Anda di halaman 1dari 14

Goes to MCR 2019 |i

G o e s t o M C R 2 0 1 9 | ii
Buku MCR 2019 : Seri SMA dan sederajat
Hak Milik HMJ Matematika Unesa 2019

Desain Cover : Fahilan Nur Bachtiar


Tim Penyusun : Firnanda Muharrima
Rezanissa Purnamandaru
Aldio Rahmata
Verent Nindi Oktaviani Rusmarlina
Citra Cahyaning Pertiwi
Putri Hidayah Yonicha Sari
Arief Rachman Hakim
Tim Evaluasi MCR 2011-2018
Penelaah : Shofan Fiangga, S.Pd., M.Sc.
Dini Kinati Fardah, S.Pd.Si., M.Pd.
Penanggung Jawab : Dr. Raden Sulaiman, M.Si.

1|Goes to MCR 2019


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................2
KATA PENGANTAR .................................................................................3
BAB I TEORI BILANGAN ........................................................................4
BAB II KOMBINATORIK ...............................Error! Bookmark not defined.
BAB III LOGARITMA.....................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV TRIGONOMETRI ..............................Error! Bookmark not defined.
BAB V BARISAN DAN DERET .......................Error! Bookmark not defined.
BAB VI KALKULUS DASAR ..........................Error! Bookmark not defined.
BAB VII GEOMETRI ......................................Error! Bookmark not defined.
BAB VIII MATRIKS ........................................Error! Bookmark not defined.
BAB IX PERSAMAAN DAN SITEM PERSAMAAN .... Error! Bookmark not
defined.
SOAL LATIHAN..............................................Error! Bookmark not defined.

Goes to MCR 2019 |2


KATA PENGANTAR

Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika Unesa menyusun Buku


MCR (Mathematics Competition Revolution) ini untuk menumbuhkan semangat
siswa tingkat SD, SMP, dan SMA dalam menghadapi Mathematics Competition
Revolution 2019. Dengan buku ini, siswa dapat melatih kemampuannya dalam
mengerjakan soal.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penerbitan buku ini. Kami sampaikan terimakasih kepada
Ketua Jurusan Matematika, Dr. Raden Sulaiman, M.Si. atas dukungan beliau
dalam setiap kegiatan yang kami adakan. Semoga buku ini bermanfaat dan
mampu memberikan nilai tambah kepada siswa SD, SMP, dan SMA.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Kritik dan saran sekecil apapun
akan penyusun perhatikan dan pertimbangkan guna penyempurnaan buku ini
dalam edisi-edisi berikutnya.

Surabaya, Januari 2019

Penyusun

3|Goes to MCR 2019


BAB I TEORI BILANGAN

I. Bilangan Asli
A. Sifat Aljabar Bilangan Asli
1. Untuk setiap x, y, zϵℕ berlaku (x + y) + z = x + (y + z) assosiatif
pada penjumlahan
2. Untuk setiap x, yϵℕ berlaku x + y = y + x komutatif pada
penjumlahan
3. Jika x + z = y + z, maka x = y hukum penghapusan
4. Untuk setiap bilangan Asli nϵℕ berlaku 1. n = n identitas perkalian
5. Untuk setiap x, y, zϵℕ berlaku (x. y). z = x. (y. z) assosiatif pada
perkalian
6. Untuk setiap x, yϵℕ berlaku x. y = y. x komutatif pada perkalian
7. Jika x. z = y. z, maka x = y hukum penghapusan
8. Untuk setiap x, y, zϵℕ berlaku z. (x + y) = z. x + z. y distributif pada
perkalian

B. Sifat Urutan Bilangan Asli


1. Sifat Trikotomi
Untuk setiap x, yϵℕ memenuhi tepat satu dari yang berikut
x < yx = yy < x
2. Sifat Transitif
Jika x < y dan y < z, maka x < z
3. Sifat Monoton untuk Penjumlahan
Jika x < y maka x + z < y + z untuk setiap zϵℕ
4. Sifat Monoton untuk Perkalian
Jika x < y maka xz < yz untuk setiap zϵℕ

