Anda di halaman 1dari 6

Website: semnasppm.undip.ac.

id

Penguatan Produk Dan Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Destinasi Wisata Dan
Kesejahterahan Masyrakat Karimunjawa
Dilianis Pringgenies1 , R Siti Rukayah2, Ervia Yudiati1, Agus Tri Setyo W1
1
Marine Science Department, Faculty of Fisheries and Marine Science
2
Architecture Department, Faculty of Engineering
Universitas Diponegoro, Prof. H. Soedarto, SH Street, Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstrak — Kepulauan Karimunjawa terletak di sebelah Barat Laut kota Jepara dengan jarak sekitar 45 mil laut atau 83
km. Kegiatan utama penduduk Kepulauan Karimunjawa umumnya adalah pemanfaatan disekitar ekosistem terumbu
karang TNKJ meliputi kegiatan perikanan dan wisata bahari. Sebesar 60% masyarakat Karimunjawa berprofesi sebagai
nelayan, hal ini mengindikasikan tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya perikanan.
Pasir putih halus menghampar luas di banyak pantai yang masih perawan, serta keindahan bawah lautnya menjadi daya
tarik Karimunjawa. Pada beberapa tahun terakhir, pariwisata di Karimunjawa mengalami peningkatan yang luar bias.
Namun terjadi Gap yang mana perkembangan produk local yang berbasis pada kearifan lokal tidak berkembang seiring
dengan perkembangan pariwisata. Di lain sisi sumberdaya alam karimun yang mensuport sangat melimpah.
Oleh karena itu pada kegiatan pengabdian ini diusulkan suatu inovasi dengan pendekatan iptek yang berbasis kearifan
local untuk dikembangkan pada kelompok masyarakat yang bersinggungan langsung dengan penyediaan produk local
hasil laut Karimunjawa, yaitu istri-istri nelayan, yang pada saat ini belum terlihat berperan aktif dalam perkembangan
pariwisata Karimunjawa.
Sebagai target luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah produk barang, peningkatan nilai omset UKM, Peningkatan
jumlah dan kualitas produk yang dipasarkan, Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, Peningkatan jumlah dan
kualitas tenaga kerja di UKM, Metode, Penataan kelembagaan dan Sistem/kebijakan.

Kata kunci — Karimunjawa, produk lokal, kerupuk, abon ikan, sambel ikan, wisata

I. PENDAHULUAN di situ ada 64 genus dari 14 ordo scleractinian dan


3 ordo non sceractinian (Nababan et al., 2010),
Kepulauan Karimunjawa secara administratif Selain itu keberadaan beberapa fauna langka yang
masuk ke dalam wilayah Kecamatan berhabitat disini adalah elang laut dada putih,
Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa penyu sisik, dan penyu hijau semakin menambah
Tengah dengan luas daratan + 1.500 hektare dan daya tarik Karimunjawa sebagai destinasi wisata
perairan + 110.000 hektare dan terletak di sebelah bagi turis lokal dan mancanegara. Daya tarik ini
Barat Laut kota Jepara dengan jarak sekitar 45 mil semakin lengkap dengan masakan seafood yang
laut atau 83 km. Kegiatan utama penduduk disajikan selain di penginapan juga dijual di alun-
Kepulauan Karimunjawa umumnya adalah alun setiap malam.
pemanfaatan disekitar ekosistem terumbu karang Pada beberapa tahun terakhir telah terjadi
TNKJ meliputi kegiatan perikanan dan wisata perkembangan pariwisata yang luar biasa di
bahari. Sebagian besar masyarakat Karimunjawa. Ini berkaitan pula dengan adanya
menggantungkan diri pada sumber daya alam dukungan yang besar dari pemerintah dalam
yang ada di sekelilingnya karena secara ekonomis mendorong perkembangan pariwisata di
ikan karang sangat penting bagi nelayan. Yulianto Karimunjawa. Untuk di Jawa Tengah Karimun
et al., (2007) mengatakan sebesar 60% masyarakat dinyatakan sebagai salah satu destinasi wisata dari
Karimunjawa berprofesi sebagai nelayan, hal ini empat masterplan kawasan wisata yang menjadi
mengindikasikan tingginya tingkat prioritas, selain Borobudur, Sangiran, dan Dieng
ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya dan diproyeksikan akan dapat menyedot
perikanan. wisatawan mancanegara. Bentuk dukungan antara
Pasir putih halus menghampar luas di banyak lain dengan mengadakan event-event
pantai yang masih perawan, serta keindahan internasional, seperti “Sail Krimunjawa“ yang
bawah lautnya menjadi daya tarik Karimunjawa. dilaksanakan setiap tahun.
Total jumlah spesies ikan karang di seluruh Potensi hasil laut dari perairan Karimunjawa
perairan Karimunjawa yang ditemukan selama sangat melimpah untuk mendukung
survei hingga tahun 2006 adalah 353 spesies yang perkembangan pariwisata Karimunjawa.
termasuk dalam 117 genus dan 43 famili, karang Wisatawan dapat menikmati makanan seafood di
Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 151
Website: semnasppm.undip.ac.id

alun-alun setiap malam dengan berbagai sajian research. UKM berperan aktif dalam seluruh
masakan. Selain itu ikan teri kering merupakan proses kegiatan. UKM adalah istri-isrti nelayan di
hasil laut khas Karimjawa yang dapat dibawa Karimunjawa. Dalam keseharian mereka ada yang
pulang sebagai sebagai buah tangan oleh menjual ikan segar di pasar. Salah satu UKM
wisatawan. Namun penyajian semua hasil laut adalah memproduksi macam-macam kerupuk
tersebut masih sangat tradisional dan belum hasil laut.
memperhatikan kualitas serta belum ada sentuhan Dalam menjembatani gap yang ada antara
teknologi untuk nilai tambah suatu produk. produk laut dengan pasar potensial dari
Sebagai contoh: Selama ini ikan teri hanya dijual wisatawan, inovasi dengan sentuhan iptek akan
dalam bentuk kering saja; Olahan ikan hanya diaplikasikan. Dalam pembuatan kerupuk
sebatas masakan tradisional dan bakso; Kerupuk biasanya ditambahkan bahan non-alami sebagai
dibuat dengan kualitas yang kurang. Hal ini ironis pengembang. Namun perkembangan pola hidup
mengingat bahan baku seafood yang sangat sehat yang terjadi pada masyarakat menjadikan
melimpah dan berkualitas tinggi karena masih pemakaian baha-bahan kimia dalam makanan
segar, banyaknya potensi tenaga kerja dari dihindari oleh konsumen. Karaginan, nama
masyarakat Karimunjawa terutama para pemuda generic dari suatu poliskarida, adalah produk
dan ibu-ibu, serta pasar potensial wisatawan yang alami dari rumput laut merah (Rhodophyceae)
demikian besar dan berhadapan langsung dengan jenis Gigartina, Chondruscrispus, Euchema and
masyarakat di sana. Selain hasil makanan, hasil Hypnea (Campo et al., 2009). Jenis Eucheuma kita
laut dari Karimunjawa juga sangat potensial temui pula dibudidayakan di pantai karimunjawa.
seperti hasil rumput laut untuk industri. Sehingga Produk ini memiliki manfaat yang luas. Manfaat
semua hasil laut tersebut sangat potensial untuk yang bermacam-macam dalam industry makanan
dikembangkan untuk dinaikkan nilai tambahnya. berkaitan dengan sifat fisika yang memiliki
Kegiatan pengabdian ini telah dilakukan manfaat spesifik, seperti sebagai pengental,
penggalian produk-produk unggulan yang pengenyal dan penstabil (Bono, Anisuzzaman and
memiliki potensi ekonomi tinggi berdasar pada Ding, 2014). Penerepan yang paling sering untuk
kearifan lokal, yaitu hasil laut perairan semi-refine karaginan adalah pada produk pakan
Karimunjawa. Produk yang dikembangkan adalah hewan, sekitar 5500 ton tiap tahunnya (McHugh,
kerupuk ikan tengiri, sambal ikan dan abon ikan. 2003). Dalam produk bukan makanan, karaginan
Penerapan teknologi dilakukan untuk dipakai untuk industry obat-obatan, kosmetik,
mendapatkan nilai tambah dari produk. Dalam printing, tekstil (Campo et al., 2009).
pemberdayaan wanita pesisir ini, tim bekerjasama Dalam kegiatan pengabdian ini, karaginan akan
dengan Pemerintah daerah, dalam hal ini adalah diaplikasikan untuk pembuatan kerupuk dalam
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa bentuk semi refine, sebagai pengganti
Tengah dengan melibatkan Pelaku bisnis pengembang kimia. Bahan untuk membuat semi-
pengolah hasil perikanan dari Cilacap sebagai refine karaginan mudah ditemui di perairan
inkubatornya. Karimunjawa. Demikian juga proses
Selain itu dilakukan pula upaya penataan pembuatannya dapat dibuat sederhana sehingga
kelembagaan wanita pesisir. Telah terbentuk orang awam akan mudah membuatnya. Setelah
embrio kelompok wanita pesisir dari istri-istri rumput laut dijemur hingga kering, kemudian
nelayan, yang kemudian diberi nama Kelompok dicuci dengan air bersih dengan tujuan untuk
wanita pesisir Mina Karimun. menghilangkan kotoran. Tahap selanjutnya adalah
Untuk lebih memantapkan kegiatan usaha, Tim dioven pada suhu 60 °C agar kering. Selanjutnya
bersinergi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan dimasak seperti di dalam water bath dalam larutan
Provinsi Jawa Tengah mengupayakan adanya potassium hydroxide (KOH). Kemudian dibiarkan
show room untuk penjualan produk olahan hasil dingin menjadi seperti suhu ruang dan selanjutnya
laut bagi kelompok wanita Mina Karimun ini. dicuci kembali untuk menghilangkan kelebihan
Lokasi showroom adalah di alun-alun, yaitu suatu KOH. Setelah pencucian, dikeringkan kembali
lokasi yang sangat strategis. Dipilihnya lokasi ini dan dihaluskan sebelum disimpan dalam wadah
dengan pertimbangan untuk keberlanjutan yang tertutup rapat untuk menghindari
kegiatan ekonomi mereka. kelembaban (Bono, Anisuzzaman and Ding,
2014).
II. METODE PELAKSANAAN Selain dilatih mengolah rumput laut menjadi
semi refine karaginan, UKM mitra akan dilatih
Metode yang dipakai dalam kegiatan menerapkannya dalam pembuatan kerupuk yang
pengabdian ini adalah participatory action selama ini telah mereka lakukan.

