KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PULANG PISAU
NOMOR 440/…./SK/RSUD-PP/..-2019
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS DAN CAIRAN
TUBUH
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PULANG PISAU
KEDUA : Panduan Pengelolaan Sampah Infeksius dan Cairan Tubuh RSUD Pulang
Pisau harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RSUD
PULang Pisau.
A. Pendahuluan
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang,
dioperasikan, dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan
bangunan dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air cair dan
serangga/binatang penggangu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit
merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengn
berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi
lingkungan, sosial dan teknologi.
Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini
mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan
beracun. Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan
sebagian lagi termasuk kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang berupa
limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah
bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah
infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik
kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat sekitar lingkungan rumah
sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah,
perban, baiakn kultur, bahan atau perlengkapan yang besentuhan dengan penyakit
menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien.
Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan
penyakit. Beberapa penyakit resiko yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan
rumah sakit antara lain penyakit menular (hepatitis, diare, campak, AIDS, influenza),
bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.
C. Prinsip
1. Setiap pegawai RSUD PULANG PISAU harus dapat membedakan pengelolaan
sampah infeksius dan cairan tubuh sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
2. Pengelolaan sampah di RSUD PULANG PISAU disesuaikan dengan jenis
sampah yang sudah ditetapkan disetiap instalasi RSUD PULANG PISAU.
D. Pengertian
Limbah (menurut PP NO 12, 1995) adalah bahan sisa suatu kegiatan dan
atau proses produksi. Sedangkan limbah rumah sakit menurut Permenkes RI nomor
1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk
padat, cair, dan gas.
Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme
bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum
dibuang. Limbah sampah infeksius adalah limbah atau sampah yang terkontaminasi
dengan darah, cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat menularkan
kepada orang lain. Penanganan Cairan tubuh adalah suatu proses atau cara
membersihkan tumpahan yang berasal dari cairan tubuh pasien (darah, cairan
perut,cairan pleura, faeces, sputum atau dahak) di lantai atau di tempat-tempat lain
sehingga lingkungan tersebut menjadi bersih dan aman untuk digunakan.
BABI
RUANG LINGKUP
B. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah dapat dilakukan mulai dari sebagai berikut :
1. Identifikasi Limbah
a. Padat
b. Cair
c. Tajam
d. Infeksius
e. Non infeksius
2. Pemisahan
a. Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah
b. Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah
c. Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
d. Limbah cair segera dibuang ke wastafel
3. Labeling
a. Limbah padat infeksius :
1) Plastik kantong kuning
2) Kantong warna lain tapi dikat tali warna kuning
b. Limbah padat non infeksius
Plastik kantong warna hitam
c. Limbah benda tajam
Wadah tahan tusuk dan air
4. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat
e. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10-20 meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
Panduan pengelolaan sampah infeksius, dan cairan tubuh ini mempunyai ruang
lingkup yang luas karena berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit. Pelaksanaan pengelolaaan sampah infeksius, dan cairan tubuh di RSUD
Pulang Pisau adalah seluruh tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan dan
tenaga kesehatan lainnya), seluruh pegawai yang bekerja di rumah sakit serta
pengunjung.
Tata Laksana pengelolaan sampah infeksius, dan cairan tubuh adalah sebagai
berikut:
1. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah dapat dilakukan mulai dari sebagai berikut:
a. Identifikasi limbah
Dilaksanakan oleh petugas cleaning service disetiap ruang perawatan.
b. Pemisahan
RSUD PULANG PISAU telah melakukan
1) Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah / sampalh di unit masing-
masing.
2) Pemisahan limbah berdasarkan pembagian limbah infcksius (warna kuning),
limbah non infeksisus (warna hitam) dan limbah benda tajam (kardus tahan
tusukan).
3) Menempatkan limbah sesuai dengan jenisnya.
4) Limbah cair segera dibuang ke wastapel di spoelhok.
c. Labeling
1) Limbah padat infeksius
Plastik kantong kuning
2) Limbah padat non infeksius
Plastik kantong warna hitam
3) Limbah benda tajam
Wadah tahan tusuk (kardus) dan ain
4) Penyimpanan
5) Pengangkutan
2. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai jenis limbah
3. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup.
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki.
c. Kontainer dalam keadaan bersih.
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat.
e. Tempatkan setiap container limbah pada jarak 10 - 20 m.
f. Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh.
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari.
4. Cara untuk menanggulangi sampah medis maupun sampah benda tajam antara
lain:
a. Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi (darah, feses, urin dan cairan
tubuh lainnya) dilarikan ke IPAL RSUD PULANG PISAU.
b. Penanganan sampah medis padat (misalnya pembalut yang sudah digunakan dan
benda-benda lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau materi organik
lainnya).
c. Penanganan sampah medis berupa benda tajam (jarum, silet, mata pisau dan lain-
lainnya).
BAB IV
DOKUMENTASI
Panduan pengelolaan sampah infeksius, cairan tubuh dan benda tajam ini
dilakukan dan berkaitan dengan segala aktifitas pelayanan kesehatan di RS.
Pelaksanaan panduan ini harus dilakukan oleh seluruh petugas medis dan non medis
dalam memilah sampah medis non medis dan sampah terinfeksi. Selain itu, petugas
cleaning service yang melakukan panduan ini dalam pengelolaan sampah/limbah rumah
sakit.
Dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan sampah infeksius, cairan tubuh
dan benda tajam adalah sebagai berikut:
1. Dokumen regulasi
a. Kebijakan rumah sakit tentang pengelolaaan sampah infeksius, cairan tubuh dan
benda tajam.
b. Panduan pengelolaan sampah infeksius, cairan tubuh dan benda tajam.
2. SPO Pengelolaan sampah infeksius, cairan tubuh dan benda tajam.
BAB V
PENUTUP
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) merupakan suatu
kegiatan yang sangat penting dan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dan erat kaitannya dengan citra rumah sakit khususnya RSUD
PULANG PISAU.
Salah satu upaya untuk menekan kejadian infeksi nosokomial adalah dengan
melaksanakan pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh yang baık. Sehinggga
resiko terhadap hal yang dapat memberatkan kepada pasien dan Rumah Sakit dapat
diturunkan secara signifikan.