Anda di halaman 1dari 10

Valuasi Nilai Ekonomi Terumbu Karang di Banda Neira ........................................

(Mira, Subhechanis Saptanto dan Hikmah)

VALUASI NILAI EKONOMI TERUMBU KARANG DI BANDA NEIRA


Economic Values Valuation Of Coral Reefs In Banda Neira
*
Mira, Subhechanis Saptanto dan Hikmah
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Gedung Balitbang KP I Lt. 4
Jalan Pasir Putih Nomor 1 Ancol Timur, Jakarta Utara, Indonesia
Telp: (021) 64711583 Fax: 64700924
Diterima tanggal: 16 Maret 2017 Diterima setelah perbaikan: 21 April 2017
Disetujui terbit: 6 Juni 2017
*
email: miraclenia@yahoo.com

ABSTRAK
Banda Neira merupakan salah satu wilayah yang berada di Provinsi Maluku. Wilayah ini kaya
akan potensi sumber daya perikanan karena memiliki ekosistem terumbu karang, pelagis dan demersal.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji nilai ekonomi terumbu karang di Banda Neira. Penelitian
ini dilakukan pada tahun 2015 di Banda Neira. Nilai Ekonomi Total (TEV) terumbu karang di kawasan
TNKpS dihitung dengan mengagregasi nilai pemanfaatan dan nilai non pemanfaatan. Berdasarkan hasil
penelitian, Pertama, nilai pemanfaatan tidak langsung dari terumbu karang adalah pelindung pantai,
dimana panjang pantai yang dilindungi oleh karang pada wilayah Banda Neira diperkirakan mencapai
10.562 meter sehingga nilai yang terbentuk adalah Rp.1.936.366.667 atau setara dengan Rp.4.588.547/
ha karang. Kedua, nilai keberadaan terumbu karang adalah sebesar rata-rata Rp.113.162,-/tahun. Jika
dikalikan jumlah populasi dibagi luas terumbu karang, maka WTP Rp.2.580.733,-/orang/ ha/ tahun.
Ketiga, nilai pemanfaatan langsung perikanan sebesar Rp.323.071.865,- per pelaku usaha perikanan,
nilai pemanfaatan langsung untuk pariwisata sebesar Rp.482.654.114,10. Jadi total, nilai total ekonomi
terumbu karang di Banda Neira mencapai lebih dari 17 triliun rupiah. Sebagian besar masih disumbang
dari sumber daya ikan yang telah dimanfaatkan khususnya pelagis. Nilai ekosistem secara ekologi
berdasarkan parameter-parameter yang diukur hanya menyumbang kurang dari 1% dengan nilai sekitar
empat miliar rupiah per tahun. Kecilnya kontribusi nilai pariwisata terhadap pemanfaatan langsung karena
sulitnya aksesibilitas Banda Neira, sistem transportasi yang kurang mendukung seperti penerbangan
udara hanya satu kali seminggu. Diharapkan pemerintah memperbaiki aksesibilitas ke Banda Neira,
dengan memperbanyak frekuensi transportasi udara.

Kata Kunci: karang, valuasi ekonomi, keberadaan, manfaat langsung, manfaat tidak langsung

ABSTRACT
Banda Neira is one of the areas located in Maluku Province. This region has potential fisheries
resources because of coral reef ecosystems, pelagic and demersal. The purpose of this study was
to analyze the economic value of coral reefs in Banda Neira. The study was conducted in 2015 in
Banda Neira district, Maluku Province. The Total Economic Value (TEV) of coral reefs in the TNKpS
area is calculated by aggregating the value of utilization and non utilization. Based on the results of
the research, First, the indirect use value of coral reefs is coastal protection, where the length of coral
protected beaches in the Banda Neira region was estimated to reach 10,562 meters so that the value
was 1,936,366,667 IDR or equivalent to 4,588,547 IDR / ha corals. Secondly, the value of coral reefs
was an average of 113.162 IDR, - / year. If multiplied by the total population divided by coral reef area,
then the WTP value was 2.580.733 IDR, - / person / ha / year. Third, direct fishery utilization value was
323,071,865 IDR, - per fishery business actor, direct use value for tourism was 482.654.114,10 IDR.
So that total economic value of coral reefs in Banda Neira reaches more than 17 trillion rupiah. Most of
it is still contributed from fish resources that have been utilized, especially pelagic. Ecological value of
ecosystem based on measured parameters only contribute less than 1% with value of about 4 billion
rupiah per year. The small contribution of tourism value to direct use because of difficulty of Banda Neira
accessibility, less supportive transportation system like air flight only once a week . The government is
expected to improve accessibility to Banda Neira, by increasing the frequency of air transport.

Keywords: coral reefs, economic valuation, presence, direct benefits, indirect benefits

Korespodensi Penulis:
Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan 11
Gedung Balitbang KP I Lt. 4 Jalan Pasir Putih Nomor 1 Ancol Timur, Jakarta Utara, Indonesia
Telp: (021) 64711583 Fax: 64700924
J. Sosek KP Vol. 12 No. 1 Juni 2017: 11-20

PENDAHULUAN akibat jangkar kapal wisata, pencemaran limbah,


dan penambangan karang untuk bahan bangunan.
Pada sektor perikanan Banda Neira memiliki Berdasarkan hasil penelitian Firdaus et al. (2016),
potensi ikan pelagis, demersal, dan sumber daya permasalahan yang terjadi adalah penurunan
non ikan seperti lobster, kerang-kerangan, dan pendapatan nelayan. Pendapatan nelayan
teripang. Namun perhatian masyarakat Banda menurun karena penurunan produksi pada satu
Neira baru memanfaatkan potensi sumber daya sisi, dan peningkatan jumlah nelayan pada sisi lain.
perikanan dan potensi pariwisata bahari. Pada Penurunan produksi ditengarai akibat menurunnya
sektor perikanan, masyarakat Banda Neira lebih kualitas lingkungan pesisir di Banda Neira, seperti
cenderung pada perikanan tangkap. Di Indonesia, kerusakan terumbu karang dan pencemaran
menurut Nahib et al. (2011), valuasi ekonomi limbah akibat penurunan kualitas lingkungan
perikanan konsumsi secara lestari pada tahun tersebut. Berdasarkan uraian diatas, permasalahan
2011 diperkirakan maksimal sebesar Rp.4.670 mendasar adalah belum diketahuinya nilai ekonomi
juta/ hektar (ha), sedangkan untuk nilai ekonomi sumber daya perairan di Banda Neira. Oleh karena
perikanan ekspor secara lestari maksimal sebesar itu penelitian in dilakukan untuk mengkaji nilai
Rp.72,07 juta/ha, nilai untuk fungsi perlindungan ekonomi terumbu karang di Banda Neira.
pantai sebesar Rp. 1.585,60 juta/ha, nilai untuk
fungsi pariwisata sebesar Rp.1.600,02 Juta/ha, dan
METODOLOGI
nilai estetika sebesar Rp.115 juta/ha.

Kepulauan Banda tidak hanya memanfaatkan Waktu dan Lokasi Penelitian


keunggulan komparatifnya pada sub sistem Penelitian ini dilakukan pada tahun
perikanan, tapi juga pada sektor jasa (pariwisata); 2015. Ada pun lokasi yang dipilih untuk valuasi
sedangkan pada sektor jasa (pariwisata), ekonomi terumbu karang adalah terdapat di
pengembangan wisata yang mengandalkan wilayah penangkapan perikanan (WPP) 715 yaitu
potensi terumbu karang tidak hanya di Indonesia. Banda Neira. Pada lokasi penelitian masyarakat
Penelitian Uyarra et al. (2009) menyebutkan faktor mengeluhkan penurunan pendapatan nelayan.
esensial dalam pengembangan wisata di Karibia Penurunan pendapatan nelayan ditengarai karena
adalah ekosistem terumbu karang. Penelitian yang penurunan produksi pada satu sisi, pada sisi
dilakukan di Karibia memiliki kesamaan aktivitas lain terjadi peningkatan jumlah nelayan. Menurut
wisata yang terjadi di Kepulauan Banda. masyarakat, produksi turun akibat penurunan
Kepulauan Banda Neira mempunyai potensi kualitas lingkungan pesisir di Banda Neira, misalnya
wisata bahari karena memiliki terumbu karang kerusakan terumbu karang dan pencemaran
yang unik, yaitu terumbu karang yang berasal dari limbah.
batuan lahar Gunung Api Banda. Ada sekitar 14
Sumber Data dan Cara Pengumpulan Data
titik penyelaman dasar laut yang menjadi tujuan
wisatawan untuk menyelam guna menikmati Jumlah responden sebanyak 119 responden
keindahan terumbu karang. Fungsi terumbu karang yang mewakili 10% dari populasi nelayan di Banda
untuk kepentingan wisata selain kepentingan Neira, yang terdiri dari nelayan yang menangkap ikan
ekologis banyak yang menghitung secara pelagis, nelayan yang menangkap ikan demersal,
ekonomis. Cooper et al. (2009) mengungkapkan pemuka adat, pemuka agama, turis, penduduk
pengembangan wisata di Belize mengandalkan yang mengenal terumbu karang Karakteristik
terumbu karang yang jika dihitung nilai pemanfaatan responden yang diwawancarai rata-rata berusia
terumbu karang untuk sektor wisata menghasilkan 40 tahun dengan tingkat pendidikan rata-rata
penerimaan sebesar 395 miliar dolar. Di Indonesia, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP).
khususnya di Kepulauan Seribu misalnya nilai Sementara dari segi pendapatan responden
total ekonomi terumbu karang untuk wisata adalah rata-rata Rp.24.119.658/tahun Responden yang
35.278.327,11 Euro per tahun atau 8.023 Euro per menangkap ikan demersal di daerah Banda
hektar per tahun (Putri, 2009). Neira berjumlah 58 orang. Rata-rata berusia
42 tahun, dengan pendidikan sebagian besar
Menurut Welly dan Muljadi (2012) kondisi
hanya sampai tamat SLTP. Jumlah tanggungan
terumbu karang pada beberapa titik penyelam terjadi
keluarga responden rata-rata berjumlah lima
kerusakan terumbu karang akibat praktek-praktek
orang. Penangkapan ikan demersal di Banda
penangkapan ikan yang merusak lingkungan,
Neira pada umumnya menggunakan pancing ulur.

12
Valuasi Nilai Ekonomi Terumbu Karang di Banda Neira ........................................ (Mira, Subhechanis Saptanto dan Hikmah)

Metode Analisis Data X2 = Pendapatan/ Revenue

Perhitungan nilai ekonomi terumbu karang X3 = Umur/ Age


yang berada di Banda Neira menggunakan X4 = Pendidikan/ Education
perhitungan nilai ekonomi total (TEV), karena X5 = Rombongan/ Entourage
menurut Fauzi (2000), nilai ekonomi total (TEV) X6 = Jarak/ Distance
terumbu karang di sebuah Taman Nasional dapat X2 = Pendapatan/ Revenue
X7 = Pengalaman/ Experience
dihitung dengan cara melakukan agregasi nilai X3= Umur/ Age
pemanfaatan dan nilai non pemanfaatan. Sumber X4= Pendidikan/
Menurut Wahyuni etEducation
al. (2014), perhitungan
daya terumbu karang di kawasan konversi laut nilai ekonomi sumber Entourage
X5= Rombongan/ daya menggunakan
termasuk natural capital jika dimanfaatkan secara X6 = Jarak/ Distance
pendekatan identifikasi dan kuantifikasi manfaat.
berkelanjutan akan memberikan kontribusi terhadap X7= Pengalaman/ Experience
Proses identifikasi dan kuantifikasi tersebut
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di bergantung pada pengetahuan dan persepsi
sekitarnya. masyarakat tentang manfaat dan keuntungan
Menurut Wahyuni et al. (2014), perhitungan nilai
Secara matematika Total Economic Value yang dapat diperoleh dari terumbu karang. Proses
pendekatan
identifikasi identifikasi
manfaat tersebut danbaik
kuantifikasi
itu langsungmanfaat. Prose
(TEV) dapat ditulis dengan persamaan sebagai
berikut (Soemarno, 2017): yang diterimapada
bergantung danpengetahuan
tidak langsung diterimamasyarakat
dan persepsi
masyarakat. Selain itu, perhitungan nilai ekonomi
TEV = UV + NUV dapat
total diperoleh
dihitung secaradari
jangkaterumbu
panjang karang. Proses identifikas
(50 tahun).
Dimana/ Where: Hal ini dikarenakan
yang diterima dan50tidak tahun merupakan
langsung waktumasyarakat.
diterima
yang diperlukan terumbu karang untuk tumbuh
TEV = Nilai Ekonomi Total/ Total Economic total dihitung secara jangka panjang (50 tahun). Hal i
akibat adanya kerusakan (peledakan) untuk bisa
Value
waktu yang diperlukan
mengembalikan terumbusemula
50% dari kondisi karang danuntuk tumbuh a
UV = Manfaat Langsung (Nilai Penggunaan)/ bisa berproduksi lagi (Burke et al., 2002). Manfaat
Use Values
untuk bisa mengembalikan 50% dari kondisi semula da
ekonomi yang dihitung dalam periode waktu
NUV =. Manfaat Tidak Langsung (Nilai Intrinsik/ 2002).karena
tertentu, Manfaat ekonomi
itu perlu yang dihitung
perjumlahan nilai rupiahdalam period
Non Use Value masa mendatangnilai
perjumlahan dinilai
rupiahdengan
masawaktu kini. Ada dinilai deng
mendatang
pun rumus yang digunakan adalah seperti yang di
Manfaat langsung dalam hal ini ada dua digunakan adalah seperti yang di bawah ini:
bawah ini:
aspek yang dihitung, yaitu aspek perikanan dan
aspek pariwisata. Secara fungsional manfaat T
V
langsung dari aspek perikanan dapat ditulis sebagai PV � �
berikut: t �1 (1 � i ) t

Q = F (X1, X2, X3, X4, X5, X6) ........ (1) Dimana/ Where:
Dimana/ Where:
Dimana/ Where: PV = NilaiPVKini/ Present
= Nilai Kini/Value
Present Value
Q = Hasil tangkapan / The catch V = NilaiV terumbu
= Nilaikarang/
terumbu Coral reef value
karang/ Coral reef value
I = Suku Bunga/
I = Suku Bunga/ Interest rate Interest rate
X1 = Harga ikan/ Fish prices
t = Waktu ( tahun ke 1,2,3, ….)/ Time (year of 1
t = Waktu ( tahun ke 1,2,3, ….T)/Time (year of
X2 = Umur responden/ Age of respondent
1,2,3,.....T)
X3 = Jumlah trip / Number of trips
X4 = Pendidikan/ Education Teknik
Teknikcontingent valuation
contingent method
valuation (CVM) (CVM) digun
method
X5 = Pendapatan / Revenue digunakan untuk menghitung nilai manfaat
keberadaan
keberadaan ekosistem
ekosistem terumbu terumbu
karang karang
di Bandadi Banda N
X6 = Jumlah anggota keluarga/ Number of family
Neira. Metode initentang
menanyakan digunakan
nilai untuk menanyakan
atau harga yang diberikan ma
members
tentang nilai atau harga yang diberikan masyarakat
terumbu karang agar tetap terpelihara. Menurut Suprap
Sedangkan untuk aspek pariwisata secara akan keberadaan ekosistem terumbu karang agar
fungsional manfaat langsung dapat ditulis sebagai metode
tetap yang berbasiskan
terpelihara. surveyetdimana
Menurut Suprapto dalam kuesion
al. (2015)
berikut: CVMyangadalah sebuah metode
dipersepsikan yang dengan
masyarakat berbasiskan
keberadaan eko
survey dimana dalam kuesioner ditanyakan
Y = F (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) ........(2) lestari. nilai
tentang Berdasarkan
atau harga hasilyang
wawancara rata-rata masyara
dipersepsikan
Dimana/ Where: masyarakat
keberadaandengan dan fungsikeberadaan ekosistem
serta manfaat ekosistem terum
Y = Kunjungan/ Visit terumbu karang supaya tetap lestari. Berdasarkan
X1= Biaya perjalanan/ Travel cost hasil wawancara rata-rata masyarakat sudah
sangat mengenal tentang keberadaan dan fungsi

13
J. Sosek KP Vol. 12 No. 1 Juni 2017: 11-20

serta manfaat ekosistem terumbu karang di Banda Nilai ekonomi terumbu karang, mangrove,
Naira. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan atau wilayah konversi bervariasi, hal ini dapat
ekosistem terumbu karang rata-rata menyatakan dilihat dari nilai ekonomi satu kawasan konservasi
mau berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem dengan kawasan konservasi berbeda-beda di
terumbu karang. setiap negara dan daerah. Hal ini dikarenakan
kawasan konservasi setiap negara mempunyai
Kelemahan dari metode CVM adalah adanya karakteristik sumber daya terumbu karang, sosial
perbedaan karakteristik masyarakat di berbagai ekonomi, pemanfaatan yang berbeda-beda.
daerah di Indonesia yang tentunya juga akan
memberikan nilai yang berbeda (Kalatouw et al.,
2015). Variabel yang dilihat menurut Kalatouw et al. HASIL DAN PEMBAHASAN
(2015) adalah manfaat tidak langsung (nilai yang
1. Karakteristik Sumber Daya Kelautan dan
dirasakan secara tidak langsung terhadap barang
dan jasa yang dihasilkan sumber daya alam dan Perikanan di Banda Neira
lingkungan), manfaat langsung (nilai yang dihasilkan Banda Neira memiliki potensi ikan dan
dari pemanfaatan secara langsung), nilai manfaat potensi non ikan seperti lobster, kerang-kerangan
pilihan (nilai pilihan untuk melakukan preservasi dan teripang. Namun, potensi non ikan ini belum
bagi penggunaan barang dan jasa sumber daya menjadi perhatian masyarakat nelayan karena
dan lingkungan terumbu karang di masa yang kecenderungannya masih terkonsentrasi pada
akan datang yang tidak dapat digunakan pada perikanan tangkap. .Ada pun jenis perikanan tangkap
saat sekarang), dan nilai manfaat ekonomi total yang yang memiliki potensi untuk dikembangkan
(penjumlahan dari seluruh manfaat yang telah untuk perekonomian masyarakat yaitu :
diidentifikasi dari ekosistem terumbu karang).
• Pelagis besar diantaranya Tuna dan Cakalang
Menurut Pieter et al. (2015), variabel dalam
• Pelagis Kecil..diantaranya layang, selar,
penelitian ini pada dasarnya adalah segala sesuatu
tongkol, wakong, marwaji, kawalinya.
yang berbentuk jasa lingkungan dari ekosistem
terumbu karang yang dinilai berdasarkan persepsi • Ikan Demersal diantaranya, kerapu, sikuda,
masyarakat. Penilaian tersebut ada yang bersifat samandar, biji nangka/salmaneti dan kakap.
sebagian saja atau parsial, namun ada juga yang
• Ikan hias diantaranya tiger fish, bat fish, angel
melakukan penilaian secara total (nilai ekonomi
fish, morrish fish, anemone fish dan lain-lain.
total ) dengan menjumlahkan manfaat langsung
(perikanan, pariwisata), manfaat tidak langsung Sedangkan untuk perikanan budidaya,
(feeding ground, nursering ground, pelindung berkembang usaha budidaya berupa pembesaran
pantai), nilai warisan, dan nilai keberadaan. teripang, budi daya kerang, dan budi daya rumput
laut. Setiap aktivitas usaha budidaya tersebut
Menurut Setiyowati et al. (2016), untuk dilakukan dalam bentuk “sasi”. Usaha budi daya
menghitung manfaat tidak langsung menggunakan selain dilakukan perorangan atau kelompok
metode replacement cost, dalam hal ini adalah oleh masyarakat juga sudah dilakukan dalam
sejumlah nilai moneter yang dikorbankan apabila bentuk usaha berbadan hukum, seperti usaha budi
kawasan terumbu karang mengalami kerusakan, daya tiram yang dikembangkan oleh CV. Banda
dimana nilai yang diberikan masyarakat merupakan Marine.
nilai minimum. Menurut Aryanto dan Mardjuka
(2005), pentingnya perhitungan moneter untuk Selain itu perekonomian masyarakat Banda
keuntungan dan kerugian lingkungan yaitu untuk Neira juga ditopang oleh sub sektor pariwisata, jadi
mengetahui dan mengartikan ‘moneterisasi’ tidak hanya mengandalkan sub sistem perikanan.
keinginan individu membayar untuk kepentingan Secara keseluruhan di Kecamatan Banda sampai
lingkungan, misalnya keinginan untuk membayar tahun 2013 terdapat 43 obyek wisata yang terdiri
bukan hanya pelestarian dan perbaikan saja, atas satu wisata alam, 25 wisata sejarah, 12 wisata
namun juga untuk menerima kompensasi dari bahari, tiga wisata budaya dan dua minat khusus.
kerugian. Biasanya metode yang digunakan dalam Ada pun wisata bahari yaitu wisata penyelam yang
valuasi adalah metode effect on production, dan menjadi ciri khas di Banda Neira adalah wisata
CVM yang diperoleh dari WTP per individu maupun penyelam di sekitar terumbu karang yang berasal
per rumah tangga, pada penelitian menggunakan dari batuan lahar Gunung Api Banda. Banda Neira
metode CVM. memiliki 14 titik penyelaman.

