DI SUSUN OLEH :
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
TA. 2020/2021
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Sampah ini dihasilkan manusia setiap melakukan aktivitas sehari-hari. Pengelolaan sampah
menerapkan paradigma baru yaitu pengelolaan sampah secara holistik dari hulu sampai hilir.
2. Pewadahan
Wadah limbah medis adalah suatu jenis tempat limbah yang tersedia dan di gunakan
sebagai tempat membuang limbah baik limbah medis maupun nonmedis. Yang memiliki
kriteria sehingga layak digunakan sebagai wadah tempat limbah medis maupun non
medis.
Limbah medis sendiri adalah segala jenis sampah yang mengandung bahan infeksius
(atau bahan yang berpotensi infeksius). Biasanya berasal dari fasilitas kesehatan seperti
tempat praktik dokter, rumah sakit, praktik gigi, laboratorium, fasilitas penelitian medis, dan
klinik hewan. contoh limbah medis seperti tempat bekas rendaman darah (sarung tangan, kain
kasa, dll.), jaringan manusia atau hewan yang dibuat selama prosedur pengobatan, setiap
sampah yang dihasilkan dari kamar pasien dengan penyakit menular, sertan vaksin yang
dibuang, demikian seperti diwartakan Medpro.
Limbah medis dapat mengandung cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya.
Undang-undang Medical Waste Tracking Act tahun 1988 mendefinisikan limbah medis
sebagai limbah yang dihasilkan selama penelitian medis, pengujian, diagnosis, imunisasi,
atau perawatan manusia atau hewan. contohnya piring kultur, gelas, perban, sarung tangan,
benda tajam yang dibuang seperti jarum atau pisau bedah, penyeka, dan tisu.
1) Benda tajam. Limbah jenis ini meliputi segala sesuatu yang dapat menembus kulit,
termasuk jarum, pisau bedah, pecahan kaca, pisau cukur, ampul, staples, dan kabel.
2) Limbah Menular. Apa pun yang menular atau berpotensi menular masuk dalam
kategori ini, termasuk tisu, tinja, peralatan, dan kultur laboratorium.
3) Radioaktif. Limbah jenis ini umumnya cairan radioterapi yang tidak digunakan atau
cairan penelitian laboratorium. Itu juga dapat terdiri dari gelas atau persediaan lain
yang terkontaminasi dengan cairan ini.
4) Patologi. Cairan manusia, jaringan, darah, bagian tubuh, cairan tubuh, dan bangkai
hewan yang terkontaminasi masuk dalam kategori limbah ini.
5) Obat-obatan. Pengelompokan ini mencakup semua vaksin dan obat yang tidak
digunakan, kedaluwarsa, dan / atau terkontaminasi, seperti antibiotik, injeksi, dan pil.
6) Bahan kimia. Termasuk desinfektan, pelarut yang digunakan untuk keperluan
laboratorium, baterai, dan logam berat dari peralatan medis seperti merkuri dari
termometer yang rusak.
7) Limbah Genotoksik. Ini adalah bentuk limbah medis yang sangat berbahaya yang
bersifat karsinogenik, teratogenik, atau mutagenik. Ini dapat termasuk obat sitotoksik
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengobatan kanker
1) Sampah umum seperti tisu, kapas dan bahan yang tidak terkena limbah infeksius
digabung dengan sampah biasa untuk dibuang.
2) Benda tajam harus digabung, terlepas apakah terkontaminasi atau tidak, dan harus
dimasukkan ke wadah anti bocor (biasanya terbuat dari logam atau plastik
berkepadatan tinggi dan tidak tembus)
3) Kantung dan wadah untuk limbah infeksius harus ditandai dengan lambang atau
tulisan zat infeksius.
4) Limbah yang sangat menular jika memungkinkan, segera disterilkan dengan autoklaf.
1. Limbah sitotoksik, sebagian besar diproduksi di rumah sakit besar atau fasilitas
penelitian, harus dikumpulkan dalam wadah yang kuat dan anti bocor dengan jelas
diberi label "Limbah sitotoksik".
2. Sejumlah kecil limbah kimia atau farmasi dapat dikumpulkan bersama dengan limbah
infeksius.
3. Sejumlah besar obat-obatan kedaluwarsa atau kedaluwarsa yang disimpan di bangsal
atau departemen rumah sakit harus dikembalikan ke apotek pembuangan.
4. Limbah kimia dalam jumlah besar harus dikemas dalam wadah tahan bahan kimia dan
dikirim ke fasilitas pengolahan khusus (jika tersedia).
5. Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi (misalnya kadmium atau merkuri)
harus dikumpulkan secara terpisah.
6. Wadah aerosol dapat dikumpulkan dengan limbah layanan kesehatan umum.
7. Limbah infeksius radioaktif tingkat rendah Apusan, jarum suntik untuk penggunaan
diagnostik atau terapeutik) dapat dikumpulkan dalam kantong atau wadah kuning
untuk limbah infeksius jika ini ditujukan untuk pembakaran.
1. Pemisahan Limbah
2. Penyimpanan Limbah
Dibeberapa Negara kantung plastik cukup mahal sehingga sebagai gantinya
dapat digunkanan kantung kertas yang tahan bocor (dibuat secara lokal sehingga
dapat diperloleh dengan mudah) kantung kertas ini dapat ditempeli dengan strip
berwarna, kemudian ditempatkan ditong dengan kode warna dibangsal dan unit-unit
lain.
3. Penanganan Limbah
1) Kantung-kantung dengan warna harus dibuang jika telah terisi 2/3 bagian. Kemudian
diikiat bagian atasnya dan diberik label yang jelas
2) Kantung harus diangkut dengan memegang lehernya, sehingga jika dibawa
mengayun menjauhi badan, dan diletakkan ditempat-tempat tertentu untuk
dikumpulkan
3) Petugas pengumpul limbah harus memastikan kantung-kantung dengan warna yang
sama telah dijadikan satu dan dikirimkan ketempat yang sesuai
4) Kantung harus disimpan pada kotak-kotak yang kedap terhadap kutu dan hewan
perusak sebelum diangkut ketempat pembuangan.
4. Pengangkutan limbah
Kantung limbah dipisahkan dan sekaligus dipisahkan menurut kode warnanya.
Limbah bagian bukan klinik misalnya dibawa kekompaktor, limbah bagian Klinik
dibawa keinsenerator. Pengangkutan dengan kendaraan khusus (mungkin ada
kerjasama dengan dinas pekerja umum) kendaraan yang digunakan untuk
mengangkut limbah tersebut sebaiknya dikosongkan dan dibersihkan setiap hari, jika
perlu (misalnya bila ada kebocoran kantung limbah) dibersihkan dengan
menggunakan larutan klorin.
5. Pembuangan limbah
Setelah dimanfaatkan dengan konpaktor, limbah bukan klinik dapat dibuang
ditempat penimbunan sampah (Land-fill site), limbah klinik harus
dibakar (insenerasi), jika tidak mungkin harus ditimbun dengan kapur dan ditanam
limbah dapur sebaiknya dibuang pada hari yang sama sehingga tidak sampai
membusuk.
Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia, limbah klinik dapat ditimbun dengan kapur dan
ditanam. Langkah-langkah pengapuran (Liming) tersebut meliputi sebagai berikut :