NIM : 150722604173
Off : H
Profil Mojokerto
Kabupaten Mojokerto adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten
yang secara resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di Provinsi
Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Lamongan di utara, Kabupaten Gresik,
Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan di timur, Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta
Kabupaten Jombang di barat.
Pusat pemerintahan kabupaten Mojokerto dulu berada tepat di Kota Mojokerto, namun kini
banyak gedung dan kantor pemerintahan yang dipindahkan ke Kecamatan Mojosari sebelah timur kota
Mojokerto setelah Kota Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni 1918. Kabupaten Jombang dahulu juga
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto sebelum diberi kemandirian manjadi sebuah
Kabupaten sendiri pada tahun 1910. Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu wilayah yang masuk
dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbang Kertosusila.
Pemerintahan
- Bupati H. Mustofa Kamal Pasa, S.E.
- Wakil Bupati Dra. Hj. Choirun Nisa, M.Pd.
- DAU Rp. 3.832.266.682.000.-(2013)[1]
Populasi:
- Total 1.162.630 jiwa (2013)
- Kepadatan 1.199,4 jiwa/KM2
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Mojokerto
3. Topografi
Berdasarkan struktur tanahnya, wilayah Kabupaten Mojokerto cenderung cekung
ditengah-tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian selatan merupakan wilayah
pegunungan dengan kondisi tanah yang subur, yaitu meliputi Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang,
dan Jatirejo. Bagian tengah merupakan wilayah dataran sedang, sedangkan bagian utara
merupakan daerah perbukitan kapur yang cenderung kurang subur.
4. Tinggi dan Luas Daerah Menurut Kecamatan
Tinggi Rata-Rata
Luas Daerah*)
No. Kecamatan dari Permukaan
(Km2)
Laut (m)
1. Jatirejo 140 8.510,99
2. Gondang 240 11.337,42
3. Pacet 470 9.832,02
4. Trawas 600 6.594,29
5. Ngoro 120 6.902,95
6. Pungging 100 4.476,28
7. Kutorejo 170 4.629,53
8. Mojosari 100 3.044,38
9. Bangsal 60 2.373,70
10. Mojoanyar 54 2.479,67
11. Dlanggu 120 3.736,10
12. Puri 70 3.781,25
13. Trowulan 60 4.647,14
14. Sooko 64 2.497,32
15. Gedeg 36 2.662,46
16. Kemlagi 52 5.848,19
17. Jetis 60 6.065,33
18. Dawarblandong 75 8.127,95
Kab. Mojokerto 84 97.546,97
Keterangan :,mn
Sekitar 30% dari keseluruhan wilayah Kabupaten Mojokerto, tingkat kemiringan tanahnya
lebih dari 15 derajat, sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran sedang dengan tingkat
kemiringan kurang dari 15 derajat.
Pada umumnya tingkat ketinggian wilayah di Kabupaten Mojokerto rata-rata berada
kurang dari 500 meter diatas permukaan laut, dan hanya Kecamatan Pacet dan Trawas yang
merupakan daerah terluas yang memiliki daerah dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas
permukaan laut.
5. Ketinggian Lahan
Berdasarkan ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 15 sampai
dengan di atas 600 meter dari permukaan laut. Ketinggian lahan dari permukaan laut merupakan
salah satu faktor yang menentukan jenis peruntukannya, oleh karena itu ketinggian lahan
merupakan salah satu penentu dalam menetapkan wilayah tanah usaha. Luas daerah berdasarkan
ketinggian tempat adalah sebagai berikut,
Luas Lahan Berdasarkan Ketinggian:
Luas
No. Ketinggian Tempat (meter)
Ha %
1. 0 – 500 90.952,68 93,24
c.Transportasi
Di wilayah Kabupaten maupun Kota Mojokerto transportasi paling umum adalah kendaraan
pribadi yaitu Motor dan Mobil. Dulu sebelum banyak pengguna kendaraan pribadi, Mojokerto tergantung
sekali dengan kendaraan Angkutan Kota yang keliling Kabupaten Mojokerto dari Kecamatan
Dawarblandong ke Kota Mojokerto lalu ke Mojosari dan ke Ngoro. Namun kini pengguna kendaraan
pribadi membludak di Mojokerto yang mengakibatkan tidak terurusnya terminal-terminal Angkutan Kota
di Mojokerto.
Transportasi di Mojokerto
Terminal Lespadangan di Kecamatan Gedeg melayani Line ke Kemlagi, Dawarblandong, Jetis dan ke
terminal Kertajaya di Kota Mojokerto.
Terminal Kertajaya di Kota Mojokerto melayani Line ke Terminal Lespadangan dan Terminal Mojosari.
Terminal ini adalah salah satu terminal tersibuk di Jawa Timur karena merupakan jalur antar kota di Jawa
Timur.
Terminal Mojosari di Mojosari melayani rute Line di kawasan kabupaten Mojokerto bagian selatan.
Stasiun Mojokerto adalah Stasiun satu-satunya di Mojokerto yang terletak di Kota Mojokerto. Stasiun ini
tampak selalu ramai penumpang karena efektif dan cepat saat menuju kota-kota di Jawa Timur seperti
Surabaya, Madiun, Malang, dll karena jalur Busway di Jawa Timur relatif padat.
D. Pariwisata
Kabupaten Mojokerto memiliki sejumlah obyek wisata menarik. Mulai dari Kabupaten Mojokerto
bagian Utara, ada Kecamatan Kemlagi terdapat wisata yang cukup banyak dikunjungi yaitu Waduk
Tanjungan yang terdapat di desa Tanjungan, Kemlagi. Kemudian di Kecamatan Jetis ada Watu Blorok
yang konon dulu saat pembangunan jalan, ada sebuah batu yang cukup besar yang akan dipindahkan
karena berada pada tengah pembangunan jalan, namun esok harinya batu tersebut kembali ke posisi
semula saat sebelum dipindahkan, namun wisata ini sekarang sepi pengunjungnya karena perawatan yang
kurang. Ada pula wisata di bantaran sungai Brantas yang biasanya digunakan untuk event-event besar
seperti Lomba Dayung, Lomba Layang-layang, dan lain-lain.
Di kecamatan trowulan, yang pernah menjadi pusat Kerajaan Majapahit. Ini terlihat dari banyaknya
sisa peninggalan sejarah kerajaan tersebut yang dijumpai di sana. Trowulan adalah daya tarik utama
wisata sejarah di kabupaten ini, karena terdapat puluhan candi peninggalan Kerajaan Majapahit, makam
raja-raja Majapahit, serta Pendopo Agung yang diperkirakan berada tepat di pusat istana Majapahit, candi
yang terdapat di kecamatan ini antara lain Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, Candi Brahu, Candi Gentong,
Candi Wringin Lawang, dan masih banyak Candi lain yang ditemukan. Situs Trowulan merupakan satu-
satunya situs perkotaan masa klasik di Indonesia. Situs yang luasnya 11 km x 9 km, cakupannya meliputi
wilayah kecamatan Trowulan dan Sooko di kabupaten Mojokerto. Situs bekas kota kerajaan Mojapahit
ini dibangun di sebuah dataran yang merupakan ujung penghabisan dari tiga jajaran gunung
Penanggungan, Welirang dan Anjasmara, sedangkan kondisi geografis daerah Trowulan mempunyai
kesesuaian lahan sebagai daerah pemukiman. Hal ini didukung oleh antara lain topografi yang landai dan
air tanah yang relatif dangkal. Sebagai bekas kota, di situs Trowulan dapat dijumpai ratusan ribu
peninggalan arkeologis yang berada dibawah maupun di permukaan tanah yang berupa; artefak, ekofak
serta fitur.
1. 2. 3.
3. 4...
5. 6.
7. 8.
9. 10.
11. 12.
Keterangan:
Gambar Keterangan
No.
1. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, Tempat pelestarian berbagai
peninggalan zaman purbakala yang terletak di Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
2. Situs Kedaton Mojokertoyang lokasinya berada di Dusun Kedaton, Sentonorejo,
Kecamatan Trowulan. Di sana, anda akan melihat suatu kompleks yang berisi sisa
bangunan kuno yang terbuat dari batu bata merah yang diduga merupakan sisa bangunan
dari abad ke-13 dan peninggalan Kerajaan Majapahit.
3. Candi Bajang Ratu, terletak di Kecamatan Trowulan.Desa Temon
4. Makam Troloyo menyimpan banyak sejarah masa lampau yang sampai saat ini masih
menjadi salah satu destinasi obyek wisata bersejarah yang layak dikunjungi dan berhasil
menciptakan daya tarik tersendiri bagi siapapun yang mengunjunginya. Makam ini berada
di Kecamatan Trowulan wilayah Sentonorejo yang sering dijadikan tempat wisata berziarah
oleh masyarakat ataupun wisatawan.
5. Candi Brahu Desa Bejijong Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto
6. Candi Tikus, terletak di Kecamatan Trowulan.Desa Temon
7. Candi Wringin Lawang yang ada di Desa Jati Pasar
8. Kolam Segaran yang memiliki ukuran sangat besar sehingga dianggap sebagai salah satu
simbol atau bukti kejayaan Kraton Majapahit pada masa itu. Bahkan sampai saat ini, Kolam
Segaran yang ada di Desa Segaran dianggap sebagai kolam kuno terbesar yang ada di
Indonesia.
9. Mahavihara Majapahit, memiliki ukuran yang besar dan menjadi patung budha tidur
berwarna emas terbesar ketiga di dunia. Terletak di Desa Bejijong, Mojokerto
10. Pendopo Agung Trowulan yang ada di Desa Temon
11. Museum Trowulantepatnya ada di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan. Ada berbagai
koleksi peninggalan Kerajaan Majapahit secara lengkap, ada juga koleksi kerajaan lainnya
seperti Kerajaan Kahuripan, Kediri dan Singasari
Kawasan pegunungan di kecamatan Pacet dan Kecamatan Trawas di selatan juga merupakan kawasan
wisata andalan Kabupaten Mojokerto karena pemandangan yang sangat bagus dan hawa sejuk
pegunungan yang dirasa sangat nyaman, di antaranya ada Wisata Arung Jeram dan Lokasi Outbound
Training OBECH Wilderness Experience, Pemandian Air Panas di Padusan, Air terjun yang banyak
antaranya Air terjun Coban Canggu, Air terjun Grenjengan, Air terjun Watu Ulo, dll, juga vila-vila
peristirahatan di Pacet dan Trawas.
1. 2.
3. 4.
Gambar Keterangan
No.
1. Air Terjun Coban Canggu sebagai salah satu destinasi wisata. Lokasi wisata alam ini terletak
di Kecamatan Pacet, persisnya berada di Desa Padusan. Di wilayah tersebut terdapat vila-vila
atau penginapan bagi wisatawan.
2. Pemandian Ubalan letaknya berada di Desa Padusan
3. Air Terjun Dlundung Desa Kemloko di Kecamatan Trawas,
4. Candi Jalatunda, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
1. Pendidikan
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti
pendidikan dasar (Pasal 6 UU No. 20 tahun 2003). Berdasarkan hasil SP2010, persentase
penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak sekolah sebesar 1,10 persen dan yang tidak sekolah lagi
sebesar 3,74 persen.
Ukuran atau indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) terkait dengan
pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan angka Melek Huruf (AMH). Berdasarkan
hasil SP2010, presentase penduduk 5 tahun yang berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat
sebesar 45,15 persen. Ini menunjukkan bahwa kualitas SDM menurut tingkat pendidikan
formalnya relatif masih rendah. AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 92,86 persen
yang berarti dari setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 93 orang yang melek huruf.
6. Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi (angkatan kerja) di Kabupaten Mojokerto
berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 (SP2010) adalah 500.284 orang, yang terdiri dari
318.921 laki-laki dan 181.363 perempuan. Dari jumlah tersebut, jumlah yang bekerja adalah
487.850 orang dan pencari kerja sebesar 12.434 orang. Dengan jumlah penduduk 15 tahun ke atas
sebanyak 769.544 jiwa, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di kabupaten Mojokerto adalah
65,06%, dimana TPAK laki-laki adalah 83,79% dan TPAK perempuan sebesar 46,70%. Tingkat
pengangguran Terbuka (TPT) yang menggambarkan persentase penganggur terhadap total
angkatan kerja adlah 2,49%, dimana TPT laki-laki adalah 1,9%, sedangkan TPT perempuan
adalah 3,5%.
7. Kesulitan Fungsional
Hasil SP2010 tidak dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penyandang disabilitas
karena perbedaan konsep dan definisi antara SP2010 dan Kementrian Sosial. pendekatan tingkat
kesulitan yang dialami oleh penduduk digunakan sebagai proksi mendapatkan informasi
penyandang disabilitas.
Seseorang dapat memiliki satu atau lebih jenis kesulitan dengan derajat kesulitan ringan
atau parah. Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas di kabupaten Mojokerto yang memiliki
kesulitan, baik ringan maupun parah, dengan jenis kesulitan penglihatan sebesar 2,62%, kesulitan
pendengaran sebesar 1,45%, kesulitan berjalan atau naik tangga sebesar 1,64%, kesulitan
mengingat/berkonsentrasi atau berkomunikasi dengan orang lain sebesar 1,41% dan yang
memiliki kesulitan mengurus diri sendiri sebesar 1,02%.
Pemerintahan:
Camat: Drs. Langgeng Ismanto, M.Si
Pacet adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Kecamatan ini berbatasan dengan
Kecamatan Trawas di sebelah timur, Kecamatan Kutorejo di sebelah utara, Kecamatan Gondang di
sebelah barat, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Wilayah Pacet berada di kaki dan lereng Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan dengan
ketinggian rata-rata 600 meter di atas permukaan laut. Hal tersebut menempatkan Pacet sebagai salah satu
daerah wisata yang diperhitungkan di Jawa Timur. Pemandian air panas, kolam renang, dan arung jeram
dapat ditemukan di daerah ini. Air terjun dan wana wisata merupakan pilihan lain bagi penikmat
panorama alam yang sejuk dan bebas polusi.
Pacet selain sebagai daerah wisata juga merupakan daerah pertanian yang sangat subur karena
terletak di antara tiga gunung berapi. Pacet pernah menjadi salah satu daerah penghasil bawang putih
terbesar di Jawa Timur setelah Batu.
Contoh daerah pertanian di wilayah Pacet:
Sativa Sanggraloka Pacet Hotel merupakan sebuah boutique resort yang berlokasi di kawasan wisata
Pacet dengan ketinggian 450 m di atas permukaan air laut. Sativa Sanggraloka Pacet Hotel dibangun
sejak tahun 1996 diatas area dengan luas 21 hektar, dengan latar belakang keindahan panorama
pegunungan Welirang yang memukau dan juga menjadi Icon di area Pacet.
Sebagai boutique resort satu-satunya yang ada di Kabupaten Mojokerto, Sativa Sanggraloka Pacet
Hotel dilengkapi dengan interior mewah dan nyaman yang bertaraf internasional. satu hal yang menjadi
kebanggaan dan sekaligus menjadi keunikan dari Sativa Sanggraloka Pacet Hotel yaitu nuansa kebesaran
kerajaan Majapahit yang pernah jaya di bumi nusantara manjadi inspirasi konsep hotel ini. Hal ini
memperlihatkan sebuah upaya globalizing the local (mengglobalkan yang lokal) secara nyata dalam
rangka menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Tercermin secara detail di-interior maupun
eksteriornya yang tertata secara apik dengan menggabungkan nuansa tradisional dan modern. Beberapa
replika candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang dapat di temui di setiap sudut area hotel.