C. Prinsip Induksi Matematika


Adapun sifat-sifatnya antara lain:
1. Prinsip Induksi Matematika Pertama
Misalkan {P(n)|nϵℕ} kumpulan pernyataan dengan setiap bilangan
Asli mempunyai satu pernyataan. Jika
a. P(1) benar
Goes to MCR 2019 |4
b. Jika P(k) benar mengakibatkan bahwa P(k + 1) juga benar
Maka pernyataan P(n) benar untuk setiap n
2. Prinsip Induksi Matematika Kedua
Misalkan {P(n)|nϵℕ} kumpulan pernyataan dengan setiap bilangan
Asli mempunyai satu pernyataan. Jika P(1) benar, dan jika P(m)
benar untuk setiap m ≤ k mengakibatkan bahwa P(k + 1) juga
benar, maka pernyataan P(n) benar untuk setiap n
3. Modifikasi Prinsip Induksi Matematika Pertama
Misalkan {P(n)|nϵℕ} kumpulan pernyataan dengan setiap bilangan
Asli mempunyai satu pernyataan. Jika P(a) benar untuk suatu
bilangan Asli, dan jika P(k) benar mengakibatkan bahwa P(k + 1)
juga benar, maka pernyataan P(n) benar untuk setiap bilangan asli
n≥a

II. Penyajian Bilangan


Dalam sehari-hari arti bilangan 347 adalah
347 = 3. 102 + 4.10 + 7
Secara umum, semua bilangan Asli dapat dituliskan dalam bentuk

ak 10k + ak−1 10k−1 + ⋯ + a0

Untuk suatu bilangan Asli k dengan 0 < ak ≤ 9 dan 0 < ai ≤ 9 untuk


setiap i = 0,1, … , k − 1. Bilangan 10 disebut basis dari bilangan. Untuk
contoh di atas, k = 2 dan ak = a2 = 3; ak−1 = a1 = 4 dan a0 = 7. Tulisan
dengan huruf kecil k, k − 1, … ,0 pada huruf a disebut indeks dan digunakan
sebagai nomor.

Sifat bilangan :
Misal m bilangan Asli, maka setiap bilangan asli n dapat disajikan
dalam bentuk
n = ak mk + ak−1 mk−1 + ⋯ + a0
Dengan k, ak , ak−1 , … , a0 bilangan bulat dengan k ≥ 0, 0 < ak < m
dan 0 ≤ ai < m
Bilangan n ditulis

5|Goes to MCR 2019


(ak ak−1 … a0 )m
(ak ak−1 … a0 )m terdiri dari k + 1 angka dan dimulai dengan
ak , ak−1dan yang terakhir adalah a0
Perhatikan kembali bilangan
347 = 3. 102 + 4.10 + 7
= 10. (3.10 + 4) + 7
Bilangan 7 adalah sisa pembagian 347 oleh 10. Selanjutnya, jika
347 − 7 = 3. 102 + 4.10
340 = 10(3.10 + 4)
34 = 3.10 + 4
Maka 4 adalah sisa pembagian 34. Demikian seterusnya. Dengan cara
yang sama kita dapat menentukan angka dari bilangan pada basis lain.

III. Bilangan Bulat


A. Aksioma Bilangan Bulat
1. Sifat assosiatif pada penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c berlaku (a + b) + c = a + (b + c)
2. Sifat komutatif pada penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a, b berlaku a + b = b + a
3. Unsur identitas terhadap penjumlahan
Ada bilangan 0 sehingga untuk setiap bilangan bulat berlaku a + 0 =
0+a = a
4. Unsur invers terhadap penjumlahan
Untuk setiap bilangan bulat a ada bilangan bulat b sehingga a + b = 0
5. Sifat assosiatif pada perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c berlaku (a. b). c = a. (b. c)
6. Sifat komutatif pada perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, b berlaku a. b = b. a
7. Unsur identitas terhadap perkalian
Ada bilangan 1 sehingga untuk setiap bilangan bulat berlaku a. 1 =
1. a = a
Pada bilangan bulat, setiap unsur mempunyai invers terhadap penjumlahan,
tetapi tidak mempunyai invers terhadap perkalian kecuali 1. Sifat Urutan:

Goes to MCR 2019 |6


Ada subhimpunan ℙ dari bilangan bulat yang disebut sebagai bilangan
positif (dalam hal ini bilangan Asli) dengan sifat :
• Untuk setiap bilangan bulat a berlaku satu dan hanya satu dari
kemungkinan berikut
aϵℙ, a = 0, atau − aϵℙ
• Jika a, b di ℙ, maka a + b juga di ℙ
• Jika a, b di ℙ, maka a. b juga di ℙ

