Anda di halaman 1dari 14

Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai

Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas


Kabupaten Cianjur

ANALISIS DAYA DUKUNG WISATA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG FUNGSI


KONSERVASI DAN WISATA DI KEBUN RAYA CIBODAS KABUPATEN CIANJUR

TOURISM CARRYING CAPACITY ANALYSIS AS AN EFFORT TO SUPPORT


CONSERVATION AND TOURISM FUNCTIONS IN CIBODAS BOTANIC GARDENS
CIANJUR REGENCY

Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria


Alumni Prodi. Man. Resort & Leisure
Dosen Prodi. Man. Resort & Leisure
email: egi_sasmita@yahoo.com
darsiharjo@yahoo.com
frahmafitria@upi.edu

ABSTRAK
Salah satu kawasan konservasi tumbuhan secara ex-situ adalah Kebun Raya Cibodas yang
merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Cianjur. Sebagai kawasan
konservasi dan wisata, pengelola Kebun Raya Cibodas harus dapat menyelaraskan fungsi
konservasi dan wisata ini, dimana wisatawan dapat berwisata dengan nyaman dan pelestarian
tumbuhan dapat berjalan dengan baik, jangan sampai jumlah pengunjung melebihi kapasitas
daya dukung, karena dapat berakibat pada rusaknya lingkungan konservasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai daya dukung wisata Kebun Raya Cibodas, yaitu
jumlah maksimum wisatawan yang dapat ditampung oleh Kebun Raya Cibodas dengan
mempertimbangkan aspek fisik, lingkungan serta manajemennya. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan teknik pengolahan data menggunakan
metode Cifuentes, yakni dengan menghitung daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil
(RCC) dan daya dukung efektif (ECC). Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan nilai
daya dukung fisik adalah 7.148, daya dukung riil sebesar 593 dan daya dukung efektif sebesar
549. Maka dengan nilai PCC > RCC > ECC, menunjukan bahwa daya dukung wisata di
Kebun Raya Cibodas saat ini baik. Namun, secara aktual ketika peak season daya dukung riil
Kebun Raya Cibodas telah melampaui batas dengan jumlah kunjungan dalam sehari sebesar
17.000 wisatawan, dan ketika low season daya dukung riil belum terlampaui dengan jumlah
409 wisatawan.
Kata kunci: daya dukung wisata, kebun raya

ABSTRACT
One of ex-situ plant conservation in Indonesia is Cibodas Botanic Gardens which is one of
the leading tourist destinations in Cianjur Regency. As a conservation area and tourist
destination, Management of Cibodas Botanic Gardens should be able to harmonize the
function of conservation and tourism, where tourists can travel comfortably and preservation
of plants can run well, if the carrying capacity is over it will affected to the quality of tourism
and environment too. The purpose of this study was to determine the value of Cibodas Botanic
Gardens tourism carrying capacity, it is the maximum of tourists that can be accommodated
by Cibodas Botanic Gardens with considered physical, ecological, and management aspects.
The method used is descriptive research method and for data processing used method of
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

Cifuentes, by calculating the physical carrying capacity (PCC), the real carrying capacity
(RCC) and the effective carrying capacity (ECC). Based on the research results obtained
physical carrying capacity is 7,148, the real carrying capacity is 593 and the effective
carrying capacity is 549. So with the value of PCC > RCC > ECC, shows that tourism
carrying capacity in Cibodas Botanic Gardens run well. However, actually when the peak
season, real carrying capacity of Cibodas Botanic Gardens have exceeded, with the number
of visits a day is 17.000 tourist, and when low season the real carrying capacity has not been
exceeded by 409 tourist.
Keyword: tourism carrying capacity, botanical garden’

Kabupaten Cianjur merupakan salah Tjibodas (Kebun Pegunungan Cibodas).


satu kabupaten yang memiliki potensi Pada awalnya dimaksudkan sebagai tempat
wisata yang cukup besar, mulai dari aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar
pegunungan, sawah, budaya hingga pantai. negeri yang mempunyai nilai penting dan
Salah satu daya tarik wisata unggulan ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah
Kabupaten Cianjur adalah Kebun Raya Pohon Kina (Cinchona calisaya).
Cibodas berdasarkan jumlah kunjungan. Kemudian berkembang menjadi bagian
Tabel 1 memperlihatkan jumlah kunjungan dari Kebun Raya Bogor dengan nama
wisatawan tahun 2012 ke daya tarik wisata Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Pada
yang dikelola oleh pemerintah Kabupaten tahun 2003 status Kebun Raya Cibodas
Cianjur. menjadi lebih mandiri sebagai Unit
Tabel 1 Pelaksana Teknis Balai Konservasi
Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Tumbuhan Kebun Raya Cibodas. Kebun
Kabupaten Cianjur Tahun 2013 Raya Cibodas berada pada ketinggian
Berdasarkan Pos Retribusi 1.300-1.425 meter di atas permukaan laut
Jumlah dengan luas 120 hektar. (Kebun Raya
No Nama Objek Wisata
Pengunjung Cibodas, 2014).
1 Kebun Raya Cibodas 381.039 Kegiatan wisata di Kebun Raya
2 Jangari/Calincing 35.922 Cibodas dapat dikategorikan sebagai
3 Pantai Jayanti 15.875 ekowisata, yakni kegiatan wisata yang
4 Makam Cikundul 28.495 menaruh perhatian besar terhadap
5 Gunung Padang 11.368 pelestarian sumber daya yang ada
6 The Jhon’s 195.554 dikawasan Kebun Raya Cibodas yang
Jumlah 668.253
dikunjungi ratusan ribu wisatawan
Sumber: Informasi Layanan pertahunnya. Kunjungan wisatawan ke
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kab. Kebun Raya Cibodas selama lima tahun
Cianjur Tahun 2013 terakhir tidak tetap atau fluktuatif. Data
Berdasarkan tabel 1, jumlah jumlah kunjungan wisatawan ke Kebun
kunjungan wisatawan ke daya tarik wisata Raya Cibodas dari tahun 2009 sampai
yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel 2.
Cianjur berdasarkan pos pajak retribusi
adalah sebanyak 668.253 wisatawan
dengan jumlah wisatawan yang paling
banyak adalah wisatawan yang
mengunjungi Kebun Raya Cibodas
sebanyak 381.039 wisatawan.
Kebun Raya Cibodas didirikan pada
tanggal 11 April 1852 oleh Johannes Ellias
Teijsmann, dengan nama Bergtuin te
Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai
Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur

Tabel 2 Tabel 3
Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Jumlah Koleksi dan Tumbuhan Mati di
Kebun Raya Cibodas Tahun 2009-2013 Kebun Raya Cibodas
Berdasarkan Tiket Terjual No Tahun Jumlah Jumlah
No Tahun Jumlah Koleksi Mati Koleksi
1 2009 481.936 1 2011 61 10.792
2 2012 212 12.923
2 2010 453.790
Total 272 23.715
3 2011 510.653 Sumber: Kebun Raya Cibodas, 2014
4 2012 603.279
Dalam hal pariwisata, Kebun Raya
5 2013 474.727
Cibodas dikelola agar dapat memberikan
Sumber: Unit Jasa dan Informasi Kebun manfaat bagi wisatawan untuk menikmati
Raya Cibodas, 2014 keindahan, kesejukan dan kenyamanan
berwisata alam berada di kaki Gunung
Berdasarkan tabel 2, jumlah
Gede Pangrango tanpa merusak alam dan
pengunjung tertinggi adalah pada tahun
ekosistem yang ada didalamnya. Untuk
2012 sebanyak 603.279 wisatawan dan
sebuah kawasan konservasi seperti Kebun
yang terendah terjadi pada tahun 2010
Raya Cibodas ini yang menawarkan daya
sebanyak 453.790. Selain itu, terjadi
tarik alam. Agar tetap dapat dikunjungi
penurunan yang cukup drastis yakni dari
wisatawan maka haruslah menjaga
603.279 pada tahun 2012 menjadi 474.727
kelestarian ekosistem yang ada
wisatawan pada tahun 2013.
didalamnya. Aktivitas di lokasi wisata
Pada tahun 2011, Kebun Raya
alam akan menciptakan hubungan timbal
Cibodas memiliki 10.792 koleksi tanaman,
balik antara pelaku wisata (wisatawan,
700 jenis koleksi bill, dan 4.852 koleksi
pengelola dan masyarakat lokal) dengan
herbarium. Koleksi tanaman di Kebun
ekosistemnya (Siswantoro, 2012: 2).
Raya Cibodas-LIPI terbagi menjadi dua
Hubungan ini akan saling memberi
koleksi, yaitu koleksi di kebun dan koleksi
dampak positif ketika para pelaku wisata
di rumah kaca. Koleksi tanaman di rumah
mendapatkan manfaat berwisata
kaca terdiri dari Anggrek (320 jenis), alam/rekreasi dan ketika areal wisata tidak
Kaktus (289 jenis) dan Sukulen (169 jenis),
mengalami ganguan atau kerusakan secara
dan tumbuhan liar di dalam kebun.
ekologis. Jumlah wisatawan yang telah
Sedangkan koleksi tanaman di kebun
melampaui kapasitas daya tampungnya,
berjumlah 1.014 jenis, di antaranya
dapat mengakibatkan dampak negatif
tanaman khas dan menarik, seperti Pohon
untuk wisatawan dan juga lingkungan
Kina (Cinchona calisaya) (Disparbud
yakni dengan rusaknya lingkungan yang
Provinsi Jawa Barat, 2011). Sepanjang
menjadi daya tarik sehingga wisatawan
tahun 2011, jumlah koleksi tanaman mati
tidak memperoleh kenyamanan dalam
hanya sebanyak 61 spesimen, namun
berwisata.
sepanjang tahun 2012 jumlah koleksi Salah satu pertimbangan agar
tanaman mati meningkat tajam yakni lingkungan kawasan wisata tidak
sebanyak 212 spesimen. Jumlah kekayaan mengalami kerusakan adalah mengetahui
koleksi tumbuhan Kebun Raya Cibodas daya dukung wisatanya. Daya dukung
adalah sebanyak 12.923 spesimen. wisata adalah jumlah maksimum orang
yang boleh mengunjungi satu tempat
wisata pada saat bersamaan tanpa
menyebabkan kerusakan lingkungan fisik,
ekonomi dan sosial budaya dan penurunan
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