14
Valuasi Nilai Ekonomi Terumbu Karang di Banda Neira ........................................ (Mira, Subhechanis Saptanto dan Hikmah)

2. Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang X4 = Pendidikan/ Education


a. Manfaat Langsung X5 = Pendapatan / Revenue
X6 = Jumlah anggota keluarga/ Number of
Penangkapan Ikan family member
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
bahwa fungsi permintaan terhadap pemanfaatan Dari fungsi tersebut kemudian dilakukan
sumber daya ikan di Banda Neira berbanding estimasi terhadap nilai ekonomi sumber daya
terbalik dengan harga dan umur. Namun ikan dengan menghitung besarnya nilai surplus
berbanding lurus dengan jumlah trip, besarnya bagi konsumen (CS). Berdasarkan hasil analisis
pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga. diperoleh bahwa nilai CS adalah sebesar
Faktor harga dan pendapatan responden ternyata Rp.323.071.865,- per pelaku usaha perikanan.
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
Rata-rata responden yang melakukan
fungsi permintaan. Asumsi yang digunakan dalam
penangkapan ikan berusia 42 tahun, dengan
membangun fungsi tersebut adalah terjadinya
pendidikan sebagian besar hanya sampai tamat
keseimbangan pasar dimana penawaran (supply)
SLTP. Jumlah tanggungan keluarga responden
sama dengan permintaan (demand), sehingga
rata-rata berjumlah lima orang. Hasil tangkapan
hubungan antara permintaan dengan harga
responden dapat mencapai rata-rata 11.000 kg/
berbanding terbalik.
tahun dengan harga rata-rata Rp.18.000/kg. Usaha
Q = 5886,433941- 0,191364 X1- 89,383576 X2 penangkapan ikan di Banda Neira membutuhkan
+ 23,922360 X3 - 395,941017 X4 + 0,000059 investasi untuk pembelian alat pancing seharga
Rp.100.000/unit, armada perahu dengan
X5 + 886,551076 X6 ..................................(1) harga Rp.2.000.000,-/unit dan mesin seharga
Dimana/ Where: Rp.3.000.000,-/unit. Jumlah trip dalam setahun
Q = Hasil tangkapan / Catch dapat mencapai sekitar 196 trip atau berkisar 16-17
trip tiap bulannya. Pendapatan responden per
X1 = Harga ikan/ Fish prices
tahun bersihnya dapat mencapai Rp.118.711.716,-
X2 = Umur responden/ Age of respondent
atau sebesar 9 jutaan rupiah per bulannya.
X3 = Jumlah trip / Number of trips

PETA NILAI EKONOMI SUMBER DAYA KELAUTAN/


MAP OF ECONOMIC VALUE OF MARINE
RESOURCES
NILAI PEMANFAATAN LANGSUNG/ VALUE OF DIRECT
UTILIZATION

LEMBAR BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA SHEET

KAWASAN BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA REGION

Diterbitkan oleh/ Published by:


Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan/ Center Of Maritime
Social And Economic Research
Gedung Balit bang KP I Lt 3­4
Jln. PAsir Putih I Ancol Timur ­ Jakarta Utara 14430
Telp. (021) 647 11 563
Email: bbrsosek@yahoo.com
Homepage : www.kkp.go.id

KETERANGAN/ INFORMATION:

NILAI PEMANFAATAN LANGSUNG/ VALUE OF DIRECT UTILIZATION

Ri wayat Peta/ Map History :


1. Peta ini disusun oleh Kementerian Kelautan dan Peri kanan/ This map was
prepared by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries
2. Batas administrasi di peta ini adalah batas s ementara dan tidak dapat
di pergunakan s ebagai referensi res mi/ The administrative limit on this map is a
temporary limit and can not be used as an official reference
3. Ci tra sateli t yang dipergunakan adalah Landsat 8 OLI dengan tahun
perekaman 2014/2016/ Satellite image used is Landsat 8 O LI with year of
recording 2014/2016

Gambar 1. Peta Nilai Manfaat Langsung Berbagai Ekosistem Di Pesisir Bandaneira, Kab.
Maluku Tengah (Data Primer Diolah, 2015)
Gambar 1. Figure
Peta Nilai
1. MapManfaat Langsung
of Direct Benefit Value Berbagai Ekosistemindi
Of Various Ecosystems Pesisir
Coastal Banda Neira,
Bandaneira Kabupaten
.Maluku District,
TengahCentral Maluku Region (Primary Data Processed, 2015)
Figure 1. . Map of Direct Benefit Value of Various Ecosystems in Coastal Banda Neira District,
Rata-rata responden yang melakukan penangkapan ikan berusia 42 tahun, dengan
.Central Maluku
pendidikan sebagian Region.
besar hanya sampai tamat SLTP. Jumlah tanggungan keluarga responden
Sumber: Data Primer Diolah, 2015/Source: Primary Data Processed, 2015
rata-rata berjumlah lima orang. Hasil tangkapan responden dapat mencapai rata-rata 11.000
kg/tahun dengan harga rata-rata Rp 18.000/kg. Usaha penangkapan ikan di Banda Neira
membutuhkan investasi untuk pembelian alat pancing seharga Rp 100.000/unit, armada perahu
15
dengan harga Rp 2.000.000,-/unit dan mesin seharga Rp 3.000.000,-/unit. Jumlah trip dalam
setahun dapat mencapai sekitar 196 trip atau berkisar 16-17 trip tiap bulannya. Pendapatan
responden per tahun bersihnya dapat mencapai Rp 118.711.716,- atau sebesar 9 jutaan rupiah
J. Sosek KP Vol. 12 No. 1 Juni 2017: 11-20

Tabel 1. Nilai Manfaat Langsung Perikanan Tangkap di Banda Neira.


