&
Sulawesi Tengah
Daftar Isi
Peta Sulawesi Tengah.................................................................. 2 Daftar Isi...................................................................................... 3 Kata Pengantar............................................................................ 4 Selayang Pandang...................................................................... 5 Geografis dan Demografis.......................................................... 6 Kondisi Pelayanan Publik............................................................ 7 Kondisi Perekonomian............................................................... 17 Kesejahteraan Masyarakat........................................................ 25 Gambaran Umum Keuangan Daerah ....................................... 29 Kondisi Keuangan Daerah......................................................... 42 Ucapan Terima Kasih................................................................. 48 Sumber Data............................................................................. 49
Daft a r Isi
Kata Pengantar
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbedabeda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. Selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. Inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. Setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang. Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Tengah ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Sulawesi Tengah. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Selayang Pandang
Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Toli-toli. Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Dengan perkembangan Sistem Pemerintahan dan tuntutan Masyarakat dalam era Reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten, maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan. Kemudian melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi Kabupaten baru di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong. Dengan demikian hingga saat ini berdasarkan pemekaran Wilayah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, menjadi sepuluh daerah
Se l ayang Pa nda ng
Dari sisi demografi, total jumlah penduduk provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 2.635.009 jiwa. Kabupaten Parigi Moutung memiliki populasi tertinggi dengan jumlah penduduk 413.588 jiwa, sedangkan daerah dengan populasi terendah adalah Kabupaten Buol dengan jumlah penduduk 132.330 jiwa.
Pe l ayanan P ublik
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kab/Kota Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Tolitoli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una
Sekolah 230 336 240 190 295 214 154 376 174 131 197 2.537
Guru 1.216 2.379 1.890 1.812 1.823 1.071 1.359 1.344 2.049 1.795 1.701 18.439
Murid 14.479 53.678 26.252 18.866 42.838 31.654 27.646 58.045 20.079 35.396 25.920 354.853
Rasio Murid Rasio Murid / Guru / Sekolah 11,91 22,56 13,89 10,41 23,50 29,56 20,34 43,19 9,80 19,72 15,24 19,24 62,95 159,76 109,38 99,29 145,21 147,92 179,52 154,38 115,40 270,20 131,57 139,87
tinggi adalah KabupatenSigi yaitu 270 murid/sekolah. Sedangkan rasio murid/sekolah terendah adalah di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 63 murid/sekolah. Salah satu indikator kualitas pembelajaran yang diterima oleh murid SD adalah perbandingan antara banyaknya murid yang harus diajar oleh setiap guru. Rasio murid/guru yang tertinggi adalah Kabupaten Parigi Moutung yaitu 43 murid/guru. Sedangkan yang terendah adalah di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 12 murid/guru.
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009
Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan khususnya Sekolah Dasar (SD) , maka secara total di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat SD Negeri sebanyak 2.537unit. Kabupaten Parigi Moutung memiliki 376 unit sedangkan Kabupaten Sigi hanya 131 unit. Berdasarkan jumlah murid terbanyak adalah Kabupaten Parigi Moutung mencapai 58.045 murid, sedangkan jumlah murid terendah yaitu 14.479 murid di Kabupaten Banggai Kepulauan. Bila dilihat seberapa daya tampung SD, maka rasio murid/sekolah paling
Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2010 Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan khususnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) , maka secara total di Provinsi Sulawesi Tengah terdapat murid SLTP sebanyak 42.111 jiwa dengan jumlah guru sebanyak 6.203 jiwa. Salah satu indikator kualitas pembelajaran yang diterima oleh murid SLTP adalah perbandingan antara banyaknya murid yang harus diajar oleh setiap guru. Rasio murid/guru yang tertinggi adalah Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu 35,16 murid/guru. Sedangkan yang terendah adalah di Kota Palu yaitu 5,28 murid/guru.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kabupaten/Kota Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Tolitoli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una
Guru 392 802 474 658 618 389 307 650 280 533 1.100 6.203
Murid 13.782
-
5.810 42.111
5,28 6,79
Pe l ayanan P ublik
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Daerah Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Toli-Toli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una Kab. Sigi Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Angka Melek huruf (%) 2009 94,93 95,94 97,44 97,90 94,14 95,16 98,22 93,68 97,46 96,38 99,25 95,78 2010 94,93 95,94 97,44 97,90 94,66 95,34 98,64 93,93 97,50 96,40 99,25 96,08
Salah satu indikator dasar yang menggambarkan tingkat kemajuan di bidang pendidikan adalah angka melek huruf. Di Prov. Sulawesi Tengah, secara rata-rata angka melek hurufnya relatif cukup tinggi yaitu di atas 96%. Angka melek huruf tertinggi berada di ibukota Provinsi, yaitu Kota Palu yang mencapai 99,25%. Sementara, Kab. Parigi Moutong angka melek hurufnya masih di bawah rata-rata, karena hanya mencapai kisaran 93%. Angka Melek Huruf (AMH) seProv. Sulawesi Tengah Tahun 2009-2010
10
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009/2010
No. 1 2 3 4
Kabupaten / Kota Kab. Banggai Kab. Banggai Kepulauan Kab. Buol Kab. Donggala Kab. Morowali Kab. Parigi Moutong Kab. Poso Kab. Sigi Kab. Tojo Una-Una
Angka Partisipasi Kasar (APK) 94,81 81,14 105,66 70,76 82,47 96,62 109,63 59,04 106,53 91,73 120,44
Angka Partisipasi Murni (APM) 72,39 61,86 77,75 53,07 59,68 72,85 83,58 44,80 81,35 69,69 91,05
Angka partisipasi sekolah (baik APK dan APM) untuk SMP menunjukkan rasio banyaknya anak pada usia 1315 tahun yang bersekolah di SMP . Di Prov. Sulawesi Tengah, APK dan APM untuk tingkat SMP yang tertinggi adalah Kota Palu. sementara yang terendah adalah Kab. Sigi.
5 6 7 8 9
Pe l ayanan P ublik
11
Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Rumah Rumah Pedagang Rumah Sakit Sakit Sakit Puskesmas Besar Apotik Pemerintah Swasta ABRI Farmasi 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 12 1 1 5 7 2 2 15 20 15 20 14 14 11 18 13 12 15 167 5 5 5 5 20 16 10 15 1 11 16 6 12 1 88
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Tolitoli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una
Fasilitas kesehatan bagi seluruh penduduk di Provinsi Sulawesi Tengah didukung oleh adanya fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, puskesmas, pedagang besar farmasi dan apotik. Jumlah total rumah sakit di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 21 buah, yang terdiri dari 12 rumah sakit pemerintah, 7 rumah sakit swasta dan 2 rumah sakit ABRI. Ketersediaan rumah sakit paling banyak terdapat di Kota Palu, sementara di Kabupaten Sigi belum memiliki rumah sakit pemerintah. Jumlah keseluruhan puskesmas di Provinsi Sulawesi Tengah adalah 167 buah. Kabupaten Banggai dan Kabupaten Poso merupakan daerah
dengan jumlah puskesmas terbanyak yaitu masing-masing 20 buah. Daerah dengan jumlah puskesmas paling sedikit adalah Kabupaten Buol yaitu 11 puskesmas. Jumlah pedagang besar farmasi ada 20 buah, hanya ada di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Buol, dan Kabupaten Toja Una-Una masing-masing 5 buah. Jumlah seluruh apotik yaitu 88 buah. Banyak terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Buol , masing-masing 16 buah. Sementara Kabupaten Poso dan Kota Palu belum memliki apotik.
12
No
Angka Harapan Hidup (AHH) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009-2010
Angka harapan hidup pada dasarnya menunjukkan tingkat pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Semakin tinggi derajat kesehatan tersebut, maka hasil akhirnya adalah angka harapan hidup yang lebih tinggi. Secara nasional, pada tahun 2010 angka harapan hidup masyarakat Indonesia adalah 69,43 tahun dan pada tahun 2025 diharapkan mencapai 73,7 tahun. Dengan demikian, angka harapan hidup Prov. Sulawesi Tengah masih berada dibawah angka nasional. Secara keseluruhan, Kota Palu menduduki posisi tertinggi dengan harapan hidup mencapai 69,99 tahun dan yang terendah adalah Kab. Banggai Kepulauan.
Daerah Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Toli-Toli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una Kab. Sigi Kota Palu
Angka Harapan Hidup (tahun) 2009 2010 63,85 68,51 65,55 64,96 65,27 64,26 65,38 65,16 63,87 65,36 69,99 66,60
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
63,59 68,31 65,38 64,74 64,9 64,04 65,16 64,84 63,73 65,12 69,71 66,35
Pe l ayanan P ublik
13
Keadaan Jalan Jenis Permukaan 1 Diaspal 2 Kerikil 3 Tanah 4 Tidak Terinci Keadaan Jalan Kondisi Jalan 1 Baik 2 Sedang 3 Rusak 4 Rusak berat dan belum tembus
Nasional 2.181,95 2.118,40 63,55 Nasional 2.181,95 1.091,37 616,90 247,88 225,80
Provinsi 1.648,75 1.224,19 140,86 30,40 253,30 Provinsi 1.648,75 244,48 555,97 363,07 485,23
Jumlah 3.830,70 3.342,59 204,41 30,40 253,30 Jumlah 3.830,70 1.335,85 1.172,87 610,95 711,03
Panjang Jalan Menurut Pemerintah yang Berwenang dan Jenis Permukaan (km), 2010 Salah satu bentuk pelayanan publik untuk memperlancar transportasi dan menggerakkan perekonomian di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah infrastruktur jalan. Secara total panjang jalan di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah 3.830,70 km dengan kondisi jenis permukaan diaspal adalah 87%. Kondisi jalan dalam kondisi baik adalah sepanjang 1.335,85 km atau 35%, dan dalam kondisi sedang sepanjang 1.172,87 km atau 31%, sedangkan sisanya dalam kondisi rusan dan rusak berat.
