Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (PROGRAM KELOMPOK)

KULIAH KERJA NYATA


PERIODE ALIH SEMESTER GENAP TAHUN 2016

DESA : OTAN
KECAMATAN : SEMAU
KABUPATEN : KUPANG
PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

NAMA KELOMPOK :
NO NAMA MAHASISWA NO. MAHASISWA
1. ULVA F. KURNIASIH 1303072044
2. GERSOM E. PEHE 1301132028
3. INRI N. HENUKH 1302012336
4. MARIANUS R. MEO RAU 1303042071
5. CLARA D. KAKA 1306071002
6. ONKY G. LORI DAPAWOLE 1306091001
7. VIKTORIA M. MULUK 1301031014
8. MARSELA R. ANTUS 1206051005
9. BEATRIX L. TIMU 1303022096
10. BINTI G. BANA 1302012116
11. MARGIT CH. P. TUNGGA 1307011031
12. IIN A. L. TOUSELAK 1306013059

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan kasih karunia-Nya kami mampu untuk menyelesaikan proses kegiatan KKN di Desa Otan
dan sekaligus mampu menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Berbagai pihak
telah banyak membantu dan membimbing dalam proses pelaksanaan kegiatan KKN ini maupun
dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, kami semua mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Ir. Fredrik Lukas Benu, M.Si., Ph.D selaku Rektor Universitas Nusa Cendana
2. Dr. Umbu Lily Pekuwali, S.H, M.Hum. selaku Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat
Universitas Nusa Cendana
3. Kristomus Boimau, ST., MT. selaku Kepala Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Nusa Cendana
4. Magdarita Riwu, S.Farm. M.Fram, Apt. selaku Dosen Pendamping Lapangan yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran dalam membimbing kami
5. Eliazer Teuf, S.Pd ., M.Pd selaku Camat Semau
6. Yos Hun selaku Penjabat Kepala Desa Otan yang telah membantu kami dalam pelaksanaan
KKN di Desa Otan
7. Kaur Desa, BPD, Kepala Dusun serta RT dan RW yang telah mendukung dan membantu
kami dalam menjalankan program-program di masyarakat
8. Pihak SMA N 1 Semau, SD Otan, Pustu Otan, TK Getsemani Otan yang berkenan
memberikan izin bagi kami untuk melaksanakan kegiatan di tempat tersebut
9. Seluruh Masyarakat Desa Otan yang kami kasihi dan sayangi yang telah menerima dan
mendukung kami selama pelaksanaan program KKN
10. Seluruh pihak yang telah membantu baik materi maupun moril, yang tidak bisa kami sebut
satu per satu. Hanya doa dan ucapan terima kasih, semoga semuannya diberkati Tuhan
Pada akhirnya kami menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam laporan ini. Oleh
karena itu, segala kritik, usul, dan saran yang membangun sangat dapat diharapkan demi
penulisan yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Kupang, September 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata Regular (KKN-R) merupakan suatu kegiatan intrakulikuler yang
memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan cara memberikan kepada
mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat
sebagai wadah penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, di mana
pelaksanaannya di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Desa Otan Kecamatan Semau merupakan
salah satu sasaran pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata tahun 2016. Hal ini karena,
pembangunan masyarakat Desa Otan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang
mana merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu masyarakat
harus berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam menyukseskan semua progam
pembangunan nasional (Pemerintah) dan regional (Pemerintah Daerah). Menyadari bahwa
masyarakat adalah objek sekaligus subyek pembangunan maka diperlukan kesadaran setiap
individu untuk berperan serta dalam pelaksanaan pembangunan.
Untuk menyelesaikan program-program pembangunan tersebut maka pemerintah
bersama lembaga pendidikan tinggi dalam hal ini lembaga pengabdian masyarakat (LPM)
Undana Kupang bertekad mewujudkan Tri Dharma perguruan tinggi yang salah satunya
adalah pengabdiannya kepada masyarakat dengan pelaksanan program-program KKN-R.
Oleh sebab itu, mahasiswa yang merupakan perpanjangan tangan dari Undana untuk
mewujudkan tekad tersebut melalui KKN-R akan melakukan pengidentifikasian terhadap
berbagai persoalan yang ada di masyarakat Desa Otan dan membuat program dan kegiatan
bersama pemerintah dan masyarakat setempat sebagai solusi menyelesaikan persoalan-
persoalan yang dihadapi masyarakat Desa Otan. Sebagai mahasiswa yang merupakan
perpanjangan tangan dari Undana untuk pembangunan masyarakat melalui Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-R) dituntut untuk mampu berbuat
bersama masyarakat serta menjadi dinamisator dalam masyarakat, bangsa dan Negara.
1.2. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini adalah:
1. Merealisasikan dharma pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan para
mahasiswa secara langsung pada kurun waktu tertentu dibawah bimbingan sejumlah
dosen, untuk mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi mahasiswa. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan
masalah yang nyata memlalui teknis problem solving yang sistematis yaitu observasi,
identifikasi, perumusan program, evaluasi dan penyusunan laporan
2. Membentuk sarjana yang mampu menghayati permasalahan yang kompleks yang
dihadapi dan dapat memenuhi perencanaan serta pelaksanaan program kegiatan yang
telah dilaksanakan di Desa Otan
3. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian dengan
tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuannya masing-masing yang sudah
didapatkan di kampus kepada masyarakat khususnya di Desa Otan
2. Sebagai bahan informasi bagi berbagai pihak, baik bagi pemerintah, masyarakat,
maupun akademika
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI KULAH KERJA NYATA

2.1. Luas Wilayah dan Batas Wilayah


Desa Otan merupakan salah satu Desa yang berada Kecamatan Semau Kabupaten
Kupang. Desa Otan memiliki 5 dusun, 5 RW, 9 RT. Adapun dusun-dusun tersebut
diantaranya :
a. Dusun Tete
b. Dusun Otan Timur
c. Dusun Otan Barat
d. Dusun Nunupola
e. Dusun Bolantami
Adapun batas-batas wilayah Desa Otan sebagai berikut:
a. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Uitao dan Desa Letbaun Kecamatan Semau
b. Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sawu
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Batuinan Kecamatan Semau
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bokonusan Kecamatan Semau Selatan

2.2. Kondisi Topografi Desa Otan


1. Desa Otan menempati tanah seluas 14.180 Km2 yang terdiri dari tanah sawah 20 Ha,
tanah pekarangan 5.300 Ha, tanah perkebunan 350 Ha, lahan pakan ternak 75 Ha, hutan
lindung 5.735 Ha
2. Desa Otan merupakan daerah yang memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 26C
sedangkan suhu maksimum mencapai 36C
3. Wilayah Desa Otan pada umumnya datar serta memiliki struktur taanah karang dan
campuran dengan tanah merah. Desa Otan merupakan daerah pesisir yang memiliki
kekayaan kekayaan laut yang sangat banyak
4. Desa Otan memiliki 2 (dua) musim yaitu musim kemarau antara bulan April-Oktober
dan musim penghujan yakni antara bulan November-Maret
2.3. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Desa Otan berjumlah 876 jiwa yang terdiri atas 456 orang laki-
laki dan 420 orang perempuan (230 KK). Jumlah tersebut tersebar pada 5 (lima) dusun
dengan perincian seperti pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Klasifikasi Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Dusun KK Jenis Jumlah
Kelamin
L P
1 I 57 108 96 204
2 II 49 92 81 173
3 III 57 123 101 224
4 IV 43 74 79 153
5 V 25 53 51 104
Jumlah 230 456 420 876
Sumber Data : Kantor Desa Otan, 2016
Berdasarkan tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada di
Dusun 3 yaitu 224 jiwa sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit berada di Dusun 5
yaitu 104 jiwa.

2.4. Sumber Daya Alam


Desa Otan merupakan wilayah pertanian dan perikanan (hasil pantai) sehingga dapat
dipastikan bahwa sebagian besar masyarakat bekerja sektor pertanian dan bekerja sebagai
nelayan di laut. Beberapa sumber daya alam Desa Otan antara lain :
1. Pertanian
Sektor pertanian merupakan salah satu sumber pendapatan utama dan menjadi
tumpuan warga desa Otan. Komoditi berupa tanaman padi, jagung, kelapa, pisang serta
tanaman sayur-sayuran merupakan usaha produktif masyarakat yang memberikan
pendapatan bagi warga desa Otan.
2. Peternakan
Desa Otan merupakan salah satu wilayah yang sangat potensial dalam
pengembangan ternak, ada beberapa jenis populasi ternak yang ada di Desa Otan antara
lain: sapi, ayam, babi dan lain-lain namun yang merupakan komoditi unggulan Desa
Otan yaitu peternakan sapi. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan desa yang sangat
mendukung prospek peternakan.
3. Perikanan
Sektor ini juga menjadi sumber daya yang sangat diunggulkan sebagai mata
pencarian masyarakat Desa Otan, dikarenakan sebagian besar kepala rumah tangga di
desa ini adalah seorang nelayan yang hampir siang dan malamnya berada di pantai
untuk menangkap ikan, udang, cumi, dan lain-lain. Hasil tangkapannya sebagian besar
langsung dijual dan sisanya di bawah ke rumah untuk di makan.
4. Usaha Perdagangan atau Rumahan
Usaha perdagangan atau rumahan adalah industri rumah tangga dengan berbagai
jenis kegiatan yang dikelola oleh ibu rumah tangga dan atau individu dan kelompok.
Usaha ini telah berkembang sejak dahulu dan membudaya di masyarakat Desa Otan,
adapun jenis usaha yang ada di Desa Otan adalah :
a. Kerajinan tangan
b. Tenun ikat
c. Pertukangan

2.5. Sumber Daya Manusia


Faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia adalah
pendidikan. Karena yang lebih tinggi sangat mempengaruhi wawasan berpikir dan
partisipasi masyarakat dalam membangun suatu desa. Pendidikan juga merupakan kunci
utama menciptakan manusia yang tampil dan kreatif, serta berpartipasi untuk membangun
Bangsa dan Negara. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Klasifikasi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Jumlah
Pendidikan
1 Belum Sekolah 38
2 TK 32
3 SD 210
4 SMP 60
5 SMA 260
6 Akademi/Diploma 3
7 Perguruan Tinggi 26
8 Petani/Nelayan 327
Jumlah 956
Sumber Data : Kantor Desa Otan, 2016
Pada tabel di atas, untuk penduduk yang belum sekolah disebabkan karena usia yang
belum cukup untuk bersekolah, pada umumnya anak-anak balita atau usia 0-5 tahun.
Masyarakat Desa Otan rata-rata berpendidikan SLTA yakni berjumlah 260 jiwa, kemudian
diikuti dengan SD dan SLTP masing-masing 210 jiwa dan 60 jiwa. Sedangkan sarana
pendidikan yang ada di desa Otan antara lain; 1 (satu) TK GMIT Getsemani Otan, 1 (satu)
SD Negeri Otan dan 1 (satu) SMA Negeri 1 Semau.