Tabel
Table 1.1. Nilai Benefit
Direct Manfaat Langsung
Value Perikanan
of Captured Tangkap
Fisheries di Banda
in Banda Neira
Neira District.
Table 1. Direct Benefit Value of Captured Fisheries in Banda Neira District
BiayaBiaya
Total Total Per Total
Nilai Produksi Biaya Total Nilai Produksi
Nilai Produksi
Nilai Produksi Biaya Per Tahun (Rp/Tahun Keuntungan
(Rp/tahun)/ Operasional(Rp/ KeuntunganTotal (Rp/kel/ Tahun)/
(Rp/kel/ Tahun)/
Unit usaha/ (Rp/tahun)/ Operasional(Rp/ Kel/ tahun)/ (Rp/Kel/ Total
Unit usaha/ Production Tahun)/ (Rp/tahun)/
Keuntungan(Rp/tProductionProduction Keuntungan
Effort Unit Production Tahun)/ Total(Rp/Kel/
Cost tahun)/tahun)/ Total
Effort Unit Value (IDR/ Operational Total ahun)/
BenefitTotal Value (IDR/ Value (Rp/Kel/ tahun)/
Value Operational Cost (IDR/Family/
Total Cost Profit (Rp/
year) Cost (IDR/year) (IDR/year) Family/year)
Benefit (IDR/year) (IDR/Family/year Total Profit (Rp/
(IDR/year) (IDR/year) year) Family/ Year)
(IDR/Family/year Family/ Year)
)
)
Pancing Ulur 197,748,356 79,036,641 118,711,716 153,977,495 61,542,175 92,435,320
Demersal/
Pancing
Demersal
UlurLine
Hand
Sumber : Data Primer197,748,356
Demersal/D (diolah), 2015/Source:79,036,641 118,711,716
Primary Data (Processed), 2015 153,977,495 61,542,175 92,435,320
emersal
Hand Line
Pariwisata Bahari Pada Tabel 2 hubungan biaya perjalanan
Sumber : Data Primer (diolah), 2015/ Source : Primary Data (Processed), 2015
bertanda negatif, sedangkan pada gambar
Pada Gambar 2 terlihat nilai surplus produsen
sebelumnya bertanda positif, hal ini dikarenakan
sebesar Rp.243.990.384,
2.1.2. Pariwisata Baharinilai yang dihasilkan
model dimasukkan ke fungsi, sehingga tergambar
jasa ekosistem untuk sektor pariwisata sebesar
Pada gambar nilai
di bawah terlihat plotprodusen
yang positif.
sebesar Setelah dikembalikannilai ke
243.990.384. Sedangkan DUV (Direct Usenilai surplus
Value) Rp. 243.990.384,
fungsi maka dihasilkan jasa ekosistem sebesar
sebesar Rp.482.654.114,10,
yang dihasilkan artinya untuk
jasa ekosistem jasa ekosistem
sektor pariwisata sebesar 243.990.384. Sedangkan nilai
Rp. 243.990.384,6 .
terumbu karang seluas 825,5 ha dimanfaakan langsung
DUV (Direct Use Value) sebesar Rp 482.654.114,10, artinya jasa ekosistem terumbu karang
sejumlah 1.631 turis sebesar Rp.482.654.114,10.
seluas 825,5 ha dimanfaakan langsung sejumlah 1.631 turis sebesar Rp 482.654.114,10.

Harga/
Price

Kunjungan/
Visit

Gambar
Gambar 2. 2. Surplus
Surplus ProdusenUntuk
Produsen UntukTravel
Travel Cost
Cost Method Banda
Banda Neira
Neira
Figure 2. Producer Surplus For Travel Cost Method Banda
Figure 2. Producer Surplus For Travel Cost Method Banda Neira District Neira District
Sumber:
Sumber : Data Data(Diolah),
Primer Primer (Diolah),
2015/ 2015/Source:
Source : Primary
PrimaryData (Processed),
Data 2015
(Processed), 2015

Tabel 2. Hasil
Pada Analisis
Tabel 2Regresi
hubunganLinear Berganda
biaya Model
perjalanan Permintaan
bertanda Wisata
negatif, di Banda
sedangkan Neira.
pada gambar
Table 2. Results of Multiple Linear Regression Model Analysis of Tourism Demand in Banda Neira.
sebelumnya bertanda positif, hal ini dikarenakan model dimasukkan ke fungsi, sehingga
Model Regresi/ Koefisien Beta/ Standardized
Model
Unstandardized Coefficients Coefficients
B
1 (Constant) 2.036 2.294
10
Biaya perjalanan/ Travel Cost -2.60E-009 .000 -.032
Pendapatan/ Income 6.41E-009 .000 .130
Umur/ Age -.009 .016 -.110
Pendidikan/ Education .039 .089 .075
Rombongan/ Entourage .029 .092 .063
Jarak/ Distance -.119 .271 -.093
Pengalaman/ Experience -.365 .430 -.141
Sumber: Data Primer (Diolah), 2015/Source: Primary Data (Processed), 2015

16
Valuasi Nilai Ekonomi Terumbu Karang di Banda Neira ........................................ (Mira, Subhechanis Saptanto dan Hikmah)

Jika dilihat pengaruh biaya perjalanan wisatawan adalah pendapatan, pendidikan dan
terhadap kecenderungan wisatawan asing, ada jumlah rombongan.
fenomena yang cukup menarik adalah wisatawan
asing terutama dari Australia menginap di yacht b. Manfaat Tidak Langsung
yang mereka miliki, tapi untuk makan mereka
Salah satu fungsi terumbu karang adalah
makan di hotel. Faktor kedekatan jarak dan
melindungi lingkungan pesisir khususnya dari
keekonomisanlah yang membuat turis Australia
ancaman erosi akibat gelombang laut yang
menggunakan yacht, selain itu menurut mereka
besar. Nilai ekonomi dari fungsi terumbu karang
dengan menggunakan yacht mereka bisa
ini diperoleh melalui pendekatan biaya pengganti
mengatasi kesulitan aksesibilitas dan mengurangi
sebesar sepertiga dari biaya pembangunan
biaya perjalanan pada beberapa pulau kecil di
pemecah gelombang. Berdasarkan hasil Focus
Indonesia termasuk pulau-pulau di Banda Neira.
Group Discussion (FGD) diketahui bahwa standar
biaya yang digunakan untuk setiap meter kubiknya
Y = 2, 036 – 0, 0000000026 X1 + 0,0000000064 memiliki nilai antara Rp.500.000,- sampai dengan
X2 – 0,009 X3 + 0,039X4 + 0,029 X5 – 0,119 Rp.600.000,- sehingga diambil nilai antara sebesar
X6 – 0,365 X7 ...........................................(2) Rp.550.000,- per meter kubik. Kemudian setiap
satu meter panjang pemecah gelombang memiliki
Dimana/Where: dimensi sebesar enam meter kubik dengan
Y = Kunjungan/Visit asumsi lebar satu meter dan ketinggian enam
meter. Tinggi enam meter dibuat dengan catatan
X1 = Biaya perjalanan/Travel Cost
pondasi sebesar tiga meter dan tiga meter lebihnya
X2 = Pendapatan/Revenue adalah rata-rata jarak permukaan tertinggi dengan
X3 = Umur/Age permukaan terendah air laut. Panjang pantai yang
X4 = Pendidikan/Education dilindungi oleh karang pada wilayah Banda Neira
X5 = Rombongan/Entourage diperkirakan mencapai 10.562 meter sehingga nilai
X6 = Jarak/Distance yang terbentuk adalah Rp.1.936.366.667,- atau
X7 = Pengalaman/Experience setara dengan Rp.4.588.547,-/ ha karang.

