P O T E N S I D A E R A H D I D E S A B E R C A K KECAMATAN CERMEE
KABUPATEN BONDOWOSO
Kelompok 131
Disusun oleh:
Supriyani Manajeman
Gusti Nur Hidayat Akuntansi
Sarah Marsa Tamimi Pendidikan Dokter
Lorensia Delima E. P. Ilmu Hukum
Dwi Putri Desiyanti Administrasi Negara
Wildan Syukron Asnawi Agroteknologi
Najmi M. Ilmiawan Agroteknologi
Noviyah Purnamasari Sastra Indonesia
Umami Anjasari Teknik Sipil
Kamalia Istiqomah Teknologi Hasil Pangan
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berjudul Pemberdayaan
Masyarakat Melalui Potensi Daerah Di Desa Bercak Kecamatan Cermee Kabupaten
Bondowoso dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua
pihak yang membantu dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini yaitu:
1. Drs. M. Hasan, M. Sc, Ph.D, selaku Rektor Universitas Jember yang telah memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja,
2. Dr. Gaguk Jati Sukamto, ST., MT, selaku Ketua Kuliah Kerja Nyata;
3. Anang Andrianto, ST., MT, selaku dosen pembimbing lapangan Kecamatan Cermee;
4. Bapak Suhari, selaku Kepala Kecamatan Cermee beserta seluruh perangkat;
5. Suhartono selaku Kepala Desa Bercak beserta seluruh perangkat;
6. Keluarga dan teman-teman kami yang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada
kami;
7. Seluruh warga Desa Bercak yang turut membantu dan berpartisipasi selama kegiatan KKN
Gelombang II Tahun 2015/2016 Universitas Jember.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan, sehingga kritik dan saran yang bersifat
membangun kami perlukan dan dapat menjadi bahan penyempurnaan di masa mendatang.
Bondowoso, September 2016
ii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1. PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Rumusan Masalah
Maksud dan Tujuan
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN
Tempat dan Waktu
Khalayak Sasaran
Jenis Kegiatan
Faktor Pendukung dan Penghambat
Rencana Biaya dan Realisasi Biaya
BAB 3. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4. PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1. PENDAHULUAN
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia terdapat dalam tabel 1.2
sebagai berikut.
Tabel 1.2 Struktur Umur Penduduk
Desa Bercak Kecamatan Cermee Kabupaten Bodowoso
Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
No
(tahun) (Orang) (Orang (Orang)
1 <5 5 8 13
2 1-5 85 93 178
3 6-12 117 129 246
4 13-24 214 273 487
5 25-60 758 789 1.547
6 >60 295 298 593
Total 1.474 1.590 3.064
Sumber data: Format Isian Data Tingkat Perkembangan
Desa dan Kelurahan Tahun 2015
1
Kondisi sumber daya alam di Desa Bercak terdiri dari topografi, tinggi tempat, iklim,
hidrologi, lahan dan pemanfaatannya. Kondisi topografi Desa Bercak
memiliki luas aliran sungai ± 342 Ha dengan ketinggian diatas permukaan laut sebesar ± 75-
85 mdl. Berdasarkan kondisi klimatologi, wilayah ini memiliki suhu berkisar 15 – 25 oC,
curah hujan ± 1800 - 1900 mm. Kondisi hidrologi Desa Bercak menggunakan perairan irigasi.
Adapun untuk pemanfaatan sumber daya alam desa digunakan untuk lahan pemukiman,
pertanian, pekarangan, dan lahan kering. Suasana Desa Bercak hampir sama dengan suasana
desa lain di Kecamatan Cermee. Pemukiman yang berdekatan dengan sawah, akses jalan dari
dusun ke dusun telah tersedia, dan adanya sungai untuk irigasi sawah. Namun, lingkungan
Desa Bercak sendiri memiliki banyak jenis limbah. Mulai dari limbah pertanian hingga
limbah peternakan. Untuk pengolahan limbah tersebut, masyarakat Desa Bercak
menggunakan cara yang sederhana namun berbahaya yakni untuk limbah rumah tangga
dilakukan pembakaran dan untuk limbah pertanian tidak ada penanganan khusus dari
masyarakat Desa Bercak.
Kondisi sosial dalam masyarakat Desa Bercak terbilang baik dikarenakan hubungan
antar warga satu dengan warga lainnya tampak rukun dalam kehidupan sehari – hari.
Keberlangsungan sosial antara masyarakat dan pemerintah setempat tidak banyak terlihat
namun berlangsung baik, hal ini dapat dilihat dari pelayanan yang maksimal diberikan
perangkat desa dalam kepada masyarakat.
Kondisi ekonomi masyarakat Desa Bercak masih pada level menengah kebawah
secara rata – rata. Kondisi ini tidak terlepas dari mata pencaharian masyarakat desa yang
bekerja sebagai petani, peternak, pedagang, dan buruh. Dalam aset kepemilikan tanah untuk
ekonomi masyarakat, sebanyak 739 orang warga yang tidak memiliki tanah dan sebanyak 529
orang warga yang memiliki tanah. Sehingga lebih banyak masyarakat yang menjadi pekerja
daripada pemilik modal. Hasil utama dari pertanian di Desa Bercak ini adalah padi dan
jagung. Seluas 537 Ha sawah dapat menghasilkan padi sebanyak 6 ton/Ha. Sedangkan untuk
menanam jagung, petani Desa Bercak dapat memperoleh 5 ton/Ha jagung yang ditanam di
ladang dengan luas 470 Ha. Potensi ini yang tidak digunakan oleh masyarakat untuk
meningkatkan perekonomian mereka. Hasil yang melimpah tersebut pada akhirnya hanya
dijual langsung begitu saja tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu oleh masyarakat
sehingga harga jual ke tengkulak murah.