kualitas yang merugikan bagi kepuasan Adapun tujuan penelitian mengenai


wisatawan (Livina dalam Siswantoro dkk, analisis daya dukung wisata Kebun Raya
2012: 101). Seperti yang diungkapkan oleh Cibodas sebagai daya tarik wisata alam
Lucyanti dkk. (2013: 233) bahwa daya adalah sebagai berikut:
dukung lingkungan dapat menentukan 1. Menganalisis daya dukung fisik di
kualitas kepuasan dan kenyamanan Kebun Raya Cibodas.
pengunjung dalam menikmati aktivitas 2. Menganalisis daya dukung riil di
wisata di area wisata yang dikunjungi. Hal Kebun Raya Cibodas.
ini dikarenakan daya dukung lingkungan 3. Menganalisis daya dukung efektif di
daya tarik wisata berkaitan erat dengan Kebun Raya Cibodas.
jumlah wisatawan yang datang 4. Menganalisis daya dukung wisata di
mengunjungi daya tarik wisata tersebut. Kebun Raya Cibodas.
Apabila daya dukung wisata terlampaui Daya dukung wisata adalah jumlah
maka dapat mengurangi kenyamanan dan maksimum orang yang boleh mengunjungi
kepuasan wisatawan karena banyaknya satu tempat wisata pada saat bersamaan
wisatawan.
tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan
Kebun Raya Cibodas sebagai kawasan fisik, ekonomi dan sosial budaya dan
ekowisata harus tetap mempertahankan
penurunan kualitas yang merugikan bagi
keunggulan lingkungan alamnya sebagai
kepuasan wisatawan (Livina dalam
daya tarik utama. Maka perlu diketahui
Siswantoro dkk, 2012: 101). Dalam hal ini
seberapa banyak wisatawan yang dapat
ditekankan pada pengontrolan jumlah
ditampung oleh Kebun Raya Cibodas agar kunjungan wisatawan di suatu kawasan
kegiatan wisata dan juga kegiatan
wisata sehingga kawasan wisata tersebut
konservasi yang ada dapat berjalan dengan tidak rusak baik dalam hal lingkungan
baik dengan mempertimbangkan aspek maupun fasilitas karena banyaknya
fisiknya (luas kawasan), aspek ekologi wisatawan.
yakni lingkungannya dan juga Menurut Eagle dan McColl dalam
mepertimbangkan aspek manajerialnya. Damanik dan Weber (2006: 59) daya
Seperti yang diungkapkan oleh Sayan & dukung wisata adalah jumlah pengunjung
Atik (2011: 69) untuk menentukan daya
dan infrastruktur wisata yang dapat
dukung wisata dapat menggunakan metode ditampung dalam suatu kawasan tanpa
cifuentes dengan menghitung tiga jenis
mengurangi mutu biofisik dan daya tarik
daya dukung yakni daya dukung fisik (luas wisata. Menurut Wolters dalam Wearing
wilayah), daya dukung riil (ekologi) dan dan Neil (2009: 80) daya dukung wisata
daya dukung efektif (manjerial). Penentuan
adalah salah satu tipe daya dukung
daya dukung atau kemampuan kawasan lingkungan yang spesifik dan lebih
dalam menampung jumlah wisatawan condong kepada daya dukung lingkungan
dalam suatu waktu menjadi penting dalam (biofisik dan sosial) yang mengacu pada
ekowisata, karena menyangkut pada aktivitas wisatawan dan
keberlanjutan kelestarian lingkungan/
pengembangannya. Disini penekanan daya
kawasan.
dukung wisata terdapat pada faktor
Berdasarkan latar belakang tersebut perubahan lingkungan yang diakibatkan
maka peneliti ingin menganalisis lebih oleh aktivitas wisatawan dan fasilitas yang
dalam mengenai daya dukung wisata di disediakan oleh pengelola.
Kebun Raya Cibodas sehingga dipilihlah Dalam penentuan daya dukung wisata
judul “Analisis Daya Dukung Wisata dapat ditentukan melalui 3 faktor, yaitu
Sebagai Upaya Mendukung Fungsi daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil
Konservasi dan Wisata Di Kebun Raya (RCC) dan daya dukung efektif (ECC)
Cibodas Kabupaten Cianjur”. yang dapat diuji menggunakan metode
Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai
Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur

yang dikembangkan Cifuentes dan telah mengorganisasikan data sedemikian rupa


disarankan oleh the International Union for sehingga dapat dibaca (readable) dan dapat
Conservation of Nature (IUCN) (Sayan ditafsirkan (interpretable) (Azwar, 2012:
dan Atik, 2011: 69). 123). Teknik pengolahan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan
METODE menggunakan metode pengolahan daya
Metode penelitian yang digunakan dukung yang dikemukakan oleh Cifuentes
adalah metode penelitian deskriptif. Teknik dalam Sayan dan Atik (2011: 69). Adapun
pengumpulan data melalui purposive detail analisis yang dilakukan adalah
interview yakni wawancara yang dilakukan sebagai berikut:
kepada responden berdasarkan data yang Daya dukung fisik (Physical Carrying
dibutuhkan. Selain wawancara, observasi, Capacity/ PCC) merupakan jumlah
dan dokumentasi juga digunakan sebagai maksimum wisatawan yang secara fisik
teknik pengumpulan data. tercukupi oleh ruang yang disediakan pada
Dengan mempertimbangkan tujuan waktu tertentu (Sayan dan Atik, 2011: 69).
dan kebutuhan sesuai dengan fokus PCC dihitung dengan menggunakan rumus
penelitian, maka sampel dalam penelitian sebagai berikut:
ini adalah (1) wisatawan yang pernah
berkunjung ke Kebun Raya Cibodas yakni PCC = A x V/a x Rf
sebanyak 20 wisatawan (10 wisatawan saat Keterangan:
low season dan 10 wisatawan saat high A : Luas areal yang tersedia untuk
season). (2) Flora yang rentan terhadap pemenfaatan wisata
gangguan dari wisatawan. Sedangkan V/a : Areal yang dibutuhkan untuk
untuk kelerangan lahan sampel diambil aktivitas tertentu (m2) atau V
diberbagai lahan dan trek menuju daya adalah seorang wisatawan dan a
tarik wisata di Kebun Raya Cibodas. (3) adalah area yang dibutuhkan
Sedangkan sampel yang dipilih untuk oleh wisatawan (Sayan dan Atik,
mewakili pengelola dari Kebun Raya 2011: 212)
Cibodas adalah Kepala Kebun Raya Rf : Faktor Rotasi
Cibodas dan Kepala Koleksi Tumbuhan Pertimbangan dasar yang
Kebun Raya Cibodas. dipergunakan dalam melakukan
Instrumen yang digunakan adalah perhitungan PCC ini adalah:
pedoman wawancara. Pedoman ini a. Kebutuhan area seorang wisatawan
digunakan untuk melakukan wawancara untuk berenang adalah 302 kaki2,
dengan pengelola Kebun Raya Cibodas berperahu adalah 544 kaki2, berpiknik
dan wisatawan yang pernah berkunjung ke adalah 2725-2726 kaki2, dan berkemah
Kebun Raya Cibodas. Selain itu, peneliti adalah 3640-3907 kaki2 (Douglas dalam
juga menggunakan telepon genggam Fandeli 2002: 207).
(handphone) merk Samsung Galaxy Mini b. Faktor rotasi (Rf) adalah jumlah
II tipe GT-S6500D sebagai alat untuk kunjungan harian yang diperkenankan
mengambil gambar/foto, dan juga ke satu lokasi, yang dihitung dengan
merekam suara pada saat wawancara dan persamaan:
Global Postioning System (GPS) merk Rf = Masa Buka
Garmin dengan tipe GPSmap 60CSx Waktu rata-rata per kunjungan
sebagai alat untuk mengukur luas dan Daya dukung riil (Real Carrying
panjang trek di Kebun Raya Cibodas. Capacity/RCC) merupakan jumlah
Pengolahan data penelitian yang sudah pengunjung yang diperbolehkan
diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara berkunjung ke suatu kawasan wisata,
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

dengan adanya faktor koreksi (Correction Keterangan:


Factor/CF) yang didasarkan dari ECC: Daya dukung efektif
karakteristik kawasan yang telah MC : Jumlah petugas pengelola wisata
diterapkan pada PCC (Sayan dan Atik, RCC: Daya dukung riil
2011: 69). Rumus yang digunakan untuk Pengukuran MC melibatkan faktor
mengukur RCC adalah : yang terkait dengan kebijakan manajemen
RCC = PCC - Cf1 - Cf2 - Cf3 – Cf4 seperti pendataan koleksi tumbuhan.
Dalam penelitian ini MC dihitung dengan
Keterangan: rumus sebagai berikut:
RCC = daya dukung riil,
PCC = daya dukung fisik, MC = Jumlah staf yang ada/ Jumlah staf
Cf = faktor koreksi yang dibutuhkan x 100%
Daya dukung riil ini menunjukan
jumlah wisatawan yang dapat ditampung Analisis daya dukung wisata
oleh suatu kawasan wisata dengan berbagai dilakukan dengan membandingkan data
aktivitas wisatanya tanpa merusak yang dihasilkan dalam analisis daya
lingkungan atau ekosistem yang ada dukung sebelumnya (PCC, RCC dan
dikawasan wisata tersebut. Faktor koreksi ECC). Ketentuannya adalah :
yang digunakan dalam penelitian ini PCC > RCC dan RCC > ECC
adalah: Hasil analisis ini dijadikan standar
a. Keberagaman vegetasi (Cf1) dalam menentukan daya dukung wisata di
b. Gangguan satwa liar (Monyet) Kebun Raya Cibodas. Jika PCC > RCC >
(Cf2) ECC maka daya dukung wisata di suatu
c. Kelerengan lahan (Cf3) kawasan dalam hal ini Kebun Raya
d. Curah hujan (Cf4) Cibodas baik. Artinya pengelola masih
Nilai faktor koreksi akan berbentuk dapat melakukan upaya untuk
presentase, sehingga untuk perhitungan meningkatkan jumlah wisatawan sampai
RCC dalam bentuk persentase dapat juga pada batas nilai perhitungan hasil dari
dalam bentuk persamaan sebagai berikut: persamaan di atas. Namun, jika ECC lebih
RCC = PCC x (100-Cf1)/100 x (100 – besar dari RCC dan RCC lebih besar dari
Cf2)/100 x (100 – Cf3)/100 x (100 – PCC, maka kawasan tersebut telah
Cf4)/100 melebihi batas maksimum kapasitas daya
Menurut Sayan dan Atik (2011: 69) dukungnya.
Daya dukung efektif (Effective Carrying
HASIL DAN PEMBAHASAN
Capacity/ ECC) merupakan jumlah
Daya Dukung Fisik (PCC)
kunjungan maksimum dimana kawasan Daya dukung fisik (Physical Carrying
tetap lestari, dengan mempertimbangkan Capacity/PCC) dalam penelitian ini
kapasitas manajemennya (Management merupakan jumlah maksimum wisatawan
Capacity/MC). Daya dukung efektif ini yang dapat ditampung oleh luas area
akan menunjukan jumlah wisatawan yang
Kebun Raya Cibodas dengan pertimbangan
dapat dilayani dengan optimal oleh sumber kebutuhan wisatawan akan area untuk
daya manusia yang dimiliki oleh pengelola berwisata dengan nyaman dan faktor
dan kegiatan wisata yang dilakukan oleh rotasinya. Dalam PCC ini, data yang
wisatawan tidak merusak atau diperoleh adalah luas area (84,99 ha) dan
meminimalisir kerusakan ekosistem yang jam buka (jam operasional) Kebun Raya
ada di kawasan wisata. ECC dihitung Cibodas, serta lama kunjungan wisatawan
dengan menggunakan rumus: di Kebun Raya Cibodas.
ECC = RCC x MC
Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai
Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur

Jam buka Kebun Raya Cibodas adalah Kebun Raya Cibodas yang pada tahun
07.30-16.00 sehingga didapatkan lama jam 2013 jumlah kunjungan wisatawan adalah
buka adalah 8,5 jam perhari. Sedangkan sebanyak 474.727 wisatawan atau rata-rata
berdasarkan hasil wawancara dengan 20 perharinya sebanyak 1.297 wisatawan
wisatawan yang pernah berkunjung ke masih dapat menampung 5.851 wisatawan
Kebun Raya Cibodas (10 reponden saat lagi karena daya tampung secara fisik
peak season, 10 responden saat low Kebun Raya Cibodas adalah sebanyak
season), rata-rata lama kunjungan 7.148 wisatawan/hari.
wisatawan adalah 4 jam.
Rf = Daya Dukung Riil (RCC)
, /
Daya dukung riil (Real Carrying
Rf = /
Capacity/RCC) adalah jumlah kunjungan
Rf = 2,13 wisatawan yang dapat ditampung oleh
Berdasarkan perhitungan tersebut, suatu kawasan dengan mempertimbangkan
maka faktor rotasi untuk Kebun Raya faktor koreksi sesuai dengan karakteristik
Cibodas didapatkan nilai sebesar 2,13. kawasannya.
Maka PCC-nya adalah: Keragaman tumbuhan menjadi salah
PCC = A x V/a x Rf satu faktor koreksi karena yang menjadi
koleksi di kebun raya adalah
PCC = 849.900 x , x 2,13
keanekaragaman tumbuhan yang berasal
PCC = 7.148,22 dari luar habitatnya. Perhitungan faktor
PCC = 7.148 koreksi keberagaman flora di Kebun Raya
Berdasarkan hasil perhitungan Cibodas menggunakan persamaan
didapatkan nilai PCC sebesar 7.148,22 dan simpson: I-DS = 1 –
dibulatkan menjadi 7.148. Artinya Maka berdasarkan persamaan
kawasan Kebun Raya Cibodas secara fisik simpson, dapat dibuat tabel nilai/ indeks
dapat menampung jumlah kunjungan keragaman flora Kebun Raya Cibodas
wisatawan sebanyak 7.148 wisatawan/hari. yang dapat dilihat pada tabel 5.
Berdasarkan hasil perhitungan PCC ini,
Tabel 5
Keragaman Flora Kebun Raya Cibodas dan Perhitungan IDS
No Nama Ni ni(ni-1) N N(n-1) IDS
1 Anggrek 2319 5375442
2 Sukulen 1297 1680912
3 Paku-pakuan 126 15750
4 Kaktus 1071 1145970
5 Lumut 342 116622
6 Gesneriaceae 36 1260
7 Sakura 8 56
8 Bunga Bangkai 3 6
Jumlah 5202 8336018 5202 27055602 0,308 0,6918
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
Maka berdasarkan tabel 5, nilai nilai koreksi gangguan terhadap diversitas
koreksi dari diversitas flora Kebun Raya flora Kebun Raya Cibodas adalah sebesar
Cibodas adalah nilai indeks diversitas 69,18 %.
simpson sebesar 0,6918 dikalikan 100%, Berdasarkan hasil pengamatan
yakni nilai indeks dikonversi kedalam sebanyak delapan kali, fauna yang terdapat
bentuk persentase. Sehingga didapatkan di Kebun Raya Cibodas salah satunya
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

