Anda di halaman 1dari 6

Pola Keruangan Kecamatan Singosari

1. Tipologi Wilayah
a. Letak Geografis
Kecamatan Singosari merupakan salah satu dari 33 Kecamatan di
Kabupaten Malang yang memiliki luas wilayah 14.876 Ha dengan batas wilayah:
 Sebelah Utara : Kecamatan Lawang
 Sebelah Timur : Kecamatan Jabung
 Sebelah Selatan : Kecamatan Blimbing (Kota Malang)
 Sebelah Barat : Kecamatan Karangploso

Kecamatan Singosari berada di sebelah utara Kota Malang, kecamatan ini


dilintasi jalur utama Surabaya-Malang dan termasuk sebagai daerah titik macet
terparah di Malang. Terletak pada ketinggian 400-700 meter dpl, sehingga
Kecamatan Singosari beriklim sejuk. Suhu rata-rata 22oC-32oC dengan curah
hujan rata-rata 349 mm per tahun.

b. Topografi Wilayah
Singosari

c. Demografi Kependudukan
Kecamatan Singosari merupakan kecamatan yang memiliki jumlah
penduduk terbesar di Kabupaten Malang yaitu sebesar 183.320 jiwa. Tetapi
tingkat pertumbuhan pada Kecamatan Singosari tidak memiliki tingkat
pertumbuhan yang signifikan mulai tahun 2012 hingga tahun 2015, yaitu sebesar
0,03%.
Tabel Jumlah Penduduk di Kecamatan Singosari

Jumlah
No Nama Desa/Kelurahan Laki-laki Perempuan
Penduduk
1. Pagentan 8.375 8.429 16.804
2. Candirenggo 7.740 7.550 15.290
3. Losari 2.437 2.628 5.065
4. Tamanharjo 3.494 3.617 7.111
5. Watugede 3.206 3.233 6.439
6. Banjararum 6.586 6.635 13.221
7. Tunjungtirto 4.007 4.133 8.140
8. Lang-lang 2.908 2.803 5.711
9. Purwoasri 2.943 2.791 5.734
10. Klampok 5.204 5.310 10.514
11. Gunungrejo 4.045 3.991 8.036
12. Toyomarto 5.729 5.698 11.427
13. Ardimulyo 5.553 5.497 11.050
14. Randuagung 6.973 6.719 13.692
15. Baturetno 3.628 3.577 7.205
16. Dengkol 4.765 4.662 9.427
17. Wonorejo 3.649 3.754 5.963

Jumlah 91.764 91.556 183.320


2. Profil Wilayah
a. Nama Kecamatan : Singosari
b. Pusat Pemerintahan : Kantor Kecamatan Singosari Jl. Tumapel 38 Singosari
c. Kabupaten : Malang
d. Provinsi : Jawa Timur
e. Batas Wilayah : Sebelah Utara : Kecamatan Lawang
Sebelah Timur : Kecamatan Jabung
Sebelah Selatan : Kecamatan Blimbing (Kota Malang)
Sebelah Barat : Kecamatan Karangploso
3. Sektor Potensial
Kecamatan Singosari termasuk salah satu kecamatan yang dikenal sebagai
daerah satelit penyangga utama Kota Malang dalam kawasan Malang Raya. Memiliki
beberapa sektor potensial diantaranya adalah Kehutanan, Kerajinan, Perkebunan,
Pertambangan, Peternakan, Pertanian, dan yang paling unggul adalah sektor Wisata.
Kecamatan Singosari memiliki daerah yang lebih tinggi yang berada di sebelah barat
di kaki Gunung Arjuno dimana sebagian besar wilayahnya diperuntukkan bagi
perkebunan (kopi), kehutanan (mahoni) dan peternakan (ayam).
Hasil pertanian yang utama adalah padi dengan jumlah produksi sebesar
44.130 ton per tahunnya, disusul dengan palawija dan buah-buahan seperti duku,
mangga, dan sawo. Kebanyakan buah-buahan tersebut ditanam secara sporadis di
pekarangan rumah atau kebun. Beberapa daerah yang mengandalkan irigasi tadah
hujan ditanami tebu selama musim penghujan seperti Dengkol, Watugede, Baturetno
dan Banjar Arum. Selain itu terdapat Balai Inseminasi Buatan di Desa Sumberawan
dan Balai Benih Induk Palawija di Desa Songsong.
Sedangkan hasil perkebunan yang utama adalah Ubi Kayu dengan jumlah
produksi sebesar 350 kwintal per panen. Tanaman Ubi Kayu terdapat di semua desa
dan kelurahan yang ada di Kecamatan Singosari dengan luas lahan 300 Ha.
Sektor Industri di Kecamatan Singosari dapat dikategorikan menjadi Usaha
Mikro Kecil (UMK). Salah satu desa yang termasuk dalam klasifikasi desa industri
adalah Desa Toyomarto, karena sebagian penduduknya mempunyai industri rumah
tangga yaitu industri sandal (spon dan klompen), cobek, dan lumpang. Desa ini juga
menghasilkan bahan mentah untuk kegiatan industrinya sendiri yaitu industri cobek
dan lumpang yang terbuat dari batu dan beton. Hal ini dikarenakan Desa Toyomarto
mempunyai potensi fisik yang besar yaitu pasir dan batu yang bisa digunakan sebagai
bahan baku pembuatan cobek dan lumpang.
Kecamatan Singosari memiliki potensi UMK yang bergerak pada sektor
industri pengolahan yaitu potensi permodalan yang masih menggunakan modal
sendiri, potensi pemasaran yang wilayah pemasarannya sampai ekspor, dan potensi
penyerapan tenaga kerja. Tetapi masih terdapat permasalahan yang dihadapi antara
lain, kesulitan pemasaran yang disebabkan banyak pesaing, biaya pemasaran yang
mahal, belum mempunyai konsumen tetap, dan distribusi produk yang terhambat.
Lalu terdapat kendala tenaga kerja yaitu karyawan yang kurang disiplin, belum
terbentuk struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan, belum ada pelatihan karyawan
secara khusus dan rutin. Dari segi permodalan yaitu kurangnya modal untuk
pengembangan usaha, prosedur peminjaman ke Bank yang rumit, bunga dan agunan
yang cukup tinggi. Dan juga terdapat kendala bahan baku dibeberapa daerah yaitu
minimnya pasokan bahan baku, cuaca, harga bahan baku yang mahal dan
terhambatnya distribusi bahan baku.
4. Infrastruktur
Karena letaknya yang berada pada jalan poros Surabaya-Malang maka semua
trayek bus dari dan ke kota Malang pasti melewati Singosari. Berbagai rute angkot
(angkutan perkotaan) maupun angkudes (angkutan pedesaaan) juga tersedia untuk
menunjang mobilitas penduduk intra kecamatan maupun antar kecamatan,
diantaranya:

 LA : Lawang-Arjosari
Menghubungkan Kecamatan Lawang, Kecamatan Singosari dan Kota Malang
(Terminal Arjosari).
 SKL : Singosari-Ketangi-Landungsari
Menghubungkan Kecamatan Singosari (Purwoasri, Tunjungtirto), Kecamatan
Karangploso (Ngijo, Ketangi), Kota Batu (Pendem), Kecamatan Dau (Sengkaling)
dan Kota Malang (Terminal Landungsari).
 GLA : Glugur-Langlang-Arjosari
Menghubungkan Kecamatan Karangploso (Glugur), Kecamatan Singosari
(Langlang) dan Kota Malang (Terminal Arjosari).
 ST : Singosari-Tlogowaru
Menghubungkan Kecamatan Singosari (Banjar Arum), Kecamatan Pakis (Wendit)
dan Kota Malang (Tlogowaru).
 SK : Singosari-Karangploso
Menghubungkan Kecamatan Singosari dengan Kecamatan Karangploso.
 SP : Singosari-Purwoasri.
 SD : Singosari-Dengkol.
 SK : Singosari-Klampok.
 SS : Singosari-Sekarpuro.
 SL : Singosari-Langlang.
Meskipun akses dan sarana transportasi terlihat cukup terpenuhi, tetapi
jaringan jalan di beberapa desa masih perlu diperbaiki demi kelancaran mobilitas
penduduk. Seperti jaringan jalan di Desa Toyomarto terdiri dari jalan utama dan jalan
cabang. Kondisi jalan utama di Desa Toyomarto adalah aspal sebagian besar telah
rusak dan berlubang, dan jalan cabang yang juga dilapisi aspal telah mengalami
kerusakan yang parah terdiri dari batu-batu terjal bila dilihat dari kondisi jalan.

Anda mungkin juga menyukai