Terumbu karang juga merupakan tempat


Pada persamaan matematika di atas maka
yang sangat produktif dimana menurut hasil
jumlah kunjungan wisata berbanding terbalik
penelitian Dahuri (2003) melaporkan bahwa potensi
dengan biaya perjalanan, umur, jarak, dan impresi
lestari ikan karang konsumsi ditinjau dari sembilan
wisatawan terhadap obyek kunjungan. Variabel
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), tercatat
yang sebanding positif dengan jumlah kunjungan
sekitar 1.452.500 ton/ tahun.

PETA NILAI EKONOMI SUMBER DAYA KELAUTAN/


MAP OF ECONOMIC VALUE OF MARINE
NILAI PEMANFAATAN Tidak LANGSUNG/ VALUE OF
RESOURCES
INDIRECT UTILIZATION

LEMBAR BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA SHEET

KAWASAN BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA REGION

Diterbitkan oleh/ Published by:

Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan/ Center Of Maritime


Social And Economic Research
Gedung Balitbang KP I Lt 3­4
Jln. Pasir Putih I Ancol Timur ­ Jakarta Utara 14430
Telp. (021) 647 11 563
Email: bbrsosek@yahoo.com
Hompeage : www.kkp.go.id

KETERANGAN/ INFORMATION:

NILAI PEMANFAATAN LANGSUNG/ VALUE OF DIRECT UTILIZATION

Ri wayat Peta/ Map History :


1. Peta ini disusun oleh Kementerian Kelautan dan Peri kanan/ This map was
prepared by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries
2. Batas administrasi di peta ini adalah batas sementara dan tidak dapat
dipergunakan s ebagai referensi res mi/ The administrative limit on this map is a
temporary limit and can not be used as an official reference
3. Ci tra sateli t yang dipergunakan adalah Landsat 8 OLI dengan tahun
perekaman 2014/2016/ Satellite image used is Landsat 8 O LI with year of
recording 2014/2016

Gambar 3. Peta Nilai Manfaat Tidak Langsung (Fungsi Water Break) Ekosistem Terumbu
Gambar 3. Peta NilaiKarang
Manfaat Tidak Langsung
di Bandaneira, Kabupaten (Fungsi Water
Maluku Tengah PrimerEkosistem
Break)
(Data Diolah, 2015) Terumbu Karang di
Banda Neira,
Figure Kabupaten
3. Map Maluku
of Indirect Use Tengah.as Water Break) Coral Reef Ecosystem at
Value (Function
Bandaneira, Kabupaten Maluku Tengah (Primary Data Processed, 2015)
Figure 3. Map of Indirect Use Value (Function as Water Break) Coral Reef Ecosystem at Banda Neira,
Maluku Tengah Regency.
Sumber: Data Primer (Diolah), 2015/Source:
Terumbu Primary
karang juga Data (Processed),
merupakan tempat yang2015
sangat produktif dimana menurut hasil
penelitian Dahuri (2003) melaporkan bahwa potensi lestari ikan karang konsumsi ditinjau dari
sembilan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), tercatat sekitar 1.452.500 ton/ tahun. 17
Sehingga dengan total area 50.000 km2, maka MSY (Maximum Sustainable Yield) ikan karang
di Indonesia terdapat sekitar 29,05 ton/ km2/ tahun atau setara dengan 290 kg per hektar per
tahun. Atas dasar tersebut, nilai eksisting terumbu karang sebagai fungsi penyedia sumber
J. Sosek KP Vol. 12 No. 1 Juni 2017: 11-20

PETA NILAI EKONOMI SUMBER DAYA KELAUTAN/


MAP OF ECONOMIC VALUE OF MARINE
RESOURCES
NILAI PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG (PRODUKTIVITAS PRIMER/ VALUE OF
INDIRECT UTILIZATION (PRIMARY PRODUCTIVITIES)

LEMBAR BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA SHEET

KAWASAN BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA REGION

Diterbitk an oleh/ Published by:

Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan/ Center Of Maritime


Social And Economic Research
Gedung Balitbang KP I Lt 3­4
Jln. Pasir Putih I Ancol Timur ­ Jakarta Utara 14430
Telp. (021) 647 11 563
Email: bbrsosek@yahoo.com
Hompeage : www.kkp.go.id

KETERANGAN/ INFORMATION:

NILA I PEMA NFAATAN T IDAK LAN GSUN G PRO DU KTIVITAS PRIMER / VA LUE OF INDIR EC T UTI LIZATI ON PRIMAR Y PR ODU CTIVITI ES

Riwayat Peta/ Map History :


1. Peta ini disusun oleh Kementerian Kelautan dan Peri kanan/ This map was
prepared by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries
2. Batas administrasi di peta ini adalah batas s ementara dan tidak dapat
di pergunakan s ebagai referensi res mi/ The administrative limit on this map is a
temporary limit and can not be used as an official reference
3. Ci tra sateli t yang dipergunakan adalah Landsat 8 OLI dengan tahun
perekaman 2014/2016/ Satellite image used is Landsat 8 O LI with year of
recording 2014/2016

Gambar 4. Peta Gambar


Nilai Manfaat
4. Peta NilaiTidak
ManfaatLangsung (Fungsi
Tidak Langsung Produktivitas
(Fungsi Produktivitas PrimerPrimer Pertumbuhan Ikan di
Pertumbuhan
Ikan di Bandaneira) Ekosistem Terumbu Karang, Kab. Maluku Tengah (Data Primer
Banda Neira) Ekosistem Terumbu Karang,
Diolah, 2015) Kab. Maluku Tengah.
Gambar 4. Map of Gambar
Indirect Use Value (Function as Primary Productivity) Coral Reef Ecosystem at
4. Map of Indirect Use Value (Function as Primary Productivity) Coral Reef
Ecosystem at Bandaneira, Kab. Maluku Tengah (Primary Data Processed, 2015)
Banda Neira, Maluku Tengah Regency.
Sumber: Data Primer (Diolah), 2015/Source: Primary Data (Processed), 2015
2.3. Nilai Manfaat Keberadaan
Berdasarkan hasil wawancara rata-rata masyarakat sudah sangat mengenal tentang

