BERBAHAYA
No. Dokumen : C/SOP/VIII/2016/126
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 Agustus 2016
SOP
Halaman : 1 dari 5
7) Semua limbah dari semua ruang perawatan dan unit gawat darurat (UGD)
dianggap sebagai limbah medis.
8) Semua limbah dari kantor biasanya berupa alat-alat tulis dianggap sebagai
limbah non medis
d. Tempat pewadahan limbah nonmedis sebagai berikut :
1) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedapair dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya,misalnya :
fiberglass.
2) Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan
3) Terdapat minimal dua buah untuk setiap ruangan atau sesuai kebutuhan
4) Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 1x24 jam atau
apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi limbah maka harus diangkat supaya
tidak menjadi perindukan faktor penyakit atau binatang pengganggu.
e. Tempat penampungan sementara
1) Jika tedapat insenerator maka limbah harus dibakar selambat-lambatnya 24
jam
2) Jika tidak mempunyai insenerator, limbah medis harus dimusnahkan
melalui kerja sama dengan pihak lain yang memiliki insenerator untuk
dilakukan pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam apabila disimpan pada
suhu ruang.
f. Transfortasi
1) Pengangkutan limbah keluar puskesmas menggunakan kendaraan khusus
pusling.
2) Kantong limbah medis sebelum dimasukan ke kendaraan pengangkut harus
diletakan dalam konteiner yang kuat dan tertutup.
3) Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun
binatang.
4) Petugas yang menangani limbah harus menggunakan alat pelindung diri
yang terdiri dari topi/helm, masker, pelindung mata, pakaian panjang,
apron untuk industri, pelindung kaki/sepatu boot dan sarung tangan khusus
(disposible gloves/heavy duty gloves)
g. Pengolahan
1) lokasi pengolahan
Pengolahan limbah bahan beracun dan berbahaya dapat dilakukan didalam
lokasi penghasil limbah atau diluar penghasil limbah. Syarat lokasi
pengolahan di dalam area penghasil harus :
a) Daerah bebas banjir
b) Jarak dengan fasilitas umum minimum 50m
c) Jarak dengan daerah beraktifitas penduduk dan aktifitas umum
minimum 300m
d) Jarak dengan wilayah terlindungi seperti cagar alam, hutan lindung
minimum 300m.
2) fasilitas pengolahan
Fasilitas pengolahan harus menerapkan systemoperasi meliputi :
a) System keamanan fasilitas
b) System pencegahan terhadap kebakaran
c) System penanggulangan keadaan darurat
d) System pengujian peralatan
2
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH
BERBAHAYA
No. Dokumen : C/SOP/VIII/2016/126
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 Agustus 2016
SOP
Halaman : 3 dari 5
e) Pelatihan karyawan
3) Pengolahan limbah
Proses insenerasi dengan cara melakukan pembakaran materi limbah
menggunakan alat khusus insebnerator dengan efesiensi pembakaran harus
mencapai 99,99% atau lebih artinya jika suatu materi limbah bahan beracun
dan berbahaya ingin dibakar dengan berat 100 kg maka abu sisa pembakaran
tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr.
h. Bagan Alir -
i. Hal-hal yang Perlu adanya kerjasama antara Kepala Puskesmas, Pengelola Program, dan pelaksana
perlu diperhatikan kegiatan.
9. Unit terkait Semua Unit penghasil limbah berbahaya
10. Dokumen terkait
11. Rekam Historis No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakuakan
Perubahan