KESMAS BLAHBATUH I
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
a. A. Penanganan Sampah.
Ketentuan penanganan sampah:
1. Sampah infeksius harus dipisahkan dengan sampah non infeksius.
2. Setiap ruangan harus disediakan tempat sampah terbuat dari bahan yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mudah dibersihkan serta
dilengkapi dengan kantong plastik dengan warna dan lambang sebagai
berikut:
a. Sampah infeksius menggunakan kantong plastik berwarna kuning.
Benda tajam dan jarum ditampung pada wadah khusus seperti safety
box. Sampah dimusnahkan di dalam insineratoratau dibawa ke
Puskesmas/RS terdekat yang memiliki insinerator.
b. Sampah domestik/umum menggunakan kantong plastik berwarna
hitam.Terpisah antara sampah basah dan kering, dapat diolah sendiri,
dikubur, dibakar atau diangkut/dibuang ke Tempat Pembuangan
sampah Akhir (TPA).
3. Jumlah tempat sampah minimum 1 (satu) buah tiap kamar atau setiap
radius 10 meter dan radius 20 meter untuk ruang tunggu.Wadah sampah
tertutup dengan kantong plastik.
4. Tempat pengumpulan dan penampungan sampah sementara segera
didesinfeksi setelah dikosongkan.
b. Penanganan Limbah
1) Jenis dan definisi limbah Puskesmas
a) Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah container
bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
b) Limbah non medis padat adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman dan
halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya.
c) Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja,darah yang berasal
dari kegiatan Puskesmas yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya
bagi kesehatan.
d) Limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas yang berasal dari
kegiatan pembakaran di Puskesmas seperti insinerator, dapur,
perlengkapan generator, anestesi dan pembuatan obat sitotoksik.
2) Pengelolaan Limbah medis padat
Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah dengan
memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya dengan lingkungan sekitar. Wadah
harus anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka
a)Manajemen limbah dan benda tajam
(1) Segera membuang limbah kekontainer limbah.
(2) Limbah infeksius/ternoda darah dan cairan tubuh ke kantong plastic
merah
(3) Limbah
non
infeksius/tidakternodadarahataucairantubuhkekantongplastikhitam.
(4) Hati-hati menangani benda tajam.
(5) Tidak bolehmemberikanke orang lain limbah benda tajam.
(6) Tidak menyarungkan kembali jarum bekas pakai/membuang jarum
b)
sebagai berikut :
(a) Pengolahan primer : tempatpenampungan air limbahpertama yang
berasaldariaktifitasharian (bekascucian, makanan, bekasminumandll)
(b) Purifikasibiologissekunder: pengendapansebagianbesarmikroba
(bakteri : 90-95 %), virus dancacing.
Padatahapiniefluenmasihmengandungbakteridan virus
dalamkonsentrasiefektif.
(c) Pengolahantersier
:teknikpengolahandapatditerapkanjikalokasimemungkinkan,
apabilasebaliknyamakadilakukanteknikfiltrasipasircepat.
(d) DesinfeksiKlor
:upayapenurunankonsentrasibakteripatogen,
efluentersierharusmenjalanidesinfeksiklorsampaikadar yang ditetapkan.
DesinfektandimaksudyaituKlordioksida
(paling
efisien),
NatriumHipokloritatau gas Klorataudesinfeksidengansinar ultraviolet.
5) PengelolaanLimbahGas.
Standar limbah gas (emisi) dari pengolahan pemusnah limbah medis
padat dengan insinerator mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor Kep-13.H/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
Unit terkait
Bagian kebersihan/incenerator