Sehingga dengan total area 50.000 km ,


keberadaan dan fungsi serta manfaat ekosistem
2
keberadaan dan fungsi serta manfaat ekosistem
terumbu karang di Banda Neira. Persepsi
masyarakat terhadap keberadaan ekosistem terumbu karang rata-rata menyatakan mau
maka MSY (Maximum Sustainable Yield) ikan terumbu karang di Banda
berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem terumbu karang. Hanya nilai kesediaan mereka
Neira. Persepsi
karang di Indonesia
untuk terdapat
berkontribusi sekitar
terhadap 29,05 ton/ dan masyarakat
keberadaan terhadap
kelestarian ekosistem terumbu keberadaan
karang ekosistem
km2/ tahun atau setara dengan
(willingness to pay) 290 kg sebesar
rata-rata per hektar terumbu
rata-rata Rp. karang
113.162,-/ tahun. rata-rata
Jika dikalikan jumlah menyatakan mau
per tahun. Atas dasar tersebut, nilai eksisting berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem
populasi dibagi luas terumbu karang, maka WTP Rp. 2.580.733,-/ orang/ ha/ tahun.

terumbu karang sebagai fungsi penyedia sumber terumbu karang. Hanya nilai kesediaan mereka
daya ikan dengan asumsi harga rata-rata untuk berkontribusi terhadap keberadaan dan
tertimbang ikan sebesar Rp.18.000 dapat dihitung kelestarian ekosistem terumbu karang (willingness
yaitu sebesar Rp.2.202.840.000/ tahun atau to pay) rata-rata sebesar rata-rata Rp.113.162,-/
14

Rp.5.220.00/ ha/ tahun. tahun. Jika dikalikan jumlah populasi dibagi luas
terumbu karang, maka WTP Rp.2.580.733,-/ orang/
c. Nilai Manfaat Keberadaan ha/ tahun.
Berdasarkan hasil wawancara rata-rata Nilai rata-rata WTP (willingness to pay)
masyarakat sudah sangat mengenal tentang responden hanya 0,47% dari pendapatan rata-rata

PETA NILAI EKONOMI SUMBER DAYA KELAUTAN/


MAP OF ECONOMIC VALUE OF MARINE
RESOURCES
NILAI SOSIAL/ VALUE OF SOCIAL

LEMBAR BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA SHEET

KAWASAN BANDA NEIRA/ BANDA NEIRA REGION

Diterbitkan oleh/ Published by:

Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan/ Center Of Maritime


Social And Economic Research
Gedung Balitbang KP I Lt 3­4
Jln. Pasir Putih I Ancol Timur ­ Jakarta Utara 14430
Telp. (021) 647 11 563
Email: bbrsosek@yahoo.com
Hompeage : www.kkp.go.id

KETERANGAN/ INFORMATION:

NILAI SOSIAL/ VALUE OF SOCIAL

Riwayat Peta/ Map History :


1. Peta ini disusun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan/ This map was
prepared by the Ministry of Marine Affairs and Fisheries
2. Batas administrasi di peta ini adalah batas sementara dan tidak dapat
dipergunakan sebagai referensi resmi/ The administrative limit on this map is a
temporary limit and can not be used as an official reference
3. Citra satelit yang dipergunakan adalah Landsat 8 OLI dengan tahun
perekaman 2014/2016/ Satellite image used is Landsat 8 OLI with year of
recording 2014/2016

Gambar 5.. Peta Nilai Keberadaan Ekosistem Terumbu Karang di Banda Neira, Kab. Maluku Tengah.
Gambar 5. Peta Nilai Keberadaan Ekosistem Terumbu Karang di Bandaneira, Kab
Maluku Tengah (Data Primer Diolah, 2015)
Gambar 5. Map of Figure
Existence Use Value
5. Map of Existence Coral
Use Value Reef
Coral Reef Ecosystem
Ecosystem at Banda
at Bandaneira, Maluku Neira, Maluku Tengah
Regency. Tengah Regency (Primary Data Processed, 2015)

Sumber: Data Primer (Diolah),Nilai


2015/Source:
rata-rata WTPPrimary Data
(willingness (Processed),
to pay) responden 2015
hanya 0,47% dari pendapatan rata-
rata mereka per tahun yakni sebesar Rp. 24.119.658 / tahun. Nilai rata-rata ini mengindikasikan
bahwa apresiasi nelayan terhadap jasa lingkungan yang dihasilkan terumbu karang masih
18 kurang. Padahal mereka mempunyai keterkaitan yang erat terhadap ekosistem terumbu karang,
karena mereka mengambil atau mengekstraksi langsung sumber daya ikan yang berhubungan
langsung dengan ekosistem terumbu karang tersebut. Faktor yang berhubungan erat dengan
kesediaan masyarakat membayar untuk keberlangsungan ekosistem terumbu karang adalah
Valuasi Nilai Ekonomi Terumbu Karang di Banda Neira ........................................ (Mira, Subhechanis Saptanto dan Hikmah)

mereka per tahun yakni sebesar Rp.24.119.658/ KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN
tahun. Nilai rata-rata ini mengindikasikan bahwa
apresiasi nelayan terhadap jasa lingkungan yang Panjang pantai yang dilindungi oleh karang
dihasilkan terumbu karang masih kurang. Padahal pada wilayah Banda Neira diperkirakan mencapai
mereka mempunyai keterkaitan yang erat terhadap 10.562 meter sehingga nilai manfaat tidak langsung
ekosistem terumbu karang, karena mereka yang terbentuk adalah Rp.1.936.366.667 atau
mengambil atau mengekstraksi langsung sumber setara dengan Rp.4.588.547/ ha karang. Nilai
daya ikan yang berhubungan langsung dengan eksisting terumbu karang sebagai fungsi penyedia
ekosistem terumbu karang tersebut. Faktor yang sumber daya ikan dengan asumsi harga rata-rata
berhubungan erat dengan kesediaan masyarakat tertimbang ikan sebesar Rp.18.000 dapat dihitung
membayar untuk keberlangsungan ekosistem yaitu sebesar Rp.2.202.840.000/ tahun atau
terumbu karang adalah tingkat pendapatan, tingkat Rp.5.220.00/ha/tahun. Nilai keberadaan terumbu
pendidikan, fungsi ekosistem terumbu karang, dan karang (kesediaan responden untuk berkontribusi
kontribusi kelestarian ekosistem terumbu karang. terhadap keberadaan dan kelestarian ekosistem
terumbu karang (willingness to pay) rata-rata
c. Nilai Total Ekonomi Terumbu Karang di sebesar Rp.113.162,-/tahun. Jika dikalikan jumlah
Banda Neira populasi dibagi luas terumbu karang, maka WTP
Rp.2.580.733,-/orang/ha/tahun. Estimasi terhadap
Berdasarkan hasil analisis, diketahui nilai nilai manfaat langsung perikanan sebesar
total ekonomi sumber daya pesisir di Banda Neira Rp.323.071.865,- per pelaku usaha perikanan.
mencapai lebih dari 17 triliun rupiah. Sebagian Jasa ekosistem terumbu karang atau nilai manfaat
besar masih disumbang dari sumber daya ikan langsung pariwisata sebesar Rp.482.654.114,10.
yang telah dimanfaatkan khususnya pelagis. Nilai Berdasarkan hasil analisis, diketahui nilai total
ekosistem secara ekologi berdasarkan parameter- ekonomi terumbu karang di Banda Neira mencapai
parameter yang diukur hanya menyumbang kurang lebih dari 17 triliun rupiah. Sebagian besar masih
dari 1% dengan nilai sekitar 4 miliar rupiah per disumbang dari sumber daya ikan yang telah
tahun. dimanfaatkan khususnya pelagis. Nilai ekosistem

Tabel 3. Nilai Total Ekonomi Sumber Daya Pesisir di Banda Neira.


