Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada Mata Kuliah
Program Linear yang diampu oleh Maharani Izzatin, M.Pd
TARAKAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
dengan Metode Simpleks Pada Pabrik Galih Candra di Tarakan” sesuai dengan
Pada dasarnya laporan penelitian ini disusun atas hasil observasi dan
wawancara di Pabrik Galih Candra. Dalam kesempatan ini tidak lupa mengucapkan
2. Ibu Sri Lestari. selaku pemilik usaha yang telah memberikan izin untuk
3. Rian dan Danang, selaku pekerja tahu dan tempe yang bersedia untuk
diwawancarai.
Laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk
Kelompok 3
i
Daftar Isi
Daftar Tabel.......................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 6
A. PROGRAM LINEAR............................................................................... 6
ii
2. Tahap-tahap Metode Simpleks ........................................................... 21
2. Tahu .................................................................................................... 24
3. Tempe ................................................................................................. 29
BAB IV ................................................................................................................. 41
BAB V................................................................................................................... 55
PENUTUP ............................................................................................................ 55
A. Kesimpulan ............................................................................................. 55
B. Saran ....................................................................................................... 55
LAMPIRAN ......................................................................................................... 57
iii
Daftar Tabel
iv
Daftar Gambar
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diharapkan dapat berlangsung dalam waktu yang lama. Apapun bentuk usaha
Dalam kegiatan penciptaan suatu barang diperlukan cara atau teknik yang
setengah jadi maupun barang jadi. Proses produksi dapat diartikan sebagai cara,
metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang
1
atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-
saja masukan (input) dari proses produksi tersebut serta keluaran (output) apa
(output) sering disebut sebagai produk, baik barang maupun jasa. Produk yang
berupa barang antara lain seperti laptop, buku, pena, pensil, mobil, meja, kursi,
tahu, tempe, dan lain sebagainya. Sedangkan produk yang berupa jasa antara
lain seperti pelayanan dari seorang dokter, pelayanan angkutan antar jemput
barang (Ahyari, 2002:7) dan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
2012:153).
seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja yang melakukan produksi, serta
Biaya produksi (production cost) terdiri dari persediaan dalam proses awal
2
yang dibebankan pada persediaan proses pada akhir periode (Soemarso,
2009:271).
sudah mengetahui produk apa yang ingin diciptakan dan biaya apa saja yang
dan jenis dari produk yang akan diproduksi. Manajemen perusahaan yang
produk tersebut yang akan diproduksikan, serta meliputi jenis produk apa saja,
yang ada dengan sebaik-baiknya serta akan dapat memperoleh hasil yang
Seperti kegiatan produksi yang dilakukan oleh salah satu industri rumah
tangga yang bernama Galih Candra milik ibu Sri Lestari, industri ini
memproduksi dua macam produk yang terdiri dari tahu dan tempe. Tahu dan
tempe berbahan dasar kacang kedelai, yang membedakan keduanya adalah dari
bahan baku seperti ragi yang digunakan pada tempe dan cuka digunakan pada
tahu .
Apabila terdapat lebih dari satu macam produk yang akan diproduksikan
dengan menggunakan mesin, tenaga kerja serta bahan baku yang sama, maka
dalam hal ini akan timbul masalah kombinasi produksi (Ahyari, 2002:153). Di
pabrik tahu Galih Candra ini, volume produksi per hari sama dengan volume
penjualan per hari. pembeli yang biasanya adalah penjual gorengan, pedagang-
3
pedagang di pasar, dan konsumen rumah tangga biasa. Volume produksi yang
sama dengan volume penjualan per hari mendorong pemilik berusaha agar
seluruh bahan habis terpakai. Apabila ada yang tersisa, itu adalah sejumlah
biaya yang telah dikeluarkan tetapi tidak terpakai atau dengan kata lain biaya
dan tempe Galih Candra ini, model program linear dapat digunakan untuk
permasalahan kombinasi produksi yang ada di Pabrik Tahu dan tempe Galih
Candra sebagai bahan studi kasus pada mata kuliah Program Linear dengan
judul “Optimasi harga jual dengan metode simpleks pada pabrik Galih
Candra di Tarakan”.
B. Rumusan Masalah
adalah Bagaimana Optimasi harga jual dengan metode simpleks pada pabrik
C. Tujuan Penelitian
adalah Mengoptimasi harga jual dengan metode simpleks pada pabrik Galih
Candra di Tarakan.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
optimasi harga jual dengan metode simpleks pada pabrik Galih Candra di
Tarakan.
2. Bagi Produsen
masukan mengenai mengoptimasi harga jual pada usaha rumahan tahu dan
3. Pembaca
pabrik/perusahaan.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. PROGRAM LINEAR
mencapai suatu hasil yang optimal, yaitu suatu hari yang mencerminkan
linear.
6
militer ketika dia dipekerjakan oleh angkatan udara Amerika Serikat selama
perang melawan Jerman dalam Perang Dunia ke-II dan dikembangkan oleh
sumber yang serba terbatas. Program Linear adalah suatu cara untuk
7
menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di
antara aktivitas yang bersaing dengan cara terbaik yang mungkin dilakukan.
penggunaan secara luas dari teknik model matematika yang dirancang untuk
kuantitas (pada umumnya berupa laba atau biaya); fungsi tujuan (objective
jumlah unit dari tiap produk dalam suatu lini produk perusahaan, dibatasi
oleh tenaga kerja dan mesin yang tersedia. Oleh karena itu, untuk
8
bergantung kepada sumber daya yang jumlahnya terbatas (batasan);
beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil. Sebagai contoh, jika suatu
apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Uji
linearlitas adalah asumsi yang menetapkan atau memastikan jika data yang
dinyatakan dalam bentuk kesamaan yang jelas dan rapi. Hitungan yang
dicari tidak selalu satuan bulat tetapi bisa juga berupa angka kira-kira.
9
Untuk itu dibutuhkan ketidaksamaan, yakni hubungan lain yang dinyatakan
keputusan atau barang apa saja yang akan diproduksi oleh suatu perusahaan
biaya; menentukan fungsi kendala yang ada (batasan yang berkaitan dengan
yang memenuhi daerah yang memenuhi syarat. Daerah bagian atas yang
Pemodelan dalam Program Linear ini merupakan bentuk dan susunan dari
10
dalam menyajikan masalah-masalah yang akan dipecahkan dengan teknik
Program Linear.
11
Tabel 2.1
(keluaran) sumber
Sumber 1 2 3 ................................ n
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
∆ 𝑍 pertambahan 𝐶1 𝐶2 𝐶3 … … … … … … … … 𝐶𝑛
Tiap unit 𝑋1 𝑋2 𝑋3 … … … … … … … … 𝑋𝑛
Tingkat Kegiatan
Keterangan:
tersedia
i : nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia (i=1, 2, ...., m)
12
j : nomor setiap macam sumber atau fasilitas yang tersedia (j=1,2, ...., n)
Atas dasar tabel tersebut, dapat disusun suatu model matematis yang
sebagai berikut:
1. Fungsi tujuan
Maksimumkan 𝑍 = 𝐶1 𝑋1 + 𝐶2 𝑋2 + 𝐶3 𝑋3 + ⋯ … … + 𝐶𝑛 𝑋𝑛
2. Batasan-batasan:
a. Batasan fungsional
13
b. Batasan non-negatif
𝑋1 ≥ 0, 𝑋2 ≥ 0, … … … , 𝑋𝑛 ≥ 0
14
periklanan juga harus mencapai kemungkinan terbaik bagi nasabah
yang dapat dijadikan tempat, masing-masing dengan tarif dan pembaca yang
masa mendatang akan suatu produk perusahaan dan pada saat yang
penggunaan mesin dan jam kerja yang tersedia sebaik mungkin selagi
B. METODE GRAFIK
Metode grafik adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk
metode yang sering digunakan, karena metode ini cukup mudah dan tidak
15
memakan terlalu banyak waktu. Akan tetapi, penggunaan metode grafik ini
diperlukan grafik dalam bentuk tiga dimensi, dan akan cukup rumit.
variabel tidak dapat dibuat grafiknya. Dalam metode grafik ini, penentuan
titik optimum memiliki dua alternatif cara, yaitu dengan uji titik pojok dan
dengan garis selidik. Kedua cara tersebut akan dibahas dalam materi ini.
(1) Ambil sembarang titik yang ada di luar garis (untuk lebih
16
(3) Jika titik tersebut memenuhi pertidaksamaan, maka
(2) Lihat tanda pertidaksamaan, tanda “≤” berarti “−“ dan tanda
digunakan untuk menentukan nilai optimum, yaitu cara uji titik pojok dan
cara garis selidik. Kedua cara ini akan memberikan hasil yang sama, dan
dengan dua variabel. Namun pada laporan ini, kami hanya menggunakan
17
ini sering disebut dengan titik ekstrim. Titik-titik ekstrim inilah yang paling
dimaksud.
linear tersebut.
dengan variabel yang banyak maupun fungsi kendala yang banyak, yang mana
hal itu juga diketahui sangat sulit untuk diuraikan dengan cara atau metode lain.
18
begitu kompleks. Bila menggunakan metode simpleks maka persoalan itu akan
dapat diselesaikan dengan cepat dan hasil yang layak dan optimal dapat segera
Metode ini dikembangkan oleh George Dantzig pada 1946 dan sepertinya
cocok untuk komputerisasi masa kini. Pada 1946 Narendra Karmarkar dari Bell
linear yang lebih besar, sehingga memperbaiki dan meningkatkan hasil dari
yang sama diulang berkalikali sebelum solusi optimum dicapai. Dantzig (2002)
program linear, model program linear harus diubah ke dalam suatu bentuk
umum yang dinamakan ”bentuk baku”. Ciri-ciri dari bentuk baku model
program linear adalah semua kendala berupa persamaan dengan sisi kanan
19
Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam
satu per satu dengan cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi
optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap yang disebut dengan
bentuk baku terlebih dahulu. Bentuk baku dalam metode simpleks tidak
juga setiap fungsi kendala harus diwakili oleh satu variabel basis awal.
Variabel basis awal menunjukkan status sumber daya pada kondisi sebelum
baku, yaitu:
20
maksimasi minimasi
= Tambahkan Artificial -M M
Tambahkan slack 0 0
≥
artificial -M M
diperoleh, harus dibuat ke dalam bentuk tabel. Semua variabel yang bukan
variabel basis mempunyai solusi (nilai kanan) sama dengan nol dan
koefisien variabel basis pada baris tujuan harus sama dengan 0. Oleh karena
awal.
negatif).
21
Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi dan minimasi.
kolom yang mengandung nilai (cj – Zj) positif terbesar untuk kasus
maksimasi dan atau mengandung nilai (cj – Zj) negatif terbesar untuk
kasus minimasi.
4) Tentukan baris kunci di antara baris-baris variabel yang ada, yaitu baris
𝑏𝑖
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 𝑖 =
𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑘𝑢𝑛𝑐𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
Keterangan:
6) Lakukan uji optimalitas. Dengan kriteria jika semua kofisien pada baris
(cj – Zj) sudah tidak ada lagi yang bernilai positif (untuk kasus
22
maksimasi) atau tidak lagi bernilai negatif (untuk kasus minimasi),
berarti tabel sudah optimal. Jika kriteria di atas belum terpenuhi maka
diulangi mulai dari langkah ke-3 sampai ke-6, hingga terpenuhi kriteria
tersebut.
pedagang Cina dengan masyarakat di Jawa. Dalam tahun 1918 tercatat, luas
Timur dan bagian Jawa lainnya. Dari Jawa kemudian kedelai menyebar ke
ekonomi petani.
antara lain lahannya tergolong lahan yang sangat sesuai dengan suhu 23ºC
sampai dengan 28ºC, curah hujan sekitar 2500 mm per tahun, pH 6,0 sampai
dengan 6,9, hara NPK cukup, dan salinitas 2,5 mmhcs per cm. Selain faktor
23
fisik tersebut, tingkat produksi yang optimal juga ditentukan oleh hubungan
olahan seperti tahu, tempe, tauco, kecap, dan minyak kedelai tidak hanya
kedelai tidak hanya penting sebagai sumber protein, tapi juga penting
2. Tahu
dari kacang kedelai yang kaya akan kandungan protein. Kata ‘tahu’ berasal
dari bahasa asing, yaitu bahasa Cina tao hu, teu hu, atau tokwa, dimana kata
tao atau teu memiliki arti kacang, kacang kedelai putih yang digunakan
dalam pembuatan tahu disebut wong teu, dan hu atau kwa memiliki arti
rusak, lumat, hancur menjadi bubur. Oleh karena itu jika kedua kata tersebut
24
digabungkan akan menjadi ‘tahu’, yang bermakna makanan yang terbuat
inggris disebut soybean curd atau juga tofu. Tahu adalah gumpalan protein
kedelai yang diperoleh dari hasil penyarian kedelai yang telah digiling
diperhatikan agar tahu yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Adapun hal
tahu, serta memilih peralatan yang cocok dan tepat. Selain itu dari proses
produksi tahu ini terdapat hasil sampingan berupa limbah yang dapat
menjadi produk turunan dari tahu. Hasil sampingan dari tahu ini salah
satunya adalah kulit kedelai dan ampas tahu untuk campuran makanan
ternak. Selain itu juga terdapat kembang tahu, yaitu sisa sari pati kedelai
yang direbus yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk masakan.
untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik
memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85% -98%). Kandungan gizi
dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti
telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat
25
cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan
dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak
Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu
Sebuah studi oleh tim medis dari Kanada membuktikan bahwa tahu dapat
makan beragam, mulai dari kacang almond, tahu, sayuran mentah, dan jenis
26
mengalami peningkatan pembentukan estrogen dibanding yang tidak.
Tekanan darah mereka juga lebih rendah ketimbang kelompok yang tidak
mengonsumsi tahu.
bukan hanya terkandung dalam tahu melainkan juga pada semua makanan
berbahan dasar kedelai seperti tempe, susu kedelai, kecap, dan sejenisnya.
bahwa asupan rutin protein kedelai yang terkandung dalam tahu dapat
jantung.
zat besi dalam 100 gram. Zat besi dalam tahu terutama digunakan
27
Tahu juga menyediakan 10 persen dari nilai harian yang
d. Mencegah Osteoporosis
Tahu juga bisa menjadi sumber yang kaya kalsium tergantung pada
postmenopause.
28
Tinggi protein membuat perut tidak cepat merasa lapar. Juga, sifat
3. Tempe
ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu terutama dalam tatanan budaya
"tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno, dimana pada waktu itu
terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut
tumpi.
29
Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan
dengan makanan tumpi tersebut. Selain itu pada tahun 1875 dalam sebuah
pada tahun 1895, dimana Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi
diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung
enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak,
dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat
30
baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga
kedelai.
lama akan menjadi hitam. Kapang pada tempe dalam bahasa ilmiah disebut
juga Rhizopus oryzae, yang pada keadaan normal hanya terdiri dari
Rhizopus oligosporus.
Adanya proses peragian ini membuat kedelai pada tempe memiliki rasa
yang lebih enak serta lebih mudah dicerna, daripada kedelai yang dimakan
tanpa proses fermentasi terlebih dahulu. Selain itu dengan adanya proses
fermentasi, membuat bau langu padakedelai hilang sehingga cita rasa dan
bau aromanya pun lebih sedap. Proses fermentasi pada tempe ini membuat
Adapun Tempe yang baik adalah tempe yang bentuknya keras dan
31
bahan lain. Tempe itu sendiri memiliki daya tahan paling lama dua hari,
karena lebih dari itu jamur tempe pun akan mati. Selanjutnya akan tumbuh
Dalam 100 gram tempe mengandung protein 20,8 gram, lemak 8,8
gram, serat 1,4 gram, kalsium 155 miligram, fosfor 326 miligram, zat besi
Nah, setelah Anda mengetahui apa saja kandungan nutrisi yang terdapat
pada tempe maka Anda juga perlu untuk mengetahui apa saja manfaat tempe
a. Sumber Protein
sekitar 18 jenis protein dan asam amino yang mudah dicerna tubuh.
