Abstrak
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu Kabupaten terbesar ketiga di Provinsi Sumatra Utara
dan memiliki potensi di bidang pertanian dan juga pariwisata. Mengingat lokasinya yang cukup
strategis yaitu berada di persimpangan jalur utama di Sumatra Utara maka sudah selaknyalah wilayah
ini lebih dioptimalkan lagi pengembangan sektor-sektor unggulan wilayahnya. Dengan menggunakan
analisis skalogram dan sentralitas bias diketahui kecamatan di dalam Kabupaten Simalungun yang
memiliki pelayanan yang cukup bagus pelayanannya dan juga heirarki dalam perwilayahan di
Kabupaten Simalungun. Wilayah yang bagus adalah wilayah yang mampu memenuhi kebutuhan
masyarakatnya dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari kecamatan yang
memiliki jumlah fasilitas yang lengkap. Karena kelengkapan fasilitas merupakan indikator utama
untuk melihat skala pelayanan wilayah. Hasil dari penelitian ini adalah akan terlihat orde semua
kecamatan. Semakin kecil ordenya maka kecamatan tersebut semakin mampu melayani penduduk
dengan baik. Sedangkan, semakin besar ordenya, maka kecamtan tersebut butuh banyak penambahan
failitas. Penentuan orde ini didasarkan pada metode skalogram dan juga sentralitas.
150
Kependudukan berdasarkan kelamin tahun 2015. Dapat dilihat
bahwa komposisi jumlah penduduknya hampir
Penduduk asli kabupaten Simalungun adalah sama antara laki-laki dengan perempuan.
suku simalungun. Jumlah penduduknya adalah
828.778 jiwa. Meskipun Kabupaten Simalungun
adalah tanah leluhur orang Simalungun, namun
belakangan ini secara statistic orang Simalungun
adalah penduduk peringkat mayoritas ke-tiga di
kabupaten Simalungun, setelah orang jawa dan
orang yang berasal dari Toba. Orang Simalungun
justru diperkirakan lebih banyak tingggal di luar
wilayah Simalungun. Sedangkan suku pendatang
di simalungun adalah suku jawa dan suku batak
toba. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk
di Kabupaten Simalungun;
Gambar 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin
Tabel 1: Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
151
skala, yang memiliki sedikit perbedaan dengan Sehingga didapatkan hasil kelas seperti di bawah
teknik-teknik skala lainnya. Pada analisis ini ini:
menggunakan Skalogram Guttman dan juga
menggunakan Indeks Sentralitas Marshall. Tabel 2: Orde Hasil Perhitungan.
Adapun untuk persamaanya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
152
keberadaan fasilitas yang paling rendah, Harjamukti, Cirebon Selatan. Skripsi. Semarang:
yakni hanya memiliki 7-8 jenis fasilitas. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Kecamatan yang berada di Kelompok IV Diponegoro. Laiko, Firman. 2010.
adalah Kecamatan Pematang Silimahuta. Pengembangan Permukiman Berdasarkan Aspek
Kemampuan Lahan Pada Satuan Wilayah
Hal ini berhubungan dengan kecamatan
Pengembangan I Kabupaten Gorontalo. Tesis.
Pematang Silimahuta yang baru saja Semarang: Magistes Teknik Pengembangan
mengalami pemekaran sehingga masih Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro.
dalam tahap pembenahan. Laiko, Firman. 2010.
Pengembangan Permukiman Berdasarkan Aspek
Untuk melihat secara jelas dapat dilihat dalam Kemampuan Lahan Pada Satuan Wilayah
hasil interpretasi berupa gambar peta dimana Pengembangan I Kabupaten Gorontalo. Tesis.
pada tiap-tiap kecamatan telah memiliki symbol Semarang: Magistes Teknik Pengembangan
masing-masing sesuai dengan orde atau hirarki Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro.
kotanya.
4. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan dituliskan temuan
penelitian secara singkat, ringkas dan padat,
tanpa tambahan intepretasi baru lagi. Pada bagian
ini juga dapat dituliskan kelebihan dan
kekurangan dari penelitian, serta rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya.
Daftar Pustaka
Diaz R.D. 1997. Studi Analisis Penentuan Lokasi
Ibukota Kabupaten dati II Pekalongan.
Bandung: TA Jurusan Perencanaan Wilayah
dan Kota ITB.
Riyadi dan Bratakusumah, D.S. 2005.
Perencanaan Pembangunan Daerah:
Starategi Menggali Potensi dalam
Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Koeman, Taufiqurrahman.2010. Analisis Sistem
Pusat Permukiman. Diakses di website:
https://tambahrejo.wordpress.com/2012/09/1
0/analisis-pusat-permukiman-kabupaten-
boyolali-menggunakan-metode-skalogram/
Danastri, Sasya. 2011. Analisis Penetapan Pusat-
Pusat Pertumbuhan Baru di Kecamatan
153