2
Kondisi budaya masyarakat Desa Bercak di dominasi oleh budaya Agama Islam
karena mayoritas masyarakat beragama Islam. Budaya yang tampak yaitu adanya pertemuan
ibu – ibu yang disebut dengan pengajian dan sholawatan nariyah. Kegiatan ini berbentuk
pembacaan surah yasin, sholawat nariyah, dan arisan bertempat di balai desa. Kegiatan dari
bapak – bapak yang disebut sholawat nariyah berlangsung selama satu bulan sekali di Balai
Desa Bercak. Namun, sebagian masyarakat Desa Bercak bersifat tertutup dan acuh terhadap
inovasi-inovasi yang diberikan dari orang baru.
Lembaga-lembaga yang ada di desa bercak adalah lembaga pendidikan formal.
Terdapat 14 lembaga pendidikan formal. Selain itu juga ada kelompok Pengajian ibu-ibu
PKK, Kelompok Petani Desa, dan LPMD Desa Bercak. Sedangkan untuk lembaga kesehatan
seperti polindes terdapat 1 di Balai Desa.
Penempatan kelompok KKN di Desa Bercak
3
d. Lingkungan yang kumuh dan makanan yang tidak higienis, serta kebiasaan tidak
mencuci tangan sebelum makan mengakibatkan munculnya penyakit diare.
e. Tidak ada perawatan terhadap tanaman obat keluarga sehingga tanaman obat
keluarga banyak yang mati.
3. Pilar ekonomi
a. Rendahnya pendapatan masyarakat serta minimnya usaha selain bertani dan
berternak untuk memenuhi kebutuhan.
b. Terdapat industri kerajinan tangan yang berpotensi berkembang namun
keterbatasan modal dan belum memiliki label produk sehingga produknya hanya
sebatas diketahui oleh masyarakat sekitar dan pemberi modal yang akan menjual
produknya.
4. Pilar lingkungan
a. Penanganan yang salah pada limbah pertanian berupa jerami padi dengan cara
dibakar sehingga menyebabkan polusi udara.
b. Tingginya volume kotoran ternak sapi yang belum dikelola menyebabkan sumber
penyakit.
c. Tidak adanya pengolahan limbah sampah rumah tangga, sehingga sampah sehari-
hari dibakar dan asap pembakaran sampah tersebut mencemari lingkungan dan
berdampak buruk bagi kesehatan.
4
2. Pilar kesehatan
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari pernikahan dini sehingga
mampu mengurangi angka kejadian penyakit menular seksual.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya narkotika bagi kesehatan
sehingga mampu mengurangi jumlah pengidap narkotika
c. Masyarakat mampu melakukan upaya pencegahan demam berdarah di rumah dan
mampu mengedukasi kepada anggota keluarganya.
d. Terbentuknya karakter siswa sekolah dasar di Desa Bercak yang sadar terhadap
kesehatan diri dan lingkungan sehingga mampu secara mandiri melakukan upaya
pencegahan dan penanganan awal diare.
e. Memberdayakan masyarakat untuk merawat tanaman obat keluarga
3. Pilar ekonomi
a. Menggerakkan masyarakat untuk mengolah lebih lanjut bahan pokok yang tersedia
agar memiliki nilai jual yang tinggi dan mampu meningkatkan angka pendapatan
b. Memberikan pendampingan dalam pembuatan label sebagai identitas produk
4. Pilar lingkungan
a. Menggerakkan masyarakat untuk mengolah limbah jerami padi
b. Menggerakkan masyarakat untuk mengolah limbah kotoran ternak sapi
c. Menggerakkan masyarakat untuk mengolah limbah sampah rumah tangga yang aman
bagi lingkungan
5
BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN
6
Kegiatan ini memiliki sasaran yaitu para kader PKK di Desa Bercak. Kegiatan
diawali dengan penanaman kembali TOGA di Balai Desa Bercak kemudian
dilanjutkan dengan penanaman di beberapa rumah kader.
2.2.3 Ekonomi
a. Pembuatan Flakes Jagung
Kegiatan pembuatan Flakes Jagung memiliki sasaran yaitu para kader PKK di Desa
Bercak. Kegiatan dilakukan dengan menunjukkan langkah pembuatan ke para kader
PKK di Balai Desa Bercak.
b. Save Our Product (SOP)
Program kerja ini memiliki sasaran yaitu home industry manik manik di Desa Bercak.
Kegiatan dilaksanakan di rumah pemilik home industry manik manik.
2.2.4 Lingkungan
a. Sosialisasi dan Demo Pembuatan Pupuk Bokashi
Program kerja pembuatan pupuk bokashi memiliki sasaran yaitu para petani dari
perwakilan GAPOKTAN di Desa Bercak. Kegiatan ini bekerja sama dengan LPMD
Desa Bercak.
b. Sosialisasi dan Demo Pembuatan Biogas
Kegiatan ini memiliki sasaran yaitu para peternak di Desa bercak. Kegiatan ini
diawali dengan menunjukkan langkah pembuatan biogas kepada para peternak di
Desa Bercak.
c. Gerakan Jum’at Bersih
Gerakan jum’at Bersih memiliki sasaran yaitu semua warga Dusun Krajan Desa
Bercak.