2.6. Agama dan Sarana Peribadatan


Sebagian besar masyarakat Desa Otan menganut kepercayaan Kristen Protestan dan
satu keluarga beragama Khatolik yang mana terdapat 3 (tiga) sarana peribadatan,
diantaranya gereja yang terdapat di Dusun I, Dusun III, dan Dusun II.

2.7. Mata Pencaharian


Pada umumnya penduduk Desa Otan bermata pencaharian sebagai petani, peternakan
dan nelayan. Selain itu terdapat pula pekerjaan lainnya seperti PNS, wiraswasta, tukang
bangunan, sopir dan ojek. Banyak masyarakat di Desa Otan juga yang tidak mempunyai
pekerjaan yang tetap atau pekerjaan musiman.
Tabel 3. Klasifikasi Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah
1 PNS/Guru 13
2 Wiraswasta 10
4 Tukang 2
5 Pegawai swasta 8
6 Petani/peternak/nelayan 201 KK
Sumber Data : Kantor Desa Otan, 2016
Sebagian besar penduduk Desa Otan bermata pencaharian sebagai petani dan
nelayan, sedangkan sisa dari jumlah penduduk yang ada terdiri dari orang-orang tua yang
hanya di rumah, anak-anak serta pengangguran.

2.8. Keadaaan Sosial dan Budaya


a. Bahasa
Walaupun terdapat berbagai suku yang ada di Desa Otan, namun pada umumnya
bahasa yang digunakan sehari-hari dalam percakapan oleh masyarakat adalah Bahasa
Helong dan Bahasa Indonesia
b. Pendidikan
Masyarakat Desa Otan hampir semuanya bersekolah namun ada juga yang putus
sekolah akibat beberapa hal, diantaranya faktor biaya. Namun secara garis besar hampir
semua masyarakat Desa Otan sedang atau sementara bersekolah baik di bangku TK, SD,
SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi

2.9. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Otan


Setiap organisasi baik itu organisasi berskala besar ataupun berskala kecil, pastilah
memiliki tujuan-tujuan yang ditetapkan atau yang mau dicapai sebagai titik arah sebuah
organisasi. Proses pencapaian tujuan harus memerlukan para penggerak yakni orang-orang
yang fungsional dalam bidang tersebut. Untuk mempermudah koordinasi perlu dibuat suatu
struktur atau susunan kepengurusan agar tugas dan fungsi dapat dijalankan.
Susunan Pemerintahan Desa Otan menurut UU No. 32 Tahun 2004 pasal 202 ayat 1,
terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa. Ayat 2 menyebutkan Perangkat Desa terdiri
dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya. Desa Otan terdiri dari 5 Dusun, 5 RW dan
9 RT (Rukun Tetangga).
1. Kepala Desa
Kepala Desa berkedudukan sebagai pelaksana pemerintahan desa, sesuai dengan
kedudukannya. Kepala Desa mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
urusan rumah tangganya sendiri, menjalankan utusan pemerintahan dan menumbuh
kembangkan semangat gotong royong sebagau sendi utama pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut, Kepala Desa mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan dalam rangka
melaksanakan urusan rumah tangganya, menggerakkan ketenteraman, ketertiban
masyarakat, serta menyelenggarakan kegiatan dalam rangka urusan pemerintahan desa
lainnya.
2. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
BPD berkedudukan sebagai mitra Kepala Desa dan wadah perwakilan masyarakat
yang ada di Desa. BPD berfungi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa,
menampung dan menjalankan aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. BPD sebagai alat kontrol di tingkat
pemerintahan desa mengawasi kinerja Kepala Desa dan keadaan desa. Dengan
demikian, kemajuan desa dapat diharapkan oleh masyarakat desa pada khususnya dan
pemerintah daerah atau pemerintah pusat pada umumnya. Kepengurusan BPD dan
keanggotaan BPD Desa Otan berjumlah 11 orang, termasuk di dalamnya ketua dan
wakil ketua.
3. Perangkat Desa
a. Sekretaris Desa
Sekretaris desa adalah unsur staf yang mempunyai tugas pokok menyelenggar
akan pelaksanaan administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan, serta
memberikan pelayanan dalam bidang ketatausahan Kepala Desa. Sekretaris desa pun
bertugas sebagai konseptor dalam kaitannya dengan surat menyurat, kearsipan,
administrasi umum dan melaksanakan tugas sebagai Kepala Desa apabila yang
bersangkutan berhalangan atau dinas luar. Menurut UU No. 32 Tahun 2004 pasal 202
ayat 3, Sekretaris Desa harus diisi dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
b. Kepala Urusan (Kaur)
Desa Otan mempunyai tiga Kepala Urusan, yaitu Kepala Urusan
Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan Umum. Ketiga
Kepala Urusan tersebut dapat membantu kelancaran proses penyelenggaraan
pemerintahan desa.
c. Kepala Dusun (Kadus)
Kepala Dusun berkedudukan sebagai pelaksana tugas Kepala Desa dalam
wilayah kerjanya. Sesuai kedudukannya, Kepala Dusun mempunyai tugas pokok
menjalankan kegiatan pemerintahan desa dalam kepemimpinan Kepala Desa di
wilayah kerjanya. Di Desa Otan terdapat 5 (lima) Dusun.
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Desa Otan, Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang

Ketua BPD Kepala Desa


YAHYA H. T. HOLBALA YOS HUN

Sekretaris
APOLOS Y. UKAT

Kaur Pemb. Kaur Peme. Kaur Umum


MERII KIMAT DANI M. KILA TUSIMEATS LUIN

Dusun I Dusun II Dusun III Dusun IV Dusun V


G. Lasi M. A. L. Papa S. Lasi I. Pong Elia Ukat

Keterangan :
= Garis Konsultasi
----------------- = Garis Koordinasi
= Garis Komando
BAB III
URAIAN KEGIATAN
3.1. Identifkasi Masalah
Kegiatan KKN adalah salah satu wujud dari pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Universitas Nusa Cendana. Dalam kegiatan ini, pihak Universitas
mengirimkan sejumlah mahasiswa ke tengah-tengah masyarakat dengan tujuan untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat berdasarkan keilmuan yang telah
diperoleh atau dimiliki oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Mahasiswa peserta KKN tiba di desa Otan pada tanggal 13 Juli 2016 dan melakukan
observasi masalah selama 1 (satu) minggu sampai tanggal 20 Juli 2016. Observasi masalah
yang terdapat di desa Otan dilakukan dengan pengamatan dan menganalisis keadaan di desa,
wawancara kepada masyarakat maupun aparat desa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara langsung dengan aparat desa
maupun masyarakat ditemukan beberapa masalah yang terjadi antara lain :
Tabel 4. Identifikasi Permasalahan
Lokasi Sumber
No Permasalahan
(Dusun) dana
Kurangnya pemahaman masyarakat Desa Otan mengenai
sanitasi atau kebersihan area lingkungan tempat tinggal
seperti kebersihan MCK, pembuangan sampah, bak-bak air I, II, III,
1 yang dibiarkan terbuka. Hal ini yang dapat memicu Mahasiswa
IV, V
masyarakat bisa saja terserang wabah penyakit seperti diare,
TBC, malaria, dll
Berdasarkan hasil observasi didapati kondisi pantai Otan
yang cukup kotor di sepanjang pesisir pantai baik sampah Mahasiswa
2 dari laut maupun sampah plastik dan sampah lainnya dari III
dan Desa
para pengunjung pantai
Berdasarkan observasi belum terdapatnya papan/tanda
penunjuk arah ke dusun yang mana akan berpengaruh pada I, II, III,
3 Mahasiswa
orang baru yang akan berkunjung di Desa Otan IV, V
Setelah observasi ke SMA N 1 Semau dan wawancara,
bahwa di sekitar lokasi SMA kurangnya tanaman hijau yang Mahasiswa
4 I
ditanam sehingga suasana kelas sangat panas ditambah letak dan sekolah
sekolah yang dekat dengan pantai
Belum terdapatnya bak-bak sampah di setiap dusun Mahasiswa
I, II, III,
5 sehingga tidak adanya penampungan sampah yang teratur di dan
IV, V
setiap dusun, dengan hal lain pembuangan sampah yang Masyarakat
sembarangan dan keadaan sampah yang berserakan di
beberapa titik rawan
Setelah melakukan observasi dan wawancara selama kurang Mahasiswa
6 lebih 1 (satu) minggu didapati ada beberapa tempat yang II danj
lahan keringnya belum dimanfaatkan secara baik Masyarakat
Kurangnya kreatifitas dan inovasi dalam pemanfaatan bahan
lokal yang terdapat di Desa Otan untuk dijadikan suatu Mahasiswa
7 desain kreativitas yang menarik. Hal ini coba kami II dan
kembangkan dalam pembuatan gapura desa dalam Masyarakat
memperingati HUT RI ke-71

3.2. Pemilihan Prioritas Masalah


Pemilihan prioritas masalah didasarkan pada masalah yang ditemukan di desa Otan
dan dengan menggunakan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat dan Tenaga).
Analisis ini digunakan untuk menentukan skala prioritas program dengan menyesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa.
Analisis KUWAT meliputi:
1. Kesempatan : Ada kesempatan untuk menyelesaikan problem yang ada pada masyarakat
2. Uang : Lakukan program yang tidak membutuhkan banyak biaya
3. Waktu : Durasi waktu yang dibutuhkan tidak melebihi waktu lama KKN
4. Alat : Buatlah kegiatan /program kerja yang tidak membutuhkan alat yang mahal
5. Tenaga : Progam kerja yang dilakukan tidak membutuhkan tenaga ahli dan lain-lain
Setelah melakukan analisis KUWAT kami memilih masalah yang menjadi prioritas
dalam kegiatan KKN kami, yaitu:
Tabel 5. Prioritas Pemilihan Masalah
No. Permasalahan Alasan Pemilihan
Dengan adanya gapura 17 agustus dapat
Adanya perlombaan Gapura se-kecamatan membantu Desa Otan dalam mengikuti
1.
Semau perlombaan gapura antar desa di
Kecamatan Semau
Membantu menyukseskan program
Kurangnya tanaman hijau di lingkungan
2. Kecamatan Semau tanam paksa, paksa
SMA Negeri 1 Semau
tanam
Kurangnya kesadaran masyarakat Desa Membantu masyarakat untuk lebih
3.
Otan mengenai sanitasi lingkungan memahami tentang sanitasi lingkungan`
Belum adanya pemanfaatan pekarangan Membantu masyarakat dalam
4.
dengan baik memanfaatkan pekarangan yang ada
Memudahkan orang baru untuk
Belum adanya papan penunjuk arah setiap
5. mengetahui lokasi setiap dusun di Desa
jalan masuk ke dusun
Otan

4.3 Pelaksanaan Kegiatan Program Kelompok (K-1)


4.3.1 Rencana Program
Rencana program ini disusun berdasarkan dari pemilihan prioritas masalah yang
sudah ditetapkan. Adapun yang menjadi program kami adalah :
Tabel 5. Program Kelompok (K-1)
Waktu
No Nama Progam Bahan dan alat pelaksanaan Sumber dana
Minggu
Kayu, trikpleks, cat, Swadaya
Pembuatan Gapura Desa kuas, paku, kertas A4, Masyarakat,
1 4, 5
Otan alat print, palu, besi Mahasiswa,
gali, dan gergaji. Desa
Besi gali, tanaman,
Penghijauan lokasi SMA 1, 2, 3, 4, 5,
2 parang, ember, kayu, Mahasiswa
N 1 Semau 6, 7
paku, palu, tali rafia.
Penyuluhan mengenai
Laptop, materi, buku
3 sanitasi lingkungan pada 6, 7, 8 Mahasiswa
dan pulpen
masyarakat Otan
Parang, besi gali, daun
kelapa kering, kayu,
4 Pemanfaatan pekarangan ember, bibit kangkung, 2, 3, 4, 5, 6, 7 Mahasiswa
bibit bayam, bibit
sayur putih.
Skap, gergaji, kayu, Swadaya
Papan penunjuk arah
5 cat, kuas, besi gali, 6,7 masyarakat dan
pada desa
parang. Mahasiswa