14
Kabupaten/Kota 1 Kab. Banggai Kepulauan 2 Kab. Banggai 3 Kab. Morowali 4 Kab. Poso 5 Kab. Donggala 6 Kab. Tolitoli 7 Kab. Buol 8 Kab. Parigi Moutong 9 Kab. Tojo Una-Una 11 Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Produksi (KWH) 10.880.823 69.796.049 16.373.453 39.703.151 33.263.768 34.839.476 12.278.579 41.372.955 248.468.529 506.976.783
Daya Terpasang (MVA) 4.219 23.528 12.428.530 24.890.875 24.882.685 15.996 7.190 20.664.700 118.564.057 201.481.780
Terjual (KWH) 3.834 17.466 13.672.899 36.214.406 29.405.496 27.866.379 10.642.781 32.720.480 223.647.736 374.191.477
Nilai Terjual (Juta Rp) 9.113.412 23.473.274 17.220.044 17.441.774 6.308.732 19.808.549 162.247.241 255.613.026
Dikonsumsi Susut Sisa Produksi Sendiri Transmisi (kWh) 243.713 1.071.814 41.642 560.893 149.082 2.067.144 (kWh) (kWh) 16.129.740 38.631.337 33.222.126 40.812.062 248.320.447 377.115.712
Jumlah Tenaga Listrik yang Diproduksi Terpasang, Terjual dan Susut, 2010 Dari sisi ketenagalistrikan, jumlah total produksi tenaga listrik di Provinsi Sulawesi Tengah adalah 506.976.783 KWh, dengan nilai penjualan Rp 255.613.026.000.000. Produksi tenaga listrik terbanyak dan nilai penjualan terbesar ada di Kota Palu dengan jumlah produksi 248.468.529 KWh dan nilai penjualan Rp 162.247.241.000.000. Sementara di Kabupaten Tojo Una-Una belum ada produksi tenaga listrik dan daya yang terpasang.
Pe l ayanan P ublik
15
Kabupaten/kota Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Tolitoli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una Kab. Sigi Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Produksi 785.476 6.744.945 834.349 2.184.668 192.864 7.430.400 379.696 102.168 1.132.035 7.682.249 27.468.850 54.937.700
Yang Dijual 785.476 4.436.852 479.377 2.184.668 22.210 2.398.655 379.696 102.168 1.132.035 4.895.446 16.816.583 33.633.166
Nilai Yang Terjual 1.160.932 5.811.111 607.075 3.284.762 1.027.225 6.776.199 660.239 32.506 1.557.085 10.228.946 31.146.080 62.292.160
Sementara itu, produksi air minum yang dijual paling sedikit di Kabupaten Donggala, tetapi nilai penjualan terkceil ada di Kabupaten Parigi Moutong. untuk keseluruhan air minum yang dijual adalah 33.633.166 m3 dengan nilai yang terjual Rp 62.292.160.000. Kota Palu adalah daerah dengan jumlah air minum yang dijual dan nilai penjualan terbesar. Jumlah seluruh produksi air minum di Provinsi Sulawesi Tengah adalah 54.937.700 m3. Kota Palu merupakan daerah yang paling banyak menghasilkan air minum yaitu 27.468.850 m3, sedangkan yang paling sedikit adalah Kabupaten Parigi Moutong yaitu 102.168 m3.
16
Kondisi Perekonomian
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2. Perhotelan 3. 4. 5. 6. Produksi Tanaman Pangan Produksi Perkebunan Produksi Ternak Produksi Perikanan
Pe r e ko nomia n
17
Other 32%
Bangunan dan Konstruksi 6% Pertambangan 5% Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, 7% Persewaan dan Jasa Perusahaan 5%
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2009) Sebagaimana diketahui, perekonomian Prov. Sulawesi Tengah sangat ditopang oleh sektor pertanian yang kontribusinya terhadap PDRB mencapai 40%, yaitu mencapai Rp12,9 triliun dari total PDRB Riau sebesar lebih dari Rp32 triliun. Sektor Jasa-Jasa mempunyai kontribusi yang cukup besar juga, yaitu di kisaran 16%. Sektor perdangan, hotel dan restoran menempati urutan ke tiga tertinggi yang berkontribusi sebesar 12% dari total PDRB di Prov. Sulawesi Tengah.
18
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kabupaten/Kota Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Tolitoli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una
Padi Sawah 437 36.630 11.732 22.183 22.876 15.136 5.248 47.322 1.134 37.691 549 200.938
Padi Ladang 1.444 615 1.421 847 763 1.228 1.372 7.690
Padi 437 38.074 12.347 23.604 23.723 15.136 6.011 47.322 2.362 39.063 549 208.628
Palawija Jagung 2.404 4.897 2.835 2.345 4.619 1.083 1.958 7.426 14.284 14.821 1.520 58.192 498 2.464 1.171 1.244 3.077 425 981 5.655 13.386 12.942 904 42.747
Ubi Kayu 506 180 443 358 531 195 95 482 163 775 144 3.872
Ubi Jalar 364 142 188 201 187 159 109 471 124 421 96 2.462
Kacang Kacang Kacang Tanah Hijau Kedelai 1.017 1.016 333 243 515 188 316 479 249 454 261 5.071 6 278 43 89 198 67 105 198 113 62 95 1.254 13 817 657 210 111 49 352 141 249 167 20 2.786
Pe r e ko nomia n
19
Kabupaten/Kota 1 Kab. Banggai Kepulauan 2 Kab. Banggai 3 Kab. Morowali 4 Kab. Poso 5 Kab. Donggala 6 Kab. Tolitoli 7 Kab. Buol 8 Kab. Parigi Moutong 9 Kab. Tojo Una-Una 10 Kab. Sigi 11 Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Kuda 437 262 6 551 84 171 1 324 362 367 1.729 4.294
Sapi 15.329 44.382 13.150 13.089 30.422 14.876 12.410 24.793 18.828 15.322 9.168 211.769
Kerbau Kambing Domba 57 732 2.937 54 73 34 312 3 4.202 69.716 43.820 9.780 1.064 22.941 21.525 14.801 29.589 13.824 13.411 175.760 416.231 170 174 1.223 7.469 9.036
Babi 26.184 45.447 14.064 74.046 5.404 2.089 1.083 23.036 1.299 14.603 207.255
Sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah sebagian besar didominasi oleh budidaya ternak kambing sebanyak 416.231 ekor. Populasi ternak kambing terbanyak ada di Kota Palu yaitu 175.760 ekor, sedangkan yang terendah yaitu 1.064 ekor ada di Kabupaten Poso. Peternakan sapi dan babi juga cukup berkembang di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan jumlah populasi ternak sapi yaitu 211.769 ekor dan populasi ternak babi yaitu 207.255 ekor. Peternakan sapi terbanyak ada di Kabupaten Banggai yaitu 44.382 ekor sedangkan peternakan babi terbanyak ada di Kabupaten Poso yaitu 74.046 ekor.
20
Kabupaten/Kota 1 Kab. Banggai Kepulauan 2 Kab. Banggai 3 Kab. Morowali 4 Kab. Poso 5 Kab. Donggala 6 Kab. Tolitoli 7 Kab. Buol 8 Kab. Parigi Moutong 9 Kab. Tojo Una-Una 10 Kab. Sigi 11 Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah
Perikanan Laut 12.647,4 38.545,3 14.933,7 5.006,3 18.128,8 10.048,9 6.963,3 22.684,0 8.580,0 2.928,0 140.465,7
Perikanan Darat (ton) Perairan Umum 12.647,43 38.545,32 14.994,20 5.126,67 18.248,05 10.048,89 6.963,33 22.683,98 8.579,98 306,61 2.928,03 141.072,49 Budidaya 303.123,9 128.596,2 228.035,0 2.043,0 2.593,5 6.250,0 2.419,0 19.776,8 65.028,8 1.906,4 2.274,3 762.046,9
Jumlah 328.419 205.687 257.963 12.176 38.970 26.348 16.346 65.145 82.189 2.213 8.130 1.043.585
Perikanan Laut 101.786 316.092 115.078 79.234 114.877 71.527 36.438 246.470 15.073 51.532 1.148.107,0
Perikanan Darat (rp) Perairan Umum 10.786 316.092 115.404 80.323 115.417 71.527 36.438 246.470 15.073 1.434 51.532 1.060.496,0 Budidaya 758.243,7 750.567,2 581.007,7 27.077,9 34.817,2 38.858,5 41.835,0 147.176,1 163.663,6 284.066,6 10.177,9 2.837.491,4
Jumlah 2.179.013.000 562.299.000 12.891.000 165.930.000 63.218.000 141.116.000 652.792.000 277.608.000 20.017.000 3.528.000 5.586.000 4.083.998.000
Produksi dan Nilai Produksi Ikan Darat dan Ikan Laut, 2010 Sektor perikanan di Sulawesi Tengah menghasilkan produksi sebanyak 1.043.585 ton, dimana hasil perikanan darat mencapai 90% dan sisanya 10% dari hasil perikanan laut. Nilai produksi untuk perikanan darat sebesar Rp 3.897.987 dan perikanan lautt Rp 1.148.107 Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi produksi perikanan darat yaitu sebanyak 315.771,33 ton, sedangkan daerah yang memberikan kontribusi terbesar bagi perikanan laut adalah Kabupaten Banggai sebanyak 38.543,3 ton.