Table 3. Total Economic Value of Coastal Resource in Banda Neira.
Nilai (Rp. per
Jenis Nilai/ Nilai (Rp. per tahun)/ Proporsi/
Tahun/ha)/
Types of Value Value (IDR/year) Proportion (%)
Value (IDR/year/ha)
Nilai Ekologi/Ecological Value 4,139,206,667  0.02  
- Terumbu Karang/Coral Reef      
a. Penahan gelombang/Water
1,936,366,667 0.01 4,588,547
Break
b...Pertumbuhan ikan/Fish
2,202,840,000 0.01 5,220,00
growth
Nilai ekonomi/Economic Value 99.96  
- Terumbu Karang/Coral Reef      
a. Penangkapan ikan/Fishing
266,705,095,074 1.51 323,071,865
activities
b. Pariwisata/Tourism 482,654,114 0.00 584,681
- Pelagis/Pelagic 17,375,988,000,000 98.45 88,653
Nilai Sosial Budaya dan Non
Pemanfaatan/Social Cultured and 2,130,395,214 0.01 2,580,733
Non Utilization Value
Nilai Total Ekonomi/Economic
17,649,445,351,069 0.02  
Total Value
Sumber: Data Primer (Diolah), 2015/Source: Primary Data (Processed), 2015

19
J. Sosek KP Vol. 12 No. 1 Juni 2017: 11-20

secara ekologi berdasarkan parameter-parameter Kalatouw, W. D., R. M. Kumaat, L. R. J. Pangemanan


yang diukur hanya menyumbang kurang dari dan P. A. Pengemanan. 2015. Valuasi Ekonomi
Hutan Mangrove di Desa Tiwoho Kabupaten
1% dengan nilai sekitar empat miliar rupiah
Minahasa Utara. https://ejournal.unsrat.ac.id/
per tahun. Kecilnya kontribusi nilai pariwisata index.php/cocos/article/viewFile/8113/7674.
terhadap pemanfaatan langsung karena sulitnya Diakses tanggal 4 Juli 2017.
aksesibilitas Banda Neira, sistem transportasi yang
Nahib, I., Y. Suwarno, M. K. Sulaiman dan S. Arief.
kurang mendukung seperti penerbangan udara
2011. Pengembangan Valuasi Ekonomi Terumbu
hanya satu kali seminggu. Pemerintah diharapkan Karang Dengan Sistem Informasi Geografis
memperbaiki aksesibilitas ke Banda Neira, dengan dan Metode Benefit Transfer. Jurnal Globe 13
memperbanyak frekuensi transportasi udara. (2):122-132.
Pieter, J., F. Benu dan M. R. Kaho. 2015. Valuasi
UCAPAN TERIMA KASIH Ekonomi Ekowisata Terhadap Pengembangan
Objek Wisata Kawasan Pesisir Pantai. Jurnal Ilmu
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak Lingkungan 13 (1) : 55-64.
yang telah membantu peneliti selama dalam Putri, I. A. 2009. Valuasi Ekonomi Terumbu Karang
mengumpulkan data primer seperti pihak Dinas Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Seribu.
Kelautan dan Perikanan, pihak penyuluh perikanan, Thesis. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian
ketua adat, tokoh masyarakat, pemilik hotel dan Bogor. Bogor.
jasa usaha wisata, nelayan, turis domestik dan Setiyowati, D., Supriharyono dan I.Triarso. 2016. Valuasi
turis mancanegara. Juga diucapkan terima kasih Ekonomi Sumber daya Manggrove di Kelurahan
kepada pihak yang telah membantu penulis dalam Mangunharjo Kota Semarang. Journal Saintek
Perikanan 12 (1): 67-74.
pengumpulan data sekunder seperti pihak dari
Badan Pusat Statistik. Selain itu diucapkan terima Soemarno. 2017. Metode Valuasi Ekonomi Ekosistem
kasih kepada peneliti dari Institut Pertanian Bogor Lahan Pertanian. http://marno.lecture.ub.ac.id/.../
yaitu Benny Osta Nababan dan Achmad Solihin METODE-VALUASI-EKONOMI-EKOSISTEM.
Diakses tanggal 25 Agustus 2017.
yang membantu dalam pengumpulan data primer
dan data sekunder. Suprapto, J., M. Kirana, I. Susilowati dan A. Fauzi. 2015.
Economic Valuation of Manggrove Restoration
In Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan 16
DAFTAR PUSTAKA (2):121-130.

Aryanto, R. dan M. Y. Mardjuka. 2005. Valuasi Ekonomi Uyarra, M., A. Watkinson and I. M. Cote. 2009. Managing
dengan Travel Cost Methode Pada Obyek Dive Tourism for the Sustainable Use of Coral
Ekowisata Pesisir. Jurnal Ilmiah Pariwisata 10 Reefs. Environment and Management Journal
(1):58-76. 43 (1):1-16.

Burke, J. L., G. C. Waghorn and I. M. Brookes. 2002. An Wahyuni, Y., E. I. K. Putri dan S. Simanjuntak. 2014.
evaluation of sulla (Hedysarum coronarium) with Valuasi Total Ekonomi Manggrove di Kawasan
pasture, white clover and lucerne for lambs. New Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kertanegara
Zealand (62): 152–156. Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Kehutanan
Wallacea (3) 1:1-12.
Cooper, E., L. Burke and N. Bood. 2009. The Economic
Contribution of Belize’s Coral Reefs. WRI Working Welly, M. dan A. Muljadi. 2012. Survei Manta Tow di
Paper. World Resources Institute. Washington Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Propinsi
DC. Maluku, Indonesia. https://www.researchgate.
net/publication/. Diakses tanggal 4 September
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset 2017.
Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.
Fauzi, A. 2000. Kebijakan Pengelolaan Sumber daya
Pesisir. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Firdaus, A. M., J. M. Pelupessy dan J. R. Tampubolon.
2016. Strategi Penyelesaian Masalah Sosial
Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kepulauan Banda
Neira, Maluku Tengah. Jurnal Sosial Ekonomi
Kelautan dan Perikanan 11 (1): 55-74.

20

Anda mungkin juga menyukai