Anda di halaman 1dari 4

Lampiran SK Direktur Utama Nomer ...../SK/3.

2/I/2013 Tentang Kebijakan Pengelolaan


Limbah Padat/Sampah Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT / SAMPAH


DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGERTIAN

Yang dimaksud limbah rumah sakit adalah semua bahan / hasil buangan yang
berasal dari sisa produk dan sisa proses dari kegiatan yang ada di rumah sakit yang sudah
tidak dapat digunakan kembali dalam proses tersebut . Limbah disini dapat berupa Padat,
Cair dan Gas.
Limbah Padat adalah limbah yang berujut benda padat atau disebut juga sampah .
Sampah di rumah sakit berdasarkan kegiatannya dibedakan menjadi limbah padat medis
dan non medis, sedangkan berdasarkan potensi resiko bahayanya dibedakan menjadi :
1. Sampah umum : sampah yang tidak mengandung agen patogen, tidak toksik atau tidak
membahayakan secara langsung.
2. Sampah infeksius : sampah yang mengandung agen pathogen yang bisa menyebabkan
sakit ,
3. Sampah cytotoksis : sampah yang berupa sisa sisa pengobatan cytostatika pada terapi
kanker,
4. Sampah tajam: semua sampah yang bersifat tajam dan bisa menggores atau menusuk ,
5. Sampah yang mengandung B3 logam berat dan tabung bertekanan
6. Sampah yang masih bisa direuse dan recycle: sampah yang masih dapat didaur ulang
atau digunakan kembali untuk keperluan lain melalui proses tertentu.
Pengelolaan limbah padat rumah sakit adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan dari penimbulan awal, penempatan, pengangkutan, penampungan sementara,
pembuangan dan pemusnahan akhir yang berfungsi untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko kontaminasi dari limbah tersebut. Pengelolaan dilakukan dengan
menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle yang bertujuan untuk meminimisasi limbah
yang dihasilkan

RUANG LINGKUP
Merupakan kebijakan yang menetapkan adanya kegiatan pengelolaan limbah
bekerja sama dengan petugas ruang, petugas cleaning service, unit pemeliharaan sarana
serta unit unit pelayanan terkait, yang dikoordinasikan oleh unit Sanitasi.

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


1. Direktur bertanggung jawab terhadap pembuatan kebijakan
2. Direktur bertanggung jawab terhadap pengawasan kebijakan.
3. Komite , Tim PPIRS dan Pejabat struktural bersama stafnya bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan kebijakan.

KEBIJAKAN
1. Limbah padat atau sampah dibedakan berdasarkan potensi resiko bahayanya dan
dipisahkan oleh petugas ruang dengan ketentuan :
a. Sampah umum / domestik ( daun-daun, bungkus makanan/minuman dll)
dimasukkan dalam tempat sampah yang telah ditempel stiker bertuliskan
Domestik dan dilapisi dengan kantong plastik warna hitam.
b. Sampah tajam (jarum suntik, pisau bedah,ampul dll) dimasukkan ke dalam box /
jerigen plastik
c. Sampah infeksius dimasukkan dalam tempat sampah yang ditempel stiker warna
kuning bertuliskan Infeksius dan dilapisi dengan kantong plastik warna kuning,
d. Sampah citotoksik dimasukkan dalam tempat sampah yang ditempel stiker warna
ungu bertuliskan Cytotoksis dan dilapisi plastik warna ungu,
e. Sampah dari farmasi yang berupa obat / alkes yang rusak ( obat ed, obat /vaksin
salah suhu penyimpanan, obat packing rusak)dimasukkan dalam tempat sampah
yang dilapisi kantong plastik warna coklat.
f. Sampah B3 yang mengandung logam berat ( pecahan termometer, tensimeter,
batu baterei, amalgam, lampu TL, abu pembakaran, endapan lumpur IPLC dll )
dan sampah botol bertekanan ditempatkan tersendiri dikirim ke sanitasi untuk di
simpan di TPS B3
g. Sampah yang dapat direuse dan direcycle ( plastik jrigen, infuse non cytotoksis,
kardus dll ) di tempatkan tersendiri dan diambil petugas sanitasi untuk diproses
sebelum ditampung digudang
2. Petugas ruang bertanggung jawab dalam pemilahan sampah diruangan.
3. Petugas cleaning service bertugas mengambil sampah 2 kali sehari pada jam 06.00
dan 16.00 serta menyiapkan tempat sampah serta mengganti plastik sesuai dengan
jenis sampah yang dihasilkan
4. Petugas cleaning service bertugas mengangkut sampah dari ruangan ke TPS
5. Sampah umum di TPS dibuang ke TPA oleh petugas outsourching
6. Sampah Infeksius, cytotoksis dan jarum suntik di TPS sanitasi dikirim ke Incenerator
oleh unit kendaraan.
7. Pemusnahan Sampah Infeksius, cytotoksis dan jarum suntik dilakukan dengan
Incenerator dilakukan oleh petugas sanitasi atau MOU dengan pihak ke 3

DOKUMEN TERKAIT
1. Standar Prosedur Operasional Pengelolaan Sampah
2. Standar Prosedur Operasional Pembuangan sampah umum
3. Standar Prosedur Operasional Pembuangan sampah Infeksius
4. Standar Prosedur Operasional Pembuangan sampah Cytotoksis
5. Standar Prosedur Operasional Pembuangan sampah tajam
6. Standar Prosedur Operasional Pembuangan sampah B3 logam berat dan tabung
bertekanan
7. Standar Prosedur Operasional Pembuangan sampah reuse dan recycle
8. Standar Prosedur Operasional Pengangkutan Sampah
9. Standar Prosedur Operasional Penampungan Sampah
10. Standar Prosedur Operasional Pengiriman sampah ke TPA
11. Standar Prosedur Operasional Pengiriman sampah ke Incenerator
12. Standar Prosedur Operasional Pemusnahan sampah dengan Incenerator
13. Standar Prosedur Operasional Perawatan Incenerator
14. Standar Prosedur Operasional Penerimaan sampah kiriman dari rekanan
15. Standar Prosedur Operasional Pembersihan Lingkungan Kerja yang terkontaminasi
16. Standar Prosedur Operasional Pengolahan limbah re use re cycle
17. Standar Prosedur Operasional Penyimpanan limbah B3 logam berat dan tabung
bertekanan

Yogyakarta, Januari 2013


Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta

dr. H. Ahmad Hidayat, Sp.OG,M.Kes.


Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai