BAB VI
RENCANA AKSI PENANGANAN KUMUH
PERKOTAAN 2016-2019
pendekatan yang partisipatif, seiring sejalan dengan evaluasi sistem yang sudah
ada dan pengembangan kapasitas untuk mendukung sistem yang baru. (c)
seiring sejalan pula, dengan berlandaskan pada kedua pendekatan di atas, perlu
dilakukan evaluasi terhadap kebijakan perumahan maupun kebijakan
pembangunan kota, meliputi proses pembuatan kebijakan, perencanaan, kajian
kebutuhan, kajian persediaan rumah, kerangka peraturan, kapasitas dan sistem
kelembagaan, maupun sistem pembiayaannya. Hasilnya adalah diidentifikasinya
berbagai kendala-kendala peraturan, kelembagaan dan mekanisme pembuatan
program, untuk kemudian dibangun komitmen untuk menghilangkan semua
kendala ini dan menggantikannya dengan sistem yang baru seperti pada butir
ke dua di atas. (d) sejalan dengan itu pula, melakukan berbagai program
pengembangan kapasitas pengelolaan kota, terutama di bidang infrastruktur,
perumahan dan permukiman kota, dan secara tidak langsung di bidang-bidang
lainnya. Tujuannya pertama, adalah untuk mencapai kesepahaman politik dan
kebijakan terhadap penanganan kumuh dan pembangunan perumahan dan
perkotaan. Selanjutnya, kesamaan pemahaman ini perlu diikuti dengan
serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas dan pembinaan, baik di
kalangan pemerintah maupun berbagai kalangan di masyarakat. (e) Menyusun
Strategi Pembangunan Kota (SPK) yang berisi program-program prioritas dan
terpadu yang berfokus kepada peningkatan kondisi kehidupan dari kelompok
miskin dan berpendapatan rendah di perkotaan. Di dalam kerangka SPK,
keterpaduan yang hendak dicapai meliputi: penyediaan infrastruktur dan
fasilitas kota yang berkeadilan, penataan ruang yang berwawasan lingkungan,
pola kegiatan yang berfokus pada regenerasi ruang kota dan pengembangan
area-area baru (termasuk perbaikan kampung-kampung kota), pembukaan area
bisnis terpadu dan penyediaan lapangan kerja baru, dan pengembangan
program-program sosial-budaya masyarakat. (f) mengembangkan sistem
penyediaan perumahan dan permukiman swadaya melalui pengembangan
TABEL. VI. 1
PROGRAM KEGIATAN PENAGANAN KAWASAN KUMUH PACONGANG
DAN PALETEANG
TABEL. VI. 2
PROGRAM KEGIATAN PENAGANAN KAWASAN KUMUH JAYA BARAT
TABEL. VI. 3
PROGRAM KEGIATAN PENAGANAN KAWASAN KUMUH LINGKUNGAN
BARU
TABEL. VI. 4
PROGRAM KEGIATAN PENAGANAN KAWASAN KUMUH SEKKANG
ekonomi masyarakat, sumber daya manusia dan lainnya. Setalah kegiatan SKS
di lakukan, masyarakat di lingkungan permukiman kumuh perkotaan
kKabupaten Pinrang juga melukukan PS (Pemetaan Swadaya) melalui rumpung
warga, untuk mencari solusi pemecahan masalah yang telah teridentifikasi. Dari
hasil tersebut maka muncullah beberapa permasalahan yang menjadi renana
penanganan kawasan permukiman kumuh perkotaan Kabupaten Pinrang.
Rencana penanganan kawasan permukiman kumuh tersebut antara lain;
1. Rencana penanganan secara fisik; Peningkatan kualitas badan jalan,
pembangunan Jalan Lingkungan, pembangunan jalan inspeksi sungai,
penyediaan hydrant kebakaran, pembangunan ruang terbuka hijau (jalur
hijau sungai), pembangunan talut sungai, pembangunan drainase sekunder
dan tersier, normaisasi saluran drainase, pembangunan MCK keluarga,
penyediaan sarana persampahan dan penyediaan pipa distribusi (SR)
2. Rencana penanganan secara non fisik; sosialisasi peran BKS & KSM dalam
pengelolaan kawasan permukiman kumuh, sosialisasi kesehatan lingkungan,
pelatihan kewirausahawan, bantuan modal usaha kecil menengah dan
bantuan modal pengelolaan bank sampah
TABEL VI.5.
MATRIKS PROGRAM AKSI PENAGANAN KAWASAN KUMUH TANA
KONGKONG DAN KASIMPURENG
TABEL VI.6.
MATRIKS PROGRAM AKSI PENAGANAN KAWASAN KUMUH
TACCORONG
TABEL VI.7.
MATRIKS PROGRAM AKSI PENAGANAN KAWASAN KUMUH TERANG-
TERANG