Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Tata Naskah UPTD Kesehatan
Puskesmas Gondangwetan.Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk
memberikan acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh
pendamping maupun pelaksana akreditasi FKTP.
Pada kesempatan ini perkenankan kami menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi
kepada semuapihak yangterlibatdalam proses penyusunan Pedoman Tata Naskah UPTD
Kesehatan Puskesmas Gondangwetan. Semoga dengan digunakannya buku ini dapat
mempermudah pembaca dalam menyiapkan dokumen akreditasi FKTP.
Bab I. 5
A. Latar Belakang............................................................................................
Pendahuluan...................................................................................................... 5
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 6
C. Sasaran ...................................................................................................... 6
D. Azas........................................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup............................................................................................. 7
F. Pengertian Umum .................................................................................................. 7
Bab II. Jenis Dokumentasi Akreditasi FKTP ...................................................................... 9
A. Jenis Dokumen Berdasarkan Sumber ............................................................. 9
B. Jenis Dokumen Akreditasi FKTP ................................................................... 9
C. Jenis Dokumen yang Perlu Disediakan ......................................................... 10
Bab III. Penyusunan Dokumen Akreditasi ......................................................................... 12
A. Kebijakan ............................................................................................................. 12
B. Manual Mutu ...................................................................................................... 14
C. Rencana Lima Tahunan Puskesmas ................................................................. 17
D. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)Tahunan ........................................ 22
E. Pedoman / Panduan............................................................................................... 25
F. Penyusunan Kerangka Acuan Program/Kegiatan........................................... 27
G. Standar Operasional Prosedur (SOP) ............................................................. 31
H. Prosedur Pengendalian Dokumen di FKTP .................................................... 37
I. Rekam Implementasi .......................................................................................... 40
J. Aturan Penyusunan Tata Naskah..................................................................... 41
K. Penyusunan Dokumen Akreditasi............................................................. 44
Bab IV. Penutup.......................................................................................................................... 48
Lampiran :ContohKerangka acuan.......................................................................................... 49
Contoh Surat Keputusan......................................................................................... 52
Contoh Pedoman...................................................................................................... 55
Contoh Standar Operasional Prosedur........................................................... 65
Contoh format undangan................................................................................ 67
Contoh format daftar hadir............................................................................. 68
Contoh format notulen................................................................................... 69
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsure penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
akreditasi FKTP adalah bagaimana mengatur sistem pedokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu dalam proses implementasi
akreditasi FKTP dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti
pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari
salah satu persyaratan Akreditasi FKTP. Dengan adanya system dokumentasi yang
baik dalam suatu institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun
bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama
dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Pedoman ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 80 tahun 2012 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas Instansi Pemerintah, Peraturan Bupati Nomor 19 tahun 2017 tentang
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten dan Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tahun 2017.
Keterpaduan tata naskah sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran
komunikasi tulis instansi dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan dalam bidang kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk
itu diperlukan Pedoman Tata Naskah sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan
tatalaksana pemerintahan di lingkungan UPTD Kesehatan Puskesmas
Gondangwetan.
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
akreditasi FKTP adalah bagaimana mengatur sistem pedokumentasian dokumen.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi FKTP secara garis besar dibagi
atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan
untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem
manajemen pelayanan. Regulasi internal tersebut berupa Kebijakan,Pedoman,
Standar operasional prosedur (SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan
peraturan perundangan dan pedoman-pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentinganAkreditasi FKTP memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 5
Dokumen Akreditasi FKTP.
2. Tujuan
a. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan UPTD Kesehatan Puskesmas
Gondangwetan;
b. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah puskesmas dengan
unsur lainnya dalam lingkup administrasi umum;
c. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
d. Tersedianya pedoman bagi Kepala, penanggung jawab dan pelaksana
upaya kesehatan di FKTP dalam menyusun dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dalam standar akreditasi,
e. Tersedianya Pedoman bagi pendamping akreditasi di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk melakukan pendamping pada FKTP,
f. Tersedianya pedoman bagi Surveior dalam melakukan penilaian akreditasi
FKTP,
C. SASARAN
a. Kepala FKTP, penanggungjawab upaya, pelaksana dan Tim Mutu/
Akreditasi FKTP
b. Pendamping dan surveior akreditasi FKTP
D. AZAS
Pedoman Tata Naskah puskesmas ini disusun berdasarkan asas sebagai berikut.
1. Efektif dan Efisien
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Penyusunan Dokumen di UPTD Kesehatan Puskesmas
Gondangwetan ini meliputi peraturan tentang prinsip, tata naskah, jenis, format,
prosedur, sistem penomoran, dan pendistribusian dokumen di UPTD Kesehatan
Puskesmas Gondangwetan, serta identitas unit kerja.
F.PENGERTIAN UMUM
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi hal-hal berikut.
1. Akreditasi adalah pengakuan terhadap suatu lembaga yang diberikan oleh badan
yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau
kriteria tertentu.
2. Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan konteks situasinya dan sekaligus sesuai pula dengan kaidahnya.
