Anda di halaman 1dari 8

Tugas Pendidikan Pancasila

Studi Kasus

Penyimpangan Konstitusi di Indonesia

Disusun oleh :

Adinda Wulan Pangesty

NIM : 16030234029

Universitas Negeri Surabaya


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jurusan Kimia
Prodi Kimia
Kelas Kimia B 2016
Daftar isi

Latar Belakang ............................................................................................... 1

Dasar teori ...................................................................................................... 2

Masalah .......................................................................................................... 4

Penyelesaian Masalah .................................................................................... 5

Kesimpulan .................................................................................................... 6
Bab 1 : Latar Belakang
Konstitusi pada umumnya bersifat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang berisian
aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara, namun
dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak semuanya
berupa dokumen tertulis (formal). namun menurut para ahli ilmu hukum maupun
ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik, negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun alokasi,
Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat beragam
bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau hukum akan
tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi, Kekuasaan yang tak terbatas
adalah sebuah resiko yang sangat besar. Oleh karena itu, Konstitusi merupakan
sesuatu yang harus ada untuk membatasi kekuasaan. Pengawasan dan pembatasan
dilakukan terhadap tindakan-tindakan pemerintah(penguasa). Sedangkan sumber
konstitusi sebagai hukum dasar tergantuk dari kedaulatan negara. Sebuah negara
yang menganut paham demokrasi(kedaulatan rakyat), maka yang menentukan
berlaku tidaknya konstitusi adalah rakyat. Jika kedaulatan negara berada di tangan
sultan, maka legitimasi konstitusi berada di tangan penguasa. Kemudian setelah
konstitusi berlaku, konstitusi tersebut menjadi sumber hukum paling tinggi dan
fundamental sebagai pedoman peraturan-peraturan dibawahnya. Konstitusi
menempati kedudukan yang begitu krusial di dalam kehidupan ketatanegaraan
sebuah Negara sebab konstitusi menjadi tolak ukur kehidupan berbangsa dan
bernegara yang penuh dengan fakta sejarah perjuangan para pahlawannya.
Walaupun konstitusi yang terdapat di dunia ini tidak sama satu dengan lainnya
baik dalam hal bentuk, isi, maupun tujuan namun pada umumnya semuanya
memiliki kedudukan formal yang sama,
2. Dasar Teori :
Kata konstitusi secara ilmiah berasal dari bahasa Perancis yaitu
Constituir, yang berarti membentuk. Dalam konsteks ketatanegaraan,
konstitusi dimaksudkan dalam pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan sebuah negara. Konstitusi juga bias diartikan sebagai peraturan
dasar (awal) mengenai pembentukan suatu negara.
Dalam bahasa Belanda, istilah konstitusi lebih dikenal dengan
istilah Grondwet, yang berarti undang-udang dasar (grond=dasar,
wet=undang-undang). Di Jerman Istilah Konstitusi juga lebih dikenal dengan
istilah Grundgesetz, yang juga bearti Undang-Undang Dasar (grund = dasar
dan gesetz = undang-undang)
Istilah konstitusi menurut Chairil Anwar adalah fundamental laws
tentang pemerintahan suatu negara dan nilai-nilai fundamental. Sementara
menurut Sri Sumantri, konstitusi bererti suatu naskah yang memuat suatu
bangunan negara serta sendi-sendi yang diperlukan untuk berdirinya sebuah
negara. Dan menurut K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketaatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang
mmbentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan konstitusi adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan
ketentuan-ketentuan hokum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan
struktur lembaga pemerintahan termasuk hubungan kerjasama antara negara
dan masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam prakteknya, konstitusi ini dapat dibagi ke dalam dua bagian, yakni
yang tertulis yang dikenal dengan Undang-Undang Dasar dan yang tidak
tertulis lebih dikenal dengan Konvensi. Contoh dari konstitusi yang tidak
tertulis seperti pembacaan pidato presiden setelah perayaan kemerdekaan RI.
UUD merupakan terjemahan istilah dalam bahasa Belanda
yaitu Gronwet. Grond artinya tanah/dasar, sedangkan Wet artinya Undang-
Undang. Mencermati dikotomi istilah constitution denganGronwet (UUD). maka
L.J. Van Apeldoorn membedakan dengan jelas kedua istilah tersebut.
istilahGronwet adalah bagian tertulis dari Konstitusi, sedangkan konstitusi
memuat peraturan tertulis maupun tidak tertulis.
Herman Heller membagi pengertian kosntitusi menjadi tiga sebagai berikut:

1. Die Politische verfassung als gesellschaftlich wirklichkeit. Konstitusi


mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat sebagai suatu
kenyataan. jadi, mengandung pengertian politis dan sosiologis.
2. Die Verselbstandigte rechtsverfassung. konstitusi merupakan suatu
kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat. jadi, mengandung
pengertian yuridis.
3. Die geshereiben verfasssung. konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah
sebagai undang-undang tertinggi yang berlaku dalam suatu negara.

