120 Menit
“Poupinel”
b. Sterilisasi basah dalam otoklaf 170°C 60 Menit
4. Limbah Gas
Standar Limbah gas (emisi) dari pengolahan pemusnahan limbah padat medis dengan
incenerator mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun
1995 Tentang Baku mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengelolaan limbah medis padat, cair dan gas yang ada di RSIA PKU
Muhammadiyah Cipondoh meliputi semua kamar perawatan, IGD, HCU, Radiologi,
Poliklinik, Kamar Bedah, Farmasi, dll. Dalam upaya melindungi kesehatan masyarakat dan
lingkungan dari pengelolaan limbah medis padat, cair dan gas yang tidak aman dan benar
maka diperlukan adanya peraturan perundangan yang dapat menjadi acuan dalam
pengelolaan limbah medis padat. Tujuan dari pengelolaan limbah tersebut adalah
terwujudnya pengelolaan limbah medis padat, cair dan gas secara aman dan benar sesuai
persyaratan kesehatan bagi masyarakat baik di dalam maupun disekitar fasyankes.
BAB III
TATA LAKSANA
e. Limbah Radioaktif
1) Pengelolaan limbah radioaktif yang aman harus diatur
dalam kebijakan dan strategi nasional yang menyangkut
peraturan, infrastruktur, organisasi pelaksana, dan tenaga
yang terlatih.
2) Setiap rumah sakit yang menggunkan sumber radioaktif
yang terbuka untuk keperluan diagnosa, terapi atau
penelitian harus menyiapkan tenaga khusus yang terlatih
khusus di bidang radiasi.
3) Tenaga tersebut bertanggung jawab dalam pemakaian
bahan radioaktif yang aman dan melakukan pencatatan.
4) Instrumen kalibrasi yang tepat harus tersedia untuk
monitoring dosis dan kontaminasi. Sistem pencatatan
yang baik akan menjamin pelacakan limbah radioaktif
dalam pengiriman maupun pembuangannya dan selalu
diperbarui datanya setiap waktu.
5) Limbah radioaktif harus dikategorikan dan dipilah
berdasarkan ketersediaan pilihan cara pengolahan,
pengkondisian, penyimpanan, dan pembuangan. Kategori
yang memungkinkan adalah : - Umur paruh (half-life)
seperti umur pendek (short-lived), (misalnya umur paruh
< 100 hari), cocok untuk penyimpanan pelapukan,
Aktifitas dan kandungan radionuklida, Bentuk fisika dan
kimia, Cair : berair dan organik, Tidak homogen (seperti
mengandung lumpur atau padatan yang melayang), Padat
: mudah terbakar/ tidak mudah terbakar (bila ada) dan
dapat dipadatkan/tidak mudah dipadatkan (bila ada) -
Sumber tertutup atau terbuka seperti sumber tertutup yang
dihabiskan, Kandungan limbah seperti limbah yang
mengandung bahan berbahaya (patogen, infeksius,
beracun).
1. Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh Tim PPI RSIA PKU Muhammadiyah
Cipondoh (Form Monitoring PPI Limbah Terlampir).
2. Hasil monitoring limbah dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.
Formulir Monitoring Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Limbah RS
No INDIKATOR YA TIDAK
1 Ada tempat sampah injak infeksius
2 Ada tempat sampah injak non infeksius
3 Ada Kontainer untuk transport pembuangan sampah
4 Ada Tempat untuk membuang sampah benda tajam (safe Box)
5 Tersedianya plastik sesuai jenis sampah
6 Membuang limbah padat infeksius ke Kantong Kuning
7 Membuang limbah padat non infeksius ke Kantong Hitam
Membuang limbah cair infeksius ke saluran infeksius
8
(spolhook/septictank)
Membuang limbah cair non infeksius ke saluran non infeksius
9
(rumah RT)
Membuang limbah benda tajam ke kontainer tahan air dan tahan
10
tusuk
11 Tempat sampah dalam kondisi bersih
JUMLAH
REKOMENDASI