Pe r e ko nomia n
21
Nilai Output
Biaya Input
Nilai Tambah Industri Besar dan Sedang menurut Golongan Pokok Industri, 2008 Nilai tambah industri besar dan sedang di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2008 menurun dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 387.019.639.000 di tahun 2007 menjadi Rp 368.450.103.000 di tahun 2008. Dari total nilai tambah, nilai tambah terbesar berasal dari kode industri 15 dan terkecil dari kode industri 16.
15 16 20 26 22/25/27/36 Jumlah
15 16/17/23/24 20 21 22 25 26 35 36
Industri Makanan dan Minuman Industri Pengolahan Tembakau/ Industri Tekstil/Industri Barang-barang dari Batu bara, Pengilangan Minyak Bumi Industri kayu, barang-barang dari kayu(tidak termasuk furniture) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan Industri Kertas, barang-barang dari kertas dan sejenisnya Industri Penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman Industri Karet, barang dari karet dan barang plastik Industri Barang Galian bukan Logam Industri alat angkutan, selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih Industri Furnitur dan Industri Pengolahan lainya
22
Kabupaten/Kota
Banyaknya Hotel/Losmen Kamar Berbintang dan Tidak Berbintang, 2010 Ketersediaan hotel di Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2010 sebanyak 317 buah, dengan jumlah kamar tidur 4.119 buah. Dari 317 hotel, hanya ada 3 hotel berbintang yang terletak di Kota Palu. Jumlah hotel paling banyak terdapat di Kota Palu yaitu 65 hotel, sedangkan hotel paling sedikit ditemui di Kabupaten Banggai yaitu 10 hotel.
Non Bintang Akomodasi 10 40 36 34 12 27 15 49 29 62 314 Kamar 145 456 345 397 130 283 185 456 327 1.079 3.803
Jumlah Hotel 10 40 36 34 12 27 15 49 29 65 317 Kamar 145 456 345 397 130 283 185 456 327 1.395 4.119
1 Kab. Banggai Kepulauan 2 Kab. Banggai 3 Kab. Morowali 4 Kab. Poso 5 Kab. Donggala 6 Kab. Tolitoli 7 Kab. Buol 8 Kab. Parigi Moutong 9 Kab. Tojo Una-Una 10 Kota Palu Jumlah
Pe r e ko nomia n
23
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
DAERAH MAMUJU KOTA GORONTALO KOTA KENDARI KOTA PALOPO KOTA PARE-PARE KOTA MAKASSAR WATAMPONE KOTA PALU KOTA MANADO
2009
2010
2011
Desember Tahunan Desember Tahunan Desember Tahunan 0,84 -0,82 0,11 0,21 -0,44 0,49 0,61 0,88 0,38 1,77 4,26 4,52 4,12 1,39 3,21 6,67 5,6 2,34 0,24 0,59 0,28 0,69 1,32 1,15 0,65 1,73 1,5 5,06 7,29 3,87 3,94 5,7 6,64 6,59 6,3 6,15 0,03 0,66 0,19 0,18 0,69 0,77 0,04 1,52 0,94 4,83 4,03 5,1 3,31 1,63 2,85 3,87 4,44 0,7
Inflasi 66 Kota Tahun 2009-2011 (Desember & Tahunan) Kota Palu merupakan salah satu diantara 66 kota yang dipantau inflasinya secara rutin. Terdapat 9 kota di seluruh Sulawesi. Pada tahun 2011, inflasi tahunan Kota Palu relatif cukup tinggi dibandingkan kota lain di Wilayah Sulawesi, yaitu mencapai 4,44%. Hanya Kota Kendari dan Mamuju yang inflasinya lebih tinggi pada tahun tersebut. Tren inflasi tahunan Kota Palu dari tahun 2009 hingga tahun 2011 terus mengalami penurunan.
24
Kesejahteraan Masyarakat
1. 2. 3. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tingkat Pengangguran Terbuka Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t
25
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Daerah Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Toli-Toli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una Kab. Sigi Kota Palu
IPM 2009 67,21 70,87 70,46 69,62 69,40 68,18 69,45 68,37 68,38 67,22 75,99 70,70 2010 67,61 71,35 70,95 70,28 69,78 68,53 69,79 68,83 68,83 67,61 76,40 71,14
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2009-2010 IPM Prov. Sulawesi Tengah mencapai 71,14 pada tahun 2010, dimana pada tahun tersebut posisi IPM Sulawesi Tengah berada di peringkat 22 dari 33 provinsi. Kota Palu mempunyai IPM tertinggi di Sulawesi Tengah, diikuti oleh Kab. Banggai. Sementara, Kab. Sigi mempunyai IPM paling rendah yaitu 67,61.
26
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kab. Banggai Kepulauan Kab. Banggai Kab. Morowali Kab. Poso Kab. Donggala Kab. Toli-Toli Kab. Buol Kab. Parigi Moutong Kab. Tojo Una-Una
3.248 6.410 4.489 3.909 7.724 5.888 2.887 7.569 5.051 18.834 66.009
4,10 3,97 4,99 4,92 3,39 6,61 5,76 3,75 5,64 12,82 5,43
2.515 4.773 4.783 3.484 4.707 4.221 1.933 4.573 3.147 4.792 17.300 56.228
3,07 3,29 4,87 3,45 3,77 4,92 3,82 2,29 4,50 4,59 10,91 4,61
2.730 6.803 3.793 3.165 4.284 5.052 2.319 10.370 2.330 3.604 8.231 52.681
3,18 4,08 3,58 2,92 3,14 4,82 3,76 4,89 3,41 3,25 5,40 4,01
Jumlah Pengangguran dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), Tahun 2009-2011 Jumlah pengangguran di Prov. Sulawesi Tengah terus mengalami penurunan dalam 3 tahun terakhir. Pada Agustus 2011, tingkat pengangguran hanya mencapai 4,01%. Tingkat pengangguran tertinggi terdapat di Kota Palu yang mencapai 5,40%, sementara tingkat pengangguran terendah adalah di Kab Poso.
Ke s e j ah te r aan M as ya ra ka t
27
No.
Kabupaten/Kota
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin se-Prov. Sulawesi Tengah Tahun 2007-2009
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin berkurangnya jumlah penduduk miskin di suatu wilayah. Berdasarkan data, dapat dilihat bahwa jumlah dan persentase penduduk miskin 2010. Pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 455.100 jiwa, dimana jumlah penduduk miskin terbanyak ada di Kabupaten Parigi Moutong yaitu 83.400 jiwa dan jumlah penduduk miskin paling sedikit ada di Kabupaten Buol yaitu 24.800 jiwa. Pada tahun 2010, persentase penduduk miskin Provinsi Sulawesi Tengah adalah 17,25%. Persentase penduduk miskin tertinggi ada di Kabupaten Tojo UnaUna dan persentase penduduk miskin terendah ada di Kota Palu. Provinsi Sulawesi Tengah semakin berkurang dari tahun 2009-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kab. Banggai Kab. Banggai Kepulauan Kab. Buol Kab. Toli-Toli Kab. Donggala Kab. Morowali Kab. Poso Kota Palu Kab. Parigi Moutong
45,33 36,09 25,74 37,41 94,34 42,34 41,59 30,11 77,87 52,31 483,12
39,10 33,50 24,80 34,20 53,90 41,90 45,30 33,50 83,40 33,20 32,40 455,10
14,60 21,99 20,68 17,83 18,91 22,53 23,29 9,19 19,72 26,23 18,61
12,07 19,48 18,68 16,17 19,43 20,29 21,42 9,98 20,11 24,07 15,10 17,25
28
Ke u angan Da era h
29
Komposisi APBD Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
10.000,00 8.000,00 Miliar Rupiah 6.000,00 4.000,00 2.000,00 (2.000,00) Pendapatan Belanja Surplus/Defisit Pembiayaan 2008 5.799,97 5.580,18 219,79 401,20 2009 6.082,80 6.235,49 (152,69) 654,38 2010 6.783,91 6.679,84 104,07 375,22 2011 8.052,12 7.768,39 283,73 398,39 2012 8.517,64 8.836,52 (318,88) 152,09
30
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab.,dan Kota
8.000,00 7.000,00 6.000,00 Miliar Rupiah 5.000,00 4.000,00 3.000,00 2.000,00 1.000,00 PAD Daper L2PyS 2008 438,91 5.025,23 335,84 2009 505,83 5.129,30 447,67 2010 628,26 5.396,78 758,88 2011 798,57 6.148,05 1.105,50 2012 765,24 7.074,31 678,10
Ke u angan Da era h
31
Komposisi Belanja APBD Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab.,dan Kota
5.000,00 4.500,00 4.000,00 3.500,00 Miliar Rupiah 3.000,00 2.500,00 2.000,00 1.500,00 1.000,00 500,00 B. Pegawai B. Barang Jasa B. Modal B. Lain2 2008 2.387,58 1.122,61 1.736,64 333,35 2009 2.792,79 1.247,01 1.745,21 450,48 2010 3.366,48 1.270,89 1.546,89 495,58 2011 3.907,38 1.610,19 1.660,72 590,10 2012 4.411,00 1.657,85 1.905,03 862,64
32
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota (Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.
