Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS X


SMA PATRA DHARMA TARAKAN
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah
Matematika SMA yang diampu oleh:
Ibu Maharani Izzatin,M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Ika Sari Nursiswandini (14601040020)
2. Hulwanun Lika Hanifa (15601040007)
3. Risca Novita Sari (15601040009)
4. Ica Hermawati (15601040026)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat


rahmat dan karunia-Nya kami diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas X Sma Patra Darma Tarakan”
dan merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas Ujian Tengah
Semester Matematika SMA.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan ini bukan hanya atas
kemampuan dan usaha penulis semata, tetapi juga berkat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Maharani Izzatin, M.Pd selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Matematika SMA yang telah sabar meluangkan banyak waktu dan tenaga
untuk memberikan masukan kepada penulis.
2. Ibu Triana Lhukmawati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika dan
rekan-rekan guru SMA Patra Darma Tarakan yang telah memberikan
dukungan selama kegiatan observasi di sekolah.
3. Siswa kelas X SMA Patra Darma Tarakan tahun ajaran 2017/2018 atas
kerjasama yang baik saat penulis melaksanakan observasi.
4. Seluruh teman-teman mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika
Universitas Borneo Tarakan angkatan tahun 2015 yang telah banyak
membantu penulis dalam penyusunan laporan.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya, Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun. Akhir
kata penulis memohon maaf atas segala kelemahan maupun kekurangan dan
semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Tarakan, Desember 2017

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................................ 3
BAB II ........................................................................................................................... 4
KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 4
A. Teori Kesalahan Dalam Matematika ................................................................... 4
B. Jenis – Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal SPLDV ................... 5
C. Materi Sistem persamaaan linear dua variabel .................................................... 7
BAB III ....................................................................................................................... 11
METODE PENELITIAN ............................................................................................ 11
A. Tempat dan Waktu penelitian ............................................................................ 11
B. Sampel ............................................................................................................... 11
C. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 11
BAB IV ....................................................................................................................... 12
HASIL PENELITIAN ................................................................................................. 12
A. Hasil tes ............................................................................................................. 12
B. Analisis Kesalahan............................................................................................. 16
BAB V......................................................................................................................... 22
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 22
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 22
B. Saran .................................................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 23
LAMPIRAN ................................................................................................................ 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah salah satu pilar kehidupan bangsa. Berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab I pasal 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 yaitu untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Berdasarkan pengertian dan tujuan pendidikan nasional tersirat bahwa
pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan segala potensi yang ada
dalam diri siswa. Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan baik dan
menyeluruh baik meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, maupun nilai-
nilai luhur yang diperlukan oleh setiap siswa.

Dalam pendidikan, ada salah satu pembelajaran penting di dalam pendidikan


yaitu matematika. Setiawan berpendapat bahwa Pembelajaran matematika di
sekolah merupakan pembelajaran dengan sarana berfikir yang jelas, kritis, kreatif,
sistematis dan logis. Karakteristik matematika yang abstrak dan sistematis
menjadi salah satu alasan sulitnya siswa mempelajari matematika. Karena
sulitnya siswa dalam pembelajaran matematika, hal ini membuat siswa tidak
menyukai pelajaran matematika. Kebanyakan dari siswa mengatakan sulit untuk

1
memahami soal-soal yang diberikan, sehingga membuat siswa sulit dalam
menyelesaikannya.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) merupakan materi yang


diajarkan pada saat duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun,
materi ini diulang pada saat Sekolah Menengah Atas (SMA) pada kelas X
semester ganjil. Kenyataannya, masih banyak siswa yang belum dapat memahami
materi tersebut.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan pada siswa
kelas X SMA Patra Dharma Tarakan, siswa belum mampu untuk memahami soal
sehingga siswa sulit untuk menentukan penyelesaian dari soal yang telah
diberikan. Siswa masih sulit untuk menentukan apa yang akan dicari dari soal
tersebut. Contohnya pada soal SPLDV dengan metode grafik. Siswa kesulitan
untuk menentukan langkah pertama dalam menyelesaikan. Pada soal cerita, siswa
kesulitan dalam permisalan, mana yang lebih dulu di cari atau diselesaikan.

Berdasarkan permasalahan yang telah didapatkan, maka perlu dilakukan


analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal terkait SPLDV.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
dari penelitian ini adalah “apa saja kesalahan-kesalahan yang dialami siswa
dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel?”

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk
mengetahui kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel.

2
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Dapat membantu siswa dalam mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan


dalam menyelesaikan soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel..

2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi guru yang bersangkutan dalam
perbaikan proses pembelajaran berikutnya berdasarkan kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa tersebut.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Kesalahan Dalam Matematika


Dalam pembelajaran matematika, kesalahan mempelajari suatu konsep
terdahulu akan berpengaruh terhadap pemahaman konsep berikutnya karena
matematika merupakan pelajaran yang tersruktur. Herman Hudojo (2001:3)
(Zainiyah N, 2009:25) menyatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide/
konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hierarkis dan penalarannya deduktif.
Oleh karenanya, dalam proses pembelajaran matematika tidak semua siswa selalu
berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Jika ada saja siswa yang tidak dapat
belajar, ini berarti ia mengalami kesulitan yang berakibat pada terjadinya
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

Ada beberapa sebab terjadinya kesalahan siswa dalam pembelajaran


matematika, yaitu kesalahan dalam memahami soal, kesalahan dalam
menggunakan rumus, kesalahan dalam operasi penyelesaiannya, ataupun
kesalahan dalam menyimpulkan. Kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal
matematika dapat disebabkan oleh kesulitan siswa dalam memahami ciri-ciri
matematika. Ciri-ciri matematika menurut Hudojo (2009:14-15) (Zainiyah N,
2009:25) adalah sebagai berikut:

1. Objek matematika adalah abstrak

Begle menyatakan bahwa obyek atau sasaran penelaahan matematika adalah


abstrak, yaitu fakta, operasi dan prinsip. Sedangkan Frederick H. Bell menyatakan
bahwa obyek langsung dalam pembelajaran matematika adalah fakta, skill,
konsep, dan prinsip.

2. Berfikir matematika dilandasi kesepakatan-kesepakatan yang di sebut


aksioma-aksioma.

3. Cara bernalar deduktif

4
Belajar matematika harus mampu membawa siswa kearah memahami ciri-ciri
matematika tersebut. Oleh karena itu, tidaklah mustahil jika dalam mempelajari
matematika siswa mengalami kesulitan.

Menurut W. Poespoprojo (2009:12) (Zainiyah N, 2009:30), Ukuran untuk


menentukan apakah suatu pemikiran itu benar atau salah bukanlah rasa senang
atau tidak senang, melainkan cocok atau tidaknya dengan realita dan fakta.
Kesalahan mempunyai kaitan erat dengan kebenaran karena kesalahan adalah
mengatakan hal realita dan fakta. Sehubungan dengan penentuan kebenaran
terhadap hasil kebenaran terhadap hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan soal
uraian, Sudjana (2009:12) (Wijaya, dkk, 2013:20), memberikan aspek-aspek yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Kebenaran isi sesuai dengan kaidah-kaidah materi yang ditanyakan.

2. Sistematika atau urutan logis dari kerangka berpikirnya yang dilihat dari
penyajian gagasan jawaban.

3. Bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan hasil pikirannya.

B. Jenis – Jenis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal SPLDV


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesalahan adalah perihal salah;
kekeliruan; kealpaan, sehingga jika kesalahan itu dihubungkan dengan objek
dasar matematika menurut Soedjadi (2000: 13) (Abdul Haris Kurniawan: 2015),
kesalahan yang dimaksud yaitu:

1. Kesalahan fakta adalah kekeliruan dalam menuliskan konvensi-konvensi


yang dinyatakan dengan simbol-simbol matematika. Contoh: kesalahan
dalam mengubah permasalahan ke dalam bentuk model matematika,
kesalahan dalam menginterpretasikan hasil yang didapatkan dan kesalahan
dalam menuliskan simbol-simbol matematika.

5
2. Kesalahan konsep adalah kekeliruan dalam menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek. Konsep yang dimaksud dalam
matematika dapat berupa definisi. Contoh: kesalahan dalam menggolongkan
suatu relasi, apakah merupakan suatu fungsi atau tidak.
3. Kesalahan operasi adalah kekeliruan dalam pengerjaan hitung, pengerjaan
aljabar, dan pengerjaan matematika yang lain. Contoh: kesalahan dalam
menjumlahkan, mengurangkan, dan kesalahan dalam operasi matematika
lainnya.
4. Kesalahan prinsip adalah kekeliruan dalam mengaitkan beberapa fakta atau
beberapa konsep. Contoh: kesalahan dalam menggunakan rumus ataupun
teorema serta kesalahan dalam menggunakan prinsip-prinsip sebelumnya.

Menurut Soedjadi (2011:1), dari kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa


dapat diklasifikasikan beberapa bentuk kesalahan, diantaranya :

 Kesalahan prosedural dalam menggunakan Algoritma (prosedur pekerjaan),


misalnya kesalahan melakukan operasi hitung
 Kesalahan dalam mengorganisasikan data, misalnya kesalahan menuliskan
apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dari suatu soal. Kesalahan
mengurutkan, mengelompokkan dan menyajikan data.
 Kesalahan dalam pemanfaatkan simbol, tabel dan grafik yang memuat
suatu informasi.
 Kesalahan dalam melakukan manipulasi secara matematis. Misalnya,
kesalahan dalam menggunakan/menerapkan aturan, sifat-sifat dalam
menyelesaikan soal.
 Kesalahan dalam menarik kesimpulan. Misalnya kesalahan dalam
menuliskan kesimpulan dari persoalan yang telah mereka kerjakan.

6
Menurut Kastolan Bentuk-bentuk kesalahan siswa adalah sebagai berikut:

 Kesalahan Konseptual
Menurut Kostolan (2009:73) (Epriyanti Sutryatna : 2016)kesalahan
konseptual adalah kesalahan yang dilakukan dalam menafsirkan istilah,
konsep dan prinsip atau salah dalam menggunakan istilah, konsep dan
prinsip. Kesalahan konseptual yang di lakukan oleh siswa adalah Kesalahan
dalam menafsirkan konsep perkalian dan pembagian, penjumlahan dan
pengurangan bilangan.
 Kesalahan Prosedural
Kesalahan proseduran yaitu kesalahan dalam menyusun langkah-langkah
yang hirarkis sistematis untuk menjawab suatu masalah.

Dari beberapa pendapat di atas, Dalam penelitian ini siswa diberi soal -soal
yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel, kemudian akan
dianalisis adalah kesalahan penyelesaianya. Adapun kesalahan yang dianalisis
adalah kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang diklasifikasikan menjadi enam jenis,
yaitu kesalahan konseptual, kesalahan mengorganisasikan data, kesalahan prinsip,
kesalahan operasi, kesalahan fakta dan kesalahan dalam pemanfaatkan simbol,
tabel dan grafik yang memuat suatu informasi.

C. Materi Sistem persamaaan linear dua variabel


1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Sistem persamaan linear dengan dua variable (SPLDV) dalam variabel x dan y
dapat ditulis sebagai berikut :

a1 x  b1 y  c1
a 2 x  b2 y  c 2

7
Dengan a1 , a2 , b1 , b2 , c1 , c2  R

Cara menyelesaikannya dengan :

a. Metode Eliminasi
b. Metode Substitusi
c. Metode Campuran Eliminasi dan Substitusi
d. Metode Grafik
Contoh :Tentukan himpunan penyelesaian dari SPL berikut

x y 2
3 x  7 y  2

1. Eliminasi
x y 2 x3 3x  3 y  6
3 x  7 y  2 x1 3 x  7 y  2

4y = 8

y =2

x y 2 x7 7 x  7 y  14
3 x  7 y  2 x1 3 x  7 y  2

4x = 16

x= 4

2. Substitusi

Dari persamaan (1) y = x – 2 disubstitusikan ke persamaan (2) diperoleh

3x – 7(x – 2) = -2

3x – 7x + 14 = -2

-4x = -16

x=4

Untuk x = 4 disubstitusikan ke persamaan (1)

8
4–y=2

y =4–2

=2

3. Campuran Eliminasi dan Substitusi

x y 2 x3 3x  3 y  6
3 x  7 y  2 x1 3 x  7 y  2

4y = 8

y =2

y = 2 disubstitusikan ke persamaan (1)

x–2=2

x = 4

4. Grafik

3x – 7y = -2

(4,2)

x–y=2
-2

Dengan grafik dapat dilihat :

a. Jika kedua garis berpotongan pada satu titik (himpunan


penyelesainnya tepat satu anggota)

9
b. Jika kedua garis sejajar, tidak mempunyai himpunan penyelesaian
c. Jika kedua garis berhimpit (himpunan penyelesaiannya mampunyai
anggota tak terhingga)

2. Penerapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dalam


Kehidupan Nyata
Untuk menyelesaikan masalah sehari-hari atau realita yang
memerlukan penggunaan matematika, maka langkah pertama
adalah menyusun model matematika dari soal cerita. Data yang terdapat
dalam soal cerita tersebut diterjemahkan ke dalam suatu persamaan linear
dua variabel. Kemudian langkah kedua menyelesaikan sistem persamaan
linear dua variabel untuk mencari akar dari sistem persamaan linear dua
variabel tersebut.
Adapun langkah lain yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
sistem persamaan linear dua variabel yaitu langkah pertama yang
diperlukan adalah kita harus mampu mengidentifikasi bahwa karakteristik
masalah yang akan diselesaikan berkaiatan dengan sistem persamaan
SPLDV. Setelah masalah teridentifikasi, penyelesaian selanjutnya adalah
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Nyatakan besaran yang ada dalam masalah sebagai variabel
(dilambangkan dengan huruf) sistem persamaan.
2. Rumuskan sisteam persamaan yang merupakan model matematika
dari masalah.
3. Tentukan penyelesaian dari model matematika sistem persamaan
yang diperoleh pada langkah 2.
4. Tafsirkan hasil yang diperoleh sesuai dengan masalah semula

10
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) PATRA
DHARMA kelas X tahun ajaran 2017/2018.

2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 Desember 2017 pada jam
13.30-16.00

B. Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 3 siswa yang terdiri dari 1
siswa berkemampuan tinggi (ST), 1 siswa berkemampuan sedang (SS), dan 1
siswa berkemampuan rendah (S.S). kelas X SMA Patra darma Tarakan

C. Teknik Pengumpulan Data


Upaya untuk memperoleh data dalam menganalisis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal SPLDV, maka peneliti melakukan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan teknik tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik tes adalah
teknik yang digunakan untuk mengukur proses hasil belajar pada aspek kognitif.
Dalam penelitian ini teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data yaitu tes
tertulis. Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata yang
merupakan ungkapan secara lisan tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal SPLDV. Dokumentasi digunakan untuk
mendokumentasikan nilai ujian akhir semester siswa.

11
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil tes
Berikut adalah hasil test siswa :

1. Tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut dengan metode grafik :


x+y=5
3x + 2y =12

Jawaban ST :

Kesalahan grafik

Jawaban SS :

Kesalahan grafik

12
Jawaban SR :

Kesalahan operasi

2. Tentukan penyelesaian dari sistem persaman linear dua variabel dengan metode
eliminasi dan metode substitusi

Jawaban ST:

13
Jawaban SS :

Kesalahan konseptual

Kesalahan prinsip

Jawaban SR:

Kesalahan konseptual

3. Pada toko kue “Puri Mas”, Anggi membeli 4 kue bolu dan 3 kue brownis dengan
harga Rp 21.000,00. Emi membeli 2 kue bolu dan 4 kue brownis dengan harga Rp
18.000,00. Jika Tia membeli 1 kue bolu dan 2 kue brownis, tentukan berapa Tia
harus membayar!

14
Jawaban ST :

Jawaban SS :

Kesalahan
mengorganisasikan
data

Jawaban SR :

Kesalahan fakta dan


mengorganisasikan data

15
B. Analisis Kesalahan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes dan wawancara, berikut analisis
kesalahan siswa pada materi SPLDV:

Analisis kesalahan subjek


No subjek No soal
1 2 3
Subjek 1 (ST) G √ √
Subjek 2 (SS) G K,P D
Subjek 3 (SR) O K D,F
Keterangan :

G : kesalahan dalam pemanfaatkan simbol, tabel dan grafik yang memuat


suatu informasi.
K: Kesalahan Konseptual
D: Kesalahan dalam mengorganisasikan data
P : kesalahan prinsip
F: Kesalahan fakta
O: kesalahan operasi

Berdasarkan hasil data jawaban siswa pada tabel di atas akan dijelaskan
sebagai berikut:

1. Analisis kesalahan dalam pemanfaatkan simbol,tabel dan grafik yang


memuat suatu informasi.
Berdasarkan Soal tes tertulis nomor 1 yang digunakan untuk mengukur
kemampuan menyelesaikan soal SPLDV dengan metode grafik terhadap tiga
subjek. ST melakukan kesalahan grafik dengan menggaris semua titik

16
potongnya. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan ST
peneliti melakukan wawancara dengan ST sebagaimana transkip berikut:

P : coba kamu perhatikan grafiknya (sambil menunjuk grafik yang ST


kerjakan), apakah kamu yakin dengan grafik kamu?

ST : tidak kak (sambil tersenyum). Bingung, gambar grafik nya kak.

P: Apa yang membuatmu bingung?

ST: bingung kak, nda dapat titik selanjutnya. Jadi saya garis garis aja
semuanya

P: kamu tau cara menggambar grafik?

ST: tidak kak, saya Taunya. Untuk cari titik-titikya dalam tabel.
Setelah itu saya garis aja semua titik potongnya.

SS melakukan kesalahan grafik dengan tidak memperhatikan jarak


titik-titik pada sumbu koordinat. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut
tentang kesalahan SS peneliti melakukan wawancara dengan SS sebagaimana
transkip berikut:

P : coba kamu perhatikan grafiknya (sambil menunjuk grafik yang ST


kerjakan), apakah kamu yakin dengan grafik kamu?

SS : tidak kak (sambil tersenyum). Saya belum nentukan titik potong


dari kedua garis.

P: Apa yang membuatmu tidak menentukan titik potongnya ?

SS: saya lupa kak (sambil tersenyum)

P: tapi kamu tau cara menggambar grafik?

SS: saya tau kak cara menggambar grafik.

17
2. Analisis kesalahan konseptual
Berdasarkan soal tes nomor 2 yang digunakan untuk mengukur
kemampuan menyelesaikan soal SPLDV dengan metode eliminasi dan
metode substitusi. SS dan SR melakukan kesalahan pada metode eliminasi
yaitu dalam menafsirkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan. .
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SS peneliti
melakukan wawancara dengan SS sebagaimana transkip berikut:
P: dari soal nomor 2 apakah kamu ada kesulitan ?

SS : tidak kak.

P : kamu yakin jawaban kamu benar ? coba kamu perhatikan jawaban


kamu (sambil menunjuk jawaban yang SS kerjakan), benar apa tidak
hasil perhitungan kamu?

SS : iya kak salah saya hitung. Saya kurang teliti menghitungnya.

P : coba kamu perhatikan jawaban kamu (sambil menunjuk jawaban


yang SS kerjakan), ada yang kurang kah dari jawaban kamu ?

SS : ada kak (sambil tertawa)

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SR


peneliti melakukan wawancara dengan SR sebagaimana transkip berikut:

P: dari soal nomor 2 apakah kamu ada kesulitan ?

SR : tidak kak.

P : kamu yakin jawaban kamu benar ? coba kamu perhatikan jawaban


kamu (sambil menunjuk jawaban yang SR kerjakan), benar apa tidak
hasil perhitungan kamu?

SR : iya kak salah saya hitung. Saya kurang teliti menghitungnya


sama saya salah seharusnya ini (menunujuk jawabannya) di tambah
bukan di kurang.