4.3.2. Pelaksanaan Program


1. Pembuatan Gapura Desa Otan (75 Jam 30 menit)
Setelah mahasiswa melakukan observasi di Desa Otan dan wawancara pada kaur
aparatur desa maupun mengikuti rapat bersama masyarakat Desa Otan dinyatakan bahwa
setiap tahun dalam memperingati HUT Republik Indonesia akan diadakan berbagai
lomba antar desa se-kecamatan Semau, yang mana termasuk di dalamnya lomba
keindahan gapura desa.
Atas dasar hal tersebut mahasiswa membuat kegiatan/program untuk mendesain
gapura desa dengan pemanfaatan bahan-bahan lokal yang ada di Desa Otan untuk
dimaksimalkan dengan baik dan dengan kreatifitas yang tinggi demi menghasilkan
gapura yang menarik. Kegiatan ini bukan hanya dilaksanakan oleh mahasiswa KKN
Undana, namun dibantu dengan kerja sama dengan aparatur desa serta masyarakat desa.
Berhubungan dengan biaya/anggaran yang akan digunakan dalam proses
pengerjaan berdasarkan kesepakatan melalui hasil rapat bersama masyarakat dan aparatur
desa bahwa anggaran diperoleh dari swadaya masyarakat, bantuan desa serta swadaya
dari mahasiswa.
Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Konfirmasi
Setelah menetapkan rencana kerja mahasiswa melakuakan konfirmasi dengan
aparat pemerintah desa maupun masyarakat untuk penetapan waktu pelaksanaan
dari masing-masing pekerjaan yang direncanakan di atas.
b. Persiapan Alat dan Bahan
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipakai untuk
program kerja di atas, dalam persiapan ini mahasiswa melibatkan aparat desa dan
masyarakat untuk membantu memberikan alat-alat dan bahan-bahan yang akan
dipakai pada saat pelaksanaan.
c. Persiapan Sebelum Pelaksanaan
Pada tahap ini mahasiswa melakukan persiapan meliputi tempat/lokasi yang akan
dipakai untuk pembuatan gapura desa pada saat pelaksanaan, pembelian paku, cat,
kuas, pemotongan dan pengambilan kayu yang diberikan oleh masyarakat dan
aparat Desa.
d. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan sekitar Kantor Desa Otan, dengan
tanggal dan waktu yang sudah disepakati pada tahap konfirmasi. Dalam
pelaksanaan kegiatan mahasiswa melibatkan masyarakat untuk membantu
membuat program kerja meliputi, pengukuran kayu, pemotongan kayu,
pembuatan rangka gapura, pemasangan trikpleks tulisan nama Desa.
Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Pada tanggal 1 Agustus 2016 mahasiswa melakukan konfirmasi bersama
dengan aparat desa.
2. Tanggal 10 Agustus 2016 mahasiswa bersama masyarakat melakukan
pemotongan kayu untuk pembuatan gapura.
3. Tanggal 11, 12 Agustus 2016 mahasiswa bersama mulai bersama-sama
mengerjakan gapura.
4. Tanggal 13 Agustus 2016 mahasiswa bersama masyarakat membuat
kerangka gapura dari kayu .
5. Tanggal 14 Agustus 2016 mahasiswa bersama masyarakat mencari tripleks
dan memasang tripleks pada kerangka kayu gapura.
6. Pada tanggal 15 Agustus 2016 melakukan pengecatan pada tiang gapura dan
seluruh rangka gapura.
7. Pada tanggal 16 Agustus 2016 pembuatan huruf untuk ditulis pada gapura
dan membuat patokan kaki gapura sekaligus pengangkutan gapura dan
diletakkan.
Jumlah jam kerja efektif untuk program Pembuatan Gapura Desa Otan adalah
145 jam kerja.
e. Evaluasi
Setelah pelaksanaan kegiatan pembuatan gapura desa bersama masyarakat desa
Otan, mahasiswa melakukan evaluasi. Dalam evaluasi mahasiswa membahas menganai
keberhasilan dan hambatan selama pelaksanaan kegiatan program tersebut. Sedikit
hambatan yang dihadapi mahasiswa selama pelaksanaan adalah listrik yang mati dengan
jadwal yang tidak menentu sehingga mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan print
huruf untuk tulisan pada gapura. Di samping hambatan yang dialami namun kegiatan ini
bisa diselesaikan dengan baik karena keterlibatan dan dukungan dari masyarakat serta
aparat Desa dalam hal memberikan sumbangan pikiran mau alat-alat dan bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan dan pelaksanan kegiatan gapura Desa Otan.
f. Tujuan program
Adapun yang menjadi tujuan dari pembuatan dan pelaksanaan kegiatan kerja bakti
ini adalah untuk memberikan contoh pemikiran yang kreatif mengenai pemanfaatan
bahan-bahan lokal yang ada di Desa Otan dalam pembuatan suatu karya tangan yang
mana dalam hal ini ialah dalam pembuatan Gapura Desa yang menarik dan indah
walaupun hanya menggunakan bahan-bahan lokal yang terdapat di Desa Otan. Dan
keberhasilan kegiatan ini juga ditandai dengan Gapura Desa Otan dipilih menjadi juara 1
(satu) gapura terbaik se-Kecamatan Semau.
g. Dokumentasi

Gambar 1. Pengambilan Kayu Untuk Pengerjaan Gapura

Gambar 2. Pengerjaan Gapura Malam


Gambar 3. Pengerjaan Gapura Pada Siang Hari

Gambar 4. Hasil Kerja Gapura Desa Otan yang Hampir Selesai


2. Penghijauan Lokasi SMA N 1 Semau (54 Jam 5 menit)
Berdasrakan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa di Desa Otan, dapat dilihat bahwa
Desa Otan yang berada di pesisir pantai sehingga topografi atau kondisi tanah yang berbatu
karang hampir 80% sehingga hal mempengaruhi pertumbuhan pohon untuk penghijauan.
Karena seperti yang kita ketahui, penghijauan dapat memberikan banyak manfaat. Salah satu
manfaat yang sangat berdampak dan kelihatan yaitu dapat memberikan kesejukkan sendiri
bagi pengguna maupun pengunjung SMA N 1 Semau, dapat menjadi sumber daya alam yang
dapat dimanfaatkan bagi masyarakat Desa Otan dan dapat menjadi sumber oksigen untuk
Desa Otan.
Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan atau program ini untuk mengenalkan atau
memberitahu pentingnya penghijauan bagi masyarakat yang ada di Desa Otan lebih
khususnya bagi siswa-siswi di SMA N 1 Semau.
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
a. Tahap Konfirmasi
Pada tahap ini mahasiswa melakuakan koordinasi bersama Kepala Sekolah SMA N 1
Semau untuk bisa membantu mahasiswa dalam proses menjalankan program
penghijauan ini, dan masuk di dalamnya membicarakan mengenai waktu pelaksanaan
untuk program ini.
b. Tahap Persiapan Anakan
Persiapan Anakan dilakukan dengan cara mengambil anakan yang sudah dibagikan
oleh Camat Semau kepada masing-masing mahasiswa.
c. Persiapan Sebelum Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa melakukan persiapan yaitu mensurvei ulang lokasi untuk penanaman dan
mempersiapkan anakan serta alat seperti besi gali, ember, kayu, paku, palu dan tali
rafia.
d. Pelaksanaan Kegiatan
Pada tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengambilan anakan tumbuhan hijau
a. Tanggal 13 Juli 2016 pengambilan anakan tumbuhan hijau di kantor camat.
b. Tanggal 14 Agustus 2016 konfirmasi bersama bapak desa dan aparat desa
untuk meminta tempat untuk menanam tumbuhan hijau.
c. Tanggal 16 Juli 2016 perkenalan di SMA Negeri 1 Semau sekaligus meminta
lahan untuk menanam tumbuhan hijau.
d. Tanggal 18 Juli 2016 membawa anakan ke SMA Negeri 1 Semau untuk
ditanam.
e. Tanggal 19, 20, 21 Juli 2016 menanam anakan tumbuhan hijau di SMA Negeri
1 Semau
Jumlah jam kerja efektif untuk program Penghijauan adalah 54 Jam 5 menit
Kerja.
e. Dokumentasi

