A. LATAR BELAKANG
Limbah medis yaitu buangan dari kegiatan pelayanan yang tidak dipakai
ataupun tidak berguna termasuk dari limbah pertamanan. Limbah
mediscenderung bersifat infeksius dan kimia beracun yang dapat
mempengaruhikesehatan manusia, memperburuk kelestarian lingkungan hidup
apabila tidak dikelola dengan baik. Limbah medis puskesmas adalah semua
limbah yang dihasilkan dari kegiatan puskesmas dalam bentuk padat dan cair
(KepMenkes RI No. 1428/Menkes/SK/XII/2006).
C. TUJUAN
Pedoman pelaksanaan pengelolaan sampah Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang disusun
dengan tujuan untuk :
1. Menjadi acuan bagi petugas Sanitasi dan Cleaning Service dalam melaksanakan
pengelolaan sampah di lingkungan di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang.
2. Mencegah terjadinya kesalahan prosedur dalam kerja di Instalasi Sanitasi / Penyehatan
Lingkungan Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang.
B. Dampak
Sampah di Puskesmas baik medis/non medis, bila tidak dilakukan pengelolaan secara benar,
akan dapat menimbulkan dampak negative, antara lain :
1. Gangguan estetika dan kenyamanan
Dampak gangguan terhadap estetika dan kenyamanan merupakan gangguan tingkat rendah,
seperti bau, kotor, pemandangan kurang sedap. Keadaan seperti ini sangat tidak
menguntungkan bagi proses penyembuhan pasien, kenyamanan pengunjung, sehingga
pada iklim kompetisi seperti sekarang akan merugikan secara ekonomis.
2. Pencemaran Lingkungan
Dapat terjadi secara primer maupun sekunder terhadap air, tanah dan udara.
3. Gangguan kesehatan
Potensi sampah dalam mencelakai masyarakat, antara lain oleh adanya benda tajam.
Sedangkan gangguan kesehatan masyarakat disebabkan oleh keberadaan serangga di
dalam limbah tersebut, antara lain berupa mikroorganisme pathogen, bahan kimia
berbahaya.
Sumber Sampah
Pembuangan Akhir
PENUTUP
Demikian pedoman Pengelolaan Sampah di Instalasi Sanitasi Puskesmas Rawat Inap Muara
Pinang disusun sebagai acuan setiap personil yang mempunyai kewajiban untuk melakukan kegiatan
tesebut. Disadari bahwa keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber dana dan daya masih
menjadi kendala di beberapa tempat. Namun keterbatasan ini tidak menjadi alasan untuk menurunkan
baku prosedur pelayanan kesehatan yang harus diberikan kepada pasien. Dengan memiliki
pengetahuan dan sikap yang memadai, diharapkan semua personil Puskesmas mempunyai perilaku
dan kemampuan yang memadai pula dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia secara
tepat guna dan hasil guna.
Perlu ditekankan bahwa pengelolaan sampah Puskesmas secara berencana dan terorganisir
dengan baik merupakan suatu keharusan bagi setiap Puskesmas. Hal ini merupakan kewajiban dan
merupakan komitmen dari Puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan secara prima.