Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS DAN NON-

INFEKSIUS, BENDA TAJAM&JARUM,


DARAH&KOMPONEN
: SOP/ /PKM-CST
No. Dokumen
/II/2022
SO
No.Revisi : ......
P
Tgl. Terbit : …………….
Halaman : 1/3
UPT
NINING YUNINGSIH
PUSKESMAS (tanda tangan)
NIP. 197812242006042012
CISATA

1. Pengertian  Limbah medis adalah segala bentuk limbah yang terkait dengan dengan
tindakan medis.
- Medis padat berupa limbah padat infeksius, limbah patologi, limbah
benda tajam, limbah farmasi, kimiawi, radioaktif, dll.
- Medis cair berupa air buangan seperti bahan kimia beracun, radioaktif
berbahaya, tinja, darah, air seni dll yang berpotensi mengandung
mikroorganisme bahan beracun yang dapat membahayakan kesehatan.
 Limbah non-medis merupakan segala bentuk limbah yang merupakan
hasil pembuangan dari kegiatan diluar tindakan medis, seperti kegiatan
perkantoran, taman, dll.
 Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi darah, cairan tubuh
pasien yang mengandung organisme patogen yang tidak secara rutin ada
di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang
cukup untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
 Limbah benda tajam dan jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, skalpel,
gunting, benang kawat, pecahan kaca dan benda lain yang dapat
menusuk atau melukai
 Limbah darah dan komponen

2. Tujuan  Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan


 Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan
 Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
 Membuang bahan – bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif)
dengan aman ..
3. Kebijakan
4. Referensi Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan

1/3
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Identifiasi Limbah: Padat, Cair, Tajam, Infeksius, atau Non infeksius
langkah- 2. Pemisahan
langkah - Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah
- Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah
- Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
- Limbah cair segera dibuang ke wastafel di spoelhoek
3. Labeling
4. Penampungan:
a. Limbah padat infeksius: plastik kantong kuning atau kantong warna
lain tapi diikat tali warna kuning
b. Limbah padat non infeksius: plastik kantong warna hitam
c. Limbah benda tajam: wadah tahan tusuk dan air (safety box)
d. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis
limbah
5. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat
e. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10 – 20 meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
6. Penyimpanan
a. Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
b. Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat
c. Beri label pada kantong plastik limbah - Setiap hari limbah diangkat
dari tempat penampungan sementara
d. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus
e. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
f. Tidak boleh ada yang tercecer
g. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien
h. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
i. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka, terjangkau
(oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga kebersihannya dan
kondisi kering.
7. Pengangkutan
a. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong khusus

2/3
b. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
c. Tidak boleh ada yang tercecer
d. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift pasien
e. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah.
8. Penanganan/pemusnahan
a. Limbah infeksius di masukkan dalam incenerator
b. Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan limbah umum
c. Limbah benda tajam dimasukkan dalam incenerator
d. Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhok
e. Limbah feces, urine kedalam WC.
9. Penanganan Limbah Benda Tajam
a. Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
b. Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
c. Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia tahan
tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi
d. Selalu buang sendiri oleh si pemakai
e. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
f. Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
10. Penanganan Limbah Terkontaminasi
a. Untuk limbah terkontaminasi, pakailah wadah plastik atau disepuh
logam dengan tutup yang rapat.
b. Gunakan wadah tahan tusukan untuk pembuangan semua benda-
benda tajam
c. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih disinfektan
(larutan klorin 0,5% + sabun) dan bilas teratur dengan air.
d. Jika mungkin, gunakan wadah terpisah untuk limbah yang akan
dibakar dan yang tidak akan dibakar sebelum dibuang.
e. Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika menangani limbah
(misalnya sarung tangan utilitas dan sepatu pelindung tertutup).
f. Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan antiseptik berbahan
dasar alkohol tanpa air setelah melepaskan sarung tangan apabila
menangani limbah
11. Teknik pemusnahan limbah
a. Enkapsulasi: Benda tajam dikumpulkan dalam wadah tahan
tusukan dan antibocor, diisi dengan bahan-bahan seperti pasir,
semen, dll, kemudian dikubur di lobang sedalam 2,5 m, setiap tinggi
limbah 75 cm ditutupi kapur tembok, kemudian diisi lagi dengan
limbah sampai 75 cm ditutupi kapur tembok, kemudian diisi lagi

3/3
dengan limbah sampai 75 cm, kemudian dikubur
b. Insenerasi: proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi isi dan
berat limbah.
12. Pembakaran terbuka Pada fasilitas kesehatan dengan sumberdaya
terbatas dan insinerator bersuhu tinggi tidak tersedia, maka limbah
dapat diinsenerasi dalam insinerator tong.
6. Bagan
alir
7. Hal-hal
yang
perlu
diperhati
kan
8. Unit Semua Unit Terkait
terkait
9. Dokume
n terkait
10. Rekama Tanggal
NO SOP Yang Diubah Isi perubahan
n diberlakukan
historis
terkait

4/3
5/3

Anda mungkin juga menyukai