Sangat cocok untuk mereka yang menjalani diet dan weight loss seperti
32
b. Menurunkan Risiko Serangan Jantung
c. Sumber Vitamin
untuk metabolisme sel darah merah, kesehatan kulit dan otot (muscle
e. Mencegah Anemia
mencegah osteoporosis.
g. Serat Pangan
33
Mengandung serat tinggi sehingga berfungsi mengendalikan kadar
h. Mengatasi Keracunan
i. Hipokolesterolemik
dalam darah.
Mudah dicerna oleh semua kelompok umur, dari bayi sampai usia
E. PENGERTIAN OPTIMASI
Optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau
optimasi (nilai efektif yang dapat dicapai). Optimasi dapat diartikan sebagai
suatu bentuk mengoptimalkan sesuatu hal yang sudah ada, ataupun merancang
34
Menurut definisi, optimasi adalah "proses produksi lebih efisien (lebih
kecil dan / atau lebih cepat) program melalui seleksi dan desain struktur data,
algoritma, dan urutan instruksi dan lain-lainnya. Banyak Fakor yang berkaitan
sehingga optimasi memnag diperlukan untuk hal apapun dan optimasi itu
maksimum) dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks. Optimasi
permukaan perpindahan panas dan pressure drop dimana pressure drop sisi
shell tidak boleh lebih dari 12 kPa. Sedangkan pada penelitian Reppich dan
and tube dimana parameter yang di optimasi adalah: jumlah pipa, panjang pipa,
F. HARGA JUAL
tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Hansen
35
yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas
barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”. Menurut Mulyadi (2001:78)
“pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah
dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah
mark-up”.
perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen
adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual.
Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu
produk atau jasa yang dijual di pasar dapat menutupi biaya penuh untuk
menghasilkan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan laba wajar.
memasuki pasar, dan harga jual yang ditentukan pesaing itu sulit untuk
36
diramalkan, sehingga akan ada ketidakpastian dalam penentuan harga jual
(Mulyadi, 2001).
relative tinggi yang berpengaruh dalam penentuan harga jual adalah biaya.
Melalui biaya dapat terlihat batas bawah suatu harga jual harus ditentukan,
dimana akan terjadi kerugian jika harga jual berada dibawah biaya penuh
produk atau jasa. Kerugian ini dalam jangka waktu tertentu dapat
produksi, penetapan harga jual juga menjadi hal penting untuk memperoleh
penetapan harga jual, antara lain pendekatan biaya dan pendekatan pasar
(Swastha, 1998).
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Observasi
Galih Candra.
2. Wawancara
wawancara tidak terstruktur, artinya wawancara bebas tetapi dalam hal ini
38
berupa garus-garis besar permasalahan yang ingin ditanyakan kepada
3. Dokumentasi
pemrograman linear dengan metode grafik dan metode simpleks dan dibantu
yang disebut tabel simpleks. Kelebihan metode ini adalah mampu menghitung
dua atau lebih variabel keputusan apabila dibandingkan dengan metode grafik.
yang dibutuhkan adalah tempe dan tahu maka produk tersebut dijadikan
Mencari beberapa kendala dari produk tempe dan tahu. Jika dari observasi
yang ada, maka kendala yang akan diperhitungkan adalah kedelai, ragi,
cuka, jam kerja mesin dan plastik yang digunakan. Pada dasarnya
39
b. Maksimalkan kendala untuk memperoleh harga jual optimal pada fungsi
dengan (-) dan nilai Z nantinya tidak ada lagi nilai negatif maka artinya
dapat melihat hasil produk tiap satu kali produksi dan mengetahui berapa
40
BAB IV
a. Tempe
50 kg kedelai
500 plastik
b. Tahu
50 kg kedelai
300 plastik
Bahan dan alat ini diperlukan untuk setiap satu kali produksi tempe dan tahu.
