Anda di halaman 1dari 4

UTS KEWIRAUSAHAAN

Nama : Wiardah Kholijah Matondang


Nim : 4201141025
Kelas : PSPB 20 E

1. a. Menurut KBBI, kewirausahaan adalah serapan dari dua frasa, 'wira' yang artinya laki-
laki atau mandiri dan 'usaha' yang berarti sebuah kegiatan yang membutuhkan tenaga
dan pikiran untuk mencapai suatu maksud. Gampangnya, definisi kewirausahaan
adalah adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau suatu usaha.
b. Dikutip dari Investopedia, wirausahawan atau yang orang yang melakukan wirausaha
adalah individu yang bisa menciptakan bisnis sendiri, menanggung sebagian besar
risiko dan juga menikmati keuntungan dari usaha yang dirintisnya. Sedangkan
kewirausahaan adalah proses mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha tersebut.
c. Menurut Soegoto, kewirausahaan adalah usaha kreatif berdasarkan inovasi untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah serta memberikan manfaat,
menciptakan lapangan kerja, dan hasilnya berguna bagi banyak orang.

2. Mempelajari kewirausahaan bermanfaat bagi mahasiswa dari latar belakang sosial dan
ekonomi yang berbeda karena mengajarkan kita untuk mengembangkan keterampilan
unik dan berpikir di luar kotak. Selain itu, menciptakan peluang, menanamkan
kepercayaan, menjamin keadilan sosial dan merangsang ekonomi. Mahasiswa jurusan
biologi dapat mengembangkan ilmunya menjadi uang dengan belajar kewirausahaan.
Contoh : Mahasiswa memasarkan produk hasil kultur jaringan dengan harga terjangkau
dikarenakan harga modal awal yg terjangkau pula.
Dengan adanya pembelajaran kewirausahaan diharapkan mampu mengurangi tingginya
angka pengangguran, khususnya dari kalangan terdidik (sarjana dan diploma) terutama
dari jurusan biologi.

3. a. Kreativitas berarti adanya ide-ide baru yang muncul ketika melihat sebuah
kesempatan dalam dunia bisnis
b. Inovasi berarti bagaimana seorang pebisnis mencari solusi untuk mengembangkan
ide kreatif yang dimiliki.
c. Kemandirian berwirausaha merujuk pada sikap dan kondisi usaha dengan semangat
berwirausaha untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mengandalkan kemampuan sendiri
(Sukirman, 2017: 121). Kemandirian memberikan kesempatan bagi wirausaha untuk
dapat menentukan sendiri tujuan dan keputusan yang tepat bagi usahanya.

4. Menurut saya, setidaknya ada 6 hambatan dalam memulai suatu wirausaha yaitu :
1. Sulit menentukan bisnis
Hambatan pertama yang biasanya dihadapi oleh pelaku usaha adalah sulitnya
menentukan bisnis. Cara yang simpel untuk menentukan bisnis yaitu kita bisa berangkat
dari riset. Pastikan bahwa kita memahami kebutuhan pasar.
2. Tidak memiliki modal yang cukup
Untuk memulai bisnis, kita memang memerlukan modal yang gak sedikit. Modal
menjadi hambatan bisnis yang umumnya dijumpai oleh orang-orang yang ingin
berkecimpung di dunia bisnis. Namun, kita bisa memulainya dengan menabung secara
perlahan
3. Persaingan pasar yang ketat
Persaingan pasar yang ketat memang menyulitkan kita sebagai pebisnis pemula. Kita
perlu berpikir kreatif agar bisnis yang kita kembangkan berbeda dengan produk atau
jasa lain. Kita bisa menganalisa kompetitor dan menerapkan metode ATM atau amati,
tiru, modifikasi. Namun dengan catatan bukan berarti melakukan plagiasi.
4. Tidak mendapat kepercayaan pelanggan
Untuk membuat bisnis berkembang, kita harus bisa menarik hati dan kepercayaan
pelanggan. Bagaimanapun juga, produk atau jasa yang kita tawarkan di bisnis ini akan
digunakan oleh pelanggan.
5. Kehilangan motivasi dan dukungan
Kehilangan motivasi dan dukungan adalah mimpi buruk bagi seorang pebisnis. Ini
termasuk ke dalam hambatan yang dialami oleh sebagian besar pengusaha Hambatan
ini masuk ke dalam faktor internal yang harus segera diatasi. Kehilangan motivasi atau
demotivasi bisa menjadi bumerang apabila terus dibiarkan. Kita bisa mengingat
kembali hal-hal yang membuat kamu bersemangat dan mencari dukungan dari orang
terdekat.
6. Tidak percaya diri
Seorang pebisnis harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan gak takut gagal. Kita
perlu tahu kalau salah satu soft skill yang wajib dimiliki oleh pebisnis. Kepercayaan
diri bisa kita pupuk secara perlahan misalnya dengan menyadari kelebihan diri sendiri.