Nuansa kebesaran Kerajaan Majapahit begitu kental hingga ke penamaan setiap bangunan yang
ada di Sativa Sanggraloka Pacet Hotel. Apalagi ditambah dengan seikat Oryza Sativa (atau yang dalam
Bahasa Indonesia disebut dengan padi) yang dilengkapi sebuah jagung yang menghiasi hampir seluruh
kamar dan pilar yang ada di Sativa Sanggraloka Pacet Hotel. Hal ini disebabkan pada masa Kerajaan
Majapahit dahulu, padi dan jagung dianggap sebagai simbol kesejahteraan. Di samping itu, kawasan hotel
yang hijau dan asri juga dihiasi dengan pohon buah maja, buah yang menjadi cikal bakal Kerajaan
Majapahit. Sehingga dapat dikatakan tempat ini memang sangat tepat untuk mengenang masa kejayaan
Kerajaan Majapahit.
Sativa Sanggraloka Pacet Hotel memiliki 50 cottages dan 2 Presidential suites dan fasilitas
penunjang yang dapat membuat lebih betah bagi setiap tamu yang tinggal di Sativa Sanggraloka Pacet
Hotel, seperti Restoran Dewi Sri, 5 ruang pertemuan, 2 kolam renang, perpustakaan Prapanca, fasilitas
kebugaran dan olahraga, ruang bermain khusus untuk anak-anak, ruang baca, ruang karaoke, lapangan
tenis, lapangan basket, Jogging Track, Wireless Broadband Internet yang mudah diakses, serta tidak
ketinggalan taman TOGA yang menjadi bahan utama pengobatan alami/tradisional, Untuk para tamu
yang ingin membawa pulang tanaman TOGA ini, mereka tidak perlu khawatir karena pihak hotel juga
menjual tanaman obat keluarga tersebut.
Dengan demikian, para tamu Sativa Sanggraloka Pacet Hotel tidak hanya akan dimanjakan
dengan fasilitas hotel yang eksklusif, tetapi juga mendapatkan edukasi tentang lingkungan, penyemaian
daun/bunga potong berikut media olahan sederhana, pelestarian budaya lokal, serta peresapan nilai-nilai
historis yang ditinggalkan oleh Kerajaan Majapahit. Pengalaman mengagumkan tersebut hanya dapat
diperoleh di Hotel Sativa Sanggraloka-Pacet, Jl. Raya Pacet Km. 3 Pacet-Mojokerto. Tidak hanya hotel
Sativa, tapi masih banyak juga hotel atau pun villa di daerah Pacet. Karena lokasi yang strategis untuk
wisatawan menginap di daerah pariwisata Pacet.
Desa Sumberkembar, Kec. Pacet Kab.Mojokerto
Dengan kondisi alam yang masih alami, memiliki bentang lahan yang relatif datar dan terjal dengan lahan
terbuka yang umumnya adalah persawahan. Kondisi fisik dari desa Sumberkembar sangat jauh berbeda
dari pusat kabupaten Mojokerto, dimana lahan yang ada masih didominasi oleh lahan terbuka yang
dimanfaatkan sebagai sektor pertanian dengan komoditas yang cocok dengan kondisi tanah yang masih
bisa disebut sebagai kaki gunung Welirang. Topografi yang sangat menonjol terletak pada perbatasan
dusun Sumberkembar dan Sumbersuko, walaupun infrastruktur yang dibangun sudah menggunakan aspal,
untuk menuju dusun Sumbersuko harus melewati jalan yang tingkat ketinggiannya bisa diperkirakan
sampai 75 derajat. Akibatnya, persawahan yang ada diantara jalan umum memiliki tingkat ketinggian
yang curam sehingga cukup menyulitkan warga dalam pengolahan lahan dan pengairannya walaupun alat
persawahan sudah dapat dibilang cukup modern dengan memanfaatkan traktor dan mesin penggiling padi.
Dari kondisi fisik yang ada, dapat dilihat bahwa mata pencaharian yang mendominasi dan paling utama
pada kawasan desa Sumberkembar adalah pertanian, dimana hampir setiap keluarga memiliki lahan
pertanian. Terdapat juga berbagai Home Industry yang juga cukup maju jika dilihat pada jangkauan
pendistribusiannya, tepatnya pada dusun Sumbersono. Produk yang dihasilkan yaitu keripik yang
harganya cukup terjangkau yaitu Rp 2.500 dari berbagai komoditas berupa umbi-umbian (ketela, singkong,
talas) yang ditanam pada wilayah itu sendiri. Pekerja yang ada meliputi anggota keluarga dan tetangga-
tetangga yang sebagian besar adalah ibu-ibu rumahtangga menjadikan home industry ini sebagai kerja
sampingan selain pertanian sebagai mata pencaharian pokok. Terdapat dua sumber mata air pada desa
tersebut, yang biasanya difungsikan oleh warga sebagai tempat mencuci baju, mandi dan mendapatkan air.
Untuk kebutuhan air itu sendiri, hampir disetiap rumah warga desa Sumberkembar terpasang PDAM
yang bersumber pada mata air di Desa Jubel, sebelah utara dari Kecamatan Pacet. Untuk mengairi ladang
dan persawahan, masyarakat sekitar biasa memanfaatkan air sungai yang cukup deras di hari-hari tertentu,
Karena sistem pengairan di desa tersebut mnggunakan sistem bergilir guna untuk membagi dengan adil
jatah air untuk lahan persawahan.
Bentanglahan yang cukup terjal berada pada dusun Sumbersuko, sebelah timur dusun Sumberkembar,
dimana medan yang dilewati memiliki sudut kurang dari 90o. Akibatnya, bentuk persawahan terlihat
bertingkat dan cukup mempersulit penduduk dalam pengolahan lahan dan pengairannya. Alat persawahan
sudah dapat dibilang cukup modern dengan memanfaatkan traktor dan mesin penggiling padi.
Dari keadaan masyarakat yang mayoritas adalah petani, desa sumberkembar juga memiliki rumah
industri, tepatnya pada dusun Sumbersono, industri disini juga memanfaatkan produk hasil panen dari
persawahan, seperti umbi-umbian (ketela, singkong, talas) yang dijadikan sebagai keripik. Dengan
mempekerjakan anggota keluarga itu sendiri, tetangga maupun masyarakat setempat, industri rumahan ini
sudah cukup berkembang, karena jika dilihat dari distribusinya sudah mencapai luar kabupaten. Hal ini
dapat menjadi ciri khas wilayah tersebut.
Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa Wilayah kabupaten Mojokerto mayoritas adalah
pedesaan. Yang memiliki berbagai macam mata pencaharian tergantung dengan kondisi geografis dan
persebarannya. Pada pusat kabupaten itu sendiri terdapat Kecamatan Trowulan yang dikenal sebagai
tempat bersejarah kerajaan Majapahit yang dijadikan sebagai tempat pariwisata. Terdapat pula industri
Pusat Perkulakan Sepatu Trowulan, selain itu, kegiatan industri juga dapat dijumpai di Kecamatan Ngoro
yaitu Ngoro Industri Park (NIP). Dan untuk bentang alam yang masih alami, seperti di Kecamatan Pacet
dengan banyaknya lahan terbuka seperti alam pegunungan dan pertanian juga terdapat daerah pariwisata
seperti Air Panas dan Ubalan di Padusan, Pacet Mini Park di desa Warugunung, Air Terjun Cobancanggu
dan Air Panas di Sendi, sehingga daerah Pacet banyak dijumpai penginapan seperti hotel atau pun villa
untuk wisatawan. Keadaan dan mata pencaharian masyarakat pun relative banyak, dari Petani, buruh
pabrik dan wiraswasta, tergantung potensi yang dapat dihasilkan dari wilayah tersebut.