Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS DAN NON-INFEKSIUS,

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/PLI/NI 00 1/3

Ditetapkan
Tanggal terbit
Direktur RS Citra harapan
09 september 2022
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
mengetahui
dr. Mira

Pengertian  Limbah medis adalah segala bentuk limbah yang


terkait dengan dengan tindakan medis.
- Medis padat berupa limbah padat infeksius, limbah
patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
kimiawi, radioaktif, dll.
- Medis cair berupa air buangan seperti bahan kimia
beracun, radioaktif berbahaya, tinja, darah, air seni
dll yang berpotensi mengandung mikroorganisme
bahan beracun yang dapat membahayakan
kesehatan.
 Limbah non-medis merupakan segala bentuk
limbah yang merupakan hasil pembuangan dari
kegiatan diluar tindakan medis, seperti kegiatan
perkantoran, taman, dll.
 Limbah infeksius adalah limbah yang
terkontaminasi darah, cairan tubuh pasien yang
mengandung organisme patogen yang tidak secara
rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut
dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk
menularkan penyakit pada manusia rentan.

Tujuan  Melindungi petugas pembuangan limbah dari


perlukaan
 Melindungi penyebaran infeksi terhadap para
petugas kesehatan
 Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnya
 Membuang bahan – bahan berbahaya (bahan toksik
dan radioaktif) dengan aman ..
Kebijakan Sesuai keputusan Direktur Rumah Sakit Citra Harapan
tentang penanganan limbah infeksius dan non infeksius
Prosedur 1. Identifiasi Limbah: Padat, Cair, Tajam, Infeksius,
atau Non infeksius
2. Pemisahan
- Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah
- Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah
- Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
- Limbah cair segera dibuang ke wastafel di
spoelhoek
3. Labeling
4. Penampungan:
a. Limbah padat infeksius: plastik kantong kuning
atau kantong warna lain tapi diikat tali warna
kuning
b. Limbah padat non infeksius: plastik kantong
warna hitam
c. Limbah benda tajam: wadah tahan tusuk dan
air (safety box)
d. Kantong pembuangan diberi label biohazard
atau sesuai jenis limbah

5. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan
menggunakan kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan
dan tidak berkarat
e. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak
10 – 20 meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari

6. Penyimpanan
a. Simpan limbah di tempat penampungan
sementara khusus
b. Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan
ikat dengan kuat
c. Beri label pada kantong plastik limbah - Setiap
hari limbah diangkat dari tempat penampungan
sementara
d. Mengangkut limbah harus menggunakan
kereta dorong khusus
e. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan,
tertutup
f. Tidak boleh ada yang tercecer
g. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda
dengan lift pasien
h. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani
limbah
i. Tempat penampungan sementara harus di
area terbuka, terjangkau (oleh kendaraan),
aman dan selalu dijaga kebersihannya dan
kondisi kering.

7. Pengangkutan
a. Mengangkut limbah harus menggunakan
kereta dorong khusus
b. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan,
tertutup
c. Tidak boleh ada yang tercecer
d. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda
dengan lift pasien
e. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani
limbah.

8. Penanganan/pemusnahan
a. Limbah infeksius di masukkan dalam
incenerator
b. Limbah non infeksius dibawa ke tempat
pembuangan limbah umum
c. Limbah benda tajam dimasukkan dalam
incenerator
d. Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhok
e. Limbah feces, urine kedalam WC.

Penanganan Limbah Terkontaminasi


 Untuk limbah terkontaminasi, pakailah wadah
plastik atau disepuh logam dengan tutup yang
rapat.
 Gunakan wadah tahan tusukan untuk
pembuangan semua benda-benda tajam
 Cuci semua wadah limbah dengan larutan
pembersih disinfektan (larutan klorin 0,5% +
sabun) dan bilas teratur dengan air.
 Jika mungkin, gunakan wadah terpisah untuk
limbah yang akan dibakar dan yang tidak akan
dibakar sebelum dibuang.
 Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika
menangani limbah (misalnya sarung tangan
utilitas dan sepatu pelindung tertutup).
 Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan
antiseptik berbahan dasar alkohol tanpa air
setelah melepaskan sarung tangan apabila
menanganilimbah.

Teknik pemusnahan limbah


 Enkapsulasi: Benda tajam dikumpulkan dalam
wadah tahan tusukan dan antibocor, diisi
dengan bahan-bahan seperti pasir, semen, dll,
kemudian dikubur di lobang sedalam 2,5 m,
setiap tinggi limbah 75 cm ditutupi kapur
tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah
sampai 75 cm ditutupi kapur tembok, kemudian
diisi lagi dengan limbah sampai 75 cm,
kemudian dikubur
 Insenerasi: proses dengan suhu tinggi untuk
mengurangi isi dan berat limbah.
 Pembakaran terbuka Pada fasilitas kesehatan
dengan sumberdaya terbatas dan insinerator
bersuhu tinggi tidak tersedia, maka limbah
dapat diinsenerasi dalam insinerator tong.
Unit terkait 1. IGD
2. Intalasi rawat jalan
3. Instalasi rawat inap

Anda mungkin juga menyukai