Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PELACAKAN KASUS BALITA GIZI


KURANG DAN GIZI BURUK

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi teknis
MP-ASI
3. Kepmenkes RI No. 145/Menkes/SK/II/2007 tentang penanggulangan
Bencanan Bidang Kesehatan
4. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
5. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian Pelacakan gizi kurang dan gizi buruk adalah kegiatan pelacakan pada kasus
balita dengan status gizi buruk untuk indikator berat badan menurut umur
(gizi buru) dan berat badan menurut tinggi badan (sangat kurus) <-3SD atau
<-2SD
Tujuan Sebagai pedoman UPT Puskesmas Muara Pinang tentang pelacakan balita
gizi kurang dan gizi buruk.
Sasaran Semua balita yang datang keposyandu wilayah kerja puskemas Muara Pinang
Referensi Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas, Kemenkes RI, Buku Kader
Posyandu, Kemenkes RI, 2013
Prosedur 1. Petugas mendata balita gizi kurang dan gizi buruk (BB/TB, BB/U, TB/U)
2. Petugas menyiapkan form pelacakan kasus gizi kurang dan gizi buruk
3. Petugas melakukan kunjungan kerumah penderita
4. Petugas menyakan data pasien sesuai form
5. Petugas melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan
6. Petugas melakukan penilaian status gizi pasien berdasarkan BB/TB, BB/U
TB/U
7. Petugas memberikan konsling kepada ibu balita sesuia permasalahan
balita
8. Petugas merencanakan tindak lanjut yang diperlukan bagi basien baik
berupa rujukan dan PMT
9. Petugas melakukan evaluasi hasul kunjungan
Unit Terkait Bidan desa
Petugas SE
Dokter
Kader Posyandu

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT GIZI (PEMBERIAN
KAPSUL VIT. A PADA BAYI (6-11 BULAN)
DAN BALITA (12-29BULAN)
Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas
No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Permenkes RI No.23 Tahun 2014 Tentang Upaya Perbaikan Gizi
4. Pemendagri Nomor 19 Tahun2011 tentang pedoman pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Posyandu
Pengertian 1. Pemberian kapsul Vitamin A pada bayi (6-11 bulan)/ Biru (100.000 IU)
setiap bulan Februari dan Agustus
2. Pemberian kapsul Vitamin A pada balita (12-59 bulan)/Merah
(200.000IU) setiap bulan Februari dan Agustus
Tujuan Mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dan balita (12-59
bulan)
Sasaran Bayi (6-11bulan) dan balita 12-59 bulan) diwilayah kerja Puskesmas Muara
Pinang
Prosedur A. Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Mengkroscek ketersediaan Kapsul Vitamin A
3. Menghutung Kebutuhan
B. Pelasanaan
1. Petugas gizi mendistribusikan Vitamin A kebidan Desa sesuai dengan
kebutuhan
2. Bidan Desa Mendistribusikan Vitamin A ke kader dan pelaksana
kegiatan poyandu didesa
3. Bersama Bidan desa dan kader poyandu memberikan kapsul Vitamin A
pada haru buka posyandu pada bulan februari dan Agustus
4. Kader Posyandu Mencatat hasil pemberian kapsul Vitamin A dan
melaprka hasil pencatatan kepada bidan desa
5. Bidan desa merekap dan melaporkan hasil kegiatan Pemberian Vitamin
A Kepada petugas Gizi Puskesmas pada bulan Februari dan Agustus
6. Petugas Gizi Puskesmas merekan dan melaporak hasil kegiatan
pemberian Vitamin A pada Februari dan Agustus
E. Unit Terkait Bidan DEsa, Pelaksana kegiatan Posyandu, Kader Posyandu (Lintas
sektoral)..

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi teknis
MP-ASI
3. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
4. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian Penilayaan pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur melalui
penimbnang BB setiap bulan pengisian KMS menentukan status
pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan
Tujuan Mencegah memburuknya keadaan gizi sebagai upaya meningkatkan keadaan
gizi yang baik.
Sasaran Anak balita 0-59 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Muara Pinang
Reperensi 1. Buku pedoman kerja bagi tenaga Gizi (TPG) Puskesmas
2. Buku Pedoman Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depker RI 2007
3. Buku Pegangan Kader 2012
Prosedur A. Persiapan
bersama Lintas program membuat dan menyesuaikan jadwal posyandu
B. Pelaksaan
1. bersama bidan desa dan petugas pomkes melaksanakan kegiatan rakor
desa sesuai jadwal
2. kader Posyandu menyebarkan infrmasi tent
E. Unit Terkait Bidan DEsa, Pelaksana kegiatan Posyandu, Kader Posyandu (Lintas
sektoral)..

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KONSLING ASI EKSKLUSIF

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Pengertian Adalah pemberian informasi agar ibu memberika ASI (Air Susu Ibu) sedini
mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak berikan
makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulqn, bqyi
mulqi dikenalkan dengan makanan lain dan tetapdeberi ASI sampai sampai
bayi umur dua tahun.
Tujuan Membantu ibu agar mau mengikuti saran konselor dalam memecahkan
masalah dan pengambilan keputusan yang mendukung terwujudnya
perubahan prilaku gizi secara positif yang memberikan ASI eksklusif pada
bayi.
Reperensi Pelatihan Konsling Menyusui Departemen Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2017
Prosedur 1. Petugas melakukan kolaborasi dengn konsul pasien ke petugas gizitentang
pemberianASI eksklusif
2. Petugas Gizi mengkasji catatan medic pasien dan melakukan anamneses
gizi
3. Petugas gizimemberikan konsling dan penjelasan ASI eksklusif kepada
pasien termasuk parien menu,
4. Petugas gizi memberikan dorongan/motovasi kepada pasien dalam
pemberian ASI
5. melakukan pencatatan
E. Unit Terkait 1. bidan ruang Bersalin Puskesmas Muara Pinang
2. Poli KIA
3. Poli Gizi

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING
AIR SUSU IBU (MP-ASI)

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi teknis
MP-ASI
3. Kepmenkes RI No. 145/Menkes/SK/II/2007 tentang penanggulangan
Bencanan Bidang Kesehatan
4. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
5. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian a. Pemberian makanan bergizi disamping Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi 6-
11 bulan dalam bentuk MP-ASI bubuk atau tepung
b. pemberian makanan bergizi disamping Air Susu Ibu (ASI) kepada anak
usia 12-24 bulan dalam bentetuk MP-ASI padat.
Tujuan a. untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya gizi kurang dan gizi buruk
b. untuk mempertahankan status gizi baik pada bayi (6-11 bulan) dan anak
(12-24 bulan)
Referensi a. peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun2014
Alat dan bahan 1. ATK
2. Bahan Makanan Lokal
Prosedur a. Persiapan
1. Pendataan sasaran oleh Binwil dan Kader
2. Petugas Gizi merekap hasil sasaran
3. Petugas Gizi mengajukan usulan kebutuhan MP-ASI ke TPG
Koordinator
b. Pelaksanaan
1. Petugas Gizi mengirim MP-ASI ke Bidan Penjawil sesuai dengan
pendataan
2. Binwil mencatat pada buku pencatat MPASI
3. BinWil dan Kader Posyandu mengirim MP-ASI kesasaran melalui
posyandu atau langsung ke sasaran.
4. Binwil dan kader menberikan penjelasan tentang Pemberian MPASI
5. Petugas Gizi melakukan pemantauan prosen penerimaan dan
pengiriman MP-ASI.
6. Petugas Gizi melaporkan tentang MPASI ke TPG koordintor.
Unit Terkait KIA, Posyandu

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Pemenkes RI No. 23 tahun 2014 tentang Uapaya Perbaikan Gizi
4. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian 1. Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi pemberian yang
mengandung 60mg besi elemental dan 0,25mg asam folat
2. Ameni adalah suatu keadaan dimana Hb dalam darah kurang dari
nominal yang disebabkan karena kurangya zat besi dalam tubuh
3. sasaran pemberian tablet tambah darah: Ibu hamil, Ibu nifas dan WUS.
Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemberian tablet tambah darah kepada
sasaran (Bumil, Bufas, dan WUS)
Sasaran Bumil Bufas dan WUS diwilayah kerja Puskesmas Muara Pinang
Referensi Buku penanggulangan Anemia
Program penangggulangan amenis gizi pada WUS
Alat dan bahan 1. Tablet tambah darah
2. laporan hasil intervensi
Prosedur 1. Pasien mendaftar
2. Pemeriksaan kesehatan oleh bidak/Dokter
3. Pemeriksaan kadar HB dan pemeriksaan klinis
4. KIE
5. Pemberian obat Tablet tambha darah
6. Pasien pulang
Unit Terkait KIA
Laboratorium

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
IBU HAMI KEK

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Pemenkes RI No. 23 tahun 2014 tentang Uapaya Perbaikan Gizi
4. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian Ibu mali yang bersiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran
(LILA) <23,5 cm.
Tujuan Tujuan Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil untuk meningkatkan
asupan gizi sasaran.
Sasaran Ibu hamil yang memiliki ukuran lila 23,5cm di wilayah kerja Puskesmas
Muara Pinang.
Referensi 1. Petunjuk teknis pemberian makanan tambhana Ibu Hamil Kementerian
Kesehatan RI tahu 2010
2. Pedoman pelaksanaan Survelens gizi kementrian Kesehatan RI Tahun
2015
3. Pedoman operasional program gizi berkelanjutanDinkes propinsi Sumsel
Alat dan bahan 1. PMT Bumil KEK
2. laporan hasil intervensi
Prosedur 1. Petugas gizi puskesmas menerimah PMT dari Dinas Kesehatan
2. Petugas Gizi mendistribusikan PMT ibu hamil ke Poskesdes, pustu atau
Posyandu dan langsung ke sasaran
3. Petugas memantau PMT Ibu hamil yang telah didistribusikan dan
melakukan Evaluasi
Unit Terkait KIA
Pustu
Poskesdes
Posyandu

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN
BALITA GIZI KURANG

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Pemenkes RI No. 23 tahun 2014 tentang Uapaya Perbaikan Gizi
4. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian Pemberian PMT balita adalah pemberian makanan tambahan kepada
balitangizi kurang selamat 90hari
Tujuan Tujuan Pemberian makanan tambahan untuk Balita Gizi Kurang untuk
meningkatkan asupan gizi balita gizi kurang.
Sasaran Balita dengan status gizi kurang menurut BB/TB dan BB/U.
Referensi Buku Panaduan penyelenggaraan pemberian makanan tambahan bagi balita
gizi kurang dan bumil KEK
Peraturan pemerintah tahun 2012 tentang percepatan perbaikan Gizi
Alat dan bahan 1. PMT Biskuit untuk balita
2. laporan hasil intervensi
Prosedur 1. Petugas gizi puskesmas menerimah PMT Balita dari Dinas Kesehatan
2. Petugas Gizi mendistribusikan PMT Balita ke Poskesdes, pustu atau
Posyandu dan langsung ke sasaran
3. Petugas memantau PMT Balita yang telah didistribusikan dan melakukan
Evaluasi.
Unit Terkait KIA
Pustu
Poskesdes
Posyandu

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
BULAN PENIMBANGAN BALITA

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian Bulan dimana dilakukan pengukuran antropometri (Pemnimbangan BB dan
pengukuran Panjang Badan /Tinggi badan terhadap seluruh balita yang ada
diwilayah kerja
Tujuan 1. Memper oleh gambaran data status gizi seluruh balita diwilayah kerja
puskesmas Muara Pinang
2. Memper oleh data balita gizi buruk berdasarkan nama dan alamat (by
name by address), kekelompok umur, jenis kelamin dan status ekonomi
Sasaran Seluruh balita (0-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Pinang
Referensi Buku Pedoman Kerja bagi tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas Dinas
Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan tahun 2010
Buku Pedoman Pemantauan Status Gizi Depker RI 2007
Buku Peganggan Kader Kemenkes Ri 2012
Prosedur 1. Persiapan
1. Sosialisasi lintas program dan lintas sektoral
2. Menyiapkan Form pencatatan dan pelaporan BPB
3. Menginventarisir sarana dan prasarana diposyandu (alat ukur, dacin
TB/PB)
Menyiapkan standard baku
2. Pelaksanaan
1. Melaksanakan, memantau dan membina pelaksanaa penimbangan BB
dan pengukuran Panjang Badan/Tinggi Badan pada hari buka Posyandu
2. Menentukan Umur dan status gizi balita sesuai standard WHO-NCHS
3. Merekap dan Mengelolah data hasil penimbangan dan pengukuran
panjang Badan?Tinggi Badan
4. membuat laporan hasil Kegiatan
5. Rencana Tindak lanjut
Unit Terkait Bidan Desa (Bidan Penjawil desa)
Kader posyandu

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
BAGI REMAJA PUTRI

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
3. Pemenkes RI No. 23 tahun 2014 tentang Uapaya Perbaikan Gizi
4. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian 1. Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi pemberian yang
mengandung 60mg besi elemental dan 0,25mg asam folat
2. Remajah Putri adalah perempuan yang sudah matang organ
reproduksinya yang ditandai dengan menstruasi setiap bulannya.
Tujuan 1. Meningkatkan pemahaman dan intensi remaja putri untuk
mengkonsumsi tablet fe
2. Meningkatkan pemahaman putugas tentang tahap sosialisasi tablet Fe
pada remaja putri dalam rangka meningkatkan/menjaring remaja putri
terkhususnya remaja putri yang anemi
Sasaran Semuah remaja puti yang ada diwilayah kerja Puskesmas Muara Pinang
khusunya di SMP n SMA
Referensi Gizi bagi pertumbuhan dan perkembangan reproduksi remaja
Alat dan bahan 1. Tablet tambah darah
2. laporan hasil intervensi
Prosedur 1. Petugas melakukan pendataan sasaran di Sekolah SMP dan SMA
2. Petugas melakukan antromometri meliputi BB, TB, LILA Untuk
mengetahui IMT (INdeks Massa Tubuh) remaja.
3. Petugas melakukan sosialisasi tablet Fe disekolah dengan aturan minum
1x1 perhari (selama masa non menstruasi) yang dilakukan selama 3
minggu
4. petugas Melakukan pencatatan dan Pelaporan program pemberian tablet
Fe dengan menentukan IMT (BB, TB, LILA) dan apabila diperlukan
dilakukan pememriksaan HB
5. Petugas melakukan evaluasi program tablet Fe melalui peningkatan LILA,
BB dan TB
Unit Terkait PKPR
Laboratorium

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENATALAKSANAAN KASUS BALITA
GIZI BURUK

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


No. Dokumen : 800/ /SOP/UKM/ /2019
Kab.Empat Lawang Muara Pinang
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : 2019 Kepala UPTD Puskesmas Muara Pinang
SOP No. Revisi :
UKM
Cerianti,SKM
Halaman : 1/1 NIP 198303022009042002
Dasar Hukum 1. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi teknis
MP-ASI
3. Kepmenkes RI No. 145/Menkes/SK/II/2007 tentang penanggulangan
Bencanan Bidang Kesehatan
4. Permenkes No.741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
5. Pemendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang pedoman pengentrigasian
Layanan Sosial dasar di Posyandu
Pengertian Prosedur atau mekanisme pelayanan Gizi yang Dilakukan untuk mendukung
perbaikan gizi balita gizi buruk di tinggkat rumah tangga
Tujuan Meningkatkan Status Gizi balita Gizi Buruk
Sasaran Balita Gizi Buruk (0-59bulan) wilayah kerja puskemas Muara Pinang
Referensi 1. Buku Pedoman Kerja bagi tenaga pelakssana Gizi (TPG) Puskesmas
DInas Kesehatan Propinsi Sumatera Selatan 2010
2. buku pedoman penanganan dan pelacakan Kasus balita Gizi Buruk
Depkes RI
Prosedur 1. Persiapan
1. menyiapkan Alat antropometri
2. Menyiapkan formulir tatalaksana balita gizi buruk
2. Pelaksanaan
1. Anemnese awal
2. Melakukan pemeriksaan klinis (ganguan sirkulasi/syok, gangguan
dehidrasi, gangguan kesadaran, hipoglikemi, hipertensi) dan
antopometri (Menimbang BB dan mengukur TB)
3. Melakukan anamnesa lanjutan (Kapan terjadinya Gizi Buruk, riwayat
makan, riwayat imunisasi dan pemberian Vitamin Ariwayat penyakit
penyerta, riwayat tumbang dan status ekonomi keluarga
4. Menghitung kebutuhsn Gizi berdasarkan hasilanamnesa
5. menyusun paket intervensi bagi balita gizi buruk sesuai dengan
keadaan balita gizi buruk
6. pemberisn paket intervensi
7. memberikan penjelasaan kepada keluarga tentang paket intervensi
8. Melakukan tindak lanjut pasca pemberian peket intervensi (Psca
perawatan)
9. Konsling Gizi Buruk
10.Evaluasio kenaikkan berat Badan dan perubahan keadaan Umum balita
gizi Buruk setiap 10hari sekali
Unit Terkait Bidan desa
Petugas SE
Dokter
Kader Posyandu

Anda mungkin juga menyukai