Dari pendapat tersebut, dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa jika


pengertian Undang-Undang itu harus dihubungkan dengan pengertian konstitusi.
maka artinya, Undang-Undang Dasar itu merupakan sebagian dari pengertian
konstitusi, yaitu konstitusi tertulis saja. Di samping itu, konstitusi tidak hanya
bersifat yuridis semata-mata, tetapi mengandung pengertian logis dan politis.
Ada pun juga Istilah konstitusi berasal dari bahasa inggris yaitu
“Constitution” dan berasal dari bahasa belanda “constitue” dalam bahasa latin
(contitutio,constituere) dalam bahasa prancis yaitu “constiture” dalam bahsa
jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan Undang –
undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang memuat
ketentuan – ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang- undangan.
Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam
suatu masyarakat Negara.
3. Masalah :
Contoh Penyimpangan Konstitusi di Indonesia
15 Desember 2011
JAKARTA, suaramerdeka.com – Kasus Mesuji, di Provinsi Lampung, menyentak
nurani. Rakyat, yang sehari-hari bekerja sebagai petani atau petani penggarap, harus
menghadapi kekerasan senjata hanya karena mereka hendak mempertahankan lahan
garapannya.
Politikus PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, aparat negara, sebagai satu-
satunya lembaga yang sah memonopoli penggunaan kekerasan dalam alam demokrasi,
diduga kuat ikut terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia tersebut.
Fakta yang muncul dari kasus Mesuji, yang diduga mengakibatkan jatuhnya sekitar
30 korban tewas dari kalangan petani setempat, membuka mata kita bahwa pemerintah
telah mengabaikan perlindungan kepada kaum tani..
Padahal, lanjut legislator dari Dapil Jateng itu, merujuk Pembukaan UUD 1945,
salah satu tujuan dibentuknya pemerintahan negara Indonesia ialah untuk memberikan
perlindungan kepada segenap tumpah darah dan warga negara Indonesia. “Absennya
perlindungan pemerintah dalam kasus Mesuji ini bisa dianggap sebagai pelanggaran
terhadap konstitusi oleh pemerintah,”ujarnya.
Kekerasan tersebut, menurut Aria Bima, lazimnya terkait dengan konflik perebutan
lahan antara petani dan pengusaha atau instansi pemerintah. Petani, apalagi petani
penggarap, sebenarnya tidak bermaksud memiliki lahan/tanah yang ada, tetapi hanya ingin
mengolah tanah untuk menyambung hidup.
Maka, lanjutnya, di sini demokrasi politik harus diimbangi implementasi demokrasi
ekonomi, yang menjunjung tinggi hak-hak ekonomi tiap warga negara untuk mencari
penghidupan yang layak di wilayah NKRI. Pemerintah dalam hal ini harus melindungi hak-
hak ekonomi petani, yang merupakan profesi mayoritas warga miskin negeri ini.
4. Penyelesaian Masalah :
Dari masalah diatas,penyelesaian yang terbijak yakni dengan memilih suatu
pemimpin daerah yang benar-benar mengerti kebutuhan para rakyat indonesia
sehingga para pemimpin akan mengerti dan dapat menyelesaikan suatu
permasalahan yang dialami suatu rakyat yang tidak akan menimbulkan konflik
yang membuat rakyat dan suatu daerah itu rugi.Seorang pemimpin harusnya dapat
bersikap :

1.Memperhatikan kepentingan rakyat

2. Melindungi asas demokrasi

3. Untuk melaksanakan dasar negara

4. Bersifat adil

Sehingga terjadinya kehidupan masyarakat yang berdasarkan pancasila dan UUD


1945.
5. Kesimpulan :
Konstitusi merupakan tonggak atau awal terbentuknya suatu negara. Konstitusi
menjadi dasar utama bagi penyelenggaraan bernegara. Karena itu konstitusi
menempati posisi penting dan strategis dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
negara. Prof. Hamid S. Attamimi mengatakan bahwa konstitusi atau undang-
undang dasar merupakan pemberi pegangan dan pemberi batas, sekaligus
merupakan petunjuk bagaimana suatu negara harus dijalankan.

Hal-hal yang diatur dala, konstitusi negara umumnya berisi tentang pembagian
kekuasaan negara, hubungan antarlembaga negara, dan hubungan negara dengan
warga negara. Aturan-aturan itu masih bersifat umum dan secara garis besar.
Aturan-aturan itu selanjtnya dijabarkan lebih lanjut pada aturan perundangan di
bawahnya. Menurut Mirriam Budiardjodalam bukunya dasar-dasar ilmu politik,
konstitusi atau undang-undang dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan eksekutif,


legislative, dan yudikatif. Dalam negara federal, yaitu masalah pembagian
kekuasaan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian, prosedur
penyelesaian masalah pelanggaran yurisdiksi lembaga negara. Hak-hak asasi
manusia.

Daftar Pustaka :

Azymardi, Demokrasi, Hak Asasi manusia dan masyarakat Madani, (Jakarta:


Prenada Media, 2003)

http://www.wikipedia.com/

Anda mungkin juga menyukai