Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU MUSLIMAT
PONOROGO
DitetapkanOleh :
STANDAR TanggalTerbit : Direktur RSU MuslimatPonorogo,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.H. Sunarman, Sp.B.
Pengertian Kegiatan rutin penanganan limbah cair infeksius yang berasal dari mesin
atau alat di ruangan (laboratorium)atau dari pembedahan (OK) ataupun dari
bangsal perawatan khusus (HCU dan Bersalin) yang berupas sisa
specimen/sampel darah/cairan tubuh, dimasukan ke bak sampah medis
maupun ke dalam IPAL.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengolahan limbah cair
infeksius yaitu untuk mengendalikan dan mengurangi faktor bahaya bagi
petugas dan lingkungan sekitar sebelum dimasukan ke bak sampah medis
maupun ke IPAL.
Kebijakan

Prosedur 1. Gunakan APD


2. Mulai mengambil limbah medis cair ke bagian-bagian.
a. Untuk di Laboratorium tempat limbah cair infeksius berupa jerigen
plastik. Setelah hampir penuh segera dibuang ke IPAL.
b. Untuk di Kamar Bersalin, tata cara pengolahan limbah cair infeksius
dengan menggunakan underpad. Setelah pemakaian selesai
kemudian dibuang dimasukan ke penampungan sampah medis.
c. Untuk di Unit khusus (HCU dan Ok) pembuangan limbah cair
infeksius yang berupa (cairan, darah, urin, secret) langsung dibuang
ke spoelhock lalu disiram air, kemudian didesinfeksi dengan
Lysol/Wipol.

Unit terkait 1. Petugas Sanitasi


2. Petugas Clening Service
3. Petugas Ruang (Laboratorium, Kamar Bersalin, HCU dan OK)
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


RSU MUSLIMAT
PONOROGO
DitetapkanOleh :
STANDAR TanggalTerbit : Direktur RSU MuslimatPonorogo,
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr.H. Sunarman, Sp.B.FINACS
Pengertian Pengolahan limbah laboratorium adalah pengolahan terhadap bahan bekas
pakai dalam pekerjaan di laboratorium yang dapat berupa limbah cair,
padat dan gas
Tujuan Menyelenggarakan pengolahan limbah laboratorium secara baik sehingga
menghilangkan resiko bahaya limbah terhadap manusia. Baik petugas,
pasien, tamu, masyarakat maupun lingkungan sekitar
Kebijakan Limbah laboratorium harus dikelola dengan baik agar tidak membahayakan
manusia dan lingkungan sekitarnya. Untuk pengolahan limbah
laboratorium tersebut harus di sediakan sarana dan prasarana serta prosedur
yang memadai.
Prosedur  Limbah cair
Yang termasuk limbah cair adalah pelarut organik bahan kimia
untuk pengujian, bekas pencucian alat dan specimen ( darah dan
cairan tubuh )
a. Cairan bekas pencucian alat langsung di alirkan lewat wastafel
yang langsung terhubung dengan pipa pembuangan akhir
limbah organik.
b. Limbah cairan sisa analisa dari alat kimia maupun hematologi di
tampung dalam dirigen kemudian dibawa ke pembuangan
limbah organik untuk di proses.
 Limbah padat
Yang termasuk limbah padat adalah peralatan habis pakai seperti
jarum suntik, sarung tangan, kapas, botol specimen, kemasan
reagen, sisa specimen dan kertas bekas.
a. Jarum suntik dan sisa benda tajam lainnya di tampung dalam
dirigen khusus kemudian di buang ke tempat pembuangan akhir
limbah.
b. Sarung tangan, kapas, botol specimen, kemasan reagen dan
bahan – bahan infeksius lainnya di tampung dalam bak sampah
dengan plastik berwarna kuning sedangkan kertas dan plastik
bekas di tampung dalam bak sampah dengan plastik hitam.
 Limbah gas
Dihasilkan dari penggunakan generator, sterilisasi atau dari
termometer yang pecah ( air raksa )

Unit terkait 4. Petugas Sanitasi


5. Petugas Clening Service
6. Petugas Ruang (Laboratorium, Kamar Bersalin, HCU dan OK)

Anda mungkin juga menyukai