Pajak daerah
2,8% 5,7%
8,8%
29,1%
27,2%
Retribusi daerah
39,5% 4,2%
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah
82,7%
Ke u angan Da era h
33
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Sulawesi Tengah (Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0 Bea Balik Nama Pajak Kendaraan Pajak Bahan Kendaraan Bermotor Bakar Kendaraan Bermotor Bermotor rata-rata 2008-2010 Pajak Air Permukaan 2011 Pajak Kendaraan Pajak Air Bawah Diatas air Tanah %
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor rata-rata 2008-2010 2011 53,272 36,521
34
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Sulawesi Tengah (Perbandingan Rata-Rata Realisasi APBD 2008-2010 dengan Realisasi APBD 2011)
50,0 40,0 30,0 % 20,0 10,0 0,0 1 2 3 4 5 6 7 2011
(Dalam Juta Rupiah)
10
11
12
rata-rata 2008-2010
1 Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C rata-rata 2008-2010 2011 43,71 45,03 2 Pajak Penerangan Jalan 31,37 32,86 3 Pajak Restoran 6,29 6,28 4 BPHTB 5 Pajak Reklame 7,12 4,91 6 Pajak Hotel 3,62 3,39
0,00 5,99
Ke u angan Da era h
35
Tren Simpanan Pemda se-Provinsi Sulawesi Tengah di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
2.500 Miliar Rupiah
2.000
1.500
1.000
500
0 Jan feb Mar Apr 2009 Mei 2010 Jun Jul 2011 Agt 2012 sep Okt Nov Des
36
Potret Dana Simpanan Pemda di Perbankan Prov. Sulawesi Tengah Dalam bentuk Tabungan, Simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
90.000.000 70.000.000 50.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000 6.000.000 4.000.000 2.000.000 0 2008 2009 SULTENG 2010 Nasional 2011
37
Trend Persentase Dana Idle Terhadap Realisasi Belanja Daerah Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
18,00% 16,00% 14,00% 12,00% 10,00% 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0,00% 2009 SULTENG 2010 Nasional 2011 7,57% 7,72% 8,95% 16,15% 14,64%
15,35%
+ Trend di
persentase Provinsi
dana
idle
terhadap realisasi belanja daerah wilayah tahun Sulawesi 2011 Tengah mengalami peningkatan pada anggaran dibandingkan tahun sebelumnya 2009 dan 2010 + Hal ini menunjukkan Sulawesi bahwa Tengah penyerapan belanja di wilayah Provinsi mengalami penurunan
2009 NAS Belanja Idle % Idle/Blj 389,7 59,8 15,35% SULTENG 6,24 ,47 7,57% NAS 424 62,1 14,65%
38
Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota Sampai Dengan Bulan September 2012 (Persentase)
100 90 80 70 60 50 40 30 20 8.450 10 4.766 8.247 4.890 0 Jan Feb Mar 2011 2012 4.766 4.890 8.450 8.247 14.016 20.283 13.265 26.774 20.141 % 33.085 26.240 42.448 34.541 54.399 42.777 58.753 50.794 67.065 57.773 76.116 98.840
Okt 67.065
Nov 76.116
Des 98.840
14.016 13.265
Secara
persentase,
estimasi
realisasi
belanja
daerah
sampai
dengan bulan September 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
Ke u angan Da era h
39
Estimasi Realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Sulawesi Tengah Sampai Dengan Bulan September 2012 (Persentase)
80 70 60 50 40 30 20 10 00 Papbar DIY Papua Sumbar Kalbar Jateng Bengkulu Sumut Sulteng Maluku Lampung Kalteng Kaltim Sumsel Gorontalo Banten Sulbar Malut Jambi Babel Jatim Sultra Kalsel Sulsel Jabar Kepri Sulut Riau Aceh NTB NTT DKI Bali
57,8
+ Rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan September 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%. + Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai realisasi belanja di atas rata-rata. + Realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
40
Nama Daerah Prov. Sulawesi Tengah Kab. Banggai Kab. Banggai Kepulauan Kab. Buol Kab. Donggala Kab. Morowali Kab. Parigi Moutong Kab. Poso Kab. Sigi Kab.TojoUna~Una Kab.Tolitoli Kota Palu
OPINI BPK 2008 WDP WDP TMP TMP TMP TMP WDP TMP WDP WDP TMP 2009 TMP WDP TMP TMP WDP TMP TMP WDP TMP WDP TMP TMP 2010 WDP WDP WDP TMP WDP WDP TMP WDP WDP WDP WDP WDP
Ke u angan Da era h
41
42
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
0,25
1.925,57 2.378,62 1.462,69 1.601,20 2007 Nasional 2008 2009 2010 2011 2.452,48 2.574,53 3.055,82 2.217,44
0,20 0,15 0,10 0,05 2007 2008 Nasional 2009 2010 0,16 0,07 0,18 0,08 0,18 0,08 0,19 0,09
1.640,40 1.823,58
0,21 0,10
2011
