Anda di halaman 1dari 2

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

RS JIWA
DR. SOEHARTO HEERDJAN

Prosedur Tetap
RUANG LINGKUP
TUJUAN
KEBIJAKAN

PETUGAS
PROSEDUR

No. Dokumen :

No. Revisi :

Halaman:
1/2

Tanggal Terbit :
04 Agustus 2015

Dibuat Oleh :

Disetujui Direktur Utama :

Ka. IPSRS &


Kesling

dr.Aris Tambing, MARS


NIP: 195808151988021001

Prosedur ini untuk mengatur pengolahan limbah cair di RSJ Dr.


Soeharto Heerdjan Jakarta
1. Mengamankan bahan buangan cair yang berbahaya bagi kesehatan.
2. Mencegah pencemaran air.
1. Limbah cair yang berasal dari air hujan, tidak diolah, dialirkan ke
instalasi pengolahan air limbah ( IPAL )
2. Limbah cair yang berasal dari laboratorium dan rontgen di tampung
ke dalam jerigen untuk kemudian ke- pihak ke III yang mempunyai
ijin pengelolaan limbah B3
3. Limbah cair yang berasal dari ruang perawatan dan kantor di alirkan
ke instalasi pengolahan air limbah ( IPAL )
4. Unit pengolahan limbah cair menggunakan sistim pengolahan
biofilter anaerob- aaerob dengan, dikelola oleh IPS & Kesling RS.
Instalasi Pemeliharaan Sarana & Kesling RS
1. Limbah cair dari WC dan kamar mandi yang berasal dari ruang
pelayanan dan kantor dialirkan menuju septiktank yg jumlahnya 39
buah.
2. Air limbah yang ada di septiktank untuk kemudian di alirkan secara
gravitasi ke bak pengumpul ( BP ) yang jumlahnya 39 buah.
3. Apabila level air limbah yg ada di BP mencapai batas tertentu maka
secara otomatis pompa akan menyala dan memompa air limbah
menuju bak transfer ( BT ) yang jumlahnya 4 buah.
4. Apabila level air limbah yg ada di BT mencapai batas tertentu maka
secara otomatis pompa akan menyala dan memompa air limbah
menuju bak Inlet pemisah minyak ( inlet PM ) IPAL untuk
memisahkan kandungan minyak yang ada di dalam air limbah.
5. Khusus limbah yg berasal dari dapur, air limbah akan masuk ke bak
perangkap lemak Oil Trap ( OT ) untuk memisahkan air dengan
lemak.
6. Apabila level air limbah yg ada di OT mencapai batas tertentu maka
secara otomatis pompa akan menyala dan memompa air limbah
menuju bak Inlet pemisah minyak ( inlet PM ) IPAL.
7. Air dari inlet PM akan di alirkan secara over flow akan di alirkan
menuju bak equalisasi.
8. Dari bak equalisasi selanjutnya air limbah dipompa menuju bak
penenang
9. Dari bak penenang selanjutnya secara down flow/laminar air limbah
dipompa menuju bak sedimentasi
10. Dari bak sedimentasi selanjutnya air limbah secara over flow akan
mengalir menuju bak anaerobik selanjutanya terjadi proses
penguraian zat organik

11. Dari bak anaerobik air limbah akan mengalir menuju bak aerobik
didalam bak aerobik diisi dengan media khusus dari bahan plastik
tipe sarang tawon dan juga diberi hembusan udara ( aerasi )
12. Setelah air masuk ke bak aerobik dan mengalami proses aerasi air
limbah akan berubah menjadi jernih,air jernih akan dialirkan menuju
bak bio indicator
13. Di dalam bak bio indikator lumpur aktif yang mengandung
mikroorganisme diendapkan dan sebagian air dipompa kembali ke
bagian bak penenang dan sebagian lagi akan dipompa menuju bak
chlorinator untuk proses desinfeksi.
14. Setelah air mengalamin proses desinfeksi air akan dibuang ke
saluran umum.
15. Apabila proses terganggu yang ada hubungannya dengan mesin
dilaporkan ke IPSRS

Anda mungkin juga menyukai