2.3 Rencana Kegiatan
2.3.1 Pendidikan
a. Sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan
Berdasarkan data temuan di lapangan, tingkat pendidikan dalam masyarakat
sedikit demi sedikit sudah mengalami peningkatan daripada tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan pemaparan warga, sebagian dari mereka telah sadar akan pentingnya
pendidikan bagi anaknya meskipun mereka belum sadar pentingnya pendidikan untuk
dirinya sendiri. Masyarakat saat ini membutuhkan pemenuhan kesadaran akan pentingnya
7
pendidikan bagi keseharian mereka. Solusi yang pernah dilakukan salah satunya ialah
sosialisasi terhadap warga akan pentingnya pendidikan secara singkat oleh Puskesmas
Cermee melaui Progam Edukasi Kesehatan Reproduksi.
Tabel 2.5 Tabel Tingkat Pendidikan Desa Bercak, Kecamatan Cermee, Bondowoso
Laki – laki Perempuan
No. Tingkat Pendidikan
(orang) (orang)
8
20. Tamat SLB B - -
Sumber: Format Isian Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Tahun 2015
9
kali dengan target yang berbeda. Target pertama ialah siswa-siswa sekolah dasar dan
siswa-siswa sekolah menengah pertama. Sosialisasi kedua yang menjadi target kami
adalah orang tua siswa.
b. Sosialisasi “Gerakan Kembali ke Mushola”
Masyarakat Desa Bercak adalah masyarakat yang mayoritas beragama Islam.
Bahkan budaya Islam di Desa Bercak masih sangat kental. Hal ini dapat dilihat dari
masih rutinnya diadakan kumpul pengajian dan sholawat nariyah. Rasa kekeluargaan pun
sangat terasa di desa ini. Namun, berkembangnya jaman juga membuat masyarakat desa
ikut berkembang. Pengaruh-pengaruh dari luar melalui berbagai media saat ini
mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Pola hidup dan tingkah laku masyarakat desa saat
ini hampir seperti masyarakat kota pada umumnya yang individual. Hal ini terjadi
dikalangan remaja. Sangat disayangkan apabila pemuda desa terpengaruh oleh pengaruh
negatif dari luar.
Kondisi psikis remaja yang labil ini akan memudahkan masuknya pengaruh
negatif yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab. Kalangan remaja biasanya
dijadikan sebagai “pintu masuk” narkotika dan pergaulan bebas. Karena masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri, sehingga mereka akan menerima semua masukan
baik yang positif maupun negatif. Oelh karena itu perlu adanya filter yang harus
ditanamkan ke remaja agar mereka dapat memyaring pengaruh-pengaruh yang masuk.
Kegiatan-kegitan keagaman dapat digunakan sebagai sarana untuk membatasi diri
bagi remaja. Kegiatan positif akan membuat kalangan remaja tidak sempat untuk
berprilaku buruk. Melalui program dari pemerintah Kecamatan Cermee “Gerakan
Kembali ke Mushola” kami akan melakukan sosialisasi yang diharapkan kalangan remaja
desa Bercak dapat terhindar dari dampak negatif pengaruh dari luar dan menjadikan
mereka sebagai generasi bangsa yang sehat dan bertaqwa. Selain sosialisasi, kegiatan
mengajak untuk sholat berjamaah pada 3 waktu (Subuh, Magrib, dan Isya’) akan kami
lakukan selama kami bertugas di desa Bercak.
2.3.2 Kesehatan
a. Sosialisasi penyakit menular seksual dan bahaya narkotika
Sosial dan adat yang berlaku di Desa Bercak mempengaruhi beberapa penyakit
tertentu seperti penyakit menular seksual. Sesuai dengan hasil survei kami dari
10
puskesmas dan aparatur desa, bahwa jumlah pernikahan dibawah 20 tahun sangat tinggi
di Kecamatan Cermee khususnya Desa Bercak. Hal inilah yang menyebabkan angka
kejadian penyakit menular seksual cukup tinggi di Desa Bercak. Tidak hanya itu,
diketahui bahwa jumlah pemuda yang mengkonsumsi narkoba dan bir oplosan pun juga
banyak. Hal ini terbukti dengan tingginya kematian akibat konsumsi narkotik dan bir
oplosan di Puskesmas Cermee maupun Puskesmas Pembantu yang tinggi.
Berdasar hal itu, Kabupaten Bondowoso menggalakkan sebuah program yang
disebut “Gerdu Bersinar” atau Gerakan Terpadu Pemberantasan Kemaksiatan dan
Narkoba. Kegiatan tersebut dilaksanakan di seluruh kecamatan di Bondowoso termasuk
Kecamatan Cermee. Program kerja kami yang terkait dengan hal tersebut berupa
penguatan program Kabupaten Bondowoso “Gerdu Bersinar” berupa sosialisasi
kesehatan mengenai narkoba, penyakit menular seksual dan KTD (kehamilan yang tidak
diinginkan). Sosialisasi dilaksanakan di 15 desa di Kecamatan Cermee termasuk Desa
Bercak dalam bentuk pemaparan secara ringkas dan jelas mengenai materi dengan
bantuan alat peraga berupa gambar.
b. Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah dengan 3M Plus dan pemberian ABATE
Setelah dilakukan survey mengenai kondisi kesehatan warga Desa Bercak,
didapatkan informasi bahwa demam merupakan penyakit dengan angka kejadian
tertinggi. Hal ini disebabkan penyakit demam berdarah yang sedang mewabah dengan
gejala seperti demam, sakit kepala, dan nyeri sendi. Hal ini sesuai dengan data yang
didapat dari Puskesmas Cermee bahwa demam berdarah merupakan penyakit dengan
angka kejadian tertinggi di Kecamatan Cermee.
Demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk dengue sangat mudah dicegah
dengan beberapa upaya preventif yang efektif. Upaya preventif tersebut dilakukan
dengan cara pembasmian sarang nyamuk (PSN). PSN dapat dilakukan dengan cara “3M
Plus” yaitu dengan cara: 1) Menguras tempat penampungan air seperti bak mandi secara
berkala; 2) Menutup rpat-rapat tempat penampungan air; dan 3) Memanfaatkan kembali
atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan
nyamuk DBD. Sedangkan “Plus” merupakan segala upaya kegiatan pencegahan seperti:
1) Pemberian obat pembasmi jentik; 2) Menggunakan obat nyamuk; 3) Menggunakan
kelambu saat tidur; dan lain-lain.
11
Upaya preventif dalam pencegahan penyakit DBD di Desa Bercak masih belum
maksimal. Hal ini sesuai dengan data bahwa tidak adanya kegiatan PSN di Desa Bercak
pada tahun 2015. Kegiatan yang diupayakan oleh aparatur desa seperti pengasapan dan
penutupan bak mandi pun masih belum maksimal. Sehingga dari data tersebut, program
kerja yang akan dilaksanakan adalah sosialisasi pencegahan demam berdarah.
Sosialisasi pencegahan demam berdarah akan kami laksanakan dengan koordinasi
dari Puskesmas Cermee. Sosialisasi tersebut berupa pemaparan cara pencegahan demam
berdarah “3M Plus” dan pemberian pembasmi jentik ABATE nyamuk beserta caranya.
c. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Demo Pembuatan Oralit
Tidak hanya demam berdarah, akan tetapi diare juga merupakan penyakit dengan
angka kejadian yang tinggi di Desa Bercak. Diare yang merupakan kejadian buang air
besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan bentuk yang lebih cair dari biasanya,
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang dapat masuk dalam tubuh lewat makanan
yang tidak higienis dan lingkungan yang kotor. Hal inilah yang menyebabkan diare
merupakan penyakit yang banyak diderita oleh anak usia sekolah dasar karena pada usia
tersebut berada pada fase bermain dan eksplorasi. Hal ini membuat mereka lebih rentan
terpapar virus dan bakteri penyebab diare.
Untuk mengatasi hal itu sangat perlu dilakukan upaya pencegahan dan
penanganan awal secara mandiri kepada anak-anak usia sekolah dasar. Hal ini
dikarenakan anak-anak berada pada fase pembentukan karakter yang membuat mereka
lebih mudah menerima hal baru dari luar. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan
penanganan awal lebih efektif dilakukan pada anak-anak. Upaya pencegahan yang
dilakukan berupa: 1) edukasi tentang pentingnya organ pencernaan; 2) pemahaman
mengenai diare; 3) pentingnya menjaga tubuh dari penyebab diare seperti mencuci tangan
sebelum makan, memakan makanan yang higienis, dan menjaga lingkungan. Sedangkan
upaya penanganan awal berupa pembuatan oralit secara mandiri di rumah.
Sosialisasi pencegahan dan penanganan awal diare ini kami lakukan dengan
koordinasi dari pihak sekolah dan pihak-pihak lain yang terkait. Kegiatan ini dilakukan
dalam bentuk sosialisasi pencegahan dan demo pembuatan oralit yang dilaksanakan di
beberapa sekolah dasar di Desa Bercak.
d. Gerakan menanam tanaman TOGA.
12
Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan pengobatan tradisional menggunakan
bahan-bahan herbal yang telah ada sejak dahulu di Indonesia. Tanaman obat keluarga
pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka
memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan. TOGA adalah salah satu bentuk usaha
alternatif dari pemerintah untuk meningkatkan kesehatan keluarga di tingkat primer.
TOGA yang ada di Desa Bercak hanya ditanam di halaman depan balai desa dan
tidak dikembangkan lebih lanjut. Sedangkan berdasar hasil survey kami diketahui bahwa
sebagian besar warga memiliki halaman depan rumah yang luas. Akan tetapi, lahan yang
luas itu belum dimanfaatkan secara maksimal, hampir semua lahan hanya berupa lahan
kosong.
Kegiatan “Gerakan Menanam Tanaman Obat Keluarga” diharapkan mampu
mengatasi hal tersebut. Kegiatan tersebut kami laksanakan dengan sasaran para kader
PKK. Hal ini diharapkan mampu dengan mudah diedukasikan kepada anggota yang lain
serta keluarga di rumah.
2.3.3 Ekonomi
a. Pembuatan Flakes Jagung
Dari informasi yang didapat dari beberapa warga dan melihat kondisi daerah di
Desa Bercak Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso, mayoritas dari warga bekerja
dalam sektor pertanian dan sebagian juga ada yang bekerja pada mata pencaharian lain
seperti berdagang, faktor tersebut didukung karena tersedianya sumber daya alam di
wilayah Desa Bercak yang merupakan lahan pertanian dan dekatnya lokasi dengan pasar.
Lahan pertanian yang luas di Desa Bercak menyebabkan produktivitas yang paling
menonjol berasal dari tanaman pertanian diantaranya padi, jagung, singkong yang
pengolahannya sangat minim sekali. Adapun data jenis pekerjaan yang dilakukan oleh
warga Desa Bercak disajikan pada tabel 2.6.