5. a. Judul : Olahan Bubur Kelor Sebagai Diet Alternatif Bagi Penderita Diabetes
b. Pertimbangan rasional pemilihan judul :
Judul ini dipilih karena bahan yang digunakan relatif mudah didapat dan manfaat yang
dihasilkan cukup banyak. Berikut manfaat dari bahan bahan yang digunakan :
1. Daun kelor memiliki sifat anti diabetes karena mengandung zat seng atau sejenis
mineral yang sangat diperlukan dalam produksi insulin. Tingginya kadar
antioksidan pada daun kelor mampu meregenerasi sel tubuh lebih cepat dan lebih
sehat. Oleh sebab itu daun kelor dapat menjadi alternatif makanan sehat bagi
penderita diabetes. Untuk membuat rasanya semakin lezat maka daun kelor dapat
diolah menjadi bubur dan dapat dijuga ditambah dengan aneka topping sesuai
keinginan.
2. Bahan lain yang digunakan yaitu tepung beras merah serta jagung. Beras merah
(Oriza Nivara) adalah bagian dari tanaman herbal yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, serat dan mineral juga mengandung senyawa flavonoid yang
memiliki kemampuan sebagai anti diabetes yang menurunkan glukosa darah
dengan meningkatkan sekresi insulin dan mencegah resistansi insulin.
3. Sementara itu, konsumsi biji jagung dengan teratur juga dapat membantu
pengelolaan insulin pada penderita diabetes. Karbohidrat yang terkandung dalam
jagung adalah jenis karbohidrat kompleks. Selain itu, jagung juga mengandung
serat dan protein. Kombinasi ketiga nutrisi dalam jagung ini membuatnya lambat
dicerna oleh tubuh. Ketiga nutrisi tersebut memberi manfaat untuk mengendalikan
kadar gula darah, karena serat memperlambat kecepatan tubuh memecah
karbohidrat (glukosa) untuk dilepaskan ke dalam aliran darah.

c. Proses Produksi :
Alat yang digunakan:
kompor gas, tabung LPG, panci, pengaduk,
pisau, sendok, penyaring, kotak mika.
Bahan yang digunakan :daun kelor(10 tangkai), jagung pilil, tepung beras merah
(300gr), garam(2 % sdt), air(500mL).
Proses pengerjaan:
a. Memilih daun kelor dan jagung yang baik.
b. Mencuci daun kelor dan jagung sampai bersih dalam tempat yang terpisah.
C. Memotong jagung dari bonggolannya
d. Memblender daun kelor dengan dicampur air sedikit.
e. Merebus jagung yang sudah dipotong sampai setengah matang.
f. Pisahkan jagung dengan air rebusannya.
g. Tuangkan air rebusan jagung dan tepung beras secara bersamaan di panci yang sudah
dipanaskan.
h. Setelah mendidih campurkan daun kelor yang sudah dihaluskan bersama jagung yang
sudah di rebus ke dalam adonan yang dimasak.
i. Tambahkan garam sesuai takaran.
j. Aduk terus sampai mengental seperti bubur yang biasa.
k. Setelah matang pindahkan ke kotak mika yang telah disiapkan.

d. Proses Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan di lakukan dalam usaha pembuatan bubur daun kelor in
menggunakan analisis marketing MIX (bauran pemasaran) 4₽
yaitu: mengenai kebijakan produk, harga, promosi dan distribusi.
a. Kebijakan Produk : Usaha ini bergerak dalam bidang jasa penjualan, berupa bubur
daun kelor yang akan disebarkan keberbagai tempat di kota Medan. Dengan rasanya
yang enak serta dikemas secara praktis untuk kemudahan konsumen menikmatinya dan
menyehatkan.
b. Kebijakan Harga : Harga bubur daun kelor yaitu Rp. 7.500,- /kotak.
c. Kebijakan Promosi : Untuk meningkatkan hasil penjualan, maka perlu di lakukan
promosi. Beberapa media untuk promosi ini di antaranya, pamflet, poster, leaflet, sosial
media, dan stiker.
d. Kebijakan Distribusi : Distribusi hasil produksi pada konsumen di lakukan dengan
memasukkannya ke warung-warung setiap hari sabtu dan minggu.

e. Prediksi Keuntungan
Harga bubur daun kelor ini berdasarkan gambaran biaya produksi dan asumsi harga jual
per kemasan adalah R. 7.500,00 per kemasan. Maka, keuntungan yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
No. Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Total Harga
1. Sagu 36 kg Rp. 10.000 Rp. 360.000
2. Kelor 36 tangkai Rp. 1.000 Rp. 36.000
3. Jagung 6 kg Rp. 10.000 Rp. 60.000
4. Garam 6 pack Rp. 2.500 Rp. 15.000
5. Air 6 galon Rp. 15.000 Rp. 90.000
6. Tempat mika 18 pack Rp. 16.800 Rp. 302.400
7. Sendok plastik 18 pack Rp. 10.000 Rp. 180.000
8. Desain label 180 biji Rp. 250 Rp. 45.000
Jumlah Total : Rp. 1.089.400
Perhitungan Break Event Point (BEP)
• Asumsinya dalam 1 bulan 4 minggu
Penjualan rata-rata 180 kemasan per minggu
• Penjualan rata-rata per bulan 180 x 4 = 720 kemasan
• Rata-rata keuntungan bersih Rp 1.448,00
Perhitungannya:
Total laba kotor Rp 1.448,00 x 720 = R 1.042.560,00
Beban listrik dan air per bulan Rp 75.000,00
Total = Rp 1.117.560.00
• Modal awal = R 5.331.400.00
BEP = Rp 5.331.400,00 = 4,7 dibulatkan menjadi 5
Rp 1.117.560,00
Maka BEP usaha ini selama 5 bulan
Maka, selama 5 bulan modal awal pembelian alat-alat dan bahan-bahan usaha sudah
bisa tertutupi. Sementara, alat-alat dan bahan tersebut masih memiliki nilai pakai (nilai
guna) untuk kelangsungan produksi selanjutnya.
Dengan harga Rp 7.500,00 per kemasan kami mentargetkan pada kalangan penderita
diabetes dan kalangan masyarakat menengah ke bawah, karena menurut kami harga
jual yang tidak terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan untuk
semua kalangan.

Anda mungkin juga menyukai