18
3. Analisis kesalahan mengorganisasikan data
Berdasarkan soal tes nomor 3 yang digunakan untuk mengukur
kemampuan menyelesaikan soal yang berkaitan dengan penerapan SPLDV
dalam kehidupan nyata. SS dan SR melakukan kesalahan dalam
mengorganisasikan data yaitu tidak memahami apa yang ditanyakan dari
soal nomor 3.
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SS
peneliti melakukan wawancara dengan SS sebagaimana transkip berikut:

P : selanjutnya untuk soal no 3 menurut kamu kamu ada yang kurang


apa tidak ?

SS : tidak kak

P : kamu masih ada yang kurang di soal no 3 ini, kamu tidak


memberikan kesimpulan dari soal.

SS : oh iya kak saya lupa memberikan kesimpulan

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SR


peneliti melakukan wawancara dengan SR sebagaimana transkip berikut:

P : kenapa kamu tidak mengerjakan soal no 3 ?

SR : saya tidak paham kak

P : apa yang buat kamu tidak paham ?

SR : saya bingung ngerjainnya gimna kak

4. Analisis kesalahan prinsip


Berdasarkan soal nomor 2 SS melakukan kesalahan prinsip yaitu kesalahan
dalam menggunakan rumus substitusi.
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SS
peneliti melakukan wawancara dengan SS sebagaimana transkip berikut:

19
P : yang mana kamu salah ?

SS : disini kak (sambil menunjuk jawabannya)

P : iya, disini (sambil menunjuk jawaban yang SS kerjakan) kamu


salah dalam menggunakan rumus karena berdasarkan soal kamu di
suruh untuk menggerjakan dengan metode eliminasi dan substitusi,
berarti di kerjakan sendri-sendiri bukan digabung seperti ini.

SS : iya kak, saya kira langsung di gabungkan antara penyelesaian


eliminasi dengan substitusinya.

5. Analisis kesalahan operasi


Berdasarkan soal nomor 1 SR melakukan kesalahan operasi dalam tabel
yaitu kekeliruan dalam pengerjaan hitung.
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SR peneliti
melakukan wawancara dengan SR sebagaimana transkip berikut:

P : coba kamu perhatikan hasil perhitungan untuk grafik kamu (sambil


menunjuk jawaban SR), apakah kamu yakin dengan hasil hitung kamu?

SR : tidak kak (sambil tersenyum).

P: Apa yang membuatmu tidak yakin ?

SR: terbalik saya letakkan x dan y nya seharusnya titik x (0,4) tapi saya tulis
(0,6) begitu jugan dengan yang y.

P : iya disitu salah kamu

SR : (tersenyum)

P: tapi kamu tau cara menggambar grafik?

SR: saya tau kak cara menggambar grafik.

20
6. Analisis kesalahan fakta
Berdasarkan soal nomor 3 SR melakukan kesalahan fakta dalam mengubah
permasalahan ke dalam bentuk model matematika,
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SR peneliti
melakukan wawancara dengan SR sebagaimana transkip berikut:

P : kenapa kamu tidak mengerjakan soal no 3 ?

SR : saya tidak paham kak

P : apa yang buat kamu tidak paham ?

SR : saya bingung ngerjainnya gimna kak

21
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa dari hasil tes dan wawancara,
dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal SPLDV terdapat 6 kesalahan yang dilakukan siswa yaitu : Kesalahan
grafik, kesalahan konseptual, kesalahan dalam mengorganisasikan data,
kesalahan prinsip, kesalahan fakta,dan kesalahan operasi. Kesalahan grafik
berupa menggaris semua titik potongnya dan tidak memperhatikan jarak titik-
titik pada sumbu koordinat. Kesalahan konseptual berupa kesalahan
menafsirkan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan. Kesalahan
mengorganisasikan data berupa tidak memahami apa yang ditanyakan.
Kesahan prinsip berupa melakukan kesalahan prinsip yaitu kesalahan dalam
menggunakan rumus substitusi, kesalahan fakta berupa kesalahan mengubah
permasalahan ke dalam bentuk model matematika,dan kesalahan operasi
berupa kekeliruan dalam menghitung,

B. Saran
Agar siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV dengan baik dan benar, sebaiknya
siswa harus banyak latihan soal.

22
DAFTAR PUSTAKA

Wijaya, A.A. dan Masriyah. (2013). Analisis Kesalahan Siswa dalam


Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel. Jurnal Mathedunesa. [Online]. Vol.2, No.1 2013, Hal. 1-7.
Tersedia : http://ejournal. unesa.ac.id/index.php/mathe
dunesa/article/viewFile/ 1453/pdf.[6 November 2014].

Zainiyah, N. (2009). Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII MTs Darussalam


Sidodadi Taman Sidoarjo dalam Menyelesaiakan Soal Cerita Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjau dari Langkah Penyelesaian
Masalah Polya. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: diterbitkan. Tersedia: http://
digilib.uinsby.ac.id/9334/pdf. [15 Juni 2015].

Supriyanto, dan Purwaningsih. 2011. 225 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Berhitung. Jakarta: Media Pusindo.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar Edisi
Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Abdul Haris Kurniawan, 2015. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan


Soal Cerita Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pada Siswa Kelas Viii Semester Ganjil Smp Negeri 6 Sukoharjo.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Epriyanti Sutryatna, 2016. Deskripsi Analisis Kesulitan Dalam Menyelesaikan


Soal Spldv Siswa Sma Kelas XI. Salatiga : Universitas Kristen Satya
Wacana

23
LAMPIRAN

24
INSTRUMEN

KISI-KISI SOAL

Jenis Sekolah : SMA

` Mata pelajaran : Matematika

Kelas/semester : X/1

Jumlah soal : 2 soal

Kompetensi Dasar Materi indikator aspek No soal


Menyelesaikan sistem SPLDV Menentukan penyelesaian C3 1 dan 2
persamaan linear dan sistem persamaan linear
sistem persamaan dua variabel.
campuran linear dan
kuadrat dalam dua
variabel
Merancang model Mengidentifika-si masalah C6 3
matematika dari yang berhu-bungan dengan
masalah yang sistem persamaan linear,
berkaitan dengan menentukan besaran dari
sistem persamaan masalah tersebut sebagai
linear variabel, membuat model
matematikanya,
menyelesaikan modelnya,
dan menafsirkan hasil
penyelesaian masalah
tersebut.

25
A. Soal
1. Tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut dengan metode grafik :
x+y=5
3x + 2y =12
2. Tentukan penyelesaian dari sistem persaman linear dua variabel dengan
metode eliminasi dan metode substitusi.

3. Pada toko kue “Puri Mas”, Anggi membeli 4 kue bolu dan 3 kue brownis
dengan harga Rp 21.000,00. Emi membeli 2 kue bolu dan 4 kue brownis
dengan harga Rp 18.000,00. Jika Tia membeli 1 kue bolu dan 2 kue brownis,
tentukan berapa Tia harus membayar!

B. Rubrik Penilaian

No. Jawaban Skor


1. x+y=5
x 0 5
y 5 0 5

Melalui titik (0,5) dan (5,0)


3x + 2y =12
x 0 4
y 6 0

Melalui titik (0,6) dan (4,0) 5

26
grafik :

Penyelesaian sistem persamaan linier adalah


perpotongan kedua garis yaitu (2,3).
20

27
2.

10

10

10

10

28
3.

10

15

Total Skor 100

29
DAFTAR NILAI UAS

30
Surat Ijin dari SMA PATRA DHARMA

31
Lembar jawaban siswa

ST: Riska Angraini

32
33
SS : Cahyana

34
35
SR: Putri Febriyandani Surbini

36
Hasil Wawancara

1. Hasil wawancara dengan ST (Siswa Berkemampuan Tinggi)

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan ST


peneliti melakukan wawancara dengan ST sebagaimana transkip berikut:

P : coba kamu perhatikan grafiknya (sambil menunjuk grafik yang ST


kerjakan), apakah kamu yakin dengan grafik kamu?

ST : tidak kak (sambil tersenyum). Bingung, gambar grafik nya kak.

P: Apa yang membuatmu bingung?

ST: bingung kak, nda dapat titik selanjutnya. Jadi saya garis garis aja
semuanya

P: kamu tau cara menggambar grafik?

ST: tidak kak, saya Taunya. Untuk cari titik-titikya dalam tabel. Setelah itu
saya garis aja semua titik potongnya.

P: dari soal nomor 2 apakah kamu ada kesulitan ?

ST : tidak kak.

P : kamu yakin jawaban kamu benar ?

ST : yakin kak, karena saya sudah hitung dengan benar

2. Hasil wawancara dengan SS (Siswa Berkemampuan Sedang)


Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SS
peneliti melakukan wawancara dengan SS sebagaimana transkip berikut:

P : coba kamu perhatikan grafiknya (sambil menunjuk grafik yang ST


kerjakan), apakah kamu yakin dengan grafik kamu?

SS : tidak kak (sambil tersenyum). Saya belum nentukan titik potong dari
kedua garis.

37
P: Apa yang membuatmu tidak menentukan titik potongnya ?

SS: saya lupa kak (sambil tersenyum)

P: tapi kamu tau cara menggambar grafik?

SS: saya tau kak cara menggambar grafik.

P: dari soal nomor 2 apakah kamu ada kesulitan ?

SS : tidak kak.

P : kamu yakin jawaban kamu benar ? coba kamu perhatikan jawaban kamu
(sambil menunjuk jawaban yang SS kerjakan), benar apa tidak hasil
perhitungan kamu?

SS : iya kak salah saya hitung. Saya kurang teliti menghitungnya.

P : coba kamu perhatikan jawaban kamu (sambil menunjuk jawaban yang SS


kerjakan), ada yang kurang kah dari jawaban kamu ?

SS : ada kak (sambil tertawa)

P : yang mana kamu salah ?

SS : disini kak (sambil menunjuk jawabannya)

P : iya, disini (sambil menunjuk jawaban yang SS kerjakan) kamu salah


dalam menggunakan rumus karena berdasarkan soal kamu di suruh untuk
menggerjakan dengan metode eliminasi dan substitusi, berarti di kerjakan
sendri-sendiri bukan digabung seperti ini.

SS : iya kak, saya kira langsung di gabungkan antara penyelesaian eliminasi


dengan substitusinya.

P : selanjutnya untuk soal no 3 menurut kamu kamu ada yang kurang apa
tidak ?

SS : tidak kak

38
P : kamu masih ada yang kurang di soal no 3 ini, kamu tidak memberikan
kesimpulan dari soal.

SS : oh iya kak saya lupa memberikan kesimpulan

3. Hasil wawancara dengan SR (Siswa Berkemampuan Rendah)


Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan SR
peneliti melakukan wawancara dengan SR sebagaimana transkip berikut:

P : coba kamu perhatikan hasil perhitungan untuk grafik kamu (sambil


menunjuk jawaban SR), apakah kamu yakin dengan hasil hitung kamu?

SR : tidak kak (sambil tersenyum).

P: Apa yang membuatmu tidak yakin ?

SR: terbalik saya letakkan x dan y nya seharusnya titik x (0,4) tapi saya tulis
(0,6) begitu jugan dengan yang y.

P : iya disitu salah kamu

SR : (tersenyum)

P: tapi kamu tau cara menggambar grafik?

SR: saya tau kak cara menggambar grafik.

P: dari soal nomor 2 apakah kamu ada kesulitan ?

SR : tidak kak.

P : kamu yakin jawaban kamu benar ? coba kamu perhatikan jawaban kamu
(sambil menunjuk jawaban yang SR kerjakan), benar apa tidak hasil
perhitungan kamu?

SR : iya kak salah saya hitung. Saya kurang teliti menghitungnya sama saya
salah seharusnya ini (menunujuk jawabannya) di tambah bukan di kurang.

P : kenapa kamu tidak mengerjakan soal no 3 ?

39
SR : saya tidak paham kak

P : apa yang buat kamu tidak paham ?

SR : saya bingung ngerjainnya gimna kak

40
Foto Observasi

Wawancara dengan Riska Anggraini Wawancara dengan Cahyani

Wawancara dengan Putri febriyandani S 6 siswa patra dharma

41

Anda mungkin juga menyukai