B. Keterbagian
Definisi 1:
Suatu bilangan bulat a disebut membagi b jika ada bilangan bulat lain c
sehingga b = ac. Disebut juga a pembagi dari b atau b kelipatan dari a
dan ditulis a|b
Sifat keterbagian 1:
Pada himpunan bilangan bulat berlaku
1. Sifat reflektif
Untuk setiap bilangan bulat a berlaku a|a
2. Sifat transitif
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c berlaku jika a|b dan b|c maka a|c
3. Sifat linear
Untuk setiap bilangan bulat a, b, c, x, dan y berlaku jika a|b dan a|c
maka a| (xb + yc)
4. Sifat perkalian
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c berlaku jika a|b maka ca|cb
5. Sifat pencoretan
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c berlaku jika ca|cb dan c ≠
0 maka a|b
6. Sifat bilangan 1
Untuk setiap bilangan a berlaku 1|a
7. Sifat bilangan 0
Untuk setiap bilangan bulat a berlaku a|0
8. Jika a|b dan b|a maka a = ±b. Bilangan a dan b disebut berasosiasi.
Definisi 2:

7|Goes to MCR 2019


Suatu bilangan bulat p > 1 disebut bilangan prima jika pembaginya
adalah ±1 dan ±p sendiri.
Definisi 3:
Bilangan bulat m disebut bilangan komposit jika mempunyai sedikitnya
satu pembagi yang berbeda dengan ±1 dan ±p sendiri.
Sifat keterbagian 2:
Suatu bilangan bulat positif ℕ habis dibagi
a) 2 jika dan hanya jika angka terakhirnya genap
b) 3 jika dan hanya jika jumlah dari semua angka habis dibagi 3
c) 4 jika dan hanya jika bilangan dengan dua angka terakhir habis
dibagi 4
d) 5 jika dan hanya jika angka terakhir 0 atau 5
e) 8 jika dan hanya jika tiga digit terakhir habis dibagi 8
f) 11 jika dan hanya jika selisih antara jumlah digit dari bilangan
tersebut pada posisi ganjil dengan jumlah digit dari bilangan
tersebut pada posisi genap habis dibagi 11.

IV. Pembagi Bersama Terbesar (PBT) dan Algoritma Pembagian


Definisi 1:
Bilangan c disebut pembagi bersama bilangan a, b jika c membagi a dan b
sekaligus.
Definisi 2:
Bilangan positif d disebut pembagi bersama terbesar bilangan a dan b jika
a. d pembagi bersama a dan b
b. Untuk setiap pembagi bersama e dari bilangan a dan b, maka e|d
Bilangan d ditulis sebagai PBT (a, b)
Definisi 3:
Dua bilangan bulat a dan b disebut saling prima jika bilangan PBT (a, b) =
1
Sifat 1:
Misalkan b bilangan bulat positif, maka untuk setiap bilangan bulat a ada
tunggal bilangan q dan s sehingga
a = qb + s
Dengan 0 ≤ s < b. jika b|a, maka s = 0
Goes to MCR 2019 |8
Sifat 2:
Jika a dan b dua bilangan bulat dan d = PBT(a, b), maka ada bilangan m
dan n sehingga
d = ma + nb
Sifat 3:
Jika b bilangan prima, a, b bilangan bulat dan p|ab, maka p|a atau p|b
Sifat 4:
Jika a|c, b|c dan PBT(a, b) = 1, maka ab|c
Sifat 5:
Sifat pemfaktoran tunggal
Setiap bilangan bulat a dengan |a| > 1, maka a dapat ditulis sebagai
perkalian bilangan prima. Penulisan ini tunggal kecuali urutannya.
Definisi 4:
Fungsi Bilangan Bulat Terbesar
Jika x bilangan Real, maka ⌊x⌋ merupakan bilangan bulat terbesar yang
lebih kecil atau sama dengan x
Sebagai contoh ⌊5,25⌋ = 5 dan ⌊−3,74⌋ = −4. Nilai ⌊x⌋ = x jika dan hanya
jika x bilangan bulat.

V. Kongruensi
Definisi 1:
Misalkan a, b, dan m bilangan bulat dengan m > 0. Bilangan a disebut
kongruen dengan modulo m jika m|(a − b) dan ditulis
a ≡ b (mod m)
Sifat kongruensi 1:
Jika a ≡ b (mod m), maka untuk setiap bilangan bulat p berlaku
a. a + p ≡ b + p(mod m)
b. ap ≡ bp(mod m)
Jadi kedua ruas suatu kongruensi dapat ditambah dengan bilangan yang
sama. Demikian pula dengan perkalian, asalkan p ≢ 0 (mod m)
Sifat kongruensi 2:
Jika a ≡ b (mod m) dan c ≡ d(mod m) maka
a. a + c ≡ b + d(mod m)
9|Goes to MCR 2019
b. ac ≡ bd(mod m)

