BERBAHAYA
No. Dokumen : 3.5.2.2/KAKLIN –
KPKF/SOP/IX/2020
SOP No. Revisi : 0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Klinik Pratama dr. Renung K
Kimia Farma
Juanda Bogor
1. Pengertian Limbah bahan beracun dan berbahaya adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik
secara lanhsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Klinik Pratama Kimia Farma nomor
3.5.2.2/KAKLIN – KPKF/SK/IV/2019 tentang Pengendalian dan
Pembuangan Limbah Berbahaya
4. Referensi Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Prosedur / a. Membuat daftar B3 yang tersedia berdasarkan kriteria
Langkah- penetapan limbah B3 (Kategori 1 dan Kategori 2) yaitu:
langkah 1) Mudah meledak
2) Mudah menyala
3) Reaktif
4) Infeksius
5) Korosif
6) Beracun
b. Melakukan identifikasi limbah B3 yang dikumpulkan
c. Melakukan pencatatan nama dan jumlah limbah B3
d. Memfungsikan tempat penyimpanan limbah B3 sebagai tempat
penyimpanan B3
e. Menyimpan limbah b3 yang akakn diolah ke dalam tempat
penyimpanan limbah B3
f. Melakukan pengumpulah limbah B3 yang akan di
musnahkan
g. Melakukan pemusnahan dengan di dibakar pada insenerator
dan di musnahkan di Dinas Kesehatan
h. Membuat pelaporan pengolahan limbah B3
2/3
sarung tangan khusus (disposable gloves atau heavy duty gloves)
e. Pengolahan
1) Lokasi Pengolahan
Pengolahan limbah bahan beracun dan berbahaya dapat dilakukan di
dalam lokasi penghasil limbah atau diluar penghasil limbah. Syarat
lokasi pengolahan di dalam area penghasil harus :
a) Daerah bebas banjir
b) Jarak dengan fasilitas umum minimum 50 meter
c) Jarak dengan daerah beraktivitas penduduk dan aktivitas umum
minimum 300 meter
d) Jarak dengan wilayah terlindungi seperti cagar alam, hutan
lindung minimum 300 meter.
2) Fasilitas Pengolahan
Fasilitas Pengolahan harus menerapkan sistem operasi meliputi :
a) Sistem keamanan fasilitas
b) Sistem pencegahan terhadap kebakaran
c) Sistem penanggulangan keadaan darurat
d) Sistem pengujian peralatan
e) Pelatihan karyawan
3) Pengolahan Limbah
Proses insenerasi dengan cara melakukan pembakaran materi
limbah menggunakan alat khusu insenerator dengan efisiensi
pembakaran harus mencapai 99.99% atau lebih. Artinya jika suatu
materi limbah bahan beracun dan berbahaya ingin dibakar dengan
berat 100 kg maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0.01
kg atau 10 gr
6. Bagan Alir
7. Hal-hal
yang perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Unit Umum dan Rumah Tangga
9. Dokumen
terkait
10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan
3/3