Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM & JARUM,

DARAH & KOMPONEN

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

1/2

1 September 2015

dr.Hendrivand,SpOG

KEBIJAKAN

SPO/PPI/006

Halaman

Ditetapkan,
Direktur RS Petukangan

TUJUAN

No. Revisi

Tanggal terbit

PENGERTIAN

No. Dokumen

Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari


kegiatan rumah sakit baik medis maupun non-medis dalam bentuk
padat, cair maupun gas kategori infeksius maupun non-infeksius.
Limbah medis adalah segala bentuk limbah yang terkait dengan
dengan tindakan medis.
- Medis padat berupa limbah padat infeksius, limbah patologi,
limbah benda tajam, limbah farmasi, kimiawi, radioaktif, dll.
- Medis cair berupa air buangan seperti bahan kimia beracun,
radioaktif berbahaya, tinja, darah, air seni dll yang berpotensi
mengandung mikroorganisme bahan beracun yang dapat
membahayakan kesehatan.
Limbah non-medis merupakan segala bentuk limbah yang
merupakan hasil pembuangan dari kegiatan diluar tindakan medis,
seperti kegiatan perkantoran, taman, dll.
Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi darah, cairan
tubuh pasien yang mengandung organisme patogen yang tidak secara
rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam jumlah dan
virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada manusia
rentan.
Limbah benda tajam dan jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau,
skalpel, gunting, benang kawat, pecahan kaca dan benda lain yang
dapat menusuk atau melukai
Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan
Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan toksik dan radioaktif)
dengan aman.
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204

Tahun 2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah


Sakit
PROSEDUR

1. Identifikasi Limbah: Padat, Cair, Tajam, Infeksius, atau Non


infeksius
2. Pemisahan
- Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah
- Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah
- Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
- Limbah cair segera dibuang ke wastafel di spoelhoek
3. Labeling
4. Penampungan:
a. Limbah padat infeksius: plastik kantong kuning atau kantong
warna lain tapi diikat tali warna kuning
b. Limbah padat non infeksius: plastik kantong warna hitam
c. Limbah benda tajam: wadah tahan tusuk dan air (safety box)
d. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis
limbah.
5. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan
kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak
berkarat
e. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10 20 meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
6. Penyimpanan
a. Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
b. Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan kuat
c. Beri label pada kantong plastik limbah
d. Setiap hari limbah diangkat dari tempat penampungan
sementara
e. Tidak boleh ada yang tercecer
f. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
g. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka,
terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga
kebersihannya dan kondisi kering.
7. Pengangkutan
a. Diangkut oleh Petugas kebersihan Out source.
b. Tidak boleh ada yang tercecer .
c. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah.
8. Penanganan/pemusnahan
a. Limbah infeksius di masukkan dalam incenerator
b. Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan limbah
umum
c. Limbah benda tajam dimasukkan dalam incenerator

d. Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhok


e. Limbah feces, urine kedalam WC.
Penanganan Limbah Benda Tajam
Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia
tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka lagi
Selalu buang sendiri oleh si pemakai
Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
Penanganan Limbah Terkontaminasi
Untuk limbah terkontaminasi, pakailah wadah plastik atau
disepuh logam dengan tutup yang rapat.
Gunakan wadah tahan tusukan untuk pembuangan semua
benda-benda tajam
Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih
disinfektan (larutan klorin 0,5% + sabun) dan bilas teratur
dengan air.
Jika mungkin, gunakan wadah terpisah untuk limbah yang
akan dibakar dan yang tidak akan dibakar sebelum dibuang.
Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika menangani
limbah (misalnya sarung tangan utilitas dan sepatu pelindung
tertutup).
Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan antiseptik
berbahan dasar alkohol tanpa air setelah melepaskan sarung
tangan apabila menangani limbah.
Teknik pemusnahan limbah
Enkapsulasi: Benda tajam dikumpulkan dalam wadah tahan
tusukan dan antibocor, diisi dengan bahan-bahan seperti pasir,
semen, dll, kemudian dikubur di lobang sedalam 2,5 m, setiap
tinggi limbah 75 cm ditutupi kapur tembok, kemudian diisi
lagi dengan limbah sampai 75 cm ditutupi kapur tembok,
kemudian diisi lagi dengan limbah sampai 75 cm, kemudian
dikubur
Insenerasi: proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi isi
dan berat limbah.
Pembakaran terbuka Pada fasilitas kesehatan dengan
sumberdaya terbatas dan insinerator bersuhu tinggi tidak
tersedia, maka limbah dapat diinsenerasi dalam insinerator
tong.
Unit Terkait

Seluruh Unit Rumah Sakit Petukangan

Anda mungkin juga menyukai