VI. Persamaan Kongruensi


Definisi 1:
Bilangan bulat x0 yang memenuhi persamaan (kongruensi) disebut jawaban
persamaan tersebut

G o e s t o M C R 2 0 1 9 | 10
CONTOH SOAL
TEORI BILANGAN

1. (Penyisihan 2012) Carilah semua pasangan bilangan asli (𝑥, 𝑛) yang


memenuhi
1 + 𝑥 + 𝑥 2 + … + 𝑥 𝑛 = 50
𝑛−3
2. (Penyisihan 2012) Tentukan semua bilangan bulat 𝑛 sehingga 𝑛+1
juga
merupakan bilangan bulat!
3. (Penyisihan 2012) Misalkan 𝑎 dan 𝑏 bilangan bilangan asli yang kurang
dari 10. Jika 𝑎𝑏 + 𝑏 = 𝑏𝑎, Tentukan bilangan asli 𝑎 dan 𝑏 tersebut!
4. (Penyisihan 2012) Banyaknya bilangan bulat 1 ≤ 𝑛 ≤ 2012yang dapat
dinyatakan dalam bentuk 4𝑥 + 6𝑦 untuk suatu bilangan bulat 𝑥 dan 𝑦
adalah....
5. (Penyisihan 2012) A three digits number is equal to the multiplication
between 49 and sum of first two digits. If the sum of all digits is 10 and
first digit and last digit is the same. Determine that number!
6. (Penyisihan 2012) Hitunglah 99999999982 – 9999999999 x 9999999997 =

7. (Penyisihan 2012) Determine LCM (Least Common Multiple) from 13782
and 3504!
8. (Penyisihan 2012) Bilangan asli yang memenuhi pertidaksamaan 𝑥 4 ≤
18𝑥 2 − 81 sebanyak...
9. (Penyisihan 2012) Carilah nilai 100! untuk mengetahui berapa banyak
digit 0!
10. (Penyisihan 2012) Dalam menentukan jawaban perkalian bilangan 1296
dan 1304, seorang anak dapat menentukannya dengan mengurangkan
langsung 16 dari 1.690.000. Maka prinsip matematika yang digunakan
anak tersebut adalah…
11. (Penyisihan 2012) A mathematics group of learning consists of Dian,
Echa, and Nur. If the task is done individually, every student can solve in
30 minutes, 40 minutes, and 1 hour respectively. Dian and Echa have
solved during 12 minutes and the rest is done by Nur. How long does Nur
need to solve it?

11 | G o e s t o M C R 2 0 1 9
12. (Penyisihan 2012) Bilangan 𝑝 disebut bilangan kuadrat jika 𝑝 = 7𝑞 2
untuk suatu bilangan bulat 𝑞. Tentukan bilangan asli terkecil 𝑐, agar
1029𝑐 merupakan bilangan kuadrat!
13. (Semifinal 2012) Suatu bilangan tiga digit 86a dibagi 7 menghasilkan sisa
5 dan jika dikalikan b56 sama dengan 394896. Tentukan nilai 𝑎𝑏.
14. (Semifinal 2012) Diketahui bilangan real positif a, b,danc sedemikian
a b c 3a + 2b + c
hingga = = . Tentukan nilai .
b c a 3a + 2b − c
15. (Semifinal 2012) Tentukan nilai 𝑥 yang memenuhi persamaan
3
√10𝑥−1 √10𝑥 √100𝑥 ≤ 1
3
√1000√10𝑥
2
16. (Semifinal 2012) Diketahui dua bilangan real 𝑝 > 𝑞 > 0.Jika 𝑞+𝑝
=
1 1 𝑞2
𝑞
− 𝑝
, hitunglah 𝑝2 .
17. (Semifinal 2012) Consider the following groups of numbers (2), (4,6,8),
(10,12,14,16,18), (20,22,24,26,28,30,32), ...
Determine the centre term of the nth group.
18. (Semifinal 2012) Diberikan
1 1 1
𝐴 = ( 12345 536633 1012345 )
123452 5366332 10123452

1
0 … 0 … 0 0
2
1 1
3 2
0 0 … 0 0
1 1 1
0 … 0 ⋮
4 3 2
𝐵19×19 = 1
⋱ ⋱ ⋱ ⋱ ⋮ 0
5
1 1 1 1 1
6 5 4 3 2
0 ⋮
⋮ ⋱ ⋱ ⋱ ⋱ ⋱ 0
1 1 1 1 1 1
(20 … 6 5 4 3 2)
Tentukan jumlah digit dari |𝐴| × |𝐵|.

G o e s t o M C R 2 0 1 9 | 12

Anda mungkin juga menyukai