Kaidah bahasa baku meliputi tata tulis (ejaan), tata bentukan kata dan pilihan kata,
tata kalimat, maupun tata paragraph.
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 7
3. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak
(tentang pemerintahan, organisasi, dsb); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau
maksud sebagai garis pedoman untuk manajeman dalam usaha mencapai sasaran;
garis haluan.
4. Identitas unit kerja adalah kode yang menunjukan nama unit kerja dilingkungan
UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan, yang susunannya mengacu pada
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
5. Format adalah bentuk dan ukuran naskah yang menggambarkan susunan
redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan lambang, logo, dan cap dinas.
6. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan (hanya mengatur sesuai
ketentuan).
7. Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu
harus dilakukan, atau hal pokok yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dsb)
untuk menetukan atau melaksanakan sesuatu.
8. Prosedur adalah tahap kegiatana untuk menyelesaikan suatu aktivitas, atau metode
langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu masalah.
9. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah suatu perangkat instruksi/langkah-
langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu, atau
langkah yang benar dan terbaik berdasarkan kesepakatan bersama dalam
melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh fasilitas
pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala FKTP
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/
panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-
langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman- pedoman teknis
yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam
Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP dapat dituangkan dalam pasal-pasal dalam
keputusan tersebut, atau merupakan lampiran dari peraturan/ keputusan.
a. Format Peraturan/Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah yang
berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan: Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama FKTP),
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin
diakhiri dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi:
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan
“b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 12
Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut, Peraturan
perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
angkatannya sederajat atau lebih tinggi, kata “mengingat” diletakkan
dibagian kiri sejajar kata menimbang,
Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut
lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca
(;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan
kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan
huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma ( , )
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum- diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua : dst
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat
penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/
keputusan yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 13
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala FKTP,
dituliskan nama, gelar dan NIP.
7. Harus dibubuhi dengan stampel puskesmas
8. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
1. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/ Surat
Keputusan,
2. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
9. Penulisan kebijakan memenuhi aturan sebagai berikut :
Huruf menggunakan tulisan jenis Bookman Old Style
Ukuran huruf 12
Spasi 1 – 1,5
Kertas A4
Batas ATAS : 2 cm , batas BAWAH 2 cm, batas KIRI 2,5 cm, batas KANAN
2 cm
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/ Surat Keputusan
yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala FKTP hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak ditulis sebagai dictum
tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-pasal.
B. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten kedalam
maupun keluar tentang system manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
dipelihara oleh organisasi. Manual mutu tersebut meliputi:
1. Kata Pengantar
2. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 14
E. Istilahdan definisi
3. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
4. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perncanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja / Mutu
E. Tanggungjawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manjemen mutu/ Penanggung Jawab manajemen mutu
G. Komunikasi Internal
5. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Output Tinjauan Manajemen
6. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
7. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, aksesdan pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 15
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Idenfi kasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatanpasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
Pedoman Tata Naskah Akreditasi UPTD Kesehatan Puskesmas Gondangwetan 16
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses,kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
8. Penutup
Lampiran (jika ada)
Penulisan naskah manual mutu memenuhi aturan sebagai berikut :
Huruf menggunakan tulisan jenis Times New Roman
Ukuran huruf 12
Spasi 1 – 1,5
Kertas A4
Batas ATAS : 2 cm , batas BAWAH 2 cm, batas KIRI 2,5 cm, batas
KANAN 2 cm
b) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya
2) Komponen SOP
1. Pengertian
2.Tujuan •P
3.Kebijakan enjelasan:
4.Referensi
5.Langkah
6. Diagram alir
7.Unit terkait
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah: nama Puskesmas
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan Kepala
Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, langkah-langkah,
dan unit terkait boleh tidak diberi tabel/kotak.
f. Petujuk Pengisian SOP
1) Logo:
a) bagi Puskesmas, logo yang dipakai adalah logo Pemerintah
kabupaten/kota, dan lambang Puskesmas.
2) Kotak Kop/Heading diisi sebagai berikut:
a) Heading hanya dicetak halaman pertama.
b) Kotak FKTP diberi Logo pemerintah daerah, dan nama Puskesmas.
c) Kotak Judul diberi Judul/nama SOP sesuai proses kerjanya.
d) Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran
yang berlaku di Puskesmas/FKTP yang bersangkutan, dibuat
sistematis agar ada keseragaman.
Contoh : SOP/C/IX/UKP/43
e) No.Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf.
Contoh: dokumen baru diberi huruf A,dokumen revisi pertama
diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan
angka,misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0,
sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor1,dan seterusnya.
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
h. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/checklist:
a. Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan
secara konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian
kegiatan,untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
b. Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c. Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d. Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
e. Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
1) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
I. Rekam implementasi
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas/FKTP dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
Manual Mutu MM
Kerangka Acuan KA
Surat Keputusan SK
KETERANGAN CONTOH
XX/TT/UU/YY/ZZ
5. Dokumen Eksternal
Dokumen dari luar yang digunakan sebagai dokumen acuan dalam pekerjaan, disimpan
dan dikendalikan oleh masing-masing bagian terkait dengan stempel“BERLAKU”.