Sementara harga jual per satu kali produksi yang diperoleh adalah:
a. Tempe Rp 800.000
b. Tahu Rp 1.000.000
a. Kedelai 300 kg
b. Ragi 1 kg
41
c. Cuka 630 mL atau 0,63 liter
𝑥1 = Jumlah tempe dalam satu produksi yang akan dibuat setiap hari
𝑥2 = Jumlah tahu dalam satu produksi yang akan dibuat setiap hari
matematikanya adalah:
sebagai berikut:
tempe (𝑥1) dan tahu (𝑥2). Kapasitas yang tersedia 300 kg.
b. Ragi yang digunakan adalah 0,05 kg untuk tempe (𝑥1). Kapasitas yang
tersedia 1 kg.
c. Cuka yang digunakan adalah 0,63 liter untuk tahu (𝑥2). Kapasitas yang
42
d. Jam kerja mesin yang digunakan adalah 0,5 jam untuk tempe (𝑥1) dan
e. Plastik yang digunakan adalah 500 bungkus untuk tempe (𝑥1) dan 300
f. Untuk 𝑥1 ≥ 0 dan 𝑥2 ≥ 0
43
Tabel 4.1
Pembentukan Model
b. 0,05𝑥 1 ≤1
c. 0,63𝑥 2 ≤ 0,63
d. 0,5𝑥 1+4𝑥2 ≤6
dari sebelah kanan ke sebelah kiri, sehingga fungsi tujuan di atas menjadi:
Z−800.000 𝑥1 −1.000.000 𝑥2 = 0
44
Fungsi batasan diubah dengan memberikan variable slack yang
0,05𝑥 1+S2 =1
0,5𝑥 1+4𝑥2+S4 =6
2) Fungsi batasan :
b. 0,05𝑥1 ≤1
45
c. 0,63𝑥2 ≤ 0,63
d. 0,5𝑥1+4𝑥2 ≤6
f. 𝑥1 ≥ 0 , dan 𝑥2 ≥ 0
x 0 6
y 6 0
0,05𝑥 1 ≤1
𝑥1 = 1
0,63𝑥 2 ≤ 0,63
𝑥 2 = 0,63
0,5𝑥 1+4𝑥2 ≤6
x 0 12
y 1,5 0
46
(x,y) (0, 1,5) (12,0)
x 0 1,8
y 3 0
𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
47
Daerah penyelesaian adalah yang ditandai dengan “DP”, dengan harga
a. Titik I = (0,1)
𝑥 1 = 0, 𝑥2 = 1
= 1.000.000
b. Titik II = (1,8 , 0)
𝑥 1 = 1,8, 𝑥2 = 0
= 1.440.000
0,63𝑥 2= 0,63
𝑥2= 1
⇔ 500𝑥 1 = 600
600
⇔ 𝑥1 = 500
⇔ 𝑥1 = 1,2
48
Jadi, titik potongnya adalah (1,2 , 1)
𝑥 1 = 1,2 dan 𝑥2 = 1
= 1.960.000
Tabel 4.2
Iterasi Pertama
Inde
VD Z 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝑺𝟏 𝑺𝟐 𝑺𝟑 𝑺𝟒 𝑺𝟓 NK
ks
Z 1 -800000 -1000000 0 0 0 0 0 - -
𝑺𝟏 0 50 50 1 0 0 0 0 300 6
𝑺𝟐 0 0,05 0 0 1 0 0 0 1 ~
𝑺𝟑 0 0 0,63 0 0 1 0 0 0,63 1
𝑺𝟒 0 0,5 4 0 0 0 1 0 6 1,5
ITERASI PERTAMA
Mengubah Setiap baris kunci (𝑺𝟑 ) menjadi baris kunci baru (𝒙𝟐 )
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
49
Mengubah Setiap baris lama menjadi baris baru
Baris baru Z
0 -800000 -1000000 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
(-100000)
1 -800000 0 0 0 1580000 0 0 1000000 -
Baris baru 𝑺𝟏
0 50 50 1 0 0 0 0 300
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
(50)
0 50 0 1 0 -79 0 0 250 -
Baris baru 𝑺𝟐
0 0,05 0 0 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
(0)