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 152


Website: semnasppm.undip.ac.id

Sehingga bahan-bahan untuk pembuatan mereka juga akan dilatih untuk selalu menjaga
kerupuk dapat mereka selenggarakan sendiri dari kualitas bahan baku.
laut Karimunjawa. Selain itu sebagai industry UKM mitra tidak hanya dari pembuat kerupuk
rumahan, kadang kualitas bahan tidak terlalu saja, namun juga sebagai penjual ikan mentah.
diperhatikan, sehingga mereka juga akan dilatih Selain itu memiliki kemampuan mengolah
untuk selalu menjaga kualitas bahan baku. seafood menjadi masakan yang enak, atau dengan
UKM mitra tidak hanya dari pembuat kerupuk kata yang sederhana “pandai memasak”. Selama
saja, namun juga sebagai penjual ikan mentah. ini sering diminta untuk membatu penginapan
Selain itu memiliki kemampuan mengolah untuk menyediakan masakan bagi para tamu
seafood menjadi masakan yang enak, atau dengan penginapan. Tim melihat kemampuan ini sebagai
kata yang sederhana “pandai memasak”. Selama modal untuk menembus “Gap” di atas. Apalagi
ini sering diminta untuk membatu penginapan dengan diiringi sifat pekerja keras yang
untuk menyediakan masakan bagi para tamu dimilikinya. Ide yang akan diterapkan di sini
penginapan. Tim melihat kemampuan ini sebagai adalah dengan sentuhan inovasi pada masakan
modal untuk menembus “Gap” di atas. Apalagi seafood khas karimunjawa tujuannya untuk bisa
dengan diiringi sifat pekerja keras yang ditawarkan ke pasar wisatawan untuk bisa dibawa
dimilikinya. Ide yang akan diterapkan di sini pulang sebagai oleh-oleh khas Karimunjawa.
adalah dengan sentuhan inovasi pada masakan “Srepehan” menjadi pilihan tim untuk jenis
seafood khas karimunjawa tujuannya untuk bisa masakan yang akan dikembangkan karena
ditawarkan ke pasar wisatawan untuk bisa dibawa masakan ini adalah masakan asli Karimunjawa
pulang sebagai oleh-oleh khas Karimunjawa. sehingga merupakan bentuk dari kearifan lokal
“Srepehan” menjadi pilihan tim untuk jemis Karimunjawa yang perlu untuk dikembangkan.
masakan yang akan dikembangkan karena Satu hal yang sangat penting namun belum
masakan ini adalah masakan asli Karimunjawa dipunyai di Karimun adalah bentuk kelembagaan
sehingga merupakan bentuk dari kearifan lokal bagi masyarakat wanita pesisir. Dengan adanya
Karimunjawa yang perlu untuk dikembangkan. kelembagaan, ruang gerak akan semakin luas.
Satu hal yang sangat penting namun belum Selain itu koordinasi, kerjasama dan menejemen
dipunyai di Karimun adalah bentuk kelembagaan yang bagus akan membawa kemajuan tercapai
bagi masyarakat wanita pesisir. Dengan adanya pasti dan lebih cepat. Oleh karena itu dalam
kelembagaan, ruang gerak akan semakin luas. pengabdian ini akan dilakukan pendampingan
Selain itu koordinasi, kerjasama dan menejemen yang bersifat terpadu. Tim akan bergerak aktif
yang bagus akan membawa kemajuan tercapai bersama-sama dengan SKPD Kelautan dan
pasti dan lebih cepat. Oleh karena itu dalam Perikanan serta perangkat Desa untuk mendorong
pengabdian ini akan dilakukan pendampingan terbentuknya kelembagaan. Lebih lanjut, kegiatan
yang bersifat terpadu. Tim akan bergerak aktif ditujukan untuk perkembangan usaha UKM mitra.
bersama-sama dengan SKPD Kelautan dan UKM akan dibimbing untuk mengelola usaha
Perikanan serta perangkat Desa untuk mendorong mereka dengan menejemen usaha yang baik
terbentuknya kelembagaan. termasuk pula di dalam promosinya. Main stream
Selanjutnya kegiatan ditujukan untuk perkembangan di luar juga di-update untuk
perkembangan usaha UKM mitra. UKM akan diterapkan dalam pengelolaan usaha mereka.
dibimbing untuk mengelola usaha mereka dengan Semisal pemanfaatan online marketing dan go-
menejemen usaha yang baik termasuk pula di delivery untuk melayani wisatawan di sana.
dalam promosinya. Main stream perkembangan di Selain itu akan dilakukan penataan layout
luar juga di-update untuk diterapkan dalam workshop dengan mempertimbangkan aspek
pengelolaan usaha mereka. Semisal pemanfaatan efisiensi tempat dan tenaga, aspek kebersihan serta
online marketing dan go-delivery untuk melayani sisi estetika. Sehingga kegiatan usaha menjadi
wisatawan di sana dan upaya agar usaha UKM lebih efisien dan menghasilkan keuntungan yang
dapat lestari. lebih. Dengan diperhatikannya segi higienitas
Selain dilatih mengolah rumput laut menjadi diharapkan kesehatan pekerja semakin baik dan
semi refine karaginan, UKM mitra akan dilatih memberikan produktifitas yang semaki tinggi.
menerapkannya dalam pembuatan kerupuk yang Selain itu keindahan tempat bekerja akan
selama ini telah mereka lakukan. Sehingga bahan- memberikan rasa nyaman selama bekerja, selain
bahan untuk pembuatan kerupuk dapat mereka itu dengan adanya estetika, maka lokasi workshop
selenggarakan sendiri dari laut Karimunjawa. ke depannya bias dijadikan sebagai daya tarik
Selain itu sebagai industri rumahan, terkadang tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengetahui
kualitas bahan tidak terlalu diperhatikan, sehingga

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 153


Website: semnasppm.undip.ac.id

proses pembuatan produk olahan yang mereka usahawan di daerah Kulonprogo. Pada pertemuan
beli. ini para wanita pesisir berkesempatan bertatap
muka dengan pemegang kebijakan. Banyak
III. HASIL DAN PEMBAHASAN arahan dan masukan selain dari strategi legalitas
juga arahan pengembangannya. Sedang jasa
Karimunjawa merupakan salah satu destinasi keuangan menyampaikan adanya program dari
wisata favorit yang berada di Utara Provinsi Jawa pemerintah Jawa Tengah untuk membantu
Tengah. Karimunjawa sendiri mempunyai potensi permodalan UKM yang bias dimanfaatkan oleh
sumberdaya laut yang besar di sektor pariwisata, para wanita pesisir tersebut dalam
konservasi dan pengolahan hasil laut. Dengan mengembangkan usaha mereka.
adanya potensi ini seharusnya menciptakan
kesejahteraan masyarakat lokal. Namun para B. Pelatihan oleh Inkubator Bisnis
pelaku usaha pariwisata yang berasal dari daerah Kegiatan ini semula akan dilakukan di lokasi
lain juga memanfaatkan potensi Kepulauan pengabdian di Karimunjawa. Pada tahap ini
tersebut sehingga mengakibatkan dispartisi antara kelompok wanita nelayan belajar baik teknik
pelaku pariwisata dan masyarakat lokal. Salah satu pembuatan maupun strategi pengembangan usaha.
cara untuk menghindari kondisi tersebut yaitu Mereka praktek langsung dan diberi arahan
dengan menambah/mengembangkan produk lokal mengenai kiat-kiat usaha. Sebagai langkah awal
berupa olahan hasil laut yang dilakukan oleh dan merupakan gebrakan dalam inkubasi ini
masyarakat lokal sebagai wujud daya saing. adalah kelompok wanita langsung membuka
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim showroom penjualan produkolahan hasil laut
pengabdian bekerjasama dengan Dinas Kelautan mereka.
dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah (DKP). Pada
rencana semula kegiatan dari DKP dan Tim C. Pengembangan lokasi Showroom Penjualan
Pengabdian akan disinergikan bersama dengan di Alun-alun Karimunjawa
Inkubator Bisnis di Lokasi Pengabdian, yaitu di Pesan dari Inkubator Bisnis, Bpk Nurochman,
Karimunjawa. Namun pada tanggal yang telah bahwa mereka diberi batas waktu satu minggu
ditentukan terkendala cuaca sehingga tidak ada sejak dari Cilacap untuk segera memulai bentuk
kapal sebagai satu-satunya transportasi untuk nyata dari apa yang mereka pelajari selama di
menjangkau Karimunjawa. Cilacap. Maka setibanya di Karimunjawa,
Sehingga dilakukan pencarian alternative kelompok wanita pesisir langsung membuka
kegiatan dengan berpedoman pada tercapainya jaringan pemasaran dari produk inovasi mereka.
tujuan dari program pengabdian ini. Kelompok Tim bersama dengan DKP Jawa Tengah dan
Wanita Pesisir Karimunjawa kita ajak untuk Pelabuhan Perikanan Pantai Karimunjawa
datang di lokasi Inkubator Bisnis, yaitu di Cilacap. (koordinasi ke bawah dari DKP Jawa Tengah)
Di sana kegiatan tetap bersinergi dengan DKP dalam hal ini membatu terselenggaranya tempat
Jawa Tengah. Startup inkubasi bisnis dimulai showroom yang berlokasi di Alun-alun
secara komperhensif dari transfer teknik Karimunjawa. Alun-alun Karimunjawa
pembuatan hingga pengemasan dan strategi merupakan lokasi paling strategis di Karimunjawa
pemasaarannya, namun dilakukan secara singkat. untuk usaha penjualan, karena di sinilah pusat dari
kegiatan pariwisata yang ada di sana.
A. Sosialisasi Pengembangan Usaha, kegiatan Saat ini mereka telah memproduksi sendiri hasil
DKP Provinsi olahan laut mereka di showroom tersebut.
Kegiatan diselenggarakan dengan
menghadirkan tiga narasumber, yaitu dari pelaku D. Perbaikan Showroom dan Pemasaran Produk
bisnis, pemegang kebijakan (DKP Kabupaten Selain kerjasama dengan dinas terkait untuk
Cilacap) dan Jasa Keuangan (Bank Jateng). Pelaku melakukan kegiatan pemberdayaan wanita pesisir
bisnis memberikan motivasi dan kiat-kiat usaha Karimun berupa pemberian edukasi olahan
yang mudah diikuti oleh para wanita pesisir. produk hasil laut inovatif dan pembentukan
Pelaku bisnis sangat berkompeten karena pelaku kelembegaan kelompok wanita pesisir (Mina
juga merupakan penduduk lokal di pesisir Cilacap, Karimun) dilakukan juga proses perbaikan pada
sudah mengembangkan usahanya selama berpuluh showroom dalam memasarkan produk-produk
tahun bahkan sudah membimbing para pengusaha tersebut. perbaikan showroom ini berupa
lain dan melahirkan beberapa pengusaha sukses perbaikan pada platform dan meja kerja. Selain
lainnya baik di wilayah Cilacap maupun wilayah itu, juga akan memasangkan iklan di baleho/MMT
lain seperti saat ini sedang mengawal para untuk menunjukkan adanya penjualan produk-

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 154


Website: semnasppm.undip.ac.id

produk hasil olahan tersebut. Hal ini dilakukan Kesehatan dalam bentuk sosialisasi terhadap
karena letak ruko di daerah alun-alun yang berada Kelompok Wanita Pesisir, termasuk penyusunan
pojokan sehingga cenderung tidak terlihat. PIRT dalam pembentukan kelembagaan
Kelompok Wanita Pesisir Mina Karimun.
Selanjutnya adalah perbaikan dan renovasi
showroom-showroom untuk memnuhi kelakayan
dalam pengajuan PIRT.
Kegiatan dari Kelompok Wanita Pesisir Mina
Karimun ini saat ini merupakan satu-satunya
kegiatan usaha inovatif baru kuliner khas
karimunjawa.

REFERENSI
[1] D. Ayuningrum, R. Kristiana, M. Asagabaldan, A.
(a) Sabdono, O. Radjasa, H. Nuryadi, and A. Trianto,
“Isolation, Characterisation and Antagonistic
Activity of Bacteria Symbionts Hardcoral Pavona
sp. Isolated from Panjang Island, Jepara Against
Infectious Multi-drug Resistant (MDR) Bacteria,”
IOP Conference Series: Earth and Environmental
Science, vol. 55, p. 012029, 2017.
[2] A. Bono, S. Anisuzzaman, and O. W. Ding,
“Effect of process conditions on the gel viscosity
and gel strength of semi-refined carrageenan
(SRC) produced from seaweed (Kappaphycus
alvarezii),” Journal of King Saud University -
(b) Engineering Sciences, vol. 26, no. 1, pp. 3–9,
2014.
[3] V. L. Campo, D. F. Kawano, D. B. D. Silva, and
I. Carvalho, “Carrageenans: Biological
properties, chemical modifications and structural
analysis – A review,” Carbohydrate Polymers,
vol. 77, no. 2, pp. 167–180, 2009.
[4] Nababan, M.G., Munasik, I. Yulianto., T.
Kartawijaya., R. Prasetia., R.L. Ardiwijaya., S.T.
Pardede., R. Sulisyat, Mulyadi., Y. Syaifudin,
“Status Ekosistem di Taman Nasional
(c) Karimunjawa,” Bogor : Status Ekosistem di
Taman Nasional Karimunjawa, 2010.
[5] D. J. MacHugh, A guide to the seaweed industry.
Gbr. 1 Produk olahan dalam abon ikan (a), sambel FAO, 2003.
ikan (b) dan kerupuk ikan (c) [6] M. Morita, M. Okuno, E. S. Susilo, B. P. Setyo,
D. Martarini, L. Harnadi, and A. Takemura,
Dengan adanya pemasangan baleho/MMT ini “Changes in sperm motility in response to
memudahkan para pengunjung Karimunjawa osmolality/Ca2 in three Indonesian fresh water
untuk mengetahui showroom-showroom dari teleosts: Goby (Oxyeleotris marmorata), Java
kelompok Mina Karimun yang menjual hasil carp (Puntius javanicus), and catfish (Clarias
produk-produk lokal. batrachus),” Comparative Biochemistry and
Physiology Part A: Molecular & Integrative
IV. KESIMPULAN Physiology, vol. 143, no. 3, pp. 361–367, 2006.
[7] M. Morita, M. Kitamura, A. Nakajima, E. S.
Susilo, A. Takemura, and M. Okuno, “Regulation
Kelompok wanita Pesisir Karimunjawa sangat of sperm flagellar motility activation and
antusias dalam mengikuti sosialisai mengenai chemotaxis caused by egg-derived substance(s) in
edukasi cara pengolahan hasil laut sebagai wujud sea cucumber,” Cell Motility and the
daya saing. Cytoskeleton, vol. 66, no. 4, pp. 202–214, 2009.
Kegiatan yang telah dilakukan selama [8] D. Pringgenies, “Biopigment Tracing of
pelaksanaan ini yaitu : kegiaatan kerjasama Mangrove Rhizophora mucronate Leaf an Bark
dengan DKP Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Waste and Its Application for Batik Dyeing by

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 155


Website: semnasppm.undip.ac.id

Multiple Fixations,” Brawijaya University-


Faculty Mathematics and Science, 2017.
[9] E. S. Susilo, L. Harnadi, and A. Takemura,
“Tropical monsoon environments and the
reproductive cycle of the orange-spotted
spinefootSiganus guttatus,” Marine Biology
Research, vol. 5, no. 2, pp. 179–185, 2009.
[10] M. Syaifudien Bahry, and D. Pringgenies,
“Isolasi Bakteri Simbion Moluska Penghasil
Senyawa Antibakteri Multi Drug Resistant
(MDR),” Undip - Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, 2016
[11] A. Takemura, E. S. Susilo, M. S. Rahman, and M.
Morita, “Perception and possible utilization of
moonlight intensity for reproductive activities in
a lunar-synchronized spawner, the golden
rabbitfish,” Journal of Experimental Zoology, vol.
301A, no. 10, pp. 844–851, 2004.
[12] A. Takemura, et al, “Environmental Control of
Annual Reproductive Cycle and Spawning
Rhythmicity of Spinefoots”, (Robertson 1991),
pp. 31–38, 2015.
[13] I.R. Yulianto, W. Anggraeni., T. Listianingsih.,
Kartawijaya., R. Prasetia and Ripanto, “Laporan
Monitoring Aspek Sosial Ekonomi Dalam
Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa”,
Wildlife Conservation Society – Indonesia
Marine Program, pp 32, 2007

Seminar Nasional Kolaborasi Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP-UNNES 2019 156

Anda mungkin juga menyukai