Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS

DAN NON INFEKSIUS : BENDA


TAJAM DAN JARUM, DARAH DAN
KOMPONEN DARAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UOBF PUSKESMAS
SEBANI dr. Sri Setyojayanti
KABUPATEN NIP. 196909072008012023
PASURUAN

1) Pengertian a. Limbah medis adalah segala bentuk limbah yang terkait dengan
dengan tindakan medis. - Medis padat berupa limbah padat
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,
kimiawi, radioaktif, dll. - Medis cair berupa air buangan seperti
bahan kimia beracun, radioaktif berbahaya, tinja, darah, air seni
dll yang berpotensi mengandung mikroorganisme bahan beracun
yang dapat membahayakan kesehatan.
b. Limbah non-medis merupakan segala bentuk limbah yang
merupakan hasil pembuangan dari kegiatan diluar tindakan
medis, seperti kegiatan perkantoran, taman, dll.
c. Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi darah, cairan
tubuh pasien yang mengandung organisme patogen yang tidak
secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam
jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada
manusia rentan.
d. Limbah benda tajam dan jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau,
skalpel, gunting, benang kawat, pecahan kaca dan benda lain
yang dapat menusuk atau melukai
e. Limbah darah dan komponen adalah
2)Tujuan 1. Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan
2. Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas
kesehatan
3. Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
4. Membuang bahan – bahan berbahaya (bahan toksik dan
radioaktif) dengan aman
3)Kebijakan

4)Referensi PERMENKES NO 27 TAHUN 2017 TENTANG Pedoman PPI Di


Fasyankes Danpetunjuk Teknis PPI Di FKTP Tahun 2020
5) Alat dan Bahan
6. Prosedur/Langkah- 1. Identifiasi Limbah : Padat, Cair, Tajam, Infeksius, atau Non
langkah infeksius
2. Pemisahan - Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah -
Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah - Tempatkan
limbah sesuai dengan jenisnya - Limbah cair segera dibuang
ke wastafel di spoelhoek
3. Labeling
4. Penampungan :
a. Limbah padat infeksius: plastik kantong kuning atau kantong
warna lain tapi diikat tali warna kuning
b. Limbah padat non infeksius: plastik kantong warna hitam
c. Limbah benda tajam: wadah tahan tusuk dan air (safety box)
d. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai
jenis limbah
5. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan
menggunakan kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak
berkarat
e. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10 – 20
meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
6. Penyimpanan
a. Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
b. Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan
kuat
c. Beri label pada kantong plastik limbah - Setiap hari limbah
diangkat dari tempat penampungan sementara
d. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusus
e. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
f. Tidak boleh ada yang tercecer
g. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift
pasien
h. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
i. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka,
terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga
kebersihannya dan kondisi kering.
7. Pengangkutan
a. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusus
b. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
c. Tidak boleh ada yang tercecer
d. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift
pasien
e. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah.
8. Penanganan/pemusnahan
a. Limbah infeksius di masukkan dalam incenerator
b. Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan
limbah umum
c. Limbah benda tajam dimasukkan dalam incenerator
d. Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhok
e. Limbah feces, urine kedalam WC.
9. Penanganan Limbah Benda Tajam
a. Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
b. Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang tempat
c. Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang
tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka
lagi
d. Selalu buang sendiri oleh si pemakai
e. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
f. Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.
10. Penanganan Limbah Terkontaminasi
a. Untuk limbah terkontaminasi, pakailah wadah plastik atau
disepuh logam dengan tutup yang rapat.
b. Gunakan wadah tahan tusukan untuk pembuangan semua
benda-benda tajam
c. Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih
disinfektan (larutan klorin 0,5% + sabun) dan bilas teratur
dengan air.
d. Jika mungkin, gunakan wadah terpisah untuk limbah yang
akan dibakar dan yang tidak akan dibakar sebelum dibuang
e. Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika menangani
limbah (misalnya sarung tangan utilitas dan sepatu
pelindung tertutup)
f. Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan antiseptik
berbahan dasar alkohol tanpa air setelah melepaskan
sarung tangan apabila menangani limbah.
11. Teknik pemusnahan limbah
a. Enkapsulasi : Benda tajam dikumpulkan dalam wadah
tahan tusukan dan antibocor, diisi dengan bahan-bahan
seperti pasir, semen, dll, kemudian dikubur di lobang
sedalam 2,5 m, setiap tinggi limbah 75 cm ditutupi kapur
tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah sampai 75 cm
ditutupi kapur tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah
sampai 75 cm, kemudian dikubur
b. Insenerasi : proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi
isi dan berat limbah.
c. Pembakaran terbuka : Pada fasilitas kesehatan dengan
sumberdaya terbatas dan insinerator bersuhu tinggi tidak
tersedia, maka limbah dapat diinsenerasi dalam insinerator
tong.
1. Diagram Alir

2. Unit Terkait Semua ruangan / Poli di puskesmas


3. Dokumen terkait Daftar Monitoring penanganan limbah infeksius dan non infeksius
4. Rekam historis
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal
perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai