Anda di halaman 1dari 11
BABIV Kolom Pendek IV.1 Kolom pendek yang dibebani secara konsentrik Tekan IV.1.1 Analisis Kekuatan Kolom Pendek @ | a Ay ’ | ,___, __] |. © = 0.854 (Ay — An) Gambar IV.1, Gaya Aksial Konstentrik pada Kolom Apabila kolom beton bertulang pendek hanya dibebani gaya aksial secara konsentrik (bekerja pada pusat penampang kolom - lihat Gambar IV.1), maka kolom akan mem- berikan perlawanan (kolom mempunyai kekuatan) dalam 2 komponen, yakni 1. Sumbangan beton : C, = 0,85/(Ay — Aw) dimana Tuas penampang kolom total (termasuk luas penampang tulangan) Aq — luas total penampang tulangan Penggunaan angka 0,85 pada kekuatan kolom dari sumbangan beton didasari atas adanya perbedaan kuat tekan beton pada elemen struktur aktual (yang ada) terhadap kuat tekan beton silinder f! (pada uji coba kekuatan beton di laboratorium) 2, Sumbangan baja: T, = fyAs Sehingga kekuatan nominal total kolom pendek yang dibebani secara aksial adalah Py = Pe= Co T, = 0,854! (Ay Au) + fy Pada kenyataan di lapangan cukup sulit dipastikan bahwa gaya aksial yang bek- erja pada kolom betul-betul konsentrik. Schingga dalam perencanaan perlu diperhi- tungkan cksentrisitas minimum. Eksentrisitas minimum tersebut harus diambil minimal, # 0.1 lebar kolom untuk kolom dengan tulangan pengikat sengkang © 0.05 lebar kolom untuk kolom dengan tulangan pengikat spiral. Perhitungan cksentrisitas minimum dapat dihindari (boleh tidak dilakukan) bila kelu- atan penampang P, direduksi sebesar 15 % untuk kolom dengan pengikat spiral dan 20 % untuk kolom dengan pengikat sengkang (SNI 03-2847-2002 pasal 12.3.5) xatan nominal penampang kolom setelah direduksi untuk antisipasi ek- sentrisitas minimum menjadi, Untuk kolom dengan tulangan spiral Paimas) ~ 9,85 (0, 85,2 ( = Aa) + fyAal © Untuk kolom dengan tulangan sengkang pengikat Palmas) = 0,8 (0, 85f¢ (Ag — Act) + fyAnt] Selain itu, SNI 03-2847-2002 pasal 11.3.1 mengharuskan, sehubungan dengan perilaku beban normal, lentur, dll, kekuatan elemen beton yang digunakan pada perencanaan (kuat rencana) adalah hasil kali kekuatan nominal dengan suatu faktor reduksi ¢. * @=0,7 untuk kolom dengan tulangan spiral © = 0,65 untuk kolom dengan tulangan sengkang pengikat Sehingga kuat tekan rencana kolom © Untuk kolom dengan tulangan spiral OP, = 0,7 (0, 85f% Au) + frAul * Untuk kolom dengan tulangan sengkang pengikat Px = 0,65 (0, 855 (Ag — An) + fyAae Dan kuat tekan rencana maksimum yang boleh diberikan pada kolom adalah * Untuk kolom dengan tulangan spiral Pa(mnaz) = 0, 85x0, 7 [0,852 (Ay — Aue) + fy Aer © Untuk kolom dengan tulangan sengkang pengikat @Ppyns) = 0, 80,65 [0,85f! (Ay — An) + fy IV.1.2 Contoh Kasus 1 Diketahui : Kolom empat persegi dengan tulangan seperti gambar IV.2 berikut, f, = 30Mpa Ibs 4025 fy=400Mpa 300 min 300 ram Gambar IV.2. Contoh Kasus 1 Ditanya 1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom : P, 2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom : P,, 3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom PP rimaks) Jawab 4x m= mm? — 1964 rm 300 x 300 mm? = 90,000 mm? ff, = 30 Mpa = 30 N/mm? ty 400 Mpa = 400 N/mm? Schingga 1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom adalah : P, = 0,85/¢(Ay— Au) + fyAw = 0,85 x 30 (90.000 — 1964) + 400 x 1964 catatan : 1Pa = 1N/m? 1575869 Pq — 0,65 x 3030518 — 1969837 N 2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom 3. Gaya tokan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom GPaimaks) = 0,8 x 1969837 = 1575869 N IV.1.3 Contoh Kasus 2 Diketahui : Kolom bulat dengan tulangan seperti gambar IV.3. Ditanya fy = 25Mpa I> 8022 Ff, =400Mpa Gambar IV.3. Kolom Bulat 1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom : P, 2. Gaya tekan konsentrik rencana pada kolom : @P, 3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom Pn(maks) Jawab 2 Ag = 6x" mm? = 2281 mm? 3502 mm? Ay = 7x _ 96.211 mm? fl = 25 Mpa = 25 N/mm? 400 Mpa = 400 N/mm? > 4 Sehingga 1. Gaya tekan konsentrik nominal kolom adalah : Py ~ 0,852 (Ay — Au) + fyAue 0, 85 x 25 (96.211 — 2281) + 400 x 2281 2908412, 5 2. Gaya tckan konsentrik rencana pada kolom : P,, = 0,7 x 2908412, 5 = 2035889 N 3. Gaya tekan konsentrik rencana maksimum yang dapat diberikan pada kolom @Paimaks) = 0, 85 x 2035889 = 1730505 NV IV.2 Kolom yang Mengalami Gaya Tarik Murni Beton yang retak karena gaya tarik tidak mempunyai kekuatan lagi, dan kemampuan beton menerima tarik sebelum retak sangat kecil, schingga terhadap aksial tarik di- anggap beton tidak ikut memikul beban, atau beban aksial tarik hanya dipikul oleh tulangan saja, sehingga x Prtarity =) — 7 IV.3. Kekuatan kolom pendek yang dibebani secara eksentrik F ‘Suntanponane penampang regangan —tegangan gaya dalam kolom Gambar IV.4, Kolom Pendek dengan Beban Eksentris Karena Gaya normal yang bekerja pada kolom tidak konsentrik (tidak bekerja di pusat penampang kolom), maka diagram regangan yang terjadi seperti terlihat pada Gambar TV4 di atas, yakni merupakan gabungan antara diagram regangan akibat gaya normal P, konsentrik dan momen Py. Pada saat pas akan runtuh diagram regangan dan tegangan kolom seperti terlihat pada Gambar IV.4 # Dari diagram regangan torsebut dapat diketahui, 1, Regangan beton yang terjadi pada serat tepi bagian yang tertekan yakni €_ = 0,003. 2. Regangan tulangan tarik (A,) © ‘Tegangan yang terjadi pada tulangan tekan dan tarik secara umum adalah LAS BLS fy 2. fo = Bots S fy © Prinsip blok tegangan persegi ckivalen (sebagai pengganti diagram tegangan sesungguhnya yang berbentuk parabola) yang berlaku pada analisis balok da- pat juga diterapkan pada analisis kolom dengan beban eksentrik ini, dimana fre sehingga Gaya dalam yang terjadi dari sumbangan beton, yakni berupa resultan tegangan yang diberikan beton adalah C.=0,85f,b.a © Gaya dalam yang terjadi dari sumbangan tulangan tekan berupa resultan tegan- gan yang terjadi pada tulangan tekan adalah C= ALS! © Gaya dalam yang torjadi dari sumbangan tulangan tarik borupa resultan tegan- gan yang terjadi pada tulangan tarik adalah To = Age Tpada kasus ini diasumsikan bahwa jarak garis netral c berada dalam dacrah d, schingga tulangan A, mengalamni tarile Kescimbangan gaya terhadap sumbu penampang kolom mensyaratkan Py = C4 0,= = Cant, (je) on (- atau Py = 0,85fLba+ AL fl AS. M,=Pye = 0,85f.b0 (3-3) 4 Abst (-#) sas, («-3) P,, dan M, merupakan gaya tekan nominal dan momen nominal yang dapat dipikul penampang. Dari kedua persamaan di atas, ada 4 variabel yang belum diketahui, yakni # tinggi blok tegangan ekivalen, a os « P, untuk e tertentu, atau e untuk P,, tertentu. sedangkan 8, h, d, dan ! merupakan data penampang, f! adalah data mutu beton yang digunakan, A, dan A, merupakan data tulangan yang digunakan dan ¢ atau P, tertentu (artinya jika e sudah ditentukan, maka P, merupakan variabel yang dicari, sebaliknya jika P, sudah ditentukan, maka e merupakan variabel yang dicari) Padahal sebagaimana diketahui bahwa sccara matematis 2 buah persamaan dapat dis- elesaikan jika hanya ada 2 buah variabel yang tidak diketabui, Scandainya diketahui jenis keruntuhan yong terjadi, maka nilai f, dan f sudah ter- tentu, atau setidaknya dapat dicari. IV.3.1 Keruntuhan Seimbang (Balance) Jika terjadi keruntuhan seimbang pada kolom, beton yang tertekan runtuh bersamaan dengan tul arik meneapai tegangan lelchnya. Jadi pada kondisi seimbang ini Regangan beton maks, cou = 0,003. « Regangan tulangan tarik : ¢, = dan tegangannya f= fy. Sedangkan tegangan tulangan tekan tergantung dari regangannya. Jika regangan yang terjadi pada tulangan tekan melebihi regangan lelehnya (ey = modulus elastisitas baja = +2x10° Mpa), maka tulangan tekan sudah mencapai lelehnya, se- hingga tegangan tulangan tekan f/ — fy Eksentristas gaya pada kondisi seimbang ini disebut es, serta gaya tekan dan momen nominal nya adalah P,y dan My IV.3.2 Keruntuhan Tarik Jika keruntuhan tarik yang terjadi pada kolom, maka © > &, untuk nilai e yang sudah tertentu, sehingga P,, merupakan variabel yang akan dicari, © Py < Py, untuk nilai P, tertentu, schingga nilai cksentritas e merupakan variabel yang akan dicari IV.3.3 Keruntuhan Tekan Jika keruntuhan tekan yang terjadi pada kolom, maka © © <¢, untuk nilai ¢ yang sudah tertentu, sei akan dicari, ingga P, merupakan variabel yang © Pq > Pas, untuk nilai P, tertentu, schingga nilai eksentritas ¢ merupakan variabel yang akan dieari. IV.4_ Eksentrisitas Ekivalen Kolom sial Umumnya, gava-gava dalam yang terjadi pada kolom tidak hanya berupa gaya ak namun juga ada momen. Kombinasi gaya aksial dan momen pada kolom ini ekivalen dengan gaya aksial yang bekerja eksetris pada kolom seperti terlihat pada Gambar IV.5. > c= MP be ' i ' ' = foe Ekivalen eksentrisitas Gambar IV.5, Eksentrisitas Ekivalen Kolom 10 IV.4.1_ Contoh Kolom Aksial Eksentik Diket b= 305mm; fc'= 27.6 Mpa h=508mm ; fy =414 Mpa d'= 63 mm Tulangan : 6028 (hat gambar) Ditanya 1. Gaya tekan nominal dan momen nominal pada kondisi keruntuhan seimbang, 2. Keruntuhan Tarik. 3. Keruntuhan Tekan. Jawab 1. Keruntuhan Seimbang (Balance) 2. Keruntuhan Tarik © Untuk nilai e ter tu, dimana ¢ > es, yang dicari P, # Untuk nilai P, tertentu, dimana P, < Pay 3. Keruntuhan Tekan © Untuk nilai e tertentu, dimana e < es, yang dicari P, © Untuk nilai P, tertentu, dimana P, > Pay u

Anda mungkin juga menyukai