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani per satu orang penduduknya + Rasio pendapatan daerah per kapita provinsi Sulawesi Tengah memiliki tren meningkat seperti tren pendapatan per kapita nasional. Namun demikian, pendapatan per kapita Provinsi Sulawesi Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan per kapita nasional
+ Rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya dengan pendapatan asli daerah (PAD) + Rasio PAD Per Total Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tren yang meningkat seperti tren secara nasional. Namun demikian, rasio PAD per total Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional
Ko nd i s i Ke uangan Da era h
43
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
0,60 0,40 0,20 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah 0,55 0,50 0,49 0,45
0,44 0,39
0,41 0,36
0,40
1,50% 1,00%
1,34% 1,16%
0,31
0,50% 0,00% 2007 2008 Nasional 2009 2010 2011 prov. Sulawesi Tengah
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam + Rasio ini mengukur seberapa besar ruang fiskal atau keleluasaan yang dimiliki daerah dalam menggunakan dananya secara bebas dalam menentukan prioritas belanja yang akan didanai + Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio secara nasional. Rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya + Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tren meningkat dengan slope yang sama dengan tren nasional. Pada tahun 2011, rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDRB Provinsi Sulawesi Tengah memiliki nilai yang sama dibandingkan dengan rasio secara nasional.
44
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah 28,95% 33,73% 31,12%
108,00% 106,00% 104,00% 102,00% 100,00% 98,00% 96,00% 94,00% 92,00%
27,99%
27,46% 26,19%
23,16% 22,17%
21,67% 21,38%
Nasional
+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya + Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Sulawesi Tengah cenderung menurun seperti tren rasio secara nasional. Namun demikian, rasio belanja modal per total belanja Sulawesi Tengah lebih tinggi dibandingkan dengan rasio secara nasional
+ Rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah + Tren rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penurunan pada tahun 2009 kemudian naik mulai tahun 2010. Pada tahun 2011, rasio total pendapatan daerah per total belanja daerah Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.
Ko nd i s i Ke uangan Da era h
45
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
50,0% 40,0% 30,0% 20,0% 10,0% 0,0% 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah 28,4% 26,8% 32,4% 35,9% 35,2% 38,8% 37,7% 39,4% 40,6% 40,2%
+ Rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja pegawai tidak langsung terhadap total belanjanya + Rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi Sulawesi Tengah cenderung meningkat pada tahun 2009 hingga 2010 kemudian sedikit menurun pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja daerah Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan dengan rasio secara nasional.
+ Rasio ini mengukur proporsi SiLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan + Rasio SiLPA terhadap belanja daerah Provinsi Sulawesi Tengah cenderung menurun sama dengan rasio secara nasional yang juga cenderung turun. Namun demikian, pada tahun 2011 rasio SiLPA terhadap belanja Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah dibandingkan rasio secara nasional.
46
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Sulawesi Tengah Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
1,50% 1,00% 0,50% 0,00% 2007 2008 2009 2010 2011 Nasional prov. Sulawesi Tengah 1,38% 1,22% 0,68% 0,45% 0,17% 0,78% 0,91% 0,70%
+ Rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode. + Rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah di Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tren yang naik turun. Pada tahun 2011, rasio pembayaran pokok utang dan bunga per total pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tengah lebih tinggi dibandingkan rasio secara nasional.
0,59% 0,53%
Ko nd i s i Ke uangan Da era h
47
48
Sumber Data
SIKD, Kementerian Keuangan Prov. Sulawesi Tengah Dalam Angka 2007 2010, BPS www.sultengprov.go.id
Su m b er Da t a
49
50
51