Tabel 2.6 Mata Pencaharian Pokok Warga Desa Bercak
Kecamatan Cermee Kabupaten Bondowoso
Laki-laki Perempuan
No Jenis pekerjaan
(orang) (orang)
1 Petani 682 482
2 Buruh tani 224 37
3 Buruh migran - -
13
4 Pegawai negeri Sipil 6 2
5 Pengrajin Industri Rumah Tangga 1 6
6 Pedagang keliling - 3
7 Peternak - -
8 Dokter Swasta - -
9 Bidan Swasta - 1
10 Pensiunan TNI/POLRI 1 -
Total 915 531
Total penduduk 1445
Sumber: Format Isian Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Tahun 2015
Berdasarkan Tabel, warga Desa Bercak terlihat jumlah terbanyak terdapat pada
jenis pekerjaan petani yang artinya mayoritas di Desa Bercak terdapat pada pekerjaan
sector pertanian. Komoditas yang unggul di desa ini yaitu padi dan jagung. Komoditas padi
di Desa Bercak dengan luas lahan 537 Ha menghasilkan 6 ton/Ha dan tanaman jagung
dengan luas lahan 470 Ha menhasilkan jagung sebanyak 5 ton/Ha.
Kondisi sumber daya alam Desa Bercak dimanfaatkan untuk pemukiman,
pekarangan, ladang, sawah, dan sarana fisik. Pemukiman digunakan untuk tempat tinggal.
Pekarangan dimanfaatkan untuk menanam buah-buahan dan menjemur hasil panen berupa
jagung. Ladang digunakan untuk menanam ketela pohon, sawah digunakan untuk
menanam padi dan jagung. Sedangkan sarana fisik digunakan untuk pembangunan masjid
dan pemakaman. Data luas lahan dan pemanfaatannya di Desa Bercak disajikan pada tabel
2.7.
Tabel 2.7 Data luas wilayah menurut potensi sumber daya alam
No Jenis lahan Luas (Ha)
1 Sawah 342
2 Tanah kering 99
3 Tanah basah -
4 Tanah perkebunan Perorangan 6
5 Tanah Fasilitas Umum
1. Kas Desa/ Kelurahan
- Tanah bengkok
- Sawah desa 2604
2. Perkantoran pemerintah 1420
3. Pemakaman 0,108
4. Bangunan sekolah
5. Pertokoan 3900
0,950
0,125
6 Lain-lain -
Sumber: Format Isian Data Potensi Desa dan Kelurahan Tahun 2015
14
Dari tabel 2.7 diatas dapat dilihat luas wilayah yang paling perpengaruh terhadap
perekonomian masyarakat di Desa Bercak yaitu berasal dari sektor pertanian. Sektor
pertanian menjadi sangat penting terhadap ketahanan dan kebutuhan pangan di Desa
Bercak memiliki potensi pertanian berupa padi dan jagung. Jagung merupakan tanaman
pangan yang mempunyai kandungan gizi baik sebagai pengganti karbohidrat dari nasi.
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan masyarakat akan pemenuhan karbohidrat terutama
pada saat sarapan untuk memulai beraktivitas. Sarapan pagi bagi sebagian orang sangat
sulit dilakukan karena terkendala dengan berbagai macam kesibukan yang terduga.
Sarapan pagi bagi sebagian orang tidak dilakukan karena terlalu rumit untuk
mempersiapkan dan tidak ada waktu oleh karena itu diperlukan produk yang
memudahkan orang terutama pada kalangan anak kecil agar melestarikan budaya sarapan
pagi karena sarapan pagi mempunyai banyak keunggulan seperti pengendalian berat
badan dan meningkatkan konsentrasi kerja karena setelah hampir delapan sampai sepuluh
jam saluran pencernaan beristirahat selama anak tidur, tubuh membutuhkan asupan
makanan utuk menyokong energi untuk beraktivitas dan konsentrasi belajar yang didapat
dari sarapan pagi. Produk yang dapat dikonsumsi untuk sarapan pagi yaitu berupa Flakes.
Flakes merupakan sereal siap saji yang dapat memenuhi kebutuhan kalori dalam waktu
singkat. Flakes ini cocok disajikan untuk anak kecil karena bentuk dan rasanya yang
mirip snack oleh karena itu diperlukan gizi yang memadai pada produk ini. Flakes
umumnya terbuat dari gandum atau bahan yang memiliki kandungan karbohidrat yang
tinggi.
Desa Bercak kecamatan Cermee kabupaten Bondowoso mempunyai hasil
pertaniannya berupa jagung tetapi tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut menjadi
produk olahan yang bernilai jual lebih tinggi melainkan hanya dijual dalam bentuk
jagung kering. Hal tersebut dikarenakan minimnya kreativitas masyarakat dalam
pengolahan hasil pertanian. Padahal jagung dapat diolah menjadi berbagai produk yang
bernilai jual tinggi seperti halnya Flakes jagung. Flakes jagung dibuat melalui dua tahap.
Tahap pertama yaitu pembuatan tepung jagung dan tahap kedua yaitu pembuatan flakes
jagung. Pembuatan tepung jagung dilakukan dengan cara menghaluskan biji jagung
menggunakan blender atau alat penghancur lainnya. Pembuatan flakes jagung dilakukan
dengan cara mensubtitusi tepung terigu dengan menggunakan tepung jagung, kedua
15
tepung tersebut dilakukan pencampuran dan pengulenan setelah itu dilakukan
penggilingan dan pemotongan dan langkah terakhir yaitu pengovenan pada suhu 120 oC
selama 10 menit.
