Keberadaan bus ramah lingkungan memang dapat menjadi sebuah solusi inovasi yang
bisa ditawarkan kepada masyarakat yang haus akan nuansa ramah lingkungan. Beberapa
tahun belakangan, sejumlah negara memang telah menggunakan bus ramah lingkungan.
Keberadaan bus ramah lingkungan memang dapat menjadi sebuah solusi inovasi yang bisa
ditawarkan kepada masyarakat yang haus akan nuansa ramah lingkungan. Beberapa tahun
belakangan, sejumlah negara memang telah menggunakan bus ramah lingkungan.
Di Surabaya, rencananya akan menggukan bus ramah lingkungan pada beberapa bus
yang ada. Selain itu, sejumlah penelitian juga telah dilakukan di Indonesia dalam rangka
mendorong penggunaan bus ramah lingkungan. Salah satunya seperti yang dilakukan pihak
Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yang berhasil membuat bus tenaga
listrik.Melalui uji coba yang dilakukan, bus listrik tersebut diperkirakan mampu menghemat
biaya operasional hampir separuh bus bermesin diesel. Per Kwh energi listrik dikatakan dapat
menjalankan bus sejauh 3,9 kilometer. Artinya, angka itu jauh lebih hemat dari bus diesel
yang per liter solar hanya untuk menjalankan bus sejauh 12 kilome-ter.
Menurut pihak ITS, jika dilakukan perbandingan, dengan tarif listrik Rp 1.200/Kwh
setara dengan solar nonsubsidi yang sebesar adalah Rp 13 ribu/liter. Selain penghematan
tersebut, ada lagi penghematan lain, yakni adanya sekitar 20 persen daya dari panel surya
yang dipasang pada atap bus. Panel Surya pada bus yang diberi nama Electric Solar Bus
(ESB) itu, berfungsi untuk mengoperasikan pendingin ruangan, sistem rem, serta sistem
lampu.Hanya saja, pihak ITS menyatakan, untuk menjadikan bus itu sebagai modal
transportasi secara massal masih cukup panjang. Pasalnya, bus ini masih butuh perbaikan
bertahap guna pengembangan dua protoripe lanjutan agar bisa didaftarkan sejumlah ujian
standardisasi. Kemungkinan, sebelum bisa diproduksi massal masih butuh waktu perbaikan
selama sekitar tiga tahun ke depan.Yang jelas, inovasi penggunaan bus-bus ramah lingkungan
sangat dibutuhkan di Indonesia baik di Jakarta maupun di kota-kota besar lain yang sekarang
ini semakin sarat polusi. Sama halnya yang dilakukan oleh salah UNESA (Universitas Negeri
Surabaya). Riset yang dilakukan oleh UNESA yakni dengan diadakannya kereta sebagai
salah satu transportasi internal kampus yang ramah lingkungan bagi para mahasiswa sehingga
dicipiptakannya kampus UNESA yang berprogam dari ECO CAMPUS. Untuk
mengembangkan transportasi kampus yang ramah lingkungan dibutuhkan pengembangan
riset agar diciptanya transportasi ramah lingkungan yang bersifat massal dan dapat digunakan
untuk melayani rute di dalam dan di sekitar kampus unesa, akan dilakukan pengembangan
desain alat transportasi ramah lingkungan ,perencanaan system manajemen transportasinya
serta pembangunan sarana prasarana pendukung kegiatan transportasi ramah lingkungan
tersebut. Jadi dari penjelasan diatas dapat kami ajukan ide dan gagasan kami yakni dengan
penerapan bis ramah lingkungan yang sudah diterapkan di Institut Teknologi Sepuluh
November yakni bus dengan bahan bakar listrik yang ramah lingkungan dan irit BBM serta
emisi gas yang dihasilkan tidak akan mencermari lingkungan dan udara sehingga terciptanya
udara bersih dikasawasan UNESA yang menjadi kampus ECO CAMPUS. Penerapan bus ini
sangat dapat diterapkan di UNESA karena dengan model bus yang tidak terlalu besar ini
diharapkan dapat menjadi transportasi andalan kampus sehingga para mahasiswa sekiar
UNESA tidak perlu membawa kendaraan pribadi yang dapat menambah polusi udara serta
dengan adanya bus ini UNESA dapat menunjukkan dirinya sebagai kampus yang
berlandaskan ECO CAMPUS.