Gambar 1. Penggalian Lubang dan Pembuatan Pagar Keliling Untuk Anakan


Gambar 2. Penanaman Tumbuhan Hijau

Gambar 3. Penggalian Lubang Untuk Penanaman Tumbuhan Hijau


3. Penyuluhan Mengenai Sanitasi Lingkungan Kepada Masyarakat Otan (18 jam)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan mahasiswa bersama aparat
Desa Otan, banyak ditemukan keadaan lingkungan yang kurang sehat yaitu pembuangan
sampah yang tidak teratur, tidak adanya penutup-penutup tempat air yang mempercepat
tumbuh kembangnya nyamuk yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan
yang lebih khususnya yaitu keadaan MCK yang kurang bersih dan kurangnya perawatan yang
dilakukan oleh massyarakat.
Masalah ini cukup diabaikan oleh masyarakat padahal persoalan ini jika dibiarkan terus-
menerus akan memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan masyarakat. Berbagai
penyakit seperti diare, demam, malaria, bahkan TBC dan penyakit berbahaya lainnya dapat
menyerang masyarakat Desa Otan. Persoalan ini akan tambah berdapak buruk dikarenakan
jarak puskesmas yang cukup jauh karena berada di desa tetangga yaitu di Desa Uitao.
Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap yakni:
a. Tahap Observasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan dan wawancara kepada kepada
masyarakat dan kepala-kepala dusun untuk menentukan waktu dan tanggal pelaksanaan
program ini. Program ini dilaksanakan pada rumah-rumah warga yang telah dipilih
dengan titik rawan tertinggi. Kenapa tidak dilaksanakan secara umum/serentak pada
suatu tempat yang sudah ditentukan, dikarenakan sulit untuk dapat mengumpulkan semua
masyarakat Desa Otan sekaligus karena mereka disibukkan dengan kegiatan mereka
sebagai nelayan/petani kebun.
b. Tahap Konfirmasi Untuk Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Pada tahap ini mahasiswa melakukan konfirmasi kepada kepala Dusun I, II, III, IV dan V
mengenai waktu pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.
c. Tahap Persiapan materi
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan materi tentang pentingnya kebersihan
lingkungan sekitar agar tidak terserang wabah penyakit.
d. Tahap pelaksanaan
Berdasarkan hasil konfirmasi bersama dengan aparat desa/kepala dusun maka kegiatan
dilaksanakan pada tanggal dan waktu yang berbeda, yakni:
1. Konfirmasi dengan pemerintah desa dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016
pukul 16.30-17.00. WITA
2. Pembuatan dan print surat undangan dilaksanakan pada tanggal 24 April 2016
pukul 18.00-20.00 WITA.
3. Pengantaran surat undangan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016 pukul 07.00-
10.00 WITA.
4. Menjalankan undangan lisan dari rumah ke rumah dilaksanakan pada tangggal 25
Mei 2016 pukul 15.00-19.00 WITA.
5. Persiapan ruangan untuk kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 26 Mei
2016 pukul 16.00-18.00 WITA.
6. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada tanggal 27 Mei 2016 pukul 09.00-12.00
WITA.
Jumlah waktu yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah 18
jam dari awal persiapan sampai selesainya program ini.
Adapun yang menjadi hambatan selama pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini adalah
sulitnya mengumpulkan warga dan mencari warga pada siang hari jadi sosialisasi ini
terjadi pada malam hari di beberapa rumah warga.
Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai tujuan
baik bagi masayarakat, yakni: bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
e. Dokumentasi

