Anda di halaman 1dari 5

PASAR LELANG BANDENG SEBAGAI AJANG KONSERVASI SUMBER DAYA

ANDALAN GRESIK

Kearifan lokal yang ada diindonesia sangat beragam, salah satunya kearifan lokal yang
ada diaerah Gesik Jawa Timur. Pasti diantara kalian para pembaca belum begitu mengerti apa
sebenarnya yang dimaksud dengan kearifan lokal itu ?
Kearifan lokal, terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal
(local) atau setempat. Jadi kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Menurut Gobyah nilai terpentingnya adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg
dalam suatu daerah. Secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan
kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku
yang melembaga secara tradisional.
Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya
masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian yang ditempatkan pada tatanan
fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan (perkotaan) dalam geografi kenusantaraan sebuah
bangsa.
Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan
yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka,
menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan
itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-
cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.
Dari pengertian diatas terdapat kearifan lokal yang sangat khas yakni di kabupaten
Gresik. Kabupaten ini berada di daerah pesisir pantai utara yang memanjang di kecamatan
Kebomas, Gresik, Manyar, Ujung Pangka, Sidayu, Panceng, dan berbatasan dengan Lamongan
dan sebagaian wilayah berdekatan dengan Mojokerto, Surabaya dan Sidoarjo. Letak daerah
Gresik yang berada di pesisir pantai utara ini begitu menguntungkan, karena letaknya yang
cocok untuk budidaya tambak. apabila kita menyusuri jalur pantura dari Gresik hingga
Lamongan, sejauh mata memandang tampak deretan tambak ikan bandeng danada juga
sebagaian udang.
Kearifan lokal yang ada didaerah gresik cukup beragam namun kali ini kami akan
membahas lebih dalam tentang pasar bandeng yang ada di daerah gresik, pasar ini bukan
sembarang pasar bandeng biasa kearifan lokal dari pasar bandeng ini yakni terletak pada waktu
dan bandeng yang didapatkan, tempat dan banyaknya minat masyarakat dan adanya pelelangan
besar- besaran dan yang menjadikan sama dengan pasar harian hanya adanya penjual dan
pembeli. Yang menjadikan perbedaan hanya itu. Namun sama sama mendatangkan keuntungan
bagi daerah Gresik itu sendiri. Dengan adanya kegiatan seperti ini maka pendapatan pun
bertambah dan penghasilan serta kehidupan masyarakat dapat terbantukan. Dan dalam hal
bersosialisasi dapat menjalin hubungan pertemanan, rasa saling peduli dan simpati serta rasa
saling mengenal, tak kenal maka tak akur.
Pasar bandeng Gresik ini merupakan tradisi turun temurun dan merupakan warisan yang
dipelopori oleh Walisongo yang sampai sekarang masih dilakukan dan dilestarikan oleh
masyarakat setempat. Tradisi pasar bandeng kota Gresik ini pertama kalinya dilakukan oleh
Sunan Giri yang bertujuan untuk menggangkat perekonomian rakyat setempat dengan melihat
wilayah kota Gresik yang bagus untuk pertambakan. Pada zaman dahulu masyarakat masih
belum terbantu perekonomiannya, masih kekurangan makanan, belum mengenal adanya hal
hal seperti perdagangan, mungkin ada sebagaian namun masih belumstabil. Oleh karena itu Kira
kira pada abad ke 15 Sunan Giri membantu perekonomian masyarakat setempat dengan cara
mengolah dan memasarkan hasil bumi. Dengan itu berubahlah kehidupan masyarakat Gresik,
mereka jadi mengenal tentang perekonomian yang menguntung kan banyak pihak. Dengan
adanya hal itu juga masyarakat jadi lebih bersemangat dan tekun dalam pekerjaannya.
Untuk mengetahui keadaan kearifan lokal yang ada di Gresik yaitu Pasar Lelang Bandeng
dilakukan pengambilan data dengan metode wawancara dan kajian pustaka. Metode wawancara
dipilih karena dirasa lebih efektif untuk mendapat informasi yang akurat, mengingat Pasar
Lelang Bandeng ini adalah acara turun-temurun yang telah menjadi budaya bagi masyarakat
sekitar. Hal-hal yang ditanyakan saat wawancara meliputi bagaimana sejarah adanya acara
tersebut, bagaimana acara tersebut berlangsung, dibahas juga tentang adat atau aturan yang
berlaku saat pasar bandeng tersebut, ditanyakan juga pada pelaku dagangnya langsung tentang
cara pemeliharaan, kualitas, harga, dan lainnya. Dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan
didapatlah data-data yang diperlukan.
Selain dengan metode wawancara juga dilakukan metode kajian pustaka yakni mencari
dan mendapatkan data dari berbagai referensi yang telah ada, sehingga didapat data yang luas
dan terpercaya karena didapat dari tulisan resmi dan terpercaya. Metode ini juga menguntungkan
karena para peneliti tidak perlu mencari data dengan susah payah karena telah ada data yang
sudah tersedia.
Dari kearifan lokal yang kami jabarkan diatas daerah Gresik merupakan sentral dari
perikanan ikan bandeng, kearifan lokal disini yaitu pasar ikan bandeng yang dilaksanakan setiap