0 0,05 0 0 1 0 0 0 1 -
Baris baru 𝑺𝟒
0 0,5 4 0 0 0 1 0 6
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
(4)
0 0,5 0 0 0 -6,32 1 0 2 -
50
Baris baru 𝑺𝟓
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
(300)
0 500 0 0 0 -474 0 1 600 -
Tabel 4.3
Iterasi Kedua
Ind
VD Z 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝑺𝟏 𝑺𝟐 𝑺𝟑 𝑺𝟒 𝑺𝟓 NK
eks
𝑺𝟏 0 50 0 1 0 -79 0 0 250 5
𝑺𝟐 0 0,05 0 0 1 0 0 0 1 20
𝒙𝟐 0 0 1 0 0 1,58 0 0 1 ~
𝑺𝟒 0 0,5 0 0 0 -6,32 1 0 2 4
51
Mengubah Setiap baris menjadi baris baru
Baris baru Z
Baris baru 𝑺𝟏
0 50 0 1 0 -79 0 0 250
Baris baru 𝑺𝟐
0 0,05 0 0 1 0 0 0 1
Baris baru 𝒙𝟐
0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
52
Baris baru 𝑺𝟒
0 0,5 0 0 0 -6,32 1 0 2
Tabel 4.4
VD Z 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝑺𝟏 𝑺𝟐 𝑺𝟑 𝑺𝟒 𝑺𝟓 NK
𝒙𝟐 0 0 1 0 0 1,58 0 0 1
Berdasarkan tabel 4.4, baris fungsi Z tidak ada yang bernilai negatif sehingga
solusi yang diperoleh telah optimal, artinya jika produsen ingin memperoleh harga
tahu dalam satu kali produksi. Sedangkan bahan dan alat yang digunakan adalah:
53
1. Kedelai
2. Ragi
3. Cuka
5. Plastik
Untuk memperoleh harga jual optimum maka pabrik Galih Candra harus
memproduksi sebanyak:
1. Tempe (𝑥1) sebanyak 1,2 produksi. Selama ini dalam satu hari pabrik hanya 1
kali memproduksi. Bila perusahaan ingin mencapai harga jual optimum maka
pabrik Galih Candra harus menambah produksinya hingga mencapai 1,2 kali
produksi.
2. Tahu (𝑥2) sebanyak 1 produksi. Selama ini dalam satu hari pabrik hanya 1 kali
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan bahwa untuk memperoleh harga jual optimum pada pabrik Galih
Candra dari dua kombinasi produk tempe dan tahu dengan kendala kedelai,
ragi, cuka, jam kerja mesin dan plastik adalah pabrik perlu memproduksi 1,2
tempe dan 1 tahu dalam satu kali produksi. Sehingga harga jual optimum yang
B. Saran
mampu bersaing.
menjadi faktor kunci sukses dalam wirausaha tempe dan tahu seperti
55
DAFTAR PUSTAKA
729.
Pagiling dan Sahari. 2015. Optimalisasi Hasil Produksi Tahu Dan Tempe
Erlangga.
Ekonomi Indonesia.
Tunggadewi, A.T. 2009. “Analisis Profitabilitas Serta Nilai Tambah Usaha Tahu
56
LAMPIRAN
57
Identitas Orang yang diwawancarai
Sumber Primer
Sumber Sekunder 1
Sumber Sekunder 2
58
Dokumentasi Pada Saat mewawancarai karyawan pembuat tempe
59
Dokumentasi saat mewawancari ibu Sri Lestari (Pemilik Usaha)
60
61
62