Tujuan dari dilakukannya pengolahan jagung menjadi flakes jagung yaitu untuk
mengenalkan inovasi kepada masyarakat Desa Bercak bagaimana cara mengolah jagung
menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah atau nilai jual yang lebih tinggi
sehingga perekonomian warga meningkat. Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK di
Desa Bercak. Metode kegiatan yang kami lakukan adalah dengan cara mengumpulkan
ibu-ibu PKK dan warga sekitar Desa Bercak untuk mengikuti sosialisasi dan melakukan
praktek pembuatan Flakes jagung secara langsung.
b. Save Our Product (SOP)
Berdasarkan data pada pembahasan sebelumnya, mayoritas penduduk desa bercak
kecamatan cermee bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Namun ada
beberapa penduduk yang mengembangkan industri rumahan. Salah satu industri yang
memiliki potensi untuk berkembang pesat adalah industri kerajinan tangan atau souvenir
yang dikelola oleh bapak Aji. Industri ini memiliki 27 orang karyawan yang merupakan
penduduk sekitar desa bercak. Industri kerajinan ini berdiri mulai tahun 1966 dan masih
dijalankan hingga tahun 2016. Kerajinan yang dihasilkan berupa dream catcher, gelang,
kalung, aksesoris korek api, gantungan kunci dan beberapa bentuk kerajinan manik-
manik lainnya. Bentuk dan bahan produk dapat disesuaikan dengan pesanan.
Dalam pemasarannya, produk ini sudah dipasarkan ke Australia, singapura,
Malaysia, dan negara ASIA lainnya. Produk tersebut dijual langsung kepada pengepul
yang telah memberikan modal untuknya, sehingga produk yang dijual tidak
mengatasnamakan pengrajin . Hal ini menurut kami menjadi kerugian tersendiri bagi
industri tersebut. Selain itu, pengrajin tidak berani berdiri sendiri dan masih
mengandalkan modal dari dari orang lain dengan alasan pengepul menjadi pasar tetapnya.
Dari kasus di atas, kami memiliki satu gagasan untuk membuat desain label
produk dengan mencantumkan identitas pengrajin. Desain dibuat sebagai contoh dasar
label untuk nantinya dapat digunakan secara berkelanjutan pada industri tersebut. Tujuan
dari gagasan diatas adalah membantu industri tersebut agar dapat menjalankan usahanya
secara mandiri. Dengan adanya label produk memudahkan pemilik memperluas pasar
16
terutama di daerah. Manfaat yang diperoleh adalah bertambahnya pangsa pasar umum
dan pemasaran produk dapat dilakukan secara langsung tanpa memalui pengepul.
Pemberian desain label dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016 bertempat di rumah bapak
Aji. Kegiatan ini ditujukan bagi pengarajin sekaligus pemilik industri.
2.3.4 Lingkungan
a. Sosialisasi dan Demo Pembuatan Pupuk Bokashi
Lingkungan merupakan unsur penting bagi pembangunan masyarakat.
Lingkungan yang asri dan nyaman merupakan keinginan setiap orang, namun
kenyataannya masih kerap kali tercemar akibat keberadaan limbah. Limbah sendiri
merupakan produk sisa dari suatu kegiatan produksi dalam masyarakat serta salah satu
masalah yang dapat mengurangi kualitas dan kenyamanan lingkungan. Sebagian besar
masyarakat desa Bercak bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Namun
limbah dari kedua sektor tersebut belum sepenuhnya dikelola dengan baik dan justru
berdampak buruk bagi lingkungan serta masih rendahnya kesadaran akan lingkungan dari
masyarakat desa Bercak. Volume limbah pertanian di desa bercak diketahui paling
banyak adalah hasil panen padi atau disebut jerami padi yang umumnya oleh masyarakat
sekitar hanya dibakar. Pembakaran tersebut justru akan mengakibatkan adanya polusi di
udara yang dampaknya pula dirasakan oleh masyarakat sendiri tentunya. Dilain pihak,
ternak yang dipelihara masyarakat bercak menyumbang limbah terbesar kedua setelah
sisa panen. Kotoran ternak seperti sapi, kambing dan ayam dibiarkan berserakan dibawah
kandang oleh masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat bahwa limbah dari pertanian
dan peternakan sendiri dapat menjadi pencemar lingkungan menjadi latar belakang
kegiatan dalam pengelolaan kedua limbah tersebut menjadi bahan pembuatan pupuk
bokashi yang bermanfaat. Keunggulan dari pupuk bokashi sendiri adalah mampu
meningkatkan produksi tanaman secara ramah lingkungan karena mengandung bahan
organik yang mampu meningkatkan kesuburan tanah. Keuntungan lainnya yitu
pembuatannya juga mudah dan murah yang dapat dilakukan sendiri dalam skala rumah
tangga sehingga dapat menekan ketergantungan petani akan pupuk kimia (anorganik)
yang relatif mahal dan merusak tanah.
b. Sosialisasi dan Demo Pembuatan Biogas
17
Lingkungan desa bercak tidak jauh berbeda dengan desa lainnya di kecamatan
cermee. Kondisi sanitasi lingkungan di Desa Bercak beberapa faktor kurang baik.
Misalnya di faktor kebersihan kandang sapi, jarak antara kandang sapi dengan rumah
sangat berdekatan. Banyaknya kotoran binatang ternak sapi semakin memperburuk
kondisi sanitasi lingkungan di Desa Bercak. Warga Desa Bercak kurang aktif untuk
mengolah limbah terutama limbah rumah tangga dan pertanian sehingga banyak limbah
atau sampah berserakan, warga tidak membuang di tempat yang semestinya sehingga
mengotori lingkungan.