setahun sekali dengan jumlah ikan yang sangat melimpah dengan ukuran yang mencapai 2 meter.
Tradisi pasar bandeng di kota Gresik merupakan tradisi yang dilakukan untuk menyambut hari
raya idul fitri. Dimana dilakukan pada dua malam terakhir sebelum malam takbiran dengan
tujuan untuk menyambut malam takbiran atau untuk memeriahkan hari kemenangan agama
islam (hari raya idul fitri).
Pasar bandeng dilakukan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan mereka dalam
menjalankan ibadah puasa, sekaligus menunjukkan kepawaian dalam bidang pertambakan ikan
bandeng dan juga untuk mengingat adat dan melestarikan budaya agar tidak hilang digerogoti
waktu. Hingga pada hari itu, tak heran banyak orang tumpah ruah menikmati kemeriahan pasar
bandeng. Bagi yang membawa kendaraan harap bersabar dan yang berjalan kaki harap berhati -
hati. Dengan kepadatan seperti itu, masyarakat tetep andil dalam perayaan. Tidak hanya
masyarakat Gresik saja yang ikut serta memeriahkan tapi juga dari berbagai kota yang
berdekatan dengan kota Gresik terutama Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto serta daerah yang
lainnya. Karena banyaknya orang yang simpatik, tempat pelaksanaan pasar bandeng ini
diperpanjang dari Jl. Samanhudi, Jl. Gubenur Suryo, Jl. Santridan Jl. Basuki Rachmat. Awalnya
sebelum di perpanjang hanya dimulaidari Jl. Gubenur Suryo memanjang ke alun- alunkota.
Maka jangan heran jika kita ingin merasakan pasar bandeng gresik kita harus rela
bersenggol- senggol ria dengan pengunjung yang lainnya. Namun itu tidak akan dapat
mengundurkan niat masyarakat. Bandeng yang dijual dengan harga bervariasi tergantung pintar-
pintarnya kita menawar serta berat bandeng dan kualitasnya. Untuk bandeng yang masuk
kategori bagus harganya mencapai Rp30.000 hingga Rp 45.000 per-kg. Jika ingin membeli,
datanglah lebih awal karena memasuki tengah malam dan menjelang dini hari (sehari sebelum
lebaran) bandeng bandeng itu akan ludes terjual. Setiap hari penjual bandeng di pasar bandeng
bisa menghabiskan puluhan ekor bandeng yang masih segar. Meskipun harga bandeng lumayan
mahal dibandingkan dengan hari bisa, tetapi para pembeli sangat antusias untuk membeli karena
makan ikan bandeng dengan ukuran yang sangat besar dilakukan sekali dalam 1 tahun
(menjelang Hari Raya Idul Fitri).
Bandeng yang dijual berasal dari daerah-daerah yang ada di Gresik tapi kebanyakan
berasal dari daerah Mengare. Dan bandeng yang berukuran sangat besar sekali di lelang dengan
harga yang sangat fantastis bisa mencapai puluhan juta rupiah. Kegiatan pasar bandeng diadakan
setiap 1 tahun sekali karena masyarakat Gresik ingin melestarikan keberadaan ikan bandeng agar
tetap lestari dan menjadi daya tarik dari kota Gresik. Keuntungan yang didapat masyarakat
Gresik yakni, terpeliharanya kelestarian hidup ikan bandeng sehingga tetap menjadikan kota
Gresik sebagai kota yang menjadi ikon kota penghasil ikan bandeng terbesar di Jawa Timur.
Tradisi pasar bandeng di daerah Gresik tetap dilakukan di setiap tahunya untuk
melestarikan tradisi tersebut. Para masyarakat Gresik menyempatkan waktu untuk mengunjungi
pasar tersebut. Mereka datang kesana entah untuk berkunjung atau membeli ikan bandeng namun
dengan tujuan yang sama, yakni bersama-sama melestarikan tradisi pasar bandeng ini di setiap
tahunnya. Sebagai generasi muda Gresik, kami memiliki posisi penting dalam menjaga
kelestarian tradisi pasar bandeng ini. Upaya yang kami lakukan yakni, dengan melakukan
promosi besar-besaran yang kami sebarkan melalui sosial media dan ikut serta dalam kegiatan di
pasar bandeng tersebut. Kami juga mengupayakan cara pengolahan dan budidaya ikan bandeng
ke arah yang lebih modern. Kami berupaya untuk melakukan pemberian pupuk tanah pada
tambak bandeng yang dilakukan secara rutin sehingga tanah yang akan digunakan untuk
pembibitan dapat optimal sehingga nutrisi dari tanah dapat di optimalkan. Kemudian, upaya lain
yang akan kami lakukan yakni dengan pemasaran yang lebih luas namun pasar bandeng yang
diadakan menjadi puncak dari penjualan ikan bandeng di daerah Gresik.
Dari penjelasan yang kami jabarkan dapat diambil kesimpulan bahwa bandeng
merupakan sumber daya alam yang sangat berpotensi dari daerah Gresik. Dengan adanya
kenyataan ini, muncullah kearifan lokal yakni pasar lelang bandeng yang seluruh bandengnya
didatangkan dari daerah Gresik sendiri. Dengan adanya acara tersebut sedikit banyak ikut
melestarikan eksistensi bandeng di Gresik.
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, Suhendro, 2003. Teknologi Pemeliharaan Bandeng. Internet Files.
Murtidjo, Bambang Agus, 2002. Budidaya dan pembenihan bandeng. Penerbit Kanisius. Jakarta.
http://www.suaragresik.com/2013/07/tradisi-pasar-bandeng-di-kota-gresik.html
http://www.kotagresik.com/2016/01/pasar-bandeng-budaya-kota-gresik.html
http://regional.kompas.com/read/2016/07/02/15561781/malam.ini.ada.kontes.bandeng.di.gresik

Anda mungkin juga menyukai