Misalnya, seperti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Keputusan Menteri, Peraturan Daerah, dan sebagainya. Dokumen acuan tersebut dicatat
dalam Daftar Induk Dokumen Eksternal, dikendalikan oleh Tim Mutu sedang hard
copynya disimpan oleh masing-masing bagian terkait.
BAB IV
PENUTUP
I. Pendahuluan
Menurut Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan bab VI
pasal 31 dan 32 bahwa setiap tenaga kerja berhak dan mempunyai kesempatan untuk
memilih, mendapatkan atau pindah pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan yang layak
serta penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan
yang sesuai dengan keahlian, keterampilan, bakat, minat dan kemampuan. Oleh karena
itu diperlukan orientasi pegawai sebagai salah satu bagian dalam penempatan pegawai
berdasar ilmu dan keahlian yang dimiliki serta pengenalan terhadap lingkungan kerja
yang baru.
I.2. Tujuan
Tujuan Umum :
Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk :
1. Pedoman pelaksanaan orientasi bagi karyawan baru guna menjaga mengenal
tata kerja dan lingkungan kerjanya.
2. Memberikan pemahaman dan pengenalan bagi para pegawai baru pada tugas
dan fungsi serta visi misi Puskesmas, agar pegawai dapat melaksanakan tugas
dan fungsinya serta mampu memberikan dukungan yang tepat kepada
pelaksanaan tugas pelayanan di Puskesmas.
Tujuan Khusus :
Har
i ke Kegiatan Pelaksana
-
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Gondangwetan
pada tanggal : 10 Januari 2018
JENIS-JENIS PELAYANAN
DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS GONDANGWETAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah:
3. Meningkatnya mutu manajemen puskesmas
4. Meningkatnya mutu upaya kesehatan masyarakat
5. Meningkatnya mutu pelayanan klinis
6. Meningkatnya pemenuhan sasaran keselamatan pasien
2.1. Ketenagaan
Kegiatan dilaksanakan oleh tenaga medis dan tenaga non medis apabila diperlukan,
sebagai berikut:
Tenaga Medis:
Jabatan Bagian/Fungsi
Fungsional Epidemiolog Penanggulangan Penyakit
Fungsional Penyuluh Kesehatan Promosi Kesehatan
Fungsional Sanitarian Kesehatan Lingkungan
Fungsional Nutrisionis Gizi
Perekam Medis Trampil RM dan Kartu Poli
Fungsional Dokter -
Fungsional Perawat Ahli (Koordinator) UGD dan Poli Umum
Fungsional Perawat Trampil UGD dan Poli Umum
Fungsional Perawat Trampil Poli Umum
Fungsional Perawat Trampil Ruang Rawat Inap
Fungsional Bidan Ahli (Koordinator) Poli KIA-KB, Ruang
Bersalin
Fungsional Bidan Trampil Poli KIA-KB, Ruang
Bersalin
Fungsional Bidan Trampil Program KB
Fungsional Bidan Ahli Ruang Rawat Gabung Ibu
dan Anak (PONED)
Bidan Fungsional Trampil Ruang Rawat Gabung Ibu
dan Anak (PONED)
Fungsional Dokter Gigi Poli Gigi dan Mulut
Fungsional Perawat Gigi Poli Gigi dan Mulut
Tenaga Teknis Kefarmasian Kamar Obat
Fungsional Apoteker Kamar Obat
Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan Laboratorium
Kualifikasi sumber daya manusia (ketenagaan) mengacu pada Surat Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Standar Kompetensi Pegawai atau dokumen lain yang dipersamakan.
B. Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi: Dokumen level 1: Kebijakan/Keputusan, dokumen level 2:
Pedoman/Manual, dokumen level 3: Standar Prosedur Operasional, dan dokumen level
4: Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman,
dan prosedur. (jelaskan bagaimana pendendalian dokumen di puskesmas: proses
penyusunan dokumen, pengesahan, penomoran, pemberlakukan, distribusi,
penyimpanan, pencarian kembali, proses penarikan dokumen yang kadaluwarsa, dsb)
B. Penyelenggaraan Pelayanan
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM):
1. Perencanaan UKM, akses, dan pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
Penetapan persyaratan sasaran
Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian
4. Penyelenggaraan UKM
Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Validasi proses penyelenggaraan upaya
Identifikasi dan mampu telusur
Hak dan kewajiban sasaran
Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM:
Umum
Menyiapkan instrumen
Melakukan identifikasi
`
Gondangwetan,
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan akan diselenggarakan...........................................................................
maka bersama ini kami mengharap kehadiran ….................................. dalam acara
tersebut yang akan diselenggarakan pada:
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih.
Gondangwetan, ____________
Mengetahui Pelaksana
Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas Gondangwetan
_____________________
Nama Pertemuan :
Notulen
Hari : Jam Rapat : WIB
Pertemuan Tanggal:
Susunan Acara
Uraian Kegiatan /
Pembahasan
Rencana Tindak
Lanjut
Gondangwetan, ____________
Mengetahui
Kepala UPTD Kesehatan
Pelaksana
Puskesmas Gondangwetan