Permasalahan lingkungan satu satunya adalah banyaknya kotoran sapi yang
berserakan tanpa diolah dan di biarkan kering. Peternak sapi di desa bercak dengan
jumlah sapi rata-rata sebanyak 5 ekor tiap rumahnya menghasilkan kotoran yang
berlimpah. Maka peranan mahasiswa dalam bidang lingkungan ini yaitu mencari jalan
keluar mengenai pemanfaatan kotoran sapi. Sehingga kotoran sapi tidak mencemari
lingkungan. Kegiatan yang akan dilakukan dalam pemberdayaan ini berupa pemanfaatan
kotoran sapi sebagai bahan pembuatan biogas.
c. Desa Bersih Sampah dan Asap
Salah satu hal mendasar mengenai lingkungan yaitu kebersihan. Kebersihan
lingkungan merupakan salah satu idaman yang ingin diwujudkan namun pada
kenyataannya rata-rata warga di Desa Bercak ini belum menerapkan dan menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat dengan benar.
Hasil yang diperoleh dari observasi langsung di lapangan menunjukan bahwa
kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya tanpa mencemari lingkungan masih
kurang. Hal tersebut terbukti dari belum disediakannya tempat sampah di tempat-tempat
umum, di beberapa rumah warga maupun kebiasaan membakar sampah hasil limbah
rumah tangga. Membakar sampah hasil rumah tangga merupakan kebiasaan masyarakat
desa yang seharusnya tidak dilakukan karena hal itu dapat berakibat pada pencemaran
lingkungan kedua selain sampah itu sendiri , terutama pncemaran udara. Pencemaran
udara hasil pembakaran sampah dampat berdampak pada kesehatan pernafasan bagi
masyarakat sekitar maupun kesehan lingkugan alam itu sendiri seperti hal nya merusak
lapisan ozon. Sebagaimana yang kita ketahui rusaknya lapisan ozon dapat berdampak
pada kerusakan lingkungan yang kompleks akibat pemanasan global. Meskipun
18
pencemaran hanya mencakup area desa yang terbilang kecil tetapi kebiasaan tersebut
lama kelamaan tanpa disadari berkontribusi untuk merusak alam secara perlahan. Selain
itu tidak adanya tempat pembuangan akhir sampah juga menjadi masalah yang timbul
dalam lingkungan Desa Bercak ini sehingga diperlukan perlakuan yang tepat untuk
mengoptimalkan penanganan sampah yang timbul.
Maka dari itu untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman kita
harus merubah pola pikir penduduk untuk jangka panjang dengan kebiasaan yang benar,
bukan membenarkan kebiasaan. Dalam hal ini setidaknya kita membiasakan membuang
sampah pada tempatnya dan menghilangkan kebisaan membakar sampah serta
memberikan solusi sebagai usaha mengatasi tidak tersedianya tempat pembuangan akhir
sampah rumah tangga penduduk salah satunya yaitu membuat pupuk kompos dengan
tong komposter untuk sampah organik.
19
2.4 Matriks Rencana Kegiatan
MATRIKS PENYUSUNAN PROGRAM KKN TEMATIK KELOMPOK KKN 131
DESA BERCAK KECAMATAN CERMEE KABUPATEN BONDOWOSO
PERIODE 2015-2016
Indikator Sasaran
Identifikasi Rencana Strategis
No Manfaat
Permasalahan Baseline Target Kegiatan (Kreteria
, jumlah)
A. PENDIDIKAN
1. Minimnya Faktor Masyarakat Mengadaka Meningkatnya Siswa-
Keinginan utama memiliki n sosialisasi tingkat siswa SD
20
berdarah demam demam demam dan mengurangi
berdarah berdarah berdarah angka kejadian
dengan 3M demam berdarah
plus
2. Kebiasan tidak
mencuci tangan Warga Warga dapat Mensosialis Warga Siswa-
sebelum makan, sering membuat asikan mengetahui siswa SD
lingkungan mengala oralit bahaya bahaya diare
kumuh, dan mi diare diare dan dan dapat
makanan tidak memberika membuat sendiri
higienis n demo cara obat diare
membuat dirumah
oralit
dirumah
3. Terdapat
masyarakat Angka Terbebasnya Mengadaka Masyarakat desa Remaja
kematian masyarakat n sosialisasi terutama remaja Desa
yang
akibat dari dampak tentang apa terbebas dari Bercak
menggunakan
narkotika buruk itu narkotika dan
narkotika
dan narkotika narkotika penguatan
miras dan bahaya program
tinggi narkotika pemkab
serta Bondowoso
penyakit “GERDU
menular BERSINAR”
seksual
C. EKONOMI
1. Rendahnya Tidak Masyarakat Memberika Meningkatkan Anggota
pendapatan ada dapat n nilai jual jagung PKK
masyarakat serta pengolah mengolah penyuluhan dan pendapatan
minimnya usaha an hasil hasil tani dan demo warga
pertanian sendiri pembuatan
selain bertani
sehingga nilai flakes atau
jual sereal
meningkat jagung
21
dan
pendapatan
meningkat
22
Sumbe
Penangg Waktu Tempat Biaya
Metode rdaya Keteran
No KEGIATAN ung Pelaksa Pelaksa diperluk
Kegiatan Diperlu gan
Jawab naan naan an
kan
A. PENDIDIKAN
1. Sosialisasi Noviyah Rabu, 3 SDN 1 Sosialisasi Materi - Peserta
“Pendidikan Purnamas Agustus Bercak mengenai tentang adalah
Hak Semua ari 2016 berbagai beasisw siswa-
Orang” beasiswa a dan siswa
Kamis, SDN 2 dan penting SD dan
4 Bercak kemudahan nya SMP
Agustus akses pendidi serta
2016 pendidikan kan orang
tua
Rabu, SMPN siswa
10 Bercak
Agustus
2016
Kamis, Balai
11 Desa
Agustus bercak
2016
B. KESEHATAN
1. Sosilaisasi Sarah Rabu, Balai Sosialisasi Materi - Peserta
Pencegahan Marsa 20 Desa mengenai tentang adalah
Demam Tamimi Agustus pencegahan pencega masyara
Berdarah 2016 demam han kat
berdarah demam dusun
Senin, Dusun menggunak berdara Krajan I
25 Laok an 3M plus h dan dan
23
Agustus Sabe dan ABATE Laok
2016 memberika Sabe
n ABATE
(obat
pembasmi
jentik
nyamuk)
24
(kunyit,
jahe,
kencur, dll)
dengan
sentuhan
artistik
C. EKONOMI
1. Demo Kamalia Minggu, Posko Memberika Jagung Rp. Peserta
membuat Istiqomah 7 Kelomp n sosialisasi Tepung 104.600 adalah
Flakes Agustus ok 131 potensi terigu anggota
(sereal) 2016 desa dan Garam PKK
Jagung memberika Gula
Selasa, Balai n pelatihan
9 Desa mengenai
Agustus Bercak cara
2016 membuat
flakes
jagung
25
Sosialisasi
2. Sosialisasi Najmi M. Minggu, Dusun Pipa Rp. Peserta
dan
dan Demo Ilmiawan 31 Juli Krajan I 192.500 adalah
pelatihan Selang
Pembuatan 2016 kelompo
Biogas pembuatan Galon k tani
dan
biogas Pipa T
warga
Kran yang
Senin, Dusun Cat berprofe
18 Krajan I si
Agustus sebagai
3. Sosialisasi 2016 petani
Bahaya
Sampah dan Mengajark
Demo Umami Jumat, 5 Dusun an Tong Rp. Peserta
pembuatan Anjasari Agustus Krajan I kebiasaan Bekas 50.500 adalah
Komposter 2016 membuan Pipa seluruh
g sampah Talam warga
Jumat, Dusun di tempat dusun
kran
12 Laok sampah Krajan I
Agustus Sabe dan
dan
2016 Laok
bersama-
Sabe
Jumat, Dusun sama
19 Krajan I membersi
Agustus hkan
2016 dusun
serta
Jumat, Dusun mengajark
28 Laok an
Agustus Sabe mengolah
2016
sampah
organik
menjadi
pupuk
kompos
mengguna
kan
komposter
26
Bondowoso, 24 Juli 2016
Mengetahui:
Kepala Desa Bercak Ketua Kelompok KKN 131
27
2.4 Jadwal Kegiatan
28
As- Volu-
No Kegiatan Peruntukan Satuan Harga satuan Jumlah (Rp)
pek me
29
Kran 2 Buah 2.500 5.000
6. Biogas Pipa 4 Meter 7.500 30.000
Selang 5 Meter 2.500 12.500
Galon 2 Buah 50.000 100.000
L
Pipa T 2 Buah 12.500 25.000
Kran 2 Buah 25.00 5.000
Cat 1 Buah 20.000 20.000
TOTAL 441.100
30
BAB 3. BIODATA MAHASISWA PELAKSANA KKN
Biodata Mahasiswa KKN Kelompok 131 di Desa Bercak Kecamatan Cermee,
Kabupaten Bondowoso
Tahun Ajaran 2015-2016
1. Nama : Najmi M. Ilmiawan
NIM : 131510501145
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi
Tempat, Tanggal Lahir : Trenggalek, 22 Juli 1995
Agama : Islam
Golongan Darah :O
Hobi : Futsal, Badminton. Main laptop
: 083847863525 /
31
No. HP/Email delimaelokpambayon@yahoo.com
: Jl.caruban no 5b Ngawi
Alamat Asal
: Jl. Karimata
Alamat di Jember
: Balai Desa Bercak, Kec. Cermee,
Alamat tinggal selama KKN Bondowoso
: Yohanes Sugiono
Nama Orang Tua/Wali : 082282230123246
No. Telp/HP Orang tua/wali
32
4. Nama : Wildan Syukron Asnawi
NIM : 131510501205
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi
Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 14 Maret 1995
Agama : Islam
Golongan Darah :O
Hobi : Browsing, game,
33
Alamat tinggal selama KKN : Balai Desa Bercak, Kec. Cermee,
Bondowoso
Nama Orang Tua/Wali : Edy Sunardi
No. Telp/HP Orang tua/wali : 081249278899
7. Nama : Supriyani
NIM : 130810201041
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 09 Februari 1994
Agama : Islam
Golongan Darah :O
Hobi :-
34
No. HP/Email : 081 234 734 488/
supriyannii@gmail.com
Alamat Asal : Dsn Bulak Ds Begal Kec
Kedunggalar Kab Ngawi
Alamat di Jember : Jl Jawa 6A No 38 Sumbersari
Jember
Alamat tinggal selama KKN : Balai Desa Bercak, Kec. Cermee,
Bondowoso
Nama Orang Tua/Wali : Saimo
No. Telp/HP Orang tua/wali : 085 233 623 630
35
9. Nama : Sarah Marsa Tamimi
NIM : 132010101012
Fakultas/Program Studi :Fakultas Kedokteran/ Pendidikan
Dokter
Tempat, Tanggal Lahir : Pamekasan, 1 September 1995
Agama : Islam
Golongan Darah :O
Hobi : Membaca
36
Alamat tinggal selama KKN : Balai Desa Bercak, Kec. Cermee,
Bondowoso
Nama Orang Tua/Wali : Djunaidi Hasan
No. Telp/HP Orang tua/wali :081358247033
37
DAFTAR PUSTAKA
Format Isisan Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Tahun 2015 Desa Bercak
Kecamatan Cerme
Format Isisan Data Potensi Desa dan Kelurahan Tahun 2015 Desa Bercak Kecamatan
Cerme
38