adalah monyet ekor panjang (Macaca panjang ini adalah 0 atau dengan kata lain
Fascicularis). Menurut pengelola dan hasil tidak mempengaruhi kegiatan wisatawan
pengamatan, monyet ini sering muncul dan tidak menjadi pembatas bagi
pada saat pagi hari sekitar pukul 07.30- wisatawan dengan ada atau tidaknya
09.00 WIB dan pada saat sore hari sekitar monyet ekor panjang ini.
jam 15.00-17.00 WIB. Selama Kelerengan lahan juga menjadi faktor
pengamatan, monyet ekor panjang yang pembatas, semakin terjal atau curam trek
ditemukan berada disekitar lembah menuju dan lahan yang harus dilalui wisatawan
Air Terjun Ciismun. Pada pengamatan maka akan semakin besar tenaga dan
pertama pada pagi hari, jumah individu waktu yang dibutuhkan oleh wisatawan.
dari monyet ekor panjang yang ditemukan Beberapa jalur dan lahan untuk menuju
adalah 4 ekor kera, kemudian pada beberapa daya tarik wisata di Kebun Raya
pengamatan kedua dan keempat, keenam, Cibodas memiliki lahan yang cukup
ketujuh dan kedelapan tidak menemukan curam, seperti pada Air Terjun Ciismun
monyet yang turun, pada pengamatan dan Cibogo. Lokasi Kebun Raya Cibodas
ketiga ditemukan 5 ekor monyet, dan pada yang berada di kaki Gunung Gede
pengamatan kelima ditemukan 4 ekor Pangrango membuat lanskapnya berbukit-
monyet. Dengan adanya monyet ekor bukit dan memiliki kelerengan lahan yang
panjang ini dapat menjadi salah satu daya bervariasi. Kelerengan lahan ini ternyata
tarik, namun kejadian ini tidak dapat menjadi salah satu faktor pembatas bagi
disaksikan setiap saat. Status monyet ekor kegiatan wisatawan. Berdasarkan hasil
panjang ini tidak dilindungi dan tidak observasi dan pengukuran panjang trek
berhabitat di Kebun Raya Cibodas, menggunakan GPS merk Garmin tipe
sehingga tidak ada perlakuan khusus dari GPSmap 60CSx, diperoleh data panjang
pengelola Kebun Raya Cibodas dan trek wisata di Kebun Raya Cibodas dari
cenderung tidak diperhatikan sama sekali. gerbang utama hingga gerbang keluar
Dengan adanya status monyet ekor panjang secara keseluruhan adalah 2.533 m atau
yang tidak dilindungi dan tidak menjadi 2,533 km dan panjang trek curam secara
bagian dari pengelolaan Kebun Raya keseluruhan adalah sepanjang 793.5 meter.
Cibodas maka nilai faktor koreksi dari Adapun detail trek di Kebun Raya Cibodas
gangguan terhadap fauna monyet ekor dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Panjang Trek Wisata Kebun Raya Cibodas
Panjang Trek
No Trek Panjang Trek
Curam
1 Gerbang utama ke Jalan Air dan Air Terjun Cibogo 163 m 120 m
2 Gerbang utama ke Air Terjun Ciismun 1695 m 445 m
Gerbang utama ke Rumah Kaca, Taman Lumut,
3 838 m 348.5 m
Bunga Bangkai, Paku-pakuan
4 Jalan Air ke Air Terjun Ciismun 1120 m 325 m
5 Gerbang utama ke kolam besar 412 m 210 m
Total 4192 m 1448.5 m
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
Berdasarkan tabel 6, panjang trek Berdasarkan hasil pendataan dan
tersebut diperoleh dengan menggunakan pengukuran panjang trek keseluruhan dan
aplikasi tracks, yang tersedia pada panjang trek yang curam dapat diperoleh
GPSmap 60CSx dengan jumlah satelit nilai koreksi dari kelerengan trek ini.
sebanyak 9 buah satelit dengan fungsi Perhitungan nilai koreksi dari kelerengan
untuk memperlihatkan trek yang kita lalui trek menggunakan persamaan sebagai
lengkap dengan panjangnya trek tersebut. berikut:
Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai
Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur

Cf3a = 100% curam, diperoleh nilai faktor koreksi dari


, kelerengan lahan dengan persamaan
Cf3a = . 100% sebagai berikut:
Cf3a = 31,33 % Cf3 =
Keterengan: , % , %
Ml = Panjang trek curam Cf3 =
Mt = Panjang trek keseluruhan Cf3 = 24,96 %
Berdasarkan hasil perhitungan Cf3a, Berdasarkan hasil perhitungan Cf3,
diperoleh nilai faktor koreksi kelerengan maka nilai faktor koreksi dari kelerengan
trek wisata di Kebun Raya Cibodas adalah lahan di Kebun Raya Cibodas adalah
sebesar 31,33%. sebesar 24,96%.
Pada daerah curam dan sangat curam, Curah hujan menjadi perhatian dalam
wisatawan tidak dianjurkan untuk faktor koreksi dikarenakan kegiatan wisata
melakukan kegiatan wisata apapun karena yang ditawarkan di Kebun Raya Cibodas
alasan keselamatan. Berdasarkan google sebagian besar merupakan wisata outdoor,
map dengan skala 1:200 yang telah aktivitas wisatawan akan sangat dibatasi
dianalisis dan berdasarkan hasil observasi oleh iklim di Kebun Raya Cibodas.
di lapangan, luas lahan/area yang Semakin besar curah hujan yang terjadi
berklasifikasi curam (11,20%) dan sangat maka akan menghambat kegiatan wisata
curam (7,39%) adalah 15,80 ha. dan kenyamanan saat berwisata, yakni
Berdasarkan hasil ini maka nilai faktor lebih sedikit kegiatan wisata yang dapat
koreksi dari lahan yang curam dapat dilakukan di Kebun Raya Cibodas.
diketahui dengan menggunakan persamaan Berada pada ketinggian 1.300-1.425
sebagai berikut: meter di atas permukaan laut, Kebun Raya
Cf3b = 100% Cibodas memiliki suhu rata-rata 20,060 C
, dengan kelembaban 80,82 %. Berdasarkan
Cf3b = , 100% data dari Balai Meteorologi dan Geofisika
Cf3b = 18,59 % Wilayah II, Stasiun Klimatologi Kelas I
Keterangan: Ml = Luas lahan curam Darmaga Bogor, Stasiun SMPK Pacet
Mt = Luas area pemanfaatan untuk wilayah Kecamatan Pacet dan
Berdasarkan hasil perhitungan Cf3b, Cipanas curah hujan pada tahun 2013
maka diperoleh nilai koreksi dari lahan adalah sebesar 4.427 mm dengan hari
yang curam dan sangat curam di area hujan sebanyak 254 hari. Curah hujan
pemanfaatan Kebun Raya Cibodas adalah bulanan selama tiga tahun terakhir, yakni
sebesar 18,59%. dari tahun 2011-2013 dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil perhitungan nilai tabel 7.
koreksi dari trek wisata dan lahan yang
Tabel 7
Curah Hujan di Kecamatan Cipanas Tahun 2011-2013
2011 2012 2013
Bulan Rata- Rata- Rata-
CH HH CH HH CH HH
rata rata rata
Januari 162,6 25 5,8 276,5 29 8,9 541,0 31 17,4
Februari 194,3 18 6,9 358,1 26 12,3 389,1 25 13,9
Maret 279,6 21 9,0 216,0 28 7,0 596,7 26 19,2
April 414,1 24 13,8 479,0 26 16 640,6 26 21,3
Mei 304,5 26 9,8 349,1 22 11,6 451,8 27 14,6
Juni 110,5 12 3,7 137,3 10 4,6 133,5 14 4,3
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

2011 2012 2013


Bulan Rata- Rata- Rata-
CH HH CH HH CH HH
rata rata rata
Juli 90,6 9 2,9 58,0 7 1,9 409,6 20 13,2
Agustus 67,6 4 2,2 14,3 2 0,5 117,0 11 3,8
September 159,4 7 5,3 121,3 10 40,4 111,3 13 3,7
Oktober 292,7 19 9,4 269,0 17 8,7 214,5 17 6,9
November 488,3 29 16,3 533,0 25 17,8 366,9 17 12,2
Desember 204,0 22 6,6 809,5 31 26,1 455,0 27 14,7
Jumlah 2768,2 216 7,6 3621,1 233 12,98 4427,0 254 12,1
Sumber: BMKG Stasiun SMPK Pacet diolah, 2014

Berdasarkan tabel 7, pada tahun 2011 Berdasarkan hasil perhitungan Cf4,


jumlah curah hujan sebesar 2.768,2 mm maka diperoleh nilai faktor koreksi dari
dengan hari hujan sebanyak 216 hari, curah hujan adalah sebesar 64,14%.
kemudian meningkat di 2012 menjadi Dengan diperolehnya nilai faktor koreksi
sebesar 3.621,1 mm dengan hari hujan keempat atau terakhir dalam penelitian ini,
sebanyak 233 hari dan terakhir pada tahun maka nilai daya dukung riil Kebun Raya
2013 jumlah curah hujan sebesar 4.427 Cibodas dapat diketahui.
mm dengan hari hujan sebanyak 254 hari. Berdasarkan hasil perhitungan
Selama tiga tahun terakhir, yakni dari keempat faktor koreksi yakni gangguan
tahun 2011-2013 Kebun Raya Cibodas terhadap keberagaman vegetasi (Cf1),
tidak pernah mengalami penutupan gangguan terhadap satwa liar (Cf2),
sementara untuk umum, sehingga jumlah kelerengan lahan (Cf3), dan curah hujan
hari kunjungan selama 3 tahun terakhir (Cf4) maka nilai daya dukung riil (Real
adalah 1096 hari dimana pada tahun 2012 Carrying Capacity/RCC) dapat diketahui.
adalah tahun kabisat. Sedangkan jumlah Ringkasan data mengenai nilai faktor
hari hujan selama tiga tahun terakhir koreksi dapat dilihat pada tabel 9.
adalah 703 hari hujan. Detail jumlah hari Tabel 9
kunjungan dan hari hujan selama tiga Nilai Faktor Koreksi
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 8. Nilai Faktor
No Faktor Koreksi
Tabel 8 Koreksi
Jumlah Hari Kunjungan dan Hari Gangguan terhadap
1 69,18 %
Hujan Tahun 2011-2013 keberagaman tumbuhan
Hari Kunjungan Hari Hujan Gangguan terhadap
Tahun 2 0,00 %
(Ml) (Mt) satwa liar
2011 365 216 3 Kelerengan lahan 24,96 %
2012 366 233 4 Curah hujan 64,14 %
2013 365 254 Sumber: Hasil pengolahan data, 2014
Jumlah 1.096 703
Sumber: Hasil pengolahan data, 2014 Berdasarkan tabel 9, maka nilai daya
dukung riil (RCC) dapat diketahui dengan
Berdasarkan kepada data pada tabel 8, persamaan sebagai berikut:
maka nilai faktor koreksi dari curah hujan RCC = PCC x (100-Cf1)/100 x (100–
dapat diketahui dengan menggunakan Cf2)/100 x (100–Cf3)/100 x (100–
persamaan: Cf4)/100
Cf4 = 100% RCC = 7.148 x (100-69,18)/100 x (100-
0)/100 x (100-24,96)100 x (100-
Cf4 = 100%
64,14)/100
Cf4 = 64,14 %
Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai
Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur

RCC = 7.148 x 0,3082 x 1 x 0,7504 x MC = 0,9259


0,3586 Setelah nilai kapasitas manajemen
RCC = 592,82 diketahui yakni 0,9259, maka nilai daya
RCC = 593 dukung efektif dapat diketahui dengan
Berdasarkan hasil perhitungan daya persamaan:
dukung riil dengan faktor koreksi diketahui ECC = RCC x MC
jumlah wisatawan yang dapat ditampung ECC = 593 x 0,9259
oleh Kebun Raya Cibodas adalah sebanyak ECC = 549,0587
593 wisatawan perhari. ECC = 549
Daya Dukung Efektif (ECC) Berdasarkan perhitungan di atas, maka
Daya dukung efektif (Effective diketahui nilai ECC Kebun Raya Cibodas
Carrying Capacity/ECC) di Kebun Raya
adalah 549. Artinya jumlah maksimum
Cibodas adalah jumlah maksimum
wisatawan yang dapat ditampung oleh
wisatawan yang dapat ditampung oleh
Kebun Raya Cibodas tanpa merusak
Kebun Raya Cibodas pada waktu tertentu ekosistem dan dapat dilayani dengan baik
dengan mempertimbangkan faktor koreksi
oleh petugas adalah sebanyak 549
dan juga mempertimbangkan kapasitas
wisatawan perharinya.
manajemen (Management Capacity/ MC)
yakni ketersediaan pegawainya. Untuk
mendapatkan nilai daya dukung efektif Daya Dukung Wisata
(ECC) persamaan yang digunakan sebagai Berdasarkan hasil penghitungan nilai
berikut: daya dukung fisik (PCC), daya dukung riil
ECC = RCC x MC (RCC) dan daya dukung efektif (ECC)
Kebun Raya Cibodas memiliki 250 maka diperoleh persamaan PCC > RCC ≥
pegawai yang terdiri dari pegawai negeri ECC dengan nilai 7.148 > 593 > 549.
sipil dan pekerja harian lepas serta pegawai Berdasarkan hasil ini, jumlah maksimum
outsouching. Menurut Anonim dalam wisatawan yang dapat ditampung secara
Sayan dan Atik (2011: 71) agar suatu fisik atau luas wilayah adalah sebanyak
kawasan dapat dikelola dengan baik, maka 7.148 wisatawan perharinya. Kemudian
kawasan tersebut harus memiliki minimal dengan adanya faktor koreksi yang
26 pegawai termasuk manajer, bagian mempengaruhi ruang dan kegiatan
administrasi, keamanan, supir dan pegawai wisatawan, jumlah maksimum wisatawan
lainnya. Jika melihat pada pernyataan ini, yang dapat ditampung adalah sebanyak
kebutuhan karyawan di Kebun Raya 593 orang perharinya. Sedangkan jumlah
Cibodas sudah terpenuhi. Namun, karena maksimum wisatawan yang dapat
luasnya area yang menjadi tanggung jawab ditampung oleh Kebun Raya Cibodas
pengelola dan banyaknya bidang yang dengan faktor koreksinya dan
harus dikerjakan maka pihak pengelola mempertimbangkan kapasitas
merasa masih membutuhkan tambahan manajemennya adalah sebanyak 549
pegawai sebanyak 20 orang. wisatawan perhari. Berdasarkan nilai hasil
Berdasarkan tersebut maka nilai untuk perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa
kapasitas manajemen (MC) dapat diketahui daya dukung wisata di Kebun Raya
dengan bentuk persamaan sebagai berikut: Cibodas saat ini, masih dapat menampung
MC = 100% wisatawan dengan segala aktivitas wisata
yang dilakukan dengan baik. Berdasarkan
MC = 100% pada luas wilayah/area wisata,
MC = 92,59 % pertimbangan faktor biotik dan abiotik
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

kawasan serta kapasitas manajemennya, Dalam faktor ini yang perlu


Kebun Raya Cibodas dapat menampung diperhatikan adalah koleksi tumbuhan
wisatawan sebanyak 549 wisatawan outdoor dimana wisatawan dapat
perhari dan dapat meningkatkan lagi langsung berinteraksi, seperti
kunjungan wisatawan sebanyak 44 memegang dan tidak adanya
wisatawan perhari dengan catatan adanya pengawasan secara khusus dari
penambahan kapasitas manajemen. pengelola seperti yang dilakukan di
Berdasarkan kondisi aktual, jumlah koleksi indoor. Untuk menjaga agar
kunjungan wisatawan tertinggi terjadi koleksi outdoor ini tidak dirusak oleh
ketika hari Sabtu dan Minggu, hari libur wisatawan, setidaknya diberi papan
nasional dan saat libur panjang seperti petunjuk/ larangan yang mengarahkan
libur sekolah (Juni-Juli) dan libur lebaran. wisatawan agar ikut menjaga dan
Sedangkan pada hari-hari biasa, jumlah melstarikan lingkungan sekitarnya.
kunjungan wisatawan normal, tidak terlihat 2. Kelerengan lahan
kepadatan wisatawan di Kebun Raya Trek wisata Kebun Raya Cibodas yang
Cibodas. Pada kedua kondisi ini, pernah curam panjangnya mencapai 793,5 m.
tercatat jumlah kunjungan tertinggi dalam Disepanjang trek yang dikategorikan
sehari mencapai 17.000 wisatawan, yakni curam tersebut, sebaiknya dipasangi
pada saat libur lebaran H+3 tahun 2013 pagar sebagai pegangan untuk
lalu, sedangkan jumlah kunjungan terendah wisatawan ketika berjalan. Karena saat
dalam satu hari hanya 409 wisatawan. ini hanya sebagaian kecil saja yang
Artinya ketika pada saat peak season dipasangi pagar disalah satu sisi
Kebun Raya Cibodas telah melampuai treknya. Pemasangan pagar ini adalah
kapasitas daya dukung riilnya, yakni untuk menjaga keamanan dari
terlampaui hingga 28 kali lipat dari jumlah wisatawan saat melewati trek. Selain
maksimum yang diijinkan berdasarkan pemasangan pagar, perlu juga ada
hasil perhitungan daya dukung wisatanya. penguatan struktur trek yang terbuat
Namun pada saat low season Kebun Raya dari susunan batu ini. Penguatan
Cibodas masih dapat menampung struktur trek ini bertujuan agar resiko
wisatawan dengan baik, karena jumlah longsornya trek lebih kecil.
wisatawan saat low season masih berada di 3. Curah hujan
bawah batas maksimum jumlah wisatawan Berdasarkan data dari stasiun SMPK
yang diijinkan. Berdasarkan kondisi ini, Pacet, Kebun Raya Cibodas yang
maka pengelola dapat menerapkan dan memiliki curah hujan 4.427 mm dan
memaksimalkan proses recovery kawasan memiliki hari hujan sebanyak 254 hari
di saat low season. pada tahun 2013 menunjukan bahwa
Dalam faktor koreksi yang juga kawasan ini termasuk kedalam daerah
menjadi faktor pembatas bagi kegiatan dengan hujan tinggi. Dimana 69,59%
wisatawan di Kebun Raya Cibodas, dari total hari pada tahun 2013
terdapat beberapa hal yang perlu merupakan hari hujan. Hal ini
diperhatikan, yakni: membuat kegiatan wisata di Kebun
1. Gangguan terhadap keberagaman Raya Cibodas yang sebagian besar
koleksi bersifat outdoor menjadi tidak efektif.
Berdasarkan data koleksi tumbuhan Kemudian dengan tingginya curah
yang mati dari tahun 2011, mengalami hujan ini kemungkinan untuk
peningkatan sekitar tiga kali lipat pada terjadinya longsor dilahan dan trek
tahun 2012, yakni dari 69 spesimen yang curam cukup besar. Penambahan
yang mati di 2011 menjadi 212 fasilitas gazebo yang tersebar di
spesimen yang mati di tahun 2012. berbagai titik akan sangat diperlukan
Egi Sasmita, Darsiharjo dan Fitri Rahmafitria : Analisis Daya Dukung Wisata sebagai
Upaya Mendukung Fungsi Konservasi dan Wisata di Kebun Raya Cibodas
Kabupaten Cianjur

untuk tempat berlindung wisatawan DAFTAR PUSTAKA


ketika turun hujan. Azwar, S. (2012). METODE
PENELITIAN. Yogyakarta: Pustaka
KESIMPULAN Pelajar.
Berdasarkan hasil pembahasan daya Badan Meteorologi Klimatologi dan
dukung wisata Kebun Raya Cibodas, maka Geofisika Stasiun SMPK Pacet. 2014.
kesimpulannya adalah sebagai Kebun Raya Damanik, J. dan Weber, H.F. (2006).
Cibodas secara fisik (PCC) dapat Perencanaan Ekowisata: Dari Teori
menampung jumlah maksimum wisatawan ke Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
sebanyak 7.148 wisatawan perhari. Jumlah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
maksimum wisatawan yang diijinkan Jawa Barat. (2011). Kebun Raya
secara riil (RCC) dengan Cibodas. [Online]. Tersedia di:
mempertimbangkan empat faktor koreksi http://www.disparbud.jabarprov.go.id/
yang dipilih berdasarkan karakteristik dari wisata/dest-det.php?id=56&lang=id.
Kebun Raya Cibodas adalah 593 [Diakses 03 April 2014].
wisatawan perhari. Jumlah maksimum Fandeli, C. (2002). Perencanaan
wisatawan Kebun Raya Cibodas dengan Pariwisata Alam. Yogyakarta:
mempertimbangkan aspek fisik, ekologi Fakultas Kehutanan Universitas
dan manajemen adalah sebanyak 549 Gadjah Mada.
wisatawan perhari. Hasil perhitungan daya Informasi Laporan Penyelenggaraan
dukung wisata Kebun Raya Cibodas Pemerintah Daerah Kabupaten
menunjukan PCC > RCC > ECC. Artinya Cianjur. (2013). Tersedia:
berdasarkan hasil perhitungan, Kebun http://cianjurkab.go.id/Download/Doc
Raya Cibodas dapat menampung ument/101.html. [Diakses 25 Februari
wisatawan dengan segala aktivitasnya 2014]
dengan baik ketika jumlah wisatawan Kebun Raya Cibodas. (2014). Sejarah KR
secara aktual tidak melampaui batas Cibodas. [Online]. Tersedia:
maksimal dari nilai RCC. http://www.krcibodas.lipi.go.id/sejara
Saran h.php. [Diakses 27 Februari 2014]
Berdasarkan hasil dari penelitian yang Lucyanti, S., Hendrarto, B., dan Izzati, M.
menunjukan jumlah kunjungan wisatawan (2013). “Penilaian Daya Dukung
pada saat peak season yang telah Wisata di Objek Wisata Bumi
melampaui batas maksimum dan saat low Perkemahan Palutungan Taman
season masih dalam batas normal, peneliti Nasional Gunung Ciremai Provinsi
menyarankan agar melakukan optimalisasi Jawa Barat”, dalam Prosiding Seminar
recovery kawasan pada saat low season. Nasional Pengelolaan Sumberdaya
Salah satu cara yang dapat dilakukan Alam dan Lingkungan. Malang:
adalah melakukan penutupan pada Universitas Diponegoro.
sebagian daya tarik wisata yang mengalami Sayan, M. S. dan Atik, M. (2011).
kerusakan atau perubahan. Dengan Recreation Carrying Capacity
melakukan penutupan satu atau sebagian Estimates for Protected Areas: A
daya tarik ini, wisatawan tetap dapat Study of Termessos National Park
berkunjung ke daya tarik lainnya yang ada (Turkey). Ekoloji 20 (78), hlm. 66-74.
di Kebun Raya Cibodas tanpa harus Siswantoro, H. (2012). Kajian Daya
menutup total seluruh kawasan. Dukung Lingkungan Wisata Alam
Taman Wisata Alam Grojogan Sewu
Kabupaten Karanganyar. S2 thesis,
Universitas Diponegoro.
Jurnal Manajemen Resort & Leisure Vol. 11, No. 2, Oktober 2014

Siswantoro, H., Anggoro, S., dan


Sasongko, D.P. (2012). Strategi
Optimasi Wisata Massal di Kawasan
Konservasi Taman Wisata Alam
Grojogan Sewu. Jurnal Ilmu
Lingkungan. 10 (2), hlm. 100-110.
SK Menteri Pertanian
No.837/KPTS/UM/11/1980 tentang
Kriteria dan Tata Cara Penetapan
Hutan Lindung.
Unit Jasa dan Informasi, UPT BKT Kebun
Raya Cibodas 2014.
Wearing, S. dan Neil, J. (2009).
Ecotourism: Impacts, Potentials and
Possibilities (Second ed.). Hungary:
Routledge.

Anda mungkin juga menyukai