Gambar 1. Sosialisasi Sanitasi Lingkungan di Rumah Bapak Zebulon Lasi


Gambar 2. Sosialisasi Sanitasi Lingkungan di Rumah Warga Dusun III

4. Pemanfaatan Pekarangan (42 Jam)


Berdasarkan observasi yang mahasiswa laksanakan pada minggu pertam di lokasi KKN
di Desa Otan, didapati ada beberapa lokasi yang belum dimanfaatkan oleh warga secara baik.
Beberapa lahan kering yang dibiarkan saja tidak terurus, padahal lahan ini bisa dimanfaatkan
untuk beberapa hal seperti tanam sayur-sayuran, lombok, bawang ataupun tomat.
Dengan adanya persoalan ini, kami berniat untuk melakukan penanaman beberapa sayur-
sayuran di antaranya sayur putih, kangkung dan bayam. Namun sebelum melakukan
penanaman mahasiswa akan melakukan pendekatan dengan pemilik lahan agar bisa
mendapat ijin untuk proses penanamannya.
Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap, yakni:
a. Tahap Observasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan pada lahan yang dipilih untuk
dikelolah dan selanjutnya melakukan pembicaraan dengan pemilik lahan serta
waktu pelaksanaan program ini.
b. Tahap Persiapan
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan dana untuk pembelian bibit sayuran
dan persiapan alat-alat untuk menggarap lahan tersebut.
c. Tahap Pelaksanaan
Berdasarakan hasil konfirmasi bersama dengan aparat desa maka kegiatan
dilaksanakan pada tanggal dan waktu yang berbeda, yakni:
1. Konfirmasi dilakukan pada tanggal 21 Juli 2016 untuk meminta lahan
melakukan penanaman sayur untuk pemanfaatan pekarangan.
2. Tanggal 22 Juli 2016 mulai mengerjakan lahan pada tempat yang ditentukan.
3. Tangagal 23 Juli 2016 melakukan penaman sayur kangkung, sayur putih dan
sayur bayam pada tempat yang telah disediakan.
4. Tanggal 24 Juli 2016 membuat rumah pada tempat sayur agar sayur tidak
terlalu kena sinar matahari .
Hambatan yang dihadapi ialah kurangnya sumber air tawar di sekitar lokasi
penanaman sehingga harus berjalan sedikit lebih jauh untuk bisa mendapatkan air
tawar untuk penyiram bibit sayur.
d. Dokumetasi

Gambar 1. Mempersiapkan Lahan untuk Menanam Sayur


Gambar 2. Penanaman Sayur

Gambar 3. Penanaman Bibit Sayur pada Lahan yang Sudah Disiapkan


Gambar 4. Hasil Sayur Kangkung pada Program Pemanfaatan Pekarangan

5. Papan Penunjuk Arah (47 jam)


Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa KKN tahun 2016 di desa
Otan yaitu belum terdapatnya keterangan-keterangan jalan atau penunjuk jalan yang terdapat
pada desa Otan.
Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Konfirmasi
Setelah menetapkan rencana program kerja, mahasiswa melakukan konfirmasi
dengan aparat pemerintah baik desa maupun kecamatan untuk penetapan waktu
pelaksanaan dari masing-masing program kerja yang direncanakan di atas.
b. Persiapan Alat dan Bahan
Pada tahap ini mahasiswa mempersiapkan alat dan bahan yang akan dipakai untuk
program kerja di atas, dalam persiapan ini mahasiswa melibatkan aparat desa dan
masyarakat untuk membantu memberikan alat-alat dan bahan-bahan yang akan
dipakai pada saat pelaksanaan.
c. Persiapan Sebelum Pelaksanaan
Pada tahap ini mahasiswa melakukan persiapan meliputi tempat/lokasi yang akan
dipakai untuk pembuatan pogram kerja ini.
d. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di setiap persimpangan sebagai arah penunjukan jalan agar
orang tidak sulit mencari.
Program ini dilaksanakan pada 5 dusun dengan uraian sebagai berikut:
1. Pada tanggal 26 Agustus 2016 konfirmasi bersama bapak desa dan aparat desa
untuk lokasi untuk menaruh tiang penunjukan arah
2. Pada tanggal 27 Agustus 2016 mempersiapkan segala bahan untuk membuat
papan penunjuk arah
3. Pada tanggal 29 Agustus 2016 membuat papan penunjuk arah
4. Pada tanggal 30 Agustus 2016 menanam papan penunjuk arah pada setiap tempat
yang telah ditentukan
e. Evaluasi
Setelah pelaksanaan kegiatan papan penunjuk arah di desa Otan, mahasiswa
melakukan evaluasi. Dalam evaluasi mahasiswa membahas mengenai keberhasilan
dan hambatan selama pelaksanaan program kegiatan papan penunjuk arah. Sedikit
hambatan yang dihadapi mahasiswa selama pelaksanaan adalah penggalian lubang
yang sulit karena banyak terdapat batu karang, sehingga menyita waktu berjam-jam
untuk menggalinya. Namun dengan tekad yang kuat akhirnya kegiatan ini berhasil.
f. Tujuan Program
Adapaun yang menjadi tujuan dari kegiatan ini yaitu membuat papan penunjukan
arah agar dapat mempermudah orang baru untuk mengetahui lokasi yang dicari dan
juga mempermudah orang mengetahui tempat.
g. Dokumentasi

Gambar 1. Penggalian Lubang untuk Penanaman Papan Penunjuk Arah

Gambar 2. Proses Pengerjaan Kayu untuk Papan Penunjuk Arah


Gambar 3. Proses Pengeringan Cat Papan Penunjuk Arah

Gambar 4. Penanaman Papan Penunjuk Arah


4.4 Pelaksanaan Kegiatan Program Individu (K-2)
Program individu (K-2) merupakan kegiatan dari masing-masing mahasiswa dalam
mengambil langkah guna mengatasi persoalan yang ditemui di lapangan. Kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan sebagai program individu adalah sesuai permintaaan masyarakat,
masalah yang diidentifikasi dan juga sesuai dengan basic ilmu dari masing-masing
mahasiswa. Setiap mahasiswa memiliki tiga masalah atau lebih yang dijadikan sebagai
program individu.
Adapun keseluruhan kegiatan individu yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai