Anda di halaman 1dari 10

BAB I

RENCANA USAHA

A. Latar Belakang
Persaingan yang ketat untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
bidang ilmu yang dimiliki dan dikuasai merupakan suatu masalah besar
bagi mereka yang akan atau sedang mencari pekerjaan. Bukan hanya
bersaing dengan masyarakat lokal, namun juga harus bersaing dengan
warga negara asing. Hal ini dikarenakan sudah masuknya era globalisasi
yang memberikan peluang bagi negara-negara asing untuk mengambil
peluang kerja di negara lain. Selain itu, Masyarat Ekonomi Asean (MEA)
yang telah dimulai sejak Desember 2015, menyebabkan pesaing antara
individu yang mencari pekerjaan yakni masyarkat yang berada di wilayah
negara ASEAN boleh bekerja ke negara lain yang memasuki ruang
lingkup ASEAN. Tentu saja ini akan menyebabkan peningkatan
persaingan diantara para pencari pekerjaan dengan latar belakang
pendidikan, pengalaman, hard skill, dan soft skill yang berbeda serta siapa
paling terbaiklah yang akan mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ketersediaan lapangan pekerjaan juga merupakan masalah yang selalu
dikeluhkan oleh masyarakat. Kemampuan kewirausahawan yang terbatas
tentunya juga menjadi salah satu faktor sulitnya mereka membuka usaha
atau lapangan pekerjaan sendiri karena tidak sesuai dengan bidang
keilmuwan yang dimiliki. Maka dari itu, ilmu mengenai kewirausahawan
harus dimiliki. Karena akan berguna nantinya ketika bursa kerja sudah
penuh atau terpenuhi, kita mampu secara mandiri membuka usaha atau
lapangan pekerjaan sendiri.
Perilaku konsumtif yang tinggi pada masyarakat membuat mereka
cenderung mengonsumsi atau memakai tanpa adanya keinginan untuk
mengetahui bagaimana cara membuatnya. Akibat perilaku konsumtif ini
pula, kebanyakan barang-barang yang sudah dibeli lalu digunakan
beberapa kali, setelah itu tidak digunakan lagi karena ada barang yang
serupa namun memiliki model atau bentuk yang berbeda. Sehingga,

1
barang-barang tadi menumpuk, tidak terawat, rusak, padahal masih bisa
digunakan jika kita mampu merawatnya. Atau kita juga bisa membuat
barang-barang lama atau bekas menjadi terlihat baru dan memiliki nilai
jual jika kita ingin menjadikannya sebagai usaha.
Tentunya hal ini berkaitan dengan konteks kewirausahaan yakni
mampu mengembangkan ide dan kreatifitas, berinovasi, serta mampu
memenuhi permintaan pasar. Kewirausahawan tidak selalu terpaku pada
usaha berbentuk jual beli barang, namun bisa berupa penjualan jasa.

B. Bidang Usaha
Bidang usaha yang akan dilaksanakan adalah penjualan kerajinan
tangan (hand made) yang berasal dari bahan-bahan daur ulang sampah
berupa tempat gantungan hijab. Selain itu, bidang usaha juga dalam bentuk
penjualan makanan berupa roti dan aqua.

C. Lokasi Usaha
Lokasi usaha berada di sekitar Kampus I STIKes Hang Tuah
Pekanbaru, Area Car Free Day, Jl. Diponegoro, dan Stadion Utama Riau.

D. Modal Usaha
Modal awal dari usaha atau kegiatan ini bersumber dari 11 orang yakni
anggota-anggota kelompok, yang perorangnya mengeluarkan modal
Rp. 35.000,00. Jadi total modal awal dari usaha atau kegiatan ini adalah
Rp. 385.000,00.

E. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan wirausaha adalah agar kelompok mampu
untuk:
1. Memenuhi dan melaksanakan tugas kelompok mata kuliah
enterprenuership.
2. Menerapkan teori tentang kewirausahawan dalam dunia bisnis.
3. Melatih keterampilan berwirausaha.

2
4. Melatih dan mengembangkan ide dan kreatifitas.
5. Menambah pengalaman dan wawasan dalam berwirausaha.
6. Menumbuhkan sikap dan jiwa sebagai seorang usahawan.

F. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan wirausaha ini adalah sebagai
berikut:
1. Dapat mengenal dan mempelajari dunia bisnis yang sebenarnya.
2. Dapat mengetahui berbagai resiko yang akan didapatkan dalam dunia
usaha atau bisnis.
3. Dapat mengetahui trik-trik untuk mencari peluang dan memasarkan
produk.

G. Produk yang Diharapkan


Harapan dari produk yang ditawarkan ini adalah memiliki kualitas
yang baik sehingga dapat diterima dan memberikan manfaat kepada
konsumen. Kualitas yang dimaksud adalah kualitas bahan, kualitas barang
yang dijual, dan kualitas pengerjaan. Harga yang ditawarkan cukup murah
dibandingkan harga yang ditawarkan pengusaha produk yang sama
lainnya. Walaupun dengan harga yang murah, kualitas dari produk usaha
ini selalu terjaga.
Dengan begitu akan menimbulkan rasa puas dari konsumen, yang
nantinya dapat mempromosikan produk dan jasa tersebut kepada teman
dan keluarga. Konsumen yang menjadi target utama adalah siswa dan
mahasiswa, karena ini berkaitan dengan tingginya angka konsumtif
dikalangan siswa dan mahasiswa, kegemaran menciptakan kerapian dan
kebersihan serta kegemaran konsumtif, dan kemudahan dalam menjangkau
konsumen.

3
BAB II

PELAKSANAAN USAHA

A. Pelaksanaan Produksi
Bidang usaha yang akan dilaksanakan adalah penjualan kerajinan
tangan (hand made) yang berasal dari bahan-bahan daur ulang sampah
berupa tempat gantungan hijab, yang terbuat dari hanger, bibir atau bagian
atas serta bagian plastik yang berasal dari gelas plastik air mineral yang
tidak digunakan lagi, yang dilapisi oleh kain perca dan kain flanel, serta
dibentuk menjadi segitiga. Selain itu, bidang usaha juga dalam bentuk
penjualan makanan berupa roti dan aqua, dimana roti ini terbuat dari
bahan-bahan pilihan, yang terdiri dari tepung terigu, mentega, telur, ragi,
air, yang dicampur menjadi satu lalu dipanggang dan dilapisi oleh
berbagai macam toping atau pilihan rasa baik berupa coklat, keju, kacang,
dan lainnya.
Bentuk atau model dari produk barang dan jasa ini dapat berupa ide
dari kelompok dan permintaan dari konsumen. Berikut ini kelompok akan
menjelaskan langkah-langkah pembuatan salah satu produk barang yaitu
tempat gantungan hijab yang dinamakan hangjab (hanger hijab):
1. Siapkan peralatan dan bahan diantaranya hanger, lem, pita kain, kain
perca, dan kain flanel.
2. Langkah awal, gunting bibir atau bagian atas gelas plastik bekas jus.
3. Satukan 2 bagian bibir dari gelas plastik menggunakan lem, lalu balut
dengan pita.
4. Selanjutnya, gantungkan bagian dari gelas plastik yang telah dilapisi
pita tadi menggunkan pita dengan single hanger.
5. Hias single hanger dengan kain perca atau kain flanel.

4
Selanjutnya, kelompok juga akan menjelaskan langkah-langkah
pembuatan produk roti. Berikut penjelasannya:
1. Campur bahan kering (terigu, ragi instant, bread improver) hingga rata.
2. Masukan kuning telur dan campur dengan tangan hingga rata kemudian
air es sedikit demi sedikit sambil diuleni, hentikan penambahannya jika
adonan sudah bisa menyatu dan tidak lengket di wadah.
3. Masukan butter, mentega dan garam, uleni hingga kalis elastis, bentuk
bulat dalam wadah yang diolesi minyak supaya tidak lengket saat
pengambilan, diamkan 30 menit atau sampai adonan mengembang 2 kali
semula dan kempiskan.
4. Bagi adonan sesuai selera (timbang di 60 gram), rounding sampai
permukaan adonan halus dan udara didalamnya keluar, cirinya adonan
menjadi padat halus lentur, istirahatkan 15 menit.
5. Ambil sebuah adonan, giling pipih dan beri isi, mau kosong juga oke,
bentuk sesuai selera.
6. Proofing selama 60 menit, olesi dengan evaporate susu atau kuning
telur, panggang dengan suhu 175 derajat selama 20-30 menit, dinginkan
diatas cooling rack .

B. Pelaksanaan Pemasaran
Pelaksanaan pemasaran akan dilaksanakan diruang lingkup kampus
STIKes Hang Tuah Pekanbaru, Area Car Free Day (CFD), Stadion Utama
Riau, dan Jl. Diponegor. Selain memasarkan dengan cara langsung,
strategi pemasaran yang akan digunakan juga berbentuk online via bbm,
line, twitter, facebook, dan juga berbentuk promosi mulut ke mulut baik
dari anggota kelompok, teman, dan konsumen.

5
C. Laporan Keuangan
1. Peralatan Kreasi
a) Hanger Hijab

No Bahan Jumlah Harga/Satuan Jumlah


1 Pita abu-abu 3 gulung Rp. 6.000,-/glg Rp. 18.000,-
2 Pita pink 3 gulung Rp. 3.000,-/glg Rp. 9.000,-
3 Plastik 1 bungkus Rp. 4.000,-/bks Rp. 4.000,-
4 Serbet 1 bungkus Rp. 7.000,-/bks Rp. 7.000,-
5 Lem 1 buah Rp. 13.500,-/bh Rp. 13.500,-
6 Anger 10 buah Rp. 1.800,-/bh Rp. 18.000,-
7 Lem batang 1 buah Rp. 2.500,-/bh Rp. 2.500,-
Total Rp. 72.000,-
b) Roti

No Bahan Jumlah Harga/Satuan Jumlah


1 Tepung terigu 2,5 kg Rp. 9.500,-/kg Rp. 23.750,-
segitiga biru
2 Telor 2 papan Rp. 29.000,-/ppn Rp. 58.000,-
3 Keju 1 kotak kecil Rp. 19.000,-/pcs Rp. 19.000,-
4 Ceres 1/2 kg Rp. 14.500,- Rp. 29.000,-
/225gr
5 Ragi 1 kotak Rp. 8.000,-/kotak Rp. 8.000,-
6 Mentega 1 kg Rp. 48.000,-/bh Rp. 48.000,-
7 Abon 1 pcs Rp. 23.000,-/pcs Rp. 23.000,-
Total Rp. 208.750,-
Nb : bisa menghasilkan 200 buah roti
c) Aqua

No Barang Jumlah Harga/Satuan Jumlah


1 Aqua 2 kotak Rp. 48.000,-/ktk Rp. 96.000,-
Total Rp. 96.000,-
d) Total keseluruhan modal

No Barang Jumlah
1 Hanger hijab Rp. 72.000,-
2 Roti Rp. 208.750,-
3 Aqua Rp. 96.000,-
Total Rp. 376,750,-

6
2. Rincian Keuntungan

No Barang Modal/pcs Harga Jual/pcs Keuntungan


1 Roti Rp. 3.000,- Rp. 5.000,- Rp. 2.000,-
2 Gantunga hijab Rp. 12.000,- Rp. 15.000,- Rp. 3.000,-
3 Aqua Rp 2.000,- Rp. 3.000,- Rp. 1.000,-

No Hari/tangg Barang Jumlah Harga Jumlah kotor Jumlah bersih


al Jual/pcs (keuntungan)
1 Minggu/ 22 - Roti 50 pcs Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- Rp. 100.000,-
Mei 2016 - Hanger hijab 2 pcs Rp. 15.000,- Rp. 30.000,- Rp. 4.000,-
- Aqua 20 btl Rp. 3.000,- Rp. 60.000,- Rp. 20.000,-
2 Senin/ 23 - Roti 50 pcs Rp. 5.000,- Rp. 250.000,- Rp. 100.000,-
Mei 2016 - Hanger hijab 1 pcs Rp. 15.000,- Rp. 15.000,- Rp. 2.000,-
- Aqua 10 btl Rp. 3.000,- Rp. 30.000,- Rp. 10.000,-
3 Selasa/ 24 - Roti 62 pcs Rp. 5.000,- Rp. 310.000,- Rp. 124.000,-
Mei 2016 - Aqua 10 btl Rp. 3.000,- Rp. 30.000,- Rp. 10.000,-
4 Rabu/ 25 - Roti 75 pcs Rp. 5.000,- Rp. 375.000,- Rp. 150.000,-
Mei 2016 - Aqua 8 btl Rp. 3.000,- Rp. 24.000,- Rp. 8.000,-
5 Kamis/ 26 - Roti 83 pcs Rp. 5.000,- Rp. 415.000,- Rp. 166.000,-
Mei 2016
6 Jumat/ 27 - Roti 80 pcs Rp. 5.000,- Rp. 400.000,- Rp. 160.000,-
Mei 2016
Total Rp. 2.189.000,- Rp. 854.000,-

3. Hambatan dan Cara Mengatasinya


Menjalankan suatu usaha pastinya akan mengalami hambatan dalam
proses produksi dan pemasaran. Berikut ini adalah hambatan-hambatan
yang ditemukan dan diprediksi oleh kelompok dan cara kelompok untuk
mengatasinya:
1. Banyaknya persaingan usaha dalam memproduksi roti. Cara
mengatasinya adalah memperbanyak referensi dan mengembangkan
ide serta kreatifitas untuk menghasilkan roti yang berbeda dan lebih
menarik dari produk pengusaha lain. Selain itu, tetap menjaga kulaitas
dari produk yang dihasilkan.
2. Produk hand made (gantungan jilbab) yang dikhatirkan tidak laku.
Cara mengatasinya adalah melakukan promosi untuk meyakinkan
produk yang kita berikan itu berkualitas dan tidak merugikan serta

7
bermanfaat dan dapat menjadi salah satu upaya untuk menjaga
kebersihan lingkungan.
3. Hambatan selanjutnya adalah waktu kelompok dalam memasarkan
produk. Hal ini dikarenakan anggota kelompok masih melaksanakan
kegiatan perkuliahan dengan jadwal yang cukup padat. Cara
mengatasinya adalah memanfaatkan jejaring sosial, kenalan-kenalan,
event-event (seperti event CFD di Jl. Diponegoro), dan waktu kosong
untuk memasarkan produk.

8
BAB III

RENCANA PENGEMBANGAN

A. Keberlanjutan Usaha
Keberlanjutan dari usaha ini terbagi menjadi dua pilihan yakni
keberlanjutan usaha jika usaha berhasil dan keberlanjutan usaha jika usaha
tidak berhasil. Jika usaha ini mendapatkan keuntungan sesuai dengan
perkiraan kelompok atau lebih dan dikategorikan sebagai usaha yang
berhasil, tentunya kelompok akan menambahkan jumlah produksi dari
sebelumnya dan mengembangkan lagi ide-ide yang nantinya dapat
diterima oleh konsumen. Selain itu, kelompok berencana untuk
melanjutkan usaha ini dengan mengajak beberapa pengusaha lainnya
untuk bekerja sama dalam memproduksi dan menjualkan produk tapi tetap
dalam pengendalian dan koordinasi kelompok.
Jika usaha yang dilaksanakan tidak berjalan dengan baik atau berhasil,
maka kelompok akan tetap mempertahankan produk tersebut dengan cara
menambah inovasi dari tawaran produk sebelumnya dan lebih giat dalam
mempromosikan produk tersebut.

B. Rencana Pengembangan
Kelompok berencana untuk mengembangkan usaha ini ke ruang
lingkup yang lebih luas seperti meluaskan sasaran target dari sebelumnya,
yang mana sasaran awal yakni siswa dan mahasiswa akan dikembangkan
ke masyarakat umum. Dan jika kelompok mendapatkan keuntungan sesuai
dengan predksi keuntungan dalam tenggang waktu 1 minggu, kelompok
berencana untuk membagi hasil keuntungan dengan para anggota. Jika
anggota berkenan untuk melanjutkan usaha ini dan diberikan kesempatan,
kelompok akan melanjutkan usaha ini.

9
LAMPIRAN

Penjualan roti dan aqua serta hanger hijab Pembuatan roti

Pengumpulan gelas plastik bekas Hanger Hijab

10

Anda mungkin juga menyukai